Anda di halaman 1dari 6

RESUME

KEBIJAKAN PERDAGANGAN INTERNASIONAL

OLEH :
KAROLINA RINDA
1833211052

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KUPANG
2020
A. Kebijakan Perdagangan Internasional

Kebijakan Perdagangan Internasional – Kebijakan perdagangan suatu negara sangat


berpengaruh pada besarnya magnitude dan pola perdagangan negara tersebut.

Untuk itu dalam menetapkan kebijakan perdagangan perlu dikaitkan dengan pola pembangunan
secara komprehensif, sehingga dapat secara optimal dalam mendorong pertumbuhan ekonomi.

1. Pengertian Kebijakan Perdagangan Internasional

Pengertian perdagangan internasional adalah perdagangan yang dilakukan oleh penduduk suatu
negara dengan penduduk negara lain atas dasar kesepakatan bersama.

Penduduk yang dimaksud yaitu berupa perorangan (individu dengan individu), antara individu
dengan pemerintah suatu negara atau pemerintah suatu negara dengan pemerintah negara lain

Kebijakan perdagangan internasional merupakan langkah dan peraturan yang dikeluarkan oleh
pemerintah dengan tujuan mengatur struktur, komposisi dan arah perdagangan internasional agar
sesuai dengan apa yang dikendalikan oleh pemerintah.

Perdagangan internasional harus dilaksanakan dengan penuh pertimbangan yang matang, karena
hal seperti ini akan sangat berpengaruh terhadap kondisi perekonomian nasional. Sebab itulah
diperlukan kebijakan-kebijakan tertentu dalam perdagangan internasional.

2. Dua Macam Kebijakan Perdagangan Internasional

Secara garis besar terdapat 2 kebijakan yaitu kebijakan perdagangan bebas dan kebijakan
proteksionis, untuk lebih jelasnya simak berikut ini.

a. Kebijakan Perdagangan Bebas


Pengertian kebijakan perdagangan bebas adalah kebijakan perdagangan yang
mengadakan kebebasan dalam hal perdagangan dan menghilangkan seluruh rintangan
yang bisa menghalangi jalannya produk dari dalam negeri maupun dari luar negeri.
Seiring dengan adanya arus globalisasi yang menjadikan antar negara satu dan lainnya
semakin terbuka, maka kebijakan-kebijakan perdagangan ini akan berkembang, sehingga
ada lagi batasan-batasan negara.
b. Kebijakan Perdagangan Proteksionis
Pengertian kebijakan proteksionis adalah sebuah kebijakan perdagangan yang bertujuan
untuk melindungi produk-produk dalam negeri sehingga mampu bersaing dengan
produk-produk asing yang beredar di dalam negeri.
Kebijakan perdagangan proteksionis ini terbagi menjadi beberapa macam, berikut
penjelasannya:
 . Kebijakan Kuota
Pengertian kebijakan kuota adalah suatu kebijakan yang membatasi jumlah
keluar masuknya barang pada suatu negara dan negara lain dalam jangka waktu
yang telah ditentukan. Kebijakan ini mengatur kebijakan impor.
Kebijakan impor yaitu membatasi komoditi barang yang akan diimpor dengan
tujuan untuk melindungi produk dalam negeri.
Sedangkan kebijakan ekspor itu membatasi jumlah barang yang akan diekspor
dengan tujuan menjamin ketersediaan dan kebutuhan dalam negeri.
 Penetapan Tarif atau Bea Masuk
Pengertian kebijakan penetapan tarif  adalah suatu kebijakan yang menentukan
bea impor tinggi terhadap barang impor, yang bertujuan ketika barang tersebut
masuk dalam negeri akan lebih mahal.
Sedangkan barang-barang dalam negeri yang sejenis mampu bersaing dengan
kualitas yang sama, namun dengan harga yang lebih jelas. Intinya bahwa
kebijakan tarif ini bertujuan untuk melindungi produk dalam negeri.
 Kebijakan Penentuan Subsidi
Subsidi adalah sebuah tunjangan yang diberikan kepada perusahaan-perusahaan
yang memproduksi barang untuk keperluan ekspor sehingga harga dari produk
perusahaan tersebut mampu bersaing dengan barang luar negeri.
Kebijakan subsidi merupakan suatu kebijakan yang diterbitkan oleh pemerintah
untuk memberikan bantuan terhadap industri dalam negeri yang berbentuk modal
seperti mesin, keringanan pajak, tenaga ahli, peralatan, pengembalian pajak,
kredit juga subsidi yang dapat menambah konsumsi dalam negeri dan menjual
dengan harga yang murah.
 Premi
Premi bisa diartikan sebagai hadiah atau penambahan dana yang berupa uang dan
diberikan kepada produsen yang sukses dalam mencapai target produksi yang
sudah ditentukan pemerintah dengan kuantitas dan kualitas yang tinggi.
Tujuan diadakannya premi ini adalah sebagai pemicu terhadap industri-industri
lain agar menghasilkan produk-produk berkualitas negeri sendiri.
 Larangan Ekspor
Pengertian larangan ekspor adalah kebijakan yang diterbitkan oleh pemerintah
untuk melarang kegiatan ekspor yang tidak dilandasi berdasarkan pertimbangan
ekonomi, politik, sosial dan budaya. (Kebijakan model ini hanya dilakukan
sewaktu-waktu saja).
 Larangan Impor
Kebijakan impor ini merupakan kebijakan pemerintah yang diambil sebagai
pelindung industri kecil yang baru dalam negeri atau bisa juga untuk menghemat
devisa.
Karena, apabila biaya ekspor lebih rendah dibandingkan biaya impor maka akan
memperngaruhi devisa negara. (Contoh, larangan impor pakaian bekas dan obat-
obatan yang bisa membahayakan bagi kesehatan).
 Deskriminasi Harga
Pengertian deskriminasi harga adalah penetapan harga yang berbeda antar negara
atau 2 pasar yang berbeda atau yang sama.
Tujuannya adalah untuk mengawasi harga jual dan beli sehingga bisa diketahui
elastisitas permintaan dan memaksimalkan keuntungan. Di sisi lain juga bisa
menekan negara tertentu agar menurunkan harga.
 Politik Dumping
Kebijakan ini merupakan kebijakan diskriminasi harga secara internasional
dengan cara menentukan harga lebih rendah untuk barang luar negeri dan harga
lebih murah untuk penjualan dalam negeri, tujuannya adalah untuk memperluas
dan menguasai pasar dengan mudah. Dalam hal ini China paling depan.
3. Tujuan Kebijakan Perdagangan Internasional

