Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH

PERDAGANGAN INTERNASIONAL

DISUSUN OLEH :
KELOMPOK II
1. MERISA
2. SALSABILA ZAHIRA
3. VICKY AGUS RICKARDO
4. DIYO PETJERI
5. BIMA JUNIO WIJAYA

SMA NEGERI 2 RUJUKAN KOTA LUBUKLINGGAU


TAHUN PELAJARAN 2021 / 2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-Nya
sehingga makalah dengan judul “Perdagangan Internasional” ini dapat tersusun hingga selesai.
Tidak lupa juga kami mengucapkan banyak terima kasih atas bantuan dari pihak yang telah
berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik materi maupun pikirannya.

Penyusunan makalah ini bertujuan untuk memenuhi nilai tugas dalam mata pelajaran
Ekonomi. Selain itu, pembuatan makalah ini juga bertujuan agar menambah pengetahuan dan
wawasan bagi para pembaca.

Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman maka kami yakin masih banyak
kekurangan dalam makalah ini. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran
yang membangun dari pembaca demi kesempuraan makalah ini.

Akhir kata, semoga makalah ini dapat berguna bagi para pembaca.

Lubuklinggau, 16 April 2022

Kelompok II
PERDAGANGAN INTERNASIONAL

A. TEORI PERDAGANGAN INTERNASIONAL

Pengertian Perdagangan Internasional


Perdagangan internasional adalah kerja sama antara dua negara atau lebih dalam hal
memenuhi kebutuhan dalam negeri. Selain itu, pengertian lainnya dapat diartikan sebagai
kerja sama atau kesepakatan ekonomi antara penduduk negara satu dengan negara
lainnya yang dapat berupa individu dengan individu, individu dengan negara atau
pemerintah, atau negara dengan negara.
Perdagangan internasional merupakan salah satu indikator untuk dapat mengetahui
maju tidaknya pertumbuhan perekonomian dalam negeri. Kegiatan utama yang berjalan
di dalamnya ada dua, yaitu impor dan ekspor. Impor merupakan kegiatan membeli barang
atau jasa dari luar negeri dalam memenuhi kebutuhan dalam negeri, sedangkan ekspor
merupakan kegiatan menjual barang atau jasa kepada suatu negara untuk dipakai dalam
memenuhi kebutuhan negara yang bersangkutan.
Kegiatan impor dan ekspor inilah yang dapat meningkatkan kemajuan ekonomi.
Keuntungan yang didapatkan dari sektor impor yaitu negara dapat memenuhi kebutuhan
rakyatnya yang tidak bisa dipenuhi secara mandiri. Keuntungan dari sektor ekspor adalah
meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan mendatangkan devisa untuk negara. Karena
itulah, perdagangan internasional menjadi salah satu hal yang penting bagi kemajuan
suatu negara.
Dalam perkembangannya, banyak ahli ekonomi yang mengemukakan pendapatnya
tentang perdagangan internasional. Mulai dari pengertian hingga teorinya.
Ada banyak ahli yang mengemukakan pendapatnya tentang perdagangan internasional.
Apa sajakah definisi menurut para ahli tersebut?

Definisi perdagangan internasional menurut M. Rafiqul Islam


Menurut Serlika Aprita dan Rio Adhitya dalam Buku Hukum Perdagangan
Internasional (2020), M. Rafiqul Islam mengatakan jika perdagangan internasional
memiliki hubungan erat dengan keuangan. Kedua hal ini tidak bisa dipisahkan satu sama
lain karena saling berkaitan.

Definisi perdagangan internasional menurut Huala Adolf


Mengutip dari situs Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud), Huala
Adolf mendefinisikan perdagangan internasional atau international trade sebagai aktivitas
tukar menukar atau jual beli antar negara sebagai upaya mendapatkan manfaat atau
keuntungan.

Teori-Teori Perdagangan Internasional

Berikut ini teori-teori yang menjelaskan mengenai hal-hal tersebut.

1. Teori Keunggulan Mutlak atau Ablosut (Absolute Advantage)


Adam Smith merupakan orang yang mengemukakan teori keunggulan mutlak. Ia
berpendapat bahwa teori keunggulan mutlak dijelaskan sebagai kondisi dimana suatu
negara dapat menghasilkan atau memproduksi barang atau jasa lebih banyak
dibandingkan dengan para pesaingnya dengan mengeluarkan biasa yang lebih rendah
dalam produksinya sehingga mendapatkan keuntungan yang lebih besar.

