Anda di halaman 1dari 16

PAPER EKONOMI INTERNASIONAL

“Kebijakan Ekspor-Impor di Indonesia”

Oleh:

Nama : Ni Made Lany Dwi Kusumawati


NPM : 1932121607
Kelas : C1 Manajemen

FAKULTAS EKONOMI
JURUSAN MANAJEMEN
UNIVERSITAS WARMADEWA
TAHUN 2019/2020

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang atas rahmat-Nya, maka
saya dapat menyelesaikan penyusunan paper mata kuliah Ekonomi Internasional “Kebijakan
Ekpor-Impor di Indonesia dalam Perdagangan Internasional”.

Penyusunan paper ini merupakan salah satu tugas untuk mata kuliah Ekonomi
Internasional. Dalam Penulisan paper ini, saya merasa masih banyak kekurangan, baik dalam
materi maupun cara penulisan. Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak sangat saya harapkan
demi menyempurnakan isi paper ini.

Saya menyampaikan ucapan terima kasih yang tidak terhingga kepada pihak-pihak yang
terlibat secara langsung maupun tidak langsung atas sumber-sumber materi sebagai bahan
referensi yang membantu dalam penyusunan paper ini.

Akhirnya saya berharap semoga Tuhan memberikan imbalan yang setimpal pada mereka
yang telah memberikan bantuan.

Denpasar, 1 Desember 2020

Penyusun,

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...........................................................................................ii

DAFTAR ISI..........................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN......................................................................................1

1.1. Latar Belakang..................................................................................................1

1.2. Rumusan Masalah.............................................................................................1

1.3. Tujuan...............................................................................................................1

1.4. Manfaat.............................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN.......................................................................................3

2.1. Pengertian dan Tujuan kebijakan Ekonomi Internasional ……………...3

2.1.1. Pengertian Kebijakan Ekonomi Internasional ……………………………..3

2.1.2. Tujuan-Tujuan Kebijakan Ekonomi ……………...………………………..3

2.2. Ekspor ……………………………………………………………………….4

2.2.1. Pengertian Ekspor ………………………………………………………….4

2.2.2. Tujuan dan Manfaat Kegiatan Ekspor ……………………………………..5

2.2.3. Kebijakan Ekspor di Indonesia …………………………………………….5

2.3. Impor ……………………………………………………………………......7

2.3.1. Pengertian Impor …………………………………………………………..7

2.3.2. Tujuan dan Manfaat Kegiatan Impor ……………………………………...8

2.3.3. Kebijakan Impor di Indonesia……………………………………………...8

BAB III PENUTUP ……………………………………………………………..10

3.1. Kesimpulan …………………………………………………………………..10

iii
3.2. Saran …………………………………………………………………………11

DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………………12

iv
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Setiap aktivitas Ekonomi, baik secara nasional maupun global, pasti tidak lepas dari suatu
kebijakan. Kebijakan atau policy merupakan rangkaian konsep dan asas yang menjadi garis besar
dan dasar rencana dalam pelaksanaan suatu pekerjaan untuk tercapainya suatu tujuan. Dalam
perdagangan Internasional, yang ruang lingkupnya luas, tentu dibutuhkan suatu kebijakan untuk
mengatur kegiatan perekonomian tersebut. Tanpa sebuah kebijakan, roda perekonomian akan
berjalan dengan tidak teratur atau justru akan sewenang-wenang. Penyusunan ini dilatar
belakangi oleh pentingnya suatu kebijakan itu sendiri. Oleh karena itu, dalam penyusunan paper
ini akan dijelaskan mengenai kebijakan ekonomi Internasional secara lebih luas, instrumen dan
tujuan-tujuan kebijakan ekonomi Internasional, juga kebijakan yang berkenaan dengan ekspor-
impor dan tarif serta kebijakan perdagangan lainnya.

1.2. Rumusan Masalah

1. Apa pengertian dari kebijakan ekonomi Internasional?


2. Apa saja tujuan-tujuan kebijakan ekonomi Internasional?
3. Apa itu pengertian, tujuan, dan manfaat dari kegiatan ekspor dan impor?
4. Bagaimana kebijakan ekspor dan impor?

1.3. Tujuan

1. Mengetahui pengertian dari kebijakan ekonomi Internasional.


2. Mengetahui tujuan-tujuan kebijakan ekonomi Internasional.
3. Mengetahui pengertian, tujuan, dan manfaat dari kegiatan ekspor dan impor
4. Mengetahui bagaimana kebijakan ekpor dan impor.

