PERDAGANGAN INTERNASIONAL
Kompetensi Dasar
Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari materi, siswa diharapkan mampu:
● Menjelaskan pengertian perdagangan internasional
● Menjelaskan manfaat perdagangan internasional
● Mendeskripsikan faktor pendorong dan penghambat perdagangan internasional
● Menjelaskan teori perdagangan internasional
● Mendeskripsikan kebijakan perdagangan internasional
● Menjelaskan tujuan kebijakan perdagangan internasional
● Mendeskripsikan alat pembayaran Internasional
● Mendeskripsikan neraca pembayaran Internasional
● Mendeskripsikan devisa dan valuta asing
PETA KONSEP
Dengan mengamati peta konsep akan memudahkan siswa dalam mempelajari
perdagangan internasional, alat pembayaran internasinal dan neraca pembayaran
internasional
1
Perbedaan SDA Perbedaan IPTEK
Kata kunci
Pengertian Teori keunggulan Alat pembataran Komponen Neraca
Internasional pembayaran
perdagangan bebas mutlak
Manfaat Kebijakan proteksi Pengertia pasar Lalu lintas
perdagangan valuta asing moneter
internasional
Faktor pendorong Devisa Kurs jual Surplus dan devisit
perdagangsan neraca
bebas pembayaran
Teori keunggulan Fungsi devisa Kurs beli Dampak neraca
komparatif pembayaran
Gambar 8.1
Gambar suasana dalam Pasar modern atau swalayan
Amatilah dan perhatikan gambar diatas suasana dalam swalayan , coba diskusikan
pertanyaan-pertanyaan berikut: a) Sebutkan barang-barang impor luar negeri yang kamu
jumpai dalam kehidupan sehari-hari; b) . Dari negara mana barang-barang itu berasal ? ;
c) Dan seandainya barang-barang dari luar negeri tersebut tidak ada, apakah akitivitas
kehidupan kita terganggu ? Kemudian buatlah kesimpulan menurut anda. Jika anda ingin
tahu lebih banyak tentang perdagangan internasional, bacalah pengembangan konsep
berikut ini!
PENGEMBANGAN KONSEP
Gambar 8.2
Gambar kapal kargo dengan muatannya
Keterangan kegiatan ekspor dan impor salah satunya dilakukan dengan kapal
3
a. Memperoleh barang yang tidak dapat diproduksi di negeri sendiri
Banyak faktor-faktor yang memengaruhi perbedaan hasil produksi di setiap negara.
Faktor-faktor tersebut di antaranya : Kondisi geografi, iklim, tingkat penguasaan iptek
dan lain-lain. Dengan adanya perdagangan internasional, setiap negara mampu
memenuhi kebutuhan yang tidak diproduksi sendiri.
b. Memperoleh Devisa.
Jika kita mengekspor suatu komoditas, kita mendapatkan mata uang asing seperti
dollar Amerika, yen, atau jenis mata uang lainnya. Mata uang asing ini, hal ini disebut
dengan devisa. Dengan devisa ini yang digunakan untuk, misalnya mengimpor
barang modal dan konsumsi
c. Memperluas pasar dan menambah keuntungan.
Terkadang, para pengusaha tidak menjalankan mesin-mesinnya (alat produksinya)
dengan maksimal karena mereka khawatir akan terjadi kelebihan produksi, yang
mengakibatkan turunnya harga produk mereka. Dengan adanya perdagangan
internasional, pengusaha dapat menjalankan mesin-mesinnya secara maksimal, dan
menjual kelebihan produk tersebut keluar negeri.
d. Memperluas Kesempatan Kerja
Perdagangan internasional, khususnya kegiatan ekspor, yang memberikan
kesempatan untuk memperluas kesempatan kerja yang berguna untuk menghasilkan
barang ekspor dibutuhkan tenaga kerja. Coba bayangkan, apakah yang terjadi jika
barang tambang, dan hasil pertanian, serta hasil kerajinan tidak diekspor?. Tentu
saja, orang yang bekerja di sektor itu akan menganggur.
e. Memperoleh keuntungan dari spesialisasi,
Sebab utama kegiatan perdagangan luar negeri adalah untuk memperoleh
keuntungan yang diwujudkan oleh spesialisasi. Walaupun suatu negara dapat
memproduksi suatu barang yang sama jenisnya dengan yang diproduksi oleh negara
lain, tapi adakalanya lebih baik apabila negara tersebut mengimpor barang tersebut
dari luar negeri.
f. Menstabilkan Harga-Harga.
Jika harga suatu jenis barang dalam negeri mahal atau jumlahnya kurang dan tidak
memenuhi permintaan pasar, barang tersebut harus diimpor. Dengan adanya impor,
harga barang jenis tersebut akan stabil dan permintaan pun dapat terpenuhi.
g. Meningkatkan Kualitas Konsumsi .
Melalui perdagangan internasional, penduduk dapat membeli barang-barang yang
belum dapat dihasilkan di dalam negeri atau mutunya belum sebaik produk luar
negeri. Perdagangan internasional dapat memacu industri dalam negeri untuk
meningkatkan kualitas produk yang dihasilkan agar dapat bersaing di pasar
internasional. Di indonesia, barang seperti itu beragam, antara lain televisi, pakaian,
sepatu, dan perabot.
h. Mempercepat Alih Teknologi modern.
4
Untuk menggunakan barang-barang yang diimpor dari luar negeri, dibutuhkan
pengetahuan atau keterampilan tertentu. Oleh sebab itu, pihak penjual perlu
mengadakan bimbingan atau pelatihan untuk menggunakannya yang akan
mempercepat alih teknologi. Alih teknologi yang dapat memungkinkan suatu negara
untuk mempelajari teknik produksi yang lebih modern.
Setiap negara memiliki kekayaan alam yang berbeda-beda, ada yang kaya akan
minyak bumi, hasil hutan, hasil pertanian, atau hasil tambang. Karena perbedaan
sumber daya alam itulah yang menyebabkan hasil produksi suatu negara juga akan
berbeda. Seperti Indonesia memiliki banyak kekayaan alam yang melimpah, salah satu
contohnya di sector kelautan dan gas bumi, sehingga Indonesia mampu mengekspor
hasil laut dan gas bumi ke berbagai negara yang kekurangan diantaranya ke negara-
negara Eropa. Sedangkan Negara-negara Arab memiliki kekayaan alam yang
melimpah berupa minyak bumi, sehingga negara Arab seperti Arab Saudi dan Iran
akan mampu mengekspor minyak bumi ke negaranegara lain yang kekurangan minyak
bumi. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa Indonesia memiliki keunggulan di
sektor kelautan dan gas bumi, sedangkan negara negara Arab memiliki keunggulan di
sektor minyak bumi. Perbedaan sumber daya alam inilah yang akan mendorong
timbulnya perdagangan antarnegara.
b. Keanekaragaman Kondisi Produksi.
Keanekaragaman kondisi produksi merujuk
kepada potensi faktor-faktor produksi yang G
dimiliki oleh suatu negara. Indonesia, a
m
misalnya, memiliki potensi besar dalam b
a
memproduksi barang-barang hasil pertanian.
r
Sementara itu, Jepang memiliki potensi besar
5
dalam memproduksi barang- barang .
elektronik. Jika Indonesia mengekspor hasil 1
b
e
s
a
suatu negara dapat memperoleh barang yang tidak dapat dihasilkannya di dalam
negeri.
c. Penghematan Biaya Produksi/Spesialisasi.
Perdagangan internasional memungkin kan suatu negara memproduksi barang dalam
jumlah besar, sehingga biaya produksi rata-rata semakin menurun ketika jumlah barang
yang diproduksi semakin besar. Jadi, apabila suatu negara berspesialisasi dengan
memproduksi barang tertentu dan mengekspornya, biaya produksi rata-ratanya akan
turun.
d. Perbedaan Selera.
Sekalipun kondisi produksi di semua negara adalah sama, namun setiap negara
mungkin akan melakukan perdagangan jika selera mereka berbeda. Sebagai contoh,
Norwegia dan Swedia menghasilkan ikan laut dan daging dalam jumlah yang hampir
sama, tetapi orang Swedia lebih suka daging, sementara orang Norwegia lebih suka
ikan. Pada situasi demikian, ekspor yang saling menguntungkan akan terjadi apabila
Norwegia mengekspor daging dan Swedia mengekspor ikan. Kedua negara akan mem-
peroleh keuntungan dari perdagangan ini. Selain itu, jumlah orang yang puas karena
seleranya terpenuhi meningkat.
e. Perbedaan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK).
Perbedaan Iptek antara negara satu dengan negara lainnya akan menyebabkan
perbedaan jenis barang yang dihasilkan. Negara-negara yang ipteknya sudah lebih
maju akan cenderung menghasilkan lebih banyak barang-barang industri, sedangkan
negara-negara yang ipteknya masih belum maju atau terbatas akan lebih banyak
memproduksi barang-barang agraris.
