PERDAGANGAN INTERNASIONAL
Kompetensi Dasar
Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari materi, siswa diharapkan mampu:
● Menjelaskan pengertian perdagangan internasional
● Menjelaskan manfaat perdagangan internasional
● Mendeskripsikan faktor pendorong dan penghambat perdagangan internasional
● Menjelaskan teori perdagangan internasional
● Mendeskripsikan kebijakan perdagangan internasional
● Menjelaskan tujuan kebijakan perdagangan internasional
● Mendeskripsikan alat pembayaran Internasional
● Mendeskripsikan neraca pembayaran Internasional
● Mendeskripsikan devisa dan valuta asing
1
PETA KONSEP
Dengan mengamati peta konsep akan memudahkan siswa dalam mempelajari
perdagangan internasional, alat pembayaran internasinal dan neraca pembayaran
internasional
Kata kunci
2
perdagangsan neraca
bebas pembayaran
Gambar 8.1
Gambar suasana dalam Pasar modern atau swalayan
Amatilah dan perhatikan gambar diatas suasana dalam swalayan , coba diskusikan
pertanyaan-pertanyaan berikut: a) Sebutkan barang-barang impor luar negeri yang kamu
jumpai dalam kehidupan sehari-hari; b) . Dari negara mana barang-barang itu berasal ? ;
c) Dan seandainya barang-barang dari luar negeri tersebut tidak ada, apakah akitivitas
kehidupan kita terganggu ? Kemudian buatlah kesimpulan menurut anda. Jika anda ingin
tahu lebih banyak tentang perdagangan internasional, bacalah pengembangan konsep
berikut ini!
PENGEMBANGAN KONSEP
3
kebutuhan dalam negerinya. Amerika memenuhi sebagian besar kebutuhan minyak
sawitnya dengan mengimpor dari Indonesia. Sementara itu, Jepang memenuhi kebutuhan
gas alam cair (liquid natural gas) dengan mengimpor dari Indonesia. Selanjutnya, melalui
penerimaan hasil ekspor minyak sawit dan gas alam cair tersebut, Indonesia dapat
mengimpor barang-barang modal untuk keperluan pembangunan industrinya.
Dari uraian di atas disimpulkan bahwa perdagangan internasional adalah
perdagangan yang dilakukan oleh penduduk suatu negara dengan penduduk negara lain
atas dasar kesepakatan bersama.
Gambar 8.2
Gambar kapal kargo dengan muatannya
Keterangan kegiatan ekspor dan impor salah satunya dilakukan dengan kapal
4
Jika kita mengekspor suatu komoditas, kita mendapatkan mata uang asing seperti
dollar Amerika, yen, atau jenis mata uang lainnya. Mata uang asing ini, hal ini disebut
dengan devisa. Dengan devisa ini yang digunakan untuk, misalnya mengimpor
barang modal dan konsumsi
5
e. Memperoleh keuntungan dari spesialisasi,
Sebab utama kegiatan perdagangan luar negeri adalah untuk memperoleh
keuntungan yang diwujudkan oleh spesialisasi. Walaupun suatu negara dapat
memproduksi suatu barang yang sama jenisnya dengan yang diproduksi oleh negara
lain, tapi adakalanya lebih baik apabila negara tersebut mengimpor barang tersebut
dari luar negeri.
f. Menstabilkan Harga-Harga.
Jika harga suatu jenis barang dalam negeri mahal atau jumlahnya kurang dan tidak
memenuhi permintaan pasar, barang tersebut harus diimpor. Dengan adanya impor,
harga barang jenis tersebut akan stabil dan permintaan pun dapat terpenuhi.
6
Untuk menggunakan barang-barang yang diimpor dari luar negeri, dibutuhkan
pengetahuan atau keterampilan tertentu. Oleh sebab itu, pihak penjual perlu
mengadakan bimbingan atau pelatihan untuk menggunakannya yang akan
mempercepat alih teknologi. Alih teknologi yang dapat memungkinkan suatu negara
untuk mempelajari teknik produksi yang lebih modern.
Setiap negara memiliki kekayaan alam yang berbeda-beda, ada yang kaya akan
minyak bumi, hasil hutan, hasil pertanian, atau hasil tambang. Karena perbedaan
sumber daya alam itulah yang menyebabkan hasil produksi suatu negara juga akan
berbeda. Seperti Indonesia memiliki banyak kekayaan alam yang melimpah, salah satu
contohnya di sector kelautan dan gas bumi, sehingga Indonesia mampu mengekspor
hasil laut dan gas bumi ke berbagai negara yang kekurangan diantaranya ke negara-
negara Eropa. Sedangkan Negara-negara Arab memiliki kekayaan alam yang
melimpah berupa minyak bumi, sehingga negara Arab seperti Arab Saudi dan Iran
akan mampu mengekspor minyak bumi ke negaranegara lain yang kekurangan minyak
bumi. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa Indonesia memiliki keunggulan di
sektor kelautan dan gas bumi, sedangkan negara negara Arab memiliki keunggulan di
7
sektor minyak bumi. Perbedaan sumber daya alam inilah yang akan mendorong
timbulnya perdagangan antarnegara.
8
d. Perbedaan Selera.
Sekalipun kondisi produksi di semua negara adalah sama, namun setiap negara
mungkin akan melakukan perdagangan jika selera mereka berbeda. Sebagai contoh,
Norwegia dan Swedia menghasilkan ikan laut dan daging dalam jumlah yang hampir
sama, tetapi orang Swedia lebih suka daging, sementara orang Norwegia lebih suka
ikan. Pada situasi demikian, ekspor yang saling menguntungkan akan terjadi apabila
Norwegia mengekspor daging dan Swedia mengekspor ikan. Kedua negara akan mem-
peroleh keuntungan dari perdagangan ini. Selain itu, jumlah orang yang puas karena
seleranya terpenuhi meningkat.
Perbedaan Iptek antara negara satu dengan negara lainnya akan menyebabkan
perbedaan jenis barang yang dihasilkan. Negara-negara yang ipteknya sudah lebih
maju akan cenderung menghasilkan lebih banyak barang-barang industri, sedangkan
negara-negara yang ipteknya masih belum maju atau terbatas akan lebih banyak
memproduksi barang-barang agraris.
9
Sumber:
kemenperin.go.id Sumber : c408.4shared.com
Hasil agraris berupa Olahan Laut dalam kaleng dari Jenis-jenis Barang Impor Indonesia
Indonesia untuk diekspor
Jika suatu negara tidak aman, para pedagangnya beralih ke negara lain yang lebih
aman. Semakin aman keadaan, semakin mendorong para pedagang untuk
melakukan perdagangan internasional.
10
Kurs mata uang asing yang tidak stabil membuat para eksportir maupun importir
mengalami kesulitan dalam menentukan harga valuta asing. Kesulitan tersebut
berdampak pula terhadap harga penawaran maupun permintaan dalam perdagangan.
Hal ini membuat para pedagang internasional enggan melakukan kegiatan ekspor dan
impor
Mata uang yang berlaku di setiap negara berbeda. Negara yang melakukan kegiatan
ekspor, biasanya meminta kepada negara pengimpor untuk membayar dengan
menggunakan mata uang negara pengekspor. Pembayarannya tentunya akan
berkaitan dengan nilai uang itu sendiri. Padahal nilai uang setiap negara berbeda-
beda. Apabila nilai mata uang negara pengekspor lebih tinggi daripada nilai mata
uang negara pengimpor, maka dapat menambah pengeluaran bagi negara
pengimpor. Dengan demikian, agar kedua negara diuntungkan dan lebih mudah
proses perdagangannya perlu adanya penetapan mata uang sebagai standar
internasional.
Setiap negara tentunya akan selalu melindungi hasil produksinya sendiri. Mereka
tidak ingin hasil produksinya tersaingi oleh hasil produksi dari luar negeri. Oleh karena
itu, setiap negara akan memberlakukan kebijakan untuk melindungi barang-barang
dalam negeri. Salah satunya dengan menetapkan tarif impor. Apabila tarif impor tinggi
maka produk impor tersebut akan menjadi lebih mahal daripada produk dalam negeri
sehingga mengakibatkan masyarakat menjadi kurang tertarik untuk membeli produk
11
impor. Hal itu akan menjadi penghambat bagi negara lain untuk melakukan
perdagangan.
12
kualitasnya lebih baik. Hal ini tentunya menjadi penghambat bagi negara yang
bersangkutan untuk melakukan perdagangan internasional.
13
digunakan untuk memproduksi televisi, atau
dengan kata lain, apabila persentase sumber daya yang digunakan untuk memproduksi
beras sama dengan nol, maka akan dihasilkan 100 unit
televisi dan nol unit beras.
Di lain pihak, seperti tampak pada tabel 8.1(b), apabila Jepang mengalihkan seluruh
sumber daya untuk memproduksi beras ke produksi televisi, maka dihasilkan nol unit
beras dan 1.000 unit televisi. Jika diasumsikan bahwa sumber daya yang dimiliki Indo-
nesia dan Jepang adalah sama, maka Indonesia disebut mempunyai keunggulan mutlak
atas Jepang dalam memproduksi beras, karena biaya produksinya lebih rendah.
Sebaliknya, Jepang mempunyai keunggulan mutlak atas Indonesia dalam memproduksi
televisi, karena biaya produksinya lebih rendah. Dalam hal ini, apabila Indonesia dan
Jepang melakukan perdagangan, maka kebutuhan beras dan televisi kedua negara
tersebut bisa dipenuhi dengan lebih baik
14
melakukan perdagangan meskipun Amerika mempunyai keunggulan mutlak dalam
memproduksi makanan dan alat komunikasi. Bagaimana hal ini bisa terjadi? Lihat kembali
Tabel 8.2! Pada tabel tersebut terlihat bahwa untuk memproduksi 40 unit makanan,
Amerika harus mengorbankan 400 unit (1.000 – 600) alat komunikasi. Jadi, untuk
mendapatkan tambahan satu unit makanan, Amerika harus mengorbankan sepuluh unit
alat komunikasi. Sementara itu, untuk memproduksi tambahan satu unit makanan,
Indonesia hanya mengorbankan empat unit (20 – 16) alat komunikasi. Dalam hal ini,
dengan asumsi bahwa kondisi faktor produksi kedua negara sama, Indonesia disebut
memiliki keunggulan komparatif atas Amerika dalam memproduksi makanan karena untuk
memproduksi satu unit makanan, Indonesia hanya mengorbankan empat unit alat
komunikasi, sementara Amerika harus mengorbankan sepuluh unit alat komunikasi.
Sebaliknya, Amerika relatif unggul dalam memproduksi alat komunikasi karena dengan
mengorbankan 0,1 unit makanan, Amerika mampu memproduksi satu unit alat
komunikasi, sementara Indonesia harus mengorbankan 0,25 makanan. Amerika dengan
demikian akan mengekspor alat komunikasi ke Indonesia dan mengimpor makanan dari
Indonesia, sementara Indonesia mengekspor makanan dan mengimpor alat komunikasi
dari Amerika. Jadi dapat disimpulkan bahwa meskipun Amerika memiliki keunggulan
mutlak dalam memproduksi kedua komoditi atas Indonesia, namun perdagangan di antara
kedua negara masih mungkin dilakukan.
TUGAS
Indonesia dan Cina memproduksi barang yang sama yaitu kain dan sepatu. Tabel berikut
menunjukkan hasil produksi kain dan sepatu pada kedua negara tersebut.
Indonesia 100 20
15
Cina 45 90
a. Perdagangan Bebas
Kebijakan perdagangan bebas dianjurkan oleh aliran fisiokratis dan aliran liberal
(klasik) dengan memanfaatkan prinsip keunggulan mutlak dan keunggulan komparatif
dalam membangun argumennya. Menurut mereka, liberalisasi perdagangan dapat
memacu kinerja ekspor dan pertumbuhan ekonomi karena beberapa alasan sebagai
berikut.
a) Perdagangan bebas cenderung memacu persaingan, sehingga menyempurnakan
skala ekonomis dan alokasi sumber daya.
b) Perdagangan bebas mendorong peningkatan efisiensi, perbaikan mutu produk, dan
perbaikan kemajuan teknologi, sehingga memacu produktivitas faktor produksi.
c) Perdagangan bebas merangsang pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan serta
memupuk tingkat laba, tabungan, dan investasi.
d) Perdagangan bebas akan lebih mudah menarik modal asing, tenaga ahli, laba,
tabungan, dan investasi.
16
e) Perdagangan bebas memungkinkan konsumen menghadapi ruang lingkup pilihan
yang lebih luas atas barang-barang yang tersedia.
b. Proteksi Perdagangan
Kebijakan proteksi perdagangan muncul sebagai koreksi terhadap kebijakan
perdagangan bebas. Perdagangan bebas dianggap hanya menguntungkan negara-negara
maju dan tidak memberikan manfaat bagi negara-negara berkembang.
Menurut penganjur kebijakan proteksi, nilai tukar (terms of trade) barang manufaktur
(ekspor utama negara-negara maju) sering dinilai lebih tinggi dari nilai tukar barang primer
(ekspor utama negara-negara berkembang). Itulah alasan utama timbulnya kebijakan
proteksi perdagangan.
Selain alasan di atas, kebijakan proteksi perdagangan juga didasarkan pada
beberapa alasan sebagai berikut.
a). Untuk melindungi industri dalam negeri yang baru tumbuh (infant industry). Dengan
membuat rintangan terhadap impor barang sejenis yang diproduksi di dalam negeri,
maka industri dalam negeri diharapkan bisa tumbuh semakin kuat dan akhirnya
mampu bersaing dengan industri luar negeri.
b). Menciptakan lapangan kerja. Apabila suatu negara meng- andalkan sebagian besar
kebutuhannya dari impor, proses produksi di negara tersebut akan terhambat. Hal itu
bisa meng- akibatkan tertutupnya lapangan pekerjaan.
d). Sumber penerimaan negara. Kebijakan perdagangan proteksi yang dianut oleh
sebagian negara juga diharapkan dapat menjadi sumber penerimaan negara, yaitu
dengan mengenakan tarif yang tinggi terhadap barang-barang impor.
17
tarif serendah mungkin terhadap impor. Sementara negara penganut perdagangan
proteksi mengenakan tarif impor lebih tinggi.
b) Kuota. Kuota adalah batas maksimum jumlah barang tertentu yang bisa diimpor
dalam periode tertentu, biasanya satu tahun. Jadi, apabila jumlah barang yang
diimpor sudah mencapai jumlah tertentu, impor barang tersebut tidak diizinkan lagi.
Impor boleh dilakukan kembali pada periode berikutnya. Kebijakan perdagangan
bebas tidak menyetujui pemberlakuan kuota dalam perdagangan internasional.
Sebaliknya, negara yang menganut kebijakan proteksi sering menggunakan
instrumen ini untuk mencegah masuknya barang impor.
c) Subsidi. Cara lain yang efektif untuk membatasi perdagangan internasional adalah
dengan mensubsidi barang domestik. Subsidi terhadap biaya produksi barang
domestik akan menu- runkan harga, sehingga produksi domestik dapat bersaing
dengan barang impor dan akan mendorong konsumen membelinya. Negara penganut
kebijakan perdagangan bebas berusaha menghindari pemberian subsidi barang
produksi domestik. Sebaliknya, negara proteksi memberikan subsidi yang cukup
berarti.
d) Larangan Impor. Karena alasan-alasan tertentu, baik yang bersifat ekonomi maupun
politik, suatu negara mungkin tidak menghendaki impor barang tertentu. Untuk itu,
beberapa peraturan yang berlebihan, seperti dalih keamanan dan kesehatan sering
diberlakukan. Dengan demikian, tidak ada peluang untuk mengimpor. Dalam praktik,
negara yang menganut kebijakan perdagangan bebas memberlakukan alat kebijakan
proteksi tersebut seminimal mungkin. Sementara itu, negara yang mengikuti kebijakan
perdagangan proteksi sering memberlaku- kannya secara ketat.
18
mencapai tujuan tertentu dalam pembangunan Negara dan kemakmuran perekonomian
negara. Adapun tujuan penting dari proteksi adalah:
1) Mengatasi masalah deflasi dan pengangguran , adakalanya dari perkembangan
ekonomi yang efisien di Negara-negara juga menimbulkan efek buruk kepada
perekonomian. Perkembangan ini juga dapat mengurangi ekspor dari Negara yang
bersangkutan atau impornya semakin besar. Efek ini juga berpengaruh terhadap
pengurangan jumlah pekerja dan jumlah permintaan, maka pengangguran akan
berlaku. Kecenderungan mengimpor yang semakin tinggi sebagai akibat
perkembangan ekonomi yang lebih efisien dinegara-negara lain dan perkembangan
ekonomi yang tidak mendorong di dalam negeri, kerapkali mendorong pemerintah
untuk melaksanakan kebijakan proteksi.
2) Mendorong perkembangan industri baru, apabila biaya produksi tinggi dan mutu
produksinya belumlah sebanding dengan jenis barang yang sama yang diproduksi di
luar negeri, maka industry baru akan mengalami kesukaran untuk menjual
produksinya pada harga yang sama dengan barang-barang buatan luar negeri. Dalam
keadaan ini proteksi bertujuan agar industry yang baru didirikan dapat berkembang
dan akhirnya dapat bersaing dengan produksi yang sama dari luar negeri.
3) Mendiversifikasikan perekonomian, Bagi negara yang sedang berkembang sektor
pertanian biasanya dikelola dengan pertanian tradisional, sehingga pendapatan
masyarakat sangat rendah. Untuk meningkatkan pendapatan tersebut dan
mengukuhkan struktur ekonomi maka diversivikasi kegiatan ekonomi ditingkatkan
dengan mengembangkan sector ekonomi. Mak untuk menunjang hal tersebut proteksi
dilaksanakan.
4) Menghindarai kemerosotan industri-industri tertentu, Perkembangan industry
mengharapkan suatu produksi yang bermuntu, berkualitas dan harga lebih rendah,
sehingga bagi suatu negara jika membebaskan masyarakatnya untuk mengimpor
produk maka di kuwatirkan industry dalam negari hancur sehinga kebijakan proteksi
dilakukan.
5) Memperbaiki neraca pembayaran, Neraca pembayaran sangat tergantung pada
berapa jumlah ekspor dan impor , sehinga untuk memperbaiki kebijakan proteksi
dilakukan.
6) Menghindari dumping, Kelebihan kapasitas produksi yang tidak diimbangai dengan
penjualan didalam negeri, menimbulkan usaha menjual produksi diluar negeri dengan
harga murah. Hal ini berdampak pada negara pengimpor jika tidak di imbangi dengan
19
proteksi dikuwatirkan industi dalam negeri akan mati dan peningkatan pengangguran
meningkat.
7) Menambah pendapatan pemerintah. Menaikkan pajak impor bukan hanya untuk
menghambat masuknya produk luar negeri tapi juga dapat meningkatkan pendapatan
pemerintah dari pajak tersebut.
20
Untuk menghindari defisit (kekurangan) dalam neraca pembayaran, negara dapat
menggunakan kebijakan perdagangan proteksionis sebagai salah satu alat. Caranya
yaitu dengan berusaha meningkatkan ekspor dan sekaligus menekan impor dengan
berbagai cara, seperti pemberlakuan kuota impor, tarif impor dan larangan impor.
Bagi negara maju, perekonomian akan tumbuh dengan baik bila hasil produksi yang
melimpah dapat diekspor ke berbagai negara. Sebaliknya, bagi negara berkembang,
perekonomian akan tumbuh dengan baik bila negara bisa melindungi industri dalam
negeri, di antaranya dengan cara memberlakukan kuota impor (batasan impor) atau
bahkan larangan untuk mengimpor barang tertentu.
21
juga perdagangan internasional yang dilakukan oleh Indonesia akan berdampak terhadap
perekonomian dalam negeri.
Dengan adanya perdagangan internasional yang dilakukan oleh Indonesia akan dapat
mendorong tumbuhnya industri-industri dalam negeri untuk mengembangkan usahanya
sehingga akan mempercepat pertumbuhan perekonomian dalam negeri. Perdagangan
internasional akan dapat meningkatkan permintaan dan penawaran akan suatu produk.
Hal inilah yang mendorong bertumbuhnya industri-industri dalam negeri.
Dengan perdagangan internasional akan diperoleh devisa yang merupakan salah satu
sumber penerimaan negara. Semakin besar ekspor kita maka semakin besar pula
devisa yang diperoleh.
22
Adanya perdagangan internasional dapat meningkatkan permintaan akan suatu produk.
Hal inilah yang mendorong tumbuh dan berkembangnya industri-industri dalam negeri
sehingga terciptalah lapangan kerja, yang pada akhirnya dapat mengurangi
pengangguran di dalam negeri.
23
Dengan adanya perdagangan internasional menjadikan lembaga keuangan, baik bank
maupun nonbank semakin maju, karena bagaimanapun dalam perdagangan
internasional akan melibatkan lembaga keuangan untuk membantu memperlancar dan
mempermudah transaksi dalam pembayaran dengan negara lain.
24
Masuknya produk luar negeri ke dalam negeri akan mengurangi pasar di dalam negeri.
Sehingga pasar dalam negeri yang semula dikuasai oleh produk dalam negeri,
perlahan-lahan akan dapat digeser dan dikuasai oleh produk luar negeri.
Bagi industri kecil yang kemampuan modalnya kecil dan daya saingnya rendah sudah
pasti akan kalah bersaing dengan pengusaha asing. Akibatnya banyak pengusaha
dalam negeri yang bangkrut atau menutup usahanya. Maka untuk mencegah hal ini
pemerintah melakukan proteksi guna melindungi produksi dalam negeri dari serbuan
produk-produk luar negeri.
Banyaknya perusahaan yang bangkrut atau gulung tikar karena kalah bersaing dengan
perusahaan asing yang menjual produknya di Indonesia, mengakibatkan banyaknya
tenaga kerja yang di-PHK sehingga menyebabkan pengangguran meningkat dan daya
beli masyarakat menurun.
25
Dalam perdagangan internasional apabila ekspor negara kita lebih kecil daripada
impor, maka hal ini akan menyebabkan terjadinya hutang luar negeri. Padahal untuk
membayar hutang tersebut Indonesia harus membayar dengan devisa, akibatnya
devisa Indonesia berkurang dan perekonomian dalam negeri akan terganggu.
1) Wesel Bank atas Unjuk (Banker’s Sight Draft), yaitu surat perintah yang dibuat oleh
bank domestik yang ditujukan kepada bank korespondennya di negara lain untuk
membayar sejumlah uang tertentu kepada si pembawa surat wesel.
