Anda di halaman 1dari 13

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN SISTEM PEMASARAN CV.

BATIK
PUTRA LAWEYAN

Disusun Oleh :
1. Rafika Maharani D600150100
2. Shanaz Erwinda Ramadhani D600150102
3. Rengganis Ernia Wulansari D600150116
4. Danang Setiawan D600150121
5. Kama Adhitya Susanto D600150125

JURUSAN TEKNIK INDUSTRI


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2017
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Batik adalah kerajinan yang memiliki nilai seni tinggi dan
telah menjadi bagian dari budaya Indonesia (khususnya Jawa). Yang
merupakan warisan nenek moyang bangsa Indonesia sejak dahulu kala.
Sejarah pembatikan di Indonesia berkaitan dengan perkembangan kerajaan
Majapahit dan kerajaan sesudahnya. Dalam beberapa catatan
perkembangan batik banyak dilakukan pada masa-masa kerajaan Mataram,
kemudian pada kerajaan Solo dan Yogyakarta.
Tradisi membatik pada mulanya merupakan tradisi turun menurun,
sehingga kadang kala suatu motif dapat dikenali berasal dari batik keluarga
tertentu. Beberapa motif batik dapat menunjukkan status seseorang.
Bahkan sampai saat ini beberapa motif batik tradisional hanya dipakai oleh
keluarga keraton Yogyakarta dan Surakarta.
Pada laporan ini penulis mengidentifikasi sistem pemasaran di CV.
Batik Putera Laweyan. Identifikasi tersebut meliputi context diagram,
dekomposisi, data flow diagram, dan entitas relationship diagram.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana sejarah perusahaan batik?
2. Bagaimana Context Diagram pada perusahaan batik?
3. Bagaimana Dekomposisi pada perusahaan batik?
4. Bagaimana Data Flow Diagram pada perusahaan batik?
5. Bagaimana Entitas Relationship Diagram pada perusahaan batik?
6. Bagaimana User Interface dari sistem pemasaran perusahaan batik ?
C. TUJUAN
1. Mengetahui sejarah perusahaan batik.
2. Mengetahui Context Diagram pada perusahaan batik.
3. Mengetahui Dekomposisi pada perusahaan batik.
4. Mengetahui Data Flow Diagram pada perusahaan batik.
5. Mengetahui Entitas Relationship Diagram pada perusahaan batik.
6. Mengetahui User Interface dari sistem pemasaran perusahaan batik.
BAB II
PEMBAHASAN
A. SEJARAH PERUSAHAAN
Sejarah berdirinya perusahaan Batik Putra Laweyan Solo ini
berawal dari didirikannya perusahaan Batik Bintang Mulya pada tahun
1967. Perusahaan yang memproduksi kain-kain batik tulis tradisional ini
terletak di Kampung Sayangan Wetan RT.07 RW.I Laweyan Solo. Omset
yang kurang menguntungkan dan selalu mengalami penurunan membuat
perusahaan ini sempat menghentikan produksinya pada tahun 1979. Hal ini
juga dipicu oleh mulai bermunculannya perusahaan-perusahaan batik
dengan proses printing yang proses produksinya lebih efisien dengan harga
relatif lebih murah.
Pada tahun 1981, perusahaan Batik Bintang Mulya berdiri kembali
dengan nama perusahaan Batik Cahaya Putra. Usaha yang dilakukan untuk
meningkatkan hasil adalah dengan memproduksi kain-kain batik bermotif
modern atau gaya baru yang memenuhi selera konsumen. Setelah
perusahaan Batik Cahaya Putra berkembang, putra pemilik perusahaan ini
akhirnya memulai usaha industri kecil yang juga bergerak di bidang industri
batik pada tahun 1990. Usaha ini terletak tidak jauh dari perusahaan Batik
Cahaya Putra. Usaha batik ini mengalami peningkatan dari tahun ke tahun
hingga pada akhirnya terbentuklah perusahaan yang dikenal dengan nama
CV. Batik Putra Laweyan pada tahun 2000, dengan mendapat ijin usaha
nomor : 517/0660/PK/VI/2006.

