Anda di halaman 1dari 17

KEBIJAKAN EKONOMI DAN

PERDAGANGAN
INTERNASIONAL

Pramudi Harsono, SE.,MM.


Anggota Kelompok
Neli Deka Sari
Amanda Raditha
(11012000156)
(11012000366)
Serly Paulina
Mikha Lorenza (11012000289)
( 11012000251)
Kebijakan Ekonomi
Internasional

Kebijakan ekonomi adalah cara yang ditempuh atau


tindakan yang diambil pemerintah dengan maksud
mengatur kehidupan ekonomi nasional guna mencapai
tujuan tertentu. (Gilarso, 2004:225).
Kebijakan Perdagangan
internasional

Kebijakan perdagangan internasional


adalah peraturan yang mengontrol,
menjelaskan, dan memberikan koridor
tentang cara suatu negara melakukan
hubungan dagang dengan negara lain.
Instrumen Kebijakan
Ekonomi Internasional
Kebijakan perdagangan Kebijakan pembayaran Kebijakan bantuan luar
internasional mencakup internasional adalah
negeri adalah tindakan
tindakan/kebijakan pemerintah mencakup tindakan
pemerintah yang
terhadap perdagangan luar pemerintah terhadap
negerinya, khususnya mengenai pembayaran internasional,
berhubungan dengan
ekspor dan impor barang/jasa, misalnya pengawasan bantuan (grants),
misalnya pengenaan tarif terhadap lalu lintas devisa, pinjaman/hutang (loans),
terhadap barang impor, bilateral, pengaturan lalu lintas modal bantuan untuk rehabilitasi
trade agreement, pengenaan jangka panjang. serta pembangunan,
kuota impor dan ekspor,
Tujuan Kebijakan Ekonomi
Internasional
Autarki, tujuan ini sebenarnya bertentangan dengan prinsip perdagangan
internasional.
Kesejahteraan (welfare), tujuan ini bertentangan dengan autarki di atas. Dengan
mengadakan perdagangan internasional suatu negara akan memperoleh
keuntungan dari adanya spesialisasi dan kesejahteraan meningkat
Proteksi, tujuannya untuk melindungi industri dalam negeri dari persaingan
barang impor. Kebijakan dapat berupa tarif atau kuota impor.
Keseimbangan neraca pembayaran, terutama bagi negara yang mengalami
defisit dalam neraca pembayarannya, posisi cadangan valuta asingnya lemah.
Maka diperlukan kebijakan ekonomi internasional guna menyeimbangkan neraca
pembayaran internasionalnya.
Pembangunan ekonomi untuk menunjang pembangunan ekonomi suatu negara
pemerintah dapat mengarahkan perdagangan internasionalnya dengan kebijakan
>
Kebijakan Ekspor
Kebijakan Ekspor dan Impor
Perdagangan Internasional

1. Diskriminasi harga
2. Pemberian premi (subsidi)
3. Dumping
Kebijakan Impor
4. Politik dagang bebas Perdagangan Internasional
5. Larangan ekspor
1. Pengenaan bea masuk/tarif
2. Kuota impor
3. Pengendalian devisa
4. Kebijakan substitusi impor
5. Devaluasi
Kebijakan Tarif
dan Non-tarif
KEBIJAKAN TARIF

Tarif yang merupakan kebijakan perdagangan yang paling umum, adalah sejenis pajak yang
dikenakan atas barang-barang yang diimpor.

.
Kebijakan hambatan tarif (tariff barrier) adalah suatu kebijakan proteksionis terhadap barang–
barang produksi dalam negeri dari ancaman membanjirnya barang-barang sejenis yang diimpor dari
luar negeri, dengan cara menarik/mengenakan pungutan bea masuk kepada setiap barang impor yang
masuk untuk dipakai/dikonsumsi habis di dalam negeri.
Macam- macam
penentuan tarif bea
masuk
1)Bea ekspor (export duties) adalah pajak atau bea yang dikenakan terhadap barang
yang diangkut menuju negara lain (diluar custom area).

2)Bea transito (transit duties) adalah pajak atau bea yang dikenakan barang-barang
yang melalui batas wilayah suatu negara dengan tujuan akhir barang tersebut
negara lain.

3)Bea impor (import duties) adalah pajak atau bea yang dikenakan terhadap barang-
barang yang masuk dalam suatu negara (didalam custom area).
Jenis Tarif
1)Ad valorem duties, yakni bea pabean yang tingginya dinyatakan
dalam persentase dari nilai barang yang dikenakan bea tersebut.

