Anda di halaman 1dari 28

A.

LATAR BELAKANG

Setelah melewati badai ekonomi di tahun 2015, pemerintah merasa yakin perekonomian
akan semakin membaik di tahun 2016. Karenanya, dalam kebijakan APBN 2016 pemerintah
menetapkan target penerimaan pendapatan negara sebesar Rp1.822,5 triliun dengan
sumbangan perpajakan mencapai 75 persen atau sebesar Rp1.360,2 triliun. Penetapan target
pendapatan dan perpajakan tersebut relatif lebih besar jika dibandingkan dengan target dalam
APBN-P 2015 sebesar Rp1.761,6 triliun dengan sumbangan perpajakan mencapai Rp1.294,3
triliun. Kenaikan target penerimaan perpajakan yang terus meningkat, tak lepas dari upaya
presiden untuk membawa Indonesia berpindah strategi dari negara yang mengandalkan
industri ekstraktif berbasis sumber daya alam (SDA) menuju negara yang modern dimana
perpajakan menjadi motor utama pembangunan.
Meskipun terasa berat, peningkatan target pendapatan dan perpajakan ini menjadi agenda
utama yang wajib didukung seluruh pihak. Terlebih mulai penganggaran APBN 2016, tercatat
beberapa terobosan revolusioner dilakukan pemerintah dalam mengakselerasi pertumbuhan
ekonomi dan pembangunan nasional. Program tersebut antara lain pemenuhan anggaran
kesehatan sebesar 5 persen dari belanja negara serta mempertahankan pemenuhan anggaran
pendidikan sebesar 20 persen dari belanja negara, percepatan pelaksanaan proyekproyek
pembangunan infrastruktur, percepatan pengurangan kesenjangan antara lain melalui
perluasan coverageprogram keluarga harapan, dan menjaga kesejahteraan aparatur negara
dengan pemberian tunjangan hari raya dan gaji ke-13. Selain itu penetapan alokasi anggaran
transfer ke daerah dan dana desa dalam APBN 2016 juga pertama kalinya mendekati anggaran
Kementerian/Lembaga (belanja K/L). Kemudian pemerintah juga meningkatkan besaran dan
memperbaiki formula alokasi DAU guna meningkatkan pemerataan kemampuan keuangan
antardaerah, meningkatkan besaran serta memperbaiki dan memperkuat kebijakan dana
alokasi khusus untuk mendukung implementasi Nawacita dan pencapaian prioritas nasional,
meningkatkan alokasi dana desa hingga 6 persen dari dan di luar transfer ke daerah sesuai
road map dana desa 2015-2019 sekaligus mempertajam alokasi penyertaan modal nasional
melalui peningkatan peran BUMN dan penyediaan dukungan untuk pembangunan
infrastruktur (listrik, jalan, bandara dan pelabuhan).

MENJADI GENERASI YANG PEDULI TERHADAP ATURAN DAN KEBIJAKAN


PEMERINTAH
Tax amnesty dan kinerja pajak beberapa kebijakan yang diluncurkan pemerintah terkait
upaya pengamanan pencapaian target pendapatan dan perpajakan khususnya adalah
optimalisasi pemeriksaan melalui focusing sector-sektor unggulan dari masing-masing kantor
wilayah, mengurangi transfer pricing dan fraud, data matching, optimalisasi IT, e-tax invoice,
serta perbaikan regulasi. Tak ketinggalan, tahun 2016 juga dijadikan momentum sebagai
tahun penegakan hukum (law enforcement) melalui penagihan aktif, pemeriksaan, dan
penyidikan. Sama seperti tahun sebelumnya, di tahun 2016 ini pemerintah kembali mengkaji
kemungkinan penerapan kebijakan pengampunan pajak atau lebih dikenal sebagai tax
amnesty. Harapannya, dengan memberikan kebijakan pengampunan pajak ini, pihak-pihak
yang menikmati kue pembangunan, tetapi belum memberikan pembayaran pajak dengan
benar, akan tertarik untuk segera melaksanakan kewajibannya. Di tahap awal, pemerintah
memperkirakan kebijakan tax amnestyini akan meningkatkan penerimaan perpajakan sebesar
Rp60 triliun. Namun, ke depan kebijakan tersebut diharapkan mampu memperbaiki sistem
administrasi perpajakan di Indonesia, sekaligus mengurangi kebocoran pajak akibat
meningkatnya kegiatan underground economyyang selama ini luput dari data
perpajakan.Sayangnya, rencana penerapan kebijakan tax amnesty tersebut masih menghadapi
berbagai tantangan. Banyak pihak menduga bahwa penerapan tax amnesty lebih didasarkan
kepada permasalahan pemenuhan target penerimaan perpajakan semata.
Pengalaman tax amnesty tahun 1984 yang dirasa tidak terlalu sukses juga menjadi dasar
pertimbangan utama pihak-pihak tersebut selain faktor belum siapnya infrastruktur dan
keterbukaan data dari seluruh pihak yang nantinya terlibat. Secara teori, arti tax amnesty
adalah penghapusan pajak bagi Wajib Pajak (WP) yang menyimpan dananya di luar negeri
dan tidak memenuhi kewajibannya dalam membayar pajak lewat imbalan menyetor pajak
dengan tarif yang lebih rendah. Sudah menjadi rahasia umum bahwa banyak orang-orang
kaya di Indonesia yang memarkir dananya di luar negeridemi menghindari kewajiban
membayar pajak.
Sebagaimana dijelaskan sebelumnya, pada tahun 1984, pemerintah pernah melakukan
kebijakan tax amnestydi era Orde Baru. Dalam implementasinya, kebijakan tersebut dinilai
tidak terlalu sukses mengingat respons Wajib Pajak (WP) yang tidak terlalu besar serta tidak
terjadinya modernisasi sistem perpajakan di Indonesia. Beberapa kebijakan pengampunan
pajak dalam skala lebih kecil juga dilakukan pemerintah sesudahnya.

