Anda di halaman 1dari 26

Kebijakan Ekonomi

Internasional - Tariff
Kelompok 2 :
Siti Khadijah Nst
Meilina
Lia Nova Lisa
Evida Rahimah
Pembahasan:

• Kebijakan ekonomi Internasional


• Definisi Tariff
• Alasan Pengenaan Tariff
• Penggolongan Tariff
• Dasar Pengenaan Tariff
• Sistem Tariff
• Akibat Adanya Tariff
Kebijakan Ekonomi
Internasional

Kebijakan Ekonomi Internasional


adalahtindakan/kebijakan ekonomi
pemerintah yang secara langsung
mempengaruhi perdagangan dan
pembayaran internasional
Instrumen kebijakan ekonomi
internasional meliputi:
• Kebijakan perdagangan internasional
mencakup tindakan/kebijakan pemerintah
terhadap perdagangan luar negerinya,
khususnya mengenai ekspor dan impor
barang/jasa, misalnya pengenaan tarif
terhadapa barang impor, bilateral, trade
agreement, pengenaa quota impor dan
ekspor dll
• Kebijakan pembayaran internasional
adalah mencakup tindakan pemerintah
terhadap pembayaran iinternasional,
misalnya pengawasan terhadap lalu
lintas devisa, pengaturan lalu lintas
modal jangka panjang.
• Kebijakan bantuan luar negeri adalah
tindakan pemerintah yang
berhubungan dengan bantuan
(grants), pinjaman/hutang (loans),
batuan untuk rehabilitasi serta
pembangunan, dll
Tujuan kebijakan ekonomi
internasional:
• Autarki: tujuan ini sebenarnya
bertentangan dengan prinsip
perdagangan internasional. Tujuan
autarki bermaksud untuk
menghindarkan dari pengaruh-
pengaruh negara lain baik pengaruh
ekonomi, politik atau militer
• Kesejahteraan (welfare): tujuan ini
bertentangan dengan autarki diatas.
Dengan mengadakan perdagangan
internasional suatu negara akan
memperoleh keuntungan dari adanya
spesialisasi dan kesejahteraan
meningkat. Maka untuk mendorong
perdagangan internasional,
hambatan/restriksi dalam perdagangan
internasional seperti tariff, quota, dsb
akan dihilangkan atau paling tidak
dikurangi. Hal ini berarti mengarah ke
perdagangan bebas.
• Proteksi: tujuannya untuk melindungi
industri dalam negeri dari persaingan
barang impor. Kebijakan dapat berupa
tariff atau quota impor
• Keseimbangan neraca pembayaran:
terutama bagi negara yang mengalami
defisit dalam neraca pembayarannya,
posisi cadangan valuta asingnya lemah.
Maka diperlukan kebjakan ekonomi
internasional guna menyeimbangkan
neraca pembayaran internasionalnya.
Kebijakan ini umumnya berbentuk
pengawasan devisa (exchange control).
Pengawasan devisa tidak hanya
mengatur/mengawasi lalu lintas tapi juga
modal.
• Pembangunan ekonomi: untuk
menunjang pembangunan ekonomi suatu
negara pemerintah dapat mengarahkan
perdagangan internasionalnya dengan
kebijakan seperti :
– Perlindungan terhadap industri dalam
negeri yang baru tumbuh (inflant
industries)
– Mengurangi impor barang-barang yang
nonesensial, dan mendorong impor
barang-barang yang lebih esensial
– Mendorong ekspor.
DEFINISI TARIF
Tariff dapat didefinisikan sebagai
pajak atau cukai yang dikenakan pada
suatu komoditi yang diperdagangkan
dalam hal ini yang diimpor dan
diekspor.
ALASAN PENGENAAN
TARIFF:
• Melindungi tenaga kerja dan produsen dalam
negeri
• Stabilitasi harga barang
• Mengurangi pengangguran dalam negeri
• Menghilangkan defisit neraca pembayaran
nasional
• Memperbaiki kesejahteraan nasional
• Mendorong sektor industri dalam negeri
untuk bersaing dengan produsen luar negeri
• Melindungi industri penting nasional
Alasan lain diberlakukannya
pembebanan tariff adalah:
• Secara ekonomis
– Memperbaiki nilai tukar
– Infant-industri, dalam hal inimerupakan
perlindungan bagi industri-industri terhadap
persaingan luar negeri
– Diversivikasi, penitikberatan produksi
negara pada satu atau beberapa barang saja
– Employment, pembebanan tariff akan
menurunkan impor dan akan menaikkan