26
2) Telegraphic Transfer (T/T). Telegraphic Transfer adalah perintah pembayaran
yang dikirimkan melalui telegram atau telex dari bank dalam negeri ke bank
korespondennya di luar negeri.
2. Open Account. Cara ini merupakan kebalikan dari pembayaran cash. Melalui open
account, barang telah dikirim kepada importir tanpa disertai surat perintah membayar
serta dokumen-dokumen. Pembayaran dilakukan setelah beberapa waktu atau
terserah kebijakan importir. Dengan cara itu, risiko sebagian besar ditanggung
eksportir. Selain itu, eksportir harus mempunyai banyak modal, dan apabila
pembayaran akan dilakukan dengan mata uang asing maka risiko perubahan kurs
menjadi tanggungannya. Cara ini baik digunakan apabila:
3. Letter of Credit. Pada transaksi ekspor/impor, penjual dan pembeli lebih suka
membayar transaksi perdagangan dengan menggunakan Letter of Credit (L/C). L/C
adalah sebuah instrumen yang dikeluarkan oleh bank atas nama salah satu
nasabahnya, yang menguasakan seseorang atau sebuah perusahaan penerima
instrumen tersebut menarik wesel atas bank yang bersangkutan atau atas salah satu
bank korespondennya berdasarkan kondisi-kondisi yang tercantum pada instrumen itu.
Eksportir terjamin akan pembayarannya bila ia memenuhi persyaratan yang diminta
oleh importir, demikian pula importir.
Transaksi pembayaran yang dilakukan dengan membuka L/C terdiri dari:
27
1) Sistem L/C biasa. Importir langsung membayar sesuai dengan harga barang-
barang yang akan diimpor kepada eksportir luar negeri melalui bank yang ditunjuk.
2) Sistem Industrial L/C. Untuk meningkatkan industri dalam negeri dapat diciptakan
Industrial L/C, impor barang industri secara cepat yang tidak dipakai untuk barang
konsumsi.
3) Red Clause L/C. Letter of Credit yang mensyaratkan Red Clause adalah di mana
L/C tersebut mencantumkan instruksi kepada Advising Bank untuk melaksanakan
pembayaran sebagian dari jumlah L/C kepada eksportir sebelum mengapalkan
barang- barang ekspornya.
4) Usance L/C (berjangka). Perdagangan dengan sistem pembayaran L/C berjangka
(Usance-L/C) adalah salah satu cara perdagangan yang memungkinkan pihak
pembeli dan pihak penjual melakukan transaksi perdagangannya dengan
mempergunakan jasa perbankan. Jasa perbankan tersebut berupa pembukaan L/
C (Letter of Credit) oleh bank atas permintaan pihak pembeli (importir).
28
Mynd 1
Sumber: www.dbs.com
Keterangan
1. Pembeli dan penjual menandatangani kontrak dan setuju bahwa pembayaran dilakukan
dengan menggunakan L/C
2. Pembeli menghubungi DBS (bank penerbit) untuk menerbitkan L/C kepada penjual
3. DBS menerbitkan L/C yang disampaikan melalui cabang DBS atau bank koresponden
(advising bank) di negara penjual
4. Advising bank menyampaikan L/C kepada penjual
5. Setelah menerima L/C, penjual mempersiapkan pengiriman dan menyerahkan
dokumen kepada presenting bank
6. Presenting bank mengirimkan dokumen kepada DBS untuk pemrosesan pembayaran
7. A.DBS membayar presenting bank setelah melakukan verifikasi dokumen.
29
8. Pembeli membayar jumlah yang tertera dalam dokumen kepada DBS
9. DBS menyerahkan dokumen kepada pembeli dan dokumen digunakan pembeli untuk
mengambil barang
Atas dasar pembukaan L/C tersebut pihak penjual (eksportir) berhak atas suatu
jumlah tagihan pada bank, yang besarnya sesuai dengan apa yang tercantum dalam
dokumen. Hanya saja jatuh tempo pembayaran tersebut ditunda sesudah melewati
jangka waktu tertentu.
Cara pembayaran ini paling umum dipakai. Commercial bills of exchange, sering pula
disebut wesel (draft) atau trade bills, adalah surat yang ditulis oleh penjual yang berisi
perintah kepada pembeli untuk membayar sejumlah uang pada waktu tertentu di masa
datang. Surat perintah semacam itu sering disebut wesel.
1) Clean Draft. Pada wesel jenis ini, jaminan barang tidak diikutsertakan.
2) Documentary Draft. Pada wesel jenis ini, jaminan dokumen pengiriman serta
asuransi barang diikutsertakan.
30
Kapan pembayaran wesel itu dilakukan disebut tenor atau usance. Terkait dengan
tenor (usance), wesel dapat dibagi menjadi:
1) Sight Draft. Pada wesel jenis ini, sesaat setelah diperlihatkan pada pembeli maka
wesel langsung dibayarkan. Jadi, pembayarannya mungkin dilakukan sebelum
barang tiba di tempat pembeli sebab wesel dikirim melalui kapal laut.
2) Arrival Draft. Pada wesel jenis ini, pembayaran dilakukan begitu barang tiba.
3) Date Draft. Pada wesel jenis ini, pembayaran dilakukan pada tanggal tertentu atau
beberapa hari setelah tanggal tertentu.
31
positif (+), sementara transaksi debet masuk dalam perhitungan neraca pembayaran
dengan tanda negatif (–).
32
a. kredit untuk perdagangan dari negara lain (transaksi kredit) atau kredit
perdagangan untuk diberikan kepada penduduk negara lain (transaksi debet),
b. deposito bank di luar negeri (transaksi debet) atau deposito bank di dalam
negeri milik penduduk negara lain (transaksi kredit), dan
c. pembelian surat berharga luar negeri jangka pendek (transaksi debet) atau
penjualan surat berharga dalam negeri jangka pendek kepada penduduk negara
lain (transaksi kredit).
a. Investasi langsung di luar negeri (transaksi debet) atau investasi asing di dalam
negeri (transaksi kredit).
b. Pembelian surat-surat berharga jangka panjang milik penduduk negara lain
(transaksi debet) atau pembelian surat-surat berharga jangka panjang dalam
negeri oleh penduduk asing (transaksi kredit).
c. Pinjaman jangka panjang yang diberikan kepada penduduk negara lain
(transaksi debet) atau pinjaman jangka panjang yang diterima dari penduduk
negara lain (transaksi kredit).
o Lalu Lintas Moneter. Transaksi ini sering disebut accomodating transaction, atau
dengan kata lain, transaksi tersebut timbul sebagai akibat dari transaksi lain. Transaksi
itu juga disebut autonomous, karena timbul dengan sendirinya tanpa dipengaruhi
transaksi lain. Termasuk dalam transaksi autonomous adalah transaksi-transaksi yang
sedang berjalan, transaksi modal, dan transaksi satu arah. Selisih antara transaksi
autonomous debet dengan kredit diseimbangkan dengan transaksi lalu lintas moneter.
Termasuk ke dalam transaksi lalu lintas moneter adalah mutasi dalam hubungan
dengan IMF, pasiva luar negeri, serta aktiva luar negeri. Selain itu, debet atau surplus
33
neraca pembayaran dapat diketahui dari transaksi autonomous tersebut. Defisit terjadi
apabila transaksi autonomous debet lebih besar dari transaksi autonomous kredit.
Sebaliknya, surplus terjadi apabila transaksi autonomous kredit lebih besar daripada
transaksi autonomous debet.
