Anda di halaman 1dari 16

PERDAGANGAN INTERNASIONAL

Page 1

Kebijakan moneter dan kebijakan fiskal


LKS

an sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingk
daya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyeba
pu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan

PERDAGANGAN INTERNASIONAL

Page 2

Materi pembelajaran:
Perdagangan Internasional
Pengertian perdagangan internasional
Manfaat perdagangan internasional
Faktor pendorong dan penghambat perdagangan internasional
Teori perdagangan internasional
Kebijakan perdagangan internasional
Tujuan perdagangan internasional
Neraca perdagangan
Informasi pendukung:
Rumah Belajar :
Geminastiti, Kinanti,dkk.2013.Ekonomi untuk SMA/MA Kelas XII. Bandung: Yrama Widya.
S, Alam. 2013. Ekonomi. ESIS:PT. Gelora Aksara Pratama
Firmansyah, Herlan.dkk. 2013. Ekonomi untuk SMA/MA Kelas XI. Jakarta: Grafindo Media Pratama

Paparan Materi

A. Pengertian Perdagangan Internasional


Setiap Negara cenderung untuk mengkhususkan diri dalam produksi komoditas yang
dapat mereka hasilkan dengan biaya yang relative lebih murah dibandingkan Negara lain.
Proses
ini
membawa
pembagian
kerja
internasional
yang
memungkinkan
leboh
banyak barang dan jasa
yang
tersedia
bagi
semua
Negara.
Oleh
karene itu, pembagian
kerja internasional dan
spesialisasi menyiratkan
perdagangan internasional.
Jadi,
perdagangan
internasional adalah suatu
proses tukar menukar
atau proses jual beli
barang dan jasa yang
terjadi antara dua Negara
atau
lebih.
Dalam
perdagangan
kita
mengenal istilah ekspor
dan impor. Negara yang mengekspor barang disebut eksportir dan Negara yang mengimpor
barang disebut importir.

B. Manfaat Perdagangan Internasional

PERDAGANGAN INTERNASIONAL

Page 3

Banyak sekali manfaat yang diambil dari perdagangan internasional. Negara kita tidak
dapat mendapat devisa jika tidak dapat mengekspor hasil-hasil tambang dan komoditas
lainnya. Kesempatan kerja juga semakin meningkat dengan adanya perdagangan
internasional.Berikut ini manfaat perdagangan internasional,antara lain:
1. Memperoleh devisa
Jika Indonesia mengekspor suatu komoditas, kita akan mendapat uang asing seperti dolar
Amerika, yen atau mata uang jenis lainnya. Mata uang asing ini disebut devisa. Devisa
dapat digunakan untuk mengimpor barang modal dan konsumsi.
2. Memperluas kesempatan kerja
Perdagangan internasional, terutama kegiatan ekspor, memberi kesempatan untuk
memperluas kesempatan kerja. Untuk menghasilkan barang ekspor dibutuhkan tenaga
kerja. Apakah yang tejadi jikan barang tambang, hasil pertanian dan hasil kerajinan tidak
diekspor? Pasti orang-orang yang bekerja di sector tersebut akan menganggur.
3. Menstabilkan harga-harga
Jika harga suatu jenis barang dalam negeri mahal atau jumlahnya kurang dan tidak
memenuhi permintaan pasar, barang tersebut harus di impor. Dengan adanya impor, harga
barang jenis tersebut akan stabil dan permintaan pun dapat terpenuhi.
4. Meningkatkan kualitas konsumsi
Melalui perdagangan internasional, penduduk dapat membeli barang-barang yang belum
dapat dihasilkan di dalam negeri atau mutunya belum sebaik luar negeri. Perdagangan
internasional dapat memacu industry dalam negeri untuk meningkatkan kualitas produk
yang dihasilkan agar dapat bersaing di pasar internasional. Di Indonesia, barang seperti
itu beragam, antara lain televise, pakaian, sepatu, perabot dan lain-lain.
5. Mempercepat alih teknologi
Untuk menggunakan barang-barang yang di impor dari luar negeri, dibutuhkan
pengetahuan dan ketrampilan tertentu. Oleh karena itu, pihak penjual perlu mengadakan
bimbingan atau pelatihan untuk menggunakannya. Hal seperti itu akan mempercepat alih
teknologi. Alih teknologi memungkinkan suatu Negara untuk mempelajari teknik
produksi yang lebih modern.
Latihan 1
1. Menurut kalian, apa pengertian perdagangan internasional?
2. Apa manfaat perdagangan internasional?
C. Faktor pendorong dan penghambat perdagangan internasional
Perdagangan internasional memiliki faktor-faktor yang menyebabkan perdagangan
internasional dapat berkembang namun ada pula yang menyebabkan perdagangan
internasional dapat terhambat di karenakan oleh berbagai faktor-faktor yang meliputi dalam
pelaksanaan perdagangan internasional.
1. Faktor pendorong Perdagangan Internasional

PERDAGANGAN INTERNASIONAL

Page 4

Ada beberapa faktor yang dapat menjadi hambatan dalam melakukan perdagangan
internasional, antara lain:
a. Perbedaan Sumber Daya Alam
Karena beberapa hal sumber daya alam memiliki setiap negara berbeda-beda yang
jarang suatu negara memiliki sumber daya alam yang lengkap dalam memenuhi
kebutuhannya, maka dari itu perdagangan internasional digunakan untuk pertukaran
pemenuhan kebutuhan. Contohnya Indonesia yang banyak mengekspor tekstil ke
Amerika Serikat karena sumber daya alam Indonesia yang harganya juga terbilang
murah. Sebaliknya Amerika Serikat mengimpor mobil ke indonesia karena amerika
serikat dapat memproduksi mobil dengan harga murah.
b. Selera
Selera merupakan faktor penyebab terjadinya perdagangan internasional. Contohnya
indonesia yang menyukai apel australia. hal ini dapat terjadi karena masyarakat
indonesia lebih menyukai apel australia, padahal di indonesia juga memiliki buah apel
yang berada di malang dan tempat lainnya, namun masyarakat indonesia lebih
menyukai apel Australia.
c. Penghematan Biaya Produksi (Efisisensi)
Penghematan biaya produksi memungkinkan terjadinya perdagangan internasional
akibat dari harga yang murah suatu barang negara lain karena negara lain
memproduksi dalam jumlah besar yang dapat diturunkan karena biasanya produksi
dalam jumlah besar akan lebih murah. Sebenarnya Indonesia mampu memproduksi
barang yang canggih namun karena industri lokal yang belum mampu berkembang
yang membuat biayanya menjadi mahal.
d. Perbedaan Teknologi
Beberapa negara yang memiliki teknologi maju yang sebagian besar pula negara
belum mampu menerapkan teknologi maju. Negara dengan teknologi maju mampu
menjual barang dengan harga murah kepada negara yang memiliki teknologi
sederhana. Contohnya Indonesia mengimpor mobil dari Jepang karena Jepang
memiliki teknologi pembuatan mobil yang maju.
2. Faktor penghambat Perdagangan Internasional
Ada beberapa faktor yang dapat menjadi hambatan dalam melakukan perdagangan
internasional, antara lain:
a. Tidak amnnya suatu Negara
Amannya suatu negara merupakan pertimbangan terjadinya perdagangan
internasional . Jika negara memiliki kondisi yang aman maka para pedagang akan
mendekat namun jika tidak maka pedagang akan beralih ke negara yang lebih aman.
Faktor keamanan yang mempengaruhi para pedagang untuk melakukan perdagangan
internasional
b. Kebijakan ekonomi internasional oleh pemerintah
Beberapa kebijakan ekonomi suatu negara yang menghambat kelancaran perdagangan
internasional. Contohnya, pembatasan jumlah impor, pungutan biaya impor/ekspor
yang tinggi, perijinan yang berbelit-belit.

PERDAGANGAN INTERNASIONAL

Page 5

c. Tidak stabilnya Kurs Mata Uang Asing


Kurs mata uang asing yang tidak stabil membuat para eksportir maupun importir
mengalami kesulitan dalam menentukan harga valuta asing. Kesulitan dari hal
tersebut berdampak pula terhadap harga penawaran maupun permintaan dalam
perdagangan.
D. Teori Perdagangan Internasional
1. Teori keunggulan mutlak (Absolute Advantage Theory) dari Adam Smith
Suatu Negara disebut memiliki keunggulan mutlak dari Negara lain jika Negara tersebut
mampu memproduksi lebih banyak daripada barang daripada Negara lain, dengan
menggunakan sumber daya produksi yang sama. Sebagai ilustrasi, perhatikan table
berikut:
Menurut teori keunggulan mutlak, dengan melakukan spesialisasi produksi barang yang
produktivitasnya lebih tinggi dibandingkan Negara lain, Negara tersebut akan
memperoleh keuntungan dalam perdagangan internasional. Jepang menikmati
keuntungan empat kursi rotan, sedang Indonesia menikmati keuntungan kalkulator.
TABEL A. Keunggulan mutlak Indonesia atas Jepang dalam produksi kursi rotan
(sebelum spesialisasi)
Negara

Hasil/ Kerja Barang

Dasar Tukar Dalam


Negeri (Harga Relatif)

Indonesia

Kursi Rotan
40

Kalkulator
8

Jepang

20

20

Jumlah

60

28

1 kalkulator= 5 kursi
(di Indonesia)
1 kalkulator= 1 kursi
(di Jepang)

TABEL B. Keunggulan mutlak Indonesia dan Jepang (setelah spesialisasi)


Negara
Indonesia
Jepang

Hasil/ jenis barang


Kursi rotan
80
-

Kalkulator
40

Pada tabel A, Indonesia memiliki keunggulan mutlak atas Jepang dalam memproduksi
kursi rotan, karena satu unit factor produksi di Indonesia mampu memproduksi 40 kursi
rotan, sedangkan Jepang hanya mampu memproduksi 20 kursi rotan. Sebaliknya Jepang
memiliki keunggulan mutlak atas Indonesia dalam memproduksi kalkulator. Satu unit factor
produksi Jepang mampu memproduksi 20 kalkulator, sedangkan Indonesia hanya mampu
memproduksi 8 kalkulator.

PERDAGANGAN INTERNASIONAL

Page 6

Keunggulan mutlak terjadi jika suatu Negara, misalnya Indonesia mampu memproduksi
lebih banyak kursi rotan dibandingkan Negara lain, misalnya Jepang dengan menggunakan
sumber daya yang sama jumlahnya. Jepang memiliki keunggulan mutlak terhadap Indonesia
dalam produksi kalkulator, dengan menggunakan sumber daya yang sama jumlahnya.
2. Teori keunggulan komparatif (Comparative Advantage Theory) dari David Ricardo
Suatu negara mempunyai keunggulan yang lebih besar dibandingkan negara lainnya. Tetapi,
dua Negara akan tetap melakukan pertukaran melalui perdagangan internasional walaupun
salah satu Negara mempunyai semua keunggulan. Sebagai ilustrasi, perhatikan table berikut:
Meskipun Australia memilki keunggulan mutlak dalam produksi wol dan katun, kedua
Negara akan tetap memperoleh keuntungan jika melakukan perdagangan setelah melakukan
spesialisasi pada produksi barang yang memilki keunggulan komparatif (perbandingan)
lebih besar.
Contoh hasil produksi Australia dan Indonesia
Negara

Hasil/ Jenis barang

Dasar tukar dalam


Negeri

Indonesia

Wol
5

Kain katun
10

Australia

15

12

1m wol= 2m katun (di


Indonesia)
1m wol= 0,8m katun
(di Australia)

Jumlah
20
22
Pada tabel tersebut terlihat bahwa Australia memiliki keunggulan mutlak (dalam
memproduksi katun dan wol) dibandingkan Indonesia. Keunggulan didapat jika Australia
memilih produksi yang paling unggul, yaitu wol. Mengapa memilih wol? Karena keunggulan
memproduksi wol adalah 3 yaitu 15:5. Jika memilih kain katun, keunggulan produksinya
adalah 1,2 yaitu 12:10. Sebaliknya, Indonesia memilih produksi barang yang kekurangannya
paling kecil, yaitu katun. Hal ini karena kekurangan 10 dengan 12 lebih kecil daripada
kekurangan wol yaitu 5 dengan 15.
Latihan 2
1. Faktor apa saja yang mendorong dan menghambat terjadinya
perdagangan internasional?
2. Jelaskan perbedaan teori keunggulan mutlak dan komparatif!
E. Kebijakan Perdagangan Internasional
Kebijakan perdagangan internasional adalah rangkaian tindakan yang akan diambil
untuk mengatasi kesulitan atau masalah hubungan perdagangan internasional guna
melindungi kepentingan nasional. Namun, beberapa alat kebijakan itu tidak digunakan ketika
adanya perjanjian perdagangan bebas. Pasalnya, setiap Negara mempunyai hak untuk
menjual produknya, baik barang atau jasa ke Negara lain tanpa harus dibebani oleh batasanbatasan pajka atau bea masuk.

PERDAGANGAN INTERNASIONAL

Page 7

1. Kebijakan perdagangan internasional di


bidang impor
a. Kuota
Kuota
merupakan
jumlah
yang
ditetapkan untuk suatu kegiatan dalam
satu masa atau satu waktu tertentu. Jadi
kuota dalam impor adalah total jumlah
barang yang dapat di impor dalam masa
tertentu. Jumlah itu tidak akan
mengganggu
industry
dalam
negeri.Ketika diberlakukan perdagangan bebas, kuota tidak dapat dipakai lagi karena
dapat menghambat perdagangan internasional.
b. Tarif
Tarif adalah pembebanan pajak terhadap barang-barang yang melewati batas suatu
Negara. Kebijakan tariff diambil pemerintah dengan menetapkan tarif tinggi untuk
mengimpor suatu jenis barang. Dengan pengenaan tariff ini, barang impor menjadi
mahal, sehingga barang sejenis yang diproduksi di dalam negeri akan memiliki daya
saing dan dibeli konsumen. Penganut perdagangan bebas mengenakan tariff yang
rendah atas barang-barang impor. Sebaliknya, Negara proteksionis akan menetapkan
tariff yang tinggi untuk barang impor.
c. Subsidi
Karena ada perbedaan harga antara barang impor dan barang dalam negeri, ada
kemungkinan harga barang impor lebih murah daripada harga barang produksi dalam
negeri. Supaya harga barang produksi dalam negeri dapat ditekan, pemerintah dapat
memberi subsidi produsen dalam negeri. Contohnya, ketika di pasar dalam negeri
terdapat produk elek tronik buatan dalam negeri dan buatan luar negeri, kedua jenis
barang tersebut memilki kualitas yang sama. Maka, produsen diberikan subsidi agar
dapat menjual produknya dengan harga murah sehingga daya saing produk dalam
negeri meningkat. Subsidi yang diberikan dapat berupa keringanan pajak, tenaga ahli,
fasilitas kredit, peralatan, tenaga ahli dan mesin-mesin.
d. Larangan impor
Dengan berbagai alasan, ada barang tertentu yang dilarang diimpor. Misalnya,
barang-barang yang berbahaya untuk masyarakat. Larangan impor juga dilakukan
untuk menghemat devisa. Larangan impor juga dilakukan untuk melindungi industry
dalam negeri. Dengan demikian, barang-braang produksi terlindungi dari serbuan
impor barang sejenis.
2. Kebijakan perdagangan internasional di bidang ekspor
a. Diskriminasi harga
Diskriminasi harga adalah penetapan harga yang berbeda terhadap suatu jenis barang
dengan tujuan Negara yang berbeda. Diskriminasi harga dapat terjadi karena adanya
perjanjian atau perang tariff. Untuk barang yang sama, harga untuk Negara yang satu
lebih mahal atau lebih murah daripada Negara lainnya.

PERDAGANGAN INTERNASIONAL

Page 8

b. Pemberian premi (subsidi)


Kebijakan yang diambil pemerintah untuk memajukan ekspor adalah dengan
memberi premi kepada badan usaha yang melakukann ekspor. Pemberian premi itu
antara lain berupa bantuan biaya produksi serta pembebasan pajak dan fasilitas lain,
dengan tujuan agar barang ekspor memiliki daya saing di luar negeri.
c. Dumping
Dumping adalah kebijakan yang diambil pemerintah dengan menetapkan barang
ekspor (harga barang di luar negeri) lebih murah daripada harga barang di dalam
negeri. Tujuan kebijakan dumping adalah untuk menguasai pasar di luar negeri.
Tetapi kebijakan ini ditentang oleh banyak Negara sehingga kebijakan ini tidak dapat
dipakai lagi karena tidak sesuai dengan tujuan perdagangan bebas sndiri, meskipun
pada kenyataannya ada Negara yang melanggar perjanjian.
d. Politik dagang bebas
Politik dagang bebas merupakan suatu kebijakan dimana masing-masing pemerintah
memberi kebebasan dalam ekspor dan impor. Kebebasan dalam perdagangan ini akan
membawa beberapa keuntungan seperti mutu barang yang tinggi dan harga barang
yang relative murah.
e. Larangan ekspor
Larangan ekspor merupakan kebijakan suatu Negara untuk melarang ekspor barangbarang tertentu ke luar negeri. Penyebabnya karena alas an ekonomi, social, politik
dan budaya. Misalnya, larangan mengekspor kayu gelondongan berarti mengurangi
pendapatan nasional dari produk olahan, yang tentu bernilai tambah bagi Negara.
Contoh alas an social dan budaya adalah larangan ekspor benda-benda sejarah
tertentu serta larangan mengekspor hewan-hewan yang dilindungi.
F. Tujuan Perdagangan Internasional
Kebijakan perdagangan internasional diterapkan baik dalam kegiatan impor maupun
dalam kegiatan ekspor. Kebijakan perdagangan internasional untuk impor di tujukan untuk
mengatasi dampak buruk dari mengimpor barang. Ada beberapa keburukan mengimpor suatu
barang. Salah satunya adalah perusahaan dalam negeri yang memproduksi jenis barang yang
sama akan gulung tikar karena kalah bersaing dengan barang impor. Untuk itulah, pemerintah
harus melindungi atau bertindak untuk mengatasikeburukan itu dengan kebijakan
perdagangan internasional di bidang impor. Kebijakan perdagangan internasional di bidang
ekspor juga ditujukan untuk melindungi produksi dalam negeri di samping memperoleh
keuntungan.
Latihan 3
1. Apa yang dimaksud dengan kuota dan diskriminasi harga dalam kebijakan
perdagangan internasional?
2. Selain kebijakan diatas, menurut kalian kebiajakan apa yang ada dalam
perdaganagn intrnasional?

