Anda di halaman 1dari 16

Konsep dan Kebijakan Perdagangan

Internasional, Kerjasama Internasional


(Materi bab 8-9)

Di susun oleh:
Muhammad Miftah (XI IBB)

ILMU BAHASA DAN BUDAYA


MADRASAH ALIYAH NEGERI 1 LEBAK

Jl.Siliwangi Pasir Ona, Rangkaian Bitung Timur, Rangkasbitung Bitung, Lebak,banten


Kata Pengantar
Puji syukur saya ucapkan kepada Allah SWT, yang atas rahmat-Nya, maka
Saya dapat menyelesaikan penyusunan makalah mata pelajaran Ekonomi
“Kebijakan Ekonomi dan Perdagangan Internasional”.
Penyusunan makalah ini merupakan salah satu tugas untuk penilaian
Ekonomi. Dalam Penulisan makalah ini, Saya merasa masih banyak Kekurangan,
baik dalam materi maupun cara penulisan. Untuk itu kritik dan saran Dari
semua pihak sangat saya harapkan demi menyempurnakan isi makalah ini.
Saya menyampaikan ucapan terima kasih yang tidak terhingga kepada
Pihak-pihak yang tidak terlibat secara langsung maupun tidak langsung atas
sumber sumber materi sebagai bahan referensi yang membantu dalam
penyusunan Makalah ini,dan rasa terimakasih saya kepada guru ekonomi saya
bapak Ujang Wiraatmadja S.E
Akhirnya Saya berharap semoga Allah menaikkan derajat guru guru saya
dan mengampuni segala dosa mereka Amiin.

Hormat saya,
M.Miftah(XI IBB)

Bab I
Pendahuluan
1.Latar belakang

Setiap aktivitas Ekonomi, baik secara nasional maupun global, pasti tidak

lepas dari suatu kebijakan. Kebijakan atau policy merupakan rangkaian konsep

dan asas yang menjadi garis besar dan dasar rencana dalam pelaksanaan suatu

pekerjaan untuk tercapainya suatu tujuan. Dalam perdagangan Internasional,

yang ruang lingkupnya luas, tentu dibutuhkan suatu kebijakan untuk mengatur

kegiatan perekonomian tersebut. Tanpa sebuah kebijakan, roda perekonomian

akan berjalan dengan tidak teratur atau justru akan sewenang-wenang.

Penyusunan ini dilatar belakangi oleh pentingnya suatu kebijakan itu

sendiri. Oleh karena itu, dalam penyusunan makalah ini akan dijelaskan

mengenai kebijakan ekonomi Internasional secara lebih luas, instrumen dan

tujuan-tujuan kebijakan ekonomi Internasional, juga kebijakan yang

berkenaan dengan ekspor-impor dan tarif serta kebijakan perdagangan lainnya.

2. Rumusan Masalah

1) Apa pengertian dari kebijakan ekonomi Internasional?

2) Apa saja instrument dan tujuan-tujuan kebijakan ekonomi Internasional?

3) Apa saja kebijakan ekonomi Internasional lainnya?

4)apa tujuan dan manfaat kerjasama Internasional?

5)dan bentuk Kerjasama internasional?

3. Tujuan

1) Mengetahui pengertian dari kebijakan ekonomi Internasional.

2) Mengetahui instrument dan tujuan-tujuan kebijakan ekonomi

Internasional.

3) Mengetahui manfaat faktor pendorong dan penghambat Perdagangan Internasional

4) Memahami alat pembayaran neraca dan devisa

5) Mengetahui pengertian Kerjasama internasional

6) Mengetahui Apa tujuan Kerjasama internasional dan manfaatnya.


Bab II
Pembahasan

Bab 8(KEBIJAKAN PI)


1 .Pengertian, Tujuan serta Manfaat Kebijakan Perdagangan Internasional
1.1. Pengertian Kebijakan Ekonomi Internasional

Kebijakan ekonomi adalah cara yang ditempuh atau tindakan yang Diambil pemerintah
dengan maksud mengatur kehidupan ekonomi Nasional guna mencapai tujuan tertentu. (Gilarso,
2004:225).

Kebijakan ekonomi internasional dalam arti luas meliputi semua

Kegiatan ekonomi pemerintah suatu negara yang secara langsung maupun Tidak langsung
mempengaruhi komposisi, arah dan kegiatan ekspor impor Barang dan jasa yang dilaksanakan
oleh pemerintah tersebut. Karena itu, Sekalipun suatu kebijakan ditujukan untuk mengatasi
pemasalahan dalam Negeri, tapi bila secara langsung atau tidak langusng berpengaruh terhadap
Ekspor dan impor maka dapat dimasukkan dalam kebijakan ekonomi Internasional.

Kebijakan ekonomi internasional dalam arti sempit yaitu hanya Meliputi kebijakan yang
langsung mempengaruhi ekspor dan impor. Kebijakan internasional dalam arti sempit ini
berkaitan dengan ekspor Barang dan jasa, oleh karena itu cakupannya sangat luas mengingat
Banyaknya barang atau jasa yang diekspor maupun diimpor, mulai dari Barang konsumsi,
produksi sampai pada tenaga kerja.