2. Teori Keunggulan Komparatif (Comparative Advantage)

Teori ini dikemukakan oleh seorang bernama David Ricardo. Teori ini muncul
untuk mengatasi kelemahan dalam teori keunggulan absolut dimana negara yang tidak
memiliki keunggulan absolut berbeda nasibnya dibandingkan dengan negara yang
memiliki keunggulan absolut. Menurutnya, negara yang tidak memiliki keunggulan
absolut tetap dapat berkontribusi dalam perdagangan internasional dengan cara
melakukan spesialisasi pada produk-produk yang dihasilkan di negara tersebut.

Manfaat Perdagangan Internasional

Berbicara mengenai perdagangan internasional tentu tidak lepas dari manfaat yang
diperoleh didalamnya. Manfaatnya adalah sebagai berikut :

 Membina Hubungan yang Baik antar Negara


 Terciptanya Spesialisasi
 Tingkat Kemakmuran Negara Meningkat
 Mengurangi Jumlah Angka Pengangguran
 Menyebarluaskan IPTEK
 Harga Barang-Barang Cenderung Stabil

Faktor Pendorong Perdagangan Internasional


 Perbedaan Sumber Daya Alam Negara-Negara di Dunia
 Keinginan Mendapatkan Keuntungan yang Lebih
 Keinginan untuk Memperluas Pasar
 Perbedaan Iklim
 Peningkatan Sumber Daya Manusia
 Transportasi dan komunikasi
 Saling Membutuhkan
 Hubungan Diplomatik Negara
 Selera Masyarakat

Itulah pokok bahasan mengenai perdagangan internasional, banyak manfaat yang


akan diperoleh dari aktivitas tersebut untuk kemajuan suatu bangsa kedepannya. Setiap
negara diharapkan dapat bekerja sama dengan bangsa lain sehingga dapat mendatangkan
kemakmuran juga untuk masing-masing.
B. Kebijakan Perdagangan Internasional

Kebijakan Perdagangan Internasional adalah segala tindakan negara/pemerintah,


baik langsung ataupun tidak langsung untuk memengaruhi struktur, arah, komposisi, serta
bentuk perdagangan luar negeri atau kegiatan perdagangan. Adapun kebijakan yang
dimaksud bisa berupa tarif, larangan impor, kuota, dumping dan berbagai kebijakan
lainnya.

A. Penetapan tarif
Tarif adalah sebuah pembebanan atas barang-barang yang melintasi daerah pabean
(costum area). Sementara itu, barang-barang yang masuk ke wilayah negara dikenakan
bea masuk.

B. Kuota impor
Kuota adalah kebijakan pemerintah untuk membatasi barang-barang yang masuk
dari luar negeri. Akibat dari kebijakan kuota dan pembatasan impor biasanya akan
terjadi : Jumlah barang di pasar turun, harga barang naik, produksi dalam negeri
meningkat, dan impor barang turun.

C. Larangan ekspor impor


Kebijakan ini dimaksudkan untuk melarang masuknya produk-produk asing ke
dalam pasar domestik. Hal ini dilakukan karena alasan politik dan ekonomi. untuk alasan
ekonomi pelarangan impor bertujuan untuk melindungi dan meningkatkanproduksi dalam
negeri

D. Subsidi
Subsidi merupakan kebijakan pemerintah untuk membantu mengurangi sebagian
biaya produksi per unit barang produksi dalam negeri. Sehingga produsen dalam negeri
bisa memasarkan barangnya lebih murah dan dapat bersaing dengan barang impor.
Subsidi yang diberikan dapat berupa tenaga ahli, mesin-mesin, peralatan, fasilitas kredit,
keringanan pajak, dll.

E. Premi
Adalah suatu kebijkan yang diambil oleh pemerintah dengan memberikan tambahan
dana pada produsen dalam negeri yang berhasil mencapai target produksi tertentu yang
telah ditetapkan.