Sumber:
kemenperin.go.id Sumber : c408.4shared.com
Hasil agraris berupa Olahan Laut dalam kaleng dari Jenis-jenis Barang Impor Indonesia
Indonesia untuk diekspor
6
Jika suatu negara tidak aman, para pedagangnya beralih ke negara lain yang lebih
aman. Semakin aman keadaan, semakin mendorong para pedagang untuk
melakukan perdagangan internasional.
b. Tidak Stabilnya Kurs Mata Uang Asing
urs mata uang asing yang tidak stabil membuat para eksportir maupun importir
mengalami kesulitan dalam menentukan harga valuta asing. Kesulitan tersebut
berdampak pula terhadap harga penawaran maupun permintaan dalam perdangan.
Hal ini membuat para pedagang internasional enggan melakukan kegiatan ekspor dan
impor
c. Perbedaan Mata Uang Antarnegara
Mata uang yang berlaku di setiap negara berbeda. Negara yang melakukan kegiatan
ekspor, biasanya meminta kepada negara pengimpor untuk membayar dengan
menggunakan mata uang negara pengekspor. Pembayarannya tentunya akan
berkaitan dengan nilai uang itu sendiri. Padahal nilai uang setiap negara berbeda-
beda. Apabila nilai mata uang negara pengekspor lebih tinggi daripada nilai mata
uang negara pengimpor, maka dapat menambah pengeluaran bagi negara
pengimpor. Dengan demikian, agar kedua negara diuntungkan dan lebih mudah
proses perdagangannya perlu adanya penetapan mata uang sebagai standar
internasional.
d. Adanya Kebijaksanaan Impor dari Suatu Negara
Setiap negara tentunya akan selalu melindungi hasil produksinya sendiri. Mereka
tidak ingin hasil produksinya tersaingi oleh hasil peoduksi dari luar negeri. Oleh
karena itu, setiap negara akan memberlakukan kebijakan untuk melindungi barang-
barang dalam negeri. Salah satunya dengan menetapkan tarif impor. Apabila tarif
impor tinggi maka produk impor tersebut akan menjadi lebih mahal daripada peoduk
dalam negeri sehingga mengakibatkan masyarakat menjadi kurang tertarik untuk
membeli produk impor. Hal itu akan menjadi penghambat bagi negara lain untuk
melakukan perdagangan.
7
Rendahnya kualitas tenaga kerja dapat menghambat perdagangan internasional
karena jika sumber daya manusianya rendah, maka kualitas dari hasil
produksi(produk) akan rendah pula. Suatu negara yang memiliki kualitas produk
rendah akan sulit bersaing dengan barang yang dihasilkan oleh negara lain yang
kualitasnya lebih baik. Hal ini tentunya menjadi penghambat bagi negara yang
bersangkutan untuk melakukan perdagangan internasional.
T
A
B
E
L
8
.
1
.
K
E
M
U
N
G
K
I
N
Pada Tabel 8.1(a) tampak bahwa apabila
A
N
Indonesia menggunakan semua sumber dayanya
untuk
P memproduksi beras, maka akan dihasilkan
R
1.000 unit beras dan nol unit televisi. Hal
O
D
sebaliknya berlaku apabila seluruh sumber daya
U
digunakan
K untuk memproduksi televisi, atau
S
dengan kata lain, apabila persentase sumber
I
daya yang digunakan untuk memproduksi beras
I
sama
N dengan nol, maka akan dihasilkan 100 unit
D dan nol unit beras.
televisi
O
N
E 8
S
I
A
D
A
N
J
E
Di lain pihak, seperti tampak pada tabel 8.1(b), apabila Jepang mengalihkan seluruh
sumber daya untuk memproduksi beras ke produksi televisi, maka dihasilkan nol unit
beras dan 1.000 unit televisi. Jika diasumsikan bahwa sumber daya yang dimiliki Indo-
nesia dan Jepang adalah sama, maka Indonesia disebut mempunyai keunggulan mutlak
atas Jepang dalam memproduksi beras, karena biaya produksinya lebih rendah.
Sebaliknya, Jepang mempunyai keunggulan mutlak atas Indonesia dalam memproduksi
televisi, karena biaya produksinya lebih rendah. Dalam hal ini, apabila Indonesia dan
Jepang melakukan perdagangan, maka kebutuhan beras dan televisi kedua negara
tersebut bisa dipenuhi dengan lebih baik
T
A
B
E
L
8
.
2
melakukan perdagangan meskipun Amerika mempunyai keunggulan mutlak dalam
memproduksi makanan dan alat komunikasi. Bagaimana hal ini bisa terjadi? Lihat kembali
K
Tabel 8.2! Pada tabel tersebut terlihat bahwa untuk memproduksi 40 unit makanan,
E
Amerika harus mengorbankan 400 unit (1.000 – 600) alat komunikasi. Jadi, untuk
M 9
U
N
G
K
I
mendapatkan tambahan satu unit makanan, Amerika harus mengorbankan sepuluh unit
alat komunikasi. Sementara itu, untuk memproduksi tambahan satu unit makanan,
Indonesia hanya mengorbankan empat unit (20 – 16) alat komunikasi. Dalam hal ini,
dengan asumsi bahwa kondisi faktor produksi kedua negara sama, Indonesia disebut
memiliki keunggulan komparatif atas Amerika dalam memproduksi makanan karena untuk
memproduksi satu unit makanan, Indonesia hanya mengorbankan empat unit alat
komunikasi, sementara Amerika harus mengorbankan sepuluh unit alat komunikasi.
Sebaliknya, Amerika relatif unggul dalam memproduksi alat komunikasi karena dengan
mengorbankan 0,1 unit makanan, Amerika mampu memproduksi satu unit alat
komunikasi, sementara Indonesia harus mengorbankan 0,25 makanan. Amerika dengan
demikian akan mengekspor alat komunikasi ke Indonesia dan mengimpor makanan dari
Indonesia, sementara Indonesia mengekspor makanan dan mengimpor alat komunikasi
dari Amerika. Jadi dapat disimpulkan bahwa meskipun Amerika memiliki keunggulan
mutlak dalam memproduksi kedua komoditi atas Indonesia, namun perdagangan di antara
kedua negara masih mungkin dilakukan.
TUGAS
Indonesia dan Cina memproduksi barang yang sama yaitu kain dan sepatu. Tabel berikut
menunjukkan hasil produksi kain dan sepatu pada kedua negara tersebut.
Negara Kain Sepatu
Indonesia 100 30
Cina 40 90
a. Perdagangan Bebas
Kebijakan perdagangan bebas dianjurkan oleh aliran fisiokratis dan aliran liberal
(klasik) dengan memanfaatkan prinsip keunggulan mutlak dan keunggulan komparatif
10
dalam membangun argumennya. Menurut mereka, liberalisasi perdagangan dapat
memacu kinerja ekspor dan pertumbuhan ekonomi karena beberapa alasan sebagai
berikut.
a) Perdagangan bebas cenderung memacu persaingan, sehingga menyempurnakan
skala ekonomis dan alokasi sumber daya.
b) Perdagangan bebas mendorong peningkatan efisiensi, perbaikan mutu produk, dan
perbaikan kemajuan teknologi, sehingga memacu produktivitas faktor produksi.
c) Perdagangan bebas merangsang pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan serta
memupuk tingkat laba, tabungan, dan investasi.
d) Perdagangan bebas akan lebih mudah menarik modal asing, tenaga ahli, laba,
tabungan, dan investasi.
e) Perdagangan bebas memungkinkan konsumen menghadapi ruang lingkup pilihan
yang lebih luas atas barang-barang yang tersedia.
b. Proteksi Perdagangan
Kebijakan proteksi perdagangan muncul sebagai koreksi terhadap kebijakan
perdagangan bebas. Perdagangan bebas dianggap hanya menguntungkan negara-negara
maju dan tidak memberikan manfaat bagi negara-negara berkembang.
Menurut penganjur kebijakan proteksi, nilai tukar (terms of trade) barang manufaktur
(ekspor utama negara-negara maju) sering dinilai lebih tinggi dari nilai tukar barang primer
(ekspor utama negara-negara berkembang). Itulah alasan utama timbulnya kebijakan
proteksi perdagangan.
Selain alasan di atas, kebijakan proteksi perdagangan juga didasarkan pada
beberapa alasan sebagai berikut.
a). Untuk melindungi industri dalam negeri yang baru tumbuh (infant industry). Dengan
membuat rintangan terhadap impor barang sejenis yang diproduksi di dalam negeri,
maka industri dalam negeri diharapkan bisa tumbuh semakin kuat dan akhirnya
mampu bersaing dengan industri luar negeri.
b). Menciptakan lapangan kerja. Apabila suatu negara meng- andalkan sebagian besar
kebutuhannya dari impor, proses produksi di negara tersebut akan terhambat. Hal itu
bisa meng- akibatkan tertutupnya lapangan pekerjaan.
d). Sumber penerimaan negara. Kebijakan perdagangan proteksi yang dianut oleh
sebagian negara juga diharapkan dapat menjadi sumber penerimaan negara, yaitu
dengan mengenakan tarif yang tinggi terhadap barang-barang impor.