Jadi, kebijakan ekonomi internasional adalah keseluruhan tindakan Pemerintah suatu negara
yang bertujuan untuk meningkatkan laju Pertumbuhan ekonomi, meningkatkan pendapatan
negaranya dengan Melalui kegiatan yang mendorong ekspor dan mengatur/mengendalikan
Impor. Keseluruhan tindakan tersebut baik secara langsung maupun tidak Langsung akan
memperoleh komposisi, arah serta bentuk dari perdagangan Dan pembayaran internasional.

1.2 Instrumen kebijakan ekonomi internasional meliputi:


1) Kebijakan perdagangan internasional mencakup tindakan/kebijakan
Pemerintah terhadap perdagangan luar negerinya, khususnya mengenai

Ekspor dan impor barang/jasa, misalnya pengenaan tarif terhadap

Barang impor, bilateral, trade agreement, pengenaan kuota impor dan

Ekspor, dll.

2) Kebijakan pembayaran internasional adalah mencakup tindakan

Pemerintah terhadap pembayaran internasional, misalnya pengawasan

Terhadap lalu lintas devisa, pengaturan lalu lintas modal jangka

Panjang.
3) Kebijakan bantuan luar negeri adalah tindakan pemerintah yang

Berhubungan dengan bantuan (grants), pinjaman/hutang (loans),

Bantuan untuk rehabilitasi serta pembangunan, dll.

1.2. Tujuan kebijakan ekonomi internasional antara lain:


1) Autarki, tujuan ini sebenarnya bertentangan dengan prinsip

Perdagangan internasional. Tujuan autarki bermaksud untuk

Menghindarkan dari pengaruh-pengaruh negara lain baik pengaruh

Ekonomi, politik atau militer.

2) Kesejahteraan (welfare), tujuan ini bertentangan dengan autarki di atas.

Dengan mengadakan perdagangan internasional suatu negara akan

Memperoleh keuntungan dari adanya spesialisasi dan kesejahteraan

Meningkat. Maka untuk mendorong perdagangan internasional,

Hambatan/restriksi dalam perdagangan internasional seperti tarif,

Kuota, dsb akan dihilangkan atau paling tidak dikurangi. Hal ini berarti

Mengarah ke perdagangan bebas.

3) Proteksi, tujuannya untuk melindungi industri dalam negeri dari

Persaingan barang impor. Kebijakan dapat berupa tarif atau kuota

Impor.

4) Keseimbangan neraca pembayaran, terutama bagi negara yang

Mengalami defisit dalam neraca pembayarannya, posisi cadangan

Valuta asingnya lemah. Maka diperlukan kebijakan ekonomi

Internasional guna menyeimbangkan neraca pembayaran

Internasionalnya. Kebijakan ini ummnya berbentuk pengawasan devisa

(exchange control). Pengawasan devisa tidak hanya Mengatur/mengawasi lalu lintas tapi
juga modal.

5) Pembangunan ekonomi untuk menunjang pembangunan ekonomi suatu

Negara pemerintah dapat mengarahkan perdagangan internasionalnya

Dengan kebijakan seperti:

1. Perlindungan terhadap industri dalam negeri yang baru tumbuh

(infant-industries).

2. Mengurangi impor barang yang nonesensial dan mendorong impor


Barang-barang yang lebih esensial.

3. Mendorong ekspor.

1.3.Manfaat kebijakan ekonomi Internasional

1) Menjaga Stabilitas Harga


Persediaan barang yang terbatas di dalam negeri, sementara kebutuhan manusia terus
meningkat dapat mendorong naiknya harga. Upaya penambahan persediaan barang melalui
kegiatan impor barang dari negara tetangga dapat menjadikan persediaan barang tetap
terjaga sehingga harga barang di dalam negeri stabil.
2) Menambah Devisa Negara
Kegiatan ekspor dan impor yang menjadi kekhasan aktivitas perdagangan a yang cukup di
internasional dapat menghasilkan devisa bagi pemerintah
3) Memperluas Lapangan Kerja
Adanya perdagangan internasional mendorong dan memperluas lapangin kerja. Hal ini
terjadi karena terbukanya kesempatan kerja baru.
4) Transfer Teknologi
Produk barang-barang impor yang canggih seperti handphone, televisi, mobil, motor, dan
komputer akan diiringi dengan bagaimana cara penggunaan dan cara pemeliharaannya.
Bahkan tidak jarang melahirkan jasa-jasa perbaikan yang dilakukan oleh pelaku ekonomi
dalam negeri.
5) Memperluas Pasar Hasil Produksi
Perdagangan internasional membuka kesempatan bagi industri dalam negeri ik memperluas
pasar.
6) Peningkatan Kualitas Produk
Barang atau jasa yang diperdagangkan harus memenuhi standar baku yang telah ditetapkan.
7) Peningkatan daya saing Luar Negri
Perdaganganinternasional mendorong suatu negara untuk selalu menciptakan terobosan
baru dalam inovasi produk.
8) Mempererat Persahabatan Antarnegara dan Meningkatkan Pertumbuhan Ekonomi
Pertukaran barang antarnegara menjadikan kebutuhan para warga negaranya dapat
terpenuhi, dengan semakin seringnya saling tukar barang dan jasa, maka persahabatan
negara-negara yang terlibat dalam proses pertukaran barang semakin meningkat.

2.Faktor Pendorong dan Penghambat perdagangan Internasional


2.1 Faktor Pendorong PI

 Perbedaan Sumber Daya Alam


Letak geografis yang berbeda antarnegara, menjadikan adanya perbedaan dalam amber daya
alam yang dimiliki. Indonesia secara geografis beriklim tropis Gamber. Misalnya, karet, teh,
kopi, dan produk pertanian lainnya.
 Perbedaan Sumber Daya Manusia
Kuantitas maupun kualitas sumber daya manusia satu negara dengan negara lainnya
berbeda. Misalnya, ada negara yang mampu membuat kendaraan bermotor, tetapi ada
negara yang hanya mampu menghasilkan alat-alat yang sederhana, padahal barang tersebut
dibutuhkan negara lain. Kondisi ini dapat menimbulkan terjadinya perdagangan
internasional.
 Keuntungan dari Adanya Spesialisasi
Suatu negara yang sudah mampu membuat barang tertentu. Masih memungkinkan
mendatangkan barang yang sama dari negara lain. Hal ini disebabkan harganya lebih murah
jika dibandingkan memproduksi harang yang sama di negaranya.
 Selera Produk
Perbedaan selera masyarakat dapat mendorong terjadinya hubungan perdagangan
internasional. Misalnya, Indonesia mengimpor apel dari New Zealand karena banyak
penduduk Indonesia yang menyukai apel New Zealand.
 Perbedaan Teknologi
Perbedaan teknologi yang dimiliki setiap negara mendorong terjadinya perdagangan
internasional
 Kemampuan Negara Memproduksi Barang/Jasa
Kemampuan setiap negara dalam memproduksi suatu barang atau jasa relatif terjadinya
transaksi internasional untuk memenuhi kekurangan stok barang terbatas, seperti
terbatasnya modal yang dimiliki. Hal tersebut mendorong setiap negara.
 Perbedaan Biaya Produksi
Perbedaan biaya produksi dapat terjadi karena murahnya biaya tenaga kerja, teknologi
seperti di Jepang dan Eropa yang memungkinkan adanya produks massal. Kedua unsur
tersebut menjadi salah satu faktor pendorong terjadinya transaksi internasional
 Perbedaan Sosial dan Budaya
Perbedaan nilai-nilai budaya, seperti rasa kebanggaan yang tinggi jika menggunakan produk
luar negeri dapat mendorong terjadinya perdagangan internasional. Selain itu, perdagangan
internasional dapat juga terjadi karena kekhasan produk budaya seperti Indonesia yang
terkenal dengan batiknya.

2.2 Faktor Penghambat PI

 Kebijakan Proteksi oleh Pemerintah


Setiap negara tentu saja berkewajiban melindungi diri dari berbagai kemungkinan yang dapat
merugikan perekonomiannya. Dengan melindungi produksi dalam negeri diharapkan negara
memperoleh keuntungan dari um ditemukan. Aktivitas perdagangan internasional
 Apresiasi Mata Uang dalam Negeri
Perbedaan mata uang antarnegara menyebabkan perbedaan nilai mata uang ita sendiri. Hal
tersebut dapat merugikan salah satu pihak jika sebelumnya. Tidak disepakati dan ditetapkan
mata uang yang berlaku sebagai mata. Uang standar internasional.
 Kualitas Sumber Daya
Rendahnya kualitas sumber daya suatu negara dapat berdampak kepada rendahnya mutu
produk hasil produksi. Rendahnya kualitas produk secara otomatis aka melemahkan daya
saing dari produk tersebut dibanding produk negara lain yang memiliki sumber daya manusia
berkualitas dan modal yang melimpah.
 Perbedaan Sistem Pembayaran Antarnegara yang Sulit dan Risiko Tinggi
Sistem pembayaran yang berlaku di suatu negara dengan negara lainnya juga tentu tidak
otomatis sama. Jika sistem pembayarannya sudah modern, maka importir dan eksportir
dapat melakukan pembayaran dengan menggunakari L/C sehingga lebih praktis dan aman
 Terjadi Perang
Gejolak politik yang terjadi di suatu negara menyebabkan kegiatan ekonomi Gar penduduk
negara tersebut tidak stabil. Terlebih sampai kepada kegiatan pemang antarnegara. Hal
tersebut tentu melemahkan daya beli masyarakat suatu negar sehingga tidak dapat
melakukan transaksi atas barang-barang produk luar negeri
 Proteksi Wilayah Regional
Organisasi ekonomi pada tingkat regional biasanya akan membuat kebijakani yang
mendorong pengembangan ekonomi negara-negara anggotanya. Salah satu wujud
kebijakannya di antaranya adalah memproteksi produk-produk negara-negara anggotanya
dari produk negara non anggota atan negara di luar regionalnya.
 Jarak Antarnegara/Biaya Transportasi
Jarak antarnegara yang jauh menjadikan biaya transportasi yang ting sehingga mendorong
harga barang ekspor dan impor menjadi mahal

3.Teori Perdagangan Internasional


3.1 Teori Klasik

 Teori Keunggulan Mutlak (Absolute Advantage)


Teori keunggulan mutlak mengungkapkan, pertukaran akan terjadi di antara dua negara jika
setiap negara memiliki keunggulan dalam memproduksi barang tertentu. Keuntungan akan
diperoleh jika suatu negara dapat menghasilkan barang yang mempunyai keunggulan mutlak.
Teori Adam Smith dikenal juga dengan konsep spesialisasi internasional.
 Teori Keunggulan Komparatif (Comparative Advantage)
Tort perdagangan internasional David Ricardo dikenal juga dengan teori Seunggulan
komparatif (comparative advantage). Keunggulan komparatif memiliki arti, suatu negara
mempunyai keunggulan yang lebih besar pada satu jenis barang dibandingkan barang
lainnya. David Ricardo mengungkapkan, pertukaran masilmungkin terjadi dan
menguntungkan kedua negara walaupun suatu negara mempunyai keuntungan mutlak pada
kedua jenis barang

3.2 Teori Modern

Teori perdagangan internasional modern kali pertama dikemukakan oleh Bertil Ohlin pada
1933, dalam bukunya “Interregional and International Trade” yung ma didasarkan atas
tulisan gurunya, yaitu Eli Heckscher

a) Perdagangan internasional tidak banyak berbeda dan hanya merupakan kelanjutan


perdagangan antardaerah. Perbedaan pokoknya terletak pada masalah jarak. Atas
dasar inilah Ohlin melepaskan anggapan (yang berasal dari Teori Klasik), dalam
perdagangan internasional ongkos transportasi dapat diabaikan.
b) Barang-barang yang diperdagangkan antarnegara tidaklah didasarkan (natural and
acquired advantages, dari Adam Smith), akan tetapi atas atas keuntungan alamiah
atau keuntungan yang diperkembangkan dasar proporsi serta intensitas faktor-faktor
produksi yang digunakan b untuk menghasilkan barang-barang tersebut.

4.Alat Pembayaran Internasional


4.1 Alat Perdagangan Internasional

 Uang
Lang tunai adalah uang yang lazim dipergunakan untuk membayar setiap perdiagangin
internasional kegiatan transaksi. Jenis uang yang diinginkan sesuai dengan perjanjian (a)
Dollar Amerika seb sebelum terjadi transaksi jual-beli pembayaran.
 Barang
Barang dapat digunakan sebagai alat pembayaran, misalnya hasil kekayaan
Alam dan sejenisnya. Besar atau kecilnya barang yang akan diserahkan sesuai
Dengan besarnya nilai uang yang harus dibayar.
 Emas
Emas dapat digunakan sebagai alat pembayaran. Pada prinsipnya, pembayaran dengan emas
sama dengan pembayaran dengan menggunakan barang.

4.2 Cara pembayaran Internasional

 Pembayaran Tunai (full Bodied Money)


Pembayaran tunai merupakan cara biasa, yaitu pembayaran dilakukan secara tunai. Jika ada
kegiatan ekspor-impor. langsung disertai pembayaran dengan mengirimkan sejumlah mata
uang tertentu yang dikehendaki.
 Pengiriman Wesel (Bill of Exchange)
Wesel atau bill of exchange adalah surat perintah tertulis untuk membayar sejumlah mata
uang kepada orang tertentu pada tanggal jatuh temponya. Dalam pembayaran
internasional,pengiriman wesel dilakukan oleh eksportir gan mengirimkan surat tagihan
kepada importir.
 Pengiriman Cek (Cheque)
Pembayaran internasional dengan cara ini dilakukan dengan campur tangan bank. Seorang
importir harus membuka rekening di bank yang mempunyai cabang di negara eksportir.
 Letter of Credit (L/C)
Letter of Credit (L/C) adalah surat tagihan yang dikeluarkan oleh bank atas permintaan
importir yang menyatakan, bank menyetujui akan m sejumlah uang kepada eksportir pada
tanggal yang telah ditentukan. Ma pihak-pihak yang terkait, di antaranya:
1) importir (sebagai pembuka)
2) bank (yang mengeluarkan L/C):
3) eksportir.

5.Neraca Pembayaran Internasional


5.1 Pengertian Neraca Pembayaran

Neraca pembayaran internasional adalah catatan yang tersusun secara sistematis


mengenai seluruh transaksi ekonomi internasional yang meliputi perdagangan barang atau
jasa, transfer keuangan, dan moneter antara penduduk suatu negara dengan penduduk
negara lain dalam jangka waktu tertentu, biasanya 1 tahun. Pengertian penduduk di dalam
suatu neraca pembayaran internasional meliputi orang perorangan, badan hukum, dan
pemerintah.

