Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

PEREKONOMIAN TERBUKA

Dosen Pengampu:

Khalish Khairina, M.Si

Disusun Oleh: kelompok 11

Salsabila Adzkia (202241079)


Devi Lianda (202241093)
Nailul Muna (202241094)

JURUSAN EKONOMI SYARIAH (ES)


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM (FEBI)
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI LHOKSEUMAWE
TAHUN AKADEMIK 2022-2023
PEMBAHASAN

Perekonomian terbuka adalah jenis perekonomian yang berinteraksi dengan dunia luar
melalui perdagangan internasional, baik dalam hal ekspor dan impor barang dan jasa, maupun
modal dengan negara-negara lain. Dalam perekonomian terbuka, terdapat kemungkinan bagi
produsen untuk melakukan kegiatan ekspor barang dan produk dagangan dengan tujuan
pasar-pasar di luar negeri. Selain itu, jasa perbankan dan lembaga keuangan juga dapat
berasal dari luar negeri, sehingga perekonomian terbuka memberikan kesempatan bagi
masyarakat untuk berinteraksi dalam bidang ekonomi dengan negara lain, baik itu
perseorangan, swasta, ataupun pemerintahan.
Perekonomian terbuka melibatkan rumah tangga, perusahaan, pemerintah, dan luar
negeri sebagai pelaku ekonomi. Dalam perekonomian terbuka, pemerintah menerima
pembayaran pajak dari rumah tangga untuk keperluan operasional, pengembangan, dan
kebutuhan lain untuk mengembangkan negara. Pemerintah juga mendapatkan pendapatan
pajak dari perusahaan dan membeli produk dari perusahaan berdasarkan dana anggaran yang
ada.
Perekonomian terbuka juga dapat mempengaruhi inflasi melalui sisi permintaan dan
sisi penawaran. Perdagangan internasional akan mempengaruhi penawaran, di mana impor
akan mempengaruhi ketersediaan barang dan jasa dalam suatu negara, sehingga kelangkaan
dapat dihindari. Dalam perekonomian terbuka, unsur perdagangan luar negeri dimasukkan ke
dalam perhitungan Pendapatan Domestik Bruto (PDB) yang diterjemahkan melalui ekspor
dan impor.
Dalam konteks perekonomian terbuka, terdapat perekonomian 2 sektor, 3 sektor, dan
4 sektor. Sektor Perekonomian 2 melibatkan rumah tangga keluarga/konsumen dan rumah
tangga perusahaan (produsen). Perekonomian 3 sektor meliputi kegiatan dalam sektor
perusahaan, rumah tangga, dan pemerintah, sementara perekonomian 4 sektor adalah
perekonomian terbuka yang mempunyai hubungan ekonomi dengan negara-negara lain.
Dengan demikian, perekonomian terbuka mempunyai peran yang penting dalam
mempengaruhi kegiatan ekonomi suatu negara melalui interaksi dengan negara-negara lain,
baik dalam perdagangan internasional maupun kebijakan ekonomi yang diterapkan.

A. PERDAGANGAN LUAR NEGERI


Perdagangan internasional merupakan suatu aktivitas berdagang yang dilakukan oleh
dua negara yang berbeda. Perdagangan internasional dapat disebut pula sebagai international
trade. Perdagangan internasional ini dapat terjadi ketika ada kegiatan perdagangan yang
dilakukan oleh dua negara berbeda dan tentu saja kegiatan tersebut telah disetujui oleh
keduanya. Selain pengertian secara umum, menurut ahli yaitu Wahono Diphayana
mengemukakan pengertian perdagangan internasional. Menurut Wahono, perdagangan
internasional merupakan transaksi bisnis antara beberapa pihak yang melibatkan lebih dari
satu negara, perdagangan internasional dapat dilakukan oleh perseorangan maupun
kelompok. Dari aktivitas perdagangan internasional tersebut, kemudian terbentuklah
hubungan ekonomi antar negara yang menjalin kerja sama. Ada tiga bentuk hubungan
ekonomi di antaranya adalah sebagai berikut:
1.Terjadinya pertukaran output atau hasil yang diperoleh suatu negara dengan negara lain
yang
telah menjalin kerja sama.
2.Terbentuknya hubungan ekonomi dalam bentuk hutang piutang yang terjadi antar negara.
3.Terjadinya pertukaran aliran produksi maupun pertukaran sarana produksi.
kebijakan dari perdagangan internasional telah terjadi ribuan tahun yang lalu serta
memiliki dampak dan manfaat terhadap kepentingan dan keberlangsungan ekonomi, sosial,
hingga politik suatu negara. Di beberapa negara, perdagangan internasional ini menjadi salah
satu faktor utama yang dapat meningkatkan Gross Domestic Product atau GDP. Perdagangan
internasional menurut negara partisipannya dapat dibagi menjadi tiga jenis, yaitu
perdagangan internasional bilateral, perdagangan internasional regional serta perdagangan
internasional multilateral. Sedangkan menurut bentuknya, perdagangan internasional dibagi
lagi menjadi beberapa jenis yaitu dapat berupa ekspor dan impor, konsinyasi, package deal,
border crossing dan lainnya.

TUJUAN PERDAGANGAN INTERNASIONAL

Perdagangan internasional memiliki tujuan utama yaitu untuk meningkatkan Gross


Domestic Product atau GDP, artinya perdagangan internasional bertujuan untuk
meningkatkan total nilai dari produksi barang maupun jasa yang dijual oleh suatu negara
pada negara lain selama satu tahun lamanya. Namun, untuk mencapai tujuan tersebut ada
juga peraturan serta ketentuan yang berlaku terkait jenis dan sistem pembayaran, berbagai
pihak terkait dengan perdagangan internasional dan banyak hal lainnya yang dibahas dalam
buku Perdagangan Internasional. Selain tujuan utama tersebut, perdagangan internasional
juga memiliki beberapa tujuan lain, yaitu sebagai berikut:
1. menaikkan devisa negara
2. pertumbuhan ekonomi
3. mempengaruhi stabilitas harga barang ekspor
4. eksistensi tenaga kerja
5. memenuhi kebutuhan di negara lain
6. Memperoleh Keuntungan Internal serta Eksternal
7. memperluas pasar
8. Transfer Teknologi Modern.

MANFAAT PERDAGANGAN INTERNASIONAL

Kebijakan perdagangan internasional memiliki beberapa manfaat, salah satunya


adalah dapat membuka kesempatan bagi negara lain untuk dapat memanfaatkan sumber daya
yang ada di negara lain dengan proporsional. Selain itu, dengan perdagangan internasional
kedua negara yang telah menjalin kerja sama juga membangun hubungan ekonomi yang
dapat membuat kedua belah pihak sama-sama untung. Dengan perdagangan internasional,
tidak akan ada negara yang kehilangan sumber dayanya sehingga, setiap warga negara dapat
menikmati standar kehidupan lebih baik. Perdagangan internasional juga memiliki peran
penting dalam kontribusi terhadap PDB negara serta memiliki peran dalam meningkatkan
perdagangan yang dapat memberikan dampak positif pada pertumbuhan PDB dari negara
perdagangan tersebut.

Selain itu ada beberapa manfaat yang dapat diperoleh oleh negara yang melakukan
kerja sama dengan negara lain dalam perdagangan internasional, manfaat-manfaat tersebut
dikemukakan oleh Nazarudin Malik, yaitu sebagai berikut:
1. Membentuk hubungan persahabatan antar negara
2. Dapat menciptakan efisiensi serta spesialisasi
3. Dapat meningkatkan kemakmuran negara
4. Dapat mengurangi pengangguran
5. Mentransfer ilmu pengetahuan serta teknologi
6. Dapat menstabilkan harga.

KERUGIAN DARI PERDAGANGAN INTERNASIONAL


Berikut kerugian-kerugian yang akan dirasakan jika mengikuti perdagangan
internasional:
1. Kemudahan mendapatkan produk impor di pasar dalam negeri bisa menghambat
pertumbuhan sektor industri dalam negeri.
2. Barang impor dengan barang kualitas tinggi dan murah memunculkan perilaku
konsumtif.
3. Untuk memenuhi kebutuhan pasar dunia maka akan ada eksploitasi sumber daya
alam.
4. Terlalu bergantung pada iptek dan modal asing sehingga pertumbuhan industri
terhambat.
5. Persaingan industri yang tidak sehat membuat usaha yang bermodal kecil gulung
tikar.

B. PROTEKSI DAN PEMBATASAN PERDAGANGAN LUAR NEGERI

Proteksi perdagangan luar negeri, atau proteksionisme, adalah kebijakan yang


diambil oleh pemerintah suatu negara untuk melindungi industri dalam negeri dari persaingan
pelaku usaha luar negeri. Tujuan utama dari kebijakan proteksi adalah untuk melindungi
kepentingan perekonomian domestik, seperti melindungi produsen lokal dari persaingan
impor.
Kebijakan proteksi ini dapat diwujudkan melalui berbagai bentuk, seperti tarif impor,
subsidi, kuota, pelabelan, persyaratan keamanan dan kesehatan produk, undang-undang anti-
dumping, manipulasi nilai tukar, sistem paten internasional, dan batasan imigrasi berbasis
pekerjaan. Perlindungan perdagangan juga dapat dilakukan untuk mendorong pertumbuhan
industri dalam negeri agar mampu bersaing di pasar global.
Dalam konteks perdagangan internasional, proteksi perdagangan dapat menjadi
strategi yang digunakan oleh suatu negara untuk melindungi sektor ekonomi atau industri
nasional tertentu agar tidak kalah dalam persaingan internasional. Perlindungan perdagangan
juga dapat dilakukan untuk menghindari dampak negatif perdagangan internasional dan
melindungi produk-produk dalam negeri dari ancaman serbuan barang impor.
Dengan demikian, kebijakan proteksi perdagangan luar negeri memiliki peran penting
dalam melindungi kepentingan perekonomian domestik dan memastikan pertumbuhan
industri dalam negeri dapat bersaing di pasar global.
Pembatasan perdagangan luar negeri adalah rangkaian kebijakan atau regulasi yang
diterapkan oleh suatu negara untuk mengendalikan jumlah barang dan jasa yang menjual ke
negara lain. Pembatasan perdagangan dapat mengambil berbagai bentuk, termasuk tarif
impor, kuota impor, embargo, persyaratan lisensi, standarisasi, dan subsidi.
Beberapa alasan mengapa suatu negara melakukan tindakan perdagangan antara lain
adalah untuk melindungi industri dalam negeri dari persaingan asing, membalas tindakan
serupa yang diberlakukan oleh mitra dagang, dan melawan kebijakan perdagangan negara
lain yang dianggap tidak adil.
Pembatasan perdagangan dapat memiliki dampak yang kompleks. Meskipun
perdagangan mungkin melindungi industri dalam negeri, hal ini juga dapat meningkatkan
harga bagi konsumen, mengurangi jumlah pasokan, dan menimbulkan kerugian bagi pihak
lain. Selain itu, perdagangan juga dapat mempengaruhi kegiatan perdagangan internasional,
seperti yang terungkap dalam penelitian yang menunjukkan bahwa perdagangan internasional
mempengaruhi pola perdagangan barang internasional.
Oleh karena itu, perdagangan-perdagangan luar negeri merupakan kebijakan yang
kompleks dengan dampak yang perlu dipertimbangkan secara cermat. Sementara tujuan
pelaksanaan perdagangan dapat bervariasi, penting untuk memahami konsekuensi dari
kebijakan tersebut terhadap pasar domestik maupun internasional.

C. NERACA PEMBAYARAN

Neraca pembayaran atau balance of payment (BOP) adalah suatu cacatan aliran
keuangan yang menunjukkan nilai transaksi perdagangan dan aliran dana yang dilakukan di
antara suatu negara dengan negara lain dalam suatu tahun tertentu. Suatu neraca pembayaran
dapat dibedakan kepada dua bagian yang utama, yaitu neraca berjalan dan neraca modal.

NERACA BERJALAN

Neraca berjalan mencatat transaksi-transaksi berikut:


1. Nilai ekspor dan impor barang tampak
Transaksi ini meliputi hasil-hasil sektor pertanian, barang-barang produksi industri, dan
barang-barang yang diproduksikan oleh sektor pertambangan dan berbagai jenis ekspor dan
impor barang tampak lainnya. Neraca (yaitu perbedaan di antara ekspor dan impor) dari
perdagangan tampak yaitu perdagangan dalam barang-barang tampak, dinamakan neraca
perdagangan. Apabila nilai neraca itu positif, ia berarti bahwa ekspor barang-barang tampak
adalah melebihi impornya. Sebaliknya apabila ia negatif, maka berarti bahwa impor melebihi
ekspor.
2. Nilai ekspor dan impor barang-barang tak tampak
Transaksi ini meliputi pembayaran biaya pengangkutan dan asuransi dari barang-barang
tampak yang diekspor atau diimpor, perbelanjaan para pelancong, dan pendapatan
investasi(yang meliputi keuntungan, bunga ke atas modal yang di investasikan dan dividen).
Neraca perdagangan tak tampak yaitu nilai bersih ekspor dan impor jasa-jasa, dinamakan
neraca jasa. Nilai neraca jasa suatu negara, yang positif berarti negara tersebut lebih banyak
menjual jasa-jasanya ke luar negeri dari membelinya dari negara-negara lain. Dan apabila
nilainya negatif(masalah ini juga dihadapi oleh neraca pembayaran Indonesia), ia berarti
bahwa negara itu lebih banyak membeli jasa pihak-pihak luar dari menjual jasanya ke luar
negeri.
3. Pembayaran pindahan
Ini meliputi pembayaran pindahan yang dilakukan oleh pihak pemerintah maupun pihak
swasta. Transaksi ini meliputi pembayaran di mana penerimanya tidak perlu ‘’membayar’’
dalam bentuk uang atau jasa. Contoh-contoh dari pembayaran pindahan adalah bantuan uang
suatu negara Arab ke Afghanistan, atau bantuan bahan makanan Amerika Serikat ke
penderita kelaparan di Afrika. Mengirimkan uang untuk membiayai perbelanjaan anak-anak
bersekolah di luar negara adalah contoh lain.

NERACA MODAL
Neraca modal meliputi dua golongan transaksi yaitu aliran modal jangka panjang dan
aliran modal keuangan swasta.
1. Aliran modal jangka panjang
Ia meliputi dua jenis aliran modal: aliran modal resmi dan investasi langsung oleh pihak
swasta ke negara-negara lain. Aliran modal resmi adalah pinjaman dan pembayaran di antara
badan-badan pemerintah di sesuatu negara dengan negara-negara lain. Sedangkan investasi
langsung swasta adalah penanaman modal langsung, yaitu investasi berupa mendirikan
perusahaan-perusahaan terutama perindustrian. Modal yang dibelanjakan diperoleh dari
negara asal perusahaan tersebut. Perbedaan di antara modal jangka panjang yang diterima
dari luar negeri dengan modal jangka panjang yang dibayarkan ke luar negeri dinamakan
neraca modal jangka panjang. Apabila nilainya positif, keadaan ini berarti lebih banyak
modal jangka panjang yang diterima dari luar negeri dari yang dibayarkan ke luar negeri.
Aliran seperti itu membantu memperkukuh neraca pembayaran. Di samping itu aliran modal
jangka panjang dapat meningkatkan perbelanjaan pembangunan pemerintah dan investasi
sektor swasta.
2. Modal swasta dan kesilapan-ketinggalan
Dua akun penting lain dalam neraca pembayaran meliputi akun ‘’modal swasta’’ dan
‘’kesilapan dan ketinggalan’’. Yang dimaksud dengan ‘’modal swasta’’ adalah aliran-aliran
modal dalam bentuk tabungan atau investasi keuangan yang dapat dengan cepat ditukarkan
kembali kepada valuta yang asal atau valuta lainnya. Aliran keuangan ini selalu dinamakan
juga sebagai ‘’hot money’’. Dinamakan demikian karena dana tersebut dapat mengalir dari
satu negara ke negara lain dengan mudah dan dalam waktu yang cepat. Uang tersebut
biasanya meliputi uang yang diinvestasikan di pasaran uang dan pasaran modal untuk
memperoleh keuntungan dari investasi tersebut. Pembelian saham-saham domestik oleh suatu
perusahaan ‘’mutual fund’’ di New York merupakan salah satu contoh dari aliran masuk
modal swasta.
Akun kesilapan dan ketinggalan merupakan akun yang menaksir besarnya aliran uang
yang tidak dapat dicatat. Dalam setiap neraca pembayaran perlu ada akun kesilapan dan
ketinggalan untuk memastikan agar perhitungan aliran ke luar dan aliran masuk adalah
seimbang. Anda membawa uang Rp.100 ribu. Ketika Anda hitung sisa uang setelah
dibelanjakan, sisanya adalah Rp. 40 ribu. Akan tetapi dalam ingatan Anda yang dibelanjakan
hanya Rp.50 ribu. Berarti Anda tidak mengetahui bagaimana uang sebanyak Rp.10 ribu lagi
digunakan. Dalam neraca pembayaran kesalahan yang seperti ini dicatat dalam akun
‘’kesilapan dan ketinggalan’’.

FUNGSI NERACA PEMBAYARAN

Neraca pembayaran memiliki beberapa fungsi, antara lain:


1. Menjadi alat evaluasi untuk mengetahui kekurangan yang perlu diperbaiki dalam
transaksi ekonomi antar negara.
2. Menandakan kondisi ekonomi suatu negara, apakah mengalami defisit, surplus, atau
seimbang.
3. Menopang ketahanan eksternal suatu negara.
Terdapat tiga jenis neraca pembayaran, yaitu neraca pembayaran defisit, surplus, dan
seimbang. Neraca pembayaran defisit menandakan bahwa nilai impor lebih besar daripada
nilai ekspor, sementara surplus menandakan bahwa negara tersebut mempunyai cadangan
devisa dan dana yang lebih. Neraca pembayaran seimbang menandakan bahwa kondisi masuk
dan keluarnya dana berfungsi dengan baik.

D. KURS VALUTA ASING

Kurs valuta asing atau kurs mata uang asing menunjukkan harga atau nilai mata uang
sesuatu negara dinyatakan dalam nilai mata uang negara lain. Kurs valuta asing dapat juga
didefinisikan sebagai jumlah uang domestik yang dibutuhkan, yaitu banyaknya rupiah yang
dibutuhkan, untuk memperoleh satu unit mata uang asing. Kurs yang menunjukkan bahwa
US$1.00 sama dengan Rp 8.400 berarti untuk memperoleh satu dolar Amerika Serikat
dibutuhkan 8.400 rupiah Indonesia. Kurs valuta di antara dua negara kerap kali berbeda di
antara satu masa dengan masa yang lainnya.
Pada dasarnya terdapat dua cara di dalam menentukan kurs valuta asing, yaitu:

