Anda di halaman 1dari 19

Perdagangan Internasional

MAKALAH

Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah:


Teori Ekonnomi

Dosen Pengampu:
Nuril Maghfirah, M.Sc.

Disusun oleh:
1. Amilatun Nasifah (1940310002)
2. Millati Hanifa (1940310003)
3. Dina Setianingsih (1940310005)
4. Najib Arsyal Ayatullah (1940310016)
5. M. Noor Adn A. (1940310019)
6. Ica Tresna Sari (1940310022)
7. Muhammad Iqbal Farhat A. (1940310023)
8. Novi Kurnia Wati (1940310032)
9. Rini Handayani (1940310035)

PROGRAM STUDI MANAJEMEN DAKWAH


FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI KUDUS
TAHUN 2021
KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah, kami ucapkan kehadiran Allah subhaanahu wa


ta’aala, yang telah memberikan rahmat, taufiq, serta hidayahnya, sehingga dapat
menyelesaikan makalah ini. Sholawat serta salam tak lupa kami haturkan kepada
junjungan kita Nabi Muhammad sollalllahu ‘alaihi wa sallam, beserta keluarga dan
sahabat-sahabatnya yang telah memperjuangkan agama Islam.
Kami selaku penyusun makalah, sadar bahwa dalam menyusun makalah ini
ada banyak pihak yang membantu terhadap usaha kami. Mengingat hal itu, dengan
segala hormat kami ucapkan rasa terimakasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Rektor Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kudus, Bapak
Dr. H. Mundakir, M.Ag.
2. Dosen pengampu yang telah memberikan bimbingan dan arahan dalam
penyusunan makalah ini Nuril Maghfirah, M.Sc.
3. Teman-teman dan seluruh pihak yang ikut berpartisipasi dalam
penyelesaian makalah.
Atas bimbingan, petunjuk dan dorongan tersebut kami hanya dapat
mendo’akan dan memohon kepada Allah semoga amal dan jerih payah mereka
diridloi serta menjadi amal sholeh. Aamiin.
Dalam penyusunan makalah ini, kami sadar bahwa kami masih banyak
kekurangan dan kekeliruan. Maka dari itu, kami mengharapkan feedback (respon
balik), baik itu berupa kritikan maupun saran sehingga dapat menjadi lebih baik
untuk kedepanya.
Akhirnya kami berharap semoga makalah ini menjadi butir-butir amalan
kami dan dapat bermanfaat khususnya bagi kami dan umumnya bagi seluruh
pembaca. Aamiin yaa robbal ‘aalamiin.

(Penyusun)

1
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Perdagangan internasional merupakan tempat untuk melakukan pertukaran
barang dan jasa. Perdagangan internasional berkembang kedalam ukuran yang
besar karena kerjasama yang dilakukan oleh berbagai negara dan adanya
keinginan untuk mempromosikan suatu barang dan jasa secara bebas.
Perdagangan internasional merupakan suatu hal yang penting bagi suatu
negara. Dengan melakukan perdagangan internasional dengan negara lain akan
memberikan keuntungan dan membuat pertumbuhan ekonomi negara tersebut
secara langsung seperti banyaknya investor yang masuk kenegara tersebut.
Semua bentuk hambatan atau gangguan pada perdagangan internasional harus
dihindari atau akan menggangu jalannya aktivitas perdagangan tersebut.
Dalam konteks perekonomian terbuka, perdagangan internasional
merupakan hal yang penting meliputi ekspor, impor dan dana aliran negara
menjadi hal yang berpengaruh besar bagi pertumbuhan ekonomi suatu negara.
Bagi Indonesia strategi ekspor dan impor telah dipilih sejak tahun 1980-an.1

B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang masalah di atas, dapat dirumuskan sebagai berikut :
1. Apa definisi dan tujuan Perdagangan Internasional?
2. Apa faktor pendorong dan penghambat Perdagangan Internasional?
3. Apa dampak positif dan negatifnya Perdagangan Internasional?
4. Apa yang dimaksud Impor dan Ekspor ?

1
Muhammad Lutfi Trianto, Perdagangan Internasional dan Pertumbuhan Ekonomi di
Indonesia, (UMSIDA) http://eprints.umsida.ac.id

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Perdagangan Internasional
Perdagangan internasional adalah transaksi bisnis yang melibatkan
pihak-pihak dari lebih suatu negara atas dasar kesepakatan bersama. Menurut
Wahono Diphayana (2018), dapat didefinisikan sebagai transaksi bisnis
antara pihak-pihak dari lebih suatu negara. Contoh transaksi bisnis itu adalah
ekspor-impor produk, pembelian bahan baku dari luar negeri, hingga
investasi di negara lain. Kegiatan perdagangan internasional bisa dilakukan
penduduk suatu negara dengan warga negara lain, individu-individu berlainan
negara, individu dengan pemerintah negara lain, atau pemerintah satu negara
dengan negara lain.
Berdasarkan negara partisipannya, perdagangan internasional dibagi
menjadi tiga jenis2, adapun jenis-jenis tersebut yaitu:
a. Perdagangan bilateral, perdagangan antara negara.
b. Perdagangan regional, perdagangan yang dilakukan oleh beberapa
negara dalam satu Kawasan, misalnya ASEAN
c. Perdagangan multitateral, perdagangan negara yang tidak dibatasi suatu
Kawasan.3

Teori perdagangan internasional


1) Model Adam Smith
Model ini memfokuskan keuntungan mutlak yang menyatakan
bahwa seluruh negara akan memperoleh keuntungan mutlak apabila
semuanya memberlakukan perdagangan bebas dan berfokus pada produk
atau keahlian mereka, karena impor suatu negara adalah ekspor untuk
negara lain. Menurut teori ini jika harga barang dengan jenis sama tidak

2
https://tirto.id/perdagangan-internasional-pengertian-manfaat-dampak-negatifnya-f8ZK
diakses 8 juni 2021
3
kompas.com/skola/read/2020/01/06/190000469/perdagangan-internasional-pengertian-
dan-manfaatnya?page=all diakses 8 juni 2021

3
memiliki perbedaan di berbagai negara maka tidak ada alasan untuk
melakukan perdagangan internasional.
2) Model Ricardian (David Ricardo)
Menjelaskan mengapa negara yang bahkan mampu memproduksi
seluruh produk dengan efisien tetep harus terlibat dalam perdagangan
internasional. Dalam modelnya, ia menjelaskan bahwa ketika terdapat
beberapa negara mampu memproduksi beberapa komoditi yang sama
terlibat dalam perdagangan bebas, mereka akan meningkatkan
konsumsinya dengan mengekspor apa yang secara komparatif lebih
menguntungkan dan mengimpor sesuatu yang lebih murah dari biaya
produksi di negeri sendiri.
3) Model Heckscher-Ohlin
Negara harus mengekspor produk yang melimpah dan diproduksi
massal dan mengimpor produk yang langka. Model ini cukup berani dalam
menjelaskan fungsi perdagangan internasiona dilihat dari sisi produksi.
Blaug (1992) menyatakan bahwa model ini gagal diterapkan apabila
negara yang bersangkutan bergantung pada produksi massal tersebut.4

Tujuan perdagangan internasional


1. Menaikkan Devisa Negara
Devisa negara merupakan valuta asing atau barang yang dapat
digunakan sebagai alat pembayaran transaksi internasional atau antar-
negara. Perbedaan yang dimiliki oleh negara satu dengan negara lain maka
sebagai negara yang mengekspor barang ke negara lain.hal tersebut
bertujuan untuk menaikkan devisa negara. Dengan menaikkan devisa
negara maka akan tercipta hal sebagai berikut:
• Pertumbuhan ekonomi
Pertumbuhan ekonomi dalam hal ini merupakan merupakan
kenaikan produk nasional bruto pendapatan dalam suatu Negara.
Produk Nasional Bruto (GDP) biasanya dihasilkan oleh faktor-
faktor produksi milik warga Negara baik yang tinggal di dalam

