Kls:AK1
Tugas 2 Tarbis
LOREM IPSUM DOLOR
Faktor pendorong dan penghambat
Faktor pendorong:
* Perbedaan sumbernya alam
Faktor pendorong:
*Penghematan Biaya Produksi:
Bagi negara yang belum memiliki ilmu pengetahuan dan
teknologi untuk membuat sendiri produk, seperti mobil dan
handphone, pembuatannya akan menghabiskan biaya produksi
yang jauh lebih mahal dibandingkan jika negara tersebut
membelinya dari negara lain.
Faktor pendorong dan penghambat
Faktor penghambat
*Perbedaan Mata Uang Antarnegara
Perbedaan mata uang setiap dapat menghambat perdagangan
antarnegara. Negara yang melakukan kegiatan ekspor, biasanya
meminta kepada negara pengimpor untuk membayar dengan
menggunakan mata uang negara pengekspor.
Faktor pendorong dan penghambat
Globalisasi pasar.
Globalisasi pasar merujuk kepada penggabungan perbedaan
sejarah dan pasar negara yang terpisah menjadi satu pangsa pasar global
yang besar. Runtuhnya hambatan lintas batas perdagangan telah
membuat penjualan internasional lebih mudah.
Globalisasi produksi.
Globalisasi produksi mengacu kepada pengambilan sumber
barang dan jasa dari lokasi di seluruh dunia untuk mengambil keuntungan
perbedaan negara dalam hal biaya dan kualitas faktor-faktor produksi.
Soal nomor 3
Bisnis internasional
Bisnis internasional merupakan kegiatan bisnis yang dilakukan
melewati batas – batas suatu Negara. Transaksi bisnis seperti ini merupakan
transaksi bisnis internasional (International Trade). Di lain pihak, transaksi
bisnis itu dilakukan oleh suatu perusahaan dalam satu Negara dengan
perusahaan lain atau individu di Negara lain disebut Pemasaran
Internasional (International Marketing). Pemasaran internasional ini yang
biasanya diartikan sebagai Bisnis Internasional, meskipun pada dasarnya
terdapat dua pengertian. Jadi kita dapat membedakan transaksi Bisnis
Soal nomor 3
Pemasaran internasional
adalah perdagangan yang dilakukan oleh
penduduk suatu negara dengan penduduk negara lain atas dasar
kesepakatan bersama. Penduduk yang dimaksud dapat berupa
antarperorangan (individu dengan individu), antara individu dengan pemerintah suatu negara
atau pemerintah suatu negara dengan
pemerintah negara lain. Di banyak negara, perdagangan internasional menjadi salah satu
faktor utama untuk meningkatkan GDP. Meskipun perdagangan internasional telah terjadi
selama ribuan tahun (lihat Jalur
Sutra, Amber Road), dampaknya terhadap kepentingan ekonomi, sosial, dan politik baru
dirasakan beberapa abad belakangan. Perdagangan Internasional pun turut mendorong
industrialisasi, kemajuan transportasi, globalisasi, dan kehadiran perusahaan multinasional.
Level keterlibatan dan struktur organisasi
Level keterlibatan:
1.Eksportir dan importir
Eksportir adalah perusahaan yang mendistribusikan dan
menjual produk- produk kepada satu atau lebih negara asing
sedangkan importir membeli produk-produk di pasar luar negeri
dengan tujuan dijual kembali di negaranya. Kedua jenis
perusahaan ini merupakan level keterlibatan terendah dalam
operasi internasional.
Level keterlibatan dan struktur
2.Perusahaan Internasiona
Setelah perusahaan mendapat pengalaman dan berhasil sebagai eksportir dan
importir, mereka dapat berpindah ke level keterlibatan berikutnya sebagai
perusahaan internasional. Perusahaan ini menjalankan sebagian besar
bisnisnya di negara-negara asing. Beberapa dari mereka juga menjalankan
fasilitas manufaktur di luar negeri. Meskipun cukup berpengaruh pada ekonomi
global, perusahaan internasional pada dasarnya tetap merupakan perusahaan
domestik yang beroperasi secara internasional, sehingga perhatian utamanya
adalah pasar domestik di negaranya sendiri. Contoh perusahaan ini adalah
Wal-Mart, BMW dan Toys “R” Us.
Level keterlibatan dan struktur
3.Perusahaan Multinasional
Perusahaan ini merupakan level keterlibatan tertinggi yang
dapat dipilih perusahaan. Perusahaan multinasional merancang,
memproduksi dan memasarkan produk-produk di banyak
negara. Contoh perusahaan multinasional adalah IBM, Nestle,
Ford, ExxonMobil.
