JURUSAN MANAJEMEN
SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI SATYA DHARMA
School of Economics with Spiritual Insight
SINGARAJA
2015
KATA PENGANTAR
Puji syukur Penulis panjatkan kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa,
karena atas Asung Kertha Wara Nugraha-Nyalah, pada akhirnya tugas makalah
yang berjudul Ekonomi Internasional ini dapat terselesaikan tepat pada
waktunya guna memenuhi Tugas Ujian Tengah Semester Ganjil T.A 2015/2016.
Selain itu penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada pihak-pihak
yang telah banyak membantu dan membimbing sehingga tugas makalah ini dapat
selesai dengan baik.
Penulis menyadari bahwa tugas makalah ini jauh dari kesempurnaan.
Untuk itu saran-saran dan kritikan yang bersifat membangun sangat diharapkan,
dan semoga makalah yang sederhana ini bermanfaat bagi kita semua.
DAFTAR ISI
Isi
Halaman
ii
1
2
4
4
5
5
6
6
7
7
11
11
14
15
15
15
15
17
17
17
18
19
19
20
BAB VI PENUTUP
6.1 Kesimpulan..................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
22
BAB I
LATAR BELAKANG
1.1 Definisi Ekonomi Internasional
Ekonomi Internasional adalah ilmu yang mempelajari alokasi sumber daya yang
langka guna memenuhi kebutuhan manusia. Problematik ekonomi dipelajari dalam ruang
lingkup internasional artinya, masalah alokasi dianalisa dalam hubungan antara pelaku
ekonomi satu Negara dengan Negara lain. Ilmu ekonomi internasional berusaha untuk
mempelajari bagaimana hubungan ekonomi internasional anatara suatu negara dengan
negaralain dapat dipengaruhi alokasi sumber daya baik antara dua negara tersebut
maupun antar beberapa negara. Hubungan ekonomi internasional ini dapat berupa
perdagangan, investasi, pinjaman, bantuan serta kerja sama internasional. Oleh karena itu
ekonomi internasional lebih luas pengertiannya apabila dibandingkan dengan
perdagangan internasional yang hanya menyangkut pertukaran barang dan jasa. Para
pelaku yang mengadakan hubungan ekonomi internasionalmeliputi swasta, pemerintah
maupun organisasi internasional.
Ekonomi internasional menyangkut beberapa negara dimana:
a. Mobilitas faktor produksi seperti tenaga kerja dan modal relative lebih sukar.
b. Sistem keuangan, perbankan, bahasa, kebudayaan, serta politik yang berbeda.
c. Faktor-faktor produksi yang dimiliki berbeda sehingga dapat menimbulkan
perbedaan harga barang yang dihasilkan.
Ekonomi internasional mencakup baik dari aspek mikro maupun makro. Aspek mikro
menyangkut masalah jual-beli secara internasional yang sering disebut dengan eksporimpor. Kegiatan perdagangan internasional ini tergantung pada keadaan pasar hasil
produksi maupun pasar faktor produksi, yang merupakan topik dalam analisa ekonomi
mikro. Masing-masing pasar saling berhubungan atau dengan yang lain yang dapat
mempengaruhi pendapatan ataupun kesempatan kerja, masalah ini merupakan topic
makro ekonomi. Tujuan ekonomi nternasional Adalah untuk mencapai tingkat
kemakmuran yang lebih tinggi bagi umat manusia. Tujuan itu dapat dicapai dengan
mengadakan kegiatan kegiatan dalam bidang perdagangan, investasi, perkreditan,
pengangkutan, perasuransian, diplosiasi.
Beberapa faktor yang mendorong suatu negara melakukan ekonomi Internasional.
Adapun faktor yang mendorong suatu negara melakukan ekonomi internasional salah
satunya dalam perdagangan internasional, diantaranya seperti di bawah ini:
Bab ke III membahas tentang kebijakan perdagangan internasional yang mana ada
dua kebijakan yang bisa diambil yaitu tentang proteksi dari aktivitas import barang atau
jasa sedangkan yang ke dua yaitu tetang kebijakan perdanganan bebas.
