Anda di halaman 1dari 17

1.

Pengertian perdagangan internasional


perdagangan internasional adalah kegiatan jual-beli yang dilakukan satu negara dengan negara
lain, dimana hal ini terjadi sebagai akibat keterbatasan sumber daya yang ada negara
tersebut. Perdagangan internasional memegang peranan penting dalam pemenuhan kebutuhan
suatu negara yang tidak dapat diproduksi di negara tersebut, entah itu karena adanya keterbatasan
sumber daya alam, sumber daya manusia, modal, ataupun skill.

2. Manfaat perdagangan internasional


Manfaat tersebut antara lain:

 Dapat memperoleh barang atau jasa yang tidak bisa dihasilkan sendiri karena adanya
perbedaan sumber daya alam, kemampuan sumber daya manusia, teknologi dan lainnya.
 Dapat memperluas pasar untuk tujuan menambah keuntungan dari spesialisasi
 Memungkinkan transfer teknologi modern untuk memahami teknik produksi yang lebih
efisien dan modern dalam hal manajemen.
 Dapat mempercepat pertumbuhan ekonomi sebuah negara
 Menambah devisa negara dari hasil ekspor
 Perdagangan internasional dapat membuka lapangan pekerjaan di sebuah negara
 Menjalin persahabatan dengan negara lain
 Meningkatkan penyebaran sumber daya alam sebuah negara

3. Faktor pendorong dan penghambat perdagangan internasional


Berikut beberapa faktor pendorong timbulnya perdagangan internasional:

 Adanya Pasar Bebas

Kebebasan ekonomi atau liberalisme sudah mulai ditanamkan dalam perdagangan internasional.
Siapa saja berhak meningkatkan dan memperluas pasarnya untuk menjual belikan produk lintas
negara.Pasar bebas dibutuhkan untuk meningkatkan kerja sama antar negara yang berpeluang
menambah pendapatan negara. Kebebasan ekonomi menjadi pemicu individu maupun kelompok
untuk berlomba-lomba menambah pasar dan meningkatkan produksi.

 Adanya Perbedaan Kondisi Geografis

Setiap negara memiliki keadaan geografis yang berbeda dengan negara lain yang menyebabkan
perbedaan pada sumber daya yang dihasilkan.

Sebagai contoh dahulunya rempah-rempah hanya didapatkan di wilayah tropis seperti Indonesia,
sehingga Indonesia menjadi pemasok rempah-rempah terbesar di beberapa negara barat. Setiap
negara tidak dapat memenuhi semua sumber daya yang dibutuhkan sehingga perlu melakukan
pertukaran dengan negara lain.

 Peningkatan Perkembangan Teknologi dan Informasi

Saat ini untuk melakukan interaksi dengan negara lain tidak harus bertatap muka, karena segala
komunikasi sekarang bisa dilakukan dengan teknologi informasi berbasis internet.

Perkembangan digitalisasi dan peralatan komunikasi memicu setiap negara untuk meningkatkan
produksinya untuk dipasarkan negara lain dengan asumsi bahwa di negara tersebut tidak dapat
menyediakan barang atau jasa tersebut.

 Adanya Perbedaan Teknologi

Tidak hanya perbedaan sumber daya alamnya saja, namun perbedaan sumber daya manusiannya
juga dapat menyebabkan perbedaan kemampuan dalam hal teknologi. Perbedaan teknologi ini
menyebabkan suatu negara yang hanya bisa menghasilkan barang mentah harus mengekspor ke
negara lain untuk diolah dan diimpor kembali ke negaranya dengan harga lebih mahal.

Begitu juga sebaliknya, jika suatu negara hanya maju dalam teknologi saja tanpa adanya pasokan
sumber daya alam maka ia membutuhkan bantuan dari negara lain. Inilah peran suatu bentuk
perdangan internasional yang saling menguntungkan

 Menghemat Biaya

Perdagangan internasional dinilai dapat menghasilkan pasar yang lebih luas dan pendapatan
lebih banyak daripada jika hanya diproduksi dalam negeri saja. Sehingga produksi dalam skala
besar tentunya dapat menghemat biaya yang harus dikeluarkan untuk produksi (fixed cost).

Faktor penghambat perdagangan internasional antara lain:

 Tidak Amannya Suatu Negara 


ika suatu negara tidak aman, para pedagangnya beralih ke negara lain yang lebih aman.
Semakin aman keadaan, semakin mendorong para pedagang untuk melakukan
perdagangan internasional.
 