1
1.4. Manfaat

Manfaat yang dapat diperoleh dari penyusunan paper ini yaitu, secara teoritis
memberikan sumbangan pemikiran dalam mempelajari dan mengkaji serta mengembangkan
ilmu pengetahuan tentang Perdagangan Internasional dan ilmu yang terkait dengan Kebijakan
Ekonomi Perdagangan Internasional, khususnya dalam bidang Kebijakan Ekspor-Impor di
Indonesia sebagai instrument dari Perdagangan Internasional. Secara praksis memberikan
sumbangan pemikiran bagi perumus atau pengambil kebijakan perdagangan luar negeri.

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Pengertian dan Tujuan Kebijakan Ekonomi Internasional

2.1.1. Pengertian Kebijakan Ekonomi Internasional

Kebijakan ekonomi adalah cara yang ditempuh atau tindakan yang diambil pemerintah
dengan maksud mengatur kehidupan ekonomi nasional guna mencapai tujuan tertentu. (Gilarso,
2004:225).

Kebijakan ekonomi internasional dalam arti luas meliputi semua kegiatan ekonomi
pemerintah suatu negara yang secara langsung maupun tidak langsung mempengaruhi
komposisi, arah dan kegiatan ekspor impor barang dan jasa yang dilaksanakan oleh pemerintah
tersebut. Karena itu, sekalipun suatu kebijakan ditujukan untuk mengatasi pemasalahan dalam
negeri, tapi bila secara langsung atau tidak langusng berpengaruh terhadap ekspor dan impor
maka dapat dimasukkan dalam kebijakan ekonomi internasional.

Kebijakan ekonomi internasional dalam arti sempit yaitu hanya meliputi kebijakan yang
langsung mempengaruhi ekspor dan impor. Kebijakan internasional dalam arti sempit ini
berkaitan dengan ekspor barang dan jasa, oleh karena itu cakupannya sangat luas mengingat
banyaknya barang atau jasa yang diekspor maupun diimpor, mulai dari barang konsumsi,
produksi sampai pada tenaga kerja. Jadi, kebijakan ekonomi internasional adalah keseluruhan
tindakan pemerintah suatu negara yang bertujuan untuk meningkatkan laju pertumbuhan
ekonomi, meningkatkan pendapatan negaranya dengan melalui kegiatan yang mendorong ekspor
dan mengatur/mengendalikan impor. Keseluruhan tindakan tersebut baik secara langsung
maupun tidak langsung akan memperoleh komposisi, arah serta bentuk dari perdagangan dan
pembayaran internasional.

2.1.2. Tujuan-Tujuan Kebijakan Ekonomi

1) Autarki, tujuan ini sebenarnya bertentangan dengan prinsip perdagangan internasional.


Tujuan autarki bermaksud untuk menghindarkan dari pengaruh-pengaruh negara lain baik
pengaruh ekonomi, politik atau militer.

3
2) Kesejahteraan (welfare), tujuan ini bertentangan dengan autarki di atas. Dengan
mengadakan perdagangan internasional suatu negara akan memperoleh keuntungan dari
adanya spesialisasi dan kesejahteraan meningkat. Maka untuk mendorong perdagangan
internasional, hambatan/restriksi dalam perdagangan internasional seperti tarif, kuota, dsb
akan dihilangkan atau paling tidak dikurangi. Hal ini berarti mengarah ke perdagangan
bebas.
3) Proteksi, tujuannya untuk melindungi industri dalam negeri daripersaingan barang impor.
Kebijakan dapat berupa tarif atau kuota impor.
4) Keseimbangan neraca pembayaran, terutama bagi negara yang mengalami defisit dalam
neraca pembayarannya, posisi cadangan valuta asingnya lemah. Maka diperlukan
kebijakan ekonomi internasional guna menyeimbangkan neraca pembayaran
internasionalnya. Kebijakan ini umumnya berbentuk pengawasan devisa (exchange
control). Pengawasan devisa tidak hanya mengatur/mengawasi lalu lintas tapi juga modal.
5) Pembangunan ekonomi untuk menunjang pembangunan ekonomi suatu negara
pemerintah dapat mengarahkan perdagangan internasionalnya dengan kebijakan seperti:
 Perlindungan terhadap industri dalam negeri yang baru tumbuh (infant-industries).
 Mengurangi impor barang yang non esensial dan mendorong impor barang-barang
yang lebih esensial.
 Mendorong ekspor.

2.2. Ekspor

2.2.1. Pengertian Ekspor

Ekspor adalah kegiatan menjual barang dari dalam ke luar negeri. Orang atau pihak yang
melakukan kegiatan ekspor disebut eksportir. Kegiatan ekspor yang meningkat akan memberikan
keuntungan bagi negara, yaitu negara memperoleh peningkatan pendapatan yaitu dari pajak
barang yang diekspor. Selain itu ada pula pihak-pihak dalam negeri yang juga mendapat
keuntungan seperti perusahaan transportasi, perusahaan asuransi, perusahaan penghasil barang
yang diekspor. Oleh sebab itu, pemerintah Indonesia terus meningkatkan usaha-usaha yang dapat
mendorong kegiatan ekspor. Berdasarkan ketentuan pemerintah, setiap eksportir yang akan

4
melaksanakan kegiatan ekspor biasanya meminta izin kepada pemerintah. Izin untuk
melaksanakan ekspor diterbitkan dalam bentuk Surat Pengakuan Eksportir dan Ekspor (APE).
Eksportir yang bersangkutan hanya diperkenankan untuk melaksanakan ekspor jenis komoditi
sebagaimana tercantum dalam Surat Pengakuan Eksportir.

2.2.2. Tujuan dan Manfaat Kegiatan Ekspor

Tujuan Kegiatan Ekspor yaitu:

 Meningkatkan laba perusahaan melalui perluasan pasar serta untuk memperoleh


harga jual yang lebih baik.
 Membuka pasar baru di luar negeri sebagai perluasan pasar dalam negeri.
 Memanfaatkan kelebihan komoditas yang telah dimiliki.
 Membiasakan diri bersaing dalam pasar internasional sehingga mampu bersaing
dengan negara lain.

Manfaat Kegiatan Ekspor yaitu :

 Memperluas pasar bagi Indonesia.


 Menambah devisa negara.
 Memperluas devisa negara.

2.2.3. Kebijakan Ekspor di Indonesia

Ekspor suatu negara harus lebih besar daripada impor agar tidak terjadi defisit dalam
neraca pembayaran. Oleh karena itu pemerintah selalu berusaha mendorong ekspor melalui
kebijakan ekspor dengan cara berikut :

A. Diversifikasi Ekspor atau Menambah Keragaman Barang Ekspor

Diversifikasi ekspor merupakan penganekaragaman barang ekspor dengan memperbanyak


macam dan jenis barang yang diekspor. Misalnya Indonesia awalnya hanya mengekspor tekstil
dan karet, kemudian menambah komoditas ekspor seperti kayu lapis, gas LNG (Liquid Natural
Gas), rumput laut dan sebagainya. Diversifikasi ekspor dengan menambah macam barang yang
diekspor ini dinamakan diversifikasi horizontal. Sedangkan diversifikasi ekspor dengan
menambah variasi barang yang diekspor seperti karet diolah dahulu menjadi berbagai macam

5
ban mobil dan motor atau kapas diolah dahulu menjadi kain lalu diproses menjadi pakaian,
diversifikasi yang demikian ini disebut diversifikasi vertikal.

B. Subsidi Ekspor

Subsidi ekspor diberikan dengan cara memberikan subsidi/bantuan kepada eksportir dalam
bentuk keringanan pajak, tarif angkutan yang murah, kemudahan dalam mengurus ekspor, dan
kemudahan dalam memperoleh kredit dengan bunga yang rendah.

C. Premi Ekspor

Untuk lebih meningkatkan dan mendorong para produsen dan eksportir, pemerintah dapat
memberikan premi atau insentif, misalnya penghargaan atas kualitas barang yang diekspor.
Pemberian bantuan keuangan dari pemerintah kepada pengusaha kecil dan menengah yang
orientasi usahanya ekspor.

D. Devaluasi

Devaluasi merupakan kebijakan pemerintah untuk menurunkan nilai mata uang dalam negeri
(rupiah) terhadap mata uang asing. Dengan kebijakan devaluasi akan mengakibatkan harga
barang ekspor di luar negeri lebih murah bila diukur dengan mata uang asing (dollar), sehingga
dapat meningkatkan ekspor dan bisa bersaing di pasar internasional.

E. Meningkatkan Promosi Dagang ke Luar Negeri

Pemasaran suatu produk dapat ditingkatkan dengan mempromosikan produk yang akan
dijual. Untuk meningkatkan ekspor ke luar negeri maka pemerintah berusaha dengan melakukan
promosi dagang ke luar negeri, misalnya dengan mengadakan pameran dagang di luar negeri
agar produk dalam negeri lebih dapat dikenal.