5.2 Tujuan dan Fungsi Neraca pembayaran


 Tujuan Neraca Pembayaran
1) Memberikan informasi kepada pemerintah mengenai posisi negara di perdagangan
internasional
2)Memberikan informasi kepada pemerintah mengenai posisi pembayaran internasional.
3)Membantu pemerintah dalam menetapkan kebijakan fiskal dan moneter
4)Merupakan alat untuk mengukur berapa besar utang dan piutang negara Terhadap luar
negeri.
 Fungsi Neraca Pembayaran
1) Alat pembukuan dan alat pembayaran luar negeri agar pemerintah dapat mengambil
keputusan, apakah negara dapat melanjutkan masuknya barang-barang luar negeri dan
dapat menyelesaikan pembayaran tepat pada waktunya
2)Alat untuk menjelaskan pengaruh dan transaksi luar negeri terhadap pendapatan nasional
3)Alat untuk mengukur keadaan perekonomian DalamHubungan
Internasional dari suatu negara.
5.3 Komponen Neraca Pembayaran
Neraca pembayaran tediri atas tiga komponen yaitu transaksi berjalan (current) account),
neraca modal (capital account), dan neraca moneter (monetary account).
 Transaksi Berjalan
1) Neraca pembayaran
Neraca perdagangan ialah suatu pernyataan mengenai perdagangan
barang suatu negara dengan negara lain dalam jangka waktu tertentu.
Neraca perdagangan tidak memasukkan perdagangan di bidang jasa. Hal
yang dicatat dalam neraca perdagangan meliputi barang-barang migas
dan nonmigas. Neraca ini menunjukkan selisih antara nilai ekspor dan
impor barang-barang migas dan nonmigas tersebut
2) Neraca Jasa
Neraca jasa Inlah suatu pernyataan perdagangan di bidang jasa suatu
negara dengan negara lainnya dalam jangka waktu tertentu. Neraca jasa
tidak memasukkan perdagangan barang dan berkonsentrasi pada
penerimaan devisa dan peneriman yang berkaitan dengan asuransi,
pariwisata, dan perbankan
 Transaksi Modal (Capital Account)
Transaksi modal mencatat aras modal masuk dan kehat, baik modal jangka w panjang
maupun jangka pendek (misalnya investast langsung atau tidak modal pemerintah dan
modal swasta neto, Modal pemerintah neto adalah pinjaman periode sebelumnya. Lalu
lintas swasta neto adalah selisih antara dana investasi dan pinjaman swasta huar negeri dan
pelunasan utang pik swasta serta dana investasi ke luar negeri
 Neraca Moneter (Monetary Account)
Neraca moneter adalah perubahan cadangan devisa berdasarkan transa arus devisa yang
masuk dan keluar dari suatu negara dalam perio tertentu yang dicatat oleh Bank Sentral.
Neraca ini berfungsi sebagal netace penyeimbang.
5.4 Analisis Keseimbangan Neraca Pembayaran
 Keseimbangan Transaksi Berjalan
Keseimbangan transaksi berjalan merupakan keseimbangan yang dihitung dari transaksi
barang dan jasa. Transaksi dinyatakan seimbang jika arus uang yang masuk sama besarnya
dengan arus barang yang keluar dari hasil transaksi barang dan jasa yang terjadi antarnegara
 Keseimbangan Neraca Pembayaran
Keseimbangan neraca pembayaran merupakan keseimbangan yang terjadi akibat transaksi
berjalan dan transaksi modal. Keseimbangan neraca pembayaran akan terjadi jika arus uang
masuk dari akibat transaksi berjalan dan transaksi modal sama besar dengan arus uang
keluar dari transaksi tersebut.

6.DEVISA
6.1 Pengertian Devisa
Devisa adalah semua valuta asing yang mempunyai daftar kurs resmi di bank sentral dan
dapat digunakan untuk membiayai transaksi perdagangan internasional. Adapun valita asing
adalah segala mata uang asing yang beredar di dalam negeri suatu negara. Misalnya mata
uang asing seperti Dollar yang beredar Di Indonesia. Terdapat beberapa fungsi devisa, di
antaranya sebagai berikut
 Sebagai alat tukar internasional
 Sebagai alat pembayaran utang luar negeri, seperti impor barang/jasa
 Sebagai alat stabilisasi mata uang suatu negara
 Sebagai sumber pendapatan negara
 Sebagai alat transaksi pembiayaan hubungan dengan luar negri seperti membiayai kedutaan,
misi budaya, hadiah, bantuan, dan lain-lain

6.2 Sumber-Sumber Devisa

Penerimaan devisa suatu negara dipengaruhi oleh besar kecilnya transaksi Neraca pembayaran dan
transaksi keuangan (moneter) negara tersebut.Info Ekonomi Sumber pemasukan utama devisa suatu
negara, biasanya bersumber dari dua unsur, yaitu sebagai berikut.

 Pendapatan ekspor neto yang diperoleh dari selisih antara ekspor barang dan jasa dengan
impor barang dan jasa
 Arus modal masuk neto yang diperoleh dari selisih antara modal yang masuk dan modal yang
keluar.
Selain dari dua sumber utama tersebut di atas, terdapat beberapa sumber
Devisa lainnya yaitu:
a. Kegiatan Ekspor
b. Sektor Pariwisata
c. Pinjaman Luar negeri
d. Investasi asing
e. Hadiah, bantuan atau sumbangan luar negeri
f. Penerimaan deviden serta bunga dari luar negeri
g. Hasil Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di luar negeri.