MENJADI GENERASI YANG PEDULI TERHADAP ATURAN DAN KEBIJAKAN


PEMERINTAH
Tahun 2008 misalnya, pemerintah kembali menjalankan kebijakan sunset policy yang
boleh dikatakan menjadi miniatur kebijakan tax amnestysecara keseluruhan. Dengan
kebijakan sunset policy, maka pemerintah memberikan penghapusan sanksi administrasi, baik
bagi WP yang kurang bayar maupun mereka melakukan kesalahan dalam pengisian Surat
Pemberitahuan (SPT). Kebijakan sunset policyjilid I tahun 2008 berhasil menghimpun dana
hingga Rp7,46 triliun. Berkaca dari ketidakberhasilan kebijakan tax amnestytahun 1984, salah
satu hal pokok yang menimbulkan keraguan bagi pihak WP adalah persoalan regulasi.
Kebijakan tax amnestytahun 1984 tidak didasarkan kepada payung hukum Undang-undang
(UU). Karenanya, langkah pemerintah untuk mengusulkan draft Rancangan Undang-Undang
Tax Amnesty kepada DPR, sudah merupakan hal yang sangat tepat, meskipun menimbulkan
membutuhkan waktu pembahasan yang semakin panjang. Perbaikan mekanisme data base
pajak serta kerelaan seluruh pihak untuk melakukan mekanisme tukar menukar basis data juga
menjadi faktor krusial lainnya yang wajib diperhatikan. Jika nantinya seluruh modal awal
tersebut dapat diselesaikan oleh pemerintah, maka penulis yakin kebijakan tax amnestyakan
memberikan dampak positif yang luar biasa bagi struktur APBN ke depan. Pengalaman di
banyak negara sudah membuktikan hal tersebut. Korea Selatan, Afrika Selatan, dan India
adalah contoh-contoh negara yang sukses menerapkan kebijakan tax amnesty.
Besarnya potensi dana masyarakat Indonesia yang terparkir di luar negeri, juga terlalu
sayang untuk dibiarkan begitu saja tanpa memberikan dampak pembangunan nasional. Di atas
itu semua, isu nasionalisme jelas menjadi ultimate factor yang harus selalu ditegakkan.
Perubahan paradigma penyelenggaraan pemerintahan dari system sentralisasi menuju
sistem desentralisasi menyebabkan terbukanya ruang bagi desa untuk mengurus dan mengatur
rumah tangganya sesuai dengan karakteristiknya masing-masing. Atas dasar itu, desa bisa saja
mengambil kebijakan pembenahan sistem pemerintahan sesuai dengan kondisi sosial budaya
dan aspirasi masyarakat di Desa.

Kelahiran Undang-undang Nomor 6 tahun 2014 tentang Desa disambut semarak, tidak
terbatas oleh pemerintah desa. Undang-undang desa menjadi topic perbincangan di berbagai
diskusi publik, media, maupun keseharian warga. Optimisme tumbuh meski tidak semua
pihak menatap Undang-undang desa dengan pemahaman yang sama. Sebagian melihatnya
sebagai tonggak dimulainya pendalaman demokrasi pada aras lokal, lainnya menganggap
Undang-undang desa sebagai jalan membangun kemandirian desa dan ekonomi warga. Dalam

MENJADI GENERASI YANG PEDULI TERHADAP ATURAN DAN KEBIJAKAN


PEMERINTAH
sejarah pengaturan desa, telah ditetapkan beberapa pengaturan tentang desa, yaitu Undang-
undang Nomor 22 tahun 1948 tentang pokok pemerintahan daerah, Undang-undang Nomor 1
tahun 1957 tentang pokok-pokok pemerintahan daerah, Undang-undang Nomor 18 tahun
1965 tentang pokokpokok pemerintahan daerah, Undang-undang Nomor 19 tahun 1965
tentang desa praja sebagai bentuk peralihan untuk mempercepat terwujudnya daerah tingkat
III di seluruh wilayah Republik Indonesia, Undang-undang Nomor 5 tahun 1974 tentang
pokok-pokok pemerintahan di daerah, Undang-undang Nomor 22 tahun 1999 tentang
pemerintahan daerah, dan terakhir dengan Undang-undang Nomor 32 tahun 2004 tentang
pemerintahan daerah.

Penyelenggaraan Pemerintahan Desa yang memasuki babak baru ini diiringi dengan
diterbitkannya Undang-undang Nomor 6 tahun 2014 tentang Desa ini, jika kita tahu bahwa
sepanjang era reformasi, pengaturan mengenai desa masuk dalam Undang-undang
Pemerintahan Daerah Nomor 22 tahun 1999, kemudian diubah menjadi Undang-undang
Nomor 32 tahun 2004. Jika pada mulanya arah reformasi mendorong pengakuan desa dengan
mengembalikan kemandirian lokal (desentralisasi), namun dalam perkembangannya justru
bergeser ke arah corak resentrelisasi.
Undang-undang desa ini dinilai penting, setidaknya karena 2 (dua) alasan, Pertama,
melalui Undang-undang desa diharapkan terbentuk basis legal pengaturan yang jelas dan
spesifik memgenai desa, karena sejak reformasi pengaturan desa masih menginduk dalam
Undang-undang Pemerintahan Daerah. Padahal kompleksitas desa membutuhkan sistem
penanganan tersendiri. Kedua, melalui Undang-undang desa ini, diharapkan ada terobosan
baru terwujudnya pembaharuan desa ke arah demokratisasi, kemandirian, dan kesejahteraan.
Setidaknya dalam Undang-undang desa ini terkandung harapan besar sekaligus pertaruhan
masa depan rakyat desa.
Lembaga kemahasiswaan adalah salah satu wadah dimana beberapa fungsi mahasiswa
bisa diaplikasikan dalam pengabdian baik dalam internal maupun eksternal kampus. Sebagai
kawah candra dimukanya mahasiswa, kampus merupakan basis sekaligus sumber potensi
intelektual muda yang nantinya akan menentukan kemana arah bangsa ini.
Mahasiswa merupakan aset bangsa yang perlu dibina dan dikembangkan. Sebagai generasi
muda, kelangsungan suatu bangsa untuk masa yang akan datang sangat tergantung kepada
mahasiswa yang ada saat ini. Oleh karena itu, mahasiswa perlu dibekali dengan berbagai

