Anda di halaman 1dari 23

Kebijakan Ekonomi

Internasional
Ekonomi Internasional
Kelompok 3

01 02 03 04
Arya S. Delvina A. Mellynia R. Reky M.
(201113722) (201113705) (201113780) (201113731) 09
Nur S.
05 06 07 08 (201113781)

Resa W. Richa N. Putri E. Stevanie D.


(201113729) (201113709) (201113717) (201113713)
Pengertian
Kebijakan Ekonomi
Internasional
Tindakan/kebijakan ekonomi pemerintah, yang
secara langsung maupun tidak langsung
mempengaruhi komposisi, arah serta bentuk
daripada perdagangan dan pembayaran
internasional.
Instrumen Kebijakan Ek. Internasional
• Kebijakan Perdagangan internasional
Mencakup tindakan pemerintah terhadap rekening yang sedang berjalan
(current account) pada neraca pembayaran internasional (BOP), khususnya
tentang ekspor dan impor barang dan jasa.

• Kebijakan pembayaran internasional


Meliputi tindakan/kebijakan pemerintah terhadap rekening modal (capital
account) dalam neraca pembayaran internasional (BOP) yang berupa
pengawasan terhadap pembayaran internasional.

• Kebijakan bantuan luar negeri


Tindakan/kebijakan pemerintah yang berhubungan dengan bantuan (grants),
pinjaman (loans), bantuan yang bertujuan untuk membantu rehabilitasi serta
pembangunan dan bantuan militer terhadap negara lain.
Instrumen Kebijakan Internasional
Kebijakan Perdagangan Internasional

Kebijakan Pembayaran Internasional

Kebijakan Bantuan Luar Negri


APA TUJUAN KEBIJAKAN PERDAGANGAN
INTERNASIONAL ?
Tujuan Kebijakan
Ekonomi Internasional
1. Melindungi kepentingan ekonomi nasional dari pengaruh buruk atau
negatif dari situasi perdagangan internasional yang tidak baik
2. Melindungi kepentingan industri di dalam negeri
3. Melindungi lapangan kerja
4. Menjaga keseimbangan BOP
5. Menjaga tingkat pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi
6. Menjaga stabilitas nilai tukar
Kebijakan Ekspor
Berbagai tindakan dan peraturan yang
dikeluarkan pemerintah, baik secara langsung
maupun tidak langsung, yang mempengaruhi
struktur, komposisi, dan arah transaksi serta
kelancaran usaha untuk peningkatan devisa
ekspor suatu negara.

Kebijakan di bidang ekspor dibedakan:


a. Kebijakan ekspor dalam negeri
b. Kebijakan ekspor luar negeri
Contoh Kebijakan Ekspor dalam Negeri

 Kebijakan perpajakan dalam bentuk pembebasan,


keringanan, pengembalian pajak untuk barang-barang
ekspor tertentu
 Fasilitas kredit perbankan yang murah untuk mendorong
peningkatan ekspor tertentu
 Penetapan prosedur/ tata laksana ekspor yang relatif
mudah
 Pemberian subsidi ekspor
 Pembentukan asosiasi ekportir
 Pembentukan kelembagaan seperti bounded island Batam,
Export Processing Zone
 Larangan/ pembatasan ekspor
Macam-macam Restriksi/pembatasan dalam
Perdagangan Internasional
Problems

Terbagi menjadi 01 02 03
3 kebijakan Tarif & Non
Ekspor Impor tarif
1. Kebijakan Ekspor Dalam Perdagangan Internasional

- Diskriminasi Harga
- Subsidi
- Premi
- Dumping
- Kuota Ekspor
- Larangan Ekspor
- Politik Dagang Bebas
2. Kebijakan Impor Dalam Perdagangan Internasional

- Pengenaan Bea masuk/tarif


- Kuota Impor
- Larangan Impor
- Pengendalian Devisa
- Kebijakan Subsitusi Impor
- Devaluasi
3. Kebijakan Tarif dan Non-Tarif

