Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

KEBIJAKAN PERDAGANGAN INTERNASIONAL

Makalah Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Ekonomi Internasional

Dosen Pengampu: Ahmad Imam Khairi, M.Pd

Disusun Oleh Kelompok 4 :

Moh Anis (20381081012)

Husnul Yaqin (20381082034)

Faida Kamaliya (20381082005)

Hayati (20381082064)

PROGRAM STUDI TADRIS ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS TARBIYAH

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI MADURA

2021/2022

i
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadiran Allah yang Maha Esa karena atas berkat
rahmat dan karunia-Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik. Shalawat serta
salam tak lupa kami haturkan kepada Nabi besar Muhammad SAW beserta keluarga dan
sahabatnya yang telah membawa kita pada zaman yang penuh berkah. Kami juga
mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu penulis dalam proses
penyusunan makalah ini, baik dari segi material maupun spritual, sehingga makalah ini dapat
selesai sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.

Makalah dengan judul “Kebijakan Pedagangan Internasional” ini disusun sebagai salah
satu syarat penilaian kompetensi dasar pembuatan makalah dan presentasi semester keenam
pada mata kuliah Ekonomi Internasional.

Kami menyadarai bahwa makalah ini masih jauh sempurna. Oleh karena itu, kami sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari berbagai pihak demi kesempurnaan
penyusunan makalah. Akhir kata, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi semua orang.

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ....................................................................................................ii

DAFTAR ISI ..................................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah..............................................................................................1


1.2 Rumusan Masalah .......................................................................................................2
1.3 Tujuan..........................................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Apa Pengertian Kebijakan Perdagangan Internasional................................................3


2.2 Apa Saja Macam-Macam Kebijakan Perdagangan Internasional...............................4
2.3 Apa Saja Tujuan Kebijakan Perdagangan Internasional.............................................7

BAB III PENUTUP

3.1 Simpulan .....................................................................................................................9

DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................10

iii
iv
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Setiap aktivitas transaksi ekonomi yang dilakukan penduduk suatu negara dengan
negara lain, baik secara perorangan, maupun pemerintah. Terjadinya perdagangan
internasional tidak bisa dihindari oleh negara manapun, karena setiap wilayah memiliki
kelebihan dan kekurangan pada salah satu sumber daya alamnya. Kelebihan sumber daya
alam disiasati dengan mengimpornya ke luar negeri. Demikian pula sebaliknya,
kekurangan sumber daya alam dapat diatasi dengan perdagangan internasional ekspor dan
impor. Dan hal tersebut tidak akan terlepas dari yang namanya sebuah kebijakan. Dimana
kebijakan atau policy merupakan rangkaian konsep dan asas yang menjadi garis besar dan
dasar rencana dalam pelaksanaan suatu pekerjaan untuk tercapainya suatu tujuan dalam
perdagangan internasional, yang ruang lingkupnya luas, dan tentu saja dibutuhkan suatu
kebijakan untuk mengatur kegiatan perekonomian tersebut. Bahkan sudah sejak zaman
dahulu, manusia selalu berinteraksi dengan sesamanya termasuk dalam hal pemenuhan
kebutuhan sehari-hari.Tanpa sebuah kebijakan, roda perekonomian akan berjalan tidak
teratur atau justru akan sewenang wenang. Penyusunan ini dilatarbelakangi oleh
pentingnya suatu kebijakan itu sendiri. Dan Sejarah membuktikan bahwa berabad abad
silam penduduk di berbagai belahan dunia sudah melakukan transaksi ekonomi dengan
penduduk di negara lain, contohnya jalur sutra dan Amber Road. Beberapa abad
kemudian barulah para ahli ekonomi merumuskan teori teori yang berhubungan dengan
aktivitas ekonomi penduduk lintas negara. Untuk saat ini, bisnis internasional ekspor
impor sudah bukan lagi urusan mengatasi kekurangan sumber daya alam maupun sumber
daya manusia pada suate Negara.
Perdagangan internasional mempunyai arti yang sangat penting bagi suatu negara, tak
terkecuali bagi Indonesia. Melalui perdagangan internasional dapat diraih banyak
manfaat, baik manfaat langsung maupun tidak langsung. Manfaat langsung dari
perdagangan internasional diantaranya adalah dengan adanya spesialisasi, suatu negara
dapat mengekspor produksi untuk dipertukarkan dengan apa yang dihasilkan negara lain
dengan biaya yang lebih rendah. Perdagangan internasional telah menjadi hubungan
simbiosis mutualis antar beberapa negara. Bagaimana tidak, melalui kegiatan ekspor dan
impor, lapangan kerja baru menjadi terbuka, mendorong industrialisasi, kemajuan
transportasi, serta kehadiran perusahaan-perusahaan internasional. Aktivitas perdagangan
internasional tidak terlepas dari pihak eksportir dan importir.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian Kebijakan Perdagangan Internasional?
2. Apa Saja Macam-Macam Kebijakan Perdagangan Internasional?
3. Apa Saja Tujuan Kebijakan perdagangan Internasional ?
1.3 Tujuan
1. Untuk Mengetahui Kebijakan Perdagangan Internasional
2. Untuk Mengetahui Macam-Macam Kebijakan Perdagangan Internasional
3. Untuk Mengetahui Tujuan Kebijakan perdagangan Internasional

2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Kebijakan Perdagangan Internasional
Secara etimologis, perdagangan adalah segala bentuk kegiatan menjual dan membeli
barang atau jasa di suatu tempat, yang di sana terjadi keseimbangan antara kurva
permintaan dengan penawaran pada satu titik yang biasa dikenal dengan nama titik
ekuilibrium. Sedangkan internasional berarti dunia yang luas dan global, bukan parsial
ataupun satu kawasan tertentu.1 Perdagangan internasional dapat didefinisikan sebagai
transaksi dagang barang dan jasa antara subjek ekonomi satu negara dengan subjek
ekonomi negara lain.2
Perdagangan internasional adalah perdagangan yang dilakukan oleh penduduk suatu
negara dengan penduduk negara lain atas dasar kesepakatan bersama. Penduduk yang
dimaksud dapat berupa antarperorangan (individu dengan individu), antara individu
dengan pemerintah suatu negara atau pemerintah suatu negara dengan pemerintah negara
lain. Di banyak negara, perdagangan internasional menjadi salah satu faktor utama untuk
meningkatkan GDP. Meskipun perdagangan internasional telah terjadi selama ribuan
tahun (lihat Jalur Sutra, Amber Road), dampaknya terhadap kepentingan ekonomi, sosial,
dan politik baru dirasakan beberapa abad belakangan. Perdagangan internasional pun
turut mendorong Industrialisasi, kemajuan transportasi, globalisasi, dan kehadiran
perusahaan multinasional.3
Dalam perdagangan Internasional untuk memenuhi kebutuhan manusia, pedagang
mempunyai peranan yang sangat penting. Barang hasil produksi dapat tersalurkan ke
konsumen melalui para pedagang tersebut. Mereka membeli barang untuk dijual
kembali tanpa mengubah jenis/bentuknya dengan tujuan memperoleh laba disebut
perdagangan. Sekarang, kegiatan perdagangan sangat luas. Perdagangan sudah
merambah wilayah antarnegara (internasional). Proses tukar-menukar barang atau
jasa yang terjadi antara satu negara dengan negara yang laininilah yang disebut

1
Aam Slamet Rusydiana. Perdagangan Internasional. Komparasi Teori Ekonomi Modern dengan Perspektif
Islam.
2
Drs. Hilmi Rahman Ibrahim, M.Si , Hamka Halkam, S.E., M.B.A. 2021. PERDAGANGAN INTERNASIONAL &
STRATEGI PENGENDALIAN IMPOR. Penerbit : Lembaga Penerbitan Universitas Nasional (LPU-UNAS) Jl. Sawo
Manila, No. 61. Pejaten. Pasar Minggu. Jakarta Selatan. Hal-5.
3
Jimmy Hasoloan. 2013. PERANAN PERDAGANGAN INTERNASIONAL DALAM PRODUKTIFITAS DAN
PEREKONOMIAN. Edunomic, Jurnal Ilmiah Pend. Ekonomi, Volume 1 Nomor 2, September. Hal-108.

3
perdagangan internasional. Dalam perdagangan antarnegara tersebut
melibatkan eksportir dan import.4
Kebijakan perdagangan internasional merupakan langkah dan peraturan yang
dikeluarkan oleh pemerintah dengan tujuan mengatur struktur, komposisi dan arah
perdagangan internasional agar sesuai dengan apa yang dikendalikan oleh pemerintah.
Perdagangan internasional harus dilaksanakan dengan penuh pertimbangan yang matang,
karena hal seperti ini akan sangat berpengaruh terhadap kondisi perekonomian nasional.
Sebab itulah diperlukan kebijakan-kebijakan tertentu dalam perdagangan internasional.
Kebijakan perdagangan suatu negara sangat berpengaruh pada besarnya magnitude
dan pola perdagangan negara tersebut. Untuk itu dalam menetapkan kebijakan
perdagangan perlu dikaitkan dengan pola pembangunan secara komprehensif, sehingga
dapat secara optimal dalam mendorong pertumbuhan ekonomi.

Kebijakan perdagangan internasional muncul karena meluasnya jaringan - jaringan hubungan


ekonomi antarnegara. Sehingga dapat juga disimpulkan Kebijakan Perdagangan Internasional
adalah segala tindakan negara/pemerintah, baik langsung ataupun tidak langsung untuk
memengaruhi struktur, arah, komposisi, serta bentuk perdagangan luar negeri atau kegiatan
perdagangan.

Kebijakan Perdagangan Intemasional Pada dasarnya, ada dua macam kebijakan pemerintah
dalam perdagangan internasional, yaitu kebijakan proteksi impor dan kebijakan promosi
ekspor. Sesuai dengan namanya, kebijakan proteksi impor pada dasarnya bertujuan untuk
menghambat (mengurangi) jumlah barang yang diimpor, sedangkan kebijakan promosi
ekspor bertujuan untuk mendorong jumlah barang yang diekspor.5

2. Kebijakan ekspor dan impor 1. Kebijakan Ekspor dalam perdagangan Intemasional


diantaranya:

a) Diskriminasi harga, adalah suatu tindakan dalam penetapan harga barang yang berbeda
untuk suatu negara dengan negara lainnya. Untuk barang yang sama, harga untuk negara
yang satu lebih mahal atau lebih murah daripada negara lainnya. Hal ini dilakukan atas dasar
perjanjian atau dalam rangka perang aktif.

b) Pemberian premi (subsidi). Kebijakan pemerintah untuk memajukan ekspor adalah dengan
memberi premi kepada badan usaha yang melakukan ekspor. Pemberian premi (subsidi) itu
4
Nadila Silvia Amanda, Nuri Aslami. 2022. Analisis Kebijakan Perdagangan Internasional. 14Journal
Economy And Currency Study (JECS)Volume 4, Issue 1, Januari. Hal 15.
5
Losina Purnastuti, Dhyah Setyorini. Siap Mengahadapi Ujian Nasional SMA/MA Ekonomi. Hal- 53.

4
antara lain berupa bantuan biaya produksi serta pembebasan pajak dan fasilitas lain, dengan
tujuan agar barang ekspor memiliki daya saing di luar negeri.

c) Dumping adalah kebijakan yang diambil oleh pemerintah dengan menetapkan barang
ekspor (harga barang diluar negeri) lebih murah daripada harga di dalam negeri. Cara ini
hanya dapat dilakukan bila pasar dalam negeri dikendalikan atau dikontrol oleh pemerintah.

d) Politik dagang bebas merupakan suatu kebijakan dimana masing-masing pemerintah


memberi kebebasan dalam ekspor dan impor.

e) Larangan ekspor merupakan kebijakan atas suatu negara untuk melarang ekspor barang-
barang tertentu ke luar negeri. Penyebabnya bisa karena alasan ekonomi, politik, sosial dan
budaya. 2 Kebijakan Impor dalam perdagangan Internasional diantaranya:

a) Pengenaan bea masuk'tarif, merupakan kebijakan pembebanan pajak atas barang-barang


impor atau barang yang masuk ke Indonesia. Kebijakan ini ditetapkan untuk meningkatkan
sumber penerimaan negara dalam bentuk devisa.

b) Kuota impor, kebijakan kuota impor dilakukan untuk membatasi masuknya barang impor
dalam negeri. Pemerintah dapat menentukan jumlah atau jenis barang impor yang akan
masuk kedalam negeri, hal ini akan membantu produsen dalam negeri untuk memproduksi
barang yang dirasa mampu bersaing dengan barang impor yang dijual di pasar dalam negeri.

c) Pengendalian devisa, dalam pengendalian devisa, jumlah devisa yang disediakan untuk
membayar barang impor dijatah dan dibatasi sehingga importir mau tidak mau juga
membatasi jumlah barang impor yang akan dibeli.

d) Kebijakan subsitusi impor, kebijakan mengadakan subsitusi impor ditujukan untuk


mengurangi ketergantungan terhadap luar negeri dengan mendorong produsen luar negeri
agar dapat membuat sendiri barang-barang yang di impor dalam ncgeri.

e) Devaluasi, kebijakan berupa devaluasi merupakan kebijakan pemerintah untuk


menurunkan mata uang dalam negeri terhadap mata uang asing dengan sengaja. Dengan
devaluasi menyebabkan harga barang impor menjadi lebih mahal. sehingga akan mengurangi
pembelian barang impor.

2.2 Macam-Macam Kebijakan Perdagangan Internasional

5
Macam-Macam Kebijakan Perdagangan Internasional Kebijakan perdagangan
internasional, meliputi :6
1. Tarif
Tarif adalah sejenis pajak yang dikenakan atas barang-barang yang diimpor.
Tarif spesifik (Specific Tariffs) dikenakan sebagai beban tetap atas unit barang yang
diimpor. Misalnya $6 untuk setiap barel minyak). Tarifold Valorem (od Valorem
Tariffs) adalah pajak yang dikenakan berdasarkan persentase tertentu dari nilai
barang-barang yang diimpor (Misalnya, tariff 25 persen atas mobil yang diimpor).
Dalam kedua kasus dampak tarif akan meningkatkan biaya pengiriman barang ke
suatu negara.
2. Subsidi Ekspor
Subsidi ekspor adalah pembayaran sejumlah tertentu kepada perusahaan atau
perseorangan yang menjual barang ke luar negeri, seperti tariff, subsidi ekspor dapat
berbentuk spesifik (nilai tertentu per unit barang) atau Od Valorem (presentase dari
nilai yang diekspor). Jika pemerintah memberikan subsidi ekspor, pengirim akan
mengekspor, pengirim akan mengekspor barang sampai batas dimana selisih harga
domestic dan harga luar negeri sama dengan nilai subsidi. Dampak dari subsidi ekspor
adalah meningkatkan harga dinegara pengekspor sedangkan di negara pengimpor
harganya turun.
3. Pembatasan Impor
Pembatasan impor (Import Quota) merupakan pembatasan langsung atas
jumlah barang yang boleh diimpor. Pembatasan ini biasanya diberlakukan dengan
memberikan lisensi kepada beberapa kelompok individu atau perusahaan. Misalnya,
Amerika Serikat membatasi impor keju. Hanya perusahaan-perusahaan dagang
tertentu yang diizinkan mengimpor keju, masing-masing yang diberikan jatah untuk
mengimpor sejumlah tertentu setiap tahun, tak boleh melebihi jumlah maksimal yang
telah ditetapkan. Besarnya kuota untuk setiap perusahaan didasarkan pada jumlah
keju yang diimpor tahun-tahun sebelumnya.
4. Pengekangan Ekspor Sukarela
Bentuk lain dari pembatasan impor adalah pengekangan sukarela (Voluntary
Export Restraint), yang juga dikenal dengan kesepakatan pengendalian sukarela

