DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 2
1. CINTIYA MAHARANI
2. ANINA UL HUSNA
3. SITI NAURAH CLEOFATRAH
4. M. FAIZ GHAZY KESUMA
5. ATHA ZAHRAN PUTRA GUNAWAN
Menurut Basri dan Munandar, perdagangan internasional ini dapat terjadi karena
adanya aktivitas produksi barang dalam jumlah yang cukup besar.Dari empat pengertian
perdagangan internasional menurut para ahli tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa
perdagangan internasional merupakan kegiatan jual beli yang melibatkan antara dua negara
atau lebih yang bekerja sama dengan kesepakatan yang telah disepakati oleh bersama dan
terjadi karena produksi barang dalam jumlah yang sangat banyak.
Teori ini dikemukakan oleh seorang bernama David Ricardo. Teori ini muncul untuk
mengatasi kelemahan dalam teori keunggulan absolut dimana negara yang tidak memiliki
keunggulan absolut berbeda nasibnya dibandingkan dengan negara yang memiliki
keunggulan absolut.
3. Teori Heckscher-Olin (H-O)
Teori ini lebih dikenal dengan nama 'The Proportional Factor Theory'. Teori ini
dikemukakan oleh sejarawan ekonomi asal Swedia bernama Eli Heckscher dan Bertil Olin,
muridnya.Teori ini mengatakan jika negara yang memiliki faktor produksi tinggi dan biaya
produksi murah akan cenderung melakukan ekspor dengan spesialisasi produk.
Sebaliknya, jika negara memiliki faktor produksi langka dan biaya produksi mahal
akan cenderung melakukan impor dari negara lain.
Adapun kebijakan yang dimaksud bisa berupa tarif, larangan impor, kuota, dumping
dan berbagai kebijakan lainnya.
A. Penetapan tarif
Tarif adalah sebuah pembebanan atas barang-barang yang melintasi daerah pabean
(costum area). Sementara itu, barang-barang yang masuk ke wilayah negara dikenakan bea
masuk.Dengan penerapan bea masuk yang besar atas barang-barang dari luar negeri,
memiliki tujuan untuk memproteksi industri dalam negeri sehingga diperoleh pendapatan
negara. Bentuk umum kebijakan tarif adalah penetapan pajak impor dengan prosentase
tertentu dari harga barang yang diimpor. Akibat dan pengenaan tarif dan bea masuk barang
impor adalah : Harga barang impor naik, Sehingga produksi dalam negeri menjadi lebih bisa
bersaing (karena lebih murah), Kemudian karena produksi dalam negeri mampu menyaingi
barang impor maka diharap impor barang menjadi turun.
B. Kuota impor
Kuota adalah kebijakan pemerintah untuk membatasi barang-barang yang masuk dari
luar negeri. Akibat dari kebijakan kuota dan pembatasan impor biasanya akan terjadi : Jumlah
barang di pasar turun, harga barang naik, produksi dalam negeri meningkat, dan impor barang
turun.
D. Subsidi
E. Premi
Premi adalah suatu kebijkan yang diambil oleh pemerintah dengan memberikan
tambahan dana pada produsen dalam negeri yang berhasil mencapai target produksi tertentu
yang telah ditetapkan.
F. Dumping
Kebijakan dumping sendiri biasanya hanya berlaku sementara, harga produk akan
dinaikkan sesuai dengan harga pasar setelah berhasil merebut dan menguasai pasar
internasional. Biasanya kebijakan dumping dilakukan dengan tujuan untuk mematikan
persaingan di luar negeri. Setelah persaingan di luar negeri mati maka harga di luar negeri
akan dinaikkan untuk menutup kerugian sewaktu melakukan kebijakan dumping. Namun,
pelaksanaan politik dumping dalam praktik perdagangan internasional dianggap sebagai
tindakan yang tidak terpuji (unfair trade) karena dapat merugikan negara lain.
G. Devaluasi
Adalah tindakan pemerintah untuk menurunkan nilai mata uang sendiri dengan sengaja
terhadap uang asing.
Akibat devaluasi:
harga barang-barang impor menjadi mahalharga barang-barang dalam negeri menjadi lebih
murah di pasaran luar negeri.
Tujuan devaluasi:
1. Memperbesar exspor
2. Memperkecil impor
3. Menambah devisa negara
Jadi, secara garis besar, tujuan kebijakan perdagangan internasional tentunya adalah
untuk memperoleh keuntungan. Tidak hanya itu, tujuan kebijakan perdagangan internasional
lainnya juga perlu kamu kenali: