Anda di halaman 1dari 4

Nama : Salman Farisi

NIM : 19152005P

1. Perbedaan antara keuntungan mutlak dan keuntungan berbanding adalah


keuntungan yang diperoleh suatu negara dari mengkhususkan kegiatannya dari
memproduksi barang dengan tingkat efesiensi yang lebih tinggi dari negara
lainnya sedangkan keuntungan berbanding adalah keuntungan yang diperoleh
suatu negara atas spesialisasi produk yang dilakukannya dan harga yang
ditawarkan lebih murah dari negara lainnya.

syarat perdagangan adalah perbandingan di antara indeks harga-harga barang


yang diekspor oleh suatu negara dengan indeks harga barang-barang yang
diimpor negara itu. Dinyatakan secara formula, syarat perdagangan
adalah:

Syarat perdagangan = Px x 1 00
Pm

Di mana Pᵪ adalah indeks harga barang-barang yang diekspor dan Pm adalah


indeks harga barang-barang yang diimpor sesuatu negara. Untuk melihat
perubahan syarat perdagangan dari tahun ketahun, negara tersebut akan
menentukan satu tahun tertentu sebagai tahun yang menjadi dasar
perbandingan. Syarat perdagangan pada “tahun dasar” diberi angka indeks
100, dan ini tentunya adalah disebabkan karena Pᵪ = 100 dan Pm = 100.

Aliran syarat perdagangan negara pengekspor barang pertanian dan pengimpor


barang industri

Syarat perdagangan = indeks harga barang pertanian x 100


Indeks harga barang industri

2. subsidi ekspor adalah jenis subsidi yang dibayarkan oleh pemerintah kepada
perusahaan ketika mengekspor barang keluar negeri. Tujuan pemberian subsidi
adalah agar pengekspor dapat menjual barang di luar negeri dengan lebih
murah, sehingga lebih kompetitif.
Efek subsidi ekspor membuat produksi dalam negeri meningkat, sementara
nilai ekspor yang diperoleh menurun dan pembelanjaan subsidi pemerintah
meningkat akibat subsidi ekspor tersebut.

3. Penyebab meningkatnya globalisasi ditandai oleh 3 faktor, yaitu :


a. Adanya perubahan politik dunia
 Bubarnya Uni Soviet tahun 1991 dan jatuhnya Komunisme model Soviet
Sejak dibubarkannya Uni Soviet pada tahun 1991, negara-negara bekas
blok Uni Soviet seperti Rusia, Republik Ceko, Polandia dan lain-lain
bergerak mengikuti sistem Politik dan Ekonomi Barat.
 Munculnya mekanisme pemerintah internasional dan regional
Mekanisme pemerintah internasional dan regional misalnya seperti PBB
dan Uni Eropa.
 Munculnya organisasi antar pemerintah dan organisasi non-pemerintah
internasional
Organisasi-organisasi internasional mendorong terjadinya komunikasi
dan interaksi antar pemerintah atau masyarakat antar negara. Hal ini
juga mendorong meningkatnya globalisasi.
b. Adanya aliran informasi yang cepat dan luas
Kemajuan yang pesat di bidang teknologi informasi dan komunikasi
mendorong tiap-tiap individu untuk berhubungan dengan cepat. Selain itu,
kemajuan di bidang teknologi juga membuat individu dapat mengakses
informasi dengan cepat, baik dari dalam maupun luar negeri.
c. Berkembang pesatnya perusahaan-perusahaan transnasional
Perusahaan internasional adalah perusahaan yang memproduksi barang
atau jasa di lebih dari satu negara. Perusahaan transnasional ini berupa
perusahaan kecil yang memiliki satu atau dua pabrik di negara lain, dapat
juga perusahaan raksasa yang memiliki wilayah operasi di berbagai negara
di seluruh dunia.

Alasan dilakukannya proteksi perdagangan internasional


a. Melindungi Industri Dalam Negeri yang Masih Baru
Dengan adanya proteksi, usaha kecil dan menengah yang masih baru dapat
secara perlahan-lahan bersaing dengan luar negeri. Proteksi ini hanya
bersifat sementara hingga usaha tersebut sudah mampu bersaing dengan
perusahaan luar negeri.

b. Melindungi Tenaga Kerja Dalam Negeri


Bila barang impor dari luar negeri dapat dengan bebas masuk tanpa proteksi
dari pemerintah, maka usaha dalam negeri lama-kelamaan akan sulit untuk
bersaing, sehingga akan mengakibatkan kebutuhan akan tenaga kerja
menurun.