produksi dalam negeri sehingga akan
terbuka banyak lapangan kerja di dalam
negeri
– Anti dumping atau penjualan produk keluar
negeri dengan harga murah daripada di
dalam negeri
• Secara non ekonomis
– Pertahanan nasional
– Cita-cita membangun suatu perekonomian
nasional yang tangguh dan mandiri
– Perlindungan terhadap kegiatan-kegiatan
tertentu yang mempunyai nilai sosial budaya
yang ingin dilestarikan
– Menunjang tujuan politik luar negeri
tertentu
PENGGOLONGAN
TARIFF
• Menurut aspek komoditi dibagi atas:
– Bea ekspor adalah bea yang dikenakan
terhadap barang yang diangkut menuju
Negara lain.
– Bea transit adalah bea yang dikenakan
terhadap barang-barang yang melalui wilayah
suatu Negara dengan tujuan lain.
– Bea impor adalah bea yang dikenakan
terhadap barang-barang yang masuk keda;lam
suatu Negara, dimana Negara tersebut adalah
tujuan akhirnya
• Menurut mekanisme perhitungannya, dibagi atas:
– Ad valorem duties yakni biaya pabean yang
tingginya dinyatakan dalam presentasi dari
nilai barang yang dikenakan bea tersebut.
– Spesific duties yakni biaya yang pabean
yang tinggi dinyatakan untuk setiap ukuran
fisik dari barang yang dikenakan bea
tersebut.
– Compound duties yakni biaya pabean yang
tingginya adalah hasil kombinasi dari ad
volorem dan specific duties.
DASAR PENGENAAN
TARIFF
Dasar Pengenaan Pajak/ Tarif adalah
dasar yang dipakai untuk menghitung
pajak yang terutang, berupa: Jumlah
Harga Jual, Penggantian, Nilai Impor,
Nilai Ekspor, atau Nilai Lain yang
ditetapkan dengan Keputusan Menteri
Keuangan.
• Harga Jual adalah nilai berupa uang,
termasuk semua biaya yang diminta
atau seharusnya diminta oleh penjual
karena penyerahan Barang Kena Pajak
(BKP), tidak termasuk PPN yang
dipungut menurut Undang- Undang
PPN dan potongan harga yang
dicantumkan dalam Faktur Pajak.
• Penggantian adalah nilai berupa uang,
termasuk semua biaya yang diminta
atau seharusnya diminta oleh pemberi
jasa karena penyerahan Jasa Kena
Pajak (JKP), tidak termasuk PPN yang
dipungut menurut UndangUndang PPN
dan potongan harga yang dicantumkan
dalam Faktur Pajak
• Nilai Impor adalah nilai berupa uang
yang menjadi dasar penghitungan Bea
Masuk ditambah pungutan lainnya
yang dikenakan pajak berdasarkan
ketentuan dalam peraturan
perundang-undangan Pabean untuk
Impor BKP, tidak termasuk PPN yang
dipungut menurut Undang-undang PPN
• . Nilai Ekspor adalah nilai berupa
uang, termasuk semua biaya yang
diminta atau seharusnya diminta oleh
eksportir
• Nilai lain adalah suatu jumlah yang
ditetapkan sebagai Dasar Pengenaan
Pajak dengan Keputusan Menteri
Keuangan
SISTEM TARIFF
• Single – column tariff
Sistem dimana untuk masing-masing
barang hanya mempunyai 1 macam
tariff atau sifatnya autonomous
tariff
• Double- column tariff
Sistem dimana untuk masing-masing
barang mempunyai 2 tarif. kedua
tariff ini ditentukan sendiri oleh
undang-undang
AKIBAT ADANYA
TARIFF
Pembebanan tarif atas suatu
barangdapat mempunyai efek
terhadap perekonomian suatu Negara.
Khususnya didalam pasar barang
tersebut. Beberapa efek yang terjadi
karena di berlakukannya tarif dalam
perdagangan:
• Efek terhadap harga, dapat
menyebabkan naik turunnya harga
suatu barang di dalam negeri.
• Efek terhadap konsumsi, dapat
menyebabkan naik turunnya jumlah
konsumsi atas suatu barang di dalam
negeri
• Efek terhadap produk, dapat
menyebabkan naikturunnya jumlah
produksi suatu barang dalam negeri
• Efek terhadap distribusi pendapatan,
dapat menyebabkan perubahan pola
dalam pendapatan masyarakat di
dalam negeri.
REFERENSI

• http://www.scribd.com/doc/2640369
5/Kebijakan-Ekonomi-Internasional-
Tarif
• http://www.pajak.go.id/
• http://one.indoskripsi.com/

Anda mungkin juga menyukai