Dosen Pembimbing :
Adi Santoso
Disusun Oleh :
DAFTAR ISI…………………………………………………………………….2
KATA PENGANTAR…………………………………………………….…....3
BAB I. PENDAHULUAN...............................................................4
BAB II PEMBAHASAN
A. Definisi dan Jenis-jenis Tarif……………………………………….…..6
B. Sistem Tarif………………………………………………………….…..7
C. Cara Perhitungan Tarif………………………………………………..10
D. Dampak Tarif Impor…………………………………………………..12
E. Devisa…………………………………………………………………...15
F. Jenis-jenis devisa………………………………………………………..15
G. Fungsi Devisa…………………………………………………………15
H. Sumber Devisa…………………………………………………………..16
I. Sistem devisa di Indonesia……………………………………………..17
J. Sistem pengawasan devisa……………………………………………...17
K. Sistem Lalulintas Devisa……………………………………………....18
L. Peranan Cadangan Devisa……………………………………………..22
M. Pengaruh Cadangan Devisa terhadap Nilai Impor……………….....22
N. Penentuan kurs devisa……………………………………………….....23
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………..25
Kata pengantar
3
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
1. Mengetahuhi jenis-jenis tarif yang berlaku pada kegiatan ekspo-
impor
2. Mengatahui bagaimana sistem tarif yang berlaku
3. Mengetahui bagaimana menghitung tarif
4. Memahami dampak tarif pada perekonomian
4
5. Mengetahui yang dimaksud dengan devisa
6. Mengetahui sumber-sumber devisa
7. Menggetahui yang dimaksud dengan sistem standart emas
8. Memahami bagaimana pengawasan devisa
9. Mengetahui bagaimana lalu lintas devisa
10. Memahami perasanan devisa dalam perekonomian suatu negara
Bagi Pembaca
Memberikan informasi dan pengetahuan tentang tarif dalam
ekspo-impor dan bagaimana dampaknya terhadap devisa dan
perekonomian negara
5
BAB II
PEMBAHASAN
Tarif adalah bea atau pajak yang dikenakan pada suatu barang
yang melintasi suatu daerah atau negara. Dengan diberlakukan pajak
ini membatasi perdagangan yang terjadi antar negara sehingga barang
tidak bebas keluar masuk pada suatu negara. Beberapa alasan
mengapa negara menerapkan tarif :
Melindungi produksi dalam negeri. Tarif ini akan mempengaruhi
harga produk yang masuk dalam suatu negara. Sehingga
memberikan mendorong konsumen untuk menggunakan produk
dalam negeri
Dapat mengurangi pengangguran. Karena permintaan dalam
negeri meningkat maka akan tersedia lapangan pekerjaan yang
lebih luas.
Meningkatkan kesejakteraan nasional. Merupakan dampak dari
berkurangnya pengangguran.
Menambah devisa negara.
Mencegah sirkulisi perputaran uang ke luar negeri
Memperbaiki nilai mata uang.
2. Bea Transit
Yaitu pajak yang dikenakan pada barang, produk atau
komoditi yang parkir sementara pada suatu wilayah atau negara
sebelum dikirim ke tujuan akhir. Contoh Agus akan mengirim
sebuah komoditi ke negara Nepal, namun pengiriman produk
tersebut transit terlebih dahulu di negara Singapura sebelum
dikirim ke negara Nepal. Maka produk Agus dikenakan bea transit.
6
3. Bea Impor
Yaitu pajak yang dikenakan pada barang, produk, komoditi
yang masuk kedalam negeri.Tujuan diterapkannya tarif impor
adalah untuk mengontrol produk dan komoditi yang masuk
kedalam suatu negara. Berdasarkan tujuannya bea impor atau bea
masuk dibedakan menjadi 2 jenis :
a. Bea Proteksi, yaitu bea yang diterapkan untuk membatasi atau
mencegah barang impor yang masuk dalam negeri.
b. Bea Revenue, yaitu tarif yang diterapkan untuk menambah
pendapatan negara.
B. Sistem Tarif
7
Atau juga dikenal dengan tarif umum atau tarif
konvensional (General Column Tariff), dimana presentase tarif
yang dikenakan pada suatu komoditi berbeda-beda pada setiap
negara tergantung pada kebijakan yang berlaku dinegara
tersebut.Sebagai contoh untuk barang elektronik yang masuk
kedalam negara Indonesia dikenakan tarif atau beban sebesar 5%,
sedangkan negara Singapura mengenakan tarif atau beban sebesar
10%.
8
terhadap impor kabelakan tetapi tarif dikenakan terhadap impor
tembaga, katakan sebesar 10% atau ekivalen $ 900, maka tarif
proteksi efektifnya menjadi – 30% (lihat tabel 2).
Tabel 1
NILAI TAMBAH
PRODUKSI KABEL SEBELUM DAN SESUDAH TARIF
Jenis Barang Harga Harga
Sebelum Tarif SesudahTarif
($) ($)
Kabel 12.000 13.200
Tembaga 9.000 9.000
Nilai Tambah Produksi Kabel 3.000 4.200
Maka, TPE = (4.200-3.000)/3000 = 0.4
Tabel 2
NILAI TAMBAH
PRODUKSI KABEL SEBELUM DAN SESUDAH TARIF
TERHADAP IMPOR TEMBAGA
Jenis Barang Harga Harga
Sebelum Tarif SesudahTarif
($) ($)
Kabel 12.000 12.000
Tembaga 9.000 9.900
Nilai Tambah Produksi Kabel 3.000 2.100
Maka, TPE = (2.100-3.000)/3000 = -0.3
9
4. Nilai tingkat proteksi efektif (g) akan makin besar (sama dengan,
atau lebih kecil) dari tingkat tarif nominal, jika nilai tingkat tarif
nominal terhadap komoditi input yang diimpor (ti) kebih kecil
(sama dengan atau lebih besar) dari tingkat tarif nominal (t).
5. Apabila perbandingan biaya komoditi input impor terhadap
harga komoditi final atau jadi dalam kondisi bebas tarif terhadap
tingkat tarif nominal terhadap komoditi input yang diimpor lebih
besar dari tingkat tariff nominal (t),maka tingkat proteksi
efektifnya menjadi negatife.
I = 0,25% x ( C + F)
10
Sebagai contoh : Negara Indonesia akan mengimpor TV
dengan tarif sebesar 4% dan harga CIF sebesar US$120, dan nilai
kurs US$1 terhadap Rupiah sebesar Rp 13.500. Jadi tarif impor
untuk TV tersebut
= 4% x US$120 x Rp 13.500
= Rp 64.800
Keuntungan :
Keamanan barang terjamin karena adanya premi asuransi
dimana apabila terjadi kerusakan pada barang tersebut kita
dapat mengklaim pada pihak asuransi.
Terdapat perbedaan harga pada tiap-tiap barang sesuai dengan
kualitas barang tersebut.
Serta harga dapat mengikuti dengan inflasi.
Kerugian :
Proses administrasi yang cukup rumit karena jenis barang harus
detail dan daftar harga yang lengkap.
Adanya berbedaan penetapan harga antara pihak eksportir
dengan bea cukai pemerintah, hal ini dapat menghambat proses
pengiriman.
Keuntungan :
Penentuan harga menjadi jelas karena menggunakan satuan
bukan kualitas barang.
Menjadi proteksi industri dalam negeri.
Kerugian :
Tidak adanya perbedaan harga meskipun kualitas barang
berbeda. Sehingga akan menyebabkan kerugian apabila
mendapat barang yang kurang bagus namun dikenakan tarif
yang cukup mahal.
Hanya dapat digunakan sebagai alat proteksi pada barang
yang bersifat statis.
3. Compound Duties
11
Yaitu penerapan tarif yang menggabungan metode Ad
Valeroom dengan Ad Spesific.Contoh : suatu produk dikenakan
tarif 3% Ad Valeroom dan Ad Spesific sebesar Rp 100.00 per kg.
12
Efek terhadap Konsumen :
- Mengurangi penggunaan produk luar negeri karena harga yang
lebih mahal dan beralih pada produk dalam negeri
- Sebagai pembanding kualitas antara produk luar negeri dengan
produk dalam negeri.
Dampak pemberlakuan tarif di negara kecil dan berkembang.