6
Tim Dosen Perekonomian Indonesia. PEREKONOMIAN INDONESIA Tema : Kebijakan Perdagangan Luar
Negeri. Perekonomian Indonesia, Sesi 10, Online 8 Tim Dosen Universitas Esa Unggul, Jakarta. Hal 7-8.

6
(Voluntary Restraint Agreement=ERA). VER adalah suatu pembatasan (Kuota0 atas
perdagangan yang dikenakan oleh pihak negara pengekspor dan bukan pengimpor.
VER mempunyai keuntungan-keuntungan politis dan legal yang membuatnya menjadi
perangkat kebijakan perdagangan yang lebih disukai dalam beberapa tahun
belakangan. Namun dari sudut pandang ekonomi, pengendalian ekspor sukarela persis
sama dengan kuota impor dimana lisensi diberikan kepada pemerintah asing dan
karena itu sangat mahal bagi negara pengimpor. VER selalu lebih mahal bagi negara
pengimpor dibandingan dengan tariff yang membatasi impor dengan jumlah yang
sama. Bedanya apa yang menjadi pendapatan pemerintah dalam tariff. Menjadi (rent)
yang diperoleh pihak asing dalam VER, sehingga VER nyatanyata mengakibatkan
kerugian.
5. Persyaratan Kandungan Lokal
Persyaratan kandungan lokal (local content requirement) merupakan
pengaturan yang mensyaratkan bahwa bagian-bagian tertentu dari unit-unit fisik,
seperti kuota impor minyak AS ditahun 1960-an. Dalam kasus lain, persyaratan
ditetapkan dalam nilai, yang mensyaratkan pangsa minimum tertentu dalam harga
barang berawal dari nilali tambah domestic. Ketentuan kandungan local telah
digunakan secara luas oleh negara berkembang yang beriktiar mengalihkan basis
manufakturanya dari perakitan kepada pengolahan bahan-bahan antara (intermediate
goods). Di amerika serikat rancangan undang-undang kandungan local untuk
kendaraan bermotor diajukan tahun 1982 tetapi hingga kini berlum diberlakukan.
6. Subsidi Kredit Ekspor
Subsidi kredit ekspor ini semacam subsidi ekspor, hanya saja wujudnya dalam
pinjaman yang di subsidi kepada pembeli. Amerika Serikat seperti juga kebanyakan
negara, memilki suatu lembaga pemerintah, export-import bank (bank Ekspor-impor)
yang diarahkan untuk paling tidak memberikan pinjaman-pinjaman yang disubsidi
untuk membantu ekspor.
7. Pengendalian Pemerintah (National Procurement)
Pembelian-pembelian oleh pemerintah atau perusahaan-perusahaan yang
diatur secara ketat dapat diarahkan pada barang-barang yang diproduksi di dalam
negeri meskipun barang-barang tersebut lebih mahal daripada yang diimpor. Contoh
yang klasik adalah industri telekomunikasi Eropa. Negaranegara mensyaratkan eropa
pada dasarnya bebas berdagang satu sama lain. Namun pembeli-pembeli utama dari