Level keterlibatan dan struktur
Struktur:
1.Agen Independen
Agen independen merupakan individu atau organisasi asing yang setuju
untuk mewakili kepentingan eksportir di pasar luar negeri. Agen ini seringkali
bertindak sebagai wakil penjualan dimana mereka menjual produk-produk
milik eksportir, mengumpulkan pembayaran dan meyakinkan kepuasan
pelanggan. Mereka sering mewakili beberapa perusahaan pada saat yang
bersamaan dan biasanya tidak mengkhususkan diri pada satu produk atau
pasar. Contoh perusahaan yang memilih struktur ini adalah Levi Strauss.
Level keterlibatan dan struktur
2.Pemberian Lisensi
Lisensi merupakan perjanjian antara perusahaan pemberi lisensi
dan perusahaan pengguna lisensi yang memberikan hak eksklusif
bagi pengguna lisensi untuk memproduksi, dan memasarkan
produk perusahaan pemberi lisensi. Sebaliknya, pemberi lisensi
biasanya menerima uang jasa (fee) ditambah dengan pembayaran
terus-menerus yang disebut royalti. Royalti ini umumnya dihitung
sebagai persentase tertentu dari penjualan pemegang lisensi.
Level keterlibatan dan struktur
3.Kantor Cabang
Struktur ini berupa kantor di luar negeri yang didirikan oleh
perusahaan internasional atau multinasional. Dengan memilih
struktur ini perusahaan lebih mempunyai kendali langsung
terhadap para manajer yang ditempatkan di kantor cabang
daripada terhadap agen dan pemegang lisensi.
Level keterlibatan dan struktur
4.Aliansi Strategis
Dalam struktur ini perusahaan menemukan sekutu/partner asing
yang menyumbang sejumlah sumber daya yang diperlukan
untuk mendirikan bisnis baru di negara sekutu tersebut. Bisnis
baru itu kemudian dimiliki oleh para sekutu, yang membagi laba
yang mereka peroleh. Aliansi semacam itu kadang-kadang
disebut sebagai usaha patungan (joint venture).
Level keterlibatan dan struktur
Dokumen impor:
1.Pembuatan Sales Contract Process (Surat Kontrak Penjualan)
Pertama, membuat surat perjanjian antara eksportir dan importir. Biasanya, berisi
harga, syarat pembayaran, kualitas, jumlah, cara pengangkutan dan pengiriman,
asuransi, dan sebagainya.
2.Penerbitan Letter of Credit (L/C)
•Importir meminta bank devisa untuk membuka L/C
•Bank akan membuka L/C di bank jaringannya yang ada di negara eksportir atau
disebut juga Advising Bank
•Advising Bank memeriksa kebenaran dari L/C calon importir tadi. Setelah itu, Advising
Bank akan mengirimkan L/C sebagai jaminan barang yang diekspor.
Prosedur dan dokumen
Prosedur impor:
1.Anda bisa impor menggunakan kapal atau pesawat
2.Meminta kelengkapan dokumen impor asli ke pihak supplier di
luar negeri agar segera dikirim ke Indonesia
3.Membayar Bea Masuk dan Pajak Impor sesuai dengan jenis
barang yang Anda impor
4.Anda bisa melakukan pembayaran di bank yang sudah
bekerjasama dengan pemerintah untuk pembayaran pajak impor
Prosedur dan dokumen
Prosedur ekspor:
1.Korespondensi / Contack person
Eksportir mengadakan korespondensi dengan importir di luar negeri
untuk menawarkan dan negosiasi komoditi, dalam hal ini harus
dicantumkan jenis barang,kualitas, kuantitas, syaratsyarat pengiriman dll.
2.Pembuatan kontrak dagang
Apabila importir menyetujui penawaran yangdiajukan oleh eksportir
maka importir dan eksportir membuat dan menandatangani
kontrak dagang dengan dicantumkannya halhal yang disepakati bersama.
Prosedur dan dokumen
4.Mempersiapkan Barang ekspor
Dengan diterimanya L/C tersbut maka eksportir mempersiapkan barang
barang yang dipesan importir. Keadaanbarang
barang yang dipersiapkan harus sesuai
dengan persyaratan yang tercantum dalam kontrak dagang dan L/C.
5.Mempersiapkan dokumen barang
Packing list
Commercial invoice
Sertifikat mutu barang / standar mutu
Prosedur dan dokumen
8.Pengiriman barang ke pelabuhan
Eksportir dapat melakukan sendiri
pengiriman barang atau dapat menggunakan jasa perusahaanpengiri
man barang (Perusahaan Freigh forwarder atau perusahaan
Expedisi muatan kapal laut ( EMKL ) dengan disertakan dokumen
dokumen ekspor.
9.Pemeriksaan Bea Cukai
Dipelabuhan dilakukan pemeriksaan dokumen dengan barang
barang yang akan diekspor.
Prosedur dan dokumen