Ketika sebuah Negara kecil memberlakukan tariff terhadap
barang-barang yang diimpor, tarif tersebut tidak akan mempengaruhi
harga-harga barang di pasaran internasional. Tetapi harga barang
produksi dalam yang mengalamiperubakan, sehingga, pihak yang
harus menghadapi segala implikasi kenaikan harga tersebut adalah
konsumen dan produsen di negara kecil yang bersangkutan.Namun
dengan demikian diberlakukan tarif maka memberikan pemasukan
pada negara tersebut sehingga perekonomian negara tetap konstan.
Pemerintah dinegara kecil yang memberlakukan sistem tarif
adalah bertujuan untuk menambah pendapatan atau devisa negara.
Dengan devisa ini pemerintah dapat mengontrol barang yang beredar
ke pasar dengan cara memberikan subsidi. Selain itu pemerintah
negara kecil tidak mengenakan tarif atau pajak yang tinggi kepada
warganya.
E. DEVISA
13
4. Devisa ekspor, yaitu devisa milik swasta yang penggunaannya juga
diawasi oleh pemerintah, namun tetap saja devisa yang didapat
merupakan milik swasta yang melakukan ekspor tersebut,
pemerintah hanya mengawasi dan mengatur saja.
5. Cadangan devisa, adalah simpanan valuta asing yang merupakan
asset yang dimiliki atau dikuasai oleh otoritas moneter/ bank
sentral. Dan disimpan dalam beberapa jenis mata uang cadangan
atau beberapa jenis valuta asing yang biasanya digunakan untuk
menjamin kewajiban yang dimilikinya.
H. Sumber Devisa
14
Hadiah atau bantuan dari luar negeri : hadiah dan bantuan dari
luar negeri juga dapat menambah devisa Negara, hadiah dan
bantuan ini bisa berupa uang maupun barang.
Penerimaan deviden dari luar negeri : apabila suatu Negara
memberikan jasa kepada Negara asing maka Negara itu akan
mendapatkan devisa. Contohnya apabila kita mengirimkan tenaga
kerja Indonesia ke luar negeri maka kita akan mendapatkan devisa
atas jasa yang digunakan oleh negara lain tersenut.
Penukaran valuta asing : misalnya tenaga kerja Indonesia
mengirimkan uang kepada keluarganya di Indonesia, secara
otomatis mereka harus menukarkan uangnya menjadi rupiah.
Penukaran ini dapat dilakukan di bank devisa. Dengan penukaran
inilah devisa Negara dapat bertambah. Hal ini berlaku juga apabila
ada wisatawan dari luar negeri yang hendak membeli sesuatu di
Indonesia, apabila mereka datang dari negaranya, tentunya mereka
akan membawa mata uang dari Negara mereka berasal, sedangkan
uang tersebut tentunya tidak dapat di gunakan di Indonesia,
dengan begitu, hal tersebut akan memaksakan mereka untuk
menukarkan mata uangnya dalam bentuk mata uang Rupiah agar
dapat digunakan di Indonesia, pertukaran uang ini juga dapat
menambah devisa bagi Negara, dan semakin banyak wisatawan
dari luar negeri yang berbelanja di I ndonesia, akan samakin
banyak pula pendapatan devisa yang kita peroleh.
Bea masuk : banyaknya barang dari luar negeri yang dimasukkan
ke Indonesia dapat menjadi sumber pendapatan devisa, Karena
Indonesia akan menarik bea untuk barang yang mereka kirim.
Sayangnya sekarang ini banyak sekali barang dari luar negeri yang
masuk ke Indonesia dengan cara di selundupkan sehingga
pendapatan devisa Indonesia menjadi berkurang.
15
Adalah sistem nilai tukar suatu valuta asing maupun maupun
mata uang ditentukan oleh banyaknya permintaan dan juga
penawaran dari bursa valuta asing (valas).
Sistem kurs mengambang dibedakan menjadi 2, yaitu sistem
kurs mengambang yang murni, dan sistem kurs mengambang yang
kurang murni.Sistem kurs mengambang yang murni penentuan
kurs di bursa valas dalam penentuannya terjadi tanpa ada campur
tangan dari pemerintah, sedangkan sistem kurs valas yang kurang
murni jumlah penawaran maupun permintaan valas yang terdapat
dalam bursa valas dipengaruhi oleh campur tangan pemerintah.