7
peralatan telekomunikasi adalah perusahaan-perusahaan telepon dan di Eropa
perusahaan-perusahaan ini hingga kini dimiliki pemerintah, pemasok domestic
meskipun jika para pemasok tersebut mengenakan harga yang lebih tinggi
dibandingkan dengan pemasok-pemasok lain. Akibatnya adalah hanya sedikit
perdagangan peralatan komunikasi di Eropa.
8. Hambatan-Hambatan Birokrasi (Red Tape Barriers)
Terkadang pemerintah ingin membatasi impor tanpa melakukannya secara
formal. Untungnya atau sayangnya, begitu mudah untuk membelitkan standar
kesehatan, keamanan, dan prosedur pabean sedemikian rupa sehingga merupakan
perintang dalam perdagangan. Contoh klasiknya adalah Surat Keputusan Pemerintah
Perancis 1982 yang mengharuskan seluruh alat perekam kaset video melalui jawatan
pabean yang kecil di Poltiers yang secara efektif membatasi realiasi sampai jumlah
yang relatif amat sedikit.
2.3 Tujuan Kebijakan Perdagangan Internasional
Baik negara yang menganut kebijakan perdagangan proteksionis maupun yang
menganut kebijakan perdagangan bebas, pada umumnya melakukan kebijakan
perdagangan internasional dengan tujuan:7
1. Melindungi Industri Dalam Negeri
Negara memiliki tingkat pertumbuhan ekonomi rendah pasti akan menerapkan
proteksi terhadap barang-barang dari negara lain. Hal tersebut dilakukan dengan
tujuan untuk melindungi industri dalam negeri yang sedang tumbuh dari persaingan
barang impor. Nantinya Industri dalam negeri dapat membantu barang dengan
kualitas terbaik sehingga mampu bersaing dengan produk luar. Kebijakan ini sangat
penting dilakukan agar industri dalam negeri “tidak mengalami gulung tikar. Dengan
adanya kebijakan ini, industri dalam negeri tidak perlu takut lagi akan ancaman dari
produk impor.
2. Mengendalikan Ekspor dan Impor
Setiap negara dapat menggunakan kebijakan perdagangan internasional untuk
mengendalikan ekspor dan impor. Kebijakan perdagangan bebas berusaha
meningkatkan ekspor dengan cara menghapus hambatan perdagangan. Sedangkan

7
Basuki Darsono. 2020. Buku Siswa Ekonomi Peminatan Ilmu-Ilmu Sosial Untuk Siswa SMA/MA Kurikulum
2013. Pustaka Rumah Cinta Alamat: Perum Ndalem Ageng C1. Sawitan, Kota Mungkid, Kabupaten Magelang,
Jawa Tengah. 170.

8
kebijakan perdagangan proteksionis berusaha meningkatkan ekspor antara lain dengan
cara menurunkan tarif ekspor.
3. Meningkatkan Pertumbuhan Ekonomi
Bagi negara maju, perckonomian akan tumbuh dengan baik bila hasil produksi
yang melimpah dapat diekspor ke berbagai negara. Sebaliknya, bagi negara
berkembang, perekonomian akan tumbuh dengan baik bila negara bisa melindungi
industri dalam negeri, di antaranya dengan cara memberlakukan kuota impor (batasan
impor) atau bahkan larangan untuk mengimpor barang tertentu.
4. Menyehatkan Neraca Pembayaran
Untuk menghindari defisit (kekurangan) dalam ncraca pembayaran, regara
dapat menggunakan kebijakan perdagangan proteksionis sebagaisalah satu alat.
Caranya yaitu dengan berusaha meningkatkan ekspor dan sekaligus menekan impor
dengan berbagai cara, seperti pemberlakuan kuota impor, tarif impor dan larangan
impor.
5. Mengurangi Defisit Saldo Neraca Perdagangan
Ketergantungan penduduknya terhadap barangbarang impor membuat negara
yang sedang berkembang mengalami defisit pada neraca perdagangan. Kondisi
tersebut juga disebabkan karena ekspor negara yang sangat kecil. Jika kondisi itu
terus dibiarkan, harga komoditi primer suatu negara mengalami penuruhan di pasar
dunia. Untuk menghindari kelangkaan cadangan devisa. Suatu negara perlu
melakukan kebijakan substitusi impor. Kebijakan substitusi impor bisa dilakukan
dengan cara memberikan proteksi terhadap barang impor yang masuk.
6. Mencegah Adanya Politik Dumping
Negara eksportir yang melakukan dumping biasanya memiliki tujuan untuk
menembus dan memperluas pangsa pasarnya di luar negeri. Ketika negara importir
merasa barang impornya di bawah harga normal, tarif bea materainya akan
dinaikkan.Tarif bea materai ini diberikan oleh negara importir sebagai bentuk respons
terhadap praktik dumping yang dilakukan. Politik dumping juga dapat mematikan
persaingan bisnisnya. Oleh karena itu, untuk menanggulangi praktik tersebut, setiap
negara harus menerapkan bea masuk anti dumping. Kebijakan perdagangan
internasional dapat melindungi pengusaha dalam negeri, sehingga resiko gulung tikar
dapat diminimalisir. Itulah pembahasan singkat mengenai kebijakan perdagangan
internasional dan tujuannya yang harus diketahui. Semoga artikel ini bermanfaat.

