Dapat memperoleh barang atau jasa yang tidak bisa dihasilkan sendiri karena adanya
perbedaan sumber daya alam, kemampuan sumber daya manusia, teknologi dan lainnya.
Dapat memperluas pasar untuk tujuan menambah keuntungan dari spesialisasi
Memungkinkan transfer teknologi modern untuk memahami teknik produksi yang lebih
efisien dan modern dalam hal manajemen.
Dapat mempercepat pertumbuhan ekonomi sebuah negara
Menambah devisa negara dari hasil ekspor
Perdagangan internasional dapat membuka lapangan pekerjaan di sebuah negara
Menjalin persahabatan dengan negara lain
Meningkatkan penyebaran sumber daya alam sebuah negara
Kebebasan ekonomi atau liberalisme sudah mulai ditanamkan dalam perdagangan internasional.
Siapa saja berhak meningkatkan dan memperluas pasarnya untuk menjual belikan produk lintas
negara.Pasar bebas dibutuhkan untuk meningkatkan kerja sama antar negara yang berpeluang
menambah pendapatan negara. Kebebasan ekonomi menjadi pemicu individu maupun kelompok
untuk berlomba-lomba menambah pasar dan meningkatkan produksi.
Setiap negara memiliki keadaan geografis yang berbeda dengan negara lain yang menyebabkan
perbedaan pada sumber daya yang dihasilkan.
Sebagai contoh dahulunya rempah-rempah hanya didapatkan di wilayah tropis seperti Indonesia,
sehingga Indonesia menjadi pemasok rempah-rempah terbesar di beberapa negara barat. Setiap
negara tidak dapat memenuhi semua sumber daya yang dibutuhkan sehingga perlu melakukan
pertukaran dengan negara lain.
Saat ini untuk melakukan interaksi dengan negara lain tidak harus bertatap muka, karena segala
komunikasi sekarang bisa dilakukan dengan teknologi informasi berbasis internet.
Perkembangan digitalisasi dan peralatan komunikasi memicu setiap negara untuk meningkatkan
produksinya untuk dipasarkan negara lain dengan asumsi bahwa di negara tersebut tidak dapat
menyediakan barang atau jasa tersebut.
Tidak hanya perbedaan sumber daya alamnya saja, namun perbedaan sumber daya manusiannya
juga dapat menyebabkan perbedaan kemampuan dalam hal teknologi. Perbedaan teknologi ini
menyebabkan suatu negara yang hanya bisa menghasilkan barang mentah harus mengekspor ke
negara lain untuk diolah dan diimpor kembali ke negaranya dengan harga lebih mahal.
Begitu juga sebaliknya, jika suatu negara hanya maju dalam teknologi saja tanpa adanya pasokan
sumber daya alam maka ia membutuhkan bantuan dari negara lain. Inilah peran suatu bentuk
perdangan internasional yang saling menguntungkan
Menghemat Biaya
Perdagangan internasional dinilai dapat menghasilkan pasar yang lebih luas dan pendapatan
lebih banyak daripada jika hanya diproduksi dalam negeri saja. Sehingga produksi dalam skala
besar tentunya dapat menghemat biaya yang harus dikeluarkan untuk produksi (fixed cost).
Kurs mata uang asing yang tidak stabil membuat para eksportir maupun importir mengalami
kesulitan dalam menentukan harga valuta asing. Kesulitan tersebut berdampak pula terhadap
harga penawaran maupun permintaan dalam perdangan. Hal ini membuat para pedagang
internasional enggan melakukan kegiatan ekspor dan impor
Pada saat melakukan kegiatan perdagangan internasional, negara pengimpor akan mengalami
kesulitan dalam hal pembayaran. Apabila pembayarnya dilakukan secara tunai maka negara
pengimpor akan mengalami kesulitan dan resiko yang tinggi, seperti perampokan. Oleh karena
itu, negara pengekspor tidak mau menerima pembayaran secara tunai tetapi melalui kliring
internasional atau telegraphic transfer atau menggunakan L/C.
Setiap negara tentunya akan selalu melindungi hasil produksinya sendiri. Mereka tidak ingin
hasil produksinya tersaingi oleh hasil peoduksi dari luar negeri. Oleh karena itu, setiap negara
akan memberlakukan kebijakan untuk melindungi barang-barang dalam negeri. Salah satunya
dengan menetapkan tarif impor.
Apabila tarif impor tinggi maka produk impor tersebut akan menjadi lebih mahal daripada
peoduk dalam negeri sehingga mengakibatkan masyarakat menjadi kurang tertarik untuk
membeli produk impor. Hal itu akan menjadi penghambat bagi negara lain untuk melakukan
perdagangan.
Rendahnya kualitas tenaga kerja dapat menghambat perdagangan internasional karena jika
sumber daya manusianya rendah, maka kualitas dari hasil produksi(produk) akan rendah pula.
Suatu negara yang memiliki kualitas produk rendah akan sulit bersaing dengan barang yang
dihasilkan oleh negara lain yang kualitasnya lebih baik. Hal ini tentunya menjadi penghambat
bagi negara yang bersangkutan untuk melakukan perdagangan internasional.
Mata uang yang berlaku di setiap negara berbeda. Negara yang melakukan kegiatan ekspor,
biasanya meminta kepada negara pengimpor untuk membayar dengan menggunakan mata uang
negara pengekspor. Pembayarannya tentunya akan berkaitan dengan nilai uang itu sendiri.
Padahal nilai uang setiap negara berbeda-beda. Apabila nilai mata uang negara pengekspor lebih
tinggi daripada nilai mata uang negara pengimpor, maka dapat menambah pengeluaran bagi
negara pengimpor. Dengan demikian, agar kedua negara diuntungkan dan lebih mudah proses
perdagangannya perlu adanya penetapan mata uang sebagai standar internasional.
Bentuk hambatan perdagangan yang muncul akibat adanya kebijakan ekspor-impor, antara lain:
.
2). Kuota Impor
Kuota membatasi banyaknya unit yang dapat diimpor. Tujuannya adalah untuk membatasi
jumlah barang tersebut di pasar dan menaikkan harga produknya.
3).Subsidi
Subsidi adalah bantuan pemerintah untuk produsen lokal. Subsidi dihasilkan dari pajak yang
dipungut pemerintah dari rakyat.
4). Exchage Control
Biasanya, negara – negara yang menggunakan kontrol devisa adalah mereka yang ekonomi
lemah. Kontrol ini memungkinkan negara – negara yang ekonominya lebih stabil membatasi
jumlah volatilitas nilai tukar mata uang yang masuk / keluar.
Terjadinya Perang
Terjadinya perang dapat menyebabkan hubungan antarnegara terputus. Selain itu, kondisi
perekonomian negara yang sedang berperang tersebut juga akan mengalami kelesuan. Hal ini
dapat menyebabkan perdagangan antarnegara akan terhambat.
J. Peraturan anti-dumping
Politik Dumping adalah menjual suatu barang yang nilainya lebih tinggi dari harga beli, baik
dijual di luar negeri maupun dalam negeri tetap mendapat untung. Adapun beberapa motif dari
Politik Dumping, yaitu antara lain:
1. Barang-barang yang diminati oeh negara asal, supaya dapat terjual di luar negeri.
2. Memperkenalkan suatu produk dalam negeri ke negara lain.
3. Berebut pasar luar negeri.
Biasanya dalam satu wilayah regional terdapat organisasi ekonomi. Tujuan organisasi adalah
untuk memajukan perekonomian negara anggotanya. Kebijakan serta peraturan yang
dikeluarkannya pun hanya untuk kepentingan negara anggota saja. Sebuah organisasi ekonomi
regional akan mengeluarkan peraturan ekspor dan impor yang khusus untuk negara anggotanya.
Akibatnya apabila ada negara di luar anggota organisasi tersebut melakukan perdagangan dengan
negara anggota akan mengalami kesulitan.
Secara garis besar terdapat 2 kebijakan yaitu kebijakan perdagangan bebas dan kebijakan
proteksionis, untuk lebih jelasnya simak berikut ini.
1. Kebijakan Perdagangan Bebas
Pengertian kebijakan proteksionis adalah sebuah kebijakan perdagangan yang bertujuan untuk
melindungi produk-produk dalam negeri sehingga mampu bersaing dengan produk-produk asing
yang beredar di dalam negeri.
Kebijakan perdagangan proteksionis ini terbagi menjadi beberapa macam, berikut penjelasannya:
a. Kebijakan Kuota
Pengertian kebijakan kuota adalah suatu kebijakan yang membatasi jumlah keluar masuknya
barang pada suatu negara dan negara lain dalam jangka waktu yang telah ditentukan. Kebijakan
ini mengatur kebijakan impor.
Kebijakan impor yaitu membatasi komoditi barang yang akan diimpor dengan tujuan untuk
melindungi produk dalam negeri.
Sedangkan kebijakan ekspor itu membatasi jumlah barang yang akan diekspor dengan tujuan
menjamin ketersediaan dan kebutuhan dalam negeri.
Pengertian kebijakan penetapan tarif adalah suatu kebijakan yang menentukan bea impor tinggi
terhadap barang impor, yang bertujuan ketika barang tersebut masuk dalam negeri akan lebih
mahal.
Sedangkan barang-barang dalam negeri yang sejenis mampu bersaing dengan kualitas yang
sama, namun dengan harga yang lebih jelas. Intinya bahwa kebijakan tarif ini bertujuan untuk
melindungi produk dalam negeri.
c. Kebijakan Penentuan Subsidi
Kebijakan subsidi merupakan suatu kebijakan yang diterbitkan oleh pemerintah untuk
memberikan bantuan terhadap industri dalam negeri yang berbentuk modal seperti mesin,
keringanan pajak, tenaga ahli, peralatan, pengembalian pajak, kredit juga subsidi yang dapat
menambah konsumsi dalam negeri dan menjual dengan harga yang murah.
d. Premi
Premi bisa diartikan sebagai hadiah atau penambahan dana yang berupa uang dan diberikan
kepada produsen yang sukses dalam mencapai target produksi yang sudah ditentukan pemerintah
dengan kuantitas dan kualitas yang tinggi.
Tujuan diadakannya premi ini adalah sebagai pemicu terhadap industri-industri lain agar
menghasilkan produk-produk berkualitas negeri sendiri.
e. Larangan Ekspor
Pengertian larangan ekspor adalah kebijakan yang diterbitkan oleh pemerintah untuk melarang
kegiatan ekspor yang tidak dilandasi berdasarkan pertimbangan ekonomi, politik, sosial dan
budaya. (Kebijakan model ini hanya dilakukan sewaktu-waktu saja).
f. Larangan Impor
Kebijakan impor ini merupakan kebijakan pemerintah yang diambil sebagai pelindung industri
kecil yang baru dalam negeri atau bisa juga untuk menghemat devisa.
Karena, apabila biaya ekspor lebih rendah dibandingkan biaya impor maka akan memperngaruhi
devisa negara. (Contoh, larangan impor pakaian bekas dan obat-obatan yang bisa membahayakan
bagi kesehatan).
g. Deskriminasi Harga
Pengertian deskriminasi harga adalah penetapan harga yang berbeda antar negara atau 2 pasar
yang berbeda atau yang sama.
Tujuannya adalah untuk mengawasi harga jual dan beli sehingga bisa diketahui elastisitas
permintaan dan memaksimalkan keuntungan. Di sisi lain juga bisa menekan negara tertentu agar
menurunkan harga.
h. Politik Dumping
Kebijakan ini merupakan kebijakan diskriminasi harga secara internasional dengan cara
menentukan harga lebih rendah untuk barang luar negeri dan harga lebih murah untuk penjualan
dalam negeri, tujuannya adalah untuk memperluas dan menguasai pasar dengan mudah. Dalam
hal ini China paling depan.
Perlu diketahui bahwa setiap tindakan itu mempunyai tujuan, begitu pun dengan kebijakan
perdagangan internasional ini. Berikut ini adalah beberapa tujuan mengenai kebijakan
perdagangan internasional.
Autarki
Autarki adalah sebuah jalan untuk menghindari dari pengaruh negara lain dalam beberapa hal
bukan hanya ekonomi, akan tetapi juga pada bidang politik dan militer.
Kesejahteraan
Kesejahteraan merupakan salah satu kebijakan yang diambil, dengan menciptakan kesejahteraan
dan mengadakan perdagangan internasional ini akan memperoleh keuntungan maksimal dari
terjadinya spesialisasi suatu produksi dan meningkatnya tingkat konsumsi masyarakat di suatu
negara.
Dengan adanya kebijakan ekonomi internasional ini kita mampu menghapuskan segala bentuk
hambatan perdagangan internasional seperti tarif bus, larangan perdagangan, quota dll.
Proteksi
Contoh, ketika pemerintah menerapkan sebagian stabilitas ekonomi internasional pada negara
yang kelebihan valuta asing atau devisa maka akan terjadi sesuatu pada neraca pembayaran.
Pembangunan Ekonomi
Terjadinya pembangunan ekonomi merupakan salah satu tujuan utama diterapkannya kebijakan
ekonomi internasional. Perlu diketahui bahwa ketika suatu negara mengalami pembangunan
ekonomi yang baik dan merata, maka ia menunjukkan bahwa kesejahteraan masyarakat terjamin.
Untuk mencapai pembangunan dan kesejahteraan makan perlu ditetapkan kebijakan antara lain:
Melakukan perlindungan terhadap industri dalam negeri (terkhusus pada industri yang
masih dalam masa awal perjalanannya).
Menekan jumlah barang impor yang tidak terlalu dibutuhkan.
Memperbanyak ekspor.
Pembayaran kontan adalah pembayaran yang dilakukan dengan menggunakan uang fisik secara
langsung. Itu artinya, pembayar menyerahkan uang saat terjadi pembelian barang. Bisa dengan
rupiah, maupun berbagai mata uang lain. Selama kita memberikan uang secara langsung kepada
penjual, hal ini dinamakan dengan tunai/kontan. Adapun orang (internasional) yang melakukan
pembayaran dengan kontan adalah turis, jemaah haji, tenaga kerja yang bekerja di luar negeri,
dan sebagainya.
Alat pembayaran internasional bisa juga dilakukan oleh bank dengan kesepakatan pembeli dan
penjual sebelumnya. Dengan menggunakan wesel, berarti pihak bank dalam negeri akan
mengeluarkan surat perintah pembayaran kepada bank di luar negeri sesuai dengan tujuan,
jumlah uang, dan nama orang yang tertulis di dalam wesel.
Kenapa?
Karena penjual tidak berani melepas barang sebelum ada kepastian pembayaran dari pembeli,
dan pembeli pun tidak berani membeli sebelum ada kepastian dari penjual. Oleh karena itu, bank
berperan sebagai pihak perantara yang menjamin barang dengan pemberian kredit.
5. Cek (Cheque)
Pembayaran internasional dapat pula dilakukan dengan cek. Pembayaran dilakukan dengan
cara importir mengirimkan cek kepada eksportir melalui bank yang ditunjuk di negara
eksportir. Bank yang ditunjuk biasanya adalah bank yang mempunyai cabang di negara importir
agar eksportir dapat dengan mudah mencairkan cek tersebut.
6. Emas
Pembayaran dengan emas dilakukan dengan menentukan berapa nilai suatu barang terhadap
emas, baru kemudian dibayar sesuai dengan harga emas dari barang tersebut. Sistem ini
digunakan untuk menjaga nilai dari harga suatu barang supaya tidak “rusak” oleh inflasi. Sistem
pembayaran dengan emas biasanya dilakukan untuk pembayaran barang berharga yang cukup
tinggi nilainya.
7. Kompensasi Pribadi
Cara ini dilakukan dengan memberikan kemudahan antara eksportir dengan importir dalam satu
negara. Contohnya, Annisa, orang Indonesia, mengekspor barang senilai $ 1.000 atau setara Rp
13.000.000 kepada Michael di Amerika. Teman Annisa, Ali, menjual barang kepade Robert,
orang Amerika, senilai Rp 13.000.000 atau setara $ 1.000. Pembayaran dapat dilakukan dengan
cara Annisa membayar kepada Ali senilai Rp 13.000.000 dan Robert membayar kepada Michael
senilai $ 1.000.
8.Devisa
Pengertian Devisa
Pengertian devisa adalah sejumlah valuta asing yang berguna untuk membiayai seluruh transaksi
perdagangan internasional atau perdagangan antarnegara.
Devisa juga bisa diartikan sebagai kekayaan dalam bentuk mata uang asing yang dimiliki oleh
suatu negara.
Devisa sendiri terdiri atas valuta asing, yaitu mata uang yang diakui dan diterima oleh semua
negara di dunia seperti US Dollar, Dollar Canada, Euro (Eropa), Poundsterling (Inggris), Franc
(Prancis), Franc (Switzerland), Deutshe Mark (Germany), Yen (Jepang), emas, dan surat
berharga yang berlaku dalam pembayaran internasional.
Berbicara mengenai pengertian devisa, ada yang namanya cadangan devisa. Cadangan devisa
adalah sejumlah valuta asing yang dicadangkan oleh Bank Sentral untuk kebutuhan pembiayaan
serta kewajiban luar negeri.