4
https://id.wikipedia.org/wiki/Perdagangan_internasional diakses 8 juni 2021

4
negeri maupun di luar negeri, warga Negara tidak termasuk
didalamnya walaupun dia tinggal dalam negeri tersebut.
• Memengaruhi stabilitas harga barang yang di ekspor
Stabilitas harga yang dimaksud adalah mempertahankan
harga yang dilakukan oleh pemerintah ketika laju inflasi mulai
tinggi. Dimana inflasi adalah peningkatan persediaan uang sehingga
menyebabkan kenaikan harga. Maka dalam hal ini pemerintah
bertugas untuk tetap menstabilkan harga ditengah inflasi yang
sedang naik dengan adanya ekspor yang dilakukan oleh negara itu
sendiri.
• Eksistensi tenaga kerja
Tenaga kerja tentunya sangat penting dalam perusahaan
karena mereka adalah pelaku yang melancarkan segala tindakan
yang saling berkesinambungan. Dengan adanya pertumbuhan
ekonomi, maka perusahaan pengekspor akan memperoleh banyak
pesanan produk, sehingga tenaga kerja yang ada tidak mampu untuk
mengerjakan semuanya sehingga dibutuhkanlah perekrutan tenaga
kerja yang baru untuk menyelesaikan pesananan ekspor yang sangat
banyak.

2. Memenuhi Kebutuhan yang Ada di Negara Lain


Keragaman yang dimiliki oleh negara satu dengan negara lain,
maka sebagai negara yang mengimpor barang dari negara lain, tujuannya
adalah untuk memenuhi kebutuhan yang ada di negara lain, namun tidak di
produksi di negara sendiri. Dan mungkin bisa dikatakan akan saling
melengkapi karena bila negara satu tidak ada sumber daya alam atau barang
tertentu maka bisa memasok dari negara lain.

3. Memperoleh Keuntungan Internal & Eksternal


Adanya kegiatan perdagangan adalah untuk mencari keuntungan yang
meliputi keuntungan internal melainkan juga keuntungan eksternal.
Keuntungan internal adalah keuntungan yang dimiliki oleh perusahaan itu

5
sendiri, misalnya keuntungan melalui banyaknya pesanan dari luar negeri
yang dapat meningkatkan ekspor perusahaan. Keuntungan tersebut dapat
dimanfaatkan untuk meningkatkan alat-alat produksi maupun untuk
penambahan fasilitas yang dibutuhkan dalam perusahaan dalam memenuhi
kebutuhan produksi. Keuntungan yang selanjutnya yaitu keuntungan
eksternal, dalam hal ini keuntungan eksternal yaitu keuntungan spesialisasi.
Keuntungan spesialisasi yaitu keuntungan akibat fungsi dalam mempertinggi
keefisienan penggunaan faktor-faktor produksi.

4. Memperluas Pasar
Dalam proses produksi, beberapa perusahaan tidak menjalankan
mesin-mesinnya (alat produksinya) dengan maksimal karena mereka
menghindari terjadinya kelebihan produksi. Karena jika produksi yang
dihasilkan berlebihan mengakibatkan turunnya harga produk mereka. Maka
dari itu perdagangan Internasional bertujuan agar perusahaan dan para
pengusaha dapat menjalankan mesin-mesinnya secara maksimal tanpa
khawatir kelebihan akan produksi karena kelebihan produk tersebut dapat
dijual keluar negeri.

5. Transfer Teknologi Modern


Hal ini dapat terlihat karena dalam perdagangan Internasional
keuntungan yang diperoleh bukan hanya dalam hal materi saja melainkan
dalam hal teknologi modern. Dengan perkembangan zaman maka negara
maju pasti akan memberikan inovasi baru dengan menciptakan regenerasi
teknologi yang lama dengan teknologi yang baru untuk menambah
keefektifan dan keefisienan dalam proses produksi.5

B. Faktor Pendorong dan Penghambat terjadinya perdagangan Internasional


Faktor Pendorong

5
https://www.jurnal.id/id/blog/2017-5-tujuan-perdagangan-internasional-yang-perlu-
anda-ketahui/ Diakses pada 8 Juni 2021