A. Kebijakan Hambatan Tarif B. Kebijakan Hambatan Non-tarif


● Kebijakan hambatan tarif (tariff barrier)Adalah ● Kebijakan hambatan non-tarif (non-tariff
suatu kebijakanproteksionis terhadap barang– barrier) Adalah berbagai kebijakan
barang produksi dalam negeri dari ancaman perdagangan selain bea masuk yang dapat
membanjirnya barang-barang sejenis yang menimbulkan distorsi, sehingga mengurangi
diimpordari luar negeri, dengan cara potensi manfaat perdagangan internasional.
menarik/mengenakan pungutan bea masuk
kepada setiap barang impor yang masuk untuk
dipakai/dikonsumsi habis di dalam negeri.
Kebijakan Tarif

Mercury Venus
Tarif adalah pembebanan Macam-macam penentuan
pajak atau costum duties tarif
terhadap barangbarang 1. Bea Impor
yang melewati batas suatu 2. Bea Transito(bea/tax
negara dikenakan pd brg2 melewati
batas negara
3. Bea Ekspor
Perbedaan Tarif Menurut Jenisnya

1. Ad valorem duties, yakni bea pabean


yang tingginya dinyatakan dalam
presentase dari nilai barang yang
dikenakan bea tersebut.
2. Specific duties, yakni bea yang
tingginya dinyatakan untuk tiap ukuran
fisik daripada barang.
3. Specific Ad valorem atau compound
duties, yakni bea yang merupakan
kombinasi antara specific dan ad valore
SISTEM TARIF
1. Single-column tariffs, sistem dimana
untuk masing-masing barang
hanya mempunyai satu macam
tarif..
2. Double-column tariffs, sistem
dimana setiap barang mempunyai
2 tarif
3. Triple-column tariffs, sistem ini
digunakan oleh negara penjajah. Sebenarnya sistem
ini diperluas
daripada double column tariffs,
yaitu dengan menambah satu
macam tariff preference untuk
negara-negara bekas jajahan
atau afiliasi politiknya. Sistem ini
sering disebut dengan “Preferential
System”
Efek Tarif

● Efek terhadap harga (prince effect)


● Efek terhadap konsumsi
(consumption effect)
● Efek terhadap produk
(protective/import substitution
effect)
● Efek terhadap redistribusi
pendapatan (redistribution effect)
Alasan Pembebanan Tarif

● Secara ekonomis dapat ● Secara ekonomis tidak dapat


dipertanggungjawabka n dipertanggungjawabka n
1. Memperbaiki dasar tukar
1. To keep money at home
2. Infant – industry
3. Deversifikasi
2. The low-wage
4. Employment 3. Home market
5. Anti dumping
Kebijakan Perdagangan Lainnya

Politik Autarki Devisa


● Politik autarki adalah ● Devisa merupakan total valuta asing
yang dimiliki oleh pemerintah dan
kebijakan perdagangan dengan
swasta. Fungsi devisa
tujuan untuk menghindarkan
diri dari pengaruh-pengaruh 1. sebagai alat pembayaran luar negeri;
negara lain, baik pengaruh 2. sebagai jaminan utang;
3. sebagai jaminan impor;
politik, ekonomi, maupun milit
4. alat ukur kemampuan negara dalam
melakukan transaksi internasional.
Devisa

● Sumber-sumber devisa
1. penerimaan hasil minyak dan gas bumi;
2. pinjaman luar negeri;
3. jasa pengangkutan ke luar negeri;
4. penerimaan bunga obligasi asing;
5. pengirirnan tenaga kerja Indonesia (TIC) keluar negeri;
6. penjualan kayu hutan ke luar negeri. Cadangan devisa

● Cadangan devisa resmi atau official foreign exchange


reserve,
● Cadangan devisa nasional atau country foreign
exchange reserve
Lalu Lintas Devisa

● Beberapa kebijakan pengaturan sistem


devisa yang pernah dilaksanakan di
Indonesia, antara lain sebagai berikut :

1. Sistem Devisa Kontrol


2. Sistem Devisa Semikontrol
3. Sistem Devisa Bebas
4. Penegasan Sistem Devisa Bebas
THANKS
YOU

Anda mungkin juga menyukai