F. Dumping
Dumping merupakan kebijakan pemerintah untuk mengadakan diskriminasi harga,
yakni produsen menjual barang di luar negeri dengan harga yang lebih murah dari dalam
negeri atau bahkan di bawah biaya produksi. Kebijakan dumping dapat meningkatkan
volume perdagangan dan menguntungkan negara pengimpor, terutama menguntungkan
konsumen mereka. Kebijakan dumping sendiri biasanya hanya berlaku sementara, harga
produk akan dinaikkan sesuai dengan harga pasar setelah berhasil merebut dan menguasai
pasar internasional. Biasanya kebijakan dumping dilakukan dengan tujuan untuk
mematikan persaingan di luar negeri

G. Devaluasi
Adalah tindakan pemerintah untuk menurunkan nilai mata uang sendiri dengan
sengaja terhadap uang asing.

Akibat devaluasi:
harga barang-barang impor menjadi mahalharga barang-barang dalam negeri
menjadi lebih murah di pasaran luar negeri.

Tujuan devaluasi:

 Memperbesar exspor
 Memperkecil impor
 Menambah devisa negara.
C. Tujuan Kebijakan Perdagangan Internasional

Pada dasarnya tujuan kebijakan perdagangan internasional adalah untuk memenuhi


kebutuhan dalam negeri yang tidak dapat terpenuhi karena adanya keterbatasan –
keterbatasan tertentu.
Tujuan kebijakan perdagangan internasional yang utama ialah mengatur, membatasi
dan mempromosikan atau dengan cara lain. Guna memengaruhi dan menuntun
perdagangan Internasional. Kebijakan yang didasari oleh pemerintah, bersifat
perlindungan. Kebijakan yang diambil memiliki tujuan melindungi kepentingan umum
dalam negeri.
Tujuan kebijakan perdagangan internasional untuk suatu negara adalah
meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya. Tujuan kebijakan perdagangan internasional
ialah untuk mendapatkan manfaat perdagangan yang akan menambah pendapatan dari
suatu negara.
Tidak hanya itu, tujuan kebijakan perdagangan internasional lainnya adalah sebagai
berikut:
- Memenuhi kebutuhan negara
- Memperluas wilayah perdagangan dan meningkatkan produksi
- Meningkatkan devisa negara melalui kegiatan ekspor produk ke negara lain.
- Meningkatkan pertumbuhan sektor ekonomi, menstabilkan harga barang, dan
menyerap banyak tenaga kerja.
- Melakukan transfer teknologi modern untuk membantu meningkatkan efisiensi
dalam proses produksi.
- Mendorong terbentuknya sumber daya manusia yang semakin mahir, terampil, dan
unggul untuk mengikuti perkembangan teknologi.
- Memperkenalkan sumber alam negara pada negara lainnya
- Membantu negara lain untuk mencukupi kebutuhannya
- Membantu mempererat hubungan dengan negara-negara lainnya
- Meningkatkan produksi kedua belah pihak

Berikut ini beberapa destinasi mengenai kepandaian perdagangan internasional:

1. Autarki
Autarki merupakan sistem ekonomi swasembada dan perdagangan terbatas. Sebuah
jalan untuk menghindari pengaruh negara yang beda dalam sejumlah hal. Tidak saja
ekonomi, tetapi pun pada dunia politik dan militer.

2. Kesejahteraan
Kesejahteraan termasuk kepandaian yang diambil dalam kebijakan perdagangan.
Membuat kesejahteraan dan menyelenggarakan perdagangan internasional ini, akan
mendapat keuntungan maksimal. Atas hasil terjadinya spesialisasi suatu buatan, dan
bertambahnya tingkat konsumsi masyarakat di sebuah negara.
3. Proteksi
Proteksi atau perlindungan dalam kebijakan perdagangan internasional, bertujuan
mengayomi seluruh industri. Terutama yang dalam proses perkembangan atau sedang
tumbuh. Serta mengayomi perusahaan baru, dan menyerahkan perlindungan terhadap
produk domestik dari pesaing barang impor.

4. Keseimbangan Neraca Pembayaran


Tujuan dari ditetapkannya kepandaian kebijakan perdagangan internasional, yakni
keseimbangan neraca pembayaran. Sebagai dasar ekonomi internasional.

Anda mungkin juga menyukai