6
Perdagangan Internasional adalah kegiatan jual beli yang dilakukan
oleh dua atau lebih Negara. Perdagangan ini dilakukan untukmeningkatkan
pendapatan Negara dan terjadi jika ada kesepakatan antar dua Negara yang
saling membutuhkan sebagai usaha pemenuhan kebutuhan masing-masing
Negara. Berikut ini adalah beberapa faktor yang dapat mendorong
terjadinya perdagangan Internasional:6
1) Penguasaan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
Negara-negara dengan penguasaan Ilmu Pengetahuan dan
teknologi yang tinggi akan mampu memproduksi barang dan jasa
yang lebih banyak, berkualitas dan tentunya efisien dibandingkan
dengan Negara yang lambat akan IPTEK (Ilmu Pengetahuan)nya.
Hal ini bias terjadi karena pemanfaatan teknologi sangat
menghemat biaya produksi dan mampu menghasilkan barang yang
lebih banyak. Negara dengan Teknologi yang lebih maju cenderung
melakukan spesialisasi dalam meproduksi barang, sedangkan
barang yang bukan produk sendiri akan dibeli dari Negara lain.
2) Perbedaan Kekayaan Sumber Daya Alam
Setiap Negara memiliki keadaan geografis yang berbeda-beda,
sehingga perbedaan tersebut menjadikan setiap Negara memiliki
kekayaan sumber daya alam yang berbeda-beda pula. Pada
dasarnya, Sumber daya alam adalah factor produksi Negara. Oleh
karena itu setiap Negara memiliki keanekaragaman kondisi
produksi.
3) Perbedaan Selera
Selera ternyata dapat emnimbulkan perdagangan Internasional.
Terjadinya perbedaan kebudayaan, system politiki, pandangan
hidup dan tatanan social menyebabkan terjadinya selera terhadap
berbagai jenis komoditas.
4) Perbedaan Iklim
Peredaan iklim setiap Negara menyebabkan terbatasnya
potensi sumber daya alam. Akibatnya tidak semua barang untuk

6
www.Jurnal.id/id/blog/2017-6-faktor-pendorong-terjadinya-perdagangan-internasional/

7
memenuhi kebutuhan dapat dipenuhi sedniri oleh Negara tersebut.
Oleh karena itu, Negara akan mengimpor dari Negara lain.
5) Perluas Pasar dan Tingkatkan Keuntungan
Ada kalanya para produsen menjalankan produksinya
dengan tidak maksimal karena takut mengakibatkan kelebihan
produksi sehingga menyebabkan kerugian.
Namun, beberapa produsen sengaja melakukan produksi
besar-besaran untuk menambah keuntungan sehingga akan
mendorong mereka untuk melakukan perdagangan Internasional.
Hal ini merupakan penyebab timbulnya perdagangan Internasional.
6) Kelebihan atau Kekurangan Produk Suatu Negara
Kelebihan produk pada suatu Negara (surplus) dan
kekurangan kas dalam suatu Negara (defisit) adalah suatu hal yang
terjadi karena adanya perbedaan sumber daya alam dan kemajuan
Antara Negara satu dan Negara lainnya. Terjadinya surplus
menyebabkan Negara yang bersangkutan akan menjual hasil
produknya ke Negara lain, sedangkan Negara yang mengalami
defisit akan membeli barang dari luar negeri melalui perdagangan
Internasional.
Dalam menjalankan sesuatu pastinya ada untung ada rugi,
begitupund engan kegiatan perdagangan Internasional. Untuk
menghindari kerugian, perusahaan yang ingin melakukan
perdagangan Internasional harus memastikan bahwa perusahaan
yang dikelola memiliki manajemen yang baik termasuk dalam hal
keuangan.

Faktor Penghambat
Faktor penghambat perdagangan Internasional adalah sebagai berikut:7
1) Perdagangan mata uang antarnegara

7
https://m.bola.com/ragam/read/4503162/faktor-faktor-penghambat-perdagangan-
internasional

8
Yaitu suatu perbedaan mata uang dalam setiap dapat
menghambat perdagangan antarnegara. Negara yang dapat dilakukan
kegiatan ekspor, biasanya akan meminta kepada negara pengimpor
untuk membayar dengan menggunakan mata uang negara pengekspor.
Namun, agar dari kedua negara tersebut dapat diuntungkan dan lebih
mudah proses perdangannya, perlu adanya penetapan mata uang sebagai
standar internasional.

2) Kualitas sumber daya yang rendah


Sumber daya manusia yang sangat rendah dapat membuat suatu
kualitas hasil produksi akan rendah pula. Suatu negara yang memiliki
kualitas bareng rendah, akan sulit untuk bersaing dengan barang-barang
yang akan dihasilkan oleh negara lain yang mempunyai kuliatas yang
lebih baik.

3) Pembayaran antarnegara sulit dan berisiko


Pada saat melakukan kegiatan perdagangan internasionak,
negara pengimpor biasanya akan mengalami kesulitan dalam hal
pembayaran. Apabila membayarnya dengan dilakukan secara langsung,
biasanya akan mengalami kesulitan dan juga dapat berisiko. Itulah
mengapa, dari negara pengekspor tidak mau untuk menerima
pembayaran dengan tunai, akan tetapi melalui kliring internasional atau
telegraphic transfer atau menggunakan L/C.

4) Adanya kebijaksanaan impor dari suatu negara


Setiap negara pastinya akan melindungi barang-barang dari hasil
produksinya. Mereka tidak ingin barang-barang lain. Hal tersebut yang
akan membuat setiap negara akan menerapkan kebijakan untuk
melindungi barang-barang dalam negeri, seperti dengan menerapkan
tarif impor.
Apabila tarif impor sendiri tinggi, barang impor tersebut juga
akan menjadi lebih mahal dari pada barang dalam negeri sehingga dapat

9
mengakibatkan masyarakat menjadi kurang tertarik untuk dapat
membeli barang impor.

5) Adanya organisasi-organisasi ekonomi regional


Organisasi ekonomi regional biasanya akan mengeluarkan
peraturan ekspor dan impor khusus untuk negara anggotanya. Jadi,
apabila ada negara di luar anggota organisasi tersebut melakukan
perdagangan dengan negara anggota, akan mengalami kesulitan. Hal
tersebut tentu dapat menjadi suatu faktor penghambat perdangan
internasional bagi negara yang tidak bergabung ke dalam organisasi
tersebut.

6) Keamanan suatu negara


Keamanan merupakan faktor penting dalam kesuksesan
perdagangan internasional. Keamanan sangat berpengaruh saat menjalin
kerja sama dengan lain. Apabila suatu negara tidak aman, maka orang
akan merasa takut untuk melakukan transaksi, dan itu tentu akan
menjadi pengahambatan dari suatu perdagangan internasional terhadap
suatu negara.

7) Menurunya tingkat kesejahteraan suatu Negara.


Rendahnya tingkat kesejahteraan masyarakat akan menurunkan
keinginan untuk memberi suatu barang atau jasa karena sedikitnya uang
yang dimiliki. Hal tersebut tentu dapat membuat suatu negara sulit untuk
melakukan perdagangan internasional.

8) Kurs mata uang tidak stabil


Setiap negara itu pasti memiliki suatu mata uang yang tidak
stabil yang tak sama dengan nilai tukar berbeda. Selisih nilai tukar mata
uang itulah yang dimaksud kurs mata uang. Maka dari itu, apabila
kondisi kurs tidak stabil, akan membuat inportir dan ekspotir yang akan

10
mengalami kesulitan dalam menentukan suatu harga sehingga
berdampak pada permintaan dan penawaran.

9) Peraturan anti dumping


Penerapan politik anti dumping ini dilakukan sebagai upaya
untuk melindungi usaha dan industry dari gempuran barang impor yang
harganya lebih murah. Apabila hal tersebut dibiarkan, akan
membahayakan prosuk domestic dan dalam negeri. Hal tersebut dapat
dikarenakan harga barang impor yang dijual lebih murah dari pada
barang lokal. Kebijakan anti dumping ini dapat dilakukan dengan cara
menekankan tarif bea masuk sebuah produk impor untuk menekan harga
produk tersebut tidak bisa dijual lebih murah dari harga barang lokal.

10) Terjadi perang


Apabila terjadinya perang, dapat menyebabkan hubungan
antarnegara terputus. Selain itu kondisi perekonomian negara tersebut
juga akan mengalami kesulitan. peristiwa seperti itu akan menjadi
penghambatan perdagangan internasional antarnegara.