 Kebijakan Ekonomi Internasional yang Dilakukan oleh Permerintah
Ada kebijakan ekonomi yang diterapkan oleh suatu negara yang merupakan hambatan
bagi kelancaran perdagangan internasional. Misalnya, pembatasan jumlah impor,
pungutan biaya impor/ekspor yang tinggi, perijinan yang berbelit-belit.
 Tidak Stabilnya Kurs Mata Uang Asing

Kurs mata uang asing yang tidak stabil membuat para eksportir maupun importir mengalami
kesulitan dalam menentukan harga valuta asing. Kesulitan tersebut berdampak pula terhadap
harga penawaran maupun permintaan dalam perdangan. Hal ini membuat para pedagang
internasional enggan melakukan kegiatan ekspor dan impor

 Pembayaran Antarnegara Sulit dan Risikonya Besar

Pada saat melakukan kegiatan perdagangan internasional, negara pengimpor akan mengalami
kesulitan dalam hal pembayaran. Apabila pembayarnya dilakukan secara tunai maka negara
pengimpor akan mengalami kesulitan dan resiko yang tinggi, seperti perampokan. Oleh karena
itu, negara pengekspor tidak mau menerima pembayaran secara tunai tetapi melalui kliring
internasional atau telegraphic transfer atau menggunakan L/C.

 Adanya Kebijaksanaan Impor dari Suatu Negara

Setiap negara tentunya akan selalu melindungi hasil produksinya sendiri. Mereka tidak ingin
hasil produksinya tersaingi oleh hasil peoduksi dari luar negeri. Oleh karena itu, setiap negara
akan memberlakukan kebijakan untuk melindungi barang-barang dalam negeri. Salah satunya
dengan menetapkan tarif impor.
Apabila tarif impor tinggi maka produk impor tersebut akan menjadi lebih mahal daripada
peoduk dalam negeri sehingga mengakibatkan masyarakat menjadi kurang tertarik untuk
membeli produk impor. Hal itu akan menjadi penghambat bagi negara lain untuk melakukan
perdagangan.

 Kualitas Sumber Daya yang Rendah

Rendahnya kualitas tenaga kerja dapat menghambat perdagangan internasional karena jika
sumber daya manusianya rendah, maka kualitas dari hasil produksi(produk) akan rendah pula.
Suatu negara yang memiliki kualitas produk rendah akan sulit bersaing dengan barang yang
dihasilkan oleh negara lain yang kualitasnya lebih baik. Hal ini tentunya menjadi penghambat
bagi negara yang bersangkutan untuk melakukan perdagangan internasional.

 Perbedaan Mata Uang Antarnegara

Mata uang yang berlaku di setiap negara berbeda. Negara yang melakukan kegiatan ekspor,
biasanya meminta kepada negara pengimpor untuk membayar dengan menggunakan mata uang
negara pengekspor. Pembayarannya tentunya akan berkaitan dengan nilai uang itu sendiri.
Padahal nilai uang setiap negara berbeda-beda. Apabila nilai mata uang negara pengekspor lebih
tinggi daripada nilai mata uang negara pengimpor, maka dapat menambah pengeluaran bagi
negara pengimpor. Dengan demikian, agar kedua negara diuntungkan dan lebih mudah proses
perdagangannya perlu adanya penetapan mata uang sebagai standar internasional.
Bentuk hambatan perdagangan yang muncul akibat adanya kebijakan ekspor-impor, antara lain:

1).Tarif atau bea cukai


a.       Tarif adalah pembebanan pajak (custom duties) terhadap barang-barang  yang melewati batas
kenegaraan. Tarif dapat digolongkan menjadi beberapa bagian, antara lain :

.
2). Kuota Impor
Kuota membatasi banyaknya unit yang dapat diimpor. Tujuannya adalah untuk membatasi
jumlah barang tersebut di pasar dan menaikkan harga produknya.

3).Subsidi
Subsidi adalah bantuan pemerintah untuk produsen lokal. Subsidi dihasilkan dari pajak yang
dipungut pemerintah dari rakyat.
4). Exchage Control
Biasanya, negara – negara yang menggunakan kontrol devisa adalah mereka yang ekonomi
lemah. Kontrol ini memungkinkan negara – negara yang ekonominya lebih stabil membatasi
jumlah volatilitas nilai tukar mata uang yang masuk / keluar.

 State Trading Operasion

State Trading Operasion adalah pemerintah dalam perdagangan melakukan kegiatan ekspor.

 Terjadinya Perang

Terjadinya perang dapat menyebabkan hubungan antarnegara terputus. Selain itu, kondisi
perekonomian negara yang sedang berperang tersebut juga akan mengalami kelesuan. Hal ini
dapat menyebabkan perdagangan antarnegara akan terhambat.

 J.  Peraturan anti-dumping

Politik Dumping adalah menjual suatu barang yang nilainya lebih tinggi dari harga beli, baik
dijual di luar negeri maupun dalam negeri tetap mendapat untung. Adapun beberapa motif dari
Politik Dumping, yaitu antara lain:

1. Barang-barang yang diminati oeh negara asal, supaya dapat terjual di luar negeri.
2. Memperkenalkan suatu produk dalam negeri ke negara lain.
3. Berebut pasar luar negeri.

 Organisasi Ekonomi Regional

Biasanya dalam satu wilayah regional terdapat organisasi ekonomi. Tujuan organisasi adalah
untuk memajukan perekonomian negara anggotanya. Kebijakan serta peraturan yang
dikeluarkannya pun hanya untuk kepentingan negara anggota saja. Sebuah organisasi ekonomi
regional akan mengeluarkan peraturan ekspor dan impor yang khusus untuk negara anggotanya.
Akibatnya apabila ada negara di luar anggota organisasi tersebut melakukan perdagangan dengan
negara anggota akan mengalami kesulitan.

4.Teori perdagangan internasional


a..Teori Keunggulan Mutlak / Absolut Advantage (Adam Smith)
Teori ini menjadi salah satu teori perdagangan internasional yang paling dikenal. Teori yang
dikemukakan oleh Adam Smith ini menyatakan bahwa keuntungan mutlak merupakan
keuntungan yang didapahkan oleh sebuah negara karena berhasil membuat biaya produksi
barang dengan harga yang lebih murah dari negara lain. Dalam teori ini, jika biaya produksi
antar negara tidak berbeda, maka perdagangan internasional tidak ada alasan untuk dapat
melangsungkan perdagangan tersebut.
Contoh sederhananya ialah, Indonesia memiliki keunggulan dalam memproduksi kain yang lebih
murah di bandingkan dengan Negara Belanda. Sedangkan Belanda memiliki keunggulan dalam
memproduksi Televisi dengan biaya yang lebih murah dari kita. Kedua negara memiliki
keunggulan mutlak terhadap dua komoditas yang berbeda. Artinya bahwa antara indonesia dan
Belanda dapat melakukan perdagangan internasional melalui dua komoditas tadi. Belanda
menjual TV kepada kita,sebaliknya kita menjual Kain kepada Belanda simak juga ciri-ciri usaha
kecil .
Permaslahannya adalah bagaimana dengan negara yang tidak memiliki keunggulan mutlak sama
sekali. Apakah hal tersebut berarti negara tersebut tidak dapat melakukan perdagangan
internasionalnya. Kemudian,bagaimana dengan Indonesia yag tidak memiliki keunggulan mutlak
dalam memproduksi TV. Apakah dengan begitu maka tidak akan ada kesempatan untuk bisa
mempeoduksinya. Serta bagaimana jika Indonesia tetap memproduksi TV, apakah akan
merugi ?.

b. Teori Keunggulan Komparatif / Comparative Advantage (David Ricardo)


Teori ini dikemukakan oleh David Ricardo pada tahun 1817. Dalam teori ini lebih melihat
kepada keuntungan dan kerugian perdagangan inyernasional dengan perbandingan relatif.
Sampai dengan saat ini keunggulan komparatif merupakan dasar dalam melaksanakan
perdagangan internasional. Teori komparatif milik David Ricardo juga dikenal sebagi teori
modern perdagangan internasional.
Dalam teorinya David Ricardo berpendapat bahwa meskipun sebuah negara tidak memiliki
keunggulan mutlak dibandingkan negara lain dalam memproduksi barang tertentu, perdagangan
internasional antar negara yang saling menguntungkan masih dapat terjadi. Dengan catatan
bahwa negara tersebut melakukan spesialisasi produksi terhadap barang yang memiliki biaya
relatif lebih kecil dibandingkan negara lain simak juga faktor penghambat pertumbuhan ekonomi
.
Dasar pemikiran teori Ricardo ini pada dasarnya tidak berbeda dengan teori absolut yag
dikemukakan oleh Smith. Perbedaannya adalah terletak pada cara pengukuran terhadap
keungulan suatu negara, yakni ketika dilihat dari sisi komparatif biayanya dan bukan pada
perbedaan absolutnya. Perbedaan utama dari kedua teori diatas adalah pada biaya mutlah dan
rekatif dalam memproduksu sebuah produk.

c. Teori Dari Pandangan Kaum Merkantilisme


Merrkantilisme merupakan sebuah kelompok masyarakat yang memiliki ideologi kapitalisme
komersial yang merupakan ciri-ciri ekonomi pasar . Dimana adanya politik pandangan terhadap
kemakmuran sebuah negara adalah lebih tinggi dibandingkan dengan kemakmuram
perseorangan. Teori dari kaum merkantilisme berkembang pesat pada abad ke-16 dimana teori
ini mengembangkan pada ekonomi nasional dan pembangunan ekonomi yang mengusahakan
jumlah ekspor harus lebih besar dari pada impor.
Kaum merkantilisme berpendapat bahwa salah satu cara membuat negara kaya adalah dengan
melakukan ekspor sebanyak-banyaknya dan memperkecil impor. Surplus ekspor yang dihasilkan
dalam bentuk aliran emas lantakan atau logam mulia, berupa emas dan perak. Dengan begini
maka semakin banyak emas dan perak yang dimiliki sebuah negara maka akan semakin kaya dan
kuat negara tersebut.
Dalam perdagangan internasional teori merkantilisme menitikberatkan kepada tujuan untuk
memperbesar ekspor dibandingkan dengan impor serta kelebihan ekspor yang dapat dibayar
dengan menggunakan logam mulia. Kebijakan lain dari teori ini adalah dengan melakukan
monopoli perdagangan dalam memperoleh daerah jajahan untuk bisa memasarkan barang
industri. [Adsense-C]

d. Teori Permintaan Timbal Balik / Reciprocal Demand (John Stuart Mill)


