Anda di halaman 1dari 28

PERDAGANGAN

INTERNASIONAL
Oleh kelompok 6

XI IPS 2
Nama Kelompok :

Novita Putri P. (28)


Nurrohmam Junianto (29)
Rakhella Agmi R. (31)
Sabila Niken O.R. (33)
Talita Salsabilla (34)
Isi Presentasi

APA ITU PERDAGANGAN


INTERNASIONAL?
Perdagangan internasional merupakan proses pertukaran
barang dan jasa antara negara yang satu dan negara yang
lain. Pengertian lain, Perdagangan internasional adalah suatu
kegiatan transaksi atau tukar-menukar barang atau jasa
antarnegara melalui kegiatan ekspor dan impor.

Inti dari perdagangan internasional adalah ekspor dan impor.


Perdagangan internasional bersifat:
1. Bilateral : Hubungan antara dua negara dengan
tujuan saling menguntungkan kedua belah pihak.
2. Regional : Bersifat kedaerahan
3. Multilateral : Kerja sama yang diselenggarakan oleh
bangsa-bangsa di dunia tanpa memandang wilayah
atau perkembangan perekonomian suatu negara.
Faktor pendorong perdagangan internasional :
- Kebutuhan negara dan masyarakat
- Perbedaan sumber daya alam
- Meningkatnya kualitas sumber daya manusia
- Perluasan target pasar
- Perbedaan iklim
- Perbedaan selera
- Transportasi antarnegara mencari dukungan luar negeri
Faktor Penghambat Perdagangan Internasional :
a. Keamanan suatu negara.
b. Kebijakan perdagangan internasional dari pemerintah.
C. Rendahnya sumber daya alam.
d. Pembatasan impor dan penetapan tarif.
e. Organisasi regional
f. Perbedaan mata uang antarnegara.
g. Kurs mata uang yang tidak stabil.
h. Proses pembayaran sulit dengan risiko besar.
j. Peperangan.
j. Peraturan politik antidumping.
A. Memenuhi kebutuhan dalam negeri.
B. Memperluas pasar.
C. Negara pengekspor akan
memperoleh devisa.
Manfaat
D. Setiap negara dapat mengadakan Perdagangan
spesialisasi produksi. Internasional
E. Dapat mendorong kegiatan ekonomi
suatu negara.
F. Dapat meningkatkan hubungan
persahabatan antarnegara.
G. Dapat mendorong kemajuan iptek.
Dampak Perdagangan Internasional
Dampak Positif : Dampak Negatif :
1. Memenuhi kebutuhan masyarakat 1. Menghambat pertumbuhan industri
dalam negeri. dalam negeri.
2. Meningkatkan devisa negara. 2. Menimbulkan kebergantungan pada
3. Mendapatkan barang berkualitas. negara maju.
4. Memperbaiki teknologi produksi. 3. Munculnya sifat konsumerisme.
5. Menjalin kerja sama antarnegara. 4. Memengaruhi neraca pembayaran.
6. Meningkatkan jasa pariwisata. 5. Menyebabkan sektor keuangan tidak
stabil.
6. Memperburuk prospek pertumbuhan
ekonomi negara.
Teori Perdagangan Internasional
A. Pandangan Kaum Merkantilisme

Berpusat pada 2 ide pokok yaitu :


1. Pemupukan logam mulia, tujuannya adalah pembentukan negara
nasional yang kuat serta pemupukan kemakmuran nasional untuk
mempertahankan dan mengembangkan kekuatan negara tersebut.
2. Setiap politik perdagangan ditujukan untuk menunjang kelebihan
ekspor di atas impor (neraca perdagangan aktif)

B. Teori Keunggulan Mutlak (Absolute Advantage)

Keunggulan mutlal terjadi bila suatu negara lebih unggul terhadap satu
macam produk yang dihasilkan, dengan biaya produksi yang lebih murah
jika dibandingkan dengan biaya produksi di megara lain.
Teori ini dikemukakan oleh Adam Smith.
Teori Perdagangan Internasional
C. Teori keunggulan komparatif (Comparative Advantage) oleh David Ricardo

Teori keunggulan komparatif menyatakan bahwa meskipun sebuah negara sanggup menghasilkan
semua barang pada harga-harga yang lebih rendah daripada negara lain, perdagangan masih tetap
akan menguntungkan kedua negara tersebut, berdasarkan biaya komparatif. Dengan demikian,
negara harus berkonsentrasi pada produk dengan keunggulan paling tinggi atau produk dengan
kerugian komparatif paling rendah. Sebaliknya, mengimpor produk dengan keunggulan komparatif
paling rendah atau dengan kerugian komparatif paling tinggi.

Keunggulan komparatif adalah keunggulan relatif suatu barang dalam perdagangan internasional
yang diukur berdasarkan rasio nilai tukar suatu barang terhadap barang lain yang diproduksi suatu
negara dibandingkan dengan nilai tukar barang-barang yang sama yang diproduksi negara lain. Jadi,
keunggulan komparatif terjadi bila suatu negara lebih unggul terhadap kedua macam produk yang
dihasilkan dengan biaya tenaga kerja yang lebih murah jika dibandingkan dengan biaya tenaga kerja
di negara lain.
Kebijakan
Perdagangan
Internasional
Kebijakan perdagangan internasional
adalah segala tindakan pemerintah negara,
baik langsung maupun tidak langsung
untuk memengaruhi komposisi, arah, serta
bentuk perdagangan luar negeri atau
kegiatan perdagangan.
Kebijakan-kebijakan internasional :

1. Kebijakan di Bidang Ekspor :

A. Premi
Premi adalah penambahan dana kepada produsen yang berhasil
mencapai target produksi (prestasi) yang ditentukan oleh pemerintah.
Berikut keuntungan dengan adanya premi
1) Harga jual barang lebih murah dan lebih terjangkau untuk masyarakat
sehingga menyebabkan permintaan bertambah lebih banyak
2) Hasil produksi meningkat.
3) Menjaga kelangsungan hidup (kontinuitas) perusahaan.
B. Diskriminasi Harga

Diskminasi harga adalah penetapan harga jual yang berbeda pada das pasar atau lebih
terhadap barang yang sama Tujuan kebijakan diskriminasi harga adalah mengadakan
pengawasan terhadap

harga jual dan harga bel sehingga dapat diketahua elastisitas permintaan dan untuk me
maksimalkan kuntungan Sebab-sebab suatu negera melakukan diskriminasi harga adalah
sebagai berikut
1) Sifat barang yang dijual dapat memungkinkan dilakukan diskriminasi harga.
2) Barang tidak dapat dipindahkan dari suatu pasar ke pasar yang lain.
3) Sifat permintaan dan elastisitas permintaan di masing-masing pasar harus berbeda.
4) Produsen dapat mengeksploitasi beberapa sikap tidak rasional konsumen, misalnya
perbedaan kemasan, ukuran, dan wama
C. Dumping

Dumping adalah suatu kebijakan penetapan harga secara internasional (international price discrimination)
yang dilakukan dengan menjual suatu komoditas di luar negeri
Tujuan pemerintah menetapkan kebijakan dumping

1) Sporadic dumping merupakan tindakan perusahaan dalam menjual produknya di luar negeri dengan harga
yang lebih murah secara sporadis dibandingkan dengan harga di dalam negeri karena adanya surplus produksi
di dalam negeri.

2) Predatory dumping merupakan tindakan perusahaan untuk menjual barangnya di luar negeri dengan harga
yang lebih murah untuk sementara sehingga dapat meng- gusur atau mengalahkan perusahaan lain dari
persaingan bisnis. Setelah mendapat monopoli pasar, harga kembali dinaikkan untuk mendapat profit
maksimal.

