Anda di halaman 1dari 4

BUKU JAWABAN TUGAS MATA KULIAH

TUGAS 3

Nama Mahasiswa : PUNALA ALDI SAMUDRA

Nomor Induk Mahasiswa/ NIM : 044197243

Kode/Nama Mata Kuliah : ADBI4432/Bisnis Internasional

Kode/Nama UPBJJ : 44/SURAKARTA

Masa Ujian : 2023/2024 Ganjil (2023.2)

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


UNIVERSITAS TERBUKA
1. a. Perbedaan sumber daya alam
Tidak semua negara memiliki sumber daya alam yang sama. Sumber daya alam menjadi penting
dan krusial karena merupakan bahan baku produk tertentu. Negara yang membutuhkan sumber daya
alam itu akan mencari negara yang memiliki sumber daya alam tersebut. Hal ini-lah yang memicu
terjadinya perdagangan internasional.
Sebagai contoh, Indonesia dikenal kaya akan sumber daya alam. Namun, dalam urusan pengolahan,
Indonesia belum memadai sehingga mendorong Indonesia menawarkan hasil SDA ke negara lain
(ekspor) untuk memenuhi kebutuhan negara tersebut.

b. Penghematan biaya produksi, SDM dan ilmu pengetahuan


Setiap negara memiliki kemampuan SDM dan teknologi berbeda-beda.

c. Negara yang dibekali dengan SDM mumpuni dan teknologi canggih mampu memproduksi barang
berkualitas baik. Sementara bagi negara dengan SDM dan teknologi kurang memadai, membeli dari
negara pembuatnya (impor) bisa menjadi lebih murah ketimbang memproduksi sendiri.

d. Pemenuhan kebutuhan nasional


Seperti penjelasan di atas, tidak semua negara mampu memenuhi kebutuhan pasar dalam negeri atau
penduduk negaranya. Sehingga, untuk memenuhi kebutuhan itu, negara perlu melakukan aktivitas
perdagangan internasional berupa impor barang dan jasa dari negara lain.

e. Meningkatkan pemasukan negara


Aktivitas ekspor dan impor merupakan cara negara meningkatkan pendapatan. Negara diuntungkan dari
nilai pajak barang hasil ekspor dan impor tersebut. Negara juga dapat melakukan ekspor melalui badan
usaha milik negara dengan menjual bahan baku sumber daya alam atau teknologi ke negara lain.

f. Memperluas pasar
Ekspansi produk ke berbagai negara juga menjadi salah satu faktor pendorong terjadinya perdagangan
internasional.
Pengenalan bermacam produk berkualitas ke berbagai negara mampu memberikan keuntungan besar
dan meningkatkan hubungan kerja sama dagang yang baik antar-negara.

g. Peningkatan produk UMKM


Kualitas produksi dalam negeri berpotensi memiliki nilai jual tinggi di pasar internasional. Kebutuhan
ini menjadi sebab terjadinya perdagangan internasional.
Bahan baku bisa didapatkan baik dari dalam negeri atau luar negeri. Produk kemudian dibuat sebaik
mungkin untuk bisa bersaing di pasar internasional.

h. Kerja sama antarnegara


Sering kali produsen dari suatu negara membuka produksinya di negara lain. Hal ini memungkinkan
jika terdapat kecocokan bisnis dan industry

Perdagangan internasional juga membawa dampak positif bagi kedua negara yang bekerjasama.
Dampak positif tidak hanya dirasakan oleh negara sebagai institusi saja, namun juga warga negara.
2.
a. Teori Keunggulan Mutlak atau Ablosut (Absolute Advantage)

Adam Smith merupakan orang yang mengemukakan teori keunggulan mutlak. Ia berpendapat bahwa
teori keunggulan mutlak dijelaskan sebagai kondisi dimana suatu negara dapat menghasilkan atau
memproduksi barang atau jasa lebih banyak dibandingkan dengan para pesaingnya dengan mengeluarkan
biasa yang lebih rendah dalam produksinya sehingga mendapatkan keuntungan yang lebih besar.Negara
dapat dikatakan mempunyai keunggulan mutlak apabila dapat menghasilkan sesuatu yang tidak dapat
dihasilkan negara lain. Sebagai contoh Jepang adalah negara yang memproduksi mobil dalam jumlah besar
dengan merk-merk ternama seperti Honda, Suzuki, dan lain-lain.

Dalam hal ini, Jepang memiliki keunggulan mutlak dalam produksi mobil-mobil bermerek tersebut
karena di negara lain tidak dapat menghasilkannya.

b. Teori Keunggulan Komparatif (Comparative Advantage)


Teori ini dikemukakan oleh seorang bernama David Ricardo. Teori ini muncul untuk mengatasi
kelemahan dalam teori keunggulan absolut dimana negara yang tidak memiliki keunggulan absolut
berbeda nasibnya dibandingkan dengan negara yang memiliki keunggulan absolut.

Menurut saya teori yang sangat relevan saat ini adalah teori keunggulan komparatif karena antar negara
mengekspor maupun mengimpor ke negara atau dari negara lain sesuai dengan kebutuhan maupun
kekurangan negara tersebut. Negara yang tidak memiliki keunggulan absolut tetap dapat berkontribusi
dalam perdagangan internasional dengan cara melakukan spesialisasi pada produk-produk yang dihasilkan
di negara tersebut. Selain itu, keunggulan komparatif akan muncul ketika negara dapat memproduksi
barang atau jasa dengan mengeluarkan biaya tenaga kerja yang lebih murah dibandingkan dengan negara
lain.

3. Dalam melakukan perdagangan internasional tentunya akan melibatkan pihak-pihak yang terlibat dalam
perdagangan ini. Malansir diktat International Trade Finance yang disusun oleh Saul Daniel Rumeser
bahwa pihak-pihak yang terlibat dalam perdagangan internasional ialah:

1. Eksportir

Adalah pihak yang menjual atau mengirimkan barang ke pembeli di luar negeri.

2. Importir

Adalah pihak yang membeli atau mendapatkan barang dari eksportir di luar negeri.

3. Perusahaan Pengiriman

Adalah pihak yang bertanggung jawab mengirim barang dari eksportir ke importir. Perusahaan
pengiriman untuk mengirimkan barang ke luar negeri biasanya menggunakan jalur laut dan udara.

4. Perusahaan Asuransi
Proses perdagangan internasional saat ini biasanya menggunakan pihak asuransi karena adanya
risiko kehilangan maupun kerusakan barang. Disamping itu juga untuk menjadi eksportir apabila importir
mengalami gagal bayar yang disebabkan oleh factor politik atau lainnya.

5. Perusahaan Surveyor atau Verifikator

Perdagangan internasional tentunya akan melibatkan pihak eksportir dan importir yang sama sekali
belum mengenal satu sama lain. Karena itu, barang yang diekspor biasanya dilakukan kesepakatan terlebih
dahulu dengan melibatkan pihak ketiga untuk menjamin terms and condition yang telah disepakati.

6. Pemerintah

Dalam hal ini pemerintah diartikan dalam arti luas yakni semua badan atau instansi pemerintah
yang terlibat secara langsung maupun tidak langsung.

7. Bank

Adalah pihak perantara yang membantu eksportir dan importir dalam melaksanakan transaksi
ekspor impornya. Keterlibatan Bank khususnya dalam mengenai pembayaran yang menggunakan Letter of
Credit (L/C).

4 resiko-resiko yang mungkin timbul dalam tarnsaksi ekspor impor:


1.transfer dana
2.hambatan tarif
3.sistem transportasi
4.bahasa, hukum, kebiasaan,dan peraturan
5.pembayaran dengan mata uang asing

Anda mungkin juga menyukai