9
4. Kebijakan Perdagangan lainnya Sesungguhnya, tarif itu adalah bentuk atau jenis
kebijakan kebijakan perdagangan yang paling sederhana. Dalam praktek perdagangan
dunia di era modem ini, kebanyakan pemerintah melakukan campur tangan dalam
kegiatan perdagangan Internasional dengan menggunakan instrument-instrumen
kebijakan lainnya yang lebih kompleks. Ada tiga kebijakan ekonomi/perdagangan
internasional lainnya, antara lain: 1) Politik Proteksi Politik Proteksi adalah kebijakan
pemerintah untuk meindungi industri dalam negeri yang sedang tumbuh (infant
industry) dan persamgan-persaingan barang-barang impor. Tujuan kebijakan proteksi
adalah: a. Memaksimalkan produksi dalam negeri. b. Memperluas lapangan kerja. C.
Memelihara tradisi nasional. d. Menghindari risiko yang mungkin timbul jika hanya
menggantungkan diri pada satu komoditi andalan. Menjaga stabilitas nasional. yang
dikhawatirkan akan terganggu jika bergantung pada negara lain. 2) Politik Dagang
Bebas Politik dagang bebas adalah kebijakan pemerintah untuk mengadakan
perdagangan bebas antarnegsa. Pihak-pihak yang mendukung kebijakan perdagangan
bebas mengajukan alasan bahwa perdagangan bebas akan memungkinkan bila setiap
negara berspesialisasi dalam memproduksi barang dimana suatu negara memiliki
keunggulan komparatif. 3) Politik Autarki
Politik autarki adalah kebijakan perdagangan dengan tujuan untuk menghindarkan diri
dari pengaruh-pengaruh negara lain, baik pengaruh Politik, ekonomi, maupun militer,
sehingga kebijakan ini bertentangan dengan prinsip perdagangan internasional yang
menganjurkan adanya perdagangan bebas. itu seorang importir dalam melaksanakan
pembayarannya harus membeli uang dolar terlebih dahulu pada suatu bank devisa
dengan kurs yang berlaku, kemudian ditransfer kepada eksportir di Amerika.
Perangkat kebijakan perdagangan Isinnya:
Masih banyak cara lainnya yang dapat digunakan oleh pemerintah untuk
memengaruhi intensitas perdagangan Internasional Beberapa
diantaranya dapat kita kemukakan secara singkat sebagai berikut:
1) Proyek pengadaan pemerintah (National procurement) Pembelian-pembelian oleh
pihak pemerimah ataupun perusahaanperusahaan yang diatur secara ketat dapat
diarahkan pada barangbarang yang diproduksi di dalam negeri, meskipun barangkali
barangbarang tersebut sebenarnya lebih mahal daripada barang yang sejenis yang
diimpor.
2) Hambatan-hambatan birokrasi (red-tape-bartier)
Terkadang pemerintah ingin membatasi impor tanpa melakukannya sara formal.

10
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
Perdagangan internasional adalah perdagangan yang dilakukan oleh penduduk suatu
negara dengan penduduk negara lain atas dasar kesepakatan bersama. Penduduk yang
dimaksud dapat berupa antarperorangan (individu dengan individu), antara individu
dengan pemerintah suatu negara atau pemerintah suatu negara dengan pemerintah negara
lain. Dan Kebijakan perdagangan internasional merupakan langkah dan peraturan yang
dikeluarkan oleh pemerintah dengan tujuan mengatur struktur, komposisi dan arah
perdagangan internasional agar sesuai dengan apa yang dikendalikan oleh pemerintah.
Perdagangan internasional harus dilaksanakan dengan penuh pertimbangan yang matang,
karena hal seperti ini akan sangat berpengaruh terhadap kondisi perekonomian nasional.
Macam-Macam Kebijakan Perdagangan Internasional Kebijakan perdagangan
internasional, meliputi:
1. Tarif
2. Subsidi Ekspor
3. Pembatasan Impor
4. Pengekangan Ekspor Sukarela
5. Persyaratan Kandungan Lokal
6. Subsidi Kredit Ekspor

11
7. Pengendalian Pemerintah (National Procurement)
8. Hambatan-Hambatan Birokrasi (Red Tape Barriers)
Tujuan Kebijakan Perdagangan Internasional:
1. Melindungi Industri Dalam Negeri
2. Mengendalikan Ekspor dan Impor
3. Meningkatkan Pertumbuhan Ekonomi
4. Menyehatkan Neraca Pembayaran
5. Mengurangi Defisit Saldo Neraca Perdagangan
6. Mencegah Adanya Politik Dumping

DAFTAR PUSTAKA

Aam Slamet Rusydiana. Perdagangan Internasional. Komparasi Teori Ekonomi Modern


dengan Perspektif Islam.
Drs. Hilmi Rahman Ibrahim, M.Si , Hamka Halkam, S.E., M.B.A. 2021. PERDAGANGAN
INTERNASIONAL & STRATEGI PENGENDALIAN IMPOR. Penerbit : Lembaga
Penerbitan Universitas Nasional (LPU-UNAS) Jl. Sawo Manila, No. 61. Pejaten.
Pasar Minggu. Jakarta Selatan. Hal-5.
Jimmy Hasoloan. 2013. PERANAN PERDAGANGAN INTERNASIONAL DALAM
PRODUKTIFITAS DAN PEREKONOMIAN. Edunomic, Jurnal Ilmiah Pend.
Ekonomi, Volume 1 Nomor 2, September. Hal-108.
Nadila Silvia Amanda, Nuri Aslami. 2022. Analisis Kebijakan Perdagangan Internasional.
14Journal Economy And Currency Study (JECS)Volume 4, Issue 1, Januari. Hal 15.
Losina Purnastuti, Dhyah Setyorini. Siap Mengahadapi Ujian Nasional SMA/MA Ekonomi.
Hal- 53.
Tim Dosen Perekonomian Indonesia. PEREKONOMIAN INDONESIA Tema : Kebijakan
Perdagangan Luar Negeri. Perekonomian Indonesia, Sesi 10, Online 8 Tim Dosen
Universitas Esa Unggul, Jakarta. Hal 7-8.
Basuki Darsono. 2020. Buku Siswa Ekonomi Peminatan Ilmu-Ilmu Sosial Untuk Siswa
SMA/MA Kurikulum 2013. Pustaka Rumah Cinta Alamat: Perum Ndalem Ageng C1.
Sawitan, Kota Mungkid, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah. 170.

12
13

Anda mungkin juga menyukai