C. Dampak Positif dan Negatif Perdagangan Internasional


Dampak Positif
1. Mendorong kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam negeri.
Membantu memproduksi baeang lebih banyak dengan waktu yang
singkat.
2. Mendorong terjadinya inovasi produksi. Pengusaha di dalam negeri
terus mengembangkan produksinya.
3. Memperluas pasar bagi produk dalam negeri. Memperkenalkan produk
dalam negeri ke negara lain.
4. Meningkatnya pemasukan devisa negara. Penerimaan negara akan
semakin besar.

11
5. Semakin terpenuhinya alat pemuas kebutuhan. Kebutuhan masyarakat
akan barang dan jasa yang dapat dipenuhi dengan cara megimpor
barang dan jasa tersebut dari negara lain.

Dampak Negatif
1. Timbulnya ketergantungan terhadap negara lain. Jika barang dan jasa
yang dibutuhkan negara kita tidak bisa diproduksi di dalam negeri,
maka ketergantungan terhadap luar negeri akan semakin tinggi.
2. Munculnya penjajahan ekonomi oleh negara lain. Produk dalam negeri
tidak mampu mengimbangi produk dari luar negeri dan pasar dalam
negeri akan dikuasi oleh produk barang-barang impor.
3. Timbulnya eksploitasi sumber daya alam dan sumber daya manusia.
Melakukan eksploitasi terhadap SDA dan SDM secara habis-habisan
dan merugikan bangsa kita sendiri,
4. Tenaga asing masuk ke Indonesia. Tenaga asing mulai banyak masuk
ke Indonesia, membuat semakin tersingkirnya tenaga-tenaga kerja di
negeri sendiri.
5. Salah penerapan dalam berteknologi. Produk yang baru akan mudah
mempengaruhi pemikiran dan kelakuan masyarakat sehingga
digunakan untuk hal-hal yang negative.
6. Melemahkan rupiah. Apabila impor lebih besar daripada ekspor akan
mempengaruhi nilai mata uang rupiah maka dari itu memakai produk
dalam negeri sangat penting untuk negara.8

D. Impor dan Ekspor


Impor
Impor adalah kegiatan memasukkan barang ke dalam daerah
pabean. Transaksi impor adalah perdagangan dengan cara memasukkan
barang dari luar negeri ke dalam daerah pabean Indonesia dengan
mematuhi ketentuan peraturan perudang-undangan yang berlaku. Menurut

8
Muhammad Lutfi Trianto, Perdagangan Internasional dan Pertumbuhan Ekonomi di
Indonesia, (UMSIDA) http://eprints.umsida.ac.id

12
Susilo impor bisa diartikan sebagai kegiatan memasukkan barang dari
suatu negara (luar negeri) ke dalam wilayah pabean negara lain.9
Pengertian ini memiliki arti bahwa kegiatan impor berarti
melibatkan dua negara. Dalam hal ini bisa diwakili oleh kepentingan dua
perusahaan antar dua negara tersebut, yang berbeda dan pastinya juga
peraturan serta bertindak sebagai supplier dan satunya bertindak sebagai
negara penerima. Impor adalah membeli barang-barang dari luar negeri
sesuai dengan ketentuan pemerintah yang dibayar dengan menggunakan
valuta asing.10
Sehingga dapat disimpulkan bahwa impor yaitu kegiatan
perdagangan internasional dengan cara memasukkan barang ke wilayah
pabean Indonesia yang dilakukan oleh perorangan atau perusahaan yang
bergerak dibidang ekspor impor dengan mematuhi ketentuan peraturan
perundangundangan yang berlaku yang dikenakan bea masuk.

Tujuan Impor
• Memenuhi Kebutuhan Perusahaan
• Mendapatkan Teknologi Terbaru dari Negara Pengirim
• Menambah Devisa Negara

Manfaat Impor
• Mendapatkan Produk yang Belum Ada di Dalam Negeri
Setiap negara pastinya tidak bisa menghasilkan semua
produk yang dibutuhkan masyarakat. Dengan melakukan impor ini,
suatu negara bisa mendapatkan produk yang belum tersedia.
• Mengatasi Kekurangan Produk Dalam Negeri
Tingkat produksi yang rendah tentu saja tidak bisa untuk
memenuhi kebutuhan masyarakat. Adanya impor barang dari luar
negeri ini bisa mengatasi kekurangan produk dalam negeri.