Teori ini dikemukanan oleh JS Mill, sebenarnya munculnya teori ini adalah untuk melanjutkan
teori dari teori komparatif Ricardo dimana mencari titik keseimbangan antara pertukaran barang
antar dua negara dengan perbandingan pertukarannya atau dengan menentukan Dasar Tukar
Dalam Negeri (DTD). Teori ini lebih menekankan kepada kesembangan antara permintaan dan
penawarannya, sebab permintaan dan penawaran merupakan penentu dalam menentukan jumlah
barang yang akan diekspor dan diimpor simak juga ciri-ciri ekonomi konvensional .
Pada dasarnya teori ini tidak jauh berbeda dengan teori komparatif yang dikemukakan oleh
Ricardo perbedaannya adalah penentuan Dasar Tukar Internasional (DTI). Menurut Ricardo
perdagangan internasional akan mendapatkan keuntungan jika DTI 1:1. Sedangkan menurut Mill
keuntungan dapat diperoleh tanpa harus DTI 1:1, asalkan perdagangan internasional dapat
dilaksanakan oleh kedua belah pihak dan memberikan keuntungan yang sama.
J.S Mills menyimpulkan bahwa perdagangan internasional dapat bermanfaat bagi kedua belah
negara jika terdapat perbedaan dalam rasio produksi dan konsumsi antar dua negara tersebut.
Selain itu, jumlah jam kerja yang dibutuhkan untuk memproduksi barang ekspor harus lebih
kecil dibamdingkan untuk memproduksi barang impor. Maka negara otomotis akan diberi
manfaat dari perdagangan internasional yang dilakukan.
e. Teori Mazhab NeoKlasik
Mazhan Neoklasik mengubah pandangan dan teori tentang perdagangan internasional bahwa
pandangan ekonomi dan teori tidak lagi didasarkan pada tenaga kerja, atau biaya produksi namun
telah beralih pada tingkat kepuasan (Marginal Utility). Pendekatan ini menjadi salah satu cara
dalam mengungkapkan teori ekonomi. Adanya perubahan pandangan ini tentu juga merubah
teori yang ada serta metodeloginya simak juga ciri-ciri ekonomi pancasila .

5.Kebijakan perdagangan internasional


Kebijakan perdagangan internasional merupakan langkah dan peraturan yang dikeluarkan oleh
pemerintah dengan tujuan mengatur struktur, komposisi dan arah perdagangan internasional agar
sesuai dengan apa yang dikendalikan oleh pemerintah.
Perdagangan internasional harus dilaksanakan dengan penuh pertimbangan yang matang, karena
hal seperti ini akan sangat berpengaruh terhadap kondisi perekonomian nasional. Sebab itulah
diperlukan kebijakan-kebijakan tertentu dalam perdagangan internasional.

Jenis-jenis Kebijakan Perdagangan Internasional

Secara garis besar terdapat 2 kebijakan yaitu kebijakan perdagangan bebas dan kebijakan
proteksionis, untuk lebih jelasnya simak berikut ini.
1. Kebijakan Perdagangan Bebas

Pengertian kebijakan perdagangan bebas adalah kebijakan perdagangan yang mengadakan


kebebasan dalam hal perdagangan dan menghilangkan seluruh rintangan yang bisa menghalangi
jalannya produk dari dalam negeri maupun dari luar negeri.
Seiring dengan adanya arus globalisasi yang menjadikan antar negara satu dan lainnya semakin
terbuka, maka kebijakan-kebijakan perdagangan ini akan berkembang, sehingga ada lagi
batasan-batasan negara.

2. Kebijakan Perdagangan Proteksionis

Pengertian kebijakan proteksionis adalah sebuah kebijakan perdagangan yang bertujuan untuk
melindungi produk-produk dalam negeri sehingga mampu bersaing dengan produk-produk asing
yang beredar di dalam negeri.

Kebijakan perdagangan proteksionis ini terbagi menjadi beberapa macam, berikut penjelasannya:

a. Kebijakan Kuota

Pengertian kebijakan kuota adalah suatu kebijakan yang membatasi jumlah keluar masuknya
barang pada suatu negara dan negara lain dalam jangka waktu yang telah ditentukan. Kebijakan
ini mengatur kebijakan impor.
Kebijakan impor yaitu membatasi komoditi barang yang akan diimpor dengan tujuan untuk
melindungi produk dalam negeri.

Sedangkan kebijakan ekspor itu membatasi jumlah barang yang akan diekspor dengan tujuan
menjamin ketersediaan dan kebutuhan dalam negeri.

b. Penetapan Tarif atau Bea Masuk

Pengertian kebijakan penetapan tarif  adalah suatu kebijakan yang menentukan bea impor tinggi
terhadap barang impor, yang bertujuan ketika barang tersebut masuk dalam negeri akan lebih
mahal.