MENJADI GENERASI YANG PEDULI TERHADAP ATURAN DAN KEBIJAKAN


PEMERINTAH
keahlian seperti keahlian dalam bidang Organisasi, Manajemen dan Kepemipinan
(Leadership).
Pemuda Indonesia khususnya mahasiswa Indonesia harus dibekali dengan kemampuan
hard skill dan soft skill. Melihat kondisi ini, perlu rasanya diangkat suatu kegiatan yang bisa
menjawab permasalahan tersebut. Kegiatan berupa Latihan Dasar Kepemimpinan Mahasiswa
ini merupakan salah satu langkah untuk meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam
memanejemen sebuah lembaga dalam menyongsong dan mempersiapkan perubahan masa
depan yang lebih baik.
Mahasiswa sebagai Agent of Changes merupakan pioner dan tonggak dari sebuah
perubahan. Mahasiswa diharapkan mampu menjadi penerus bangsa yang merubah wajah
dunia nantinya. Mahasiswa adalah kaum intelektual yang mampu berpikir kritis terhadap
segala permasalahan-permasalahan yang tengah ada. Mahasiswa juga berkaitan erat dengan
organisasi dan keterampilan. Untuk itu diperlukan suatu kegiatan yang dapat melatih dan
membimbing mahasiswa menjadi pemimpin-pemimpin yang hebat. Salah satunya melalui
Latihan Dasar Kepemimpinan yang merupakan agenda dari Ikatan Senat Mahasiswa Ekonomi
Indonesia (ISMEI) Jabar-Banten yang akan di selenggarakan di kampus Universitas Swadaya
Gunung Jati cirebon
Berangkat dari hal tersebut, Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Swadaya Gunung
Jati Cirebon mengadakan Latihan Kepemimpinan Wilayah IV Ikatan Senat Mahasiswa
Ekonomi Indonesia Jawa Barat Banten tahun 2016 guna mempersiapkan jebolan
intelektualitas muda yang matang akan jiwa kepemimpinannya dalam mengelolah organisasi
maupun lembaga kemahasiswaan serta mampu mencipitakan perbedaan karakter
kepemimpinan yang tidak menoton demi progresifitas dan perbaikan tatanan sosial untuk
mewujudkan nilai-nilai integritas dalam kehidupan kampus yang demokratis.
Selain itu, kami bermaksud menyelenggarakan seminar mengenai tax amnesty dengan
tema Tax Amnesty Sebagai Barometer Perekonomian Indonesia dan seminar mengenai
Undang undang Desa dengan tema UU Desa Sebagai Bentuk Ekonomi Kerakyatan Dan
Penguatan Perekonomian Nasional Melalui Daerah. Dari seminar ini diharpakan akan
muncul pemikiran-pemikiran positif mengenai Tax Amnesty dan Undang undang Desa.

MENJADI GENERASI YANG PEDULI TERHADAP ATURAN DAN KEBIJAKAN


PEMERINTAH
B. NAMA KEGIATAN

SEMINAR NASIONAL DAN LATIHAN KEPEMIMPINAN WILAYAH IV ISMEI


JAWA BARAT BANTEN

C. TEMA KEGIATAN

MENJADI GENERASI YANG PEDULI TERHADAP KEBIJAKAN PEMERINTAH

D. LANDASAN KEGIATAN
a. Tri Dharma Perguruan Tinggi
b. AD/ART BEM FE UNSWAGATI
c. AD/ART ISMEI
d. Program kerja BEM FE UNSWAGATI periode 2015-2016
e. Program kerja ISMEI Periode periode 2015-2017

E. DESKRIPSI KEGIATAN
a. Seminar Nasional
Adapun seminar nasional membahas tentang peraturan dan kebijakan pemerintah yang
kini menjadi sorotan publik. Dalam seminar nasional kali ini, yang akan dibahas
mengenai Tax Amnesty dan Undang Undang Desa.

b. Latihan Kepemimpinan Wilayah


Membangun karakter pemimpin dalam diri kader ISMEI wilayah IV Jabar Banten
dengan mengedepankan keilmuan dan pergerakan, serta peduli terhadap kondisi
perekonomian Indonesia.

F. TUJUAN DAN MANFAAT


a. Mengkaji kebijakan Tax amnesty, UU desa untuk pembaharuan yang lebih baik.
b. Menunjukkan eksistensi, kompetensi, control sosial serta konsistensi
mahasiswa sebagai salah satu motor penggerak kemajuan perekonomian
Indonesia.
c. Mengambil andil dalam persoalan kebangsaan dengan memberikan saran
ataupun masukan terhadap permasalahan-permasalahan khususnya dalam
bidang perpajakan dan UU Desa
d. Untuk meningkatkan wawasan tentang Isu-isu perekonomian terkini
e. Menciptakan Kader-kader ISMEI (Jabar-Banten) Yang berkualitas

G. TEMPAT DAN WAKTU KEGIATAN


Tempat : Auditorium Kampus 1 Universitas Swadaya Gunung Jati
Hari/tanggal : Kamis Sabtu/ 03 05 November 2016

H. MEKANISME, KETENTUAN, DAN KEWAJIBAN PESERTA

1. Ketentuan Umum:

MENJADI GENERASI YANG PEDULI TERHADAP ATURAN DAN KEBIJAKAN


PEMERINTAH
1) Konfirmasi peserta selambat-lambatnya 1 minggu sebelum kegiatan.
2) Mengisi daftar hadir yang disediakan oleh Panitia.
3) Kedatangan peserta akan di jemput oleh panitia di tiga tempat:
Terminal Harjamkuti
Stasiun Kereta Api Parujakan
Stasiun Kereta Api Cirebon Kejaksan

4) Peserta wajib mengkonfirmasi rencana keberangkatan guna kelancaran Penjemputan.

Contact Person : Ajizah 089637483252

Adam Hermawan 083823221035 (WhatsApp)

Anggita Rahma P 089605465946 / anggitarahma24 (LineID)

5) Nama-nama utusan delegasi di kirim ke-email : bemfeunswagati1@gmail.com

2. Ketentuan Khusus:
1) Peserta Seminar Dan LKW Wilayah IV ISMEI Tahun 2016 adalah utusan
mahasiswa/BEM Fakultas Ekonomi yang bersangkutan.

2) Setiap Perguruan Tinggi mengirim utusan per delegasi maksimal terdiri dari 3 orang.
Apabila Perguruan Tinggi tersebut mengirim dari jumlah yang sudah di tentukan
maka delegasi tersebut di hitung per orangan, dan jika kurang dari 3 orang maka
tetap di anggap 1delegasi.

3. Ketentuan Kontribusi dan fasilitas Kegiatan:

1) Setiap peserta bisa diwakili lebih dari satu delegasi dengan ketentuan:

Delegasi (3 orang) = Rp 500.000

Tambahan peserta per orang = Rp200.000

2) Fasilitas yang disediakan :

- Penginapan dan Konsumsi

- Transportasi

- Sertifikat

- Fieldtrip

MENJADI GENERASI YANG PEDULI TERHADAP ATURAN DAN KEBIJAKAN


PEMERINTAH
- Jajanan khas Cirebonan

3) Setiap peserta di wajibkan membawa :

- Karya Tulis mengenai Undang undang Desa dari daerah masing-

masing.

- Membawa kemeja/baju Lembaga/Senat/Badan masing-masing

- Jas almamater.

- Surat tugas (rekomendasi) dari universitas masing-masing dan Berstempel

Kelembagaan.

- KTM (Kartu Tanda Mahasiswa)

- Membawa obat-obatan pribadi.

- Bendera Institusi masingmasing delegasi

- Mengikuti setiap kegiatan dengan tertib

- Selama kegiatan berlangsung di wajibkan peserta berpakaian rapih.

4) Selama kegiatan berlangsung seluruh peserta diwajibkan memakai sepatu,


almamater, id card serta berpakaian yang sopan dan rapih.

I. SUMBER DANA
1. Universitas Swadaya Gunung Jati Cirebon
2. Fakultas Ekonomi Swadaya Gunung Jati Cirebon
3. Pemerintah
4. Instansi yang tidak terikat
5. Sponsor

J. LEMBAR PENGESAHAN

K. SUSUNAN ACARA TERLAMPIR

( Lampiran I)

L. STRUKTUR KEPANITIAAN TERLAMPIR

MENJADI GENERASI YANG PEDULI TERHADAP ATURAN DAN KEBIJAKAN


PEMERINTAH
( Lampiran II)

M. RINCIAN ANGGARAN KEGIATAN


(Lampiran III)

N. PROFIL ISMEI

( Lampiran IV)

O. DAFTAR ANGGOTA ISMEI

( Lampiran V)

PENUTUP

Demikian proposal kegiatan ini Kami buat dan akan diselenggarakan oleh Badan
Eksekutif Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Swadaya Gunung Jati dan bekerjasama
dengan Ikatan senat mahasiswa ekonomi Indonesia (ISMEI). Semoga proposal ini dapat

MENJADI GENERASI YANG PEDULI TERHADAP ATURAN DAN KEBIJAKAN


PEMERINTAH
menjelaskan maksud dan tujuan di selenggaraknnya acara ini, dan kami juga mengucapkan
terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu menyelenggarakan dan mensukseskan
acara Seminar Nasional & Latihan Kepemimpinan Wilayah IV Jabar Banten Ikatan Senat
Mahasiswa Ekonomi Indonesia. Semoga acara ini dapat berjalan sesuai dengan ketetapan dan
harapan kita semua. Amin

Lembar Pengesahan
Ketua Pelaksana
Seminar dan LKW ISMEI Wil. IV Jabar Banten 2016

Ega Septiyan
MENJADI GENERASI YANG PEDULI TERHADAP ATURAN DAN KEBIJAKAN
PEMERINTAH 114020183
Hormat kami,
Sekertaris Pelaksana

Siti Nurjanah

Mengetahui,

Menyetujui,

Lampiran I

RUNDOWN ACARA SEMINAR NASIONAL DAN LKW ISMEI WILAYAH


IV JABAR BANTEN

MENJADI GENERASI YANG PEDULI TERHADAP ATURAN DAN KEBIJAKAN


PEMERINTAH
Waktu Kegiatan Materi Pukul Keterangan

Pembukaan program Pembukaan :


kerja LKW ISMEI Koordinator Ismei
Pembukaan
WILAYAH JABAR Wilayah Jabar
BANTEN Banten

Jhony Situmorang

Sambutan :
Presentasi 1:
TAX AMNESTY Walikota Cirebon
SEBAGAI Drs. Nasrudin
Seminar Tax amnesty BAROMETER Azis., SH*
Kamis, 03
Menjadi Generasi PEREKONOMIAN
November yang Peduli INDONESIA dari sisi 08:00-12:00
Direktur Jenderal
2016 Terhadap Kebijakan Peraturan Dirjen Pajak Pajak:
Pemerintah Drs.Ken Dwi
dalam penerapan Tax Presentasi 2: Jugeastiadi,
Amnesty & Undang - TAX AMNESTY Ak.,MSc.,CA*
Undang Desa SEBAGAI
BAROMETER
Kepala Bank
PEREKONOMIAN
INDONESIA dari Sisi Indonesia Kpw
Moneter Indonesia Cirebon :
M. Abdul Majid
Ikram*

Ishoma - 12:00-13:00 -
Presentasi 1:
UU DESA SEBAGAI
BENTUK EKONOMI Keynote Speaker:
KERAKYATAN DAN
PENGUATAN Bupati cirebon
PEREKONOMIAN Drs. H. Sunjaya
Seminar UUDes dan NASIONAL MELALUI Purwadi Sastra,
Infrastruktur DAERAH dari sisi MM., M.SI.*
Menjadi Generasi infrastruktur dan
yang Peduli pembangunan desa Anggota Komisi V
Terhadap Kebijakan DPR RI :
13:00- 16:30
Pemerintah Presentasi 2: Miryam S.
dalam penerapan Tax UU DESA SEBAGAI Haryani, SE., M.
Amnesty & Undang - BENTUK EKONOMI SI.*
Undang Desa KERAKYATAN DAN
PENGUATAN Anggota Komisi II
PEREKONOMIAN DPR RI :
NASIONAL MELALUI Budiman
DAERAH dari sisi Sudjatmiko,
peraturan pemerintah M.Sc., M.Phil.*

MENJADI GENERASI YANG PEDULI TERHADAP ATURAN DAN KEBIJAKAN


PEMERINTAH
Ishoma - 16:30- 19:00 -
LKW (ISMEI dan
BP ISMEI
FGD)
Revitalisasi Peran
Presentasi 1 : Koordinator Ismei
Dan Fungsi
Konstitusi dan visi misi Wilayah Jabar
Mahasiswa, Dengan 19:00- 22:30
ISMEI Banten :
Mengutamakan
Keilmuan Serta
Forum Group Discussion Jhony
Pergerakan Yang
Situmorang
Seimbang
Jumat, 04
November Sarapan 08:00-08:30
2016
Presentasi 1 :
Semangat pergerakan Anggota DPRD Prov
mahasiswa reformasi JABAR :
belum usai ! dari sisi Asep Wahyu Wijaya,
intelektualitas SH.*
LKW (pergerakan) 09:00-12:00
Presentasi 2 :
Manajemen pergerakan Saan Mustopa,M.,Si.*
dari sisi kepemimpinan