2)Specific duties, yakni bea pabean yang tingginya dinyatakan untuk


tiap ukuran fisik daripada barang.

3)Specific ad valorem atau compound duties, yakni bea yang


merupakan kombinasi antara specific dan ad valorem. Misalnya suatu
barang tertentu dikenakan 10% tarif ad valorem ditambah Rp 20.000
untuk setiap unit.
sISTEM tARIF EFEK TARIF

1)Single-column tariffs: sistem dimana untuk masing- 1)Efek terhadap harga (price effect).
masing barang hanya mempunyai satu macam tarif.
2)Efek terhadap konsumsi (consumption
2)Double-column tariffs: sistem di mana untuk setiap
barang mempunyai 2 (dua) tarif. Apabila kedua tarif effect).
tersebut ditentukan sendiri dengan undang-undang, 3)Efek terhadap produk (protective/import
3)Triple-column tariffs: biasanya sistem ini digunakan substitution effect)
oleh negara penjajah. Sebenarnya sistem ini hanya
4)Efek terhadap redistribusi pendapatan
perluasan daripada double column tariffs, yakni dengan
menambah satu macam tariff preference untuk negara- (redistribution effect).
negara bekas jajahan atau afiliasi politiknya. Sistem ini
sering disebut dengan nama “preferential system”.
kEBIJAKAN
nON tARIF
Kebijakan hambatan non-tarif (non-tariff
barrier) adalah berbagai kebijakan
perdagangan selain bea masuk yang dapat
menimbulkan distorsi, sehingga
mengurangi potensi manfaat perdagangan
internasional.A.M. Rugman dan R.M.
Hodgetts mengelompokkan hambatan non-
tarif (non-tariff barrier)
hAMBATAN nON
tARIF
Pembatasan spesifik (specific limitation)

Peraturan bea cukai (customs administration rules)

Partisipasi pemerintah (government participation)


Kebijakan
PERDAGANGAN LAINNYA

Tiga kebijakan ekonomi/perdagangan internasional lainnya, antara lain:

1. Politik Proteksi adalah kebijakan pemerintah untuk melindungi industri dalam negeri yang sedang tumbuh
(infant industry) dan persaingan-persaingan barang-barang impor.
2. Politik Dagang Bebas adalah kebijakan pemerintah untuk mengadakan perdagangan bebas antarnegara.
3. Politik Autarki adalah kebijakan perdagangan dengan tujuan untuk menghindarkan diri dari pengaruh-
pengaruh negara lain, baik pengaruh politik, ekonomi, maupun militer, sehingga kebijakan ini
bertentangan dengan prinsip perdagangan internasional yang menganjurkan adanya perdagangan bebas.

Perangkat kebijakan perdagangan lainnya, masih banyak cara lainnya yang dapat digunakan oleh pemerintah
untuk mempengaruhi intensitas perdagangan Internasional. Beberapa diantaranya dapat kita kemukakan
secara singkat sebagai berikut:

1. Proyek pengadaan pemerintah (National procurement)


2. Hambatan-hambatan birokrasi (red-tape-barrier)
Kesimpulan
Suatu kebijakan sangat berperan dalam sebuah kegiatan ekonomi, baik secara
nasional maupun Internasional. Kebijakan berarti mengatur. Dalam skala global,
perdagangan Internasional tidak lepas dari kebijakan yang meliputi ekspansi pasar,
baik secara ekspor maupun bagaimana kebijakan ekonomi ketika memutuskan untuk
impor. Dalam makalah ini telah dijelaskan pengertian instrumen kebijakan dan
tujuan kebijakan ekonomi Internasional. Diantara tujuan kebijakan ekonomi
Internasional itu adalah autarki, proteksi, kesejahteraan dan keseimbangan neraca
pembayaran. Dalam makalah ini juga telah dijelaskan bagaimana kebijakan ekspor-
impor dan mengapa kebijakan tersebut perlu diterapkan. Menjelaskan kebijakan
tariff dan non-tariff dan kebijakan ekonomi lainnya.
“Ambillah risiko yang lebih besar dari apa
yang dipikirkan orang lain aman. Berilah
perhatian lebih dari apa yang orang lain pikir
bijak. Bermimpilah lebih dari apa yang orang
lain pikir masuk akal” – Claude T. Bissell

Anda mungkin juga menyukai