6.3 Tujuan Penggunaan Devisa

 Membiayai impor barang dan jasa yang bersangkutan


 Cadangan pembayaran impor barang dan jasa pada bulan yang akan Datang
 Membayar cicilan utang luar negeri dan bunganya.
 Cadangan kekayaan pendukung nilai rupiah
 Membiayai perwakilan di luar negeri (duta besar, konsulat, dan lain-lain)
 Membiayai atlit. misi kebudayaan, studi banding/perjalanan dinas pejabat negara.

Selesai.
Bab 9 (Kerjasama Ekonomi Internasional)
1.Tujuan Kerjasama Ekonomi Internasional
Menciptakan situasi win-win antar negara dan meningkatkan kepentingan bersama di bidang
ekonomi, perdagangan, dan investasi,adapun tujuannya antara lain:

 Meningkatkan Kesejahteraan Ekonomi


 Peningkatan Struktur Kegiatan Ekonomi Nasional
 Pertumbuhan Ekonomi
 Memenuhi Kebutuhan Rakyat dan Kepentingan Negara
 Meningkatkan Perdagangan Internasional
 Mengurangi Ketimpangan Ekonomi Antar Negara
 Meningkatkan Ketergantungan Ekonomi Antar Negara
 Meningkatkan Stabilitas Politik dan Keamanan