11
a) Tarif atau Bea Masuk. Tarif atau bea masuk adalah pajak yang dikenakan terhadap
barang yang diperdagangkan baik barang impor maupun ekspor. Meskipun demikian,
tarif impor jauh lebih umum daripada tarif ekspor. Akibat tarif impor adalah harga yang
harus dibayar konsumen untuk membeli barang impor lebih tinggi, sehingga jumlah
barang impor yang dibeli konsumen turun. Naiknya harga barang impor akan
mendorong konsumen dalam negeri untuk membeli produk dalam negeri sehingga
produksi nasional meningkat. Negara penganut perda- gangan bebas mengenakan
tarif serendah mungkin terhadap impor. Sementara negara penganut perdagangan
proteksi mengenakan tarif impor lebih tinggi.
b) Kuota. Kuota adalah batas maksimum jumlah barang tertentu yang bisa diimpor
dalam periode tertentu, biasanya satu tahun. Jadi, apabila jumlah barang yang
diimpor sudah mencapai jumlah tertentu, impor barang tersebut tidak diizinkan lagi.
Impor boleh dilakukan kembali pada periode berikutnya. Kebijakan perdagangan
bebas tidak menyetujui pemberlakuan kuota dalam perdagangan internasional.
Sebaliknya, negara yang menganut kebijakan proteksi sering menggunakan
instrumen ini untuk mencegah masuknya barang impor.
c) Subsidi. Cara lain yang efektif untuk membatasi perdagangan internasional adalah
dengan mensubsidi barang domestik. Subsidi terhadap biaya produksi barang
domestik akan menu- runkan harga, sehingga produksi domestik dapat bersaing
dengan barang impor dan akan mendorong konsumen membelinya. Negara penganut
kebijakan perdagangan bebas berusaha menghindari pemberian subsidi barang
produksi domestik. Sebaliknya, negara proteksi memberikan subsidi yang cukup
berarti.
d) Larangan Impor. Karena alasan-alasan tertentu, baik yang bersifat ekonomi maupun
politik, suatu negara mungkin tidak menghendaki impor barang tertentu. Untuk itu,
beberapa peraturan yang berlebihan, seperti dalih keamanan dan kesehatan sering
diberlakukan. Dengan demikian, tidak ada peluang untuk mengimpor. Dalam praktik,
negara yang menganut kebijakan perdagangan bebas memberlakukan alat kebijakan
proteksi tersebut seminimal mungkin. Sementara itu, negara yang mengikuti kebijakan
perdagangan proteksi sering memberlaku- kannya secara ketat.
12
mencapai tujuan tertentu dalam pembangunan Negara dan kemakmuran perekonomian
negara. Adapun tujuan penting dari proteksi adalah:
1) Mengatasi masalah deflasi dan pengangguran , adakalanya dari perkembangan
ekonomi yang efisien di Negara-negara juga menimbulkan efek buruk kepada
perekonomian. Perkembangan ini juga dapat mengurangi ekspor dari Negara yang
bersangkutan atau impornya semakin besar. Efek ini juga berpengaruh terhadap
pengurangan jumlah pekerja dan jumlah permintaan, maka pengangguran akan
berlaku. Kecenderungan mengimpor yang semakin tinggi sebagai akibat
perkembangan ekonomi yang lebih efisien dinegara-negara lain dan perkembangan
ekonomi yang tidak mendorong di dalam negeri, kerapkali mendorong pemerintah
untuk melaksanakan kebijakan proteksi.
2) Mendorong perkembangan industri baru, apabila biaya produksi tinggi dan mutu
produksinya belumlah sebanding dengan jenis barang yang sama yang diproduksi di
luar negeri, maka industry baru akan mengalami kesukaran untuk menjual
produksinya pada harga yang sama dengan barang-barang buatan luar negeri. Dalam
keadaan ini proteksi bertujuan agar industry yang baru didirikan dapat berkembang
dan akhirnya dapat bersaing dengan produksi yang sama dari luar negeri.
3) Mendiversifikasikan perekonomian, Bagi negara yang sedang berkembang sektor
pertanian biasanya dikelola dengan pertanian tradisional, sehingga pendapatan
masyarakat sangat rendah. Untuk meningkatkan pendapatan tersebut dan
mengukuhkan struktur ekonomi maka diversivikasi kegiatan ekonomi ditingkatkan
dengan mengembangkan sector ekonomi. Mak untuk menunjang hal tersebut proteksi
dilaksanakan.
4) Menghindarai kemerosotan industri-industri tertentu, Perkembangan industry
mengharapkan suatu produksi yang bermuntu, berkualitas dan harga lebih rendah,
sehingga bagi suatu negara jika membebaskan masyarakatnya untuk mengimpor
produk maka di kuwatirkan industry dalam negari hancur sehinga kebijakan proteksi
dilakukan.
5) Memperbaiki neraca pembayaran, Neraca pembayaran sangat tergantung pada
berapa jumlah ekspor dan impor , sehinga untuk memperbaiki kebijakan proteksi
dilakukan.
6) Menghindari dumping, Kelebihan kapasitas produksi yang tidak diimbangai dengan
penjualan didalam negeri, menimbulkan usaha menjual produksi diluar negeri dengan
harga murah. Hal ini berdampak pada negara pengimpor jika tidak di imbangi dengan
proteksi dikuwatirkan industi dalam negeri akan mati dan peningkatan pengangguran
meningkat.
7) Menambah pendapatan pemerintah. Menaikkan pajak impor bukan hanya untuk
menghambat masuknya produk luar negeri tapi juga dapat meningkatkan pendapatan
pemerintah dari pajak tersebut.
13
Banyak macam atau ragam kebijakan yang bisa diambil oleh pemerintah dalam
bidang perdagangan internasional adapun tujuan kebijakan perdagangan internasional
yang ingin dicapai oleh pemerintah dari kebijakan perdagangan internasional itu antara
lain:
a) Mengendalikan Ekspor dan Impor
Setiap negara dapat menggunakan kebijakan perdagangan internasional untuk
mengendalikan ekspor dan impor. Kebijakan perdagangan bebas berusaha
meningkatkan ekspor dengan cara menghapus hambatan perdagangan. Sedangkan
kebijakan perdagangan proteksionis berusaha meningkatkan ekspor antara lain
dengan cara menurunkan tarif ekspor.
b) Menyehatkan Neraca Pembayaran
Untuk menghindari defisit (kekurangan) dalam neraca pembayaran, negara dapat
menggunakan kebijakan perdagangan proteksionis sebagai salah satu alat. Caranya
yaitu dengan berusaha meningkatkan ekspor dan sekaligus menekan impor dengan
berbagai cara, seperti pemberlakuan kuota impor, tarif impor dan larangan impor.
c) Meningkatkan Pertumbuhan Ekonomi
Bagi negara maju, perekonomian akan tumbuh dengan baik bila hasil produksi yang
melimpah dapat diekspor ke berbagai negara. Sebaliknya, bagi negara berkembang,
perekonomian akan tumbuh dengan baik bila negara bisa melindungi industri dalam
negeri, di antaranya dengan cara memberlakukan kuota impor (batasan impor) atau
bahkan larangan untuk mengimpor barang tertentu.
d) Melindungi kepentingan ekonomi nasional dari berbagai kemungkinan pengaruh
buruk/negatif dari berbagai negara lain.
e) Melindungi kepentingan industri di dalam negeri dari berbagai kemungkinan persaingan
yang tidak sehat maupun kondisi yang kurang menguntungkan.
f) Melindungi lapangan kerja agar bisa tetap bersedia.
g) Menjaga stabilitas nilai tukar atau kurs.
14
Dengan adanya perdagangan internasional yang dilakukan oleh Indonesia akan dapat
mendorong tumbuhnya industri-industri dalam negeri untuk mengembangkan usahanya
sehingga akan mempercepat pertumbuhan perekonomian dalam negeri. Perdagangan
internasional akan dapat meningkatkan permintaan dan penawaran akan suatu produk.
Hal inilah yang mendorong bertumbuhnya industri-industri dalam negeri.
b) Meningkatkan Pendapatan Negara
Dengan perdagangan internasional akan diperoleh devisa yang merupakan salah satu
sumber penerimaan negara. Semakin besar ekspor kita maka semakin besar pula
devisa yang diperoleh.
c) Memperluas Lapangan Pekerjaan
Adanya perdagangan internasional dapat meningkatkan permintaan akan suatu produk.
Hal inilah yang mendorong tumbuh dan berkembangnya industri-industri dalam negeri
sehingga terciptalah lapangan kerja, yang pada akhirnya dapat mengurangi
pengangguran di dalam negeri.
d) Meningkatkan Kesejahteraan Rakyat
Adanya perdagangan internasional akan dapat memperluas lapangan kerja dalam
negeri, dan banyak masyarakat yang dulunya sulit mencari pekerjaan/menjadi
pengangguran sekarang dapat bekerja dan mempunyai penghasilan.
e) Meningkatkan Kualitas Produksi
Mengingat banyaknya persaingan dari negara-negara lain dalam perdagangan
internasional maka hal itu mendorong setiap negara untuk meningkatkan kualitas
produk ekspornya agar bisa laku di pasar internasional dan menang dalam persaingan.
Demikian juga dengan negara kita, agar dapat bersaing dengan negara lain maka
Indonesia mau tidak mau juga dituntut selalu berusaha untuk meningkatkan kualitas
produknya agar sesuai dengan standar mutu internasional dengan cara menerapkan
ilmu pengetahuan dan tehnologi dalam proses produksinya sehingga dapat bersaing
dan laku di pasar internasional.
f) Memajukan Dunia Perbankan dan Lembaga Keuangan Lain
Dengan adanya perdagangan internasional menjadikan lembaga keuangan, baik bank
maupun nonbank semakin maju, karena bagaimanapun dalam perdagangan
internasional akan melibatkan lembaga keuangan untuk membantu memperlancar dan
mempermudah transaksi dalam pembayaran dengan negara lain.
g) Saling membantu memenuhi kebutuhan antarnegara. Terjalinnya hubungan di antara
negara-negara yang melakukan perdagangan dapat memudahkan suatu negara
memenuhi barang-barang kebutuhan yang belum mampu diproduksi sendiri. Mereka
dapat saling membantu mengisi kekurangan dari setiap negara, sehingga kebutuhan
masyarakat terpenuhi.
15
Dalam setiap kerja sama perdagangan internasional mempunyai dampak positif dan
juga menimbulkan dampak negatif. Adapun dampak negatif perdagangan internasional
bagi perekonomian Indonesia adalah sebagai berikut
a) Kelangsungan Hidup Produk Dalam Negeri Teracam
Kelangsungan hidup produksi dalam negeri dapat terancam karena perdagangan
internasional dapat membuka peluang dan kesempatan masuknya produk luar negeri
ke dalam negeri sehingga bagi produk dalam negeri yang kualitasnya rendah tentu
akan kalah bersaing dan tidak laku di pasaran. Sedangkan produk luar negeri yang
proses pembuatannya lebih maju dan modern tentu saja kualitasnya lebih baik akan
laku dan menguasai pasaran.
b). Menyempitnya Pasar Produk Dalam Negeri
Masuknya produk luar negeri ke dalam negeri akan mengurangi pasar di dalam negeri.
Sehingga pasar dalam negeri yang semula dikuasai oleh produk dalam negeri,
perlahan-lahan akan dapat digeser dan dikuasai oleh produk luar negeri.
c) Hancurnya Industri Dalam Negeri
Bagi industri kecil yang kemampuan modalnya kecil dan daya saingnya rendah sudah
pasti akan kalah bersaing dengan pengusaha asing. Akibatnya banyak pengusaha
dalam negeri yang bangkrut atau menutup usahanya. Maka untuk mencegah hal ini
pemerintah melakukan proteksi guna melindungi produksi dalam negeri dari serbuan
produk-produk luar negeri.
d). Meningkatnya Pengangguran
Banyaknya perusahaan yang bangkrut atau gulung tikar karena kalah bersaing dengan
perusahaan asing yang menjual produknya di Indonesia, mengakibatkan banyaknya
tenaga kerja yang di-PHK sehingga menyebabkan pengangguran meningkat dan daya
beli masyarakat menurun.
e). Terjadinya Utang Luar Negeri
Dalam perdagangan internasional apabila ekspor negara kita lebih kecil daripada
impor, maka hal ini akan menyebabkan terjadinya hutang luar negeri. Padahal untuk
membayar hutang tersebut Indonesia harus membayar dengan devisa, akibatnya
devisa Indonesia berkurang dan perekonomian dalam negeri akan terganggu.
f). Adanya ketergantungan dengan negara-negara pengekspor. Untuk memenuhi
kebutuhan barang-barang yang tidak diproduksi dalam negeri, pemerintah akan
mengimpor dari negara lain. Kegiatan mengimpor ini dapat mengakibatkan
ketergantungan dengan negara pengekspor.
17
pembayaran sebagian dari jumlah L/C kepada eksportir sebelum mengapalkan
barang- barang ekspornya.
4) Usance L/C (berjangka). Perdagangan dengan sistem pembayaran L/C berjangka
(Usance-L/C) adalah salah satu cara perdagangan yang memungkinkan pihak
pembeli dan pihak penjual melakukan transaksi perdagangannya dengan
mempergunakan jasa perbankan. Jasa perbankan tersebut berupa pembukaan L/
C (Letter of Credit) oleh bank atas permintaan pihak pembeli (importir).
Mynd 1
Sumber: www.dbs.com
Keterangan
1. Pembeli dan penjual menandatangani kontrak dan setuju bahwa pembayaran dilakukan
dengan menggunakan L/C
2. Pembeli menghubungi DBS (bank penerbit) untuk menerbitkan L/C kepada penjual
3. DBS menerbitkan L/C yang disampaikan melalui cabang DBS atau bank koresponden
(advising bank) di negara penjual
4. Advising bank menyampaikan L/C kepada penjual
5. Setelah menerima L/C, penjual mempersiapkan pengiriman dan menyerahkan
dokumen kepada presenting bank
6. Presenting bank mengirimkan dokumen kepada DBS untuk pemrosesan pembayaran
7. A.DBS membayar presenting bank setelah melakukan verifikasi dokumen.
B.Setelah menerima pembayaran, presenting bank membayar penjua]
8. Pembeli membayar jumlah yang tertera dalam dokumen kepada DBS
9. DBS menyerahkan dokumen kepada pembeli dan dokumen digunakan pembeli untuk
mengambil barang
Atas dasar pembukaan L/C tersebut pihak penjual (eksportir) berhak atas suatu
jumlah tagihan pada bank, yang besarnya sesuai dengan apa yang tercantum dalam
dokumen. Hanya saja jatuh tempo pembayaran tersebut ditunda sesudah melewati
jangka waktu tertentu.
4. Commercial Bills of Exchange.
18
Cara pembayaran ini paling umum dipakai. Commercial bills of exchange, sering pula
disebut wesel (draft) atau trade bills, adalah surat yang ditulis oleh penjual yang berisi
perintah kepada pembeli untuk membayar sejumlah uang pada waktu tertentu di masa
datang. Surat perintah semacam itu sering disebut wesel.
Jenis atau macam wesel adalah:
1) Clean Draft. Pada wesel jenis ini, jaminan barang tidak diikutsertakan.
2) Documentary Draft. Pada wesel jenis ini, jaminan dokumen pengiriman serta
asuransi barang diikutsertakan.
Kapan pembayaran wesel itu dilakukan disebut tenor atau usance. Terkait dengan
tenor (usance), wesel dapat dibagi menjadi:
1) Sight Draft. Pada wesel jenis ini, sesaat setelah diperlihatkan pada pembeli maka
wesel langsung dibayarkan. Jadi, pembayarannya mungkin dilakukan sebelum
barang tiba di tempat pembeli sebab wesel dikirim melalui kapal laut.
2) Arrival Draft. Pada wesel jenis ini, pembayaran dilakukan begitu barang tiba.
3) Date Draft. Pada wesel jenis ini, pembayaran dilakukan pada tanggal tertentu atau
beberapa hari setelah tanggal tertentu.
19
o Neraca Barang (Neraca Perdagangan). Pos ini merupakan golongan terbesar dalam
neraca pembayaran. Pada neraca ini dicatat transaksi barang meliputi transaksi
ekspor dan impor barang, antara lain minyak, tembakau, kayu, karet, dan sebagainya.
Ekspor barang merupakan transaksi kredit karena transaksi tersebut menimbulkan hak
untuk menerima pembayaran, atau dengan kata lain, meng- akibatkan arus uang
masuk atau dana masuk ke dalam negeri. Sementara itu, impor barang-barang
merupakan transaksi debet karena menimbulkan kewajiban untuk melakukan
pembayaran kepada negara lain, atau dengan kata lain, mengakibatkan arus uang
atau dana ke luar negeri.
o Neraca Jasa. Neraca jasa meliputi transaksi ekspor dan impor jasa. Ekspor jasa terdiri
dari penjualan jasa angkutan, turisme/ pariwisata, asuransi, pendapatan investasi dari
penanaman modal di luar negeri. Ekspor jasa termasuk transaksi kredit. Sementara
itu, impor jasa meliputi pembelian jasa dari penduduk negara lain, termasuk
pembayaran bunga pinjaman, dividen atau keuntungan modal dari penanaman modal
di dalam negeri oleh penduduk negara lain.
o Neraca Modal. Neraca modal (capital account) mencatat transaksi modal jangka
pendek maupun transaksi modal jangka panjang.
1. Transaksi modal jangka pendek antara lain meliputi:
a. kredit untuk perdagangan dari negara lain (transaksi kredit) atau kredit
perdagangan untuk diberikan kepada penduduk negara lain (transaksi debet),
b. deposito bank di luar negeri (transaksi debet) atau deposito bank di dalam
negeri milik penduduk negara lain (transaksi kredit), dan
c. pembelian surat berharga luar negeri jangka pendek (transaksi debet) atau
penjualan surat berharga dalam negeri jangka pendek kepada penduduk negara
lain (transaksi kredit).
2. Transaksi modal jangka panjang antara lain meliputi:
a. Investasi langsung di luar negeri (transaksi debet) atau investasi asing di dalam
negeri (transaksi kredit).
b. Pembelian surat-surat berharga jangka panjang milik penduduk negara lain
(transaksi debet) atau pembelian surat-surat berharga jangka panjang dalam
negeri oleh penduduk asing (transaksi kredit).
c. Pinjaman jangka panjang yang diberikan kepada penduduk negara lain
(transaksi debet) atau pinjaman jangka panjang yang diterima dari penduduk
negara lain (transaksi kredit).
o Lalu Lintas Moneter. Transaksi ini sering disebut accomodating transaction, atau
dengan kata lain, transaksi tersebut timbul sebagai akibat dari transaksi lain. Transaksi
itu juga disebut autonomous, karena timbul dengan sendirinya tanpa dipengaruhi
transaksi lain. Termasuk dalam transaksi autonomous adalah transaksi-transaksi yang
sedang berjalan, transaksi modal, dan transaksi satu arah. Selisih antara transaksi
autonomous debet dengan kredit diseimbangkan dengan transaksi lalu lintas moneter.
Termasuk ke dalam transaksi lalu lintas moneter adalah mutasi dalam hubungan
20
dengan IMF, pasiva luar negeri, serta aktiva luar negeri. Selain itu, debet atau surplus
neraca pembayaran dapat diketahui dari transaksi autonomous tersebut. Defisit terjadi
apabila transaksi autonomous debet lebih besar dari transaksi autonomous kredit.
Sebaliknya, surplus terjadi apabila transaksi autonomous kredit lebih besar daripada
transaksi autonomous debet.
Keterangan:
1. BOP = Balance of Payment = Neraca Pembayaran
2. DAT = Debit Autonomous Transaction
3. CAT = Credit Autonomous Transaction
Neraca pembayaran dikatakan dalam surplus bila transaksi kredit otonom (credit
autonoumous transaction) lebih besar daripada transaksi debet otonom (debit autonomous
transaction). Atau.
21
T
A
B
E
L
8
.
1
S
T
R
U
K
T
U
R
Secara ringkas, Tabel 8.1. memperlihatkan contoh struktur sebuah neraca
pembayaran internasional. Pada neraca pembayaran internasional tersebut, neraca
U
perdagangan adalah transaksi ekspor dan impor barang. Neraca perdagangan dikatakan
N
surplus jika nilai ekspor barang lebih besar dari nilai impor barang (b = c - d; jika c> d) dan
dikatakan Sdefisit bila nilai ekspor barang lebih kecil dari nilai impornya (c < d), b bernilai
negatif. U
SelainR neraca perdagangan di atas, komponen kedua pada neraca pembayaran
adalah neraca jasa, terdiri dari penerimaan jasa dan pengeluaran jasa. Neraca jasa akan
negatif apabila penerimaan dari luar negeri atas jasa yang kita berikan lebih kecil dari
N
pada pembayaran atas jasa orang asing. Neraca barang dan neraca jasa jika dijumlahkan
E
menjadi transaksi berjalan.
R penjumlahan dari nilai b dan nilai e, a = b + e. Jika nilai a adalah positif
Nilai a adalah
A
maka transaksi berjalan disebut surplus, tetapi jika nilai a adalah negatif maka transaksi
berjalan disebut
C defisit. Pada Tabel 8.1, nilai D merupakan penjumlahan A+B+C. Special
Drawing Right
A (SDR) merupakan Cadangan Internasional yang diciptakan oleh IMF. Nilai
E atau selisih perhitungan merupakan nilai kesalahan atau kelalaian dalam pencatatan
neraca pembayaran.
P
Neraca pembayaran internasional dikatakan surplus bila nilai F negatif, atau dengan kata
E
lain, nilai D dikurangi nilai E diperoleh angka negatif. Saldo negatif ini berarti cadangan
M
devisa mengalami kenaikan. Sebaliknya, neraca pembayaran internasional dikatakan
B 22
A
Y
A
R
A
defisit bila nilai F positif, atau dengan kata lain, nilai D dikurangi nilai E diperoleh angka
positif. Saldo positif ini berarti cadangan devisa mengalami penurunan.
Kebijakan neraca pembayaran merupakan bagian tidak terpisah- kan dari kebijakan
ekonomi pemerintah dalam usaha mencapai sasaran pembangunan. Sebagai
pembanding perhatikan Tabel 8.2. mengenai ringkasan neraca pembayaran indonesia dari
tahun 2012-2013
TABEL 8.2
RINGKASAN NERACA PEMBAYARAN INDONESIA (Juta USD)
TAHUN 2012-2013
Februari 2014
URAIAN 2012* 2013
Tw I Tw II Tw Tw Total Tw I* Tw Tw Tw Total*
III IV II* III* IV** *
I. Transaksi -3,192 - - - - - - - - -
Berjalan 3,81 8,1 5,2 7,8 24, 5,9 9, 8,52 4,0 28,4
A. Barang 0 49 65 12 418 05 99 9 18 50
1. Non 4,69 818 3,19 801 8,61 1,62 8 145 4,89 6,149
Migas 4 1,97 0 3,22 8 8 -517 2,771 4 15,85
2. Minyak - 4 3,96 1 13,8 4,48 1,58 - 7,01 1
3. Gas 5,2 - 8 - 57 3 7 5,66 1 -
B. Jasa-jasa 78 5,3 - 5,6 -20,436 - - 4 - 22,4
C. 4,39 31 4,2 05 15,1 6,3 5, 3,038 5,3 76
Pendapatan 4 4,17 22 3,18 97 56 10 -2675 54 12,77
D. Transaksi - 6 3,44 5 - 3,50 2 - 3,23 5
berjalan 1,9 - 3 - 10, 1 2,99 6,88 7 -
II. Transaksi 83 2,7 - 3,1 331 - 8 1 - 11,4
modal dan - 90 2,3 98 - 2,5 -3, 883 2,8 28
finansial 6,0 - 59 - 26, 11 36 5,587 77 -
A. Transaksi 48 7,1 - 6,6 800 - 5 5 - 27,2
modal 1,03 01 6,9 95 4,09 6,1 - 5,582 7,0 27
B. Transaksi 0 924 55 1,28 4 26 7, 5,681 90 4,056
finansial 2,09 4,99 860 0 24,8 1,10 13 1,942 1,05 22,73
1. 3 6 5,79 12,0 96 4 0 - 6 1
Investasi 2 6 8 08 51 -394 1,01 2,04 9,23 21
langsung 2,09 4,99 7 35 24,8 1 4 1 8 22,71
2. 1 1 5,79 11,9 45 -395 8,30 - 8 0
Investasi 1,55 3,65 0 73 13,7 3,78 0 2,94 9,23 14,76
Portofolio 0 3 4,45 4,06 16 9 7 3 0 7
3. 2,62 3,87 2 1 9,20 2,76 8,29 297 1,59 9,848
Investasi 8 3 2,51 190 6 0 3 - 7 -
lainnya - - 6 7,72 1,92 - 3,70 2,64 1,75 1,90
III. Total ( I + II 2,0 2,5 - 2 2 6,9 0 5 6 6
) 87 35 1,1 4,19 478 45 3,38 2,645 5,87 -
IV. Selisih - - 77 6 -262 - 9 7 5,72
perhitungan 1,0 3,1 533 -971 215 6,3 1,20 5,22 0
bersih 98 53 301 3,22 -215 00 3 1 -
V. Neraca 65 342 834 5 -315 - -808 1,60
Keseluruhan ( - - -834 - - 1, 4,41 5
III + IV ) 1,0 2,8 3,2 6,6 69 2 -
VI. Cadangan 34 11 25 15 8 - 7,32
devisa dan 1,03 2,81 6,61 -779 4,4 5
yang terkait 4 1 5 - 12 7,325
2,
47
7
23
2,47
7
Memorendum:
Posisi 110, 106, 110, 112, 112, 104, 98,0 95,67 99,3 99,38
cadangan 49 502 172 781 781 800 95 5 87 7
devisa 3 5,8 6,1 6,1 6,1 5,7 5,4 5,2 5,5 5,5
dalam bulan 6,2
impor dan
pembaya ran -3,7 -2,4 -3,6 -2,8 -2,7 -4,4 -3,8 -2,0 -3,3
utang luar -1,5
negeri
pemerintah
Transaksi
berjalan
(%PDB)
1) Dalam free on board (fob)
2) Tidak termasuk cadangan devisa yang terkait
3) Negatif berarti surplus bdan positif berarti defisit
* Angka-angka sementara
** Angka-angka sangat sementara
R Revisi
TUGAS
1. Sebutkan pengertian neraca pembayaran internasional? Jelaskan!
2. Sebutkan komponen-komponen neraca pembayaran!
3. Jelaskan tentang surplus dan defisit neraca pembayaran!
4. Indonesia merupakan negara yang mempunyai jumlah hutang luar negeri cukup besar
di dunia. Jelaskan langkah-langkah yang diambil pemerintah dalam mengelola defisit
neraca pembayarannya!
24
dinilai dalam dollar Amerika (USD). Sebagai alat pembayaran internasional tentu ada
pelaku-pelaku transaksi. Tabel 8.3 memperlihatkan beberapa pelaku transaksi alat
pembayaran internasional.
T
A
B
E
L
8
.
3
P
E
L
A
K
U
T
R
dollar
A Amerika (USD). Sebagai alat pembayaran internasional tentu ada pelaku-
pelaku transaksi. Tabel 8.3 memperlihatkan beberapa pelaku transaksi alat
N
pembayaran internasional.
S
A
Devisa dapat dibedakan atas devisa umum dan devisa kredit. Devisa umum diperoleh
K
dari perdagangan antarnegara, antara lain dari hasil penjualan ekspor barang, transaksi
jasa, dan
S transfer uang dari luar negeri. Devisa kredit diperoleh dari luar negeri berupa
pinjaman,
I hibah, dan bantuan dari luar negeri dan harus dikembalikan pada waktu yang
telah ditetapkan.
Pada kehidupan sehari-hari, kita sering mendengar istilah cadangan devisa menurun.
D
Penurunan cadangan devisa berarti jumlah uang asing sebagaimana dikuasai oleh Bank
E
Indonesia berkurang oleh karena pembayaran keluar negeri, atau kemungkinan sebagai
V dari intervensi Bank Indonesia dalam valuta asing untuk menstabilkan nilai rupiah.
dampak
Bank IIndonesia terpaksa mengambil cadangan devisa untuk memasok tingginya
kebutuhan
S dollar atau kemungkinan pembayaran utang yang jatuh tempo.
Secara umum, fungsi dan tujuan penggunaan devisa adalah untuk:
A
P 25
E
N
E
R
I
1. menghitung kemampuan membayar pembayaran internasional.
2. menstabilkan nilai mata uang rupiah
3. mengetahui kondisi moneter pada saat itu.
4. sumber pembiayaan untuk mendorong pembangunan ekonomi,
5. mendukung tercapainya stabilitas moneter, dan
6. membayar utang luar negeri. Begitu cadangan devisa tersedia, utang luar negeri
dapat dibayar sesuai dengan jatuh tempo.
Sumber devisa suatu negara antara lain berasal terdiri dari:
1. Transaksi Barang. Transaksi barang adalah pengiriman barang ke luar wilayah
Indonesia dalam rangka mengelola perdagangan.
2. Transaksi Jasa. Transaksi jasa adalah pemberian jasa-jasa ke luar negeri, antara lain
jasa TKI, jasa transportasi dan jasa pariwisata.
3. Transfer Penghasilan. Transfer penghasilan antara lain berupa transfer penghasilan
tenaga kerja Indonesia di luar negeri ke Indonesia.
4. Transaksi Modal/Keuangan. Transaksi modal atau keuangan adalah penjualan aktiva
tetap maupun surat-surat berharga..
26
Sumber: blogspot.com
Perubahan Nilai Tukar Rupiah dan Cara Menghitung Suatu Valuta Asing
Pada era perdagangan internasional, arus uang dan modal dalam bentuk uang asing
mengalir tanpa batas, aliran uang asing (valuta asing) ini dipengaruhi oleh faktor
fundamental, teknis, psikologis, dan faktor spekulasi. Jika semua faktor ini saling
dikombinasikan akan dapat mempengaruhi kurs valuta asing (valas) terhadap mata uang
rupiah. Faktor-faktor berikut dapat mempengaruhi pergerakan nilai tukar atau kurs valuta
asing.
1. Permintaan dan Penawaran Valas. Permintaan dan penawaran valas sesuai dengan
hukum permintaan dan penawaran bahwa permintaan dipengaruhi oleh impor barang
dan jasa yang memerlukan valas dan impor modal dan transfer valas dari luar ke
dalam negeri.
2. Tingkat Inflasi. Inflasi menunjukkan harga-harga yang meningkat di dalam negeri pada
gilirannya mempengaruhi nilai rupiah dengan valas
3. Tingkat Harga. Perbedaan tingkat harga antara mata uang dalam negeri dengan mata
uang asing sangat mempengaruhi mata uang yang akan ditawarkan maupun untuk
diinvestasikan jika dihitung dari segi keuntungan maupun keamanan nilai mata uang
tersebut.
4. Tingkat Pendapatan dan Produksi. Pendapatan masyarakat yang meningkat
menimbulkan daya beli yang meningkat pula, sehingga permintaan akan barang-
barang bertambah. Bila tingkat produksi dalam negeri tidak dapat mengimbangi
permintaan masyarakat maka barang-barang akan didatangkan dari luar negeri
(impor). Hal ini mengakibatkan permintaan akan valuta asing meningkat, dan akhirnya
kurs mata uang akan berubah.
5. Peraturan dan Kebijakan Pemerintah. Peraturan dan kebijakan pemerintah dapat
dilakukan dengan kebijakan fiskal. Artinya, pemerintah dapat menaikkan/menurunkan
dan memperluas pajak maupun pengetatan belanja negara dengan tujuan agar jumlah
mata uang dalam negeri berkurang sehingga permintaan akan mata uang asing
berkurang. Peraturan dan kebijakan pemerintah dalam bidang moneter antara lain
berupa kebijakan tingkat suku bunga, pengetatan jumlah uang yang beredar dalam
masyarakat, devaluasi maupun revaluasi.
27
akan kenaikan nilai mata uang asing dan keuntungan pada masa akan datang,
masyarakat akan membeli mata uang asing dan menahannya, kemudian menjualnya
pada waktu nilai mata uang asing itu naik.
28
BND 1.00 9,411.43 9,314.77
CAD 1.00 9,818.05 9,719.98
CHF 1.00 13,181.86 13,040.68
CNY 1.00 1,937.07 1,917.86
DKK 1.00 1,914.94 1,895.68
EUR 1.00 14,246.19 14,099.75
GBP 1.00 15,994.02 15,827.65
HKD 1.00 1,690.24 1,673.43
JPY 100.00 12,617.40 12,486.29
KRW 1.00 11.54 11.42
KWD 1.00 43,331.13 42,844.88
LAK 1.00 1.61 1.59
MYR 1.00 3,135.72 3,100.92
NOK 1.00 1,585.14 1,568.86
NZD 1.00 9,380.32 9,286.02
PGK 1.00 4,235.18 3,998.46
PHP 1.00 271.47 268.67
SAR 1.00 3,496.07 3,460.48
SEK 1.00 1,468.36 1,453.31
SGD 1.00 9,411.43 9,314.77
THB 1.00 373.88 369.96
USD 1.00 13,112.00 12,982.00
VND 1.00 0.59 0.58
Kesimpulan:
Perbedaan penerimaan uang asing
Uang Amerika kasus I = USD 5000
Uang Amerika kasus II = USD 4.599
Keuntungan pedagang = USD 401
TUGAS
Ryan baru saja mengikuti mengikuti lomba catur dan tanpa diduga memenangkan
29
lomba tersebut di Jepang. Hadiah sebesar ¥ 1.000.000 didapatkannya dengan susah
payah melawan 39 peserta lain. Ternyata sesampainya di Indonesia, Ryan masih
mempunyai sisa uang sebesar ¥ 800.000. Ia bermaksud untuk menabung uang
tersebut dalam bentuk US Dollar ($) di salah satu bank swasta tanah air.Dan untuk
membeli TV dan Home Theater baru seharga Rp 10.000.000,00. Kurs beli untuk $
adalah Rp 11.472,00 dan jual Rp 12.472,00 . Sementara itu, kurs ¥ beli Rp 114,72
dan jual Rp 124,72. Jadi berapa uang Ryan dalam $ dan ¥?
30
tersebut dipergunakan hanya untuk konsumsi maka utang tersebut harus dibayar dengan
nilai ekspornya. Selama nilai ekspor lebih besar dari jumlah pembayaran utang maka
Indonesia tidak akan mengalami kesulitan yang berarti.
Tetapi lonjakan suku bunga internasional dan melesunya perekonomian dunia
mengakibatkan banyak negara yang menjalankan strategi investasi melalui utang luar
negeri terjebak dalam krisis keuangan. Indonesia terpaksa melakukan penjadwalan
kembali pembayaran utangnya sejak krisis ekonomi pada tahun 1998 yang lalu. Sampai
saat ini Indonesia belum pulih perekonomiannya.
Sejumlah negara pengutang terseok-seok menanggung beban pembayaran kembali
utang luar negerinya tersebut, termasuk Indonesia. Tahun 2012 dan 2013 utang masih
melilit Indonesia terutama untuk pembayaran bunga utang baik dalam negeri maupun luar
negeri. Hal ini terlihat dalam belanja pemerintah pusat tahun 2013 (lihat Tabel 6.3).
TABEL 6.3
RINCIAN BELANJA PEMERINTAH PUSAT (miliar rupiah)
TAHUN 2012-2013
Dilihat dari pembayaran bunga utang pada tahun 2013 jelas bahwa pembayaran
bunga utang sangat mempengaruhi APBN. Dari uraian di atas jelas bahwa berutang itu
kurang baik dibandingkan dengan tanpa utang.
Tetapi segi kebaikan utang adalah kalau pemerintah tidak mempunyai modal untuk
investasi pembangunan maka utang merupakan jalan keluar untuk dapat membangun
perekonomian negara ini, asal utang tersebut diinvestasikan pada pembangunan,
sehingga dapat menampung tenaga kerja Indonesia yang tinggi tingkat penganggurannya.
31
Utang luar negeri pada kondisi tertentu memang dibutuhkan, akan tetapi apabila
utang luar negeri terus-menerus meningkat dan semakin mengikat hingga kemudian
memberatkan anggaran negara, tentu menjadi masalah tersendiri. Oleh karena itu, perlu
ada penanganan yang tepat terhadap utang luar negeri agar tetap terkendali. Beberapa
langkah dapat dilakukan dalam menangani utang luar negeri agar tidak memberatkan.
Langkah-langkah tersebut antara lain sebagai berikut.
32
Metode debt for nature swap dilakukan seiring kelestarian lingkungan dunia yang kian
terancam. Sejumlah hutan yang merupakan paru-paru dunia dibabat habis, baik secara
legal maupun ilegal, untuk keperluan pembangunan. Itulah mengapa dengan metode ini
diharapkan pembangunan dapat dilakukan tanpa membebani negara berkembang
sekaligus melestarikan lingkungan.
CINTA EKONOMI
Joseph E. Stiglitz: Ekonomi Bernurani oleh Roy Sembel dan Tim Mandiri
Joseph E. Stiglitz lahir di Gary, Indiana, bukunya yang berjudul ‘Globalization and
USA pada tanggal 9 Peburari 1943. Its Discontents’ memaparkan hasil
Sejak kecil, ayah dan ibu Stiglitz telah observasi kritis dari Stiglitz atas krisis
mendidik anak-anak mereka untuk yang dipicu globalisasi dan kebijakan
menimba ilmu, bukan saja secara formal, ekonomi yang “dipaksakan” oleh
tetapi juga melalui pengamatan kritis lembaga-lembaga ekonomi dunia pada
pada lingkungan tempat mereka berada. negara-negara yang dilanda krisis.
Pengalaman belajar masa kecil ini Menurut Stiglitz, kebijakan-kebijakan
memicu Stiglitz untuk selalu mengamati “antidemokrasi” ini bukannya membantu
segala sesuatu yang terjadi di sekitarnya, mengatasi krisis, melainkan makin
terutama hal-hal yang berhubungan menjerumuskan negara yang terkait
langsung dengan minat dan pekerjaan dalam krisis. Pengalaman dan
yang ditekuninya, yaitu ekonomi dan pengamatan mahaguru di bidang
kebijakan politik. ekonomi tersebut mengungkapkan
Krisis ekonomi yang dialami oleh negara- bahwa orientasi para perumus kebijakan
negara berkembang yang menjadi di lembaga internasional tersebut terlalu
“pasien” lembaga-lembaga keuangan berpihak pada kepentingan negara do-
internasional (IMF dan Bank Dunia), juga nor, bukannya negara yang dibantu.
tidak luput dari perhatiannya.
Pengamatan Stiglitz menjadi semakin Ekonom bernurani
dalam ketika ia bertugas sebagai ketua Ketika berkarya di Bank Dunia, Stiglitz
dari badan penasihat Presiden Clinton menemukan berbagai
untuk bidang ekonomi, dan wakil ketimpangan, kesalahan, dan
presiden senior di Bank Dunia yang ketidakwajaran pada praktik perumusan
secara langsung terlibat dalam memberi kebijakan ekonomi dunia oleh lembaga-
usulan kebijakan ekonomi bagi negara- lembaga keuangan internasional.
negara penerima bantuan Bank Dunia. Menurut Stiglitz, kebijakan- kebijakan
Hasil pengamatan Stiglitz dikumpulkan tersebut lebih cenderung meng-
dan diolah menjadi berbagai artikel dan untungkan negara-negara maju. Ini perlu
buku-buku untuk memberi masukan diubah. Untuk itu, Stiglitz, pemegang
konstruktif untuk dipertimbangkan para gelar PhD dari Massachussette Institute
pengambil keputusan. Salah satu of Technology ini, berjuang menyatakan
33
pendapatnya pada forum diskusi dan cara berpikir yang diterapkan ketika
debat dengan para perumus kebijakan. merumuskan kebijakan ekonomi dunia.
Tidak hanya itu, ia juga menuliskan Walaupun banyak yang tidak setuju
pandangan-pandangannya dalam bentuk dengan tindakannya ini, Stiglitz pantang
tulisan yang mendidik warga negara mundur. Semua ini dilakukan karena
dunia agar mempertimbangkan dengan terdorong nuraninya sebagai manusia
kritis usulan-usulan kebijakan yang dan kewajiban moralnya sebagai
disampaikan oleh lembaga- lembaga penduduk dunia yang ingin meniupkan
keuangan internasional. Sementara bagi angin perubahan positif bagi
lembaga-lembaga keuangan perekonomian inter- nasional.
internasional yang terkait juga dihimbau
untuk mengevaluasi sikap, tujuan, dan diringkas dari www.sinarharapan.co.id
34
RANGKUMAN
1. Manfaat atau keuntungan dan perdagangan internasional dapat dijelaskan dengan
teori keunggulan mutlak dan teori keunggulan komparatif.
2. Faktor pendorong perdagangan internasional, antara lain:
a. Perbedaan sumber daya alam
b. keanekaragaman kondisi produksi;
c. penghematan biaya produksi/spesialisasi;
d. perbedaan selera;
e. perbedaan IPTEK
3. Beberapa kebijakan perdagangan proteksi di antaranya adalah
a. tarif
b. kuota
c. subsidi
d. larangan impor
e. dumping
4. Kebijakan perdagangan suatu negara berbeda dengan negara lain. Secara garis
besar, kebijakan tersebut dapat berupa kebijak- an perdagangan bebas dan
perdagangan proteksi. Sebagian negara ada yang memilih menggabungkan
keduanya.
5. Devisa adalah kekayaan suatu negara dalam bentuk mata uang asing yang berguna
sebagai alat pembayaran internasional
6. Fungsi devisa adalah alat untuk mengukur kekayaan negara dalam bentuk valas
7. Tujuan penggunaan devisa yaitu sebagai alat pembangunan ekonomi nasional, alat
stabilitas moneter dan alat pembayaran hutang luar negeri
8. Sumber devisa adalah transaksi barang, jasa, transfer peng- hasilan, dan investasi.
9. Perubahan nilai tukar rupiah terhadap valas dipengaruhi oleh faktor fundamental,
teknis, psikologis dan faktor spekulasi
10. Kombinasi dari faktor yang mempengaruhi perubahan nilai tukar valas adalah
naik/turunnya permintaan/penawaran valas, tingkat inflasi, tingkat harga, tingkat
pendapatan/produksi, peraturan/ kebijakan pemerintah dan ekspektasi
11. Nilai tukar valuta asing dihitung berdasarkan kurs jual/beli yang berlaku.
12. Neraca pembayaran adalah catatan sistematis tentang transaksi ekonomi internasional
antara penduduk suatu negara dengan penduduk negara lain dalam jangka waktu
tertentu.
13. Transaksi berjalan (current account) adalah transaksi yang meliputi perdagangan
barang dan jasa.
14. Neraca perdagangan (balance of trade) meliputi ekspor dan impor barang (komoditi)
15. Neraca jasa (service account) merupakan transaksi ekspor dan impor jasa yang
meliputi: pembayaran bunga, biaya transportasi, biaya asuransi, jasa Tenaga kerja
Indonesia (TKI) dan Tenaga Kerja Asing (TKA) serta jasa konsultan.
35
16. Transaksi modal (capital account) terdiri dari transaksi modal jangka pendek dan
transaksi modal jangka panjang.
17. Transaksi modal jangka pendek meliputi transaksi modal masuk dan modal keluar baik
dari pemerintah maupun swasta yang jangka waktunya kurang dari satu tahun.
18. Transaksi modal jangka panjang meliputi transaksi modal masuk dan modal keluar
baik dari pemerintah maupun swasta yang jangka waktunya lebih dari satu tahun.
19. Transaksi debet adalah transaksi yang menimbulkan kewajiban untuk membayar
kepada penduduk negara lain.
20. Transaksi kredit adalah transaksi yang memberikan hak untuk menerima pembayaran
dari penduduk negara lain.
21. Neraca pembayaran surplus (aktif) terjadi bilamana penerimaan lebih besar daripada
pembayaran ke luar negeri.
22. Neraca pembayaran defisit (pasif) terjadi bilamana penerimaan lebih kecil daripada
pembayaran ke luar negeri.
23. Negara-negara berkembang membutuhkan utang luar negeri karena memiliki defisit
neraca perdagangan yang tinggi, digunakan sebagai modal pembangunan, dan pada
saat terjadi bencana alam.
24. Keuntungan utang adalah kalau pemerintah tidak mempunyai modal untuk investasi
pembangunan maka utang merupakan jalan keluar untuk dapat membangun
perekonomian negara ini. Asal utang tersebut diinvestasikan pada pembangunan
sehingga dapat menampung tenaga kerja Indonesia yang terlalu tinggi tingkat
penganggurannya.
25. Keburukan utang luar negeri untuk negara yang sedang berkembang adalah bila utang
tersebut digunakan untuk konsumsi maka hal ini akan mengakibatkan utang akan
bertambah banyak sehingga negara tersebut tidak dapat membayarnya kembali.
26. Langkah-langkah yang dapat dilakukan pemerintah dalam menangani utang luar
negeri agar tidak memberatkan adalah dengan program stabilisasi IMF, renegosiasi
utang melalui Paris Club, dan metode debt for nature swap.
LATIHAN
I. PILIHAN GANDA
1. Pemerintah selalu menghadapi pro dan kontra terhadap adanya impor beras dari luar
negeri. Apabila impor beras yang dilakukan melebihi dari kuota impor yang ditetapkan
pemerintah, dampak negatif terhadap perekonomian adalah ....
A. Masyarakat lebih mudah memperoleh beras yang lebih baik
B. Kebutuhan beras dalam negeri terpenuhi
C. Harga beras cenderung stabil
D. Petani dalam negeri merasa diuntungkan
E. Petani dalam negeri merasa dirugikan
36
2. Jika neraca pembayaran suatu negara mengalami defisit, maka dampak yang dapat
terjadi terhadap perekonomian negara adalah ....
A. Menurunkan tingkat kurs valas
B. Produk dalam negeri meningkat
C. Nilai mata uang dalam negeri turun
D. Nilai mata uang dalam negeri meningkat
E. Memperkuat penanaman modal asing (PMA)
3. Berikut barang-barang yang akan diekspor dan akan diimpor oleh negara Indonesia:
Barang yang akan diekspor : rotan, kayu, dan rempah-rempah
Barang yang akan diimpor: furniture, otomotif, dan obat-obatan
Dampak ekonomi dari ekspor Indonesia yang berupa rotan, kayu, dan rempah-
rempah adalah ....
A. Melakukan reboisasi secara besar-besaran
B. Terjadi penggundulan hutan/pembalakan hutan
C. Harga furniture berbahan baku kayu murah
D. Harga bahan bangunan, rotan, dan kayu turun
E. Harga bahan bangunan terutama kayu naik
5. Adanya impor garam yang dikelukan oleh kalangan petani garam karena kualitas dan
harga garam lokal belum mampu bersaing dengan garam impor. Untuk mengatasi
permasalahan tersebut, pemerintah dapat menetapkan kebijakan berkaitan dengan
jumlah maksimum impor garam. Kebijakan yang dilakukan oleh pemerintah adalah
kebijakan ....
A. Kuota
B. Tarif
C. Dumping
D. Subsidi
E. Larangan impor
37
D. Neraca perdagangan, Rugi laba
E. Neraca jasa, transfer berjalan
7. Dampak krisis ekonomi yang terjadi di Amerika Serikat adalah pembatasan terhadap
ekspor tekstil yang masuk dari Indonesia sebesar 2.000 bal per tahun. Kebijakan yang
dilakukan oleh pemerintah Amerika Serikat dalam perdagangan internasional disebut
kebijakan ....
A. Subsidi
B. Kuota
C. Larangan ekspor
D. Larangan impor
E. Diskriminasi harga
8. Dibawah ini yang merupakan dampak penetapan tarif suatu barang impor adalah ...
A. Tingkat pengangguran semakin tinggi
B. Konsumen dalam negeri harus membayar lebih mahal atas barang impor
tersebut
C. Harga barang impor tersebut semakin murah
D. Akan mendorong pemerintah negara lain untuk menerapkan kebijakan dumping
E. Produksi garang serupa di dalam negeri akan menurun
9. Ibu Maryati mempunyai uang Rp 10.000.000 mau pergi ke luar negeri , ia menukarkan
uangnya dengan US Dollar. Kurs yang berlaku kurs jual US$ 1 = Rp 10.000 dan kurs
beli US$ 1 = Rp 9.000 setelah pulang dari luar negeri sisa uang ibu Maryati US$ 500,
jika kurs uang tidak berubah maka sisa uang ibu Maryati dalam rupiah adalah ....
A. Rp 4.500.000
B. Rp 5.000.000
C. Rp 5.500.000
D. Rp 6.000.000
E. Rp 6.500.000
10. Pada semester 2 tahun 2009 komponen neraca pembayaran pemerintah Indonesia
terlihat dalam data sebagai berikut:
38
B. Defisit $ 12.105.500
C. Surplus $ 17.400.000
D. Defisit $ 17.400.000
E. Surplus $ 76.100.000
12. Pada saat produktivitas barang seperti beras, kedelai dan lain-lain yang dihasilkan
petani dalam negeri mengalami penurunan, mengakibatkan barang langka sehingga
harga-harga menjadi mahal. Salah satu tindakan yang diambil pemerintah adalah
mengimpor barang agar jumlah dan harga barang kembali normal. Berdasar kasus
tersebut [menunjukkan bahwa perdagangan internasional memiliki manfaat untuk ...
A. Perluasan kesempatan kerja
B. Percepatan alih teknologi
C. Peningkatan kualitas konsumsi
D. Sumber devisa
E. Stabilisasi harga
13. Alasan pemerintah melakukan pelarangan impor untuk barang-barang tertentu adalah
....
A. Menghemat devisa yang dimiliki negara
B. Melindungi industri dalam negeri
C. Barang tersebut kurang bermanfaat bagi masyarakat
D. Tidak banyak masyarakat yang membutuhkannya
E. Membalas tindakan negara lain yang melakukan larangan impor
14. Dampak neraca pembayaran terhadap perekonomian suatu negara jika neraca
pembayarannya defisit adalah ....
A. Negara menjalankan strategi investasi melalui utang luar negeri
B. Negara terpaksa melepas cadangan devisanya untuk membayar ke luar
negeri
C. Negara berusaha menutupi dengan menambah utang luar negeri
D. Bekerja sama dengan bank dunia untuk mendapatkan bantuan dana tanpa bunga
E. Negara terpaksa mengubah struktur ekonominya ke arah perbaikan
39
15. Salah satu dampak positif perdagangan internasional adalah …
A. Mengurangi sumber daya alam dalam negeri
B. Menurunkan omzet penjualan produsen dalam negeri
C. Menjadi ekspor bagi Negara maju dan tidak ada timbal baliknya
D. Wujud penguasaan dan penjajahan ekonomi Negara-negara maju
E. Memperluas pasar barang dan jasa sehingga dapat menambah
keuntungan
16. Dewasa ini masyarakat Indonesia semakin kritis dalam menggunakan barang dan
jasa. Mereka hanya mau menggunakan barang atau jasal yang dirasa memiliki mutu
yang tinggi. Oleh karena itu kebijakan perdagangan internasional menjadi keharusan.
Dengan demikian perdagangan internasional memiliki manfaat untuk ....
A. Memperluas kesempatan kerja
B. Mempercepat alih teknologi
C. Meningkatkan kualitas barang konsumsi
D. Mempererat kerja sama antarnegara
E. Memperoleh devisa untuk negara
18. Indonesia melakukan kerja sama dalam perdagangan internasional dengan Jepang.
Indonesia mengekspor gas alam cair dan hasil bumi, sedangkan dari Jepang
Indonesia mengimpor kendaraan karena lebih murah dibandingkan memproduksi
sendiri. Faktor yang melandasi perdagangan Indonesia dengan Jepang adalah ....
A. Perbedaan sumber daya manusia
B. Perbedaan selera konsumsi masyarakat
C. Perbedaan penggunaan bahan baku produksi
D. Penghematan biaya produksi/efisiensi
E. Kerja sama kawasan negara tetangga
21. Fungsi devisa ialah sebagai alat pembayaran barang dan jasa impor
Sebab
Tujuannya devisa ialah Untuk membayar barang konsumsi yang diimpor A
22. Devisa kredit, yaitu devisa yang berasal dari pinjaman dalam negeri.
Sebab
Devisa kartal, yaitu devisa yang berwujud uang kertas dan uang logam B
23. Devisa ialah semua benda yang dapat digunakan sebagai alat pembayaran
internasional.
Sebab
Devisa hanya berbentuk mata uang asing C
25. Setiap negara pasti ingin memiliki persediaan atau cadangan devisa yang cukup.
Sebab
Dengan adanya devisa negara bisa membeli barang-barang dari negara lain, dan
bisa membayar cicilan utang luar negeri
41
26. Yang termasuk kebijakan proteksi dalam perdagangan internasional adalah ....
1. Tarif
2. Larangan impor
3. Kuota
4. Larangan ekspor A
27. Yang termasuk neraca jasa dalam komponen neraca pembayaran adalah ....
1. Mengekspor hasil pertanian
2. Melancong ke luar negeri
3. Membeli saham perusahaan asing
4. Membayar bunga bank luar negeri
28. Upaya yang dilakukan pemerintah apabila neraca pembayaran mengalami defisit
secara terus menerus adalah ....
1. Meningkatkan komoditas ekspor
2. Mengirim tenaga kerja
3. Mengurangi impor barang
4. Pertukaran tenaga kerja
42
PENILAIAN DIRI.
Setelah mempelajari masalah perdagangan internasional lakukanlah penilaian diri tentang
sikap anda dengan memberikan checklis pada pernnyataan di bawah dengan ketentuan
sebagai berikut:
a. Bacalah pernyataan-pernyataan dalam kolom secara teliti.
b. Berilah tanda (v) sesuai dengan kondisi dan keadaan anda sehari-hari secara jujur
dengan kriteria sebagai berikut:
4 = Selalu, apabila secara terus menerus melakukan aspek yang diamati.
3 = Sering, apabila cenderung lebih banyak melakukan aspek yang diamati
2 = Kadang-kadang, apabila cenderung lebih melakukan aspek yang diamati
1 = Tidak pernah, apabila tidak pernah melakukan aspek yang diamati
Jika anda mendapatkan jumlah skor dari masing-masing aspek yang diamati/dinilai
maka disimpulkan sebagai berikut:
1. Kurang
2. Sedang
3. Baik
4. Amat baik
43
44