Sedangkan barang-barang dalam negeri yang sejenis mampu bersaing dengan kualitas yang
sama, namun dengan harga yang lebih jelas. Intinya bahwa kebijakan tarif ini bertujuan untuk
melindungi produk dalam negeri.
c. Kebijakan Penentuan Subsidi

Subsidi adalah sebuah tunjangan yang diberikan kepada perusahaan-perusahaan yang


memproduksi barang untuk keperluan ekspor sehingga harga dari produk perusahaan tersebut
mampu bersaing dengan barang luar negeri.

Kebijakan subsidi merupakan suatu kebijakan yang diterbitkan oleh pemerintah untuk
memberikan bantuan terhadap industri dalam negeri yang berbentuk modal seperti mesin,
keringanan pajak, tenaga ahli, peralatan, pengembalian pajak, kredit juga subsidi yang dapat
menambah konsumsi dalam negeri dan menjual dengan harga yang murah.

d. Premi

Premi bisa diartikan sebagai hadiah atau penambahan dana yang berupa uang dan diberikan
kepada produsen yang sukses dalam mencapai target produksi yang sudah ditentukan pemerintah
dengan kuantitas dan kualitas yang tinggi.

Tujuan diadakannya premi ini adalah sebagai pemicu terhadap industri-industri lain agar
menghasilkan produk-produk berkualitas negeri sendiri.

e. Larangan Ekspor

Pengertian larangan ekspor adalah kebijakan yang diterbitkan oleh pemerintah untuk melarang
kegiatan ekspor yang tidak dilandasi berdasarkan pertimbangan ekonomi, politik, sosial dan
budaya. (Kebijakan model ini hanya dilakukan sewaktu-waktu saja).

f. Larangan Impor

Kebijakan impor ini merupakan kebijakan pemerintah yang diambil sebagai pelindung industri
kecil yang baru dalam negeri atau bisa juga untuk menghemat devisa.

Karena, apabila biaya ekspor lebih rendah dibandingkan biaya impor maka akan memperngaruhi
devisa negara. (Contoh, larangan impor pakaian bekas dan obat-obatan yang bisa membahayakan
bagi kesehatan).

g. Deskriminasi Harga

Pengertian deskriminasi harga adalah penetapan harga yang berbeda antar negara atau 2 pasar
yang berbeda atau yang sama.
Tujuannya adalah untuk mengawasi harga jual dan beli sehingga bisa diketahui elastisitas
permintaan dan memaksimalkan keuntungan. Di sisi lain juga bisa menekan negara tertentu agar
menurunkan harga.

h. Politik Dumping

Kebijakan ini merupakan kebijakan diskriminasi harga secara internasional dengan cara
menentukan harga lebih rendah untuk barang luar negeri dan harga lebih murah untuk penjualan
dalam negeri, tujuannya adalah untuk memperluas dan menguasai pasar dengan mudah. Dalam
hal ini China paling depan.

6. Tujuan kebijakan perdagangan internasional

Tujuan Kebijakan Perdagangan Internasional

Perlu diketahui bahwa setiap tindakan itu mempunyai tujuan, begitu pun dengan kebijakan
perdagangan internasional ini. Berikut ini adalah beberapa tujuan mengenai kebijakan
perdagangan internasional.

Autarki

Autarki adalah sebuah jalan untuk menghindari dari pengaruh negara lain dalam beberapa hal
bukan hanya ekonomi, akan tetapi juga pada bidang politik dan militer.

Kesejahteraan

Kesejahteraan merupakan salah satu kebijakan yang diambil, dengan menciptakan kesejahteraan
dan mengadakan perdagangan internasional ini akan memperoleh keuntungan maksimal dari
terjadinya spesialisasi suatu produksi dan meningkatnya tingkat konsumsi masyarakat di suatu
negara.

Dengan adanya kebijakan ekonomi internasional ini kita mampu menghapuskan segala bentuk
hambatan perdagangan internasional seperti tarif bus, larangan perdagangan, quota dll.

Proteksi

Proteksi (perlindungan) di mana penerapan kebijakan ekonomi internasional mempunyai tujuan


untuk melindungi seluruh industri yang sedang mengalami perkembangan atau  sedang tumbuh
dan melindungi perusahaan baru serta memberikan perlindungan terhadap produk dalam negeri
dari pesaing barang impor.
Pada dasarnya untuk perlindungan dalam perdagangan ini yaitu: Kuota, larangan impor, subsidi,
dan dumping.

Keseimbangan Neraca Pembayaran

Keseimbangan neraca pembayaran merupakan tujuan dari ditetapkannya kebijakan ekonomi


internasional. Karena pada dasarnya kebijakan ekonomi internasional akan berpengaruh terhadap
neraca pembayaran .

Contoh, ketika pemerintah menerapkan sebagian stabilitas ekonomi internasional pada negara
yang kelebihan valuta asing atau devisa maka akan terjadi sesuatu pada neraca pembayaran.

