Anda di halaman 1dari 4

Nama : Sri Arum Wulansari

NIM : 19/446847/TP/12650
Dosen : Dr. Ir. Mochammad Maksum, M.Sc.
Mata Kuliah : Perdagangan Internasional

Tugas Perdagangan Internasional

1. Bagaimana perbedaan tiap mekanisme dari Importasi yang berbasis Free Trade, Pengaruh
Tarifikasi (Tarif) dan Kuota
- Importasi dengan Freetrade

Melalui Free Trade importasi menawarkan harga yang lebih rendah dibandingkan dengan
harga yang ditawarkan oleh harga domestik. Jika diperhatikan pada gambar, Free Trade
(E2) memiliki harga P1, sedangkan harga pasar domestic adalah P0. Hal tersebut
menyebabkan menurunnya konsumsi dalam negeri (Q2) yang diikuti dengan turunnya
produksi dalam negeri (Q1). Selain itu, free trade juga menyebabkan mau tidak mau harga
yang ditwarkan dalam negeri juga ikut turun (P2) sama seperti penawaran harga pasar dunia.

- Importasi dengan Pajak (Tarrifs)

Pajak biasanya diaplikasikan pada import, hal ini sangat berpengaruh pada kurva supply
dan demand. Dari kurva tersebut dapat dilihat bahwa ketika terjadi perdagangan
internasional tanpa adanya pajak permintaan dalam negeri meningkat karena harga yang
turun mengikuti harga dunia, namun produksi dalam negeri menurun karena harus
menyesuaikan harga dunia. Ketika diberlakukan pajak maka harga barang import akan
meningkat hal ini akan berpengaruh terhadap penurunan permintaan tetapi terjadi
peningkatan produksi dalam negeri. Sehingga dengan adanya penerapan pajak ini akan
membawa dampak positif dan negatif, bagi para konsumen harga barang akan sedikit lebih
tinggi namun bagi produsen akan meningkatkan produksinya dan akan menambah
pendapatan negara melalui tax revenue.

- Importasi dengan Kuota


Kuota merupakan suatu kebijakan yang membatasi jumlah impor suatu komoditas hal ini
dilakukan untuk melindungi produsen dalam negeri. Penerapan kuota dapat digambarkan
dengan grafik berikut.

Sebelum diberlakukannya kuota, importir bebas melakukan import dan dapat terus
meningkat seiring bertambahnya permintaan konsumen, hal tersebut mengancam
keberadaan produsen domestik. Oleh karena itu, dilakukan kebijakan kuota sehingga import
dibatasi, namun hal tersebut akan mengakibatkan berkurangnya pasokan dalam negeri yang
tentu saja akan berpengaruh terhadap peningkatan harga barang. Kebijakan kuota impor ini
juga akan disesuaikan dengan kebutuhan dan supply dalam negeri sebagai contoh pada
tahun 2020 indonesia meningkatkan kuota impor bawang putih dari 100.000 menjadi
115.765 ton, hal ini dikarenakan ketidakseimbangan supply demand dalam negeri yang
mengakibatkan harga bawang putih pada saat itu sangat tinggi. Dengan adanya penambahan
kuota impor ini diharapkan terjadi penurunan harga komoditas bawang putih di pasar.

