Anda di halaman 1dari 34

THE POLITICAL ECONOMY

OF INTERNATIONAL TRADE

KELOMPOK 8 :
Cornelius Repolman201660199
Ivan 201660201
Juliana 201660198
Resi 201660196
Yessy Veronica 201660190
Introduction
Kebijakan perdagangan internasional
adalah kebijakan yang mencakup tindakan pemerintah
terhadap rekening yang sedang berjalan (current account) daripada
neraca pembayaran internasional,khususnya tentang ekspor
dan impor barang.Kebijakan perdagangan internasional timbul
karena meluasnya jaringan-jaringan hubungan ekonomi antarnegara.
Jadi, kebijakan perdagangan internasional adalah segala
tindakan pemerintah/negara,baik langsung maupun tidak langsung
untuk memengaruhi komposisi, arah, serta Bentuk perdagangan luar
negeri atau kegiatan perdagangan.

Adapun kebijakan yang dimaksud dapat berupa tarif,


dumping, kuota, larangan impor, dan berbagai kebijakan lainnya
Politik proteksi
politik proteksi adalah kebijakan pemerintah untuk
melindungi industri dalam negeri yang sedangtumbuh
(infant industry) dan persaingan-persaingan barang-
barang impor."ujuan kebijakan proteksi adalah
a. memaksimalkan produksi dalam negeri
b. memperluas lapangan kerja
c. memelihara tradisi nasional
d. menghindari risiko yang mungkin timbul jika hanya
menggantungkan diri pada satu komoditiandalan
e. menjaga stabilitas nasional, yang dikhawatirkan akan
terganggu jika bergantung pada negara lain.
Tarif
Tarif adalah suatu pembebanan atas barang-barang
yang melintasi daerah pabean (pajak yang ditetapkan
pada harga barang impor).
sementara itu, barangbarang yang masuk ke wilayah
negara dikenakan bea masuk. dengan pengenaan bea
masuk yang besar atas barang barang dari luar
negeri, mempunyai maksud memproteksi industri
dalam negeri sehingga diperoleh pendapatan negara.
Bentuk umum kebijakan tarif adalah penetapan
pajak impor dengan persentase tertentu dari harga
barang yang diimpor.
2 kategori Tarif
 Specific tariffs  harga pajak yang
dibebankan dihitung dari setiap unit yang
diimpor secara pasti.

Ad varolem tariffstarif pajak dengan


persentase tertentu yang
dikenakan/ditetapkan pada harga atau
nilai suatu barang (%).
Subsidi
Subsidi adalah kebijakan pemerintah melalui pemberian
bantuan kepada produk dalam negeri agar dapat dijual
dengan harga murah, sehingga dapat bersaing dengan
produk impor. Subsidi ini antara lain dapat berupa
tambahan dana untuk modal, fasilitas, bantuan setiap
produksi, dan alat-alat (mesin-mesin). 
Pemerintah mendanai subsidi melalui pendapat dari
pajak. Jika subsidi meningkat, maka pajak akan meningkat.
Ini berbeda dengan tarif yang mana merupakan pajak yang
dibayar oleh konsumen yang menggunakan produk
tersebut. Sementara itu, subsidi didanai dengan
menggunakan setiap pajak pada setiap orang.
Kuota Impor
Kuota  adalah kebijakan pemerintah dengan cara
membatasi masuknya barang-barang impor. Kuota
memiliki efek yang sama dengan tarif. Melaui tarif,
konsumen membayar pajak kepada pemerintah,
namun melalui kuota, sebagian pendapatan tersebut
akan jatuh ke tangan perusahaan asing. 
Kuota merupakan cara paling cepat untuk
membalikkan defisit neraca pembayaran. Kuota juga
menjadi alat paling efektif untuk melindungi industri
dalam negeri dari persaingan perusahaan asing.
Tariff rate quota
VOLUNTARY EXPORT RESTRAINT
(VER)
adalah batas yang dikenakan pemerintah
pada jumlah beberapa kategori barang
yang dapat diekspor ke negara tertentu
selama jangka waktu tertentu

Contoh: pemerintah U.S menetapkan


VER kepada Jepang dalam mengimpor
kendaraan/tahun. Tidak lebih dari 1.68
juta kendaraan/tahun.
Local content requirement