34
Secara ringkas, Tabel 8.1. memperlihatkan contoh struktur sebuah neraca
pembayaran internasional. Pada neraca pembayaran internasional tersebut, neraca
perdagangan adalah transaksi ekspor dan impor barang. Neraca perdagangan dikatakan
surplus jika nilai ekspor barang lebih besar dari nilai impor barang (b = c - d; jika c> d) dan
dikatakan defisit bila nilai ekspor barang lebih kecil dari nilai impornya (c < d), b bernilai
negatif.
Selain neraca perdagangan di atas, komponen kedua pada neraca pembayaran
adalah neraca jasa, terdiri dari penerimaan jasa dan pengeluaran jasa. Neraca jasa akan
negatif apabila penerimaan dari luar negeri atas jasa yang kita berikan lebih kecil dari
pada pembayaran atas jasa orang asing. Neraca barang dan neraca jasa jika dijumlahkan
menjadi transaksi berjalan.
Nilai a adalah penjumlahan dari nilai b dan nilai e, a = b + e. Jika nilai a adalah positif
maka transaksi berjalan disebut surplus, tetapi jika nilai a adalah negatif maka transaksi
berjalan disebut defisit. Pada Tabel 8.1, nilai D merupakan penjumlahan A+B+C. Special
Drawing Right (SDR) merupakan Cadangan Internasional yang diciptakan oleh IMF. Nilai
35
E atau selisih perhitungan merupakan nilai kesalahan atau kelalaian dalam pencatatan
neraca pembayaran.
Neraca pembayaran internasional dikatakan surplus bila nilai F negatif, atau dengan kata
lain, nilai D dikurangi nilai E diperoleh angka negatif. Saldo negatif ini berarti cadangan
devisa mengalami kenaikan. Sebaliknya, neraca pembayaran internasional dikatakan
defisit bila nilai F positif, atau dengan kata lain, nilai D dikurangi nilai E diperoleh angka
positif. Saldo positif ini berarti cadangan devisa mengalami penurunan.
Kebijakan neraca pembayaran merupakan bagian tidak terpisah- kan dari kebijakan
ekonomi pemerintah dalam usaha mencapai sasaran pembangunan. Sebagai
pembanding perhatikan Tabel 8.2. mengenai ringkasan neraca pembayaran indonesia dari
tahun 2012-2013
TABEL 8.2
RINGKASAN NERACA PEMBAYARAN INDONESIA (Juta USD)
TAHUN 2012-2013
Februari 2014
Tw I Tw II Tw Tw Total Tw I* Tw Tw Tw Total*
III IV II* III* IV** *
I. Transaksi -3,192 - - - - - - - - -
Berjalan 8,1 5,2 7,8 24, 5,9 9, 8,52 4,0 28,4
A. Barang 49 65 12 418 05 99 9 18 50
1. Non 818 3,19 801 8,61 1,62 8 145 4,89 6,149
Migas 1,97 0 3,22 8 8 -517 2,771 4 15,85
2. Minyak 4 3,96 1 13,8 4,48 1,58 - 7,01 1
3. Gas 3,81 - 8 - 57 3 7 5,66 1 -
B. Jasa-jasa 0 5,3 - 5,6 - - 4 - 22,4
36
C. 4,69 31 4,2 05 -20,436 6,3 5, 3,038 5,3 76
Pendapatan 4 4,17 22 3,18 56 10 -2675 54 12,77
D. Transaksi - 6 3,44 5 3,50 2 - 3,23 5
berjalan 5,2 - 3 - 1 2,99 6,88 7 -
II. Transaksi 78 2,7 - 3,1 - 8 1 - 11,4
modal dan 4,39 90 2,3 98 2,5 -3, 883 2,8 28
finansial 4 - 59 - 15,1 11 36 5,587 77 -
A. Transaksi - 7,1 - 6,6 97 - 5 5 - 27,2
modal 1,9 01 6,9 95 - 6,1 - 5,582 7,0 27
B. Transaksi 83 924 55 1,28 10, 26 7, 5,681 90 4,056
finansial - 4,99 860 0 331 1,10 13 1,942 1,05 22,73
1. 6,0 6 5,79 12,0 - 4 0 - 6 1
Investasi 48 6 8 08 26, -394 1,01 2,04 9,23 21
langsung 1,03 4,99 7 35 800 1 4 1 8 22,71
2. 0 1 5,79 11,9 4,09 -395 8,30 - 8 0
Investasi 2,09 3,65 0 73 4 3,78 0 2,94 9,23 14,76
Portofolio 3 3 4,45 4,06 24,8 9 7 3 0 7
3. 2 3,87 2 1 96 2,76 8,29 297 1,59 9,848
Investasi 2,09 3 2,51 190 51 0 3 - 7 -1,906
lainnya 1 - 6 7,72 24,8 - 3,70 2,64 1,75 -5,720
III. Total ( I + 1,55 2,5 - 2 45 6,9 0 5 6 -1,605
II ) 0 35 1,1 4,19 13,7 45 3,38 2,645 5,87 -7,325
2,62 - 77 6 16 - 9 7 7,325
8 3,1 533 -971 9,20 6,3 1,20 5,22
- 53 301 3,22 6 00 3 1
2,0 342 834 5 1,92 -315 - -808
87 - -834 - 2 - 1, 4,41
IV. Selisih - 2,8 3,2 478 6,6 69 2
perhitungan 1,0 11 25 -262 15 8 -
bersih 98 2,81 215 6,61 -779 4,4
65 1 -215 5 - 12
- 2,
1,0 47
34 7
1,03 2,47
V. Neraca 4 7
Keseluruhan
( III + IV )
VI. Cadangan
devisa dan
yang terkait
Memorendum:
Posisi 110, 106, 110, 112, 112, 104, 98,0 95,67 99,3 99,38
cadangan 49 502 172 781 781 800 95 5 87 7
devisa 3 5,8 6,1 6,1 6,1 5,7 5,4 5,2 5,5 5,5
6,2
37
dalam bulan -3,7 -2,4 -3,6 -2,8 -2,7 -4,4 -3,8 -2,0 -3,3
impor dan -1,5
pembaya ran
utang luar
negeri
pemerintah
Transaksi
berjalan
(%PDB)
TUGAS
1. Sebutkan pengertian neraca pembayaran internasional? Jelaskan!
2. Sebutkan komponen-komponen neraca pembayaran!
3. Jelaskan tentang surplus dan defisit neraca pembayaran!
4. Indonesia merupakan negara yang mempunyai jumlah hutang luar negeri cukup besar
di dunia. Jelaskan langkah-langkah yang diambil pemerintah dalam mengelola defisit
neraca pembayarannya!
38
Devisa adalah kekayaan suatu negara dalam bentuk mata uang asing yang
berguna sebagai alat pembayaran internasional. Devisa dapat terdiri dari uang kertas
asing, wesel, cek, dan sebagainya dalam bentuk valuta asing, yang biasanya
dinilai dalam dollar Amerika (USD). Sebagai alat pembayaran internasional tentu ada
pelaku-pelaku transaksi. Tabel 8.3 memperlihatkan beberapa pelaku transaksi alat
pembayaran internasional.
39
dollar Amerika (USD). Sebagai alat pembayaran internasional tentu ada pelaku-
pelaku transaksi. Tabel 8.3 memperlihatkan beberapa pelaku transaksi alat
pembayaran internasional.
Devisa dapat dibedakan atas devisa umum dan devisa kredit. Devisa umum diperoleh
dari perdagangan antarnegara, antara lain dari hasil penjualan ekspor barang, transaksi
jasa, dan transfer uang dari luar negeri. Devisa kredit diperoleh dari luar negeri berupa
pinjaman, hibah, dan bantuan dari luar negeri dan harus dikembalikan pada waktu yang
telah ditetapkan.
Pada kehidupan sehari-hari, kita sering mendengar istilah cadangan devisa menurun.