Ishoma 12:00-13:00
Dekan Fe Unswagati :
Prof. Hj. Ida rosnida.
Presentasi 1 : SE.,MM.,AK.,CA.
Kondisi Ekonomi makro (DOSEN UNSWAGATI)
dan mikro diwilayah
jabar banten Prof. Dr. H. Kartawan,
Dari sisi teoritis S.E., M.P. (DOSEN
UNSIL )
LKW (Keilmuan) 13:00- 16:00
Presentasi 2 :
Peran media massa
dalam mendukung
pembangunan ekonomi Pimpinan fajar
dengan teknologi cirebon
informasi terkini Dea Angkasa
Putri Supardi,
S.IP.*
Ishoma - 16:00- 19:30 -
Malam Puncak 19:30 - 23:00 Ukm seni dan budaya
unswagati
Cirebon Jeh Music and
Culinary
Penampilan
perwakilan peserta
delegasi
Nyicip Gawean

MENJADI GENERASI YANG PEDULI TERHADAP ATURAN DAN KEBIJAKAN


PEMERINTAH
Cirebonan

LKW (ISMEI dan


FGD)
Revitalisasi Peran
Presentasi 1 :
Dan Fungsi Alumni ISMEI :
Sejarah, perkembangan dan .
Mahasiswa, Dengan progres ISMEI
Mengutamakan Mohamad
09:00 - 11:30
Keilmuan Serta Ramdan.,SE.,MT
Pergerakan Yang
Seimbang

Koordinator Ismei
Wilayah Jabar
Pelantikan pengurus Banten :
Pelantikan ISMEI wilayah JABAR 11:00 -11:30
BANTEN Jhony
Situmorang
Sabtu, 05
November Ishoma - 11.30 13.30
2016
Presentasi 1:
Sultan Kasepuhan
Melihat sisi kepemimpinan
Cirebon :
Seminar sultan berdasarkan budaya di
13:30 14:30 Sultan Sepuh XIV
(kepemimpinan budaya) keraton kasepuhan cirebon
Pangeran Raja Adipati
banten
Arief Natadiningrat, SE.*
goa sunyaragi
14:30 16:00
Fieldtrip Ndeleng Cirebon
Trusmi

Koordinator Ismei
Wilayah Jabar
Penutupan Acara LKW Banten :
Penutupan ISMEI JABAR 16:00 selesai
BANTEN Jhony
Situmorang

(*) = Sedang dalam Tahap Konfirmasi

Lampiran II

SUSUNAN PANITIA SEMINAR NASIONAL DAN LKW ISMEI

MENJADI GENERASI YANG PEDULI TERHADAP ATURAN DAN KEBIJAKAN


PEMERINTAH
WILAYAH IV JABAR - BANTEN
BADAN EKSEKUTIF MAHASISWA
FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SWADAYA
GUNUGN JATI CIREBON
2015-2016

Pelindung : Rektor Universitas Swadaya Gunung Jati Cirebon

Prof. Dr. H. Rohanda Wiradinata, MP.

Penasehat : Wakil rektor III Universitas Swadaya Gunung Jati Cirebon

Dudung Hidayat, SH., MH.

Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Swadaya Gunung Jati


Cirebon

Hj. Ida Rosnidah, SE., MM., Ak., CA.

Wakil Dekan III Bidang Kemahasiswaan Fakultas Ekonomi


Universitas Swadaya Gunung Jati Cirebon

H. Misbak, S.Ag., M.Si.

Penanggung Jawab : Badan Perwakilan Kongres ISMEI

Badan Pimpinan ISMEI

DPM Fakultas Ekonomi Unswagati

Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Ekonomi Unswagati

Steering Comitee : Fendi Adriansyah (Badan Perwakilan Kongres ISMEI)

Reza Farchan Luthfi (Badan Pimpinan ISMEI)

Organizing Comitee

Gubernur BEM FE : Jamalludin

Wakil Gubernur BEM FE : Retno Dwijayanti

Ketua Pelaksana : Ega Septiyan

Wakil Ketua Pelaksana : Azis Saleh

MENJADI GENERASI YANG PEDULI TERHADAP ATURAN DAN KEBIJAKAN


PEMERINTAH
Sekertaris : Siti Nurjanah

Erahwati

Bendahara : Nina Safitri

Hannah Noor Kholifah

Sie. Acara : Lisa Amalia (Koordinator)

Monika Noviyanti R

Ine Nurjanah

Bhimo Haryo T

Syaeba Ratna M

Diah Ayu P. D

Devi Yuliyanti

Nani

Ayu Juliana S

Sie. Peralatan : Fitriyani (Koordinator)

Moh. Ifron Nizar

Nurul Hidayat A. S

Sulistyo Harjodisastro

Daniel Sanjaya

Salafudin Al Ayubi

Sie. Pubdekdok : Alvin Raylandi (Koordinator)

Iwa Widyatmaja N

Muhammad Saepurrohman

Sie. Humas : Adam Hermawan (Koordinator)

Astiar Hizayanti

Nur Kholifah Ramadhan

MENJADI GENERASI YANG PEDULI TERHADAP ATURAN DAN KEBIJAKAN


PEMERINTAH
Ainun

Sri Solihani

Esih Qodarsih

Sherly

Hendra Sugianto

Sie. Kesekretariatan : Ajizah (Koordinator)

Anis Tri Asih

Aldi Alwansyah

Azizah

Himatus Solikhah

Sie. Konsumsi : Fajrul Azhar A (Koordinator)

Siti Masitoh

Amel

Dian

Kirey

Sie. LO : Anggita Rahma P (Koordinator)

Nidya

Endri Santoso

Rima

Zilla

Ryana

Eka

Putra

Irfan

MENJADI GENERASI YANG PEDULI TERHADAP ATURAN DAN KEBIJAKAN


PEMERINTAH
Lampiran III

Rincian Anggaran Kegiatan

Sekertaris
No. Uraian Kuantitas Keterangan Harga Jumlah
1 Print Proposal 15 lembar Rp 10,000 Rp 150,000
2 Adm - - Rp 160,000 Rp 160,000
3 Alat Tulis Kantor 1 set Rp 100,000 Rp 100,000
Total Rp 410,000

Acara
No. Uraian Kuantitas Keterangan Harga Jumlah
1 Seminar Kit 960 set (2x seminar) Rp 15,000 Rp 14,400,000
2 Fild Trip (Kesepuhan dan Sunyaragi) 110 orang Rp 30,000 Rp 3,300,000
3 Biaya Hiburan - - Rp 300,000 Rp 300,000