3) Persitent dumping merupakan kecenderungan monopoli yang berkelanjutan dari suatu perusahaan di pasar
domestik untuk memperoleh profit maksimal dengan menetapkan harga yang lebih tinggi di dalam negeri
daripada di luar negeri.
D. Larangan Ekspor

Larangan ekspor merupakan kebijakan pemerintah suatu negara melarang semua ekspor komoditas
tertentu. Tujuannya adalah agar industri dapat membuka kesempatan kerja baru, memberantas
penyelundupan, dan menghindari kelangkaan barang.

2. Kebijakan di Bidang Impor


A. Tarif atau Bea Masuk

Tarif merupakan pajak yang diterapkan pada harga barang impor. Tarif akan diberlakukan apabila harga
pasar lebih rendah dari harga domestik (dalam negeri). Jadi, tarif yang dikenakan terhadap produk impor
memberikan proteksi kepada produsen dalam negeri dalam bentuk mahalnya barang impor di dalam
negeri.

B. Kuota (Quota)

Kuota adalah suatu pembatasan jumlah barang yang dapat diimpor oleh suatu negara dari semua negara
atau dari negara-negara tertentu dalam jangka waktu yang ditentukan. Pembatasan barang impor berarti
barang yang masuk jumlahnya terbatas sehingga biaya rata-rata untuk masing-masing barang meningkat.
Dampak dari diberlakukannya kuota, antara lain harga barang impor akan naik dan permintaan terhadap
barang tersebut di pasar domestik akan turun sehingga produksi barang yang sama di dalam negeri
meningkat.
Devisa, Alat Pembayaran, Kurs Valuta Asing

A. Devisa

Devisa adalah semua alat pembayaran Fungsi Devisa


yang diterima sebagai alat pembayaran
luar negeri atau internasional, Adapun 1) Sebagai alat pembayaran antarnegara.
wujud devisa dapat berupa valuta asing 2) Sebagai alat untuk mengetahui tingkat
atau mata uang asing, emas, wesel asing,
kemakmuran suatu negara.
dan tagihan atau piutang luar negeri,
3) Sebagai alat untuk mengatasi
sedangkan mata uang asing yang pada
kesulitan ekonomi.
umumnya dipakai sebagai alat
pembayaran internasional adalah dollar 4) Sebagai alat penimbun kekayaan.
Amerika.
Sumber Devisa
1) Ekspor barang.
2) Penyelenggaraan jasa.
3) Tenaga kerja di luar negeri.
4) Industri pariwisata.
5) Bunga dan dividen dari luar negeri.
6) Hadiah dan hibah dari luar negeri.
7) Pungutan bea masuk.
8) Penerimaan piutang.

Tujuan Penggunaan Devisa


Setiap negara selalu berusaha untuk mendapatkan devisa sebanyak mungkin. Devisa dapat digunakan negara untuk
membiayai kegiatan pembangunan ataupun konsumsi. Tujuan penggunaan devisa antara lain sebagai berikut.
1) Mengimpor barang konsumsi, bahan baku industri dan sektor produksi lainnya, serta peralatan dan perlengkapan
(barang modal, perlengkapan pertahanan keamanan, dan sebagainya).
2) Melunasi jasa pihak asing, seperti jasa perbankan, asuransi, pelayaran, penerbangan, wisatawan Indonesia ke luar
negeri, dan sebagainya.
3) Membayar keuntungan atau dividen terhadap penanaman modal asing.
4) Melunasi cicilan dan bunga utang luar negeri.
5) Membiayai kegiatan warga negara di luar negeri, seperti kegiatan kantor perwakilan pemerintah
(kedutaan/konsulat) di luar negeri, biaya studi pelajar atau mahasiswa di luar negeri, kunjungan pejabat ke luar
negeri, dan sebagainya.
2. Alat Pembayaran dalam Perdagangan Internasional
Cara untuk melakukan pembayaran internasional yang
timbul akibat perdagangan dan peminjaman internasional
antara lain sebagai berikut.

a. Pembayaran dengan Surat Wesel Dagang (Commercial


Bill of Exchange, Commercial Draft, atau Trade Bill)
b. Kompensasi Pribadi (Private Compensation)
c. Pembayaran Tunai (Cash Payment) atau Pembayaran di
Muka
3. Kurs Tukar Valuta Asing.