PROFIL PERUSAHAAN BATIK PUTRA LAWEYAN

Nama Perusahaan : CV. Batik Putra Laweyan


Slogan : Different and Classy
Tahun Berdiri : 1990
Badan Hukum
- Nomor Ijin : C.-1361.HT.03.01-TH.2002
- Tanggal : 25 Oktober 2002
Klasifikasi Kelas : Menengah ke atas & Umum /25
Jenis Usaha : Produksi Batik & Penjualan Produk
Batik
Alamat Usaha : Jl. Sidoluhur No.6 Laweyan Solo
57148
Telepon / Fax : 0271 – 712123 / 0271 – 735854
Sertifikat Merek No. : IDM000413873
Nomor SIUP : 510.41/0062/PK/I/2017
Nomor TDP : 11.16.3.47.03798
Nomor NPWP : 02.499.748.8-526.000
No. Rekening : 2.105.000.400
A/N Perusahaan : CV. Batik Putra Laweyan
Bank : Bank International Indonesia Tbk.
/BII Cab. Surakarta

B. CONTEXT DIAGRAM
Diagram konteks adalah diagram yang terdiri dari suatu proses dan
menggambarkan ruang lingkup suatu sistem. Diagram konteks merupakan
level tertinggi dari DFD yang menggambarkan seluruh input ke sistem atau
output dari sistem. Ia akan memberi gambaran tentang keseluruan sistem.
Sistem dibatasi oleh boundary (dapat digambarkan dengan garis putus).
(Jogiyanto,2005,14).
Berikut merupakan diagram konteks dari sistem pemasaran.

Administrator memberikan informasi-informasi seperti data produk,


data kategori produk, data jenis produk, data berita, untuk pelanggan yang
sudah memiliki akun terdaftar dan untuk para pengunjung sistem informasi
pemasaran UKM ini. Setelah konsumen dan pengunjung mendapatkan
informasi-informasi tersebut, maka konsumen melakukan pendaftaran akun
baru, selanjutnya pelanggan/ konsumen terdaftar akan memberikan
informasi-informasi kepada sistem informasi pemasaran seperti data
pelanggan, data pembayaran, data transaksi, data biaya kirim, data
keranjang belanja. Data-data tersebut kemudian akan diproses administrator
menjadi data laporan dan data pengiriman apabila data pesanan valid, maka
produk pesanan akan dikirim pada konsumen.

C. DEKOMPOSISI
Dekomposisi adalah aktivitas mendekomposisi proses utama pada context
diagram menjadi beberapa proses yang lebih detail. Setiap proses harus
minimal memiliki satu input dan satu output. (Jogiyanto,2005,17).
Dekomposisi proses dilakukan untuk memudahkan proses
pengidentifikasian proses dan aliran data atau informasi yang terjadi dalam
proses awal
Berikut merupakan dekomposisi dari sistem pemasaran.