F. Menjaga Kestabilan Nilai Kurs Rupiah terhadap Mata Uang Asing

Kestabilan nilai kurs rupiah terhadap mata uang asing sangat dibutuhkan oleh para importir
dan pengusaha yang menggunakan produk luar negeri untuk kelangsungan usaha dan kepastian
usahanya. Bila nilai kurs mata uang asing terlalu tinggi membuat para pengusaha yang bahan
baku produksinya dari luar negeri akan mengalami kesulitan karena harus menyediakan dana
yang lebih besar untuk membiayai pembelian barang dari luar negeri. Akibatnya harga barang

6
yang diproduksi oleh pengusaha tersebut menjadi mahal. Hal ini dapat menurunkan omzet
penjualan dan menurunkan laba usaha, yang akhirnya akan mengganggu kelangsungan hidup
usahanya.

G. Mengadakan Perjanjian Kerja Sama Ekonomi Internasional

Melakukan perjanjian kerja sama ekonomi baik bilateral, regional maupun multilateral akan
dapat membuka dan memperluas pasar bagi produk dalam negeri di luar negeri, serta dapat
menghasilkan kontrak pembelian produk dalam negeri oleh negara lain. Misalnya perjanjian
kontrak pembelian LNG (Liquid Natural Gas) Indonesia yang dilakukan oleh Jepang dan Korea
Selatan.

2.3. Impor

2.3.1. Pengertian Impor

Impor adalah kegiatan membeli barang atau jasa dari luar negeri. Orang atau pihak yang
mengimpor barang atau jasa tersebut disebut importir. Misalnya Indonesia tidak memiliki
tanaman gandum karena gandum tidak bisa tumbuh di Indonesia, untuk itu pihak Indonesia
meminta bantuan negara lain untuk mendatangkan gandum ke Indonesia. Kegiatan tersebut
disebut kegiatan impor. Setiap importir harus memiliki izin kegiatan pengimporan barang dari
pemerintah. Izin dari pemerintah kepada importir dikeluarkan dalam bentuk TAPPI (Tanda
Pengenal Pengakuan Importir). Di mana jenis komoditas yang dapat diimpor disebutkan dalam
izin tersebut. Untuk mendapatkan barang yang diinginkan harus mengirimkan pesanan kepada
eksportir yang ada di luar negeri. Setelah ada kata kesepakatan dan syarat-syarat telah dilengkapi
maka barang akan dikirim oleh eksportir ke luar negeri.

Kegiatan impor terjadi karena faktor-faktor berikut :

a. Negara pengimpor kekurangan pasokan beberapa barang tertentu. Contohnya Imdonesia


mengimpor beras dari Thailand karena produksi beras dalam negeri tidak mencukupi
kebutuhan.
b. Teknologi yang modern. Misalnya suatu negara belum mampu memproduksi barang
elektronik dengan kualitas yang baik, maka negara itu perlu mengimpor barang

7
elektronik dari negara yang teknologinya lebih maju. Negara maju yang lebih menguasai
teknologi dapat menghasilkan barang-barang yang berkualitas bagus sehingga produk-
produk itu dapat laku di pasaran.
c. Harga yang lebih murah. Pada era globalisasi seperti ini harga barang sangat kompetitif.
Konsumen yang pintar tentu lebih menginginkan produk dengan harga yang lebih murah
bila kualitas barang akan dibeli sama. Hal inilah yang menyebabkan orang atau pihak
dalam negeri mengimpor barang dari luar negeri.
d. Permintaan pasar atau selera konsumen yang berbeda-beda juga merupakan penyebab
importir mendatangkan barang dari luar negeri.

2.3.2. Tujuan dan Manfaat Kegiatan Impor

Tujuan Kegiatan Impor yaitu untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan barang-barang
dengan cara mendatangkan barang yang belum tersedia di dalam negeri dari luar negeri.

Manfaat Impor yaitu :

a. Memperoleh barang dan jasa yang tidak bisa dihasilkan.


b. Memperoleh teknologi modern.
c. Memperoleh bahan baku.

2.3.3. Kebijakan Impor di Indonesia

Kegiatan impor di satu pihak sangat dibutuhkan oleh suatu negara untuk memenuhi
kebutuhannya, tetapi di lain pihak dapat merugikan perkembangan industri dalam negeri. Agar
tidak merugikan produk dalam negeri diperlukan adanya kebijakan impor untuk melindungi
produk dalam negeri dengan cara berikut :

A. Pengenaan Bea Masuk

Barang impor yang masuk ke dalam negeri dikenakan bea masuk yang tinggi sehingga harga
jual barang impor menjadi mahal. Hal ini dapat mengurangi hasrat masyarakat membeli barang
impor dan produk dalam negeri dapat bersaing dengan produk impor.

