Anda di halaman 1dari 13

KATA PENGANTAR

Om Swastyastu,
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Ida Sang Hyang Widhi Wasa/Tuhan
Yang Maha Esa, karena atas berkat rahmat-Nya lah makalah yang berjudul
“Kebijakan Perdagangan Internasional” ini dapat disusun dengan baik dan
diselesaikan tepat pada waktunya. Adapun tujuan dari penulisan makalah ini
adalah sebagai sarana dalam menyelesaikan tugas dari Guru Mata Pelajaran
Ekonomi.
Diharapkan dengan penyusunan makalah ini dapat mempermudah kami
untuk memahami lebih jelas mengenai Perdagangan Internasional serta dapat
menambah wawasan kita semua. Disadari makalah ini masih jauh dari sempurna
sehingga terdapat banyak kekurangan baik dari segi bentuk maupun isinya karena
keterbatasan pengetahuan dan pengalaman kami di bidang ini. Segala kritik dan
saran dari semua pihak yang bersifat membangun sangat diharapkan demi
penyempurnaan makalah ini.

Om Santih, Santih, Santih Om

Jembrana, 07 Februari 2019


Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................i

DAFTAR ISI...........................................................................................................ii

BAB I.

PENDAHALUAN..................................................................................................1

A. Latar Belakang..............................................................................................1

B. Rumusan Masalah.........................................................................................2

C. Tujuan...........................................................................................................2

D. Manfaat.........................................................................................................2

BAB II. PEMBAHASAN........................................................................................3

BAB III. PENUTUP................................................................................................9

A. Kesimpulan...................................................................................................9

B. Saran...........................................................................................................10

REFERENSI..........................................................................................................11

ii
BAB I
PENDAHALUAN

A. Latar Belakang
Pertumbuhan ekonomi adalah proses perubahan kondisi perekonomian suatu
negara secara berkesinambungan menuju keadaan yang lebih baik selama periode
tertentu. Pertumbuhan ekonomi umumnya digunakan untuk menyatakan
perkembangan ekonomi, kesejahteraan ekonomi, kemajuan ekonomi dan
perubahan fundamental ekonomi jangka panjang suatu negara. Salah satu faktor
penting dari konteks perekonomian suatu negara adalah pertumbuhan ekonomi.
Pertumbuhan ekonomi dapat dijadikan sebagai salah satu ukuran dari pencapaian
perekonomian suatu negara.

Salah satu hal yang dapat dijadikan sebagai penggerak pertumbuhan


ekonomi suatu negara adalah perdagangan internasional. Perdagangan
internasional memiliki konstribusi yang cukup tinggi terhadap pertumbuhan
ekonomi suatu negara. Kita selaku Negara berkembang sangat memperhatikan
kesejahteraan masyarakat dan Negara. Maka dari itu perdagangan internasional
misalnya dibidang ekspor dan impor sangat mempengaruhi perekonomian di
Negara kita. Seperti yang sudah kita ketahui bahwa pajak dan bea cukai dalam
melakukan kegiatan transaksi ekspor impor sangat besar bahkan lebih besar jika
dibandingkan dengan pendapatan suatu Negara. Maka dari itu, perdagangan
internasional sangat menunjang kesejahteraan dalam negeri.

Suatu Negara yang melakukan perdagangan internasional memiliki beberapa


kebijakan. Kebijakan tersebut digunakan sebagai peraturan yang nantinya akan
mempermudah suatu Negara dalam melakukan perdagangan internasonal . Jadi
sebagai Negara yang sedang berkembang sudah sepatutnya kita menjalin
hubungan yang baik dengan Negara-negara lain. Hal tersebut bertujuan untuk
menambah kepercayaan Negara tersebut dalam menjalin kerjasama dengan
Negara kita. Terutama dalam bidang perdagangan khususnya ekspor impor yang
sangat berguna dan bermanfaat bagi kita serta dapat menguntungkan kedua belah
pihak.

1
B. Rumusan Masalah
1. Apa itu kebijakan perdagangan internasional ?
2. Apa tujuan dari adanya kebijakan perdagangan internasional ?
3. Apa saja kebijakan dari perdagangan internasional ?
C. Tujuan
1. Untuk menjelaskan pengertian dari kebijakan perdagangan internasional.
2. Untuk menjelaskan tujuan dari adanya kebijakan perdagangan
internasional.
3. Untuk menyebutkan dan menjelaskan apa saja kebijakan perdagangan
internasional.
D. Manfaat
Diharapkan pembaca dapat menambah wawasannya tentang perdagangan
internasional. Terutama dari segi kebijakan perdagangan internasional. Baik itu
dari pengertian, tujuan serta macam-macam kebijakan dalam perdagangan
internasional. Semua hal tersebut akan dibahas lebih dalam lagi.