LCR adalah ukuran kebijakan yang


biasanya memerlukan persentase tertentu
dari barang setengah jadi yang digunakan
dalam proses produksi.
Tujuannya untuk melindungi industri dalam
negeri.
Contoh: 75% sparepart dari suatu barang
harus berasal dari dalam negeri.
Administrative Policies
Peraturan resmi yang secara bureaukratik
dibuat oleh pihak berwenang untuk
membuat barang impor sulit memasuki
wilayah negeri.
Dumping and Antidumping policies
Dumping adalah kebijakan negara dengan
cara menjual barang ke luar negeri lebih
murah daripada dijual di dalam
negeri.  Dumping antara lain bertujuan untuk
menguasai pasar di luar negeri, mencapai
target jumlah produk, dan untuk
menghabiskan sisa barang produk lainnya.
Antidumping policies adalah suatu peraturan
yang dibuat untuk memberi sanksi kepada
pihak yang melaksanakan aksi dumping.
The Case For Government
Intervention
• Ada dua jenis argumen untuk intervensi pemerintah:

 Politik
 Ekonomi
Political Arguments For Intervention
 Melindungi lapangan pekerjaan
 Melindungi industri yang dianggap penting bagi keamanan
nasional
 Pembalasan kecurangan persaingan asing
 Melindungi konsumen dari produk “ Berbahaya “
 Mewujudkan tujuan kebijakan luar negeri
 Memajukan hak asasi manusia individu di negara-negara
pengekspor
 Protecting Jobs and Industries
• Argumen politis yang paling umum umtuk intervensi pemerintah adalah diperlukan
untuk melindungi lapangan pekerjaan dan industri dari persaingan asing yang tidak
adil.

 National Security
• Melindungi industry tertentu(elektronik canggih,semikonduktor,dll) karena mereka
berperan penting untuk keamanan nasional.

 Retaliation
• Ketika pemerintah mengambil atau menggunakan ancaman untuk mengintervensi
kebijakan perdagangan sebagai daya tawar untuk membantu membuka pasar luar
negeri dan memaksa mitra dagang untuk “bermain dengan aturan permainan”.

 Protecting Consumers
• Perlindungan konsumen juga bisa menjadi argumen untuk membatasi atau
melarang impor.
 Furthering Foreign Policy Objectives

• Kebijakan perdagangan dapat digunakan untuk mendukung tujuan


kebijakan luar negeri
• Preferensial perdagangan dapat diberikan ke negara yang ingin
membangun hubungan perdagangan yang kuat
• Kebijakan perdagangan juga dapat digunakan untuk menekan atau
menghukum negara-negara yang tidak mematuhi undang-undang
atau norma internasional (A.S. telah melakukan ini dengan Libya,
Iran, Irak, Korea Utara, dan Kuba)
 Protecting Human Rights
• Pemerintah terkadang menggunakan kebijakan perdagangan
untuk memperbaiki kebijakan hak asasi manusia dari mitra
dagang
• Beberapa kritikus berpendapat bahwa cara terbaik untuk
mengubah hak asasi manusia suatu negara adalah dengan
melibatkannya dalam perdagangan internasional
• Keputusan untuk memberikan status MFN China pada tahun
1999 didasarkan pada filosofi ini.
ECONOMIC
ARGUMENTS FOR
INTERVENTION
Infant industry
• Argumen tertua, Alexander Hamilton 1972
• Perlindungan dibawah WTO
• Hanya dapat menjadi baik apabila membuat industri tersebut menjadi
efisien
• Membutuhkan bantuan keuangan Pemerintah. Saat ini jika industri
memberikan investasi yang baik, pasar global modal akan
berinvestasi.
ECONOMIC ARGUMENTS
FOR INTERVENTION

Strategic trade policy


• Pemerintah harus menggunakan subsidi untuk
melindungi perusahaan yang menjanjikan di industri
yang baru muncul dengan skala ekonomi yang besar
• Pemerintah mendapat keuntungan jika mereka
mendukung perusahaan domestik untuk mengatasi
hambatan masuk yang diciptakan oleh perusahaan
asing yang ada
The Revised Case For Free Trade
Retaliation and Trade War
Bagi Krugman, teori comparative advantage yang diciptakan oleh David
Ricardo pada abad ke-19, tidak lagi dapat menjawab fenomena perdagangan
internasional pada saat ini. Ricardo yang menyempurnakan teori absolute
advantage Adam Smith, menyatakan bahwa tiap negara perlu mencari
spesialisasi produksinya agar proses ‘barter’ terjadi dan pendapatan negara
meningkat. Lebih lanjut Krugman mengungkapkan bahwa dalam faktanya,
perdagangan dunia abad 20 dan 21 didominasi hanya oleh segelintir negara
yang ternyata memperdagangkan produk yang sama.
Domestic Policies
Pemerintah tidak selalu bertindak untuk kepentingan nasional, ketika mereka
melakukan intervensi dalam ekonomi kelompok kepentingan politik yang
penting sering kali mempengaruhi mereka.
DEVELOPMENT OF THE
WORLD TRADING SYSTEM

From Smith to the Great depression


I. Pasar saham AS ambruk
II. Tarif Smoot – Hawley (1930)
• Hampir setiap industry memiliki “made to order tarif”
• Respon asing memaksakan pengahalang sendiri
• Eksport AS menurun secara drastis
DEVELOPMENT OF THE
WORLD TRADING SYSTEM

GATT
Perjanjian multirateral yang didirikan pada tahun 1948 dibawah
kepemimpinan AS
• Tujuannya adalah untuk meliberalisasi perdagangan dengan
menghilangkan tarif, subsidi, dan kuota impor
• 19 anggota asli tumbuh menjadi 120 orang
Protectionist Trends (1980-1993)
Sistem perdagangan dunia mengalami ketegangan selama tahun 1980an
dan awal 1990an karena
1. Kesuksesan ekonomi jepang tegang pola perdagangan yang lebih
berimbang
2. Defisit perdagangan terus-menerus oleh A.S menyebabkan masalah
yang signifikan di beberapa industri dan masalah politik bagi
pemerintah
3. Banyak negara menemukan bahwa walaupun GATT membatasi
penggunaan tarif, ada banyak bentuk intervensi lainnya, yang memiliki
dampak yang sama yang tidak secara teknis melanggar GATT.
Putaran Uruguay-1986

Putaran uruguay terfokus pada :


1. Layanan dan kekayaan intelektual
Isu perdagangan yang terkait dengan layanan dan kekayaan
intelektual dan pertanian ditekankan
2. Organisasi Perdagangan Dunia
WTO didirikan agar lebih efektif dari peraturan perdagangan
global
WTO mencakup GATT dan General Agreement on Trade
Service (GATS) dan Perjanjian tentang Aspek Terkait
Perdagangan Hak Kekayaan Intelektual (TRIPS)
WTO : Experience to Date
WTO as a Global Police
Dekade pertama dalam kehidupan WTO menunjukkan bahwa
mekanisme pemolisian dan penegakannya memiliki efek positif. Antara
1995 dan awal 2009, lebih dari 370 perselisihan perdagangan antar
negara anggota dibawa ke WTO. Catatan ini dibandingkan dengan totaal
196 kasus yang ditangani oleh GATT selama hampir setengah abad. Dari
kasus yang dibawa ke WTO, tiga per empat telah diselesaikan melalui
konsultasi informal antara negara-negara yang bersengketa. Sisanya
,telah melibatkan prosedur yang lebih formal, namun sebagian besar
berhasil. Secara umum, negara-negara yang terlibat telah mengadopsi
rekomendasi WTO. Fakta bahwa negara-negara yang menggunakan
WTO percaya bahwa penting dalam prosedur menyelesaikan sengketa
organisasi.
Expanding Trade Agreements
Seperti yang dijelaskan di atas, perundingan GATT Putaran Uruguay
memperpanjang peraturan perdagangan global untuk mencakup perdagangan
jasa. WTO diberi peran sebagai perantara kesepakatan masa depan untuk
membuka perdagangan global dalam layanan. WTO juga didorong untuk
memperluas jangkauan peratura yang mengatur investasi direksi asing,
sesuatu yang belum pernah dilakukan oleh GATT
The WTO in Seattle : A Watershed
Apa yang terjadi di seattle penting karena mungkin merupakan daerah aliran
sungai. Dalam celah tersebut, perundingan perdagangan sebelumnya dikejar
ketidakjelasan relatif hanya dengan para ekonom, politisi, dan pengusaha
yang berminat yang menaruh banyak perhatian. Seattle menunjukkan bahwa
isu seputar tren global menuju perdagangan bebas telah beralih ke tahap
tengah dalam kesadaran populer
The Future Of The Two WTO
Masih banyak yang harus dilakukan di front perdagangan
internasional. Empat isu di garis depan agenda WTO saat ini
adalah meningkatnya kebijakan antidumting, tingginya tingkat
proteksionisme di bidang pertanian, kurangnya perlindungan
kuat terhadap hak kekayaan intelektual di banyak negara, dan
dilanjutkan dengan tingginya tarif pada barang dan jasa
nonpertanian di banyak negara
Antidumping Actions
Anti-dumping memiliki pengertian yang dekat dengan
term dumping sendiri. Dumping adalah term bisnis
internasional yang diartikan sebagai praktik dagang yang
mana penjualan barang ekspor dengan harga lebih rendah
dibandingkan dengan barang sejenis di Negara asal barang.
Tindakan ini sering diartikan sebagai tindakan unfair
practice dalam perdangan internasional.
Dari pengertian di atas, Anti Dumping adalah tindakan
untuk mencegah, mengatur, menghilangkan praktik dagang
internasional yang bertujuan untuk mengeruk keuntungan
dari suatu negara (importer) dengan menerapkan harga yang
lebih rendah dari harga produksi di negara eksporter.
Kerugian industri dalam negeri (impact barang dumping
terhadap industri dalam negeri). Pengujian adanya karugian
industri dalam negeri, meliputi faktor-faktor berikut:
1. Penurunan penjualan dalam negeri :
2. Penurunan keuntungan
3. Penurunan output (produksi)
4. Penurunan market share
Proteksionisme 
Proteksionisme adalah kebijakan ekonomi yang
mengetatkan perdagangan antar negara melalui cara-cara seperti tariff barang
impor, batas kuota, dan berbagai peraturan pemerintah yang dirancang uuntuk
menciptakan persaingan adil (menurut para pendukungnya) antara barang &
jasa impor dan barang & jasa dalam negeri.

