Inisiasi 6
A. Tarif Impor
Pengenaan tarif impor akan meningkatkan harga barang/jasa yang diimpor
dari negara lain.Terdapat dua macam tarif,yaitu :
1. Tarif spesifik (specific tariff)
Merupakan pumungutan impor yang dikenakan tetap besar nilai unit moneter
(misal rupiah) tertentu untuk setiap unit fisik (kuantitas) barang yang diimpor.
Dengan tarif ini suatu negara tidak perlu mempertimbangkan hal moneter
barang, tetapi memperhatikan kuantitas atau jumlah barang yang diimpor dari
negara lain.
2. Tarif ad valorem
Tarif yang dikenakan dalam persentase (%) dari harga (nilai) barang impor.
Pengenaan kebijakan tarif ini dapat relatif lebih melindungi produsen domestik
dari kerugian yang dapat diterima bila dibandingkan dengan kebijakan tarif
spesifik jika terjadi kenaikkan harga barang impor.
Tarif dan Nontarif
Ukuran Tarif
• Isu yang mengemukakan mengenai pengenaan tarif adalah seberapa
tinggi rata-rata tarif suatu negara atau dengan kata lain berapa harga
yang dikenakan oleh pemerintah untuk barang impor.
• Masalah ini muncul karena setiap negara memiliki tingkat tarif yang
berbeda-beda untuk barang impor.
• Salah satu cara penghitungan rata-rata tarif suatu negara adalah dengan
metode tingkat tarif rata-rata tidak tertimbang (unweighted-average
tariff rate).
• Misalnya,dalam suatu negara memutuskan untuk mengimpor tiga jenis
barang dengan tarif masing-masing barang A sebesar 10 persen,arang B
sebesar 15 persen dan barang C sebesar 20 persen.
• Salah astu cara untuk menghindari bias pada metode penghitungan rata-
rata tertimbang ini adalah dengan menggunakan bobot perdagangan
dunia, bukan pada perdagangan yang dilakukan pernegara.
Tarif dan Nontarif
C. Dampak Tarif
Analisis dampak restriksi perdagangan dapat dibedakan menjadi dua,yaitu:
1. Analisis keseimbangan parsial (partial equilibrium analysis) dimana
analisis dampak pengenaan retriksi perdagangan pada suatu komoditi
tersebut, tidak memperhatikan pasar komoditi lain yang mungkin juga
terpengaruh.
2. Analisis keseimbangan umum (general equilibrium analysis) dimana
analisis dampak pengenaan restriksi perdagangan pada suatu komoditi
tidak hanya dibatasi pada pasar komoditi tersebut tetapi juga
memperhatikan pasar komoditi lain yang juga terpengaruh.
Tarif dan Nontarif
D. Analisis Keseimbangan Parsial
1. Kasus Negara Kecil
Ketika suatu negara dapat mengimpor barang yang diinginkan dari harga
internasional,maka harga di dalam negeri (Po) juga akan sama dengan harga
internasional.
Jika negara kecil mengenakan tarif untuk barang impor,maka harga didalam negeri
juga akan naik seiring dengan jumlah tarif.
2. Kasus Negara Besar
Equilibrium pasar ditunjukkan oleh harga internasional dimana permintaan impor
domestik sama dengan suplai ekspor negara lain, yaitu Dm=Sf.
Perbedaan efek tarif negara besar dengan negara kecil adalah dinegara kecil,efek
negatif dari adanya tarif ditanggung oleh konsumen.
Sedangkan pada negara besar,efek dari tarif dapat menurunkan harga
internasional,ini bearti harga domestik (yang sudah surplus tarif impor) lebih rendah
dari pada harga internasional,penurunan surplus konsumen lebih rendah
dibandingkan dengan negara kecil dan biaya dari pengenaan tarif lebih rendah
dibandingkan dengan negara kecil.
Tarif dan Nontarif
E. Kuota Impor
• Dengan kuota impor, efek kenaikkan harga akan terjadi secara tidak langsung.
• Hal ini dikarenakan kuota mempengaruhi secara langsung jumlah barang yang akan
diimpor oleh suatu negara,biasa dalam waktu satu tahun.
• Hal ini tentunya mengutangi ketersediaan barang bagi konsumen dipasar domestik
dan menyebabkan harga di pasar domestik meningkat sampai jmumlah barang yang
ditawarkan dipasar domestik (dengan harga yang lebih tinggi tentunya) ditambah
jumlah barang impor yang diijinkan sama dengan jumlah barang yang diminta.