Bab IV mendalami tentang kinerja perdagangan internasional yang dapat dilihat dari
indeks perbandingan volume, harga, serta produktivitas jumlah barang atau jasa yang di
import dengan dieksport.
BAB II
TEORI PERDAGANGAN INTERNASIONAL
2.1 Teori Klasik
2.1.1 Teori Keunggulan Absolut (Absolut Advantage)
Teori ini dikemukakakn oleh Adam Smith, menurut Adam Smith suatu negara
akan memperoleh keuntungan dengan melakukan spesialisasi dan kemudian
berdagang. Dasar spesialisasi ini adlah keunggulan absolut dalam produksi barangbarang tersebut. Teori ini lebih mendasar pada besaran (variabel) riil bukan
moneter sehingga sering dikenal dengan teori murni (pure theory) perdagangan
internsional. Murni dalam arti bahwa teori ini memusatkan perhatiannya pada
variabel riil seperti misalnya nilai suatu barang diukur dengan banyaknya tenaga
kerja yang dipergunakan untuk menghasilkan barang. Makin banyak tenaga kerja
yang digunakan akan makin tinggi nilai barang tersebut (Labor Theory of Vaue).
Teori ini memiliki dua anggapan atau asumsi, yaitu :
1. Perdagangan terjadi hanya dilakukan oleh dua negara
2. Perdagangan dua negara bisa terjadi apabila terdapat faktor-faktor
produksi atau komoditi yang berbeda.
Sebagai contoh dari teori Keunggulan Absolut (Absolut Advantage) yaitu
sebagai berikut :
Kebutuhan tenaga kerja untuk menghasilkan produk per unit
PRODUKSI
NEGARA
BERAS
TENAGA
KG
TV
TENAGA
UNIT
INDONESIA
100
10
100
JEPANG
10
100
100
TOTAL
14
200
14
200
Dari tabel diata dapat dijelaskan bahwa Indonesia lebih efisien dalam
memproduksi beras. Ini dilihat dari jumlah tenaga yang dibutuhkan lebih
rendah/sedikit untuk menghasilkan 100 kg beras. (Indonesia memiliki Absolut
Advantage dalam hal memproduksi beras, sehingga spesialisasi Indonesia adalah
pada produksi beras). Sedangkan untuk negara Jepang
memproduksi TV. Ini dilihat dari jumlah tenaga yang dibutuhkan Jepang lebih
sedikit dari pada Indonesia untuk menghasilkan 100 unit. (Jepang memiliki
Absolut Advantage dalam hal memproduksi TV, sehingga spesialisasi Jepang
adalah pada TV).
4
2.1.2
2.1.3
ANGGUR
HARI
BOTOL
PAKAIAN
HARI
PCS
PORTUGIS
100
100
INGGRIS
100
100
Dalam hal ini Portugis akan berspesialisasi pada produksi anggur, sedangkan
Inggris pada produksi pakaian. Pada nilai tukar 100 botol sam dengan 100 Pcs
pakaian maka Portugis akan mengorbankan 3 hari kerja untuk 100 Pcs pakaian
yang kalau diproduksinya sendiri memerlukan waktu 4 hari kerja. Inggris akan
beruntung dari pertukaran. Ini diartikan bahwa portugis memiliki keunggulan
komparatif biaya pada produksi anggur dan mengekspor anggur.
spesialisasi pada produksi pakaian dan tukar dengan anggur
Dengan
maka untuk
memperoleh 100 botol anggur hanya dikorbankan 5 hari kerja yang kalau
5
diproduksina sendiri memerlukan waktu 6 hari kerja. Ini diartikan bahwa Inggris
memiliki keunggulan komparatif biaya pada produksi pakaian dan mengekspor
pakaian
2.1.4
tenaga kerja lebih banyak dari pada Negara lain, sedangkan Negara lain memiliki
capital lebih banyak dari pada Negara tersebut sehingga dpat menyebabkan
terjadinya pertukaran.
Model Hecksher dan Ohlin yang sederhana dianggap ada :
a. Dua factor produksi, yaitu tenaga kerja dan capital
b. Dua barang yang mempunyai kepadatan factor produksi yang tidak sama,
yang satu (X) lebih padat karya, yang lain (Y) lebih padat capital
c. Dua Negara yang memiliki jumlah kedua faktor produsi yang berbeda Negara
X memiliki lebih banyak capital dari pada tenaga kerja, Negara Y memiliki
lebih banyak tenaga kerja daripada Kapital.
Dari model diatas dapat dikatakn bahwa negara yang memiliki tenaga kerja
yang banyak akan memproduksi barang yang padat karya sedangkan negara yang
mempunyai capital lebih besar akan memproduksi barang yang padat modal.
6
2.2.2
2.2.3
terjadi, adalah masalah sementara. Mekanisme pasar akan membuat penyesuaianpenyesuaian sehingga akhirnya jumlah produksi akan turun di sektor-sektor yang
mengalami kelebihan produksi dan akan naik di sektor-sektor di mana permintaan
ke atas produksi mereka sangat berlebihan. Berdasarkan kepada pandangan yang
seperti ini ahli-ahli ekonomi klasik berkeyakinan bahwa di dalam suatu
perekonomian sering sekali terwujud keadaan di mana jumlah keseluruhan
penawaran barang-barang dalam perekonomian (penawaran agregat) pada
penggunaan tenaga penuh akan selalu diimbangi oleh keseluruhan permintaan
atas barang-barang tersebut (permintaan agregat) yang sama besarnya.
10
BAB III
KEBIJAKAN PERDAGANGAN INTERNASIONAL
Dalam arti luas kebijakan ekonomi internasional adalah tindakan/kebijaksanaan
ekonomi pemerintah, secara langsung maupun tidak langsung mempengaruhi komposisi,
arah serta bentuk daripada perdagangan dan pembayaran internasional. Kebijaksanaan
ini tidak hanya berupa tariff, quota dan sebagainya, tetapi juga meliputi kebijaksanaan
pemerintah di dalam negeri yang secara tidak langsung mempunyai pengaruh terhadap
perdagangan serta pembayaran internasional seperti misalnya kebijaksanaan moneter dan
fiscal. Sedangkan definisi yang lebih sempit kebijaksanaan ekonomi internasional adalah
tindakan/kebijaksanaan ekonomi pemerintah yang secara langsung mempengaruhi
perdagangan dan pembayaran internasional.
3.1 Proteksi
3.1.1 Tarif
Tarif adalah pembebanan pajak atau costum duties terhadap barang-barang
yang melewati batas suatu Negara.
1. Tarif digolongkan menjadi,
a. Bea Ekspor (Export Diuties)
Adalah pajak/bea yang dikenakan terhadap barang yang diangkut
menujuken Negara lain. Jadi pajak untuk barang-barang yang keluar
dari custom area suatu Negara yang memengut pajak . custom area
adalah daerah dimana barang-barang bebas bergerak dengan tidak
dikenai bea pabean. Batas custom area ini biasanya sama dengan batas
wilayah seuatu Negara, tetapi kesamaan ini bukanlah mmerupakan
keharusan.
b. Bea Transito (Transit Duties)
Adalah pajak/bea yang dikenakan terhdap barang-barang yang melalui
wiyaha suatu Negara dengan ketentuan bahwa barang tersebut sebagai
tujuan akhirnya adalah Negara lain.
c. Bea Impor (Impor Duties)
Adalah pajak/bea yang dikenakan terhdap barang-barang yang masuk
dalam custom area suatu Negara dengan ketentuan bahwa Negara
tersebut sebagai akhir tujuannnya.
2. Perbedaan tarif menurut jenisnya
a. Ad Valorem Duties
Adalah bea pabean yang tingginya dinyatakan dalam persentase dari
nilai barang yang dikenakan bea tersebut.
b. Specific Duties
11
Adalah bea pabean yang tingginya dinyatakan untuk tiap ukuran fisik
daripada barang
c. Spesific Ad Valorem atau Compound Duties
Adalah bea yang merupakan kombinasi antara specific dan ad valorem.
Misalnya suatu barang tertentu dikenakan 10% tariff ad valorem
ditambah Rp. 20,00 untuk setiap unit.
3. Alasan pembebanan Tarif
Ada beberapa alas an pembebanan tariff baik yang secara ekonomis bias
dipertanggungjawabkan, misalnya untuk mencapai kenaikan penghasilan
riil
maupun
yang
yang
secara
ekonomis
tidak
bisa
dipertanggungjawabkan.
A. Secara ekonomis dapat dipertanggujawabkan
a) Memperbaiki dasar tukar (Terms of Trade)
Suatu Negara dapat mempengaruhi dasar pertukaran antara
ekspor dan impornya melalui pembebanan tarif. Pembebanan
tariff dapat mengurangi keinginan untuk mengimpor. Ini berarti
bahwa untuk sejumlah tertentu ekspor mengehendaki jumlah
impor yang lebih besar, sebagian daripadanya diserahkan
kepada pemerintah sebagai pembayaran tarif, karena hal ini
menyangkut perubahan di dalam permintaan dunia akan suatu
barang.
b) Infant Industry
Industry-industri yang sedang tumbuh perlu mendapatkan
perlindungan
terhadap
persaingan
industry-industri
luar
negeriyang lebih besar dan maju. Pada umumnya industryindustri yang sedang tumbuh ini efisiensinya belum tinggi serta
belum dapat menikmati adanya economies of scale. Oleh
karena itupembebanan tarif terhadap barang dari luar negeri
dapat memberikan perlindungan terhadap industry dalam negeri
yang sedang tumbuh.
c) Disertivikasi
Alas an ini sangat erat dengan alas an infant industry, tetapi
lebih dititikberatkan pada Negara yang hanya menghasilkan
satu atau beberapa macam barang saja. Dengan pembebanan
tarif industry dalam negeri dapat berkembang sehingga dapat
memeperbanyak jumlah serta jenis barang yang dihasilkan.
d) Employment
12
tarif
dapat
digunakan
untuk
memperluas
kesempatan kerja.
e) Anti Dumping
Dumping artinya menjual barang diluar negeri jauh lebih murah
daripada didalam negeri. Ini tidak berarti bahwa harga yang
murah
tersebut
dibawah
harga
pokok.
Negara
yang
kesempatan
kerja
yang
akhirnya
berarti
13
yang tidak dapat dihindari oleh semua negara sebagai anggota masyarakat
internasional. Hal inilah yang mendorong terbentuknya blok-blok perdagangan
bebas. FTA dapat dibentuk secara bilateral, misalnya antara Amerika Serikat
3.2.2
15
BAB IV
KINERJA PERDAGANGAN INTERNASIONAL
Secara singkat Kinerja Perdagangan Internasional adalah perbandingan antara
ekspor terhadap import suatu barang atau jasa pada suatu negara. Konsepsi dasar kinerja
perdagangan internasional (Terms Of Trade) adalah kemampuan suatu negara untuk
mengimpor atas dasar hasil ekspor yang dimilikinya. Ada 4 (empat) kemungkinan
Kinerja Perdagangan Internasional dalam keadaan membaik yatiu sebagai berikut :
1. Kenaikan Ekspor Meningkat, dengan Impor tetap (X, M)
2. Ekspor mengalami kenaikan, sedangkan Impor mengalami penurunan (X,
M)
3. Ekspor mengalami penurunan, akan tetapi jumlah impor mengalami penurunan
yang lebih besar dari pada Ekspor (X, M>)
4. Ekspor tetap dan Impor mengalami Penurunan (X, M)
Jenis-jenis Terms of Tread (TOT) anatar lain
4.1 Gross Barter Terms of Tread
Adalah perbandingan anatara indeks volume ekspor (Qx) dengan Indeks volume Import
G=
Qx
X 100
Qm
Jika nilai N lebih besar dari 100 artinya relatif harga barang ekspor lebih baik dari barang
yang di impor.
4.3 Income Terms of Trade
Adalah Perbandingan antara indeks harga ekspor (Px) dengan harga impor (Pm), dengan
memperhatikan volume ekspor (Qx). Untuk mencari Nilai I sebagai berikut :
I=
Px
X Q X 100
Pm
Kenaika I menunjukan bahwa suatu negara dapat memperoleh jumlah impor yang lebih
besar dengan dasar kenaikan nilai ekspornya.
4.4 Factorial Terms of Trade
Adalah mempertimbangkan produktivitas barang ekspor (Zx) dan produktivitas barang
impor (Zm). Ada dua jenis dalam Factorial Terms of Trade yaitu ;
a. Single Factorial Terms of Trade.]
16
SF=
( PxPm. Zx ) X 100
17
BAB V
PENGARUH PERDAGANGAN INTERNASIONAL
Perdagangan internasional merupakan perdagangan yang dilakukan atas dasar
kesepakatan bersama. Setiap aktivitas tentu saja akan menimbulkan beberapa pengaruh
terhadap sekitarnya. Begitu juga halnya perdagangan internasional mempunyai
pengaruh-pengaruh terhadap aktivitas yang dilalukan. Berikut adalah beberapa pengaruh
akibat adanya perdagangan internasional
5.1 Pengaruh Terhadap Konsumsi
Aktivitas perdagangan internasional memungkinkan masyarakat mengkonsumsi barang
dalam jumlah yang lebih besar (pendapatan riil masyarakat) dibandingakn dengan saat
sebelum adanya perdagangan. Dari pengaruh konsumsi terciptanya pengaruh:
a. Transformasi
Adalah perubahan sumber-sumber ekonomi dalam negeri menjadi barang
konsumsi
b. Demonstrasi Effect
Adalah suatu pengaruh
sifatnya
langsung
dari
perdagangan
terhadap
ekonomi
memiliki
dalam
negeri.
kecenderungan
Misalnya
untuk
mengakibatkan
berkonsumsi
secara
berlebihan.
5.2 Pengaruh Terhadap Produksi
Perdagangan internasional memiliki pengaruh yang cukup kompleks terhadap sektor
produksi di dalam negeri. Dari pengaruh ini terciptalah:
a. Spesialisasi Produksi
Perdagangan internasional mendorong masing-masing negara untuk melakukan
spesialisasi produksi berdasarkan keunggulan masing-masing. Sehingga suatu
negara dapat memproduksi barang dengan lebih efisien dan masyarakat dapat
menikmati barang dengan harga yang lebih murah
b. Vent Surplus
18
neto
positif
sehingga
19
BAB VI
PENUTUP
6.1 Kesimpulan
Dari pemaparan diatas dapat disimpulkan bahwa Ekonomi Internasional adalah
ilmu yang mempelajari alokasi sumber daya yang langka guna memenuhi kebutuhan
manusia, Ilmu ekonomi internasional berusaha untuk mempelajari bagaimana
hubungan ekonomi internasional anatara suatu negara dengan negaralain dapat
dipengaruhi alokasi sumber daya baik antara dua negara tersebut maupun antar
beberapa negara. Tujuan ekonomi nternasional Adalah untuk mencapai tingkat
kemakmuran yang lebih tinggi bagi umat manusia. Tujuan itu dapat dicapai dengan
mengadakan kegiatan kegiatan dalam bidang perdagangan, investasi, perkreditan,
pengangkutan, perasuransian, diplosiasi. Teori perdangangan internasional yang mana
terbagi menjadi dua teori. Teori pertama yaitu teori klasik yang dipaparkan oleh Adam
Smith, John Struart Mill dan David Ricardo, sedangkan teori modern dipaparkan oleh
Hecksher & Ohlin, P. Samuelon.
Kebijakan
Perdagangan
internasional
dalam
arti
luas
adalah
20
DAFAR PUSTAKA