BERDASARKAN PERMINTAAN DAN PENAWARAN MATA UANG ASING


DALAM PASAR BEBAS

Mengapakah penduduk sesuatu negara meminta sesuatu mata uang asing, seperti
misalnya mata uang yen jepang? Sebab yang utama adalah untuk memungkinkan negara itu
membeli barang-barang dari jepang. Mengapa mereka ingin membeli barang dari jepang?
Salah satu alasannya yaitu karena barang yang ingin diimpor dari jepang lebih murah dari
yang diproduksi di dalam negeri.
1. Permintaan mata uang asing
Kurs pertukaran valuta asing adalah faktor yang sangat penting dalam menentukan
apakah barang-barang di negara lain adalah lebih murah atau lebih mahal dari barang-barang
yang diproduksi di dalam negeri. Untuk menerangkan hal ini akan diperhatikan kurs mata
uang yen jepang dan dolar AS. Apabila nilai mata uang dolar adalah tinggi, yaitu misalnya
kurs adalah satu dolar AS=200 yen, maka barang di AS adalah relatif mahal. Barang yang
berharga satu dolar AS memerlukan 200 yen, apabila penduduk jepang ingin mengimpor
barang AS ke jepang. Sebaliknya, apabila nilai mata uang dolar adalah rendah, misalnya satu
dolar AS=100 yen, maka barang-barang AS relatif murah. Sesuatu barang yang berharga satu
dolar hanya membutuhkan 100 yen untuk memperolehnya. Harga-harga barang AS yang
semakin murah akan menaikkan permintaan penduduk jepang terhadap barang-barang AS.
Sebagai akibatnya, permintaan orang jepang terhadap mata uang AS bertambah. Berdasarkan
contoh di atas ciri-ciri permintaan penduduk jepang terhadap mata uang AS dapat
dirumuskan sebagai berikut:
-semakin tinggi harga dolar AS, semakin sedikit permintaan terhadap mata uang tersebut.
-semakin rendah harga dolar AS, semakin banyak permintaan terhadap mata uang tersebut.
2. Penawaran mata uang asing
Bagaimanakah sikap orang-orang AS dalam menawarkan dolar mereka kepada orang-
orang jepang? Penduduk AS akan menukarkan dolarnya kepada yen jepang karena mereka
ingin memperoleh barang-barang dari jepang. Semakin banyak yen yang mereka peroleh dari
menukarkan setiap unit mata uang AS, semakin murah harga-harga barang jepang apabila
dinyatakan dalam dolar AS. Suatu barang yang berharga 200 yen adalah sama dengan satu
dolar apabila kurs pertukaran adalah 100 yen setiap dolar. Berarti, harga dolar yang tinggi
menambah penawaran dolar AS. Dengan demikian penawaran dolar AS mempunyai ciri-ciri
berikut:
 Semakin tinggi harga mata uang AS, semakin banyak penawaran mata uang tersebut.
 semakin rendah harga mata uang AS, semakin sedikit penawaran mata uang tersebut.

3. Penentuan harga mata uang asing

GAMBAR 1.1 permintaan dan penawaran ke atas dolar Amerika Serikat


Perhatikan gambar 1.1. Sumbu datar menggambarkan jumlah mata uang dolar AS
yang akan diperjualbelikan di pasaran mata uang asing, dan sumbu tegak menunjukkan harga
dolar AS yang dinyatakan dalam nilai yen. Kurva permintaan ke atas dolar adalah DD. Kurva
tersebut, yang berbentuk menurun dari kiri atas ke kanan bawah, berarti (i) apabila harga
dolar tinggi permintaan ke atas dolar adalah sedikit (pada kurs satu dolar=250 yen, hanya satu
bilion dolar yang diminta), dan (ii) semakin rendah harga dolar semakin banyak kuantitas
dolar yang diminta (misalnya, pada kurs satu dolar=100 yen sebanyak empat bilion dolar
diminta oleh orang-orang jepang).
Kurva SS adalah kurva penawaran ke atas mata uang dolar, dan dapat dilihat dalam
gambar 1.1 bahwa bentuk kurva tersebut menarik dari kiri bawah ke kanan atas. Kurva
seperti ini menggambarkan bahwa (i) apabila harga mata uang dolar rendah, penawaran dolar
oleh orang-orang AS juga rendah (misalnya, pada kurs satu dolar=50 yen sebanyak 1 bilion
dolar saja yang ditawarkan), dan (ii) apabila harga mata uang dolar tinggi, lebih banyak mata
uang dolar akan ditawarkan (oleh orang-orang AS). Gambar 1.1 menunjukkan bahwa kurva
DD dan SS berpotongan pada keadaan di mana harga tiap unit mata uang dolar adalah satu
dolar sama dengan 150 yen. Pada kurs pertukaran ini permintaan dolar adalah sama dengan
penawaran dolar, yaitu sebanyak 2,5 bilion dolar. Keadaan ini berarti: kurs valuta asing
adalah satu dolar=150 yen, dan kuantiti dolar yang diperjualbelikan dalam pasaran mata uang
adalah sebanyak 2,5 bilion.

DITENTUKAN OLEH PEMERINTAH


Pemerintah dapat campur tangan dalam menentukan kurs valuta asing. Tujuannya
adalah untuk memastikan kurs yang wujud tidak akan menimbulkan efek yang buruk ke atas
perekonomian. Kurs pertukaran yang ditetapkan pemerintah adalah berbeda dengan kurs
yang ditentukan oleh pasar bebas. Sejauh mana perbedaan tersebut, dan apakah ia lebih tinggi
atau lebih rendah dari yang ditetapkan oleh pasar bebas, adalah bergantung kepada kebijakan
dan keputusan pemerintah mengenai kurs yang paling sesuai untuk tujuan-tujuan pemerintah
dalam menstabilkan dan mengembangkan perekonomian.

GAMBAR 1.2 pertukaran mata uang asing yang ditentukan


Dengan menggunakan gambar 1.2 dapat dilihat perbedaan antara kurs yang
ditentukan pemerintah dan kurs yang ditentukan pasar bebas. Kurva DD dan SS berturut-turut
adalah permintaan dan penawaran dolar AS, dan kedua-dua kurva tersebut adalah sama
dengan yang digambarkan dalam gambar 1.1. Maka sesuai dengan yang digambarkan dalam
gambar 1.1, dalam gambar 1.2 kurs valuta asing apabila ditentukan oleh pasar bebas adalah:
satu dolar sama dengan 150 yen. Pada kurs ini permintaan dolar adalah sama dengan
penawaran dolar, yaitu sebanyak 2,5 bilion. Pemerintah jepang memandang bahwa kurs ini
kurang sesuai, dan oleh sebab itu menentukan bahwa kurs pertukaran adalah satu dolar sama
dengan 250 yen. Dalam gambar ia ditunjukkan sebagai kurs I. Kurs ini menggambarkan
bahwa harga yen dinilai terlalu rendah dari yang akan ditetapkan oleh pasar bebas, yaitu
pemerintah menetapkan harga per unit dolar adalah 250 yen sedangkan di pasar bebas harga
akan mencapai: satu dolar adalah 150 yen. Apabila harga sesuatu mata uang domestik (harga
yen) ditetapkan oleh pemerintah pada tingkat yang lebih rendah dari yang ditentukan oleh
pasar bebas, maka mata uang domestik yaitu yen dinamakan: mata uang yang dinilai terlalu
rendah (undervalued currency). Sedangkan apabila harga mata uang domestik ditetapkan
pemerintah pada kurs yang lebih tinggi dari yang ditentukan oleh pasar bebas, maka mata
uang tersebut dinamakan: mata uang yang dinilai terlalu tinggi (overvalued currency). Dalam
gambar 1.2, kurs II, yang menunjukkan bahwa setiap dolar adalah sama nilainya dengan 100
yen, adalah kurs yen dengan dolar, di mana mata uang yen dinilai terlalu tinggi.

PERUBAHAN-PERUBAHAN KURS
Kurs yang ditentukan oleh pasar bebas dapat mengalami dua bentuk perubahan.

GAMBAR 1.3 perubahan permintaan dan penawaran ke atas valuta asing


Dalam gambar 1.3 ditunjukkan dua bentuk perubahan yang mungkin berlaku, yaitu:
perubahan permintaan dan perubahan penawaran.
a. Efek kenaikan permintaan
Dalam gambar (a) ditunjukkan perubahan yang diakibatkan oleh perubahan
permintaan mata uang US dolar, dan gambar (b) menunjukkan perubahan yang diakibatkan
oleh perubahan penawaran dolar. Dalam gambar (a) di misalkan bahwa pada mulanya
permintaan ke atas dolar adalah DD dan penawaran ke atas dolar adalah SS. Maka kurs
pertukaran adalah satu dolar sama dengan 150 yen, dan kuantitas dolar yang diperjualbelikan
adalah Q1. Sebagai akibat dari suatu kenaikan dalam permintaan ke atas dolar, kurva
permintaan dolar bergerak dari DD ke D1D1. Kurva permintaan yang baru ini menaikkan
harga dolar dari 150 yen setiap unit menjadi 200 yen setiap unit, dan menambahkan kuantitas
valuta dolar yang diperjualbelikan dalam pasaran valuta asing dari Q1 unit menjadi Q2 unit.

b. Efek perubahan penawaran


Dalam gambar (b) yang ditunjukkan adalah perubahan penawaran. Kurva SS dan DD
menggambarkan penawaran dan permintaan uang dolar yang pada mulanya wujud.
Sesudahnya penawaran bertambah dari SS menjadi S1S1. Sebagai akibatnya kurs pertukaran
untuk setiap dolar turun dari 200 yen menjadi 150 yen, dan kuantitas mata uang dolar yang
diperjualbelikan bertambah dari QA dolar menjadi QB.
Oleh karena kurs pertukaran ditentukan oleh mekanisme pasar di mana kurs tersebut
akan terus menerus mengalami perubahan sesuai dengan perubahan dalam permintaan dan
penawaran uang asing, maka kurs pertukaran yang ditentukan oleh mekanisme pasar
dinamakan kurs pertukaran berubah bebas atau kurs pertukaran terapung. Sedangkan kurs
pertukaran yang ditentukan pemerintah dinamakan kurs pertukaran tetap atau kurs pertukaran
resmi.

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KURS

Perubahan dalam permintaan dan penawaran sesuatu valuta, yang selanjutnya


menyebabkan perubahan dalam kurs valuta, disebabkan oleh banyak faktor. Yang terpenting
di antaranya adalah yang diuraikan di bawah ini.

a. Perubahan dalam cita rasa masyarakat


Cita rasa masyarakat mempengaruhi corak konsumsi mereka. Maka perubahan cita rasa
masyarakat akan mengubah corak konsumsi mereka ke atas barang-barang yang
diproduksikan di dalam negeri maupun yang diimpor. Perbaikan kualitas barang-barang
dalam negeri menyebabkan keinginan mengimpor berkurang dan ia dapat pula menaikkan
ekspor. Sedangkan perbaikan kualitas barang-barang impor menyebabkan keinginan
masyarakat untuk mengimpor bertambah besar. Perubahan-perubahan ini akan
mempengaruhi permintaan dan penawaran valuta asing.

