Anda di halaman 1dari 8

TUGAS EKONOMI

PERDAGANGAN INTERNASIONAL

DI SUSUN OLEH :

1. Aourellia Nisaul Kamila (06)


2. Aurora Balqis Rahadha A (05)
3. Fauzan Husni Hidayat (06)
4. Iqbal Haris Nurudin (17)
5. Riska Dina Putri (29)
6. Siti Khotijah (33)

SMA N 1 KARANGANYAR
2023
Pengertian dan Manfaat Perdagangan Internasional
Perdagangan internasional adalah kegiatan perdagangan barang dan/atau
jasa yang dilakukan Oleh penduduk suatu negara dengan negara lain.
Perdagangan tersebut diwakili penduduk atau badan (lembaga) suatu negara
dan penduduk atau badan (lembaga) negara lain berdasarkan kesepakatan
atau perjanjian antarnegara yang bersangkutan. Kegiatan perdagangan
internasional terwujud dalam kegiatan ekspor dan impor barang dan/atau
jasa.
 Perdagangan internasional memiliki manfaat:
1.Menumbuhkan persahabatan antarnegara.
2. Meningkatkan ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek).
3. Memperluas lapangan kerja.
4. Memenuhi kebutuhan tiap negara.
5. Mendorong kegiatan produksi secara optimal.

Faktor Pendorong Perdagangan Internasional


1. Perbedaan sumber daya alam
2. Perbedaan selera
3. Perbedaan teknologi
4. Penghematan biaya

Faktor Penghambat Perdangan Internasional


1. Keamanan
2. Kebijakan ekonomi di suatu negara
3. Nilai kurs tidak stabil
Teori Perdagangan Internasional
Beberapa ahli mengemukakan teori tersebut mendeskripsikan beberapa
pandangan yang berbeda mengenai perdagangan internasional.

a. Teori Keunggulan Mutlak (Absolut Advantages) Berdasarkan teori


keunggulan mutlak yang dikembangkan Adam Smith, suatu negara akan
memperoleh manfaat perdagangan internasional dengan mengekspor produk
yang memiliki keunggulan mutlak dan mengimpor produk yang tidak
memiliki keunggulan mutlak. Keunggulan mutlak merupakan keuntungan
yang diperoleh suatu negara karena mengkhususkan kegiatan produksi
barang dengan lebih efisien daripada negara lain. Keunggulan mutlak
merupakan kemampuan tiap negara untuk menghasilkan satu jenis barang
dengan biaya yang secara mutlak lebih rendah dari negara lain. Keuntungan
mutlak terjadi jika suatu negara lebih unggul terhadap salah satu macam
produk yang dihasilkan dengan biaya lebih murah.

b. Teori Keunggulan Komparatif (Comparative Advantages)


David Ricardo dan John Stuart Mill merupakan pakar yang
mengembangkan teori keunggulan komparatif. Keunggulan komparatif
menjelaskan suatu negara akan menghasilkan dan mengekspor produk yang
memiliki keunggulan komparatif terbesar dan mengimpor barang yang
memiliki keunggulan komparatif. Artinya, suatu negara akan mengekspor
barang yang dapat dihasilkan dengan lebih murah dan mengimpor barang
yang jika dihasilkan sendiri mengeluarkan biaya besar. Keunggulan
komparatif menyatakan suatu negara akan mendapatkan manfaat
perdagangan internasional jika melakukan spesialisasi. Untuk menilai
keunggulan suatu negara dalam perdagangan internasional dapat digunakan
asumsi tertentu. Asumsi tersebut akan menunjukkan terjadinya keunggulan
komparatif. Suatu negara akan mengasilkan dan mengekspor barang yang
memiliki keunggulan komparatif terbesar. Sebaliknya, negara akan
mengimpor barang yang memiliki comparative disadvantage, yaitu barang
yang lebih mahal jika diproduksi sendiri.
Teori Heckscher-Ohlin (H-0)
4. Kebijakan Perdagangan Internasional

Kebijakan perdagangan internasional diperlukan untuk mencegah


permasalahan yang timbul dalam kegiatan ekspor dan impor.
a. Tarif
Tarif merupakan pungutan yang dibebankan pada barang-barang yang
diekspor dan/atau diimpor. Barang yang sudah dikenakan tarif memiliki
harga jual tinggi. Kebijakan tarif impor terdiri atas bea ekspor, bea transito,
dan bea impor.
b. Kuota
Kuota merupakan kebijakan membatasi jumlah maksimum dari barang yang
dapat diekspor atau diimpor suatu negara pada periode tertentu. Jenis kuota
impor terdiri atas kuota mutlak (absolute quota), negotiated quota, tariff
quota
c. Larangan Ekspor dan Impor
Larangan ekspor berperan melindungi produsen dan konsumen dalam
negeri serta meningkatkan nilai ekonomi komoditas tertentu.
d. Subsidi dan Premi
Subsidi merupakan kebijakan dalam bentuk perlindungan atau bantuan
terhadap industri dalam negeri melalui keringanan pajak, pengembalian
pajak, fasilitas kredit, dan subsidi harga.
e. Devaluasi
Devaluasi merupakan kebijakan yang dikeluarkan pemerintah untuk
menurunkan nilai tukar rupiah atas mata uang negara asing.
f. Diskriminasi Harga
Diskriminasi harga merupakan kebijakan pemberlakuan harga jual yang
berbeda untuk satu jenis barang yang sama pada segmen pasar berbeda.
Tujuan Kebijakan Perdagangan Internasional
tujuan kebijakan perdagangan internasional harus berdasarkan pada
kepentingan tiap negara. Berikut tujuan umum kebijakan perdagangan
internasional.