2
BAB II
PEMBAHASAN

Perdagangan internasional adalah perdagangan yang dilakukan oleh


penduduk suatu negara dengan penduduk negara lain atas dasar kesepakatan
bersama. Penduduk yang dimaksud dapat berupa antarperorangan (individu
dengan individu), antara individu dengan pemerintah suatu negara atau
pemerintah suatu negara dengan pemerintah negara lain.

Dalam perdagangan internasional terdapat beberapa kebijakan. Kebijakan


perdagangan internasional adalah kebijakan yang dilakukan suatu negara yang
berupa tindakan ataupun peraturan yang mempengaruhi baik langsung ataupun
tidak langsung terhadap struktur, komposisi dan arah perdagangan internasional
dari ke negara tersebut serta rangkaian tindakan yang akan diambil untuk
mengatasi kesulitan atau masalah hubungan perdagangan internasional guna
melindungi kepentingan nasional. Adapun tujuan dari adanya kebijakan
perdagangan internasional yaitu

1. Melindungi kepentingan ekonomi nasional


2. Melindungi kepentingan industri di dalam negeri
3. Melindungi lapangan kerja
4. Menjaga stabilitas dan keseimbangan neraca pembayaran internasional
5. Menjaga tingkat pertumbuhan ekonomi
6. Menjaga stabilitas nilai tukar/kurs valas

Perdagangan internasional ini memiliki beberapa kebijakan, yakni


kebijakan di bidang ekspor dan impor.

 Kebijakan Perdagangan Internasional di Bidang Ekspor

Ekspor adalah penjualan barang ke luar negeri dengan menggunakan


sistem pembayaran, kualitas, kuantitas dan syarat penjualan lainnya yang telah
disetujui oleh pihak eksportir dan importir. Proses ekspor pada umumnya adalah
tindakan untuk mengeluarkan barang atau komoditas dari dalam negeri untuk
memasukannya ke negara lain. Ekspor barang secara besar umumnya

3
membutuhkan campur tangan dari bea cukai di negara pengirim maupun
penerima. Kebijakan perdagangan internasional di bidang ekspor yaitu :

a. Diskriminasi Harga

Diskriminasi harga adalah penetapan harga barang yang berbeda


untuk masing-masing negara. Oleh karena itu, harga barang yang sama di
negara A akan berbeda dengan harga barang di negara B. Oleh karena itu,
mungkin saja, harga barang di negara B lebih murah dibanding harga
barang di negara A. Padahal barangnya sama persis. Kebijakan ini
dilakukan berdasarkan perjanjian untuk memenangkan persaingan serta
untuk memperoleh keuntungan yang besar.

b. Kebijakan Premi

Kebijakan selanjutnya adalah kebijakan premi. Kebijakan premi


merupakan salah satu kebijakan yang diambil pemerintah untuk
memajukan ekspor. Caranya adalah dengan  memberikan premi kepada
badan usaha atau industri yang melakukan ekspor. Pemberian premi
memiliki banyak bentuk. Bentuknya antara lain berupa bantuan biaya
produksi serta pemberian pajak dan fasilitas lain, dengan tujuan agar
barang ekspor memiliki daya saing di luar negeri. 

c. Dumping

Dumping adalah penetapan harga barang ekspor lebih murah


dibandingkan harga barang tersebut di dalam negeri. Ada kondisi tertentu
yang harus kamu perhatikan jika ingin menerapkan kebijakan dumping.
Kamu dapat melakukannya jika pasar dalam negeri berada di dalam
kendali pemerintah. Taetapi kebijakan dumping ini sudah dilarang.
Kebijakan ini dilarang karena bisa mematikan persaingan penjual lain. Jadi
kebijakan ini sudah tidak dipakai lagi. 

4
d. Politik Dagang Bebas

Politik dagang bebas merupakan suatu kondisi ketika masing-masing


pemerintah memberi kebebasan dalam ekspor dan impor. Kebebasan
dalam perdagangan ini akan membawa beberapa keuntungan seperti mutu
barang yang tinggi dan harga yang relatif murah.

e. Larangan Ekspor

Larangan ekspor adalah kebijakan suatu negara untuk melarang


ekspor barang-barang tertentu keluar negeri. Ada beberapa alasan yang
melatarbelakanginya, antara lain karena ada alasan ekonomi, politik,
sosial, dan budaya.