9
Susilo dan Andi, Buku Pintar Ekspor – Impor. (Trans Media Pustaka. 2008). Hal 101
10
Astuti Purnamawati, Dasar-Dasar Ekspor Impor. (UPP STIM YKPN: Yogyakarta. 2013).
Hlm. 13

13
• Mendapatkan Bahan Baku
Agar bisa menghasilkan produk yang berkualitas tentunya
harus terdiri dari bahan baku yang baik. Tetapi tidak semua negara
memiliki semua bahan yang dibutuhkan. Jadi negara memiliki
kelengkapan bahan baku yang didapatkan dari luar negeri.

Klasifikasi Barang Impor


Sistem klasifikasi barang impor ditetapkan berdasarkan peraturan
Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 110/PMK.010/2006
tanggal 15 November 2006. Pembebanan tarif bea masuk atas barang
impor ditetapkan berdasarkan peraturan Menteri Keuangan Republik
Indonesia Nomor 110/PMK.010/2006 tanggal 15 November 2006.
Sedangkan pembebanan tarif bea masuk atas barang impor dalam rangka
skema Common Effective Prefential Tariff (CEPT) for AFTA ditetapkan
berdasarkan peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor
125/PMK.010/2006 tanggal 15 November 2006.
Barang-barang diberikan nomor menurut jenisnya, kemudian
setiap jenis tersebut dibedakan lagi secara khusus, tentang modelnya atau
kegunaannya atau cara memprosesnya. Kembali kepada definisi UU
Nomor 10 Tahun 1995 yang dikaitkan langsung dengan barang yang dapat
diklasifikasikan dengan memberikan nomor. Nomor itu terkait erat dengan
tarif pungutan bea masuk untuk barang impor dan tarif pajak ekspor untuk
barang ekspor. Nomor HS setiap barang oleh petugas Bea dan Cukai akan
dicocokkan dengan dokumen yang dilaporkan pihak Importir. Dalam hal
ada keraguan dan/atau kecurigaan, petugas Bea dan Cukai secara selektif
memeriksa fisik barang impor tersebut (Arbi, 2004: 7).

Ekspor
Ekspor adalah kegiatan mengeluarkan atau menjual suatu barang atau
jasa dari dalam ke luar negeri yang sudah memenuhi standar peraturan dan

14
ketetapan yang berlaku di tiap negara. Barang yang dijual tersebut bisa dikirim
melalui jalur darat, air, maupun udara.11
Kegiatan ekspor dilakukan oleh suatu negara jika mereka bisa
memproduksi barang dalam jumlah yang banyak dan sudah memenuhi
kebutuhan produksi di dalam negeri. Jadi mereka menjualnya ke negara yang
tidak mampu untuk melakukan produksi barang tersebut atau karena jumlah
produksinya masih sedikit dan tidak bisa memenuhi kebutuhan hidup
masyarakat di negara tujuan.
Jika ekspor adalah kegiatannya, maka orang atau perusahaan yang
melakukan kegiatan penjualannya disebut dengan eksportir. Perusahaan yang
akan menjadi eksportir harus terdaftar secara resmi di instansi pemerintahan
suatu negara.

Tujuan Ekspor
Adapun tujuan dari dilaksanakanya kegiatan ekspor adalah sebagai
berikut:
• Untuk Meningkatkan Laba Perusahaan
Kegiatan ekspor yang dilakukan oleh sebuah perusahaan ataupun
negara tentu saja bertujuan untuk meningkatkan jumlah keuntungan atau
laba. Karena semakin banyak produk yang diminta makan akan
menghasilkan harga penjualan yang baik.

