Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH

PANCASILA DALAM KEHIDUPAN BERMASYARAKAT, BERBANGSA, DAN


BERNEGARA

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan Pancasila sub-bab Pancasila
dalam Kehidupan Bermasyarakat, Berbangsa, dan Bernegara

DOSEN MATA KULIAH :


Dra. Nur Hanifah, M.Pd.

DISUSUN OLEH :
Nadya Putri Tantri ()
Masfiatul Habiba (190151602458)

UNIVERSITAS NEGERI MALANG

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

JANUARI 2020

i
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr.Wb.

Segala puji bagi Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan kami kemudahan
sehingga dapat menyelesaikan makalah dengan tepat waktu. Kami mengucapkan syukur
kepada Tuhan atas limpahan nikmat baik berupa sehat fisik maupun akal pikiran.

Kami tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih
banyak terdapat kesalahan serta kekurangan. Untuk itu, kami mengharapkan kritik serta saran
dari pembaca, supaya makalah ini menjadi lebih baik. Kemudian, apabila terjadi kesalahan
kami memohon maaf. Demikian, semoga makalah ini bermanfaat. Terima kasih.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Malang, 23 Januari 2020

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................................................ ii


DAFTAR ISI.......................................................................................................................................... iii
BAB I ...................................................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN .................................................................................................................................. 1
Latar Belakang .................................................................................................................................... 1
Rumusan Masalah ............................................................................................................................... 1
Tujuan ................................................................................................................................................. 1
BAB II..................................................................................................................................................... 2
PEMBAHASAN ..................................................................................................................................... 2
2.1 Pancasila dalam Kehidupan Bermasyarakat, Berbangsa, dan Bernegara ..................................... 2
2.2 Implementasi Pancasila dalam Kehidupan Bermasyarakat, Berbangsa, dan Bernegara ............... 2
2.3 Tantangan Terhadap Implementasi Pancasila dalam Kehidupan Bermasyarakat, Berbangsa, dan
Bernegara ............................................................................................................................................ 3
BAB III ................................................................................................................................................... 4
PENUTUP .............................................................................................................................................. 4
Kesimpulan ......................................................................................................................................... 4
Saran ................................................................................................................................................... 4
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................................. 5

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pancasila adalah dasar negara Indonesia. Nama ini terdiri dari dua kata
dari Sansakerta: pañca berarti lima dan śīla berarti prinsip atau asas. Pancasila merupakan
rumusan dan pedoman kehidupan berbangsa dan bernegara bagi seluruh rakyat Indonesia.
Lima sendi utama penyusun Pancasila adalah Ketuhanan Yang Maha Esa, kemanusiaan yang
adil dan beradab, persatuan Indonesia, kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan
dalam permusyawaratan/perwakilan, dan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, dan
tercantum pada alinea ke-4 Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945. Lima sila inilah yang
menjadi landasan dan pedoman dalam kehidupan bermasyarakt, berbangsa, dan bernegara.

Kunci dalam pengimplementasian Pancasila dalam kehidupan bernegara dan berbangsa di


Indonesia adalah harus adanya integrasi nilai-nilai yang ada dalam Pancasila kedalam seluruh
aspek kehidupan di masyarakat, yaitu sistem pendidikan, sistem politik, pertahanan
keamanan, sistem ekonomi, dan kehidupan sosial berbangsa dan bernegara. Dengan
terintegrasinya Pancasila, maka transformasi menuju bangsa yang makmur, sejahtera, dan
ber-Bhineka Tunggal Ika akan lebih cepat terwujud dalam kesatuan wilayah Indonesia.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa yang dimaksud pancasila dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan
bernegara?
2. Bagaimana implementasi pancasila dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan
bernegara?
3. Apa tantangan dalam implementasi pancasila dalam kehidupan bermasyarakat,
berbangsa, dan bernegara?

1.3 Tujuan
1. Mengetahui makna dari pancasila dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan
bernegara.
2. Mengetahui implementasi pancasila dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan
bernegara.
3. Mengetahui tantangan terhadap implementasi pancasila dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.

1
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pancasila dalam Kehidupan Bermasyarakat, Berbangsa, dan Bernegara


Pancasila sebagai ideologi artinya Pancasila merupakan dasar hukum di dalam
penyelenggaraan kehidupan bernegara. Pancasila merupakan dasar hukum dalam
penyelenggaraan NKRI. Sebagai dasar hukum, pancasila dijadikan norma-norma yang
mengatur kehidupan bersama rakyat Indonesia dalam semua bidang kehidupan, baik
kehidupan ekonomi, politik, sosial, budaya, hukum, pendidikan dan kegiatan-kegiatan
bermasyarakat lainnya.

Pancasila sebagai Weltanschauung berarti nilai-nilai pancasila merupakan etika


kehidupan bersama bangsa Indonesia. Nilai-nilai tersebut atau praksis kehidupan di dalam
masyarakat bangsa Indonesia diatur oleh nilai-nilai pencasila. Dengan kata lain setiap
anggota masyarakat Indonesia mewujudkan di dalam kehidupan sehati-harinya nilai-nlai
pancasila seperti di dalam sila berketuhanan yang maha esa yang meminta toleransi serta
menghargai sesama yang berbeda keyakinan agamanya.