Contoh dari alasan ekonomi antara lain adalah larangan ekspor karena
ingin mendorong perkembangan industri lokal. Jadi, supaya industri
lokalnya terus berkembang dan tidak "manja" dengan kebiasaan
mengekspor barang ini. Lalu contoh dari alasan politik adalah dilarangnya
ekspor minyak bumi di negara Timur Tengah, misalnya Irak. Hal ini
dikarenakan ada campur tangan politis dari PBB dan Amerika Serikat
dalam bentuk embargo ekonomi. Selanjutnya contoh dari alasan sosial dan
budaya adalah larangan ekspor benda-benda bersejarah dan ekspor hewan-
hewan yang dilindungi.

f. Subsidi Ekspor

Subsidi ekspor adalah pembayaran sejumlah tertentu kepada


perusahaan atau perseorangan yang menjual barang ke luar negeri, seperti
tariff, subsidi ekspor dapat berbentuk spesifik (nilai tertentu per unit
barang) atau Od Valorem (presentase dari nilai yang diekspor). Jika
pemerintah memberikan subsidi ekspor, pengirim akan mengekspor,
pengirim akan mengekspor barang sampai batas dimana selisih harga
domestic dan harga luar negeri sama dengan nilai subsidi. Dampak dari

5
subsidi ekspor adalah meningkatkan harga dinegara pengekspor
sedangkan di negara pengimpor harganya turun.

g. Persyaratan Kandungan Lokal

Persyaratan kandungan lokal (local content requirement) merupakan


pengaturan yang mensyaratkan bahwa bagian-bagian tertentu dari unit-unit
fisik, seperti kuota impor minyak AS ditahun 1960-an. Dalam kasus lain,
persyaratan ditetapkan dalam nilai, yang mensyaratkan pangsa minimum
tertentu dalam harga barang berawal dari nilali tambah domestic.
Ketentuan kandungan local telah digunakan secara luas oleh negara
berkembang yang beriktiar mengalihkan basis manufakturanya dari
perakitan kepada pengolahan bahan-bahan antara (intermediate goods). Di
amerika serikat rancangan undang-undang kandungan local untuk
kendaraan bermotor diajukan tahun 1982 tetapi hingga kini berlum
diberlakukan.

 Kebijakan Perdagangan Internasional di Bidang Impor

Impor adalah proses pembelian barang atau jasa asing dari suatu negara ke
Negara lain. Impor barang secara besar umumnya membutuhkan campur tangan
dari bea cukai di negara pengirim maupun penerima. Kebijakan perdagangan
internasional di bidang impor yaitu :

a. Kuota

Dalam konteks impor, kuota adalah jumlah total suatu barang yang
bisa diimpor dalam satu periode tertentu. Kuota impor ini sudah
diprediksikan sebelumnya, sehingga seharusnya tidak mengganggu
industri dalam negeri. Meskipun demikian, jika suatu negara sedang
memberlakukan perdagangan bebas, maka kebijakan kuota tidak bisa
dipakai lagi karena bisa menghambat proses perdagangan
internasionalnya.

6
b. Tarif

Kebijakan tarif ini berarti ada penerapan tarif yang tinggi untuk impor
barang-barang tertentu. Kebijakan tarif ini diharapkan bisa membantu
barang produksi dalam negeri meningkatkan daya saingnya di pasar. Jadi,
kebijakan tarif ini diberlakukan agar konsumen tidak membeli barang-
barang impor secara terus menerus. Ada sedikit perbedaan antara negara
dengan sistem perdagangan bebas dan sistem perdagangan proteksi
mengenai kebijakan tarif ini. Penganut perdagangan bebas akan
mengenakan tarif yang rendah atas barang-barang impor. Sebaliknya,
negara dengan sistem perdagangan proteksionis akan menetapkan tarif
yang tinggi untuk barang impor.

c. Subsidi Impor

Kita pasti pernah membeli barang impor yang harganya lebih murah
dibanding barang lokal. Pasti dari kita semua merasa aneh bukan? Maka
dari itu, ada yang namanya kebijakan subsidi. Kebijakan subsidi ini
bertujuan untuk menekan harga barang produksi lokal. Jadinya produk
lokal bisa lebih murah deh dibanding produk impor.

