Anda di halaman 1dari 35

Nama:Brayend Sambil

Kls:AK1
Tugas 2 Tarbis
LOREM IPSUM DOLOR
Faktor pendorong dan penghambat

Faktor pendorong:
* Perbedaan sumbernya alam

Setiap negara memiliki sumber daya alam yang berbeda. Indonesia


memiliki banyak sumber daya alam, antara lain kayu, minyak bumi,
batubara, timah dan karet, tetapi belum memiliki kemampuan yang
memadai untuk mengolahnya.
Hal ini mendorong Indonesia untuk mengekspor bahan
mentah/bahan baku ke negara lain untuk di olah.
Faktor pendorong dan penghambat

Faktor pendorong:
*Penghematan Biaya Produksi:
Bagi negara yang belum memiliki ilmu pengetahuan dan
teknologi untuk membuat sendiri produk, seperti mobil dan
handphone, pembuatannya akan menghabiskan biaya produksi
yang jauh lebih mahal dibandingkan jika negara tersebut
membelinya dari negara lain.
Faktor pendorong dan penghambat

*Pemenuhan Kebutuhan Nasional

Ada kalanya suatu negara tidak mampu memenuhi


semua barang dan jasa yang menjadi kebutuhan
penduduk sehingga untuk memenuhinya suatu negara
perlu mengimpor barang dan jasa tersebut dari luar
negeri. Dengan demikian kebutuhan produk dapat
dipenuhi.
Faktor pendorong dan penghambat

*Perbedaan Penguasaan Teknologi


Penguasaan teknologi yang tidak merata antara tiap negara,
menyebabkan terjadinya perdagangan internasional. Negara
dengan teknologi maju mampu menjual barang dengan harga
murah kepada negara yang memiliki teknologi sederhana.
Faktor pendorong dan penghambat

Faktor penghambat
*Perbedaan Mata Uang Antarnegara
Perbedaan mata uang setiap dapat menghambat perdagangan
antarnegara. Negara yang melakukan kegiatan ekspor, biasanya
meminta kepada negara pengimpor untuk membayar dengan
menggunakan mata uang negara pengekspor.
Faktor pendorong dan penghambat

*Kualitas Sumber Daya yang Rendah


Sumber daya manusia rendah bisa membuat kualitas hasil
produksi akan rendah pula. Suatu negara yang memiliki kualitas
barang rendah, akan sulit bersaing dengan barang-barang yang
dihasilkan oleh negara lain yang kualitasnya lebih baik.
Faktor pendorong dan penghambat

*Pembayaran Antarnegara Sulit dan Berisiko


Pada saat melakukan kegiatan perdagangan internasional,
negara pengimpor biasanya akan mengalami kesulitan dalam
hal pembayaran. Apabila membayarnya dilakukan secara
langsung akan mengalami kesulitan dan berisiko.
Faktor pendorong dan penghambat

*Adanya Kebijaksanaan Impor dari Suatu Negara


Setiap negara pastinya akan melindungi barang-barang hasil
produksinya. Mereka tidak ingin barang-barang produksinya tersaingi
oleh barang-barang dari negara lainya
*Adanya Organisasi-Organisasi Ekonomi Regional
Organisasi ekonomi regional biasanya akan mengeluarkan peraturan
ekspor dan impor khusus untuk negara anggotanya. Jadi, apabila ada
negara di luar anggota organisasi tersebut melakukan perdagangan
dengan negara anggota, akan mengalami kesulitan.
Globalisasi menurut Hill 2014

Globalisasi pasar.
Globalisasi pasar merujuk kepada penggabungan perbedaan
sejarah dan pasar negara yang terpisah menjadi satu pangsa pasar global
yang besar. Runtuhnya hambatan lintas batas perdagangan telah
membuat penjualan internasional lebih mudah.
Globalisasi produksi.
Globalisasi produksi mengacu kepada pengambilan sumber
barang dan jasa dari lokasi di seluruh dunia untuk mengambil keuntungan
perbedaan negara dalam hal biaya dan kualitas faktor-faktor produksi.
Soal nomor 3

Bisnis internasional
Bisnis internasional merupakan kegiatan bisnis yang dilakukan
melewati batas – batas suatu Negara. Transaksi bisnis seperti ini merupakan
transaksi bisnis internasional (International Trade). Di lain pihak, transaksi
bisnis itu dilakukan oleh suatu perusahaan dalam satu Negara dengan
perusahaan lain atau individu di Negara lain disebut Pemasaran
Internasional (International Marketing). Pemasaran internasional ini yang
biasanya diartikan sebagai Bisnis Internasional, meskipun pada dasarnya
terdapat dua pengertian. Jadi kita dapat membedakan transaksi Bisnis
Soal nomor 3

Pemasaran internasional
adalah perdagangan yang dilakukan oleh
penduduk suatu negara dengan penduduk negara lain atas dasar
kesepakatan bersama. Penduduk yang dimaksud dapat berupa
antarperorangan (individu dengan individu), antara individu dengan pemerintah suatu negara
atau pemerintah suatu negara dengan
pemerintah negara lain. Di banyak negara, perdagangan internasional menjadi salah satu
faktor utama untuk meningkatkan GDP. Meskipun perdagangan internasional telah terjadi
selama ribuan tahun (lihat Jalur
Sutra, Amber Road), dampaknya terhadap kepentingan ekonomi, sosial, dan politik baru
dirasakan beberapa abad belakangan. Perdagangan Internasional pun turut mendorong
industrialisasi, kemajuan transportasi, globalisasi, dan kehadiran perusahaan multinasional.
Level keterlibatan dan struktur organisasi

Level keterlibatan:
1.Eksportir dan importir
Eksportir adalah perusahaan yang mendistribusikan dan
menjual produk- produk kepada satu atau lebih negara asing
sedangkan importir membeli produk-produk di pasar luar negeri
dengan tujuan dijual kembali di negaranya. Kedua jenis
perusahaan ini merupakan level keterlibatan terendah dalam
operasi internasional.
Level keterlibatan dan struktur

2.Perusahaan Internasiona
Setelah perusahaan mendapat pengalaman dan berhasil sebagai eksportir dan
importir, mereka dapat berpindah ke level keterlibatan berikutnya sebagai
perusahaan internasional. Perusahaan ini menjalankan sebagian besar
bisnisnya di negara-negara asing. Beberapa dari mereka juga menjalankan
fasilitas manufaktur di luar negeri. Meskipun cukup berpengaruh pada ekonomi
global, perusahaan internasional pada dasarnya tetap merupakan perusahaan
domestik yang beroperasi secara internasional, sehingga perhatian utamanya
adalah pasar domestik di negaranya sendiri. Contoh perusahaan ini adalah
Wal-Mart, BMW dan Toys “R” Us.
Level keterlibatan dan struktur

3.Perusahaan Multinasional
Perusahaan ini merupakan level keterlibatan tertinggi yang
dapat dipilih perusahaan. Perusahaan multinasional merancang,
memproduksi dan memasarkan produk-produk di banyak
negara. Contoh perusahaan multinasional adalah IBM, Nestle,
Ford, ExxonMobil.
Level keterlibatan dan struktur

Struktur:
1.Agen Independen
Agen independen merupakan individu atau organisasi asing yang setuju
untuk mewakili kepentingan eksportir di pasar luar negeri. Agen ini seringkali
bertindak sebagai wakil penjualan dimana mereka menjual produk-produk
milik eksportir, mengumpulkan pembayaran dan meyakinkan kepuasan
pelanggan. Mereka sering mewakili beberapa perusahaan pada saat yang
bersamaan dan biasanya tidak mengkhususkan diri pada satu produk atau
pasar. Contoh perusahaan yang memilih struktur ini adalah Levi Strauss.
Level keterlibatan dan struktur

2.Pemberian Lisensi
Lisensi merupakan perjanjian antara perusahaan pemberi lisensi
dan perusahaan pengguna lisensi yang memberikan hak eksklusif
bagi pengguna lisensi untuk memproduksi, dan memasarkan
produk perusahaan pemberi lisensi. Sebaliknya, pemberi lisensi
biasanya menerima uang jasa (fee) ditambah dengan pembayaran
terus-menerus yang disebut royalti. Royalti ini umumnya dihitung
sebagai persentase tertentu dari penjualan pemegang lisensi.
Level keterlibatan dan struktur

3.Kantor Cabang
Struktur ini berupa kantor di luar negeri yang didirikan oleh
perusahaan internasional atau multinasional. Dengan memilih
struktur ini perusahaan lebih mempunyai kendali langsung
terhadap para manajer yang ditempatkan di kantor cabang
daripada terhadap agen dan pemegang lisensi.
Level keterlibatan dan struktur

4.Aliansi Strategis
Dalam struktur ini perusahaan menemukan sekutu/partner asing
yang menyumbang sejumlah sumber daya yang diperlukan
untuk mendirikan bisnis baru di negara sekutu tersebut. Bisnis
baru itu kemudian dimiliki oleh para sekutu, yang membagi laba
yang mereka peroleh. Aliansi semacam itu kadang-kadang
disebut sebagai usaha patungan (joint venture).
Level keterlibatan dan struktur

5.Investasi Langsung di Luar Negeri (Foreign Direct


Investment)
Perusahaan dapat melakukan investasi langsung di luar negeri
dengan cara membeli atau mendirikan aset yang berwujud
(tangible assets) di negara lain. Contohnya dilakukan Disney
dengan membangun taman bermain di Hongkong, dan
Volkswagen yang membangun pabrik baru di Brazil.
Proses dan prosedur serta dokumen

Dokumen impor:
1.Pembuatan Sales Contract Process (Surat Kontrak Penjualan)
Pertama, membuat surat perjanjian antara eksportir dan importir. Biasanya, berisi
harga, syarat pembayaran, kualitas, jumlah, cara pengangkutan dan pengiriman,
asuransi, dan sebagainya.
2.Penerbitan Letter of Credit (L/C)
•Importir meminta bank devisa untuk membuka L/C
•Bank akan membuka L/C di bank jaringannya yang ada di negara eksportir atau
disebut juga Advising Bank
•Advising Bank memeriksa kebenaran dari L/C calon importir tadi. Setelah itu, Advising
Bank akan mengirimkan L/C sebagai jaminan barang yang diekspor.
Prosedur dan dokumen

3.Penerbitan Cargo Shipment Process (Dokumen Pengapalan)


•Calon eksportir memesan kapal di perusahaan pengapalan khusus ekspor impor.
•Kemudian, calon eksportir wajib membuat Pemberitahuan Ekspor Barang di
Kantor Bea Cukai di pelabuhan tersebut.
•Calon eksportir harus membayar pajak di Advising Bank sesuai yang ada di
kontrak
•Perusahaan pengapalan memuat barang dan menyerahkan dokumen buktinya
ke Advising Bank, lalu diteruskan ke Bank Devisa.
•Importir menerima dokumen pengapalan setelah membayar ke Bank Devisa.
Dokumen ini penting karena merupakan syarat pengambilan barang.
Prosedur dan dokumen

4.Pencairan Shipping Documents Negotiations Process


(Klaim Atas Barang yang Sudah Dibayarkan Importir)
•Setelah menerima dokumen dari pengapalan, eksportir
menyiapkan dokumen lain sesuai L/C. Misalnya, invoice, packing
list, surat keterangan negara asal, dan sebagainya.
•Bila sudah lengkap, maka dokumen Anda serahkan ke Advising
Bank untuk menerima pembayaran sesuai L/C.
Prosedur dan dokumen

•Kemudian, Advising Bank memeriksa kelengkapan dokumen dan


keakuratannya. Tujuannya, untuk mengeluarkan uang pembayaran.
•Dokumen pengirim barang yang lengkap akan dikirimkan ke bank devisa
negara importir. Supaya, mendapatkan uang pembayaran eksportir.
•Lalu, Bank Devisa memeriksa kelengkapan dokumen tersebut dan
melunasi pembayarannya.
•Terakhir, Bank Devisa menyerahkan dokumen ke importir yang akan
digunakan untuk mengambil barang yang diimpor.
Prosedur dan dokumen

Prosedur impor:
1.Anda bisa impor menggunakan kapal atau pesawat
2.Meminta kelengkapan dokumen impor asli ke pihak supplier di
luar negeri agar segera dikirim ke Indonesia
3.Membayar Bea Masuk dan Pajak Impor sesuai dengan jenis
barang yang Anda impor
4.Anda bisa melakukan pembayaran di bank yang sudah
bekerjasama dengan pemerintah untuk pembayaran pajak impor
Prosedur dan dokumen

5.Memberitahu ke Bea Cukai dengan menggunakan dokumen


Pemberitahuan Impor Barang (PIB) serta dokumen impor
pelengkap lainnya
6.Kemudian, Bea Cukai akan menetapkan jalur terhadap proses
impor Anda. Apakah itu jalur hijau, kuing, merah, atau prioritas.
7.Jika proses impor telah disetujui, Bea Cukai akan menerbitkan
Surat Persetujuan Pengeluaran Barang (SPPB).
Prosedur dan dokumen

8.Bila SPPB sudah terbit, secara hukum barang impor Anda


sudah mendapatkan izin untuk masuk wilayah Indonesia.
9.Terakhir, barang akan diangkut ke Kawasan Pabean ke tempat
Anda. Biasanya, menggunakan transportasi darat, seperti truk,
bus, atau mobil.
Prosedur dan dokumen
Prosedur dan dokumen

Prosedur ekspor:
1.Korespondensi / Contack person
Eksportir mengadakan korespondensi dengan importir di luar negeri
untuk menawarkan dan negosiasi komoditi, dalam hal ini harus
dicantumkan jenis barang,kualitas, kuantitas, syarat­syarat pengiriman dll.
2.Pembuatan kontrak dagang
Apabila importir menyetujui penawaran yangdiajukan oleh eksportir
maka importir dan eksportir membuat dan menandatangani
kontrak dagang dengan dicantumkannya hal­hal yang disepakati bersama.
Prosedur dan dokumen

3.Penerbitan letter of credit ( L/C )


Setelah ditandatangani kontrak dagang maka importir
membuka L/C melalui bank koresponden di
negaranya dan mengirimkan L/C
tersebut ke Bank Devisa yang ditunjuk,kemudian Bank Devisa di
negara eksportir kemudian
Bank Devisa yang ditunjuk memberitahu diterimanya L/C tersebu
t kepada eksportir
Prosedur dan dokumen

4.Mempersiapkan Barang ekspor
Dengan diterimanya L/C tersbut maka eksportir mempersiapkan barang­
barang yang dipesan importir. Keadaanbarang­
barang yang dipersiapkan harus sesuai
dengan persyaratan yang tercantum dalam kontrak dagang dan L/C.
5.Mempersiapkan dokumen barang
­Packing list 
­Commercial invoice 
­Sertifikat mutu barang / standar mutu
Prosedur dan dokumen

6.Mendaftarkan Pemberitahuan Ekspor Barang ( PEB )


Selanjutnya eksportir mendaftarkan Pemberitahuan Ekspor
Barang ( PEB )ke Bank Devisa dengan melampirkan
surat sanggup bayar apabila ekspornya terkena pajak ekspor.
7.Pemesanan ruang kapal
Eksportir memesan ruang kapal ke perusahaan pelayaran
samudera atau perusahaan penerbangan. Agar diperhatikan
perusahaan angkutan mana yang memberikan jaminan dalam
pengiriman.
Prosedur dan dokumen

8.Pengiriman barang ke pelabuhan
Eksportir dapat melakukan sendiri
pengiriman barang atau dapat menggunakan jasa perusahaanpengiri
man barang (Perusahaan Freigh forwarder atau perusahaan
Expedisi muatan kapal laut ( EMKL ) dengan disertakan dokumen­
dokumen ekspor.
9.Pemeriksaan Bea Cukai
Dipelabuhan dilakukan pemeriksaan dokumen dengan barang­
barang yang akan diekspor.
Prosedur dan dokumen

10.Surat Keterangan Asal ( SKA)


Jika diperlukan Eksportir mengajukan permintaan SKA
Kepada Dinas Perindustrian Perdagangan.
11.Pencairan L/C
Apabila barang sudah dikapalkan Eksportir
dapat mencairkan L/C ke Bank dengan menyerahkan bukti
dokumen­dokumen.
12.Proses pengiriman barang ke Importir.
THANKS

Anda mungkin juga menyukai