Berbagai kebijakan telah diterapkan untuk mencapai tujuan-tujuan


proteksionis, yaitu:
• Tarif
• Kuota impor
• Pembatasan administratif
• Undang-undang anti-dumping
• Subsidi langsung

a
Tujuan Proteksionisme
Proteksionisme kekayaan intelektual

• Hak kekayaan intelektual adalah hak yang timbul dari


kemampuan berfikir atau olah pikir yang menghasilkan
suatu produk atau proses yang berguna untuk manusia.
Dalam ilmu hukum, hak kekayaan intelektual merupakan
harta kekayaan khususnya hukum benda (zakenrecht) yang
mempunyai objek benda inteletual, yaitu benda yang tidak
berwujud yang bersifat immaterial maka pemilik hak atas
kekayaan intelektual pada prinsipnya dap berbuat apa saja
sesuai dengan kehendaknya.
Prinsip-Prinsip Hak Kekayaan Intelektual
• Prinsip Ekonomi, yang akan memberikan keuntungan kepada
pemilik yang bersangkutan.
• Prinsip Keadilan, yang akan memberikan perlindungan dalam
pemilikannya.
• Prinsip Kebudayaan, yang akan meningkatkan taraf kehidupan,
peradaban dan martabat manusia yang akan memberikan
keuntungan bagi masyarakat, bangsa, dan negara.
• Prinsip Sosial, yang akan memberikan perlindungan berdasarkan
keseimbangan kepentingan individu dan masyarakat.
Hak Kekayaan Atas Intelektual memiliki beberapa buah tujuan,
setidaknya terdapat 4 tujuan sebagai berikut :
• Memberikan perlindungan hukum terhadap pencipta dan
ciptaannya
• Memberikan motivasi kepada pencipta dan masyarakat luas untuk
dapat terus berkarya, menciptakan produk dan inovasi yang lebih
baik
• Memberikan perlindungan hukum terhadap nilai ekonomis yang
terkandung didalamnya.
• Perlindungan terhadap hak milik seseorang terhadap kekayaan
intelektual dan hasil karyanya
• Sebagai bentuk penghargaan atas kekayaan intelektual manusia

Anda mungkin juga menyukai