PERDAGANGAN
INTERNASIONAL
1. Diskriminasi harga
2. Pemberian premi (subsidi)
3. Dumping
Kebijakan Impor
4. Politik dagang bebas Perdagangan Internasional
5. Larangan ekspor
1. Pengenaan bea masuk/tarif
2. Kuota impor
3. Pengendalian devisa
4. Kebijakan substitusi impor
5. Devaluasi
Kebijakan Tarif
dan Non-tarif
KEBIJAKAN TARIF
Tarif yang merupakan kebijakan perdagangan yang paling umum, adalah sejenis pajak yang
dikenakan atas barang-barang yang diimpor.
.
Kebijakan hambatan tarif (tariff barrier) adalah suatu kebijakan proteksionis terhadap barang–
barang produksi dalam negeri dari ancaman membanjirnya barang-barang sejenis yang diimpor dari
luar negeri, dengan cara menarik/mengenakan pungutan bea masuk kepada setiap barang impor yang
masuk untuk dipakai/dikonsumsi habis di dalam negeri.
Macam- macam
penentuan tarif bea
masuk
1)Bea ekspor (export duties) adalah pajak atau bea yang dikenakan terhadap barang
yang diangkut menuju negara lain (diluar custom area).
2)Bea transito (transit duties) adalah pajak atau bea yang dikenakan barang-barang
yang melalui batas wilayah suatu negara dengan tujuan akhir barang tersebut
negara lain.
3)Bea impor (import duties) adalah pajak atau bea yang dikenakan terhadap barang-
barang yang masuk dalam suatu negara (didalam custom area).
Jenis Tarif
1)Ad valorem duties, yakni bea pabean yang tingginya dinyatakan
dalam persentase dari nilai barang yang dikenakan bea tersebut.
1)Single-column tariffs: sistem dimana untuk masing- 1)Efek terhadap harga (price effect).
masing barang hanya mempunyai satu macam tarif.
2)Efek terhadap konsumsi (consumption
2)Double-column tariffs: sistem di mana untuk setiap
barang mempunyai 2 (dua) tarif. Apabila kedua tarif effect).
tersebut ditentukan sendiri dengan undang-undang, 3)Efek terhadap produk (protective/import
3)Triple-column tariffs: biasanya sistem ini digunakan substitution effect)
oleh negara penjajah. Sebenarnya sistem ini hanya
4)Efek terhadap redistribusi pendapatan
perluasan daripada double column tariffs, yakni dengan
menambah satu macam tariff preference untuk negara- (redistribution effect).
negara bekas jajahan atau afiliasi politiknya. Sistem ini
sering disebut dengan nama “preferential system”.
kEBIJAKAN
nON tARIF
Kebijakan hambatan non-tarif (non-tariff
barrier) adalah berbagai kebijakan
perdagangan selain bea masuk yang dapat
menimbulkan distorsi, sehingga
mengurangi potensi manfaat perdagangan
internasional.A.M. Rugman dan R.M.
Hodgetts mengelompokkan hambatan non-
tarif (non-tariff barrier)
hAMBATAN nON
tARIF
Pembatasan spesifik (specific limitation)
1. Politik Proteksi adalah kebijakan pemerintah untuk melindungi industri dalam negeri yang sedang tumbuh
(infant industry) dan persaingan-persaingan barang-barang impor.
2. Politik Dagang Bebas adalah kebijakan pemerintah untuk mengadakan perdagangan bebas antarnegara.
3. Politik Autarki adalah kebijakan perdagangan dengan tujuan untuk menghindarkan diri dari pengaruh-
pengaruh negara lain, baik pengaruh politik, ekonomi, maupun militer, sehingga kebijakan ini
bertentangan dengan prinsip perdagangan internasional yang menganjurkan adanya perdagangan bebas.
Perangkat kebijakan perdagangan lainnya, masih banyak cara lainnya yang dapat digunakan oleh pemerintah
untuk mempengaruhi intensitas perdagangan Internasional. Beberapa diantaranya dapat kita kemukakan
secara singkat sebagai berikut: