Anda di halaman 1dari 23

PEMBANGUNAN

PERTANIAN

Anggota Kelompok :

Grace Widowati Pulih P A1A016077


Anja Retno Wulandari A1A016081
Rosiana DK A1A016092
Rosyidatun Nikmah A1A016096
Dampak Penetapan Harga Tertinggi
• Harga tertinggi (price ceiling) adalah harga maksimum di mana suatu barang
(atau jasa) boleh dijual. Sehingga, penjual tidak dapat menjual suatu barang
dengan harga di atas harga tertinggi tersebut. Harga tertingi ini sering disebut
juga dengan harga batas atas.
• Harga tertinggi merupakan suatu bentuk intervensi pemerintah dalam
mengendalikan harga untuk tujuan-tujuan tertentu, seperti melindungi
konsumen agar tetap mampu membeli suatu barang atau jasa.
• Berdasarkan data mie instan di atas, harga
keseimbangan terjadi pada harga Rp. 3.000
dengan jumlah barang yang diminta 12 unit
dan jumlah barang yang ditawarkan 12 unit.
Apabila pemerintah menetapkan harga
tertinggi lebih tinggi dari harga
keseimbangan, misalnya Rp. 4.000 (garis i),
ini berarti penjual tidak boleh menjual
barang dengan harga di atas Rp. 4.000.
Keadaan ini tidak berpengaruh karena
penjual boleh menjual barang dengan harga
yang lebih rendah, maka boleh juga
menjual pada harga keseimbangan Rp.
3.000.
Contoh Implementasi Harga
Tertinggi
• Subsidi BBM: harga BBM di Indonesia ditentukan oleh pemerintah sehingga SPBU
tidak dapat mengubah harga BBM sesuai mekanisme pasar. Hal ini membuat
kelebihan permintaan yang mengakibatkan kelangkaan karena penawaran tidak dapat
mencukupi permintaan pembeli.
• Harga batas atas taksi online: pemerintah menetapkan harga tertinggi agar konsumen
mampu membayar harga taksi online. Namun tentu saja harga batas atas ini tidak
berpengaruh karena harga keseimbangan berada di bawah harga batas atas. Kasus ini
adalah polemik yang masih hangat di tahun 2017 ini.
Dampak Penetapan Harga Terendah
• Harga dasar atau terendah (price floor) adalah harga minimum di mana
suatu barang (atau jasa) boleh dijual. Sehingga, penjual tidak dapat menjual
suatu barang dengan harga di bawah harga dasar tersebut. Harga dasar ini
sering disebut juga dengan harga terendah atau harga batas bawah.
• Harga dasar merupakan suatu bentuk intervensi pemerintah dalam
mengendalikan harga untuk tujuan-tujuan tertentu, seperti melindungi petani,
buruh, karyawan, dan sebagainya.
• Berdasarkan data mie instan di atas,
harga keseimbangan terjadi pada harga
Rp. 3.000 dengan jumlah barang yang
diminta 12 unit dan jumlah barang yang
ditawarkan 12 unit. Apabila pemerintah
menetapkan harga dasar lebih rendah
dari harga keseimbangan, misalnya Rp.
2.000 (garis i), ini berarti penjual tidak
boleh menjual barang dengan harga di
bawah Rp. 2.000. Keadaan ini tidak
berpengaruh karena penjual boleh
menjual barang dengan harga yang lebih
tinggi, maka boleh juga menjual pada
harga keseimbangan Rp. 3.000.
Contoh Implementasi Harga
Terendah
• Upah Minimum Regional (UMR) ataupun Upah Minimum Provinsi (UMP):
walaupun menggunakan istilah “upah” namun inti dari kebijakan ini adalah
sama, yaitu membatasi “harga buruh” agar tidak menjadi terlalu rendah.

• Harga batas bawah pesawat: pemerintah menetapkan harga dasar agar


maskapai tidak mengabaikan keselamatan penumpang, karena harga murah
umumnya kualitasnya pun kurang baik.
Efek Pajak Terhadap Kesejahteraan Pasar dan
Pemerintah
• Pajak merupakan sumber anggaran pendapatan negara yang paling pokok.
Perpajakan menyangkut dua masalah pokok, yaitu bagaimanakah sistem
administrasi membiayai pengadaan dan penyediaan barang dan jasa kolektif
yang sukar dapat disediakan melalui mekanisme pasar serta bagaimanakah
membiayai program-program yang dapat menghindarkan akibat sampingan
dalam mekanisme pasar.
Dari gambar terlihat bahwa
kenaikan pajak penghasilan akan
mengurangi pendapatan individu.
Dengan demikian bagi seorang
pembayar pajak, kenaikan pajak
akan mengurangi utilitasnya.
Penurunan kesejahteraan akibat
kebijakan pajak penghasilan
tersebut tampak dari gambar 2
dimana luas equivalent variation
lebih kecil dibanding consumer
surplusnya.
Manfaat Pengenaan Pajak
• Membiayai pengeluaran – pengeluaran negara, seperti : pengeluaran
yang bersifat self liquiditing, contohnya pengeluaran untuk proyek
produktif barang ekspor.
• Membiayai pengeluaran reproduktif, seperti pengeluaran yang
memberikan keuntungan ekonomis bagi masyarakat, contohnya :
pengeluaran untuk pengairan dan pertanian.
• Membiayai pengeluaran yang bersifat tidak self liquiditing dan tidak
reproduktif, contohnya pengeluaran untuk membangun monumen atau
objek rekreasi.
• Membiayai pengeluaran yang tidak produktif, contohnya pengeluaran
untuk membiayai pertahanan negara atau perang.
Dampak Pengenaan Tarif pada
Kesejahteraan Pasar
• Tarif adalah suatu pembebanan terhadap barang yang melintasi daerah pabean
( suatu daerah geografis dimana barang bebas bergerak tanpa dikenakan cukai
atau bea pabean ). Tarif merupakan rintangan yang membatasi kebebasan
perdagangan internasional.

• Dalam kegiatan ekspor impor pembebanan tarif dapat dikelompokkan menjadi


beberapa jenis antara lain : Exports Duties, Transit Duties, Import Duties.
Exports Duties (Bea Ekspor)
• Pajak atau bea yang dikenakan terhadap barang yang diangkut menuju ke
negara lain. Jadi pajak untuk barang – barang yang keluar dari custom area
suatu negara yang memungut pajak. Custom area adalah daerah dimana
barang – barang bebas bergerak dengan tidak dikenai bea pabean. Batas
custom area ini biasanya sama dengan batas wilayah suatu negara.
Transit Duties (Bea Transit)
• Pajak atau bea yang dikenakan terhadap barang – barang yang melalui
wilayah suatu negara dengan ketentuan bahwa barang tersebut sebagai tujuan
akhirnya adalah negara lain.

Import Duties (Bea Impor)


• Pajak atau bea yang dikenakan terhadap barang – barang yang masuk dalam
custom area suatu negara dengan ketentuan bahwa negara tersebut sebagai
tujuan akhir.
• Sistem pengenaan tarif :
• Pembedaan tarif menurut jenisnya adalah :
• Single Column Tariffs
• Ad Volarem Tariffs Setiap barang terkena satu macam tarif. Bersifat
Tarif yang dinyatakan berdasarkan autonomous tariffs, yaitu besarnya tarif ditentukan
prosentase tertentu dari nilai impor sendiri oleh suatu negara tanpa persetujuan dengan
negara lain), sedangkan kalau besarnya tarif
• Specific Tariffs ditentukan dengan perjanjian dengan negara lain
Tarif yang dinyatakan berdasarkan bea disebut conventional tariffs.
dan beban tetap per unit barang
• Double Column Tariffs
• Compound Tariffs Setiap barang dikenai dua macam tarif.
Tarif gabungan antara ad volarem &
specific tariffs
• Triple Column Tariffs
Setiap barang dikenai tiga macam tarif. Biasanya
sistem tarif ini digunakan oleh negara penjajah.
• Pembebanan tarif terhadap sesuatu barang dapat mempunyai efek terhadap
perekonomian suatu negara, khususnya terhadap pasar barang tersebut. Beberapa
macam efek tarif adalah :

• Efek terhadap harga ( price effect)


• Efek terhadap konsumsi (consumption effect)
• Efek terhadap produk (protective/import substitution effect)
• Efek terhadap retribusi pendapatan (retribution effect)
Kurva Kebijakan Tarif • Constant opportunity cost produksi
Bahwa produsen luar negeri mau
menerima harga yang tetap berapapun
jumlah yang akan diminta oleh
konsumen di dalam negeri.