Dekomposisi proses berfungsi untuk menunjukkan dekomposisi dari


sebuah sistem didalam proses sistem informasi untuk merancang suatu
aliran data yang dihasilkan sistem informasi. Diagram dekomposisi proses
diatas merupakan proses-proses yang terjadi pada sistem informasi
pemasaran rumah batik Estu Mulyo.
D. DATA FLOW DIAGRAM
Data Flow Diagram (DFD) sering digunakan untuk menggambarkan suatu
sistem yang telah ada atau sistem baru yang akan dikembangkan secara
logika tanpa mempertimbangkan lingkungan fisik dimana data tersebut
mengalir (misalnya lewat telepon, surat dan sebagainya) atau lingkungan
fisik dimana data tersebut akan disimpan (misalnya file kartu, microfiche,
hard disk, tape dll). DFD merupakan alat yang digunakan pada metodologi
pengembangan sistem yang terstruktur (structured analysis and design)
(Jogiyanto,2005,17).
Gambar diagram di bawah menunjukkan adanya proses-proses yang
terjadi dalam sebuah sistem informasi, yaitu untuk proses daftar, dengan
sumber pengunjung akan memiliki input data pelanggan dan output info
data pelanggan, yang nantinya akan menuju ke pengunjung/ tamu, begitu
juga untuk proses-proses selanjtnya.
Berikut merupakan DFD dari sistem pemesaran:
Menurut DFD
1. Proses 1.
Nama Proses : Daftar
Masukan : Data Pengunjung, Info Data Pelanggan
Keluaran : Data Pengunjung, Info Data Pelanggan
Ringkasan Proses : Pengunjung/Tamu mengisikan data saat
berkunjung, data pengunjung disimpan dalam
‘Pelanggan/Konsumen’
2. Proses 2.
Nama Proses : Login
Masukan : Info Valid/Invalid Pelanggan, Data Pelanggan,
Data Pelanggan/Admin
Keluaran : Data Valid/Invalid, Info Valid/Invalid Pelanggan,
Data Pelanggan/Admin
Ringkasan Proses : Pelanggan/Konsumen melakukan login dengan
mengisi data mengenai pemesanan,
Administrator menerima Info Data Pelanggan
setelah Pelanggan/Konsumen melakukan login.
3. Proses 3.
Nama Proses : Pengolahan Data Utama
Masukan : Data Pesan, Data Pelanggan/Admin, Data
Kategori Produk, Data Biaya Pengiriman, Data
Produk, Data Laporan, Info Data Produk, Info
Data Kategori, Info Biaya Pengiriman, Info Data
Pesan
Keluaran : Info Data Pesan, Info Data Pelanggan/Admin,
Info Data Kategori Produk, Info Biaya
Pengiriman, Info Data Produk, Info Data
Laporan, Data Produk, Data Kategori, Data Biaya
Pengiriman, Data Pesan
Ringkasan Proses : Pada proses ini Administrator memberikan output
berupa Data Pesan, Data Pelanggan/Admin, Data
Kategori Produk, Data Biaya Pengiriman, Data
Produk, dan Data Laporan untuk dikelola dan
disimpan masing-masing dalam
‘Pesan’,‘Produk’, ‘Kategori’, dan ‘Biaya Kirim’.
4. Proses 4.
Nama Proses : Pengolahan Data Transaksi
Masukan : Data Pesan, Info Data Pembayaran, Data
Transaksi, Data Pembayaran
Keluaran : Info Data Pesan, Info Data Pembayaran, Info Data
Transaksi, Info Data Pembayaran
Ringkasan Proses : Bank/Jasa Pembayaran Online menginputkan
data pembayaran yang akan dikelola berupa info
data pembayaran yang selanjutnya diterima oleh
pelanggan/konsumen. Data Pembayaran
disimpan dalam ‘Pembayaran’.
5. Proses 5.
Nama Proses : Pengolahan Data Laporan
Masukan : Info Data Pembayaran, Data Laporan, Info Data
Pesan
Keluaran : Data Pesanan, Data Produk, Info Data Laporan
Ringkasan Proses : Administrator menginput Data Laporan
kemudian dikelola menjadi Info Data Laporan,
Data Pesanan disimpan dalam ‘Pesanan’, Data
Produk disimpan dalam ‘Produk’.
6. Proses 6.
Nama Proses : Pengolahan Data Berita
Masukan : Data Berita, Info Data Berita
Keluaran : Info Data Berita, Data Berita
Ringkasan Proses : Info Data Berita dari Pelanggan/Konsumen,
Pengunjung/Tamu, maupun Administrator,
dikelola kemudian disimpan dalam ‘Berita’.
7. Proses 7.
Nama Proses : Lihat Data Produk
Masukan : Lihat Data Produk, Info Lihat Data Produk, Info
Lihat Data Kategori