Cadangan devisa ini merupakan salah satu indikator yang menunjukkan kuat-lemahnya
perekonomian suatu negara. Apabila negara memiliki cadangan devisa yang besar, maka
stabilitas moneter dan ekonomi makro negara tersebut akan terjamin.
Fungsi devisa
Karena ternyata devisa memiliki fungsi yang berperan penting dalam perekonomian suatu
negara, fungsi devisa tersebut antara lain sebagai berikut:
1. Sebagai alat pembayaran cicilan utang luar negeri khususnya bunganya
2. Menjadi alat pembayaran barang-barang dan jasa impor.
3. Sebagai Sumber pendapatan negara dalam membiayai pembangunan nasional.
4. Pembiayaan hubungan luar negeri, seperti biaya misi pendidikan dan kesenian, biaya
perjalanan dinas pejabat, biaya diplomatik, dan bantuan luar negeri.
5. Sebagai stabilisator nilai mata uang dalam negeri.
Tujuan devisa
Kemudian devisa juga memiliki tujuan lain sesuai dengan fungsi devisa, yaitu sebagai berikut:
Devisa Kartal
Devisa kartal adalah suatu devisa yang memiliki wujud uang kertas atau uang logam.
Devisa Giral
Devisa giral adalah suatu devisa yang memiliki wujud surat-surat berharga, seperti cek, wesel,
IMO (Internasional Money Order), cek perjalanan (travellers cheque), dan lain-lain.
#2 Macam-macam Devisa Berdasarkan Sumbernya
Macam-macam devisa berdasarkan sumbernya juga terdiri dari dua, yaitu:
Devisa Umum
Devisa umum adalah devisa yang dapat diperoleh tanpa adanya kewajiban untuk
mengembalikannya, misalnya seperti ekspor, penyelenggaraan jasa-jasa, dan penerimaan bunga
modal.
Devisa Kredit
Devisa kredit merupakan suatu devisa yang berasal dari kredit atau pinjaman luar negeri dan
dengan syarat untuk mengembalikannya.
Contoh devisa kredit: misalnya pemerintah memperoleh pinjaman dari Bank Dunia, kredit itu
disalurkan ke masyarakat dalam bentuk devisa kredit.
Salah satu lembaga di Indonesia yang memiliki tugas untuk mengawasi devisa adalah Biro Lalu
Lintas Devisa (BLLD). Biro Lalu Lintas Devisa memiliki tugas untuk mengawasi penggunaan
devisa serta berusaha untuk bisa menambah pemasukan devisa.
Kegiatan ekspor
Kegiatan ekspor adalah sebagai salah satu andalan suatu negara untuk memperoleh pemasukan
devisa.Besarnya volume ekspor akan mempengaruhi banyaknya devisa yang diperoleh suatu
negara. Dalam hal ini berarti ekspor yang tinggi akan meningkatkan cadangan devisa suatu
negara.
Penyelenggaraan jasa-jasa
Umumnya, negara yang mengandalkan perdagangan jasa untuk memperoleh devisa adalah
negara yang tidak memiliki banyak sumber daya alam.Contohnya seperti Singapura, mereka
mengandalkan sektor jasa perdagangan sebagai sumber utama perolehan devisanya, hal ini
karena Singapura tidak memiliki banyak sumber daya alam.Contoh jasa lainnya yaitu jasa
pengiriman barang (ekspor maupun impor), jasa perbankan, bandar udara, pelabuhan kapal laut,
kapal-kapal layar ke luar negeri, dan lain sebagainya.
Kegiatan pariwisata
Sektor pariwisata juga dijadikan andalan dalam memperoleh devisa oleh banyak negara. Salah
satu perolehan devisa menggunakan jasa pariwisata adalah diperoleh dari adanya kunjungan turis
baik itu domestik maupun mancanegara.Pada prakteknya, turis asing akan menukarkan mata
uang negara asalnya dengan mata uang negara yang dikunjunginya. Sehingga valuta asing yang
ditukarkan dengan mata uang negara tersebut merupakan devisa.Jika kunjungan atau kedatangan
turis ke suatu negara semakin tinggi, maka semakin tinggi pula devisa yang akan mengalir ke
negara tersebut.
Sistem devisa
Dalam sistem standar emas ini terdapat beberapa asumsi yaitu sebagai berikut:
Ada beberapa negara di Afrika yang melakukan sistem kurs tambatan ini. Negara tersebut
mengaitkan mata uangnya dengan mata uang Perancis, beberapa negara lainnya mengaitkan
dengan mata uang dollar Amerika.