MENJADI GENERASI YANG PEDULI TERHADAP ATURAN DAN KEBIJAKAN


PEMERINTAH
Total Rp 18,000,000

Bendahara
No. Uraian Kuantitas Keterangan Harga Jumlah
1 Buku Kuitansi 10 buah Rp 5,000 Rp 50,000
2 Nota 10 buah Rp 5,000 Rp 50,000
Total Rp 100,000

Kesekretariatan
No. Uraian Kuantitas Keterangan Harga Jumlah
1 Buku Tamu 10 buah Rp 5,000 Rp 50,000
2 Alat Tulis Kantor - - Rp 50,000 Rp 50,000
Total Rp 100,000

Peralatan
No. Uraian Kuantitas Keterangan Harga Jumlah
1 Sound System 1x3 set Rp 1,200,000 Rp 3,600,000
2 Kursi (Pemateri) 6 buah Rp 50,000 Rp 300,000
3 Kursi (Seminar) 500 buah Rp 3,000 Rp 1,500,000
4 Kursi (LKW) 50 buah Rp 5,000 Rp 250,000
5 Tali Rapia 1 buah Rp 10,000 Rp 10,000
6 Meja Bundar 10 x 2 buah x 2 hari Rp 10,000 Rp 200,000
7 HT 8x2 buah x 2 hari Rp 50,000 Rp 800,000
8 Leveling 1 buah Rp 500,000 Rp 500,000
9 Transport - - Rp 50,000 Rp 50,000
10 Tirai dan Karpet 1x2 tirai x 2 hari Rp 550,000 Rp 1,100,000
11 Infocus 1x2 buah x 2 hari Rp 500,000 Rp 1,000,000
Total Rp 9,310,000

Transport
No. Uraian Kuantitas Keterangan Harga Jumlah
1 Biaya Supir 6 orang Rp 150,000 Rp 900,000
2 BBM 15 - Rp 15,000 Rp 225,000
Total Rp 1,125,000

Humas
No. Uraian Kuantitas Keterangan Harga Jumlah
1 Pulsa 7 orang Rp 12,000 Rp 84,000
2 BBM 7 - Rp 15,000 Rp 105,000
Total Rp 189,000

Pubdekdok
No. Uraian Kuantitas Keterangan Harga Jumlah

MENJADI GENERASI YANG PEDULI TERHADAP ATURAN DAN KEBIJAKAN


PEMERINTAH
1 Id Card 50 buah Rp 3,000 Rp 150,000
2 Biaya malam puncak - - Rp 1,000,000 Rp 1,000,000
3 Backdrop 2 buah Rp 200,000 Rp 400,000
4 Spanduk 2 buah Rp 75,000 Rp 150,000
5 Piagam 3 buah Rp 3,000 Rp 9,000
6 Bingkai 3 buah Rp 35,000 Rp 105,000
7 Plakat 4 buah Rp 150,000 Rp 600,000
8 Cap 1 buah Rp 75,000 Rp 75,000
9 Q Card 3x4 lembar Rp 5,000 Rp 60,000
10 Dekorasi Taman 1 set Rp 700,000 Rp 700,000
Total Rp 3,249,000

LO
No. Uraian Kuantitas Keterangan Harga Jumlah
1 Pulsa 15 orang Rp 12,000 Rp 180,000
2 Kamar 20 x 2 kamar (2 hari) Rp 300,000 Rp 12,000,000
Total Rp 12,180,000

Konsumsi
No. Uraian Kuantitas Keterangan Harga Jumlah
Rp
1 Snack Box Pemateri (LKW) 15 buah (3x lkw) Rp 225,000
15,000
Rp
2 Snack Box Pemateri (Seminar) 10 buah (2x seminar) Rp 150,000
15,000
Rp
3 Snack Box Undangan (Seminar) 60 buah Rp 480,000
8,000
Rp
4 Snack Box Peserta (Seminar) 900 buah (2x seminar) Rp 7,200,000
8,000
Rp
5 Snack Ball 3 2 ball Rp 300,000
50,000
Rp
6 Makan (Undangan) 60 x 5 orang x 3 hari Rp 4,500,000
15,000
Rp
7 Makan (Panitia) 50 x 7 orang x 3 hari Rp 5,250,000
15,000
Rp
8 Makan (Supir) 4 orang Rp 60,000
15,000
Rp
9 Buah - buahan 3 Keranjang Rp 450,000
150,000
Rp
10 Tea 3 Pack Rp 45,000
15,000
Rp
11 Kopi 5 Pack Rp 50,000
10,000
Rp
12 Gelas Pelastik 3 Pack Rp 36,000
12,000

MENJADI GENERASI YANG PEDULI TERHADAP ATURAN DAN KEBIJAKAN


PEMERINTAH
Rp
13 Piring Pelastik 3 Pack Rp 60,000
20,000
Rp
14 Piring Kertas 2 Pack Rp 16,000
8,000
Rp
15 Sendok Pelastik 2 Pack Rp 12,000
6,000
Rp
16 Aqua Galon 3 buah Rp 55,500
18,500
Rp
17 Aqua Dus 25 buah Rp 450,000
18,000
Total Rp 19,339,500

No. Bagian Total


1 Sekertaris Rp 410,000
2 Acara Rp 18,000,000
3 Bendahara Rp 100,000
4 Kesekretariatan Rp 100,000
5 Peralatan Rp 9,310,000
6 Transport Rp 1,125,000
7 Humas Rp 189,000
8 Pubdekdok Rp 3,249,000
9 LO Rp 12,180,000
10 Konsumsi Rp 19,339,500
11 Biaya Tak terduga Rp 2,000,000
Total Keseluruhan Rp 66,002,500

Lampiran IV

Ikatan Senat Mahasiswa Ekonomi Indonesia


PROFIL ORGANISASI
Periode Kepengurusan 2015 2017

SEJARAH SINGKAT

Latar belakang berdirinya Ikatan Senat Mahasiswa Ekonomi Indonesia berawal dari
adanya persamaan pemikiran bahwa untuk berkontribusi secara optimal dalam perkembangan

MENJADI GENERASI YANG PEDULI TERHADAP ATURAN DAN KEBIJAKAN


PEMERINTAH
ekonomi secara nasional diperlukan sebuah wadah bersama diantara Senat Mahasiswa
Ekonomi Indonesia.