8
B. Kuota Impor

Kuota impor merupakan suatu kebijakan untuk membatasi jumlah barang impor yang masuk
ke dalam negeri. Dengan dibatasinya jumlah produk impor mengakibatkan harga barang impor
tetap mahal dan produk dalam negeri dapat bersaing dan laku di pasaran.

C. Pengendalian Devisa

Dalam pengendalian devisa, jumlah devisa yang disediakan untuk membayar barang impor
dijatah dan dibatasi sehingga importir mau tidak mau juga membatasi jumlah barang impor yang
akan dibeli.

D. Substitusi Impor

Kebijakan mengadakan substitusi impor ditujukan untuk mengurangi ketergantungan


terhadap luar negeri dengan mendorong produsen dalam negeri agar dapat membuat sendiri
barang-barang yang diimpor dari luar negeri.

E. Devaluasi

Kebijakan berupa devaluasi merupakan kebijakan pemerintah untuk menurunkan nilai mata
uang dalam negeri terhadap mata uang asing. Misalnya 1US$ = Rp 8.000 menjadi 1USS$ = Rp
10.000. dengan devaluasi dapat menyebabkan harga barang impor menjadi lebih mahal, dihitung
dengan mata uang dalam negeri, sehingga akan mengurangi pembelian barang impor.

9
BAB III

PENUTUP

3.1. Kesimpulan

Dalam perdagangan internasional terdapat dua kegiatan pokok, yaitu kegiatan ekspor dan
kegiatan impor. Ekspor adalah kegiatan menjual barang dari dalam ke luar negeri. Orang atau
pihak yang melakukan kegiatan ekspor disebut eksportir.

Kebijakan ekspor yaitu :

1. Diversifikasi Ekspor atau Menambah Keragaman Barang Ekspor.


2. Subsidi Ekspor.
3. Premi Ekspor.
4. Devaluasi.
5. Meningkatkan Promosi Dagang ke Luar Negeri.
6. Menjaga Kestabilan Nilai Kurs Rupiah terhadap Mata Uang Asing.
7. Mengadakan Perjanjian Kerja Sama Ekonomi Internasional

Pengelompokan barang ekspor digolongkan dalam empat kelompok yaitu Barang yang diatur
tata niaga ekspornya, Barang yang diawasi ekspornya, Barang-barang yang dilarang untuk
diekspor, dan Barang yang bebas ekspor. Impor adalah kegiatan membeli barang atau jasa dari
luar negeri. Orang atau pihak yang mengimpor barang atau jasa tersebut disebut importir.

Kebijakan impor yaitu :

1. Pengenaan Bea Masuk.


2. Kuota Impor.
3. Pengendalian Devisa.
4. Substitusi Impor.
5. Devaluasi

10
3.2. Saran

Untuk mengakhiri tulisan ini maka pada bagian ini penulis akan mencoba
mengemukakan beberapa saran. Adapun saran-saran yang penulis maksudkan adalah sebagai
berikut, bahwa agar lebih memajukan kebijakan ekpor-impor di dalam perdagangan internasional
sesuai dengan kebijakan-kebijakan yang ada, maka haruslah ditingkatkan sumber daya manusia
dan teknologinya. Selain itu, bahwa setiap negara harus memperhatikan dengan cermat bentuk
kebijakan-kebijakan dalam perdagangan internasional yang sangat kompleks agar tidak terjadi
kesalahan dalam melakukan perdangan internasional.

11
DAFTAR PUSTAKA

https://www.academia.edu/21971951/Makalah_kebijakan_ekonomi_dan_perdagangan_Internasi
onal

Indrastuti, dkk.2008.Ilmu Pengetahuan Sosial 6.Jakarta: Pusat Perbukuan.

Wijayanti, Diatmika, dkk.2013.IPS Terpadu.Klaten : Intan Pariwara.

http://www.ssbelajar.net/2014/05/kebijakan-expor-dan-impor-perdagangan-internasional.html

Http://genggaminternet.com/pengertian-tujuan-manfaat-kegiatan-ekspor-dan-impor/

https://http300581940.wordpress.com/2018/02/22/makalah-kebijakan-ekspor-dan-impor-
perdagangan-internasional/

12

Anda mungkin juga menyukai