Penurunan cadangan devisa berarti jumlah uang asing sebagaimana dikuasai oleh Bank
Indonesia berkurang oleh karena pembayaran keluar negeri, atau kemungkinan sebagai
dampak dari intervensi Bank Indonesia dalam valuta asing untuk menstabilkan nilai rupiah.
Bank Indonesia terpaksa mengambil cadangan devisa untuk memasok tingginya
kebutuhan dollar atau kemungkinan pembayaran utang yang jatuh tempo.
Secara umum, fungsi dan tujuan penggunaan devisa adalah untuk:
1. menghitung kemampuan membayar pembayaran internasional.
2. menstabilkan nilai mata uang rupiah
3. mengetahui kondisi moneter pada saat itu.
4. sumber pembiayaan untuk mendorong pembangunan ekonomi,
5. mendukung tercapainya stabilitas moneter, dan
6. membayar utang luar negeri. Begitu cadangan devisa tersedia, utang luar negeri
dapat dibayar sesuai dengan jatuh tempo.
Sumber devisa suatu negara antara lain berasal terdiri dari:
1. Transaksi Barang. Transaksi barang adalah pengiriman barang ke luar wilayah
Indonesia dalam rangka mengelola perdagangan.
2. Transaksi Jasa. Transaksi jasa adalah pemberian jasa-jasa ke luar negeri, antara lain
jasa TKI, jasa transportasi dan jasa pariwisata.
3. Transfer Penghasilan. Transfer penghasilan antara lain berupa transfer penghasilan
tenaga kerja Indonesia di luar negeri ke Indonesia.
40
4. Transaksi Modal/Keuangan. Transaksi modal atau keuangan adalah penjualan aktiva
tetap maupun surat-surat berharga..
41
Sumber: blogspot.com
Perubahan Nilai Tukar Rupiah dan Cara Menghitung Suatu Valuta Asing
Pada era perdagangan internasional, arus uang dan modal dalam bentuk uang asing
mengalir tanpa batas, aliran uang asing (valuta asing) ini dipengaruhi oleh faktor
fundamental, teknis, psikologis, dan faktor spekulasi. Jika semua faktor ini saling
dikombinasikan akan dapat mempengaruhi kurs valuta asing (valas) terhadap mata uang
rupiah. Faktor-faktor berikut dapat mempengaruhi pergerakan nilai tukar atau kurs valuta
asing.
1. Permintaan dan Penawaran Valas. Permintaan dan penawaran valas sesuai dengan
hukum permintaan dan penawaran bahwa permintaan dipengaruhi oleh impor barang
dan jasa yang memerlukan valas dan impor modal dan transfer valas dari luar ke
dalam negeri.
2. Tingkat Inflasi. Inflasi menunjukkan harga-harga yang meningkat di dalam negeri pada
gilirannya mempengaruhi nilai rupiah dengan valas
3. Tingkat Harga. Perbedaan tingkat harga antara mata uang dalam negeri dengan mata
uang asing sangat mempengaruhi mata uang yang akan ditawarkan maupun untuk
diinvestasikan jika dihitung dari segi keuntungan maupun keamanan nilai mata uang
tersebut.
4. Tingkat Pendapatan dan Produksi. Pendapatan masyarakat yang meningkat
menimbulkan daya beli yang meningkat pula, sehingga permintaan akan barang-
barang bertambah. Bila tingkat produksi dalam negeri tidak dapat mengimbangi
permintaan masyarakat maka barang-barang akan didatangkan dari luar negeri
(impor). Hal ini mengakibatkan permintaan akan valuta asing meningkat, dan akhirnya
kurs mata uang akan berubah.
5. Peraturan dan Kebijakan Pemerintah. Peraturan dan kebijakan pemerintah dapat
dilakukan dengan kebijakan fiskal. Artinya, pemerintah dapat menaikkan/menurunkan
dan memperluas pajak maupun pengetatan belanja negara dengan tujuan agar jumlah
mata uang dalam negeri berkurang sehingga permintaan akan mata uang asing
berkurang. Peraturan dan kebijakan pemerintah dalam bidang moneter antara lain
berupa kebijakan tingkat suku bunga, pengetatan jumlah uang yang beredar dalam
masyarakat, devaluasi maupun revaluasi.
42
mempengaruhi nilai mata uang dalam negeri. Nilai mata uang yang meningkat
menyebabkan permintaan akan uang bertambah yang pada gilirannya akan
mempengaruhi nilai tukar mata uang asing. Demikian juga dengan spekulasi, harapan
akan kenaikan nilai mata uang asing dan keuntungan pada masa akan datang,
masyarakat akan membeli mata uang asing dan menahannya, kemudian menjualnya
pada waktu nilai mata uang asing itu naik.
43
2. Kurs Singapore (SGD)
44
BND 1.00 9,411.43 9,314.77
45
KRW 1.00 11.54 11.42
46
SEK 1.00 1,468.36 1,453.31
47
Kesimpulan:
Perbedaan penerimaan uang asing
Uang Amerika kasus I = USD 5000
Uang Amerika kasus II = USD 4.599
Keuntungan pedagang = USD 401
TUGAS
Ryan baru saja mengikuti mengikuti lomba catur dan tanpa diduga memenangkan
lomba tersebut di Jepang. Hadiah sebesar ¥ 1.000.000 didapatkannya dengan susah
payah melawan 39 peserta lain. Ternyata sesampainya di Indonesia, Ryan masih
mempunyai sisa uang sebesar ¥ 800.000. Ia bermaksud untuk menabung uang
tersebut dalam bentuk US Dollar ($) di salah satu bank swasta tanah air.Dan untuk
membeli TV dan Home Theater baru seharga Rp 10.000.000,00. Kurs beli untuk $
adalah Rp 11.472,00 dan jual Rp 12.472,00 . Sementara itu, kurs ¥ beli Rp 114,72
48
dan jual Rp 124,72. Jadi berapa uang Ryan dalam $ dan ¥?
Karena tidak memiliki sumber dana lain untuk membiayai pembangunan fisik seperti
jalan layang, bandara, dan pelabuhan internasional, maka negara-negara berkembang
meminjam uang dari luar negeri.
49
Pada saat terjadi bencana alam seperti di Aceh beberapa waktu lalu, Indonesia tidak
mampu mengatasinya dengan cepat dan segera. Pada saat seperti ini, bantuan dari
pihak luar amat dibutuhkan. Termasuk bantuan berupa dana. Bantuan dana ini ada
yang berupa hibah, dan ada juga yang berupa utang. Dana bantuan tersebut
dibutuhkan untuk membangun kembali daerah bencana yang telah porak-poranda.
50
TABEL 6.3
RINCIAN BELANJA PEMERINTAH PUSAT (miliar rupiah)
TAHUN 2012-2013
2012 2013
a. Dalam Negeri
b. Luar Negeri
Subsidi
a. Energi
b. Non energi
Belanja hibah
Bantuan sosial
Belanja lain-lain
Tambahan
anggaran
51
Jumlah 1.069 1.154 7,49
Dilihat dari pembayaran bunga utang pada tahun 2013 jelas bahwa pembayaran
bunga utang sangat mempengaruhi APBN. Dari uraian di atas jelas bahwa berutang itu
kurang baik dibandingkan dengan tanpa utang.
Tetapi segi kebaikan utang adalah kalau pemerintah tidak mempunyai modal untuk
investasi pembangunan maka utang merupakan jalan keluar untuk dapat membangun
perekonomian negara ini, asal utang tersebut diinvestasikan pada pembangunan,
sehingga dapat menampung tenaga kerja Indonesia yang tinggi tingkat penganggurannya.