Perlu diketahui bahwa setiap tindakan itu mempunyai tujuan, begitu pun dengan kebijakan
perdagangan internasional ini. Berikut ini adalah beberapa tujuan mengenai kebijakan
perdagangan internasional.

a. Autarki

Autarki adalah sebuah jalan untuk menghindari dari pengaruh negara lain dalam beberapa hal
bukan hanya ekonomi, akan tetapi juga pada bidang politik dan militer.

b. Kesejahteraan

Kesejahteraan merupakan salah satu kebijakan yang diambil, dengan menciptakan kesejahteraan
dan mengadakan perdagangan internasional ini akan memperoleh keuntungan maksimal dari
terjadinya spesialisasi suatu produksi dan meningkatnya tingkat konsumsi masyarakat di suatu
negara.

Dengan adanya kebijakan ekonomi internasional ini kita mampu menghapuskan segala bentuk
hambatan perdagangan internasional seperti tarif bus, larangan perdagangan, quota dll.

c. Proteksi

Proteksi (perlindungan) di mana penerapan kebijakan ekonomi internasional mempunyai tujuan


untuk melindungi seluruh industri yang sedang mengalami perkembangan atau  sedang tumbuh
dan melindungi perusahaan baru serta memberikan perlindungan terhadap produk dalam negeri
dari pesaing barang impor.

Pada dasarnya untuk perlindungan dalam perdagangan ini yaitu: Kuota, larangan impor, subsidi,
dan dumping.

d. Keseimbangan Neraca Pembayaran

Keseimbangan neraca pembayaran merupakan tujuan dari ditetapkannya kebijakan ekonomi


internasional. Karena pada dasarnya kebijakan ekonomi internasional akan berpengaruh terhadap
neraca pembayaran .

Contoh, ketika pemerintah menerapkan sebagian stabilitas ekonomi internasional pada negara
yang kelebihan valuta asing atau devisa maka akan terjadi sesuatu pada neraca pembayaran.

Sedangkan apabila pemerintah menerapkan kebijakan ekonomi internasional di negara yang


valuta asingnya kurang, maka perubahan baik terhadap proses maupun lalu lintas uang.
e. Pembangunan Ekonomi

Terjadinya pembangunan ekonomi merupakan salah satu tujuan utama diterapkannya kebijakan
ekonomi internasional. Perlu diketahui bahwa ketika suatu negara mengalami pembangunan
ekonomi yang baik dan merata, maka ia menunjukkan bahwa kesejahteraan masyarakat terjamin.

Untuk mencapai pembangunan dan kesejahteraan makan perlu ditetapkan kebijakan antara lain:

 Melakukan perlindungan terhadap industri dalam negeri (terkhusus pada industri yang
masih dalam masa awal perjalanannya).
 Menekan jumlah barang impor yang tidak terlalu dibutuhkan.
 Memperbanyak ekspor.

Anda mungkin juga menyukai