Keluaran : Lihat Data Produk, Info Lihat Data Produk, Lihat
Data Kategori
Ringkasan Proses : Pengunjung/Tamu dapat melihat Info Data
Produk yang disimpan di ‘Produk’.
8. Proses 8.
Nama Proses : Proses Pengolahan Data Pelanggan
Masukan : Info Data Pelanggan
Keluaran : Data Pelanggan
Ringkasan Proses : Info Data Pelangan dikelola kemudian
dimasukkan ke ‘Pelanggan/Konsumen’.
9. Proses 9.
Nama Proses : Pencarian
Masukan : Permintaan Data Produk, Permintaan Data
Kategori, Info Data Produk, Info Data Kategori
Keluaran : Info Data Produk, Info Data Kategori, Info
Permintaan Data Kategori
Ringkasan Proses : Pengunjung/Tamu, Pelanggan/Konsumen dapat
melakukan pencarian Data Produk dan Data
Kategori yang kemudian akan mendapatkan Info
Data Produk berdasarkan Data yang telah
disimpan dalam ‘Produk’.
Menurut Dekomposisi
1. Proses 1.
Nama Proses : Daftar
Masukan : Info Data Pelanggan, Info Pengunjung
Keluaran : Data Pelanggan, Data Pengunjung
Ringkasan Proses : Pengunjung/Tamu mengisikan data saat
berkunjung, data pengunjung disimpan dalam
‘Pelanggan/Konsumen’
2. Proses 2.
Nama Proses : Login
Masukan : Info Data Pelanggan
Keluaran : Data Pelanggan/Admin
Ringkasan Proses : Pelanggan/Konsumen melakukan login dengan
mengisi data mengenai pemesanan,
Administrator menerima Info Data Pelanggan
setelah Pelanggan/Konsumen melakukan login.
3. Proses 3.
Nama Proses : Pengolahan Data Utama
Masukan : Info Data Pesan, Info Data Pelanggan/Admin,
Info Data Kategori Produk, Info Data Transaksi,
Info Data Biaya Pengiriman, Info Data Produk,
Info Data Laporan
Keluaran : Data Pesan, Data Pelanggan/Admin, Data
Kategori Produk, Data Transaksi, Data Biaya
Pengiriman, Data Produk, Data Laporan
Ringkasan Proses : Pada proses ini Administrator memberikan
output berupa Data Pesan, Data
Pelanggan/Admin, Data Kategori Produk, Data
Biaya Pengiriman, Data Produk, dan Data
Laporan untuk dikelola dan disimpan masing-
masing dalam ‘Pesan’,‘Produk’, ‘Kategori’, dan
‘Biaya Kirim’.
4. Proses 4.
Nama Proses : Pengolahan Data Transaksi
Masukan : Info Data Pesan, Info Data Pembayaran, Info
Data Transaksi, Info Data Produk
Keluaran : Data Pesan, Data Pembayaran, Data Transaksi,
Data Produk
Ringkasan Proses : Bank/Jasa Pembayaran Online menginputkan
data pembayaran yang akan dikelola berupa info
data pembayaran yang selanjutnya diterima oleh
pelanggan/konsumen. Data Pembayaran
disimpan dalam ‘Pembayaran’.
5. Proses 5.
Nama Proses : Pengolahan Data Laporan
Masukan : Info Data Pesan, Info Data Pembayaran, Info
Data Produk
Keluaran : Data Laporan
Ringkasan Proses : Administrator menginput Data Laporan
kemudian dikelola menjadi Info Data Laporan,
Data Pesanan disimpan dalam ‘Pesanan’, Data
Produk disimpan dalam ‘Produk’.
6. Proses 6.
Nama Proses : Pengolahan Data Berita
Masukan : Info Data Berita
Keluaran : Data Berita
Ringkasan Proses : Info Data Berita dari Pelanggan/Konsumen,
Pengunjung/Tamu, maupun Administrator,
dikelola kemudian disimpan dalam ‘Berita’.
7. Proses 7.
Nama Proses : Lihat Data Produk
Masukan : Info Lihat Data Produk, Info Lihat Data Kategori
Produk
Keluaran : Lihat Data Produk, Lihat Data Kategori Produk
Ringkasan Proses : Pengunjung/Tamu dapat melihat Info Data
Produk yang disimpan di ‘Produk’.
8. Proses 8.
Nama Proses : Proses Pengolahan Data Pelanggan
Masukan : Info Data Pelanggan
Keluaran : Data Pelanggan
Ringkasan Proses : Info Data Pelangan dikelola kemudian
dimasukkan ke ‘Pelanggan/Konsumen’.
9. Proses 9.
Nama Proses : Pencarian
Masukan : Info Data Produk, Info Data Kategori
Keluaran : Data Produk, Data Kategori Produk
Ringkasan Proses : Pengunjung/Tamu, Pelanggan/Konsumen dapat
melakukan pencarian Data Produk dan Data
Kategori yang kemudian akan mendapatkan Info
Data Produk berdasarkan Data yang telah
disimpan dalam ‘Produk’.

E. ENTITAS RELATIONSHIP DIAGRAM


Model Entity Relationship diperkenalkan pertama kali oleh P.P.
Chen pada tahun 1976. Model ini dirancang untuk menggambarkan
persepsi dari pemakai dan berisi obyek-obyek dasar yang disebut entity dan
hubungan antar entity-entity tersebut yang disebut relationship. Pada model
ER ini semesta data yang ada dalam dunia nyata ditransformasikan dengan
memanfaatkan perangkat konseptual menjadik sebuah diagram, yaitu
diagram ER ( Entity Relationship)
Diagram Entity-Relationship melengkapi penggambaran grafik dari
struktur logika . Dengan kata lain Diagram E-R menggambarkan arti dari
aspek data seperti bagaimana entity-entity, atribut-atribut dan relationship-
relationship disajikan. Sebelum membuat Diagram E-R , tentunya kita harus
memahami betul data yang diperlukan dan ruang lingkupnya. Di dalam
pembuatan diagram E-R perlu diperhatikan penentuan sesuatu konsep
apakah merupakan suatu entity, atribut atau relationship.
Berikut merupakan ERD dari sistem pemasaran CV Batik Putra
Laweyan.

F. User Interface

a. Halaman Pendaftaran b. Halaman Utama


c. Rincian Halaman Utama d. Pengaturan Akun

e. Option Profil f. Produk yang Ditawarkan

g. Rincian Produk h. Detail Produk


BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
CV. BATIK PUTRA LAWEYAN merupakan UKM batik berupa
pakaian, handycraft, dan kain batik. Dalam meningkatkan pemasaran dan
penjualan produk kepada konsumen perlu menerapkan strategi bisnis jitu
untuk meningkatkan pangsa pasar baru. Masalah yang dialami CV. BATIK
PUTRA LAWEYAN adalah keterbatasan sumber daya dan waktu dalam
melayani setiap kebutuhan pelanggan/ konsumen. Perancangan sistem
infomasi pemasaran menggunakan pemodelan sistem informasi diagram
konteks, dekomposisi diagram, diagram aliran data, diagram keterhubungan
entitas dan rancangan aplikasi berbasis situs web e-commerce dengan
merancang sistem informasi yang cepat dan tepat kepada pelanggan,
memberikan kemudahan bagi calon konsumen, dan memberikan aplikasi
berbasis situs web e-commerce yang mudah digunakan oleh pelanggan
Berdasarkanr rancangan sistem informasi pemasaran mampu mengelola
seperti membuat laporan penjualan, mengontrol persedian produk,
melakukan pencarian data produk menggunakan hasil aplikasi berbasis
sistem informasi pemasaran situs web e-commerce mampu memberikan
opsi/ pilihan transaksi jual-beli kepada konsumen sehingga pengelolaan
data yang lebih efektif dan penyajian informasi yang cepat dan fleksibel.

Anda mungkin juga menyukai