2. Bagaimana perbedaan tiap mekanisme dari Eksportasi (Tarif - Kuota - Pajak Ekspor)
a. Tarif : Tarif merupakan pajak yang dikenakan kepada barang yang masuk ke dalam
negeri (impor). Hal tersebut akan meningkatkan harga barang dan jasa asing dan
karenanya membuatnya lebih mahal bagi pelanggan. Tarif yang dipungut oleh
pemerintah nantinya dapat meningkatkan pendapatan (GDP) dan juga untuk melindungi
perusahaan domestik terhadap persaingan asing, karena pelanggan akan tertarik oleh
barang-barang impor jika mereka relatif lebih murah. Ini bertindak sebagai penghalang
untuk perdagangan bebas antar negara.
b. Kuota : Kuota merupakan suatu kebijakan yang membatasi jumlah impor suatu
komoditas. Kuota tidak menghasilkan pendapatan untuk pemerintah, tetapi bertujuan
mendorong produksi barang di dalam negeri; yang membantu negara untuk menjadi
mandiri dan mengurangi ketergantungan pada impor dari negara lain.
c. Pajak Ekspor : Pajak ekspor adalah pajak yang dikenakan pemerintah pada kegiatan-
kegiatan ekspor. Objek pajak ekspor adalah Barang Kena Pajak (BKP) dan Jasa Kena
Pajak (JKP). Menjaga persediaan bahan baku serta menjamin ketersediaan kebutuhan
di dalam negeri, melindungi kelestarian alam, menjaga stabilitas barang di dalam negeri,
meningkatkan daya saing ekspor produk tertentu. Pajak ekspor barang ditetapkan
berdasarkan Harga Patokan Ekspor (HPE), yang ditetapkan oleh Menteri Perdagangan
dan diperkuat dengan Keputusan Menteri Keuangan (KMK). HPE ini tidak ditetapkan
sembarangan sebab penetapannya berdasarkan harga rata-rata internasional atau bisa
juga menggunakan harga rata-rata Free On Board (FOB).

3. Jelaskan pengaruh dari masing-masing terminologi berikut terhadap kegiatan ekspor dan
impor.
a. Nilai tukar mata uang : Ketika mata uang domestik terdepresiasi terhadap mata uang
negara mitra, itu berarti harga barang impor menjadi lebih mahal sehingga cenderung
mengurangi impor. Harga yang lebih tinggi juga berkontribusi terhadap inflasi
domestik. Beberapa barang, seperti bahan baku dan barang modal, berasal dari luar
negeri. Ketika harga mereka naik, itu juga meningkatkan biaya produksi industri dalam
negeri. Untuk mempertahankan laba, produsen mengeluarkan biaya yang meningkat
pada harga jual. Di sisi lain, depresiasi membuat barang-barang domestik lebih murah
bagi pembeli di luar negeri. Mereka harus membayar lebih sedikit untuk mendapatkan
jumlah yang sama. Akibatnya, ekspor cenderung meningkat. Karena impor cenderung
menurun dan ekspor cenderung naik ketika terdepresiasi, itu akan meningkatkan neraca
perdagangan. Peningkatan neraca perdagangan pada akhirnya akan mengarah pada
pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi karena meningkatnya permintaan agregat.
Kondisi sebaliknya juga berlaku ketika nilai tukar domestik menghargai mata uang
negara mitra. Ekspor cenderung tertekan, sedangkan impor cenderung meningkat. Ini
berkontribusi terhadap melemahnya pertumbuhan ekonomi domestik.
b. Krisis politik : Krisis politik akan sangat berpengaruh terhadap praktik ekspor impor
suatu negara. Ketika hal tersebut terjadi maka akan dijadikan pertimbangan bagi negara-
negara lainnya dalam membangun hubungan perdagangan internasional atau ekspor
impor.
c. Resesi ekonomi global : Resesi ekonomi global menyebabkan turunnya perekonomian
dunia. Hal tersebut juga akan mempengaruhi turunnya daya beli masyarakat. Ketika
resesi terjadi maka akan terjadi dan daya beli menurun maka aktivitas ekspor impor juga
akan menurun.
d. Ketersediaan Sumber Daya Alam/bahan baku : Suatu negara tentu saja memiliki
cadangan sumber daya alam yang berbeda-beda. Untuk memenuhi kebutuhan dalam
negeri yang tidak dapat terpenuhi dengan ketersediaan sumber daya domestik, suatu
negara akan melakukan impor. Oleh karena itu setiap negara akan saling membutuhukan
dan Sumberdaya merupakan salah satu faktor yang mempegaruhi ekspor-impor suatu
negara.
e. Perubahan cukai : Perubahan cukai akan mempengaruhi impor suatu negara. Ketika
cukai meningkat maka harga barang yang diimpor juga otomatis akan naik. Kenaikan
harga barang itu tentu saja akan mengurangi daya beli masyarakat sehingga aktivitas
impor pasti akan menurun.
f. Besaran Pajak : Pajak akan mempengaruhi harga suatu barang Ketika pajak meningkat
maka harga barang akan naik. Hal tersebut tentu saja mempengaruhi daya beli
masyarakat sehingga aktivitas impor pasti akan menurun.

Anda mungkin juga menyukai