• Memperluas Pasar Dalam Negeri serta Membuka Pasar di Luar Negeri


Tujuan perusahaan melakukan ekspor selanjutnya adalah untuk
menyebar atau memperluas pasar di dalam negeri dan membuka pasar
baru di luar negeri. Maksud dari memperluas pasar dalam negeri adalah
kegiatan ekspor bertujuan untuk mensejahterakan produsen di dalam
negeri sehingga pasar akan semakin luas. Sedangkan untuk membuka
pasar di luar negeri artinya ekspor akan membuka pasar baru di luar
negeri dengan mengenalkan produk andalan di dalam negeri.

11
https://www.linovhr.com/ekspor-impor/ diakses pada tanggal 8 Juni 2021

15
• Mengendalikan Harga Suatu Produk
Produk yang dijual di dalam negeri pastinya memiliki harga yang
lebih murah. Karena proses produksi dilakukan secara mudah dengan
bahan-bahan yang melimpah. Maka dari itu, perusahaan melakukan
kegiatan ekspor kepada negara yang membutuhkan agar mereka bisa
mengendalikan harga produk di pasar.

Manfaat Ekspor
• Meluaskan Produk Dalam Negeri di Pasar Luar Negeri
Manfaat dari kegiatan ekspor adalah untuk memasarkan dan meluaskan
produk ke luar negeri.
• Meningkatkan Devisa Negara
Hasil transaksi dari menjual barang ke luar negeri akan berpengaruh
kepada peningkatan devisa negara. Dengan begitu, tingkat kekayaan di
dalam negeri pun juga ikut bertambah.
• Meluaskan Lapangan Kerja
Karena permintaan produk yang sangat tinggi maka perusahaan
membutuhkan tenaga untuk mengolahnya. Jadi kegiatan impor dapat
membuka peluang pekerjaan baru untuk masyarakat sekitar.

16
BAB III
PENUTUP

Kesimpulan
Perdagangan internasional adalah transaksi bisnis yang melibatkan
pihak-pihak dari lebih suatu negara atas dasar kesepakatan bersama. Contoh
transaksi bisnis itu adalah ekspor-impor produk, pembelian bahan baku dari luar
negeri, hingga investasi di negara lain. Kegiatan perdagangan internasional bisa
dilakukan penduduk suatu negara dengan warga negara lain, individu-individu
berlainan negara, individu dengan pemerintah negara lain, atau pemerintah satu
negara dengan negara lain. Tujuan perdagangan internasional diantaranya yaitu
Menaikkan Devisa Negara, Memenuhi Kebutuhan yang Ada di Negara Lain,
Memperoleh Keuntungan Internal & Eksternal, Memperluas Pasar, dan
Transfer Teknologi Modern.

17
DAFTAR PUSTAKA

Astuti Purnamawati, Dasar-Dasar Ekspor Impor. (UPP STIM YKPN: Yogyakarta.

2013). Hlm. 13

Muhammad Lutfi Trianto, Perdagangan Internasional dan Pertumbuhan Ekonomi

di Indonesia, (UMSIDA) http://eprints.umsida.ac.id

Susilo dan Andi, Buku Pintar Ekspor – Impor. (Trans Media Pustaka. 2008). Hal

101

Website:
• https://tirto.id/perdagangan-internasional-pengertian-manfaat-dampak-
negatifnya-f8ZK diakses 8 juni 2021
• https://kompas.com/skola/read/2020/01/06/190000469/perdagangan-
internasional-pengertian-dan-manfaatnya?page=all diakses 8 juni 2021
• https://id.wikipedia.org/wiki/Perdagangan_internasional diakses 8 juni
2021 diakses pada tanggal 8 Juni 2021
• https://www.jurnal.id/id/blog/2017-5-tujuan-perdagangan-internasional-
yang-perlu-anda-ketahui/ Diakses pada 8 Juni 2021
• www.Jurnal.id/id/blog/2017-6-faktor-pendorong-terjadinya-perdagangan-
internasional/ diakses pada tanggal 8 Juni 2021
• https://m.bola.com/ragam/read/4503162/faktor-faktor-penghambat-
perdagangan-internasional diakses pada tanggal 8 Juni 2021
• https://www.linovhr.com/ekspor-impor/ diakses pada tanggal 8 Juni 2021

18

Anda mungkin juga menyukai