Sedangkan apabila pemerintah menerapkan kebijakan ekonomi internasional di negara yang


valuta asingnya kurang, maka perubahan baik terhadap proses maupun lalu lintas uang.

Pembangunan Ekonomi

Terjadinya pembangunan ekonomi merupakan salah satu tujuan utama diterapkannya kebijakan
ekonomi internasional. Perlu diketahui bahwa ketika suatu negara mengalami pembangunan
ekonomi yang baik dan merata, maka ia menunjukkan bahwa kesejahteraan masyarakat terjamin.

Untuk mencapai pembangunan dan kesejahteraan makan perlu ditetapkan kebijakan antara lain:

 Melakukan perlindungan terhadap industri dalam negeri (terkhusus pada industri yang
masih dalam masa awal perjalanannya).
 Menekan jumlah barang impor yang tidak terlalu dibutuhkan.
 Memperbanyak ekspor.

7. Alat pembayaran internasional

1. Kontan / Tunai (Full Bodied Money)

Pembayaran kontan adalah pembayaran yang dilakukan dengan menggunakan uang fisik secara
langsung. Itu artinya, pembayar menyerahkan uang saat terjadi pembelian barang. Bisa dengan
rupiah, maupun berbagai mata uang lain. Selama kita memberikan uang secara langsung kepada
penjual, hal ini dinamakan dengan tunai/kontan. Adapun orang (internasional) yang melakukan
pembayaran dengan kontan adalah turis, jemaah haji, tenaga kerja yang bekerja di luar negeri,
dan sebagainya.

2. Telegrafik Transfer (Cable Order)


Telegrafik transfer adalah sistem pembayaran yang dilakukan dengan menggunakan cek yang
diteruskan oleh telegram. Nah,  kira-kira siapa ya yang menggunakan telegrafik transfer sebagai
alat pembayaran? Betul, biasanya cara ini dilakukan oleh bank di dalam negeri kepada pelanggan
di luar negeri. Untuk dapat melakukan pembayaran dengan cara ini, sumber dana yang
digunakan oleh bank adalah sumber dana dari rekening si pembayar.

3. Wesel (Bill of Exchange)

Alat pembayaran internasional bisa juga dilakukan oleh bank dengan kesepakatan pembeli dan
penjual sebelumnya. Dengan menggunakan wesel, berarti pihak bank dalam negeri akan
mengeluarkan surat perintah pembayaran kepada bank di luar negeri sesuai dengan tujuan,
jumlah uang, dan nama orang yang tertulis di dalam wesel.

4. Letter of Credit (L/C)

Pada prinsipnya, letter of credit (L/C) merupakan fasilitas atau jasa untuk memperlancar


transaksi jual beli barang, terutama yang berkaitan dengan transaksi internasional. Dalam
perdagangan internasional, pembeli dan penjual sering dibatasi oleh jarak yang berjauhan,
bahkan berlainan pulau atau negara. Kondisi ini menimbulkan permasalahan dalam hal
penyelesaian transaksi jual beli barang.

Kenapa?

Karena penjual tidak berani melepas barang sebelum ada kepastian pembayaran dari pembeli,
dan pembeli pun tidak berani membeli sebelum ada kepastian dari penjual. Oleh karena itu, bank
berperan sebagai pihak perantara yang menjamin barang dengan pemberian kredit.

5. Cek (Cheque)

Pembayaran internasional dapat pula dilakukan dengan cek. Pembayaran dilakukan dengan
cara importir mengirimkan cek kepada eksportir melalui bank yang ditunjuk di negara
eksportir. Bank yang ditunjuk biasanya adalah bank yang mempunyai cabang di negara importir
agar eksportir dapat dengan mudah mencairkan cek tersebut.

6. Emas

Pembayaran dengan emas dilakukan dengan menentukan berapa nilai suatu barang terhadap
emas, baru kemudian dibayar sesuai dengan harga emas dari barang tersebut. Sistem ini
digunakan untuk menjaga nilai dari harga suatu barang supaya tidak “rusak” oleh inflasi. Sistem
pembayaran dengan emas biasanya dilakukan untuk pembayaran barang berharga yang cukup
tinggi nilainya.

7. Kompensasi Pribadi

Cara ini dilakukan dengan memberikan kemudahan antara eksportir dengan importir dalam satu
negara. Contohnya, Annisa, orang Indonesia, mengekspor barang senilai $ 1.000 atau setara Rp
13.000.000 kepada Michael di Amerika. Teman Annisa, Ali, menjual barang kepade Robert,
orang Amerika, senilai Rp 13.000.000 atau setara $ 1.000. Pembayaran dapat dilakukan dengan
cara Annisa membayar kepada Ali senilai Rp 13.000.000 dan Robert membayar kepada Michael
senilai $ 1.000.

8.Devisa

 Pengertian Devisa
Pengertian devisa adalah sejumlah valuta asing yang berguna untuk membiayai seluruh transaksi
perdagangan internasional atau perdagangan antarnegara.

Devisa juga bisa diartikan sebagai kekayaan dalam bentuk mata uang asing yang dimiliki oleh
suatu negara.