PERDAGANGAN INTERNASIONAL

Page 9

G. Neraca Perdagangan
Dalam neraca perdagangan, dicatat keadaan ekspor dan impor barang atau jasa.
Misalnya, ekspor dari negara kita ke negara lain berupa kayu, garmen, minyak dan gas bumi,
serta barang-barang elektronik, dan barang lainnya yang kita butuhkan untuk pembangunan
dan konsumsi. Negara kita menginginkan agar neraca perdagangan bersifat positif, yang
berarti ekspor lebih besar dari pada impor. Agar neraca perdagangan positif, pemerintah telah
mengambil langkah-langkah yang diperluhkan pada sektor perdagangan internasional.
Langkah-langkah itu antara lain membebaskan pajak untuk barang ekspor dan memberi
subsidi pada perusahaan yang mengekspor barang.
Di samping itu, pemerintah melakukan deregulasi dan debirokratisasi di bidang
perdagangan internasional untuk menghilangkan ekonomi biaya tinggi. Negara kita berusaha
untuk menghindari neraca perdagangan negatif atau defisit neraca perdagangan. Neraca
perdagangan negative terjadi jika negara kita lebih banyak melakukan impor daripada ekspor.
Neraca perdagangan mempunyai peranan sentral dalam necara pembayaran (balance of
payment) dimana terlihat aliran uang secara keseluruhan yang masuk dan keluar dari suatu
negara. Coba perhartikan neraca perdagangan Indonesia berikut ini.

NERACA PERDAGANGAN INDONESIA TOTAL


Periode : 2010-2015
(Nilai : Juta US$)
N
Uraian
O
I

II

EXPO
RT

2010

2011

2012

2013

TREND(
Jan-Apr*
CHANGE(
2014 %) 2010%)
2014 2015 2015/2014
2014

157.77 203.49 190.02 182.55 176.29


9,1
6,6
0,3
1,8
2,5

1,14

58.591, 52.135,
5
7

-11,02

- OIL & 28.039, 41.477, 36.977, 32.633, 30.331,


GAS
6
0
3
0
9

-0,82

10.523,
7.159,4
5

-31,97

- NON
OIL &
GAS

129.73 162.01 153.04 149.91 145.96


9,5
9,6
3,0
8,8
0,6

1,59

48.068, 44.976,
0
3

-6,43

IMPO
RT

135.66 177.43 191.68 186.62 178.17


3,3
5,6
9,5
8,7
8,8

6,14

59.485, 49.360,
6
8

-17,02

- OIL & 27.412, 40.701, 42.564, 45.266, 43.459,


GAS
7
5
2
4
9

10,83

14.695,
8.438,7
1

-42,57

4,82

44.790, 40.922,
5
1

-8,64

- NON
OIL &
GAS

108.25 136.73 149.12 141.36 134.71


0,6
4,0
5,3
2,3
8,9

PERDAGANGAN INTERNASIONAL

Page 10

N
Uraian
O
III TOTAL

IV

TREND(
Jan-Apr*
CHANGE(
2014 %) 2010%)
2014 2015
2014
2015/2014
293.44 380.93 381.70 369.18 354.47
118.07 101.49
3,53
-14,04
2,4
2,2
9,7
0,5
1,3
7,1
6,5
2010