2.2 Implementasi Pancasila dalam Kehidupan Bermasyarakat, Berbangsa, dan Bernegara


Dalam era yang globalisasi dimana tatanan kehidupan yang semakin liberal, arus
informasi yang demikian deras menyebabkan semakin memudarnya fungsi dan peranan
Pancasila baik sebagai pandangan hidup bangsa , maupun sebagai norma dasar dalam
kehidupan berbangsa dan bernegara di Indonesia

Masalahnya, bagaimanakah nilai-nilai Pancasila itu diaktualisasikan dalam praktik


kehidupan berbangsa dan bernegara? Unsur nilai Pancasila manakah yang mesti harus kita
pertahankan tanpa mengenal perubahan ? Moerdiono (1995/1996) menunjukkan adanya 3
tataran nilai dalam ideologi Pancasila. Tiga tataran nilai itu adalah:

1. Nilai Dasar
Suatu nilai yang bersifat amat abstrak dan tetap, yang terlepas dari pengaruh
perubahan waktu. Dari segi kandungan nilainya, maka nilai dasar berkenaan dengan
eksistensi sesuatu, yang mencakup cita-cita, tujuan, tatanan dasar dan ciri khasnya.
Nilai dasar Pancasila ditetapkan oleh para pendiri negara. Nilai dasar Pancasila
tumbuh, baik dari sejarah perjuangan bangsa Indonesia melawan penjajahan yang
telah menyengsarakan rakyat, maupun dari cita-cita yang ditanamkan dalam agama
dan tradisi tentang suatu masyarakat yang adil dan makmur berdasarkan kebersamaan,
persatuan dan kesatuan seluruh warga masyarakat.
2. Nilai Instrumental
Suatu nilai yang bersifat kontekstual. Nilai instrumental merupakan penjabaran dari
nilai dasar tersebut, yang merupakan arahan kinerjanya untuk kurun waktu tertentu
dan untuk kondisi tertentu. Nilai instrumental ini dapat dan bahkan harus disesuaikan
dengan tuntutan zaman. Namun nilai instrumental haruslah mengacu pada nilai dasar
yang dijabarkannya. Dari kandungan nilainya, maka nilai instrumental merupakan

2
kebijaksanaan, strategi, organisasi, sistem, rencana, program, bahkan juga proyek-
proyek yang menindaklanjuti nilai dasar tersebut. Lembaga negara yang berwenang
menyusun nilai instrumental ini adalah MPR, Presiden, dan DPR.
3. Nilai Praksis
Nilai yang terkandung dalam kenyataan sehari-hari, berupa cara bagaimana rakyat
melaksanakan (mengaktualisasikan) nilai Pancasila. Nilai praksis terdapat pada
demikian banyak wujud penerapan nilai-nilai Pancasila, baik secara tertulis maupun
tidak tertulis, baik oleh cabang eksekutif, legislatif, maupun yudikatif, oleh organisasi
kekuatan social politik, oleh organisasi kemasyarakatan, oleh badan-badan ekonomi,
oleh pimpinan kemasyarakatan, bahkan oleh warganegara secara perseorangan.

Jika ditinjau dari segi pelaksanaan nilai yang dianut, maka sesungguhnya pada nilai
praksislah ditentukan tegak atau tidaknya nilai dasar dan nilai instrumental itu. Bagi suatu
ideologi, yang paling penting adalah bukti pengamalannya atau aktualisasinya dalam
kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Suatu ideologi dapat mempunyai
rumusan yang amat ideal dengan ulasan yang amat logis serta konsisten pada tahap nilai
dasar dan nilai instrumentalnya. Akan tetapi, jika pada nilai praksisnya rumusan tersebut
tidak dapat diaktualisasikan, maka ideologi tersebut akan kehilangan kredibilitasnya.

2.3 Tantangan Terhadap Implementasi Pancasila dalam Kehidupan Bermasyarakat,


Berbangsa, dan Bernegara
Moerdiono (1995/1996: 15) menegaskan, bahwa bahwa tantangan terbesar bagi suatu
ideologi adalah menjaga konsistensi antara nilai dasar, nilai instrumental, dan nilai
praksisnya. Salah satu tantangan terhadap Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan
bernegara adalah meletakkan nilai-nilai Pancasila tidak dalam posisi sebenarnya sehingga
nilai-nilai Pancasila menyimpang dari kenyataan hidup berbangsa dan bernegara. Salah satu
contohnya, pengangkatan presiden seumur hidup oleh MPRS dalam TAP No.III/MPRS/1960
Tentang Pengangkatan Soekarno sebagai Presiden Seumur Hidup. Hal tersebut bertentangan
dengan pasal 7 Undang-Undang Dasar 1945 yang menyatakan bahwa, ”Presiden dan wakil
presiden memangku jabatan selama lima (5) tahun, sesudahnya dapat dipilih kembali”. Pasal
ini menunjukkan bahwa pengangkatan presiden seharusnya dilakukan secara periodik dan ada
batas waktu lima tahun.

3
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Mengaktualisasikan nilai Pancasila ke dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa,
dan benegara adalah suatu keniscayaan, agar Pancasila tetap selalu relevan dalam fungsinya
memberikan pedoman bagi pengambilan kebijaksanaan dan pemecahan masalah dalam
kehidupan berbangsa dan bernegara. Agar loyalitas warga masyarakat dan warganegara
terhadap Pancasila tetap tinggi.

3.2 Saran
Untuk memperbaiki makalah ini agar lebih baik dan mudah dipahami oleh pembaca,
maka dibutuhkan kajian lebih lanjut mengenai pancasila dalam kehidupan bermasyarakat,
berbangsa, dan bernegara.

4
DAFTAR PUSTAKA

https://id.wikipedia.org/wiki/Pancasila

http://s2mkp.fisip.unair.ac.id/implementasi-pancasila-dalam-kehidupan-berbangsa-dan-bernegara/

https://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/snh/article/download/21325/10086/

Anda mungkin juga menyukai