a.Mengendalikan Ekspor dan Impor


Lalu lintas ekspor dan impor dapat dikendalikan melalui kebijakan
perdagangan internasional. Salah satu cara menghindari hambatan
ekspor dan impor dengan ikut serta berpartisipasi dalam
perdagangan bebas atau globalisasi perdagangan,
b. Meningkatkan Pertumbuhan Ekonomi
Kuota impor dapat menjadi salah satu cara untuk meningkatkan
pertumbuhan ekonomi bagi
negara berkembang. Tujuan utama kuota impor adalah melindungi
industri dalam negeri agar
tetap produktif dan mengurangi persaingan produk impor di pasar
dalam negeri
c. Menyehatkan Neraca Pembayaran
Kebijakan perdagangan internasional dapat menjadi salah satu alat
menyehatkan neraca pembayaran yang defisit. Pemerintah dapat
menerapkan kebijakan perdagangan kuota impor, larangan impor,
dan tarif impor tinggi. Selain menerapkan kebijakan tersebut, negara
dapat melakukan ekspor produk dalam negeri secara besar-besaran.
d. Memperluas Lapangan Kerja
Makin tinggi permintaan produk dalam negeri, makin meningkat
kebutuhan tenaga kerja dalam negeri. Kondisi tersebut akan
memperluas lapangan kerja bagi tenaga kerja dalam negeri sehingga
tingkat pengangguran berkurang.
B.Pembayaran Internasional
Alat pembayaran internasional tersebut sering disebut devisa. Pembayaran
internasional ini dapat dilakukan secara tunai atau nontunai
1. Alat Pembayaran Internasional
Pembayaran Tunal Pembayaran tunai merupakan pembayaran secara
langsung saat penyerahan barang,Pembayaran tunai memerlukan uang
dalam jumlah besar.
Macam macam alat pembayaran internasional:
1) Cek, yaitu bentuk pembayaran tunal berupa surat perintah dari nasabah
yang ditujukan kepada bank untuk membayarkan sejumlah uang langsung
kepada pihak yang namanya sudah tertera pada cek.
2) Wesel bank atas unjuk, yaitu wesel yang diterbitkan oleh bank domestik
dari negara importir yang ditujukan kepada bank korespondennya di negara
lain untuk membayar sejumlah uang kepada pembawa surat wesel.
3) Telegraphic transfer, yaitu perintah pembayaran yang dikirimkan melalui
telegram dari bank dalam negeri kepada bank korespondennya di luar negeri
Pembayaran Nontunai 
Merupakan alat pembayaran dalam perdagangan internasional yang cara
membayarnya tidak dilakukan secara tunai. Pembayaran nontunai tidak
memerlukan uang
Berikut jenis pembayaran nontunai :
1) Open account, yaitu pembayaran yang dilakukan setelah barang diterima
oleh importir dan tidak perlu surat perintah pembayaran atau dokumen
tertentu.
2) Comercial bill of exchange, yaitu surat yang ditulis penjual memuat
perintali kepada pembeli untuk membayar sejumlah uang tertentu pada masa
depan.
3) Consignment, yaitu penjualan barang yang dititipkan oleh eksportir luar
negeri sehingga
importir dalam negeri hanya menyetorkan uang sejumlah barang yang sudah
terjual.Pembayaran ini sering disebut dengan konsinyasi.
4) Letter of credit (L/C), yaitu surat yang diterbitkan bank atau issuing bank
atas permintaan dari negara importir ketika bank yang menyetujui akan
membayarkan wesel kepada eksportir.
5) Private compensation, yaitu pembayaran internasional yang melibatkan
penduduk suatu
negara dan penduduk negara lain tanpa berpindah tempat

C.Devisa
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 1999 tentang Lalu Lintas
Devisa dan Sistem Nilai Tukar, devisa merupakan salah satu alat dan
sumber pembiayaan yang penting bagi bangsa dan negara. Suatu negara
dapat memperoleh devisa melalui kegiatan ekspor, pinjaman luar negeri,
pendanaan swasta, hibah, jasa sektor pariwisata, dan transaksi pengiriman
uang tenaga kerja di luar negeri.

1) Macam-Macam Devisa
Macam-macam devisa dikelompokkan sebagai berikut.
a) Devisa umum, yaitu devisa yang diperoleh tanpa ada kewajiban untuk
mengembalikannya. Bentuk devisa ini dapat diperoleh dari kegiatan
perdagangan ekspor, jasa, atau bunga modal.
b) Devisa kredit, yaitu devisa yang memiliki syarat untuk
mengembalikannya. Devisa ini
diperoleh dari pinjaman luar negeri.
c) Devisa negara, yaitu devisa yang dimiliki oleh pemerintah dan termasuk
dana devisa.
d) Devisa pelengkap, yaitu devisa yang dimiliki oleh pihak swasta dan
memperoleh pengawasan dari pemerintah. Sebagian devisa berasal dari
penjualan jasa (valuta asing)
yang berlaku saat itu.
e) Devisa ekspor, yaitu devisa hasil dari ekspor barang (visible goods) yang
penggunaannya diawasi oleh pemerintah.
2) Fungsi dan Manfaat Devisa
Nilai cadangan devisa sebagai indikator kekuatan moneter suatu negara.
Cadangan devisa dapat digunakan untuk keperluan kewajiban dan
pembayaran luar negeri seperti pembiayaan impor.

Anda mungkin juga menyukai