A. Pengertian Kurs Tukar Valuta Asing


Suatu nilai yang menunjukkan jumlah mata uang dalam negeri yang diperlukan untuk
mendapatkan satu unit mata uang asing.

B. Sistem Kurs Valuta Asing


- Kurs Tetap (Fixed Exchange Rate)
- Kurs Mengambang (Floating Exchange Rate)
- Kurs Stabil (Stable Exchange Rate)
- Kurs Multipel

C. Menghitung Nilai Valuta Asing Berdasarkan Kurs yang Berlaku


Dalam jual beli valuta asing ada dua kurs yang berlaku, yaitu kurs jual dan kurs beli. Kurs jual adalah
kurs yang digunakan money changer saat menjual valuta asing kepada masyarakat, sedangkan kurs
beli adalah kurs yang digunakan money changer saat membeli valuta asing dari masyarakat. Nilai
kurs jual selalu lebih tinggi daripada nilai kurs belinya. Selisih antara nilai kurs jual dan nilai kurs
beli merupakan keuntungan bagi pedagang valuta asing yang melakukan transaksi valuta asing.
Neraca Pembayaran

Pengertian Neraca Pembayaran

Segala transaksi yang dilakukan oleh suatu negara dalam hubungan ekonominya
dengan negara lain, baik berupa barang, jasa, maupun modal dicatat secara
sistematik di dalam suatu daftar atau catatan yang disebut neraca pembayaran
internasional (balance of payment).
Jadi, neraca pembayaran adalah ikhtisar dari semua transaksi ekonomi
internasional (per- dagangan, investasi, pinjaman, dan sebagainya) yang terjadi
antara penduduk (pengusaha, individu, perusahaan, atau pemerintah) dalam
suatu negara dan penduduk luar negeri selama jangka waktu tertentu, biasanya 1
tahun dan dinyatakan dalam dollar AS.
2. Tujuan dan Fungsi Neraca Pembayaran Internasional

Penyusunan neraca pembayaran mempunyai beberapa tujuan yaitu


A. Sebagai bahan pertimbangan bagi pemerintah untuk mengambil langkah-langkah di bidang ekonomi.
B. Sebagai bahan pertimbangan bagi pemerintah untuk mengambil kebijakan di bidang
moneter dan fiskal.
C. Sebagai bahan pertimbangan bagi pemerintah untuk mengetahui pengaruh hubungan ekonomi
internasional terhadap pendapatan nasional.
d. Sebagai bahan pertimbangan bagi pemerintah untuk mengambil kebijakan di bidang
politik perdagangan internasional.

Sementara itu, fungsi neraca pembayaran adalah sebagai berikut.


a. Sebagai suatu alat pembukuan dan alat pembayaran luar negeri agar pemerintah dapat mengambil
keputusan, apakah negara dapat melanjutkan masuknya barang-barang luar
negeri dan dapat menyelesaikan pembayaran tepat pada waktunya.
b. Sebagai suatu alat untuk menjelaskan pengaruh dan transaksi luar negeri terhadap pen- dapatan nasional.
c. Sebagai suatu alat untuk mengukur keadaan perekonomian dalam hubungan internasional dari suatu
negara.
d. Sebagai suatu alat kebijakan moneter yang akan dilaksanakan oleh suatu negara.
3.Penyusunan Neraca Pembayaran

a. Current Account (Neraca Transaksi Berjalan)