Devisa sendiri terdiri atas valuta asing, yaitu mata uang yang diakui dan diterima oleh semua
negara di dunia seperti US Dollar, Dollar Canada, Euro (Eropa), Poundsterling (Inggris), Franc
(Prancis), Franc (Switzerland), Deutshe Mark (Germany), Yen (Jepang), emas, dan surat
berharga yang berlaku dalam pembayaran internasional.

Berbicara mengenai pengertian devisa, ada yang namanya cadangan devisa. Cadangan devisa
adalah sejumlah valuta asing yang dicadangkan oleh Bank Sentral untuk kebutuhan pembiayaan
serta kewajiban luar negeri.

Cadangan devisa ini merupakan salah satu indikator yang menunjukkan kuat-lemahnya
perekonomian suatu negara. Apabila negara memiliki cadangan devisa yang besar, maka
stabilitas moneter dan ekonomi makro negara tersebut akan terjamin.

 Fungsi devisa

Karena ternyata devisa memiliki fungsi yang berperan penting dalam perekonomian suatu
negara, fungsi devisa tersebut antara lain sebagai berikut:
1. Sebagai alat pembayaran cicilan utang luar negeri khususnya bunganya
2. Menjadi alat pembayaran barang-barang dan jasa impor.
3. Sebagai Sumber pendapatan negara dalam membiayai pembangunan nasional.
4. Pembiayaan hubungan luar negeri, seperti biaya misi pendidikan dan kesenian, biaya
perjalanan dinas pejabat, biaya diplomatik, dan bantuan luar negeri.
5. Sebagai stabilisator nilai mata uang dalam negeri.

 Tujuan devisa

Kemudian devisa juga memiliki tujuan lain sesuai dengan fungsi devisa, yaitu sebagai berikut:

1. Memberikan bantuan berupa sumbangan ke negara-negara lain yang sedang mengalami


musibah.
2. Membiayai para mahasiswa untuk belajar di luar negeri.
3. Membiayai pengiriman tim lomba, misalnya dalam bidang kesenian dan olahraga.
4. Membangun berbagai fasilitas umum yang ada di dalam negeri.
5. Membiayai korps diplomatik di luar negeri.
6. Membayar barang-barang konsumsi hasil impor seperti pangan, kain, dan lain-lain.
7. Membayar barang-barang modal hasil impor seperti misalnya mesin pabrik untuk
produksi.
8. Membayar jasa-jasa ke luar negeri seperti misalnya jasa pelayaran, pembangunan, dan
lain-lain.

 Macam macam devisa

#1 Macam-macam Devisa Berdasarkan Wujudnya


Macam-macam devisa berdasarkan wujudnya ada dua, yaitu:

Devisa Kartal
Devisa kartal adalah suatu devisa yang memiliki wujud uang kertas atau uang logam.

Devisa Giral
Devisa giral adalah suatu devisa yang memiliki wujud surat-surat berharga, seperti cek, wesel,
IMO (Internasional Money Order), cek perjalanan (travellers cheque), dan lain-lain.
#2 Macam-macam Devisa Berdasarkan Sumbernya
Macam-macam devisa berdasarkan sumbernya juga terdiri dari dua, yaitu:

Devisa Umum
Devisa umum adalah devisa yang dapat diperoleh tanpa adanya kewajiban untuk
mengembalikannya, misalnya seperti ekspor, penyelenggaraan jasa-jasa, dan penerimaan bunga
modal.

Devisa Kredit
Devisa kredit merupakan suatu devisa yang berasal dari kredit atau pinjaman luar negeri dan
dengan syarat untuk mengembalikannya.

Contoh devisa kredit: misalnya pemerintah memperoleh pinjaman dari Bank Dunia, kredit itu
disalurkan ke masyarakat dalam bentuk devisa kredit.

Salah satu lembaga di Indonesia yang memiliki tugas untuk mengawasi devisa adalah Biro Lalu
Lintas Devisa (BLLD). Biro Lalu Lintas Devisa memiliki tugas untuk mengawasi penggunaan
devisa serta berusaha untuk bisa menambah pemasukan devisa.

 Sumber perolehan devisa

Berikut ini sumber-sumber perolehan devisa antara lain:

 Kegiatan ekspor
Kegiatan ekspor adalah sebagai salah satu andalan suatu negara untuk memperoleh pemasukan
devisa.Besarnya volume ekspor akan mempengaruhi banyaknya devisa yang diperoleh suatu
negara. Dalam hal ini berarti ekspor yang tinggi akan meningkatkan cadangan devisa suatu
negara.

 Penyelenggaraan jasa-jasa
Umumnya, negara yang mengandalkan perdagangan jasa untuk memperoleh devisa adalah
negara yang tidak memiliki banyak sumber daya alam.Contohnya seperti Singapura, mereka
mengandalkan sektor jasa perdagangan sebagai sumber utama perolehan devisanya, hal ini
karena Singapura tidak memiliki banyak sumber daya alam.Contoh jasa lainnya yaitu jasa
pengiriman barang (ekspor maupun impor), jasa perbankan, bandar udara, pelabuhan kapal laut,
kapal-kapal layar ke luar negeri, dan lain sebagainya.