c. Mencegah Dumping
Dumping terjadi ketika sebuah negara menjual barang ke negara lain
dengan harga dibawah harga produksi. Artinya, negara tersebut merugi
karena menjual harga barang dibawah harga produksi. Namun, hal ini
memiliki tujuan tersendiri, yaitu untuk menguasai pasar di luar negeri. Hal
ini dapat dicegah dengan kebijakan proteksi dari pemerintah. Kebijakan
proteksi tersebut dapat berupa tarif/pajak.

d. Mencegah Over-Specialization
Era perdagangan bebas saat ini mendorong setiap negara untuk melakukan
spesialisasi pada produk dimana mereka memiliki keunggulan komparatif.
Namun, jika spesialisasi itu berlebihan dapat menimbulkan bencana ketika
barang yang dispesialisasi suatu negara tidak dibutuhkan lagi oleh dunia
seperti semula. Melalui proteksi, maka negara dapat menjaga berbagai jenis
industri agar tetap hidup dan mencegah terjadinya spesialisasi yang
berlebihan.

e. Mengurangi Defisit Neraca Pembayaran Nasional


Mengurangi defisit neraca pembayaran nasional seringkali menjadi alasan
untuk melakukan proteksi. Melalui proteksi, maka pembelian barang dari
luar negeri dapat dikurangi dan berganti dengan pembelian barang dari
dalam negeri.

f. Melindungi Industri-Industri Penting untuk Pertahanan Nasional


Ini dilakukan untuk mencegah kertergantungan terhadap luar negeri untuk
sumber daya dan produk yang penting bagi pertahanan negara tersebut,
yang mungkin tidak dapat diperoleh ketika perang.

Alat proteksi perdagangan internasional


1. Tarif
Tarif adalah pajak yang diterapkan terhadap harga barang impor. Tarif akan
dilakukan ketika harga pasar internasional lebih rendah dibandingkan harga
pasar dalam negeri. Ketika tarif diberlakukan, maka secara otomatis harga
barang-barang impor akan menjadi lebih mahal dibandingkan harga barang-
barang domestik. Hal ini akan mengakibatkan orang menjadi kurang tertarik
untuk membeli barang impor karena harga yang tinggi.
2. Kuota
Kuota adalah kebijakan proteksi yang dilakukan oleh pemerintah dengan
cara membatasi masuknya barang-barang impor. Pembatasan barang impor
berarti barang yang masuk jumlah terbatas sehingga biaya rata-rata untuk
masing-masing barang akan meningkat. Harga barang impor akan naik
sehingga produk dalam negeri dapat bersaing.
3. Larangan ekspor & impor
Larangan ekspor merupakan salah satu kebijakan pemerintah untuk
melarang segala kegiatan ekspor. Hal dilakukan untuk menghindari
kelangkaan barang yang dapat mengakibatkan harga barang tersebut naik.
Larangan impor adalah kebijakan pemerintah untuk melarang masuk
barang-barang tertentu ke dalam negeri. Larangan impor memiliki tujuan,
yaitu mengurangi pesaing produk dalam negeri, untuk meningkatkan harga
produk dalam negeri, untuk meningkatkan omzet penjualan produk dalam
negeri, dan untuk mengurangi larinya devisa keluar negeri.
4. Subsidi
Subsidi adalah kebijakan pemerintah dengan cara memberikan bantuan
kepada produk dalam negeri agar dapat dijual dengan harga yang lebih
murah sehingga mampu bersaing dengan produk impor. Bantuan ini berupa
tambahan dana untuk modal, fasilitas, bantuan setiap untuk produksi, dan
alat-alat.
5. Premi
Premi adalah kebijakan pemerintah menambahkan dana dalam bentuk uang
kepada produsen yang berhasi mencapai target-target tertentu. Pengaruh
terhadap produski dalam negeri sama dengan pengaruh yang dimiliki oleh
subsidi.
6. Diskrimnasi Harga
Diskriminasi harga adalah kebijakan pemerintah untuk menetapkan harga
yang berbeda terhadap barang yang sama.
7. Dumping
Dumping adalah kebijakan yang diberlakukan oleh suatu negara dengan
cara menjual barang ke luar negeri lebih murah daripada dijual didalam
negeri. Negara akan mampu melakukan dumping, jika penduduk dalam
negeri tidak mungkin membeli barang dari luar negeri atau memonopoli
produk.

Anda mungkin juga menyukai