INTERNASIONAL
Oleh kelompok 6
XI IPS 2
Nama Kelompok :
Keunggulan mutlal terjadi bila suatu negara lebih unggul terhadap satu
macam produk yang dihasilkan, dengan biaya produksi yang lebih murah
jika dibandingkan dengan biaya produksi di megara lain.
Teori ini dikemukakan oleh Adam Smith.
Teori Perdagangan Internasional
C. Teori keunggulan komparatif (Comparative Advantage) oleh David Ricardo
Teori keunggulan komparatif menyatakan bahwa meskipun sebuah negara sanggup menghasilkan
semua barang pada harga-harga yang lebih rendah daripada negara lain, perdagangan masih tetap
akan menguntungkan kedua negara tersebut, berdasarkan biaya komparatif. Dengan demikian,
negara harus berkonsentrasi pada produk dengan keunggulan paling tinggi atau produk dengan
kerugian komparatif paling rendah. Sebaliknya, mengimpor produk dengan keunggulan komparatif
paling rendah atau dengan kerugian komparatif paling tinggi.
Keunggulan komparatif adalah keunggulan relatif suatu barang dalam perdagangan internasional
yang diukur berdasarkan rasio nilai tukar suatu barang terhadap barang lain yang diproduksi suatu
negara dibandingkan dengan nilai tukar barang-barang yang sama yang diproduksi negara lain. Jadi,
keunggulan komparatif terjadi bila suatu negara lebih unggul terhadap kedua macam produk yang
dihasilkan dengan biaya tenaga kerja yang lebih murah jika dibandingkan dengan biaya tenaga kerja
di negara lain.
Kebijakan
Perdagangan
Internasional
Kebijakan perdagangan internasional
adalah segala tindakan pemerintah negara,
baik langsung maupun tidak langsung
untuk memengaruhi komposisi, arah, serta
bentuk perdagangan luar negeri atau
kegiatan perdagangan.
Kebijakan-kebijakan internasional :
A. Premi
Premi adalah penambahan dana kepada produsen yang berhasil
mencapai target produksi (prestasi) yang ditentukan oleh pemerintah.
Berikut keuntungan dengan adanya premi
1) Harga jual barang lebih murah dan lebih terjangkau untuk masyarakat
sehingga menyebabkan permintaan bertambah lebih banyak
2) Hasil produksi meningkat.
3) Menjaga kelangsungan hidup (kontinuitas) perusahaan.
B. Diskriminasi Harga
Diskminasi harga adalah penetapan harga jual yang berbeda pada das pasar atau lebih
terhadap barang yang sama Tujuan kebijakan diskriminasi harga adalah mengadakan
pengawasan terhadap
harga jual dan harga bel sehingga dapat diketahua elastisitas permintaan dan untuk me
maksimalkan kuntungan Sebab-sebab suatu negera melakukan diskriminasi harga adalah
sebagai berikut
1) Sifat barang yang dijual dapat memungkinkan dilakukan diskriminasi harga.
2) Barang tidak dapat dipindahkan dari suatu pasar ke pasar yang lain.
3) Sifat permintaan dan elastisitas permintaan di masing-masing pasar harus berbeda.
4) Produsen dapat mengeksploitasi beberapa sikap tidak rasional konsumen, misalnya
perbedaan kemasan, ukuran, dan wama
C. Dumping
Dumping adalah suatu kebijakan penetapan harga secara internasional (international price discrimination)
yang dilakukan dengan menjual suatu komoditas di luar negeri
Tujuan pemerintah menetapkan kebijakan dumping
1) Sporadic dumping merupakan tindakan perusahaan dalam menjual produknya di luar negeri dengan harga
yang lebih murah secara sporadis dibandingkan dengan harga di dalam negeri karena adanya surplus produksi
di dalam negeri.
2) Predatory dumping merupakan tindakan perusahaan untuk menjual barangnya di luar negeri dengan harga
yang lebih murah untuk sementara sehingga dapat meng- gusur atau mengalahkan perusahaan lain dari
persaingan bisnis. Setelah mendapat monopoli pasar, harga kembali dinaikkan untuk mendapat profit
maksimal.
3) Persitent dumping merupakan kecenderungan monopoli yang berkelanjutan dari suatu perusahaan di pasar
domestik untuk memperoleh profit maksimal dengan menetapkan harga yang lebih tinggi di dalam negeri
daripada di luar negeri.
D. Larangan Ekspor
Larangan ekspor merupakan kebijakan pemerintah suatu negara melarang semua ekspor komoditas
tertentu. Tujuannya adalah agar industri dapat membuka kesempatan kerja baru, memberantas
penyelundupan, dan menghindari kelangkaan barang.