 Kegiatan pariwisata
Sektor pariwisata juga dijadikan andalan dalam memperoleh devisa oleh banyak negara. Salah
satu perolehan devisa menggunakan jasa pariwisata adalah diperoleh dari adanya kunjungan turis
baik itu domestik maupun mancanegara.Pada prakteknya, turis asing akan menukarkan mata
uang negara asalnya dengan mata uang negara yang dikunjunginya. Sehingga valuta asing yang
ditukarkan dengan mata uang negara tersebut merupakan devisa.Jika kunjungan atau kedatangan
turis ke suatu negara semakin tinggi, maka semakin tinggi pula devisa yang akan mengalir ke
negara tersebut. 

 Pinjaman luar negeri (bantuan luar negeri)


Pinjaman luar negeri juga menjadi salah satu sumber perolehan devisa oleh suatu negara, dan
kebanyakan adalah negara yang sedang berkembang.Pinjaman tersebut biasanya digunakan
untuk membiayai kegiatan impor barang ataupun jasa. Meskipun nantinya pinjaman tersebut
harus dibayar atau dikembalikan, tapi pada saat menerima pinjaman tersebut maka devisa negara
akan bertambah.

 Hibah atau hadiah dari luar negeri


Hibah atau hadiah adalah sumber perolehan devisa negara yang berasal dari pemberian negara
lain dan sifatnya tidak mengikat.Hibah bisa berupa barang, jasa, atau tenaga ahli. Jika hibah yang
diterima berupa mata uang asing, maka hal ini akan menambah cadangan devisa suatu negara
sehingga mempermudah pembayaran perdagangan internasioanl.

 Tenga kerja di luar negeri


Tenaga kerja di luar negeri merupakan salah satu sumber devisa. Hal ini dikarenakan adanya
dana yang bersumber dari warga negara yang bekerja di luar negeri, seperti TKI atau TKW.Uang
hasil kerja mereka akan dibayarkan dalam bentuk mata uang asing. Agar mata uang tersebut bisa
digunakan di dalam negeri, maka terlebih dahulu harus ditukarkan dengan mata uang dalam
negeri.Akibat dari banyaknya penukaran mata uang yang dilakukan oleh TKI, maka negara
tersebut akan mendapatkan tambahan cadangan devisa.Para TKI tersebut mampu memberikan
peranan yang besar dalam memperoleh devisa suatu negara dengan cara uang yang ditransfer
dari asal negara mereka bekerja.Di Indonesia sendiri tenaga kerja di luar negeri merupakan salah
satu sumber perolehan devisa tertinggi. Mereka juga sering disebut dengan pahlawan devisa.

 Sistem devisa

Berikut ini adalah beberapa sistem devisa:

Dalam sistem standar emas ini terdapat beberapa asumsi yaitu sebagai berikut:

1. Nilai mata uang negara tersebut dinyatakan dengan emas.


2. Jumlah emas yang keluar masuk negara tersebut bebas tidak terbatas.
3. Badan moneter yang ada di negara tersebut bersedia untuk membeli dan menjual emas
berdasarkan perbandingan nilai yang sudah ditentukan.

 Sistem Kurs Mengambang


Pada sistem kurs mengambang, nilai tukar mata uang atau kurs valuta asing ditentukan langsung
oleh permintaan dan penawaran pada bursa valuta asing.

Sistem ini dibagi menjadi dua macam, yaitu sebagai berikut:

1. Sistem kurs mengambang murni


Pada sistem ini, sama sekali tidak ada campur tangan pemerintah dalam penentuan nilai
tukar di pasar uang.
2. Sistem kurs mengambang tidak murni
Pada sistem ini, terdapat campur tangan pemerintah dalam permintaan dan penawaran
mata uangnya, sehingga mempengaruhi nilai tukar di pasar uang.
 Sistem Kurs Tambatan
Dalam sistem kurs tambatan ini, penentuan nilai tukar dilakukan dengan mengaitkan nilai mata
uang suatu negara dengan mata uang negara lain atau sejumlah mata uang tertentu.

Ada beberapa negara di Afrika yang melakukan sistem kurs tambatan ini. Negara tersebut
mengaitkan mata uangnya dengan mata uang Perancis, beberapa negara lainnya mengaitkan
dengan mata uang dollar Amerika.

 Sistem Pengawasan Devisa


Dalam sistem pengawasan devisa ini pemerintah mengatur dan memonopoli seluruh transaksi
mata uang asing di negara tersebut.Tujuan dari monopoli ini merupakan salah satu pencegahan
adanya modal yang mengalir ke luar negeri dan melindungi pengaruh buruk perekonomian
negara lain.Oleh karena itu pada sistem ini pemerintah memerlukan alokasi dalam penggunaan
mata uang asing.

Anda mungkin juga menyukai