1) Current account terdiri dari neraca perdagangan (balance of trade), neraca jasa servis (service account), dan
neraca transaksi sepihak (unilateral account).
2) Transaksi ekspor pada current account dicatat sebagai transaksi kredit atau positif karena menghasilkan
devisa.
3) Transaksi impor pada current account dicatat sebagai transaksi debet atau negatif karena mengeluarkan
devisa.

b. Balance of Trade (Neraca Perdagangan)

c. Service Account (Neraca Jasa)


Transaksi yang dimasukkan ke dalam neraca jasa adalah seluruh transaksi ekspor dan impor jasa yang
meliputi hal-hal pembayaran bunga, biaya transportasi, biaya asuransi, jasa TKI/TKW/TKA, fee/royalty
teknologi, jasa konsultasi, serta tourism.

d. Unilateral Account (Neraca Transaksi Sepihak)


e.Capital Account (Neraca Modal)
Neraca modal adalah neraca yang menunjukkan perubahan dalam harta kekayaan (asset) suatu negara di luar
negeri dan aset asing di suatu negara, di luar aset cadangan pemerintah. Neraca modal meliputi transaksi penanaman
modal langsung, transaksi utang piutang jangka panjang dan pendek.
Berbeda dengan pencatatan pada current account, dalam jumlah capital account berlaku ketentuan sebagai berikut.

1) Transaksi impor modal dicatat sebagai transaksi kredit atau positif.


2) Transaksi ekspor modal dicatat sebagai transaksi debet atau negatif.

f. Reserve Account (Perubahan Cadangan Devisa)

1) Reserve account adalah neraca yang menunjukkan perubahan cadangan atau saldo devisa yang diperoleh dari
tahun yang bersangkutan dari hasil penjumlahan saldo current account dan saldo capital account.

2) Perubahan cadangan devisa atau saldo devisa (dR) dari tahun yang bersangkutan ini pada dasarnya sudah
menunjukkan posisi keuangan internasional suatu negara berdasarkan transaksi yang tercatat pada current account
dan capital account.

3) Jika saldo reserve account menunjukkan angka positif (dR > 0), dapat dikatakan bahwa posisi BOP dalam keadaan
surplus dan sebaliknya, jika menunjukkan angka negatif (dR < 0), dapat dikatakan BOP dalam keadaan defisit.
4. Neraca Pembayaran Defisit, Surplus, dan Seimbang, serta Dampaknya terhadap Perekonomian
Suatu Negara

a. Neraca Pembayaran Defisit, Surplus, dan Seimbang

1) Neraca pembayaran defisit terjadi apabila jumlah pembayaran lebih besar daripada jumlah
penerimaan (transaksi kredit < transaksi debet). Suatu negara jika mengalami kelebihan impor
dan kelebihan tersebut ditutup dengan menambah pinjaman akomodatif serta mengurangi
cadangan (stok) nasional, negara tersebut sedang mengalami defisit total.

2) Neraca pembayaran surplus terjadi apabila jumlah penerimaan lebih besar daripada jumlah
pembayaran atau utang (transaksi kredit > transaksi debet).

3) Neraca pembayaran seimbang terjadi apabila jumlah pembayaran atau utang sama dengan
jumlah penerimaan (transaksi kredit = transaksi debet).
b. Dampak Neraca Pembayaran Defisit, Surplus, dan Seimbang

1) Dampak Neraca Pembayaran Defisit

a) Produsen dalam negeri tidak dapat bersaing dengan barang-barang impor. b) Pendapatan
negara sedikit sehingga utang negara bertambah besar.
c) Perusahaan banyak yang gulung tikar sehingga pengangguran meningkat akibat dari PHK.
Ketiga dampak di atas disebut pengaruh deflator yang mendorong atau menjurus ke
arah penurunan harga (deflasi).
2) Dampak Neraca Pembayaran Surplus
3) Dampak Neraca Pembayaran Seimbang
Terima
Kasih
KELOMPOK 6 | XI IPS 2

SMA NEGERI 13 SEMARANG

Anda mungkin juga menyukai