Tarif merupakan pajak yang diterapkan pada harga barang impor. Tarif akan diberlakukan apabila harga
pasar lebih rendah dari harga domestik (dalam negeri). Jadi, tarif yang dikenakan terhadap produk impor
memberikan proteksi kepada produsen dalam negeri dalam bentuk mahalnya barang impor di dalam
negeri.
B. Kuota (Quota)
Kuota adalah suatu pembatasan jumlah barang yang dapat diimpor oleh suatu negara dari semua negara
atau dari negara-negara tertentu dalam jangka waktu yang ditentukan. Pembatasan barang impor berarti
barang yang masuk jumlahnya terbatas sehingga biaya rata-rata untuk masing-masing barang meningkat.
Dampak dari diberlakukannya kuota, antara lain harga barang impor akan naik dan permintaan terhadap
barang tersebut di pasar domestik akan turun sehingga produksi barang yang sama di dalam negeri
meningkat.
Devisa, Alat Pembayaran, Kurs Valuta Asing
A. Devisa
Segala transaksi yang dilakukan oleh suatu negara dalam hubungan ekonominya
dengan negara lain, baik berupa barang, jasa, maupun modal dicatat secara
sistematik di dalam suatu daftar atau catatan yang disebut neraca pembayaran
internasional (balance of payment).
Jadi, neraca pembayaran adalah ikhtisar dari semua transaksi ekonomi
internasional (per- dagangan, investasi, pinjaman, dan sebagainya) yang terjadi
antara penduduk (pengusaha, individu, perusahaan, atau pemerintah) dalam
suatu negara dan penduduk luar negeri selama jangka waktu tertentu, biasanya 1
tahun dan dinyatakan dalam dollar AS.
2. Tujuan dan Fungsi Neraca Pembayaran Internasional
1) Current account terdiri dari neraca perdagangan (balance of trade), neraca jasa servis (service account), dan
neraca transaksi sepihak (unilateral account).
2) Transaksi ekspor pada current account dicatat sebagai transaksi kredit atau positif karena menghasilkan
devisa.
3) Transaksi impor pada current account dicatat sebagai transaksi debet atau negatif karena mengeluarkan
devisa.
1) Reserve account adalah neraca yang menunjukkan perubahan cadangan atau saldo devisa yang diperoleh dari
tahun yang bersangkutan dari hasil penjumlahan saldo current account dan saldo capital account.
2) Perubahan cadangan devisa atau saldo devisa (dR) dari tahun yang bersangkutan ini pada dasarnya sudah
menunjukkan posisi keuangan internasional suatu negara berdasarkan transaksi yang tercatat pada current account
dan capital account.
3) Jika saldo reserve account menunjukkan angka positif (dR > 0), dapat dikatakan bahwa posisi BOP dalam keadaan
surplus dan sebaliknya, jika menunjukkan angka negatif (dR < 0), dapat dikatakan BOP dalam keadaan defisit.
4. Neraca Pembayaran Defisit, Surplus, dan Seimbang, serta Dampaknya terhadap Perekonomian
Suatu Negara
1) Neraca pembayaran defisit terjadi apabila jumlah pembayaran lebih besar daripada jumlah
penerimaan (transaksi kredit < transaksi debet). Suatu negara jika mengalami kelebihan impor
dan kelebihan tersebut ditutup dengan menambah pinjaman akomodatif serta mengurangi
cadangan (stok) nasional, negara tersebut sedang mengalami defisit total.
2) Neraca pembayaran surplus terjadi apabila jumlah penerimaan lebih besar daripada jumlah
pembayaran atau utang (transaksi kredit > transaksi debet).
3) Neraca pembayaran seimbang terjadi apabila jumlah pembayaran atau utang sama dengan
jumlah penerimaan (transaksi kredit = transaksi debet).
b. Dampak Neraca Pembayaran Defisit, Surplus, dan Seimbang
a) Produsen dalam negeri tidak dapat bersaing dengan barang-barang impor. b) Pendapatan
negara sedikit sehingga utang negara bertambah besar.
c) Perusahaan banyak yang gulung tikar sehingga pengangguran meningkat akibat dari PHK.
Ketiga dampak di atas disebut pengaruh deflator yang mendorong atau menjurus ke
arah penurunan harga (deflasi).
2) Dampak Neraca Pembayaran Surplus
3) Dampak Neraca Pembayaran Seimbang
Terima
Kasih
KELOMPOK 6 | XI IPS 2