b. Perubahan harga barang ekspor dan impor


Harga sesuatu barang merupakan salah satu faktor penting yang menentukan apakah
sesuatu barang akan diimpor atau diekspor. Barang-barang dalam negeri yang dapat dijual
dengan harga yang relatif murah akan menaikkan ekspor dan apabila harganya naik maka
ekspornya akan berkurang. Pengurangan harga barang impor akan menambah jumlah impor,
dan sebaliknya, kenaikan harga barang impor akan mengurangi impor. Dengan demikian
perubahan harga-harga barang ekspor dan impor akan menyebabkan perubahan dalam
penawaran dan permintaan ke atas mata uang negara tersebut.

c. Kenaikan harga umum (Inflasi)


Inflasi sangat besar pengaruhnya kepada kurs pertukaran valuta asing. Inflasi yang
berlaku pada umumnya cenderung untuk menurunkan nilai sesuatu valuta asing.
Kecenderungan seperti ini wujud disebabkan efek inflasi yang berikut: (i)inflasi
menyebabkan harga-harga di dalam negeri lebih mahal dari harga-harga di luar negeri dan
oleh sebab itu inflasi berkecenderungan menambah impor, (ii)inflasi menyebabkan harga-
harga barang ekspor menjadi lebih mahal, oleh karena itu inflasi berkecenderungan
mengurangi ekspor. Keadaan (i)menyebabkan permintaan ke atas valuta asing bertambah,
dan keadaan menyebabkan penawaran ke atas valuta asing berkurang; maka harga valuta
asing akan bertambah (berarti harga mata uang negara yang mengalami inflasi merosot).

d. Perubahan suku bunga dan tingkat pengembalian investasi


Suku bunga dan tingkat pengembalian investasi sangat penting peranannya dalam
mempengaruhi aliran modal. Suku bunga dan tingkat pengembalian investasi yang rendah
cenderung akan menyebabkan modal dalam negeri mengalir ke luar negeri. Sedangkan suku
bunga dan tingkat pengembalian investasi yang tinggi akan menyebabkan modal luar negeri
masuk ke negara itu. Apabila lebih banyak modal mengalir ke sesuatu negara, permintaan ke
atas mata uangnya bertambah, maka nilai mata uang tersebut bertambah. Nilai mata uang
sesuatu negara akan merosot apabila lebih banyak modal negara dialirkan ke luar negeri
karena suku bunga dan tingkat pengembalian investasi yang lebih tinggi di negara-negara
lain.

e. Pertumbuhan ekonomi
Efek yang akan diakibatkan oleh sesuatu kemajuan ekonomi kepada nilai mata uangnya
tergantung kepada corak pertumbuhan ekonomi yang berlaku. Apabila kemajuan itu terutama
diakibatkan oleh perkembangan ekspor, maka permintaan ke atas mata uang negara itu
bertambah lebih cepat dari penawarannya dan oleh karenanya nilai mata uang negara itu naik.
Akan tetapi, apabila kemajuan tersebut menyebabkan impor berkembang lebih cepat dari
ekspor, penawaran mata uang negara itu lebih cepat bertambah dari permintaannya dan oleh
karenanya nilai mata uang negara tersebut akan merosot.

Kebijakan moneter di Indonesia fokus pada inflasi. Sekalipun demikian aspek


pertumbuhan tetap menjadi perhatian. Dengan ekonomi yang terbuka kebijakan moneter juga
berimplikasi pada nilai tukar (exchange rate). Karena itu kebijakan menaikkan atau
menurunkan BI rate berimplikasi tidak saja pada inflasi, tetapi juga pada pertumbuhan, dan
nilai tukar.

Perkembangan utama sektor moneter di Indonesia dalam periode 2000-2013


dapat digambarkan dalam lima pengamatan (stylized facts): Pertama, dipergunakannya BI
rate sebagai instrumen kebijakan moneter mulai pada bulan Juli 2005, yang juga
menetapkan sasaran kebijakan moneter adalah inflasi. Kedua, inflasi tinggi pada tahun
2005 setelah kenaikanharga BBM lebih sekitar 130%, BI menaikkan BI rate cukup tinggi
menjadi 12,75% pada bulan Desember 2005. Ketiga, krisis finansial global pada bulan
Desember tahun 2008 membuat BI kembali menaikkan BI rate pada tingkatan 9,50%, setelah
penurunan BI ratedilakukan pada periode 2006-2007. Keempat, kebijakan moneter longgar,
dengan BI rate terendah yang diikuti oleh bunga pinjaman terendah dalam sejarah ekonomi
Indonesia pada periode 2010-2012. Kelima, peningkatan BI rate kembali menanggapi
rencana pengurangan stimulus (tapering) dari the Fed pada bulan Juni tahun 2013. Keenam,
perkembangan bunga pinjaman mengikuti kenaikan BI rate dengan cepat, dengan penurunan
bunga pinjaman yang sangat lambat ketika BI rate diturunkan..

KESUMPULAN
Ekonomi terbuka adalah jenis perekonomian yang berinteraksi dengan dunia luar
melalui perdagangan internasional, pergerakan modal, transfer informasi dan pengetahuan
teknis, dan migrasi tenaga kerja. Dalam perekonomian terbuka, pelaku ekonomi dapat
dibedakan menjadi empat: sektor bisnis, sektor rumah tangga, sektor pemerintah dan sektor
luar negeri. Ini berbeda dengan perekonomian tertutup yang hanya terdiri dari tiga sektor
selain sektor luar negeri. Jika sebuah negara mengadopsi ekonomi terbuka, pengeluaran
negara itu pada tahun tertentu tidak perlu sama dengan output barang dan jasa. Suatu negara
dapat menghabiskan lebih banyak uang daripada yang dihasilkannya dengan meminjam dari
luar negeri, atau dapat menghabiskan lebih sedikit dari yang dihasilkannya dan meminjamkan
perbedaannya kepada orang asing.

Kolaborasi dengan luar negeri mendorong pertumbuhan, memungkinkan akses ke


produk dan jasa yang lebih murah, akses teknologi yang lebih baik dan tidak dikucilkan dari
kehidupan berbangsa. Yang terakhir adalah sangat penting ketika sebuah negara sedang
menghadapi bencana alam alam atau sosial, yang mana membutuhkan uluran bantuan dari
negara lainnya. Bayangkan, jika pada saat Gempa Aceh, Indonesia menganut sistem ekonomi
tertutup, siapa yang akan membantu.

Dalam ekonomi terbuka, orang dapat bertukar barang dan jasa, memulai atau
memperluas bisnis mereka melintasi batas dan menikmati biaya yang lebih rendah. Pelanggan
memiliki akses ke berbagai produk yang mungkin tidak tersedia. Ekonomi terbuka membuat
berbagai negara saling bergantung dan rentan terhadap efek penularan pemburukan ekonomi.
Misalnya, krisis ekonomi AS dapat menyebar ke kita karena Indonesia mengadopsi ekonomi
terbuka. Jalur transmisi dapat melalui saluran perdagangan internasional ataupun saluran
portofolio keuangan.

Dalam perdagangan internasional, ekonomi terbuka memungkinkan sebuah negara


tergantung kepada negara lain, baik sebagai pasar maupun sebagai pemasok. Misalnya,
Indonesia sangat tergantung kepada Uni Eropa sebagai pasar sawit karena ekspor ke wilayah
ini cukup substansial. Sehingga, ketika ada larangan dari Uni Eropa, sektor sawit kita akan
cenderung tertekan. Peningkatan besar-besaran dalam aliran modal internasional telah
menghasilkan masalah seperti hutang besar-besaran, terutama di negara-negara berkembang,
dan ketidakmampuan mereka untuk membayar utang-utangnya. Utang adalah salah satu
sumber kesulitan ekonomi karena dapat memicu krisis.
DAFTAR PUSTAKA

Diana, I. K. A., & Dewi, N. P. M. (2019). Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Nilai
Tukar Rupiah Atas Dolar Amerika Serikat Di Indonesia. E-Jurnal Ep Unud, 9(8),
1631-1661.

Fortuna, A. M., Muljaningsih, S., & Asmara, K. (2021). Analisis pengaruh eskpor, nilai tukar
rupiah, dan utang luar negeri terhadap cadangan devisa Indonesia. Equilibrium:
Jurnal Ilmiah Ekonomi, Manajemen dan Akuntansi, 10(2).

Ginting, A. M. (2013). Pengaruh nilai tukar terhadap ekspor Indonesia. Buletin Ilmiah
Litbang Perdagangan, 7(1), 1-18.

Juoro, U. (2013). Model Kebijakan Moneter Dalam Perekonomian Terbuka Untuk


Indonesia. Buletin Ekonomi Moneter dan Perbankan, 16(1), 81-97.

Putra, S. H. (2017). Analisis Pengaruh Perekonomian Terbuka terhadap Pertumbuhan


Ekonomi Indonesia (Doctoral dissertation, Universitas Negeri Padang).

Rapii, M., Jailani, H., & Utomo, D. P. (2022). Perekonomian Indonesia. CV Jejak (Jejak
Publisher).
Silaban, Z. (2020). Analisis Pengaruh Indikator Ekonomi Makro Terhadap Pertumbuhan
Ekonomi, Inflasi, Jumlah Uang Beredar Di Indonesia Pada Perekonomian
Terbuka (Doctoral dissertation, UNIMED).

Suliswanto, M. S. W. (2016). Tingkat Keterbukaan Ekonomi Di Negara Asean-5. Neo-


Bis, 10(1), 33-48.

Syahputra, R. (2017). Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi di


Indonesia. Jurnal Samudra Ekonomika, 1(2), 183-191.

T Panjaitan, S. A. U. T., & PANJAITAN, M. (2013). ANALISIS PENGARUH


PEREKONOMIAN TERBUKA TERHADAP INFLASI DI INDONESIA (PERIODE
2005: 07–2012: 06).

Ulfia, S. M., & Masbar, R. (2013). PENGARUH TINGKAT BUNGA AMERIKA


SERIKAT, TINGKAT BUNGA INDONESIA, NILAI TUKARDAN
EKSPORTERHADAP PEREKONOMIAN INDONESIA. Jurnal Ilmu Ekonomi:
Program Pascasarjana Unsyiah, 1(3).

Anda mungkin juga menyukai