d. Larangan Impor

Kebijakan larangan impor dilakukan jika suatu negara diharuskan


untuk menghemat devisanya. Selain itu, barang-barang yang dianggap
berbahaya juga akan dikenakan kebijakan larangan impor. Jadi, tidak
semua barang bisa diimpor.

e. Pembatasan Impor

Pembatasan impor (Import Quota) merupakan pembatasan langsung


atas jumlah barang yang boleh diimpor. Pembatasan ini biasanya
diberlakukan dengan memberikan lisensi kepada beberapa kelompok
individu atau perusahaan. Misalnya, Amerika Serikat membatasi impor
keju. Hanya perusahaan-perusahaan dagang tertentu yang diizinkan

7
mengimpor keju, masing-masing yang diberikan jatah untuk mengimpor
sejumlah tertentu setiap tahun, tak boleh melebihi jumlah maksimal yang
telah ditetapkan. Besarnya kuota untuk setiap perusahaan didasarkan pada
jumlah keju yang diimpor tahun-tahun sebelumnya.

f. Kebijakan Politik Proteksi

Kebijakan ini merupakan dari pemerintah secara langsung untuk


melakukan perlindungan industri dalam suatu Negara yang menjadi pelaku
impor. Proteksi ini bertujuan untuk memperluas lapangan pekerjaan,
membuat produksi dalam negeri menjadi maksimal, menjaga kestabilan
perdagangan internasional dan memelihara tradisi perdagangan.

8
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa “Perdagangan
internasional adalah perdagangan yang dilakukan oleh penduduk suatu negara
dengan penduduk negara lain atas dasar kesepakatan bersama. Dalam
perdagangan internasional terdapat beberapa kebijakan, yakni kebijakan di bidang
ekspor dan impor. Kebijakan perdagangan internasional ini dibuat karena
memiliki beberapa tujuan yaitu:

1. Melindungi kepentingan ekonomi nasional


2. Melindungi kepentingan industri di dalam negeri
3. Melindungi lapangan kerja
4. Menjaga stabilitas dan keseimbangan neraca pembayaran internasional
5. Menjaga tingkat pertumbuhan ekonomi
6. Menjaga stabilitas nilai tukar/kurs valas

Perdagangan internasional ini memiliki beberapa kebijakan, yakni


kebijakan di bidang ekspor dan impor.
 Kebijakan Perdagangan Internasional di Bidang Ekspor
a. Diskriminasi Harga
b. Kebijakan Premi
c. Dumping
d. Politik Dagang Bebas
e. Larangan Ekspor
f. Subsidi Ekspor
g. Persyaratan Kandungan Lokal

 Kebijakan Perdagangan Internasional di Bidang Impor


a. Kuota
b. Tarif
c. Subsidi
d. Larangan Impor

9
e. Pembatasan Impor

f. Kebijakan Politik Proteksi

B. Saran
Menurut saya, perdagangan internasional harus tetap dijaga kestabilannya.
Karena selain dapat meningkatkan devisa negara, perdagangan internasional juga
berdampak positif bagi Bangsa Indonesia. Salah satunya, negara kita dapat
menjalin hubungan yang baik dengan negara-negara lain di seluruh dunia. Hal ini
akan berdampak baik bagi kemajuan Negara Indonesia ke depannya.

10
REFERENSI

https://ardra.biz/ekonomi/ekonomi-makro/pengaruh-pertumbuhan-ekonomi-
terhadap-pengangguran/

https://id.wikipedia.org/wiki/Pertumbuhan_ekonomi

https://www.academia.edu/29723982/
Pengaruh_Perdagangan_Internasional_terhadap_Pertumbuhan_Ekonomi_Indonesi
a

https://irvanhermawanto.blogspot.com/2017/11/contoh-makalah-perdagangan-
internasional.html

https://www.academia.edu/19865465/Makalah_Perdagangan_Internasional

https://yumeikochi.wordpress.com/2011/05/16/kebijakan-perdagangan-
internasional/

https://andriantochandra25.wordpress.com/2012/11/01/pengertian-ekspor-dan-
impor/

https://blog.ruangguru.com/ekonomi-kelas-11-2-kebijakan-perdagangan-
internasional-dan-jenisnya

http://bbs.binus.ac.id/ibm/2018/05/kebijakan-kebijakan-perdagangan-
internasional/

https://misterexportir.com/kebijakan-perdagangan-internasional/

11

Anda mungkin juga menyukai