Pertemuan pertama untuk membahas gagasan tersebut diatas diselenggarakan di


Universitas Diponegoro Semarang. Pertemuan ini dihadiri oleh Senat Mahasiswa Ekonomi
UNDIP, UNAIR, UI, UGM, UNIBRAW, UNPAD, UNS. Dalam pertemuan pertama akhirnya
diperoleh kesepakatan untuk membentuk organisasi Senat Mahasiswa Ekonomi Indonesia dan
melakukan pertemuan selanjutnya di Jawa Timur.

Pertemuan kedua dilakukan di Kabupaten Pasuruan tepatnya di daerah Watu Kosek.


Pertemuan kedua ini dihadiri oleh Senat Mahasiswa Ekonomi UNDIP, UNAIR, UI, UGM,
UNIBRAW, UNPAD, UNS. Disini menghasilkan kesepakatan bahwa kebutuhan atas
organisasi ini semakin nyata dan disegerakan untuk dapat diwujudkan. Dari pertemuan inilah
terjadi sebuah deklarasi bersama membentuk wadah Senat Mahasiswa Ekonomi Indonesia.

Realisasi atas dua pertemuan diatas, ditindaklanjuti dalam bentuk forum bersama yag
bertempat di Puncak Bogor. Pada pertemuan tersebut telah dihadiri oleh lebih dari 10
Universitas yang diwakili oleh Senat Mahasiswa Ekonomi.

Nama yang pertama digunakan adalah Ikatan Mahasiswa Ekonomi Indonesia yang
disingkat IMEI. Perubahan nama menjadi ISMEI dilakukan awal tahun 80-an.

ARTI LOGO ISMEI

Lambang ISMEI adalah gambar atau tanda sebagai pengikat batin dan kesatuan jiwa
seluruh elemen ISMEI serta merupakan penjawantahan keluhuran misi ISMEI dalam
keikutsertaan mewujudkan cita-cita bangsa dan negara menuju masyarakat yang adil dan
makmur.

Lambang terdiri dari bentuk lingkaran bertuliskan Ikatan Senat Mahasiswa Ekonomi
Indonesia dan ISMEI serta padi dan kapas yang terikat oleh pilar-pilar adalah
menggambarkan satu kesatuan, kekompakan dan keterpaduan dalam melaksanakan peran dan
fungsi yang diemban ISMEI untuk turut serta membangun perekonomian bangsa menuju
masyarakat yang adil dan makmur dalam kerangka keilmuan dan independensi.

Unsur lambang tersebut terdiri dari :

Tulisan Ikatan Senat Mahasiswa Ekonomi Indonesia berwarna biru yang


mengelilingi padi dan kapas.
Gambar padi dan kapas diikat oleh pilar-pilar berwarna hitam.
Tulisan ISMEI berwarna biru berada diantara padi dan kapas.

Arti unsur-unsur pada lambang ialah :

MENJADI GENERASI YANG PEDULI TERHADAP ATURAN DAN KEBIJAKAN


PEMERINTAH
Tulisan Ikatan Senat Mahasiswa Ekonomi Indonesia mengelilingi padi dan kapas
merupakan bentuk dari berhimpunnya Senat Mahasiswa Ekonomi seluruh Indonesia.
Untaian padi dan kapas melambangkan keadilan dan kemakmuran dua hal yang tidak
dapat dipisahkan satu sama lain. Merupakan tujuan atas berdirinya bangsa Indonesia,
mencapai kemakmuran dan keadilan.
Pilar-pilar yang menyatukan padi dan kapas merupakan simbol dari anggota-anggota
ISMEI.
Tulisan ISMEI merupakan singkatan atas Ikatan Senat Mahasiswa Ekonomi Indonesia.
Warna putih dalam logo ISMEI menunjukkan kebenaran, keikhlasan dan kesucian.
Warna biru tua pada lingkaran serta tulisan melambangkan suasana kedamaian.

Makna unsur-unsur pada lambang ialah :

Tulisan Ikatan Senat Mahasiwa Ekonomi Indonesia memiliki nama ikrar seluruh Senat
Mahasiswa Ekonomi Indonesia untuk berhimpun diri dalam satu kesatuan dalam
sebuah wadah organisasi.
Untaian padi dan kapas bermakna bahwa ISMEI bertindak secara konsisten untuk
turut serta dalam upaya mencapai kemakmuran serta keadilan masy
Pilar-pilar yang menyatukan padi dan kapas memiliki makna bahwa seluruh anggota
ISMEI secara bersama-sama akan turut serta mewujudkan cita-cita bangsa menuju
masyarakat Indonesia yang adil dan makmur.
Warna putih dalam logo ISMEI menunjukkan bahwa seluruh elemen ISMEI akan
senantiasa berjuang dengan semangat kebenaran, penuh keikhlasan dan kesucian
melalui independensi organisasi.
warna biru tua pada lingkaran serta tulisan memiliki makna adanya jalinan hubungan
serta ikatan emosional diantara seluruh elemen ISMEI yang harmonis serta damai.

VISI & MISI

A. Visi

Repositioning ISMEI sebagai wadah Senat Mahasiswa Ekonomi Indonesia untuk


mampu berperan secara konsisten berperan dalam usaha perbaikan ekonomi bangsa
yang berpihak pada rakyat dalam kerangka keilmuan dan independensi

B. Misi I

REPOSITIONING ISMEI SEBAGAI WADAH SENAT MAHASISWA EKONOMI


INDONESIA.

Adapun upaya yang akan kami lakukan adalah sebagai berikut :

MENJADI GENERASI YANG PEDULI TERHADAP ATURAN DAN KEBIJAKAN


PEMERINTAH
a. Membuat kesekretariatan bersama yang terpusat untuk mempermudah operasional
keorganisasian serta mempermudah komunikasi diantara anggota ISMEI.
b. Sosialisasi ISMEI secara kelembagaan pada universitas-universitas maupun
institusiinstitusi yang tergabung dalam ISMEI.
c. Rapat Pleno Nasional untuk melakukan komunikasi antara pengurus dan anggota -
anggotaISMEI.
d. Optimalisasi fungsi koordinator wilayah untuk melakukan konsolidasi dan kegiatan
bersama dalam skala regional. Dalam hal ini kami mewajibkan :
Adanya minimal dua (2) kegiatan, yakni berupa seminar regional dan diskusi
regional.
Adanya kegiatan Latihan Kepemimpinan Tingkat Wilayah sebagai jenjang
kaderisasi ISMEIkedepan.