2.Manfaat Kerjasama Ekonomi Internasional


 Memperluas lapangan kerja bagi tenaga kerja dalam negeri di luar negeri
 Transfer teknologi antarnegara yang melakukan kerja sama, baik dalam bidang produksi,
distribusi, maupun konsumsi
 Memperluas pasar bagi barang hasil produksi dalam negeri sehingga produksi barang dan
jasa dapat dilakukan dengan skala ekonomi tinggi.
 Mempercepat pertumbuhan ekonomi bagi negara-negara yang bekerja sama.
 Mempererat persahabatan antarnegara sehingga memperlancar proses komunikasi.
 Meningkatkan efisiensi ekonomi negara-negara yang bekerja sama
 Mendorong kegiatan investasi antanegara sehingga produktivitas ekonomi meningkat
 Menghilangkan hambatan struktural dan hambatan strategis dari perdagangan
internasional
 Meningkatkan kualitas atau mutu proses produksi sehingga produk yang dihasilkan
lebih berkualitas dan berdaya saing tinggi.
3.Bentuk-Bentuk Kerja Sama Ekonomi
 Kerja Sama Bilateral
Kerja sama bilateral adalah kerja sama ekonomi yang dilakukan oleh dua negara.
Contohnya Indonesia kerja sama dengan Jepang dalam mengembangkan industri
otomotif, Indonesia dan Malaysia kerja sama dalam pemanfaatan dan
pengembangan tenaga kerja. Indonesia dan Jerman kerja sama dalam
pengembangan industri pesawat terbang
 Kerja Sama Regional
Kerja sama regional adalah kerja sama ekonomi yang dilakukan oleh negara- negara
yang berada di kawasan tertentu, contohnya negara-negara di Asia Tenggara saling
bekerja sama dalam wadah organisasi ASEAN (Association of South East Asian
Nation), negara-negara Eropa saling bekerja sama dalam wadah Uni Eropa, LAFTA
(Latin America Free Trade Association) yaitu bentuk kerja sama negara-negara Latin
dalam bidang perdagangan, ECOWAS (Economic Community of West African States),
yaitu bentuk kerja sama regional negara-negara di Afrika Barat.
 Kerja Sama Multilateral
Kerja sama ekonomi yang dilakukan oleh banyak negara di dunia, contohnya APEC
(Asia Pacific Economic Cooperation) atau Forum Kerja Sama Ekonomi Untuk negara
negara yang berada dikawasan Asia dan Pasifik, ASEM (Asian Furanian Meeting),
yaitu kerja sama antar kawasan Asia dan Eropa.
4.Lembaga-Lembaga Kerja Sama Ekonomi Internasional
 ASEAN (Association of South East Asian Nation)
Terbentuknya ASEAN berawal ketika Indonesia dan Filipina mengakhiri konfrontasinya
terhadap Malaysia serta mulai meredakan tuntutannya. Negarawan di Asia Tenggara
memandang perlu dibentuknya organisasi regional untuk negara kawasan Asia Tenggara.
Adapun tujuan didirikan ASEAN terperinci dalam keputusan berikut:
a. Mempercepat pertumbuhan ekonomi, kemajuan sosial, dan perkem bangan
kebudayaan negara-negara Asia Tenggara melalui usaha bersama dalam semangat
kebersamaan
b. Memelihara keamanan di kawasan Asia
c. Memajukan kerja sama yang aktif dan saling membantu dalam masalah Kepentingan
bersama di bidang ekonomi, sussial. Budaya, teknik, ilma pengetahuan, dan
administrasi
d. Menyediakan bantuan terhadap satu dengan yang lainnya dalam bentuk latihan dan
fasilitas penelitian dalam bidang pendidikan, profesi, teknik,Dan administrasi.
e. Melakukan kerja sama yang lebih efektif untuk memanfaatkan industri
dan pertanian mereka, perluasan perdagangan termasuk studi tentang masalah yang
menyangkut komoditas perdagangan internasional. perbaikan fasilitas transportas
f. Memajukan studi tentang bangsa Asia Tenggara
g. Mempertahankan kerja sama yang erat dan menguntungkan dengan organisasi
regional dan internasional yang mempunyai tujuan serupa dan meneliti semua cara
untuk mengadakan kerjasama yang lebih erat diantara anggota
 OPEC (Organization of Petroleum Exporting Countries)
Organization of Petroleum Exporting Countries (OPEC) adalah organisasi
Negara-negara pengekspor minyak, OPEC didirikan pada 14 September 1960 di Baghdad Irak
atas prakarsa Irak, Iran, Kuwait, Arab Saudi, dan Venezuela. Markas besar OPEC terletak di
Wina Austria.
Adapun tujuan OPEC sebagai berikut.
a. Menjaga kestabilan harga minyak di pasar internasional.
b. Menghindari persaingan di antara negara pengekspor minyak bumi
c. Mengusahakan pemenuhan kebutuhan dunia akan minyak bumi.
 Bank Dunia (World Bank)
Bank Dunia (World Bank) adalah lembaga keuangan internasional yang menyediakan
pinjaman kepada Negara-negara Berkembang untuk program pemberian modal. Bank Dunia
didirikan pada 27 Desember 1945 dan berkedudukan di Washington DC Amerika Serikat.
Secara teknis dan struktural Bank Dunia termasuk salah satu dari badan PBB, namun secara
operasional sangat berbeda dari badan-badan PBB lainnya.
 IMF (International Monetary Fund)
International Monetary Fund (IMF) yaitu organisasi dunia yang bergerak dalam bidang
keuangan internasional. Dengan kata lain, IMF adalah organisasi internasional yang
bertanggung jawab dalam mengatur sistem keuangan global dan menyediakan pinjaman
kepada negara anggotanya untuk membantu masalah-masalah keseimbangan neraca
keuangan masing-masing negara. IMF didirikan pada 22 Juli 1914 dengan kantor pusat di
Washington DC Amerika Serikat.
Adapun tujuan didirikanya IMF adalah sebagai berikut
a. Memajukan kerja sama moneter internasional
b. Membantu negara-negara anggota untuk mengatasi defisit neraca pembayaran luar
negerinya
c. Mengusahakan kestabilan nilai kurs
d. Memberikan bantuan (kredit) kepada negara-negara anggota yang mengalami
kesulitan alat pembayaran luar negeri
e. Memberikan jasa konsultasi dan kerja sama di bidang pembayaran Internasional.
 ADB (Asian Development Bank
Asian Development Bank (ADB) berdiri 19 Desember 1966 dan berkantor pusat di Manila,
Filipina dan bertugas meningkatkan pertumbuhan ekonomi, serta bekerja sama dengan
semua pihak yang berkepentingan di Asia. ADB merupakan lembaga pengembangan
keuangan internasional yang melaksanakan penyaluran dana, menyokong investasi, dan
memberikan kerja sama (technical assistance) kepada Negara-negara Berkembang yang
menjadi anggotanya.
 IDB (Islamic Development Bank
Islamic Development Bank (IDB) didirikan oleh 22 negara anggota Organisasi Koferensi Islam
(OKI) dalam forum Konferensi Menteri Keuangan OKI Ke-2 di Jeddah pada 10 Agustus 1973
dan mulai beroperasi pada 20 Oktober 1975. Indonesia termasuk salah satu anggota pendiri
IDB. IDB merupakan lembaga keuangan internasional ini bertujuan untuk membantu
pembangunan ekonomi dan sosial bagi negara-negara anggota dan masyarakat Islam dengan
cara memberikan pinjaman lunak.
 APEC (Asia Pasific Economic Cooperation)
APEC atau kerja sama Ekonomi Asia Pasifik lahir pada Nopember 1989 di Canbera. Australia,
yang diprakarsai oleh mantan Perdana Menteri Australia, Bob Hawke. Anggotanya meliputi
megara di kawasan Asia Pasifik dan Amerika, yang berjumlah 18 negara, yaitu 6 negara
ASEAN (Indonesia, Malaysia, Singapura, Thailand. Filipina, dan Brunei Darussalam), Amerika
Serikat, Australia, Kanada. Tiongkok, Cile, Hongkong, Jepang, Korea Selatan, Meksiko, Papua
Nugini, Selandia Baru,dan Taiwan.
 GAAT/WTO
GAAT/WTO merupakan satu-satunya badan internasional yang secara khusus Sekretariat.
Mengatur masalah perdagangan antarnegara. Cikal bakal World Trade Centre(WTO) adalah
General Agreement Tarrif and Trade (GATT).
Prinsip-prinsip yang dianut GAAT/WTO:
a. Most Favored Nation (MFN) atau Nondiskriminasi
MFN berarti dalam perdagangan antarnegara tidak membeda-bedakan antara
Negara yang satu dengan negara yang lain. Semua negara diperlakukan sama, tidak
Boleh ada yang perlakuan yang lebih baik atau lebih buruk daripada negara lain

b. National Treatmen
National treatmen yaitu tidak membedakan barang yang dari luar negeri
denganBarang domestik. Artinya jika barang dari luar negeri masuk ke suatu negara
harus diperlakukan sama
c. Tarif sebagai Instrumen Tunggal untuk Proteksi
GATT menyetujui proteksi terhadap hasil dalam negeri dengan hanya member-
lakukan tarif/bea masuk untuk barang impor saja.
d. Tarif binding
Tarif binding adalah suatu komitmen yang mengikat negara-negara anggota agar
tidak meningkatkan bea masuk terhadap barang impor yang telah masuk dalam tarif
binding
e. Persaingan yang adil
Suatu negara dapat membalas perlakuan negara lain sehingga tidak ada pihak yang
dirugikan. Contohnya negara yang mengenakan dumping dapat ditangkal dengan
kebijakan anti dumping.
 Uni Eropa
Tujuan-tujuan utama dari Uni Eropa adalah meningkatkan kemajuan ekonomi dan sosial,
terutama dengan penciptaan pasar bebas, pemerataan ekonomi dan sosial serta melalui
pendirian integrasi ekonomi dan moneter termasuk mata uang tunggal (EURO
 UNDP (United Nations Development Program)
UNDP adalah badan PBB yang melakukan kegiatan program pembangunan di Negara-Negara
Berkembang. Tujuan UNDP adalah memberikan sumbangan untuk membiayai program
pembangunan, seperti survei pembuatan dan pembangunan jalan di Indonesia.
 G-8(Group – Eight)
Group-Eight (G8) adalah kelompok delapan negara termaju di dunia: Prancis, Jerman, Italia.
Jepang, Amerika Serikat, Inggris, Kanada, dan Rusia. Peristiwa terpenting dalam G8 adalah
pertemuan ekonomi dan politik tahunan yang dihadiri para kepala negara dan pejabat-
pejabat internasional.
G8 berawal dari krisis minyak 1973 dan resesi dunia. Masalah-masalah tersebut membuat
Amerika Serikat mendirikan kelompok bernama Library Group, sebuah perkumpulan para
pejabat keuangan senior dari Amerika Serikat, Eropa, dan Jepang, untuk mendiskusikan
masalah-masalah ekonomi
 The Group of Twenty (G-20)
The Group of Twenty adalah kelompok 20 negara dengan perekonomian besar di dunia.
Secara resmi G-20 dinamakan The Group of Twenty Finance Ministers and Central Bank
Governors atau Kelompok Dua Puluh Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral. G-20
dibentuk tahun 1999 sebagai forum yang secara sistematis menghimpun kekuatan-kekuatan
ekonomi maju dan berkembang untuk membahas isu-isu penting perekonomian dunia

5. Bentuk Perjanjian Kerja Sama Ekonomi Internasional


 NAFTA (North American Free Trade Agreement)
NAFTA merupakan perjanjian perdagangan bebas antara Amerika Serikat. Kanada, dan
Meksiko. Tujuannya menghapus hambatan perdagangan. Menciptakan persaingan yang
wajar, serta meningkatkan kesempatan investasi antarnegara anggota dan merupakan dasar
untuk bidang kegiatan utama NAFTA, tarif, produk pertanian, otomotif, komputer dan
elektronik. Energi dan petrokimia, jasa-jasa keuangan, tekstil serta transportasi

 ASEAN Free Trade Area (AFTA)


AFTA merupakan wujud dari kesepakatan dari negara-negara ASEAN untuk membentuk
suatu kawasan bebas perdagangan. Hal tersebut dalam rangka meningkatkan daya saing
ekonomi kawasan regional ASEAN dengan menjadikan ASEAN sebagai basis produksi dunia
serta menciptakan pasar regional bagi 500 juta penduduknya. Ketika persetujuan AFTA
ditandatangani resmi, ASEAN memiliki enam anggota, yaitu Brunei Darussalam, Indonesia.
Malaysia, Filipina, Singapura, dan Thailand. Dalam perkembanganya Vietnam bergabung
pada 1995, Laos dan Myanmar pada 1997. Dan Kamboja pada 1999.

Alhamdulillah... selesai.

Penutup
Makalah ini saya selesaikan untuk kepentingan tugas mengingat untuk nilai kenaikan
kelas...,dan Alhamdulillah saya telah menyelesaikan tugas makalah ini,tak lupa saya
berterimakasih kembali untuk guru mapel ekonomi kami yang terhormat bapak Ujang
Wiratmadja S.E yang telah memberikan ilmunya kepada kami.. semoga Allah menaikkan
derajat bapak amin..

Daftar pustaka
Buku Paket Ekonomi Kelas 11 SMA/MA sederajat, Internet
.

Anda mungkin juga menyukai