PERDAGANGAN INTERNASIONAL
DISUSUN OLEH :
KELOMPOK II
1. MERISA
2. SALSABILA ZAHIRA
3. VICKY AGUS RICKARDO
4. DIYO PETJERI
5. BIMA JUNIO WIJAYA
Puji syukur kehadirat Allah SWT Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-Nya
sehingga makalah dengan judul “Perdagangan Internasional” ini dapat tersusun hingga selesai.
Tidak lupa juga kami mengucapkan banyak terima kasih atas bantuan dari pihak yang telah
berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik materi maupun pikirannya.
Penyusunan makalah ini bertujuan untuk memenuhi nilai tugas dalam mata pelajaran
Ekonomi. Selain itu, pembuatan makalah ini juga bertujuan agar menambah pengetahuan dan
wawasan bagi para pembaca.
Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman maka kami yakin masih banyak
kekurangan dalam makalah ini. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran
yang membangun dari pembaca demi kesempuraan makalah ini.
Akhir kata, semoga makalah ini dapat berguna bagi para pembaca.
Kelompok II
PERDAGANGAN INTERNASIONAL
Teori ini dikemukakan oleh seorang bernama David Ricardo. Teori ini muncul
untuk mengatasi kelemahan dalam teori keunggulan absolut dimana negara yang tidak
memiliki keunggulan absolut berbeda nasibnya dibandingkan dengan negara yang
memiliki keunggulan absolut. Menurutnya, negara yang tidak memiliki keunggulan
absolut tetap dapat berkontribusi dalam perdagangan internasional dengan cara
melakukan spesialisasi pada produk-produk yang dihasilkan di negara tersebut.
Berbicara mengenai perdagangan internasional tentu tidak lepas dari manfaat yang
diperoleh didalamnya. Manfaatnya adalah sebagai berikut :
A. Penetapan tarif
Tarif adalah sebuah pembebanan atas barang-barang yang melintasi daerah pabean
(costum area). Sementara itu, barang-barang yang masuk ke wilayah negara dikenakan
bea masuk.
B. Kuota impor
Kuota adalah kebijakan pemerintah untuk membatasi barang-barang yang masuk
dari luar negeri. Akibat dari kebijakan kuota dan pembatasan impor biasanya akan
terjadi : Jumlah barang di pasar turun, harga barang naik, produksi dalam negeri
meningkat, dan impor barang turun.
D. Subsidi
Subsidi merupakan kebijakan pemerintah untuk membantu mengurangi sebagian
biaya produksi per unit barang produksi dalam negeri. Sehingga produsen dalam negeri
bisa memasarkan barangnya lebih murah dan dapat bersaing dengan barang impor.
Subsidi yang diberikan dapat berupa tenaga ahli, mesin-mesin, peralatan, fasilitas kredit,
keringanan pajak, dll.
E. Premi
Adalah suatu kebijkan yang diambil oleh pemerintah dengan memberikan tambahan
dana pada produsen dalam negeri yang berhasil mencapai target produksi tertentu yang
telah ditetapkan.
F. Dumping
Dumping merupakan kebijakan pemerintah untuk mengadakan diskriminasi harga,
yakni produsen menjual barang di luar negeri dengan harga yang lebih murah dari dalam
negeri atau bahkan di bawah biaya produksi. Kebijakan dumping dapat meningkatkan
volume perdagangan dan menguntungkan negara pengimpor, terutama menguntungkan
konsumen mereka. Kebijakan dumping sendiri biasanya hanya berlaku sementara, harga
produk akan dinaikkan sesuai dengan harga pasar setelah berhasil merebut dan menguasai
pasar internasional. Biasanya kebijakan dumping dilakukan dengan tujuan untuk
mematikan persaingan di luar negeri
G. Devaluasi
Adalah tindakan pemerintah untuk menurunkan nilai mata uang sendiri dengan
sengaja terhadap uang asing.
Akibat devaluasi:
harga barang-barang impor menjadi mahalharga barang-barang dalam negeri
menjadi lebih murah di pasaran luar negeri.
Tujuan devaluasi:
Memperbesar exspor
Memperkecil impor
Menambah devisa negara.
C. Tujuan Kebijakan Perdagangan Internasional
1. Autarki
Autarki merupakan sistem ekonomi swasembada dan perdagangan terbatas. Sebuah
jalan untuk menghindari pengaruh negara yang beda dalam sejumlah hal. Tidak saja
ekonomi, tetapi pun pada dunia politik dan militer.
2. Kesejahteraan
Kesejahteraan termasuk kepandaian yang diambil dalam kebijakan perdagangan.
Membuat kesejahteraan dan menyelenggarakan perdagangan internasional ini, akan
mendapat keuntungan maksimal. Atas hasil terjadinya spesialisasi suatu buatan, dan
bertambahnya tingkat konsumsi masyarakat di sebuah negara.
3. Proteksi
Proteksi atau perlindungan dalam kebijakan perdagangan internasional, bertujuan
mengayomi seluruh industri. Terutama yang dalam proses perkembangan atau sedang
tumbuh. Serta mengayomi perusahaan baru, dan menyerahkan perlindungan terhadap
produk domestik dari pesaing barang impor.