C. Misi II

ISMEI MAMPU BERPERAN SECARA KONSISTEN BERPERAN DALAM EKONOMI


BANGSA YANG BERPIHAK PADA RAKYAT.

Adapun yang akan kami lakukan adalah sebagai berikut :

a. Melakukan audiensi dengan pihak-pihak terkait berkenaan dengan diberlakukannya


sebuah kebijakan baik pada perubahan UU, Perpu, Keppres, maupun perangkat lain
hingga pada tataran perangkat kebijakan sebuah daerah.
b. Membuat pernyataan sikap atas kejadian-kejadian yang berkaitan dengan
permasalaham ekonomi, terutama yang menyangkut kepentingan rakyat banyak.
c. Melakukan kerjasama tidak mengikat dengan lembaga-lembaga ekonomi beserta
perangkat pendukungnya dan lembaga-lembaga swadaya masyarakat yang
memberikan perhatian khusus pada bidang ekonomi. Salah satu bentuk kerjasama ini
adalah pertukaran data-data maupun informasiinformasi ekonomi.
d. Secara konsisten dan continue memberikan pemikiran-pemikiran bersama untuk
membuat ataupun medorong sebuah gagasan baru mengenai pola perekonomian yang
sesuai untuk bangsa Indonesia

D. Misi III

ISMEI DALAM KERANGKA KEILMUAN

Adapun upaya yang akan kami lakukan adalah sebagai berikut :

a. Melakukan kajian secara ilmiah dan dapat dipertanggung jawabkan berkaitan dengan
isu-isu maupun gejala-gejala ekonomi terbaru yang berkembang dalam masyarakat.
b. Melakukan penelitian secara langsung berkaitan kondisi perekonomian rakyat baik
dalam skala regional satu wilayah maupun nasional.

MENJADI GENERASI YANG PEDULI TERHADAP ATURAN DAN KEBIJAKAN


PEMERINTAH
c. Pengembangan keilmuan dengan membuat kumpulan jurnal, paper, esai dan tulisan-
tulisan ilmiah lainnya tentang ekonomi dan perkembangannya.

E. Misi IV

ISMEI DALAM KERANGKA INDEPENDENSI

Adapun yang akan kami lakukan adalah sebagai berikut :

a. ISMEI secara kelembagaan tidak terlibat pada upaya-upaya maupun proses politik
yang ada.
b. Segala kerjasama yang dilakukan ISMEI tidak mengikat secara utuh, namun secara
profesional maupun proporsional

Lampiran V

DAFTAR KEANGGOTAAN ISMEI

A. Anggota Biasa ISMEI

1. Universitas Galuh Ciamis

2. Universitas Ibnu Kholdun Bogor

3. Universitas Indonesia

4. Universitas Islam Bandung

5. Universitas Islam Sunan Jati Bandung

6. Universitas Katholik Parahyangan Bandung

7. Universitas Kuningan

MENJADI GENERASI YANG PEDULI TERHADAP ATURAN DAN KEBIJAKAN


PEMERINTAH
8. Universitas Langlang Buana Bandung

9. Universitas Nusa Cendana Kupang

10. Universitas Padjajaran Bandung

11. Universitas Pakuan Bogor

12. Universitas Pasundan Bandung

13. Universitas Siliwangi Tasikmalaya

14. Universitas Singaperbangsa Karawang

15. Universitas Sultan Agung Tirtayasa Banten

16. Universitas Swadaya Gunung Jati Cirebon

17. STIE Majalengka

18. STIE YPKP Bandung

19. Universitas Wiralodra Indramayu

B. Anggota Muda ISMEI

1. Universitas Advend Indonesia Bandung

2. Universitas Cirebon

3. Universitas Djuanda Bogor

4. Universitas Garut

5. Universitas Jend. Ahmad Yani Cimahi

6. Universitas Kristen Maranata Bandung

7. Universitas Maha Pura Muh. Yani Cimahi

8. Universitas Nusa Bangsa Bogor

9. Universitas Telkom

MENJADI GENERASI YANG PEDULI TERHADAP ATURAN DAN KEBIJAKAN


PEMERINTAH
10. STIE Ekuitas

11. STIE Pasundan

12. STIE Subang

13. STIE Tangerang

Pemverifikasian nama anggota tetap maupun muda yang baru disahkan saat
Kongres, dilanjutkan disaat Rakernas ISMEI XIII.

*Nama anggota biasa maupun muda diurutkan sesuai abjad. Mohon maaf bila terjadi
kesalahan penulisan nama dan lokasi institusi. Apabila ada kesalahan, harap segera
konfirmasi kepada panitia.

PEMBAGIAN WILAYAH

Didalam menjaga koordinasi antar universitas yang ada di Indonesia maka dibentuklah
simpulsimpul wilayah yang dipimpin oleh Koordinator Wilayah yang beranggotakan daerah-
daerah yang

dipimpin oleh Koordinator Daerah.

NO WILAYAH PROVINSI

Wilayah I NAD, Sumatera Utara Wilayah I NAD,


1 Sumatera Utara

Wilayah II Sumatera Barat, Riau, Kepulauan Riau, Wilayah II Sumatera


2 Jambi Barat, Riau, Kepulauan

MENJADI GENERASI YANG PEDULI TERHADAP ATURAN DAN KEBIJAKAN


PEMERINTAH
Riau, Jambi

Wilayah III Sumatera Selatan, Bangka Belitung, Wilayah III Sumatera


3 Bengkulu Selatan, Bangka Belitung,
Bengkulu

Wilayah IV Jawa Barat, Banten Wilayah IV Jawa Barat,


4 Banten

5 Wilayah V DKI Jakarta 5 Wilayah V DKI


Jakarta

Wilayah VI Jawa Tengah, Yogyakarta Wilayah VI Jawa


6 Tengah, Yogyakarta

Wilayah VII Jawa Timur Wilayah VII Jawa Timur


7

Wilayah VIII Kalimantan Wilayah VIII Kalimantan


8

Wilayah IX NTT, NTB, Bali Wilayah IX NTT, NTB,


9 Bali

Wilayah X Sulawesi Wilayah X Sulawesi


10

Wilayah XI Maluku,Maluku Utara, Papua, Papua Wilayah XI


11 Barat Maluku,Maluku Utara,
Papua, Papua Barat

MENJADI GENERASI YANG PEDULI TERHADAP ATURAN DAN KEBIJAKAN


PEMERINTAH

Anda mungkin juga menyukai