• Tidak ada tarif terhadap bahan mentah


Sebelum pembebanan tarif, OP
merupakan harga konstan yang
ditetapkan oleh produsen luar negeri,
sehingga produsen di dalam negeri pun
harus menjual pada harga yang sama
sebagai akibat persaingan dengan
produsen luar negeri. Produksi di dalam
negeri adalah OQ1 dan konsumsinya
O2Q0, sehingga Q2Q0 adalah impornya.
• Harga barang di dalam negeri naik dari • Adanya tarif menyebabkan impor
OP menjadi OPT (price effect). berkurang dari Q1Q0 menjadi
• Jumlah barang yang diminta berkurang Q3Q2. Pembebanan tarif tidak dapat
dari OQ0 menjadi OQ2 (consumption menaikkan harga lebih tinggi
effect). daripada OPT’, yaitu harga
• Produksi di dalam negeri naik dari keseimbangan tanpa adanya tarif
OQ1 menjadi OQ3 (protective/import perdagangan internasional. Bagi
substitution effects). konsumen tarif ini merugikan sebab
• Adanya pendapatan yang diterima oleh harus membayar harga yang lebih
pemerintah dari tarif, yaitu sebesar b c tinggi. Kerugian diimbangi dengan
d e (revenue effect). adanya pendapatan pemerintah
• Adanya ekstra pendapatan yang (BCDE) dan ekstra pendapatan yang
dibayarkan oleh konsumen di dalam diterima oleh produsen dalam negeri
negeri kepada produsen di dalam negeri (PPTba). Kerugian neto masyarakat
sebesar PPTab (redistribution effect). akibat tarif adalah abe dan cdf.
Alasan Pengenaan Tarif
• Memperbaiki dasar tukar (terms of trade).
• Infant industri (melindungi perusahaan domestik)
• Melindungi tenaga kerja domestik (Employment)
• Menjadikan harga atau biaya barang impor sama dengan barang domestik
(anti dumping)
• Memperkecil defisit neraca pembayaran (diversifikasi)
• Memperbaiki syarat-syarat perdagangan
• Mendorong kemapanan dan efisiensi domestik
Dampak Pengenaan Subsidi pada
Kesejahteraan Pasar dan Pemerintah
• Subsidi merupakan bantuan yang diberikan oleh pemerintah kepada masyarakat
(dalam hal ini produsen) terhadap produk yang dihasilkan atau di tawarkannya.
Subsidi merupakan lawan atau kebalikan dari pajak. Oleh karena itu subsidi sering
disebut sebagai pajak negatif.

• Subsidi mempengaruhi keseimbangan harga dipasar. Hal ini dikarenakan, barang


yang mendapat susbsidi memiliki harga yang lebih rendahh. Ongkos produksi yang
dikeluarakan untuk memproduksi barang pun menjadi lebih kecil setelah terkena
subsidi sehingga produsen bersedia menjual barang tersebut lebih murah.
Contoh Pengenaan Subsidi
• Pemerintah memberikan subsidi pupuk. Sesuai Peraturan Menteri Pertanian
Nomor 48 Tahun 2018, pupuk bersubsidi diperuntukan bagi petani yang telah
bergabung dengan kelompok tani. Petani tersebut melakukan usaha tani
subsektor tanaman pangan, perkebunan, hortikultura atau perternakan. Pupuk
bersubsidi ilarang digunakan oleh perusahaan tanaman pangan, hortikultura,
perkebunan, peternakan atau perusahaan perikanan budidaya. Dikutip dari CNN
Indonesia, selama periode 2014 – 2018, pupuk Indonesia telah mendapatkan
subsidi sebesar Rp128,69 triliun. Namun kenyataan dilapangan, petani hanya
mendapat sekitar 60% dari total subsidi pupuk yang harusnya diterima.
• Pengenaan subsidi oleh
pemerintah akan
mempengaruhi keseimbangan
harga pasar yaitu menggeser
kurva penawaran ke kanan
sehingga harga akan turun dan
jumlah barang yang diminta
konsumen bertambah.

Kurva keseimbangan harga


setelah subsidi
• Dari kurva tersebut ddapat bahwa keseimbangan harga awal pupuk
ada pada tingkat harga Rp.4,00 dengan jumlah pupuk diminta
konsumen atau pupuk yang ditawarkan oleh produsen sebesar 6
unit. Jika dikenakan subsidi sebesar Rp.4,00 per unit maka
keseimbangan akan bergeser pada tingkat harga Rp.2,00 dengan
jumlah komoditas yang diminta atau ditawarkan sebesar 8 unit.
Jelas dengan adanya pengenaaan subsidi mengakibat tingkat harga
turun dan jumlah komoditas diminta atau ditawarkan naik.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai