Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH

TEORI PERDAGANGAN INTERNASIONAL MODERN

“Di Susun Untuk Memenuhi Tugas Mata kuliah Pengantar Ekonomi Internasional”

Kelompok 2

Indah fria Novita 191110002617

Shofariya rosikhatul ilmiya 191110002590

UNIVERSITAS ISLAM NAHDATUL ULAMA’ (UNISNU) JEPARA

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

PRODI MANAJEMEN

TA. 2021/2022

1
KATA PENGANTAR

Syukur alhamdulillah kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah


melimpahkan rahmat serta hidayah-Nya. Sehingga kami dapat menyelasaikan
makalah ini tepat waktu guna memenuhi tugas kelompok untuk mata kuliah
Pengantar Ekonomi Internasional, dengan judul : Teori Perdagangan Internasional
Modern.

Kami menyadari dalam penulisan makalah ini tidak terlepas dari bantuan banyak
pihak yang tulus memberikan doa , saran serta kritik sehingga makalah ini dapat
terselesaikan.

Kami menyadari sepenuhnya makalah ini masih jauh dari kata sempurna
dikarenakan terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang kami miliki. Oleh karena
itu, kami mengharapkan segala bentuk saran serta masukan bahkan kritik yang
membangun dari berbagai pihak. Akhirnya kami berharap semoga makalah ini dapat
memberikan manfaat bagi pengembangan dunia Pendidikan.

Jepara, 14 okt 2021

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................................2

DAFTAR ISI.....................................................................................................................3

BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................4

1. Latar belakang........................................................................................................4

2. Rumusan masalah...................................................................................................5

3. Tujuan penelitian....................................................................................................5

BAB II PEMBAHASAN...................................................................................................6

1. Pengertian perdagangan internasional....................................................................6

2. Manfaat Perdagangan Internasional.......................................................................6

3. Faktor pendorong perdagangan internasional........................................................7

4. Teori perdagangan internasional............................................................................9

5. Teori modern perdagangan internasional...............................................................9

BAB III PENUTUP.........................................................................................................22

DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................22

3
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Dalam wacana suatu negara tak luput dari pertumbuhan ekonomi , bahkan
pertumbuhan ekonomilah yang paling menonjol, untuk mendorong pertumbahan
ekonomi menjadi lebih baik salah satunya dengan perdagangan yang dilakukan
suatu negara dengan negara lain atau yang di sebut perdagangan internasional.

Perdagangan interrnasional lebih singkatnya merupakan transaksi antara subyek


masing masing negara. Perdagangan interrnasional adalah perdagangan yang
dilakukan oleh penduduk suatu negara dengan negara yang lain atas dasar
kesepakatan bersama. subyeknya terdiri dari penduduk negara, perusahaan swasta
maupun pemerintah.( Setiawan Dan Lestari,2011:1 ) Perdagangan internasional
menciptakan terjalin dan tercipta hubungan ekonomi antar negara berupa pertukaran
barang atau jasa

Manfaat perdagangan internasional saangatlah penting bagii negara sehingga


bisa memenuhi kebutuhan masyarakat, oleh karna itu perdagangan internasional di
galakkan di berbagai negara guna saling membantu dan memenuhi kebutuhan
masyarakat masing-masing di setiap negara. Perbedaan sumber daya alam, sumber
daya manusia dan geografis merupakan hal pokok yang menjadi alasan utama
perdagangan internasional terjadi.

Ada beberapa teori perdagangan internasional yaitu teori klasik dan modern, secara
teori beberapa negara dalam bertransaksi ada yang menggunakan teori klasik hingga
modern karna barang atau jasa yang dibutuhkan disetiap negara berbeda.

Teori klasik didasarkan atas asumsi tertentu dan memberi manfaat yang sama bagi
seluruh negara terlibat sehingga tidak mengakibatkan perubahan pendapatan antar
negara ( bisa di sebut sistem barter ).

Teori modern merupakan teori yang menjawab dari kelemahan teori klasik, teori
yang menjelaskan pola perdagangan dengan baik dengan cenderung mengekspor dan
impor barang karna suatu negara tersebut memiliki keunggulan secara komparatif.

4
1.2 Rumusan masalah

a. Apa pengertian perdagangan internasional ?


b. Apa teori-teori perdagangan internasional ?
c. Apa pengertian dari teori perdagangan internasional ?
d. Apa factor pendorong terjadinya perdagangan internasional?
e. Apa kelebihan teori modern ?
f. Apa kelemahan teori modern ?
g. Bagaimana contoh dari teori modern

1.3 Tujuan penelitian

a. Penelitian dibuat untuk memberikan informasi secara runtun yang dibuat


secara sistematis kepada pembaca
b. Penelitian di buat untuk keperluan tuntutan akademis
c. Sebagai bahan refernsi tambahan mengenai perdagangan internasional untuk
keperluan Pendidikan.

1.4

5
BAB II
PEMBAHASAN

1. Pengertian perdagangan internasional

Perdagangan internasional adalah perdagangan yang di lakukan antar negara atau


pemerintah negara dengan negara lain yang menjalani suatu hubungan perdagangan
yang sesuai kesepakatan antar kedua belah pihak yang melakukan perdagangan
internasional tersebut. Perdaganan internasional adalah perdagangan yang dilakukan
oleh penduduk suatu negara dengan penduduk negara lain atas dasar kesepakatan
bersama. Penduduk yang dimaksud dapat berupa antar perseorangan (individu
dengan individu), antara individu dengan pemerintah suatu negara atau pemerintah
suatu negara dengan pemerintah negara lain (Setiawan dan Lestari,2011:1)

1.2 Faktor pendorong perdagangan internasional

1. Peluang Kerja Terbuka Luas

Manfaat perdagangan internasional yang pertama yakni dapat membuka peluang


kerja menjadi lebih luas. Hal ini dikarenakan perdagangan internasional membantu
menghasilkan lebih banyak lapangan pekerjaan melalui pembangunan industri-
industri baru guna memenuhi permintaan produk di berbagai negara.

Perdagangan internasional dapat mengurangi tingkat pengangguran di beberapa


negara. Dengan adanya perdagangan internasional, seseorang akan lebih mudah
untuk mendapatkan pekerjaan karena adanya kerjasama antar dua negara.

2. Membuat Hubungan Baik Antar Negara

Kerjasama yang terjalin antar dua negara tentunya akan membuat hubungan antar
dua negara menjadi baik dan tentunya lebih erat. Hubungan baik yang terjalin antara
dua negara tentunya akan dirasakan oleh negara-negara yang juga turut berpartisipasi
dalam kerjasama tersebut.

3. Meningkatkan Kemakmuran Suatu Negara

Manfaat perdagangan internasional selanjutnya yakni dapat meningkatkan


kemakmuran suatu negara. Perdagangan internasional memiliki peranan untuk

6
menaikkan pendapatan dari masing-masing negara yang bersangkutan. Hal ini
dikarenakan negara yang kelebihan dan kekurangan akan suatu barang dapat menjual
dan memperoleh barang yang dibutuhkan.

Dengan adanya perdagangan internasional maka akan membuat kebutuhan terpenuhi


dan membuat pendapatan menjadi meningkat. Sehingga dengan adanya peningkatan
pendapatan negara akan meningkatkan kemakmuran suatu negara yang
bersangkutan.

4. Memperluas Pasar dan Meningkatkan Pendapatan

Dapat memperluas pasar dan meningkatkan pendapatan merupakan manfaat


perdagangan internasional selanjutnya yang bisa dirasakan oleh dua negara yang
saling bekerjasama. Hal ini dilakukan dengan memproduksi secara optimal, tanpa
takut kelebihan produksi dan harga jual yang turun.

Dengan adanya perdangan internasional pengusaha bisa menjalankan mesin-mesin


produksinya secara maksimal dan menjual kelebihan produk yang dihasilkan ke luar
negeri. Dengan begitu, tingginya produktivitas akan meningkatkan pendapatan.

5. Kebutuhan Hidup Mudah Terpenuhi

Manfaat perdagangan internasional selanjutnya yakni semakin dapat memenuhi


kebutuhan hidup suatu negara. Dengan adanya perdagangan internasional akan
memudahkan setiap negara untuk memenuhi kebutuhannya yang tidak diproduksi
oleh negara tersebut. Hal ini bisa terjadi dikarenakan di setiap negara pasti memiliki
kekayaan sumber dayanya masing-masing. Misalnya saja kondisi geografis, iklim,
tingkat penguasaan iptek, dan lain sebagainya.

1.3 Teori perdagangan internasional

a. Teori klasik

Teori klasik adalah perdagangan dunia bebas akan memberi manfaat yang sama
bagi semua negara yang terlibat, jadi tidak mengakibatkan perubahan dalam
distribusi pendapatan antar negara.Teori perdagangan internasional dari kaum klasik
dipelopori dan dikembangkan oleh Adam Smith, seorang profesor dari Skotlandia.
Pandangan Adam Smith ini dituangkan dalam bukunya yang berjudul “The Wealth

7
of Nations”, diterbitkan tahun 1776. Dilihat dari usianya, teori klasik ini sudah sangat
kuno yaitu lebih dari 200 tahun, akan tetapi sampai saat ini teori ini masih sangat
penting untuk dipelajari.

b. Teori modern
Teori modern adalah mulai dengan anggapan bahwa fungsi produksi itu sama dan
menjelaskan factor penyebab terjadinya perbedaan dalam komparatif advantage
adalah proporsi pemilikan factor prduksi.Teori ini kemudain dikenal sebagai teori
proporsional factor produksi Hecksher & Ohlin (Teori H-O).

1.4 Teori perdagangan internasional modern

Berikut teori yang ada pada perdagangan internasional modern :

A.    Teori Hecksher-Ohlin

Teori Perdagangan Internasional modern dimulai ketika ekonom Swedia yaitu


Eli Hecskher (1919) dan Bertil Ohlin (1933) mengemukakan penjelasan mengenai
perdagangan internasional yang belum mampu dijelaskan dalam teori keunggulan
komparatif. Sebelum masuk ke dalam pembahasan teori H-O, tulisan ini sedikit akan
mengemukakan kelemahan teori klasik yang mendorong munculnya teori H-O. Teori
Klasik Comparative advantage menjelaskan bahwa perdagangan internasional dapat
terjadi karena adanya perbedaan dalam productivity of labor (faktor produksi yang
secara eksplisit dinyatakan) antar negara (Salvatore, 2004:116). Namun teori ini
tidak memberikan penjelasan mengenai penyebab perbedaaan produktivitas tersebut.
Sedangkan menurut dalil ( teorema) ini bahwa suatu negara mempunyai keuntungan
komperatif atas barang, dengan demikian seharusnya mengekspor barang tersebut,
yang diproduksi dengan menggunakan secara intensif faktor produksi yang dimiliki
secara relatif lebih kaya ( the abundant factor ).

Teori H-O kemudian mencoba memberikan penjelasan mengenai penyebab


terjadinya perbedaan produktivitas tersebut. Teori H-O menyatakan penyebab
perbedaaan produktivitas karena adanya jumlah atau proporsi faktor produksi yang
dimiliki (endowment factors) oleh masing-masing negara, sehingga selanjutnya
menyebabkan terjadinya perbedaan harga barang yang dihasilkan. Oleh karena itu
teori modern H-O ini dikenal sebagai ‘The Proportional Factor Theory”. Selanjutnya

8
negara-negara yang memiliki faktor produksi relatif banyak atau murah dalam
memproduksinya akan melakukan spesialisasi produksi untuk kemudian mengekspor
barangnya. Sebaliknya, masing-masing negara akan mengimpor barang tertentu jika
negara tersebut memiliki faktor produksi yang relatif langka atau mahal dalam
memproduksinya.

Penjelasan analisis teori H-O menggunakan dua kurva. Pertama adalah


kurva isocost yaitu kurva yang melukiskan total biaya produksi sama serta
kurva isoquant yang melukiskan total kuantitas produk yang sama. Teori ekonomi
mikro menyatakan bahwa jika terjadi persinggungan antara kurva isoquant dan
kurva isocost maka akan ditemukan titik optimal. Sehingga dengan menetapkan
biaya tertentu suatu negara akan memperoleh produk maksimal atau sebaliknya
dengan biaya yang minimal suatu negara dapat memproduksi sejumlah produk
tertentu.

Uraian teori faktor proporsi belum lengkap apabila belum mengetahui bagaimana
suatu barang dihasilkan.  Untuk mengetahui hal ini dapat dijelaskan dengan
kurva isoquant.  Peta Isoquant masing-masing negara dapat dijelaskan sebagai
berikut:

Isoquant Indonesia terletak dekat sumbu vertikal (TK) menunjukkan bahwa barang
yang dihasilkan Indonesia bersifat padat tenaga kerja (labor intensive) sedangkan
bagi Jepang lebih mendekati sumbu horizontal menunjukkan barang yang dihasilkan 
bersifat padat modal (capital intensive).

Sesuai dengan konsep  titik singgung antara isocost dan isoquant ini, masing-masing


negara tentu cenderung memproduksi barang tertentu dengan kombinasi  faktor
produksi yang paling optimal sesuai struktur  atau proporsi faktor produksi yang
dimiliki.

Selanjutnya teori H-O menggunakan asumsi 2 x 2 x 2sebagai barikut:

1)      Perdagangan  internasional  terjadi  antara  dua negara (misal-nya Indonesia


dan Jepang).

9
2)      Masing-masing negara memproduksi dua macam barang (pakaian dan radio).

3)      Masing-masing   negara menggunakan dua macam faktor produksi, yaitu


tenaga kerja dan kapital.

Untuk memudahkan analisis manfaat perdagangan internasional (gain from trade)


berdasarkan teori H-O disusun Tabel berikut:

Teori Proporsi Faktor dengan data hipotetis

2   Indonesia Jepang


Negara

2   Pakaia Radio Pakaia Radio


barang n n

2   F. TK K TK K
produks
i

Proses Labor Capital Labor Capital


Produks intensi intensi intensi intensi
i ve ve ve ve

Proporsi 60 unit 15 unit 30 unit 60 unit


F.
(banya (sediki (sediki (banya
produks
k) t) t) k)
i

Isoquant 100 20 unit 100 20 unit


unit unit

Isocost $ 400 $ 600 $ 600 $ 400

Unit $4 $ 30 $6 $ 20
cost
(murah (mahal (mahal (murah
) ) ) )

10
Berdasarkan tabel diatas dan konsep titik singgung antara isocost dan  isoquant
sebagai suatu titik  optimal  untuk memproduksi sejumlah barang dapat digambarkan
dengan grafik dibawah ini.

Dari gambar diatas dapat dekemukakan hal-hal sbb:

1.      Isoquant 100 unit pakaian dilakukan dengan padat TK

a)      Di Indonesia

Isoquant untuk 100 unit pakaian akan menyinggung isocost  $400  pada titik A
dengan kombinasi 34 TK dan 3 K. Dengan demikian untuk memproduksi 100 unit
pakaian yang padat karya di Indonesia akan  lebih murah, ini disebabkan
jumlah/propporsi faktor produksi yang dimiliki oleh Indonesia relatif banyak dan
murah, sehingga unit costnya hanya $4.

b)      Di Jepang

100 unit pakaian akan menyinggung isocost $600 pada titik B dengan kombinasi 20
unit TK dan 7 unit K.  Dengan demikian untuk memproduksi 100 unit pakaian yang
padat karya di jepang relatif mahal karena faktor produksi TK relatif sedikit dan
mahal, sehingga  unit cost adalah $6.

2.      Isoquant 20 unit radio dilakukakan padat modal

a)      Di Indonesia

Isoquant untuk 20 unit radio akan menyinggung isocost  $600 pada titik C dengan
kombinasi 20 TK dan 10 K.  Dengan demikian untuk memproduksi 20 unit radio
yang padat modal di Indonesia akan  lebih mahal, ini disebabkan jumlah/propporsi
faktor produksi relatif sedikit dan mahal sehingga unit costnya adalah $30.

b)      Di Jepang

20 unit radio akan menyinggung isocost $400 pada titik D dengan kombinasi 10 unit
TK dan 18 unit K.  Dengan demikian untuk memproduksi 20 unit radio yang padat
karya di jepang relatif murah, sehingga unit cost adalah $20.

Kesimpulan dari teori H-O adalah sebagai berikut:

11
1) Harga/biaya produksi suatu barang akan ditentukan oleh jumlah faktor
produksi yang dimiliki oleh masing-masing negara.
2) Comparative  advantage  atau  keunggulan  komparatif dari suatu jenis produk
yang dimiliki oleh masing-masing negara akan ditentukan oleh struktur dan
proporsi faktor produksi yang dimiliki.
3) Masing-masing negara akan  cenderung  berspesialisasi  produksi dan
mengekspor barang tertentu karena negara itu memiliki faktor produksi yang
relatif banyak dan murah untuk memproduksinya.
4) Sebaliknya,  masing-masing  negara akan mengimpor barang tertentu karena
negara tersebut memiliki faktor produksi yang relatif sedikit dan mahal
memproduksinya.

B.     Teori Opportunity Cost

Analisis perdagangan internasional dengan menggunakan teori opurtinity cost adalah


dengan menggunakan pendekatan kurva kemungkinan produksi (production
possibility curve, PPC) dan kurva indiferen (indifference curve, IC).  Pendekatan ini
dikemukakan oleh G. Harberlel.   Kurva kemungkinan produksi (PPC) adalah kurva
yang menunjukkan berbagai kombinasi barang yang dapat dihasilkan dengan
sejumlah tertentu faktor produksi yang digunakan sepenuhnya (full employment). 
Bentuk kurva kemungkinan produksi tergantung pada anggapan (asumption) yang
digunakan, apakah dengan biaya konstan (PPC constant cost) atau biaya meningkat
(increasing cost).  Sedangkan kurva indiferen (IC) adalah kurva yang menunjukkan
berbagai kombinasi barang yang menghasilkan kepuasan sama.

           1)      Kurva indiferen dan PPC constant cost

Analisis manfaat perdagangan dapat ditunjukkan dengan menggunakan gambar


dibawah ini.

Dari gambar diatas, suatu negara dianggap memiliki PPC constant cost yaitu NT,
menghasilkan dua jenis barang yaitu X dan Y.   Dari gambar diatas keuntungan
perdagangan (gain from trade) dapat dijelaskan sebagai berikut :

o   Sebelum perdagangan

12
Kurva  PPC NT bersinggungan dengan kurva indiferen IC.  Ke-seimbangan terjadi
dititik A dimana jumlah produksi yang dihasilkan adalah sama dengan konsumsi
masyarakat secara keseluruhan. Kurva PPC bersinggungan dengan kurva IC.

o   Setelah perdagangan

Apabila dianggap Dasar tukar perdagangan  luar  negeri  ada-lah garis putus-putus
yang ditunjukkan oleh NT’, maka ini berarti melakukan perdagangan dengan negara
lain akan menguntungkan, hal ini tercermin dari pergeseran kurva indiferen kekanan
atas yaitu IC’.  Keseimbangan akan terjadi dititik B

Jadi dengan melakukaan perdagangan internasional maka kesejahteraan


masyarakatnya akan meningkat, hal ini dapat dicerminkan dari pergeseran kurva
indiferen ke kanan.  Seperti kita ketahui, semakin jauh kurva indiferen dari titik O
(origin) mengindikasikan bahwa kesejahteraan meningkat.

          2)      Kurva indiferen dengan PPC increasing cost (biaya menaik)

Analisis manfaat perdagangan internasional (gain from trade) dengan IC dan


PPC increasing cost  dapat dilakukan dengan tiga kemungkinan, yaitu; (a)
PPC increasing cost  yang sama dan IC berbeda; (b) PPC  increasing cost  dengan IC
yang sama; dan (3) PPC Increasing cost dan IC yang berbeda.

Prinsip ketiga kemungkinan ini adalah sama, sehingga  dalam kesempatan yang ini
akan dijelaskan adalah salah satu diantaranya, sedangkan dua kemungkinan lain
merupakan tugas Anda menganalisisnya. Yang akan dibahas adalah PPC increasing
cost  yang sama dan IC yang berbeda. Persamaan PPC menunjukkan kesamaan
faktor-faktor produksi serta teknik produksi yang sama antar negara. Perbedaan pada
kurva Indiferen disebabkan oleh perbedaan dalam pendapatan, rasa atau preferensi
konsumen di masing-masing negara.   Analisis ini dapat diilustrasikan dengan
memperhatikan gambar berikut ini :

Keterangan:

X            : barang X

Y            : barang Y

13
PP          : kurva kemungkinan Produksi

ICa          : kurva indiferen negara A

ICb            : kurva indiferen negara B

DTI        : Dasar Tukar Internasional

Analisis perdagangan adalah sebagai berikut :

 Sebelum perdagangan

Negara A

Dengan kurva kemungkinan produksi PP, negara A akan menghasilkan barang X


sebesar X1 dan menghasilkan barang Y sebesar Y1.  Keseimbangan produksi dan
konsumsi negara A sebelum perdagangan akan terjadi di titik C, yaitu pada
persinggungan PP dan ICa.

Negara B

Dengan kurva kemungkinan produksi PP, negara B akan menghasilkan barang X


sebesar sebesar X3 dan Y sebesar Y3. Keseimbangan produksi dan konsumsi
tercapai di titik E, yaitu persinggungan antara PP dan ICb.

Setelah perdagangan

Setelah  kedua negara (negara A dan Negara B) melakukan perdagangan, dan dasar
tukar Internasional yang terjadi adalah DTI maka : kedua negara akan berpoduksi
pada titik yang sama, yaitu dititik A, yaitu menghasilkan barang X sebesar X5 dan
barang Y sebesar  dan barang Y sebesar Y5.  Manfaat perdagangan (gain from trade)
internasional dapat dilihat dari peningkatan kesehteraan yang dicerminkan oleh
pergeseran kurva indiferen masing-masing negara (kurva IC negara A bergeser dari
ICa menjadi ICa’ dan kurva IC negara B bergeser dari ICb menjadi ICb’ ).

Negara A akan mengkonsumsi dititik B, yaitu mengkonsumsi X sebesar X2 dan Y


sebesar Y2 pada kurva Ica’ , kekurangan barang Y  akan dipenuhi dengan melakukan
impor (sebesar Y2Y4), sedangkan kelebihan produksi X akan diekspor (sebesar
X2X5)   Sedangkan negara B akan mengkonsumsi di titik D, yaitu mengkonsumsi X
sebesar X4 dan Y sebesar Y4.  Kelebihan produksi barang Y akan diekspor (sebesar

14
Y5Y4), dan  Kekurangan barang X akan dipenuhi dengan mengimpor (sebesar
X5X4).

Dengan demikian perdagangan internasional akan dapat meningkatkan kesejahteraan


dimasing-masing negara. Dari gambar diatas kita hanya ada menganggap dua negara
yang berdagang, yaitu negara A dan negara B.  Ekspor bagi negara A merupakan
impor bagi negara B, demikian sebaliknya.   Prinsip ini juga dapat diterapkan pada
banyak negara. Penggunaan grafik hanya terbatas pada dua negara saja, sedangkan
untuk banyak barang dan banyak negara dapat dillakukan analisis secara matematis,
seperti penggunaan persamaan simultan dan sebagainya.

C.     Offer Curve/Reciprocal Demand (OC/RD)

Teori Offer Curve ini diperkenalkan oleh dua ekonom inggris yaitu Marshall dan
Edgeworth yang menggambarkan sebagai kurva yang menunjukkan kesediaan suatu
Negara untuk menawarkan/menukarkan suatu barang dengan barang lainnya pada
berbagai kemungkinan harga.

Kelebihan dari offer curve yaitu masing-masing Negara akan memperoleh manfaat
dari perdagangan internasional yaitu mencapai tingkat kepuasan yang lebih tinggi.

Permintaan dan penawaran pada faktor produksi akan menentukan harga factor
produksi tersebut dan dengan pengaruh teknologi akan menentukan harga suatu
produk. Pada akhirnya semua itu akan bermuara kepada penentuan comparative
advantage dan pola perdagangan (trade pattern) suatu negara. Kualitas sumber daya
manusia dan teknologi adalah dua faktor yang senantiasa diperlukan untuk dapat
bersaing di pasar internasional.Teori perdagangan yang baik untuk diterapkan adalah
teori modern yaitu teori Offer Curve.

1.5 Kelebihan teori perdagangan internasional modern

Negara pengekspor maupun pengimpor mendapatkan keuntungan dari adanya


perdagangan internasional. Negara pengekspor memperoleh pasar dan negara
pengimpor memperoleh kemudahan untuk mendapatkan barang yang dibutuhkan.
Adanya perdagangan internasional juga membawa dampak yang cukup luas bagi
perekonomian suatu negara. Dampak tersebut

15
antara lain sebagai berikut:

1) Mempererat persahabatan antarbangsa

Perdagangan antarnegara membuat tiap negara mempunyai rasa saling membutuhkan


dan rasa perlunya persahabatan.Oleh karena itu, perdagangan internasional dapat
mempererat persahabatan negara-negara yang bersangkutan.

2) Menambah kemakmuran negara

Perdagangan internasional dapat menaikkan pendapatan negara masing-masing. Ini


terjadi karena negara yang kelebihan suatu barang dapat menjualnya ke negara lain,
dan negara yang kekurangan barang dapat membelinya dari negara yang kelebihan.
Dengan meningkatnya pendapatan negara dapat menambah kemakmuran negara.

3) Menambah kesempatan kerja

Dengan adanya perdagangan antarnegara, negara pengekspor dapat menambah


jumlah

produksi untuk konsumsi luar negeri. Naiknya tingkat produksi ini akan memperluas
kesempatan kerja. Negara pengimpor juga mendapat manfaat, yaitu tidak perlu
memproduksi barang yang dibutuhkan sehingga sumber daya yang dimiliki dapat
digunakan untuk hal-hal yang lebih menguntungkan.

4) Mendorong kemajuan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi

Perdagangan internasional mendorong para produsen untuk meningkatkan mutu hasil


produksinya. Oleh karena itu, persaingan perdagangan internasional mendorong
negara pengekspor untuk meningkatkan ilmu dan teknologinya agar produknya
mempunyai keunggulan dalam bersaing.

5) Sumber pemasukan kas negara

Perdagangan internasional dapat meningkatkan sumber devisa negara. Bahkan,


banyak negara yang mengandalkan sumber pendapatan dari pajak impor dan ekspor.

6) Menciptakan efisiensi dan spesialisasi

16
Perdagangan internasional menciptakan spesialisasi produk. Negara-negara yang
melakukan perdagangan internasional tidak perlu memproduksi semua barang yang
dibutuhkan. Akan tetapi hanya memproduksi barang dan jasa yang diproduksi secara
efisien dibandingkan dengan negara lain.

7) Memungkinkan konsumsi yang lebih luas bagi penduduk suatu negara

Dengan perdagangan internasional, warga negaranya dapat menikmati barang-barang


dengan kualitas tinggi yang tidak diproduksi di dalam negeri.

1.6 Kelemahan Perdagangan Internasional modern

Adanya perdagangan internasional mempunyai dampak negatif bagi negara yang

melakukannya. Dampak negatifnyasebagai berikut.

1) Adanya ketergantungan suatu negara terhadap negara lain.

2) Adanya persaingan yang tidak sehat dalam perdagangan internasional.

3) Banyak industri kecil yang kurang mampu bersaing menjadi gulung tikar.

4) Adanya pola konsumsi masyarakat yang meniru konsumsi negara yang lebih
maju.

5) Terjadinya kekurangan tabungan masyarakat untuk investasi. Ini terjadi karena


masyarakat menjadi konsumtif.

6) Timbulnya penjajahan ekonomi oleh negara yang lebih maju.

1.7 Contoh kasus teori perdagangan internasional modern.

Contoh kasus perdagangan internasional yang modern seperti penjualan sepeda


motor , mobil yang diimpor dari jepang. Sepeda motor yang di impor dari jepang
cenderung lebih murah dan produk yang dijual lebih bagus dan tahan lama karna
dalam proses pembuatannya sudah melalui proses yang sangat canggih juga
didukung SDM nya yang memadai.

Hal ini merupakan Teori dari hecksher_Olhin masing-masing  negara akan


mengimpor barang tertentu karena negara tersebut memiliki faktor produksi yang
relatif sedikit dan mahal memproduksinya, maksud dari teori ini indonesia memilih

17
impor dari negara Jepang karna faktor tersebut menjadikan harga produk lebih
murah.

18
BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan

Teori Perdagangan Internasional modern dimulai ketika ekonom Swedia yaitu Eli
Hecskher (1919) dan Bertil Ohlin (1933) mengemukakan penjelasan mengenai
perdagangan internasional yang belum mampu dijelaskan dalam teori keunggulan
komparatif. Teori H-O menyatakan penyebab perbedaaan produktivitas karena
adanya jumlah atau proporsi faktor produksi yang dimiliki (endowment factors) oleh
masing-masing negara, sehingga selanjutnya menyebabkan terjadinya perbedaan
harga barang yang dihasilkan. Oleh karena itu teori modern H-O ini dikenal sebagai
‘The Proportional Factor Theory”.

Penjelasan analisis teori H-O menggunakan dua kurva. Pertama adalah


kurva isocost yaitu kurva yang melukiskan total biaya produksi sama serta
kurva isoquant yang melukiskan total kuantitas produk yang sama.

Selanjutnya, analisis perdagangan internasional dengan menggunakan


teori opurtinity cost adalah  dengan menggunakan pendekatan kurva kemungkinan
produksi (production possibility curve, PPC) dan kurva indiferen (indifference curve,
IC).  Pendekatan ini dikemukakan oleh G. Harberlel.   Kurva kemungkinan produksi
(PPC) adalah kurva yang menunjukkan berbagai kombinasi barang yang dapat
dihasilkan dengan sejumlah tertentu faktor produksi yang digunakan sepenuhnya
(full employment). 

Teori yang terakhir yakni teori Offer Curve. Teori Offer Curve ini diperkenalkan
oleh dua ekonom inggris yaitu Marshall dan Edgeworth yang menggambarkan
sebagai kurva yang menunjukkan kesediaan suatu Negara untuk
menawarkan/menukarkan suatu barang dengan barang lainnya pada berbagai
kemungkinan harga. Kelebihan dari offer curve yaitu masing-masing Negara akan
memperoleh manfaat dari perdagangan internasional yaitu mencapai tingkat
kepuasan yang lebih tinggi.

19
DAFTAR PUSTAKA

http://artikellepas18.blogspot.com/2017/11/makalah-ekonomi-internasional-
teori.html

http://eprints.polsri.ac.id/

Haris Munandar, Faisal Basri.2010. Dasar-dasar Ekonomi Internasional: Pengenalan


dan Aplikasi Metode Kuantitatif.  Jakarta: Kencana

Krugman, Paul R. dan Obstfeld. 2003. Ekonomi Internasional : Teori dan


Kebijkan Edisi kedua. Jakarta: RajaGrafindo Persada.

20

Anda mungkin juga menyukai