2011

2012

2013

- OIL & 55.452, 82.178, 79.541, 77.899, 73.791,


GAS
3
6
4
4
8

5,32

25.218, 15.598,
6
1

-38,15

- NON
OIL &
GAS

3,09

92.858, 85.898,
5
4

-7,50

0,00 -894,1 2.774,9

410,36

4.171,6 1.279,3

69,33

-21,17 3.277,5 4.054,2

23,70

237.99 298.75 302.16 291.28 280.67


0,1
3,6
8,3
1,1
9,5

BALAN 22.115, 26.061,


CE
8
1 1.669,2 4.076,9 1.886,3
- OIL &
GAS
- NON
OIL &
GAS

626,9

775,5

12.633, 13.128,
5.586,9
3
0

21.488, 25.285,
11.241,
3.917,7 8.556,4
9
5
7

0,00

Sumber: BPS, Processed by Trade Data and Information Center, Ministry of Trade
Keterangan:
*) Angka sementara

Uji
Kompetensi
A. PILIHAN GANDA
Berilah tanda silang pada jawaban yang benar!
1. Bagian dari aktivitas ekonomi internasional yang menyangkut pertukaran barang atau
jasa antar pelaku ekonomi lintas Negara disebut
a. Neraca perdagangan
d. Neraca pembayaran
b. Ekspor impor
e. Ekonomi internasional
c. Perdagangan internasional
2. Negara A menjual produk otomotif ke Negara B seharga Rp. 10.000.000,00. Sementara
itu di dalam negeri sendiri seharga Rp. 18.000.000,00. Kebijakan yang dilakukan Negara
A adalah
a. Kuota
d. Tarif bea masuk

PERDAGANGAN INTERNASIONAL

Page 11

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

b. Diskriminasi harga
e. Proteksi
c. Dumping
Negara X mengeluarkan izin kepada beberapa importir daging sapi. Namun jumlah
importir dan jumlah daging yang diimpor dibatasi. Kebijakan yang diambil Negara X
merupakan kebijakan
a. Kuota impor
d. Larangan ekspor
b. Kuota ekspor
e. Tarif impor
c. Larangan impor
Indonesia membebankan pajak terhadap barang-barang ekspor maupun impor yang
melewati batas suatu Negara. Maka kebijkan yang dimbil Negara disebut
a. Kuota
d. Ekspor
b. Tarif
e. Impor
c. Subsidi
Untuk menggunakan barang-barang yang di impor dari luar negeri, dibutuhkan
pengetahuan dan ketrampilan tertentu. Oleh karena itu, pihak penjual perlu mengadakan
bimbingan atau pelatihan untuk menggunakannya. Hal seperti itu akan mempercepat
a. Kualitas konsumsi
d. Alih teknologi
b. Kestabilan harga-harga
e. Memperoleh devisa
c. Kebijakan pemerintah
Bantuan pemerintah berupa bantuan biaya produksi serta pembebasan pajak dan fasilitas
lain, dengan tujuan agar barang ekspor memiliki daya saing di luar negeri disebut
a. Diskriminasi harga
d. Dumping
b. Kuota
e. Pemberian premi (subsidi)
c. Tarif
Suatu kebijakan dimana masing-masing pemerintah memberi kebebasan dalam ekspor
dan impor. Kebebasan dalam perdagangan ini akan membawa beberapa keuntungan
seperti mutu barang yang tinggi dan harga barang yang relatif murah disebut kebijakan
a. Politik dagang bebas
d. Dumping
b. Larangan ekspor
e. Tarif
c. Larangan impor
Berikut ini adalah factor pendorong dan penghambat perdagangan internasional
1. Perbedaan Sumber Daya Alam
2. Selera
3. Penghematan Biaya Produksi (Efisisensi)
4. Tidak amnnya suatu Negara
5. Kebijakan ekonomi internasional oleh pemerintah
6. Tidak stabilnya Kurs Mata Uang Asing
Yang merupakan factor pendorong perdagangan internasional adalah
a. 3,4 dan 5
d. 1,2 dan 4
b. 1,2 dan 3
e. 4,5 dan 6
c. 2,3 dan 4
Berikut ini adalah factor pendorong dan penghambat perdagangan internasional
1. Perbedaan Sumber Daya Alam
2. Selera
3. Penghematan Biaya Produksi (Efisisensi)

PERDAGANGAN INTERNASIONAL

Page 12

4. Tidak amnnya suatu Negara


5. Kebijakan ekonomi internasional oleh pemerintah
6. Tidak stabilnya Kurs Mata Uang Asing
Yang merupakan factor pendorong perdagangan internasional adalah
a. 3,4 dan 5
d. 4,5 dan 6
b. 1,2 dan 3
e. 1,2 dan 4
c. 2,3 dan 4
10. Dengan melakukan spesialisasi produksi barang yang produktivitasnya lebih tinggi
dibandingkan Negara lain, Negara tersebut akan memperoleh keuntungan dalam
perdagangan internasional. Jepang menikmati keuntungan empat kursi rotan, sedang
Indonesia menikmati keuntungan kalkulator. Hal tersebut menurut teori
a. Competence
d. David Ricardo
b. Compatitive
e. Absolute
c. Comparative

B. URAIAN
Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan singkat dan jelas!
1. Apa manfaat perdagangan internasional? jelaskan!
2. Uraikan factor-faktor yang mendorong perdagangan internasional!
3. Uraikan factor-faktor yang menghambat perdagangan internasional!
4. Bagaimana perbedaan teori keunggulan mutlak dan keunggulan comparative?
5. Rincilah kebijakan perdagangan internasional di bidang ekspor dan impor!
JAWABAN
A. PILIHAN GANDA
1. C
2. C
3. A
4. B
5. D

6. E
7. A
8. B
9. D
10.E

B. URAIAN
1. Manfaat Perdagangan Internasional
a. Memperoleh devisa
Jika Indonesia mengekspor suatu komoditas, kita akan mendapat uang asing seperti
dolar Amerika, yen atau mata uang jenis lainnya. Mata uang asing ini disebut devisa.
Devisa dapat digunakan untuk mengimpor barang modal dan konsumsi.
b. Memperluas kesempatan kerja
Perdagangan internasional, terutama kegiatan ekspor, memberi kesempatan untuk
memperluas kesempatan kerja. Untuk menghasilkan barang ekspor dibutuhkan tenaga
kerja.

PERDAGANGAN INTERNASIONAL

Page 13

c. Menstabilkan harga-harga
Jika harga suatu jenis barang dalam negeri mahal atau jumlahnya kurang dan tidak
memenuhi permintaan pasar, barang tersebut harus di impor. Dengan adanya impor,
harga barang jenis tersebut akan stabil dan permintaan pun dapat terpenuhi.
d. Meningkatkan kualitas konsumsi
Melalui perdagangan internasional, penduduk dapat membeli barang-barang yang
belum dapat dihasilkan di dalam negeri atau mutunya belum sebaik luar negeri.
Perdagangan internasional dapat memacu industry dalam negeri untuk meningkatkan
kualitas produk yang dihasilkan agar dapat bersaing di pasar internasional.
e. Mempercepat alih teknologi
Untuk menggunakan barang-barang yang di impor dari luar negeri, dibutuhkan
pengetahuan dan ketrampilan tertentu. Oleh karena itu, pihak penjual perlu
mengadakan bimbingan atau pelatihan untuk menggunakannya. Hal seperti itu akan
mempercepat alih teknologi.
2. Faktor yang mendorong perdagangan internasional
a. Perbedaan Sumber Daya Alam
Contohnya Indonesia yang banyak mengekspor tekstil ke Amerika Serikat karena
sumber daya alam Indonesia yang harganya juga terbilang murah. Sebaliknya
Amerika Serikat mengimpor mobil ke indonesia karena amerika serikat dapat
memproduksi mobil dengan harga murah.
b. Selera
Contohnya Indonesia yang menyukai apel australia. hal ini dapat terjadi karena
masyarakat Indonesia lebih menyukai apel australia, padahal di indonesia juga
memiliki buah apel yang berada di malang dan tempat lainnya, namun masyarakat
indonesia lebih menyukai apel Australia.
c. Penghematan Biaya Produksi (Efisisensi)
Penghematan biaya produksi memungkinkan terjadinya perdagangan internasional
akibat dari harga yang murah suatu barang negara lain karena negara lain
memproduksi dalam jumlah besar yang dapat diturunkan karena biasanya produksi
dalam jumlah besar akan lebih murah.
d. Perbedaan Teknologi
Contohnya Indonesia mengimpor mobil dari Jepang karena Jepang memiliki
teknologi pembuatan mobil yang maju.
3. Faktor yang menghambat perdagangan internasional
a. Tidak amnnya suatu Negara
Amannya suatu negara merupakan pertimbangan terjadinya perdagangan
internasional . Jika negara memiliki kondisi yang aman maka para pedagang akan
mendekat namun jika tidak maka pedagang akan beralih ke negara yang lebih aman.
b. Kebijakan ekonomi internasional oleh pemerintah
Contohnya, pembatasan jumlah impor, pungutan biaya impor/ekspor yang tinggi,
perijinan yang berbelit-belit.
c. Tidak stabilnya Kurs Mata Uang Asing

PERDAGANGAN INTERNASIONAL

Page 14

Kurs mata uang asing yang tidak stabil membuat para eksportir maupun importir
mengalami kesulitan dalam menentukan harga valuta asing. Kesulitan dari hal
tersebut berdampak pula terhadap harga penawaran maupun permintaan dalam
perdagangan.
4. Perbedaan teori keunggulan mutlak dan keunggulan comparative
a. Teori keunggulan mutlak (Absolute Advantage Theory) dari Adam Smith
Suatu Negara disebut memiliki keunggulan mutlak dari Negara lain jika Negara
tersebut mampu memproduksi lebih banyak daripada barang daripada Negara lain,
dengan menggunakan sumber daya produksi yang sama.
b. Teori keunggulan komparatif (Comparative Advantage Theory) dari David Ricardo
Suatu negara mempunyai keunggulan yang lebih besar dibandingkan negara lainnya.
Tetapi, dua Negara akan tetap melakukan pertukaran melalui perdagangan
internasional walaupun salah satu Negara mempunyai semua keunggulan.
5. a. Kebijakan di bidang impor
1) Kuota
Kuota merupakan jumlah yang ditetapkan untuk suatu kegiatan dalam satu masa atau
satu waktu tertentu. Jadi kuota dalam impor adalah total jumlah barang yang dapat di
impor dalam masa tertentu.
2) Tarif
Tarif adalah pembebanan pajak terhadap barang-barang yang melewati batas suatu
Negara. Kebijakan tariff diambil pemerintah dengan menetapkan tarif tinggi untuk
mengimpor suatu jenis barang.
3) Subsidi
Contohnya, ketika di pasar dalam negeri terdapat produk elek tronik buatan dalam
negeri dan buatan luar negeri, kedua jenis barang tersebut memilki kualitas yang
sama. Maka, produsen diberikan subsidi agar dapat menjual produknya dengan harga
murah sehingga daya saing produk dalam negeri meningkat.
4) Larangan impor
Dengan berbagai alasan, ada barang tertentu yang dilarang diimpor. Misalnya,
barang-barang yang berbahaya untuk masyarakat. Larangan impor juga dilakukan
untuk menghemat devisa.
b. Kebijakan perdagangan internsional di bidang ekspor
1) Diskriminasi harga
Diskriminasi harga adalah penetapan harga yang berbeda terhadap suatu jenis barang
dengan tujuan Negara yang berbeda. Diskriminasi harga dapat terjadi karena adanya
perjanjian atau perang tariff.
2) Pemberian premi (subsidi)
Kebijakan yang diambil pemerintah untuk memajukan ekspor adalah dengan
memberi premi kepada badan usaha yang melakukann ekspor. Pemberian premi itu
antara lain berupa bantuan biaya produksi serta pembebasan pajak dan fasilitas lain,
dengan tujuan agar barang ekspor memiliki daya saing di luar negeri.
3) Dumping

PERDAGANGAN INTERNASIONAL

Page 15

Dumping adalah kebijakan yang diambil pemerintah dengan menetapkan barang


ekspor (harga barang di luar negeri) lebih murah daripada harga barang di dalam
negeri.
4) Politik dagang bebas
Politik dagang bebas merupakan suatu kebijakan dimana masing-masing pemerintah
memberi kebebasan dalam ekspor dan impor. Kebebasan dalam perdagangan ini akan
membawa beberapa keuntungan seperti mutu barang yang tinggi dan harga barang
yang relative murah.
5) Larangan ekspor
Misalnya, larangan mengekspor kayu gelondongan berarti mengurangi pendapatan
nasional dari produk olahan, yang tentu bernilai tambah bagi Negara. Contoh alas an
social dan budaya adalah larangan ekspor benda-benda sejarah tertentu serta larangan
mengekspor hewan-hewan yang dilindungi.

PERDAGANGAN INTERNASIONAL

Page 16

Anda mungkin juga menyukai