52
bantuan tersebut, calon negara penerima bantuan harus terlebih dahulu mengikuti syarat-
syarat sebagaimana diajukan oleh IMF. Syarat-syarat IMF itu antara lain negara tersebut
harus menurunkan tingkat defisit anggarannya. Ini berarti negara tersebut harus
menghapus beberapa pengeluaran seperti subsidi. Syarat semacam ini membuat banyak
kalangan bersikap anti-IMF. Beberapa berpendapat bahwa IMF menjalankan standar
ganda dalam praktiknya, negara-negara berkembang ‘dipaksa’ untuk menuruti perintah
IMF, sementara negara maju seperti Amerika Serikat tidak diwajibkan melakukan
penyesuaian apapun.
Renegosiasi Utang melalui Paris Club
Usulan paling menonjol untuk meringankan atau merenegosiasi beban pembayaran
kembali utang luar negeri adalah melalui Paris Club. Melalui Paris Club maka beberapa
upaya sebagai berikut dapat ditempuh.
1. Penangguhan utang, atau jika dimungkinkan pembatalan sebagian pinjaman non-
konsesional, hingga sepertiga dari total utang.
2. Penurunan suku bunga utang keseluruhan.
3. Perpanjangan periode pembayaran hingga 25 tahun.
53
CINTA EKONOMI
Joseph E. Stiglitz: Ekonomi Bernurani oleh Roy Sembel dan Tim Mandiri
Joseph E. Stiglitz lahir di Gary, Indiana, secara langsung terlibat dalam memberi
USA pada tanggal 9 Peburari 1943. usulan kebijakan ekonomi bagi negara-
Sejak kecil, ayah dan ibu Stiglitz telah negara penerima bantuan Bank Dunia.
mendidik anak-anak mereka untuk
menimba ilmu, bukan saja secara formal,
Hasil pengamatan Stiglitz dikumpulkan
tetapi juga melalui pengamatan kritis
dan diolah menjadi berbagai artikel dan
pada lingkungan tempat mereka berada.
buku-buku untuk memberi masukan
Pengalaman belajar masa kecil ini
konstruktif untuk dipertimbangkan para
memicu Stiglitz untuk selalu mengamati
pengambil keputusan. Salah satu
segala sesuatu yang terjadi di sekitarnya,
bukunya yang berjudul ‘Globalization and
terutama hal-hal yang berhubungan
Its Discontents’ memaparkan hasil
langsung dengan minat dan pekerjaan
observasi kritis dari Stiglitz atas krisis
yang ditekuninya, yaitu ekonomi dan
yang dipicu globalisasi dan kebijakan
kebijakan politik.
ekonomi yang “dipaksakan” oleh
lembaga-lembaga ekonomi dunia pada
Krisis ekonomi yang dialami oleh negara- negara-negara yang dilanda krisis.
negara berkembang yang menjadi
“pasien” lembaga-lembaga keuangan
Menurut Stiglitz, kebijakan-kebijakan
internasional (IMF dan Bank Dunia), juga
“antidemokrasi” ini bukannya membantu
tidak luput dari perhatiannya.
mengatasi krisis, melainkan makin
Pengamatan Stiglitz menjadi semakin
menjerumuskan negara yang terkait
dalam ketika ia bertugas sebagai ketua
dalam krisis. Pengalaman dan
dari badan penasihat Presiden Clinton
pengamatan mahaguru di bidang
untuk bidang ekonomi, dan wakil
ekonomi tersebut mengungkapkan
presiden senior di Bank Dunia yang
bahwa orientasi para perumus kebijakan
54
di lembaga internasional tersebut terlalu Tidak hanya itu, ia juga menuliskan
berpihak pada kepentingan negara do- pandangan-pandangannya dalam bentuk
nor, bukannya negara yang dibantu. tulisan yang mendidik warga negara
dunia agar mempertimbangkan dengan
kritis usulan-usulan kebijakan yang
disampaikan oleh lembaga- lembaga
keuangan internasional. Sementara bagi
55
RANGKUMAN
1. Manfaat atau keuntungan dan perdagangan internasional dapat dijelaskan dengan
teori keunggulan mutlak dan teori keunggulan komparatif.
2. Faktor pendorong perdagangan internasional, antara lain:
a. tarif
b. kuota
c. subsidi
d. larangan impor
e. dumping
56
4. Kebijakan perdagangan suatu negara berbeda dengan negara lain. Secara garis
besar, kebijakan tersebut dapat berupa kebijak- an perdagangan bebas dan
perdagangan proteksi. Sebagian negara ada yang memilih menggabungkan
keduanya.
5. Devisa adalah kekayaan suatu negara dalam bentuk mata uang asing yang berguna
sebagai alat pembayaran internasional
6. Fungsi devisa adalah alat untuk mengukur kekayaan negara dalam bentuk valas
7. Tujuan penggunaan devisa yaitu sebagai alat pembangunan ekonomi nasional, alat
stabilitas moneter dan alat pembayaran hutang luar negeri
8. Sumber devisa adalah transaksi barang, jasa, transfer peng- hasilan, dan investasi.
9. Perubahan nilai tukar rupiah terhadap valas dipengaruhi oleh faktor fundamental,
teknis, psikologis dan faktor spekulasi
10. Kombinasi dari faktor yang mempengaruhi perubahan nilai tukar valas adalah
naik/turunnya permintaan/penawaran valas, tingkat inflasi, tingkat harga, tingkat
pendapatan/produksi, peraturan/ kebijakan pemerintah dan ekspektasi
11. Nilai tukar valuta asing dihitung berdasarkan kurs jual/beli yang berlaku.
12. Neraca pembayaran adalah catatan sistematis tentang transaksi ekonomi internasional
antara penduduk suatu negara dengan penduduk negara lain dalam jangka waktu
tertentu.
13. Transaksi berjalan (current account) adalah transaksi yang meliputi perdagangan
barang dan jasa.
14. Neraca perdagangan (balance of trade) meliputi ekspor dan impor barang (komoditi)
15. Neraca jasa (service account) merupakan transaksi ekspor dan impor jasa yang
meliputi: pembayaran bunga, biaya transportasi, biaya asuransi, jasa Tenaga kerja
Indonesia (TKI) dan Tenaga Kerja Asing (TKA) serta jasa konsultan.
16. Transaksi modal (capital account) terdiri dari transaksi modal jangka pendek dan
transaksi modal jangka panjang.
17. Transaksi modal jangka pendek meliputi transaksi modal masuk dan modal keluar baik
dari pemerintah maupun swasta yang jangka waktunya kurang dari satu tahun.
18. Transaksi modal jangka panjang meliputi transaksi modal masuk dan modal keluar
baik dari pemerintah maupun swasta yang jangka waktunya lebih dari satu tahun.
19. Transaksi debet adalah transaksi yang menimbulkan kewajiban untuk membayar
kepada penduduk negara lain.
57
20. Transaksi kredit adalah transaksi yang memberikan hak untuk menerima pembayaran
dari penduduk negara lain.
21. Neraca pembayaran surplus (aktif) terjadi bilamana penerimaan lebih besar daripada
pembayaran ke luar negeri.
22. Neraca pembayaran defisit (pasif) terjadi bilamana penerimaan lebih kecil daripada
pembayaran ke luar negeri.
23. Negara-negara berkembang membutuhkan utang luar negeri karena memiliki defisit
neraca perdagangan yang tinggi, digunakan sebagai modal pembangunan, dan pada
saat terjadi bencana alam.
24. Keuntungan utang adalah kalau pemerintah tidak mempunyai modal untuk investasi
pembangunan maka utang merupakan jalan keluar untuk dapat membangun
perekonomian negara ini. Asal utang tersebut diinvestasikan pada pembangunan
sehingga dapat menampung tenaga kerja Indonesia yang terlalu tinggi tingkat
penganggurannya.
25. Keburukan utang luar negeri untuk negara yang sedang berkembang adalah bila utang
tersebut digunakan untuk konsumsi maka hal ini akan mengakibatkan utang akan
bertambah banyak sehingga negara tersebut tidak dapat membayarnya kembali.
26. Langkah-langkah yang dapat dilakukan pemerintah dalam menangani utang luar
negeri agar tidak memberatkan adalah dengan program stabilisasi IMF, renegosiasi
utang melalui Paris Club, dan metode debt for nature swap.
LATIHAN
I. PILIHAN GANDA
1. Pemerintah selalu menghadapi pro dan kontra terhadap adanya impor beras dari luar
negeri. Apabila impor beras yang dilakukan melebihi dari kuota impor yang ditetapkan
pemerintah, dampak negatif terhadap perekonomian adalah ....
58
D. Petani dalam negeri merasa diuntungkan
E. Petani dalam negeri merasa dirugikan
2. Jika neraca pembayaran suatu negara mengalami defisit, maka dampak yang dapat
terjadi terhadap perekonomian negara adalah ....
3. Berikut barang-barang yang akan diekspor dan akan diimpor oleh negara Indonesia:
Barang yang akan diekspor : rotan, kayu, dan rempah-rempah
Barang yang akan diimpor: furniture, otomotif, dan obat-obatan
Dampak ekonomi dari ekspor Indonesia yang berupa rotan, kayu, dan rempah-
rempah adalah ....
59
B. Terjadi penggundulan hutan/pembalakan hutan
C. Harga furniture berbahan baku kayu murah
D. Harga bahan bangunan, rotan, dan kayu turun
E. Harga bahan bangunan terutama kayu naik
A. Pembagian pekerjaan
B. Perbedaan biaya
C. Perbedaan kekayaan alam
D. Spesialisasi produksi
E. Pembagian produksi
5. Adanya impor garam yang dikelukan oleh kalangan petani garam karena kualitas dan
harga garam lokal belum mampu bersaing dengan garam impor. Untuk mengatasi
permasalahan tersebut, pemerintah dapat menetapkan kebijakan berkaitan dengan
jumlah maksimum impor garam. Kebijakan yang dilakukan oleh pemerintah adalah
kebijakan ....
60
A. Kuota
B. Tarif
C. Dumping
D. Subsidi
E. Larangan impor
7. Dampak krisis ekonomi yang terjadi di Amerika Serikat adalah pembatasan terhadap
ekspor tekstil yang masuk dari Indonesia sebesar 2.000 bal per tahun. Kebijakan yang
dilakukan oleh pemerintah Amerika Serikat dalam perdagangan internasional disebut
kebijakan ....
A. Subsidi
B. Kuota
C. Larangan ekspor
D. Larangan impor
61
E. Diskriminasi harga
8. Dibawah ini yang merupakan dampak penetapan tarif suatu barang impor adalah ...
9. Ibu Maryati mempunyai uang Rp 10.000.000 mau pergi ke luar negeri , ia menukarkan
uangnya dengan US Dollar. Kurs yang berlaku kurs jual US$ 1 = Rp 10.000 dan kurs
beli US$ 1 = Rp 9.000 setelah pulang dari luar negeri sisa uang ibu Maryati US$ 500,
jika kurs uang tidak berubah maka sisa uang ibu Maryati dalam rupiah adalah ....
A. Rp 4.500.000
B. Rp 5.000.000
C. Rp 5.500.000
D. Rp 6.000.000
E. Rp 6.500.000
62
10. Pada semester 2 tahun 2009 komponen neraca pembayaran pemerintah Indonesia
terlihat dalam data sebagai berikut:
A. Surplus $ 12.105.500
B. Defisit $ 12.105.500
63
C. Surplus $ 17.400.000
D. Defisit $ 17.400.000
E. Surplus $ 76.100.000
12. Pada saat produktivitas barang seperti beras, kedelai dan lain-lain yang dihasilkan
petani dalam negeri mengalami penurunan, mengakibatkan barang langka sehingga
harga-harga menjadi mahal. Salah satu tindakan yang diambil pemerintah adalah
mengimpor barang agar jumlah dan harga barang kembali normal. Berdasar kasus
tersebut menunjukkan bahwa perdagangan internasional memiliki manfaat untuk ...
64
A. Perluasan kesempatan kerja
B. Percepatan alih teknologi
C. Peningkatan kualitas konsumsi
D. Sumber devisa
E. Stabilisasi harga
13. Alasan pemerintah melakukan pelarangan impor untuk barang-barang tertentu adalah
....
14. Dampak neraca pembayaran terhadap perekonomian suatu negara jika neraca
pembayarannya defisit adalah ....
65
15. Salah satu dampak positif perdagangan internasional adalah …
16. Dewasa ini masyarakat Indonesia semakin kritis dalam menggunakan barang dan
jasa. Mereka hanya mau menggunakan barang atau jasal yang dirasa memiliki mutu
yang tinggi. Oleh karena itu kebijakan perdagangan internasional menjadi keharusan.
Dengan demikian perdagangan internasional memiliki manfaat untuk ....
66
17. faktor penyebab barang impor mahal adalah ....
A. Dumping
B. Subsidi
C. Kuota impor
D. Tarif bea masuk
E. Larangan impor
18. Indonesia melakukan kerja sama dalam perdagangan internasional dengan Jepang.
Indonesia mengekspor gas alam cair dan hasil bumi, sedangkan dari Jepang
Indonesia mengimpor kendaraan karena lebih murah dibandingkan memproduksi
sendiri. Faktor yang melandasi perdagangan Indonesia dengan Jepang adalah ....
67
A. Pembagian pekerjaan
B. Perbedaan biaya
C. Perbedaan kekayaan alam
D. Spesialisasi produksi
E. Pembagian produksi
20. Teori keunggulan mutlak dalam perdagangan internasional dikemukakan oleh ...
A. David Ricardo
B. J.S. Mill
C. Adam Smith
D. Alfred Marshall
E. J.M. Keynes
21. Fungsi devisa ialah sebagai alat pembayaran barang dan jasa impor
Sebab
68
Tujuannya devisa ialah Untuk membayar barang konsumsi yang diimpor
22. Devisa kredit, yaitu devisa yang berasal dari pinjaman dalam negeri.
Sebab
Devisa kartal, yaitu devisa yang berwujud uang kertas dan uang logam
23. Devisa ialah semua benda yang dapat digunakan sebagai alat pembayaran
internasional.
Sebab
Devisa hanya berbentuk mata uang asing
25. Setiap negara pasti ingin memiliki persediaan atau cadangan devisa yang cukup.
Sebab
Dengan adanya devisa negara bisa membeli barang-barang dari negara lain, dan
bisa membayar cicilan utang luar negeri
69
26. Yang termasuk kebijakan proteksi dalam perdagangan internasional adalah ....
1. Tarif
2. Larangan impor
3. Kuota
4. Larangan ekspor
27. Yang termasuk neraca jasa dalam komponen neraca pembayaran adalah ....
28. Upaya yang dilakukan pemerintah apabila neraca pembayaran mengalami defisit
secara terus menerus adalah ....
70
1. Meningkatkan komoditas ekspor
2. Mengirim tenaga kerja
3. Mengurangi impor barang
4. Pertukaran tenaga kerja
71
6. Apakah pengertian valuta asing?
7. Jelaskan empat dari enam hal yang mempengaruhi perubahan nilai tukar valas!
8. Apa yang dimaksud dengan neraca pembayaran!
9. Apa kah perbedaan transaksi debet dengan transaksi kredit
10. Jelaskan apa yang dimaksud dengan sistem kurs bebas atau mengambang.
72