16
bertujuan agar nilai mata uang bergerak menuju suatu nilai tertentu
pada waktu yang tertentu pula.Keuntungan dijalankannya sistem ini
adalah suatu Negara dapat menentukan nilai kurs terhadap mata uang
negaranya dalam periode yang lebih lama jika dibandingkan dengan
sistem kurs tertambat.Maka dari itu sistem ini bisa menjaga kestabilan
dan menghindari fluktuasi terhadap perekonomian akibat terjadinya
revaluasi ataupun devaluasi yang datang tiba-tiba dan jumlahnya
kadang sangat signifikan.
17
» Mengawasi peredaran mata uang supaya tetap stabil dan
mencegah terjadinya inflasi
» Memberikan subsidi pada masyarakat atas pembelian
barang tertentu, agar harga suatu barang tersebut dapat
dijangkau oleh masyarakat
» Memberi kontrol pada harga pasar dan swasembada pangan
agar tetap stabil.
18
modal asing dengan cara mengeluarkan Undang-Undang yang
mengatur tentang Penanaman Modal.
Pada Mei 1967, didirikan Bursa Devisa (Foreign Exchange Bourse) yang
memiliki tanggung jawab dalam menentukan nilai tukar. Nilai
tukar tersebut oleh Pemerintah ditetapkan dalam 3 kategori :
2. Sistem Devisa Semi Bebas Pada sistem devisa semi bebas, untuk
perolehan dan penggunaan devisa-devisa tertentu wajib
diserahkan dan mendapat izin dari negara, sementara jenis
devisa lainnya dapat secara bebas diperoleh dan dipergunakan.
Sistem ini pernah diterapkan di Indonesia berdasarkan Perpu
19
No. 64 Tahun 1970. Perolehan dan penggunaan devisa hasil
ekspor (DHE) wajib diserahkan ke dan mendapat izin dari Bank
Indonesia, sementara untuk devisa umum (DU) dapat secara
bebas diperoleh dan dipergunakan. Administrasi perolehan dan
penggunaan DHE dilakukan oleh Bank Indonesia.
20
1. Perekonomian tidak menikmati sumber-sumber pendanaan yang
efisien yang tersedia di pasar internasional;
2. Perekonomian tidak dapat menyerap prinsip-prinsip pasar yang
memacu efisiensi;
3. Sektor keuangan tidak berkembang, terfragmentasi, dan tidak efisien;
4. Sistem keuangan domestik teralienasi dari perkembangan sistem
keuangan dunia modern.
21
2. Tingkat cadangan devisa merupakan faktor penting dalam
penilaian kelayakan kredit dan kredibilitas kebijakan secara
umum,sehingga negara dengan tingkat cadangan devisa yang
cukup dapat mencari pinjaman dengan kondisi yang lebih
nyaman.
Keterangan :
22
dapat digunakan untukmembiayai ketidak seimbangan neraca
pembayaran dalam rangka stabilitasmoneter (Arunachalam, 2010). Di
sisi lain Priadi dan Sekar (2008) menyatakanbahwa, cadangan devisa
sebagai aset liquid dan berharga tinggi yang dimilikioleh suatu negara,
nilainya diakui oleh masyarakat international serta dapatdipakai
sebagai alat pembayaran yang sah dalam melakukan transaksi-
transaksibeserta pembayaran internasional lainnya. Kelebihan
cadangan devisa memilikivperan penting dalam mengurangi fluktuasi
nilai tukar dan mendorong kemajuanekonomi suatu negara (Rizvi,
2011).
23
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
24
Daftar pustaka
https://eximindonesia.wordpress.com/kumpulan-tugas-f-stan/f4-tarif/
http://indaharitonang-fakultaspertanianunpad.blogspot.com/2013/06/kebijakan-
perdagangan-internasional.html
https://economicwathcher.blogspot.com/2012/06/kurs-tetap-kurs-mengambang-
bebas-kurs.html?m=1
https://www.beyondindonesia.com/manfaat-devisa-bagi-negara/
25