DOSEN PENGAMPU:
TSABITA KARIMA, S.AB., M.AB.
Bismillahirrohmanirrohim,
Dengan mengucapkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas berkat rahmat dan
hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Pertumbuhan
Ekonomi”. Makalah ini dibuat dengan tujuan memenuhi tugas dari Ibu Tsabita Karima
S.AB., M.AB. pada mata kuliah Ekonomi Makro. Selain itu, penyusunan makalah ini
bertujuan untuk menambah wawasan kepada pembaca dan pennulis tentang Pertumbuhan
Ekonomi.
Penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada Ibu Tsabita Karima S.AB.,
M.AB. selaku dosen pembimbing mata kuliah Ekonomi Makro. Berkat tugas yang diberikan
ini, penulis dapat menambah wawasan berkaitan dengan topik yang diberikan. Penulis juga
mengucapkan terima kasih yang sebesarnya kepada semua pihak yang membantu dalam
proses penyusunan makalah ini.
Dalam penyusunan makalah ini, penulis menyadari terdapat banyak kekurangan yang
dibuat baik sengaja maupun tidak disengaja, dikarenakan keterbatasan ilmu pengetahuan dan
wawasan serta pengalaman dari penulis. Untuk itu penulis mohon maaf atas segala
kekurangan tersebut tidak menutup diri terhadap segala saran dan kritik serta masukan yang
bersifat kontruktif.
Akhir kata semoga dapat bermanfaat bagi kita semua, serta dapat menambah ilmu
pengetahuan bagi pembacanya.
Amin, amin yarobbal’alamin.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perdagangan Internasional merupakan suatu interaksi antar negara dalam bentuk jual-beli
barang maupun jasa atas dasar kesepakatan bersama.Salah satu tujuan perdagangan
internasional adalah untuk meningkatkan GDP (Gross Domestic Product) atau total nilai
produksi barang dan jasa di dalam suatu negara selama satu tahun. Dampak yang ditimbulkan
dari perdagangan internasional dapat dirasakan dari segi kepentingan sosial, politik dan
ekonomi untuk membantu mendorong kemajuan industrialisasi, transportasi, globalisasi dan
hadirnya perusahaan multinasional. Dalam siklus yang terjadi pada perdagangan secara
internasional ini tentunya melibatkan pemilik barang atau jasa yang akan menawarkan
produknya dan pembeli. Namun, transaksi yang dilakukan tentu berdasarkan prosedur yang
berlaku secara internasional. Misalnya saja ekspor, investasi yang dilakukan dengan
mendirikan pabrik di luar negaranya. Dalam artian yang sebenarnya antar sesama negara
tidak melakukan perdagangan secara internasional. Namun, warga negaranya yang
melakukan siklus dagang internasional, yaitu dengan mengadakan kerjasama, investasi
hingga penjualan barang dan jasa. Pelaku dagang internasional adalah warga negara pemilik
perusahaan, lembaga pemerintahan atau suatu organisasi dagang lainnya. Suatu masyarakat
dalam negara tentunya membutuhkan barang atau jasa yang tidak ada di negara yang
ditinggalinya. Dengan adanya perdagangan antar negara tentu memperlancar pemenuhan
kebutuhan untuk warga di masing masing negara yang melakukan perdagangan ini. Misalnya
saja, Indonesia membutuhkan mesin modern untuk pengolahan sawah, maka negara luar
menyediakan mesin tersebut. Atas dasar kebutuhan dan saling menguntungkan kedua belah
pihak tentunya perdagangan antar negara ini sangat membantu dan bermanfaat. Bagi negara
yang membutuhkan barang atau jasa sudah terbantu pemenuhan kebutuhannya. Dan bagi
negara yang menawarkan barang serta jasa juga mendapat keuntungan secara finansial dari
negara lain. Inilah beberapa hal tentang perdagangan secara internasional yang bisa dipahami.
Tentunya siklus dagang internasional ini terjadi karena ada teori yang mendasari dan acuan
yang digunakan. Inilah yang perlu dipahami dalam dunia dagang internasional.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
BAB II
PEBAHASAN
A. Pengertian Perdagangan Internasional
Perdagangan internasional adalah kerja sama antara dua negara atau lebih dalam hal
memenuhi kebutuhan dalam negeri. Selain itu, pengertian lainnya dapat diartikan sebagai
kerja sama atau kesepakatan ekonomi antara penduduk negara satu dengan negara lainnya
yang dapat berupa individu dengan individu, individu dengan negara atau pemerintah, atau
negara dengan negara.
Perdagangan internasional merupakan salah satu indikator untuk dapat mengetahui maju
tidaknya pertumbuhan perekonomian dalam negeri. Kegiatan utama yang berjalan di
dalamnya ada dua, yaitu impor dan ekspor. Impor merupakan kegiatan membeli barang atau
jasa dari luar negeri dalam memenuhi kebutuhan dalam negeri, sedangkan ekspor merupakan
kegiatan menjual barang atau jasa kepada suatu negara untuk dipakai dalam memenuhi
kebutuhan negara yang bersangkutan.
Kegiatan impor dan ekspor inilah yang dapat meningkatkan kemajuan ekonomi. Keuntungan
yang didapatkan dari sektor impor yaitu negara dapat memenuhi kebutuhan rakyatnya yang
tidak bisa dipenuhi secara mandiri. Keuntungan dari sektor ekspor adalah meningkatkan
pertumbuhan ekonomi dan mendatangkan devisa untuk negara. Karena itulah, perdagangan
internasional menjadi salah satu hal yang penting bagi kemajuan suatu negara.
Sementara dikutip dari buku Perdagangan Internasional (2018) karya Wahono Diphayana,
pengertian perdagangan internasional juga dapat didefinisikan sebagai transaksi bisnis antara
pihak-pihak dari lebih satu negara.
Perdagangan internasional dilakukan untuk memenuhi kebutuhan suatu negara akan barang
atau jasa yang tidak dapat dihasilkan di dalam negeri karena faktor-faktor tertentu.
B. Jenis perdagangan internasional
Berdasarkan negara partisipannya, pengertian perdagangan internasional dibagi menjadi tiga
jenis, yakni:
1. Perdagangan bilateral
Perdagangan bilateral merupakan sistem perdagangan yang dilakukan oleh dua negara
dengan menyepakati perjanjian dagang untuk mencapai tujuan ekonomi yang diharapkan.
2. Perdagangan multilateral
Pengertian perdagangan internasional lingkup multilateral merupakan sistem
perdagangan yang dilakukan oleh beberapa negara tanpa terikat batasan wilayah sehingga
memiliki cakupan dagang yang lebih luas. Perdagangan multilateral dinilai lebih adil,
transparan, dan efektif dalam mencapai tujuan ekonomi.
3. Perdagangan regional
Pengertian perdagangan internasional lingkup regional adalah sistem dagang yang dilakukan
beberapa negara dalam satu kawasan yang sama. Sebagai contoh, hubungan dagang antara
anggota ASEAN. Kerja sama dalam kawasan regional diharapkan memberi peluang bisnis
tumbuh lebih baik dan pertumbuhan ekonomi yang lebih baik bagi regional tersebut.
Negara dapat dikatakan mempunyai keunggulan mutlak apabila dapat menghasilkan sesuatu
yang tidak dapat dihasilkan negara lain. Sebagai contoh Jepang adalah negara yang
memproduksi mobil dalam jumlah besar dengan merk-merk ternama seperti Honda, Suzuki,
dan lain-lain.
Dalam hal ini, Jepang memiliki keunggulan mutlak dalam produksi mobil-mobil bermerek
tersebut karena di negara lain tidak dapat menghasilkannya. Untuk lebih memahami
penerapan keunggulan mutlak yang sebenarnya terjadi di lapangan, simak tabel berikut.
Produksi
Nama Barang
Negara Beras Elektronik Nilai Tukar Dalam Negeri
Dari tabel di atas diketahui bahwa Indonesia mampu memproduksi beras lebih baik daripada
China. Dapat dikatakan Indonesia memiliki keunggulan absolut pada beras. Akan tetapi
China lebih unggul dalam hal produksi barang-barang elektronik sehingga memiliki
keunggulan absolut pada barang-barang elektronik.
Maka dari itu Indonesia sebaiknya melakukan spesialisasi pada produksi beras, sementara
China melakukan spesialisasi pada barang-barang elektronik sehingga ketika kedua negara
melakukan perdagangan internasional, keduanya akan sama-sama memperoleh keuntungan.
Produksi
Nama Barang
Negara Beras Elektronik Nilai Tukar Dalam Negeri
Dari tabel di atas, China unggul pada produksi beras dan barang-barang elektronik. China
memiliki keunggulan terbesar pada barang-barang elektronik. Sedangkan Indonesia lemah
pada kedua produksi, namun kelemahan paling kecil ada di produksi beras.
Seharusnya Indonesia berspesialisasi pada beras dan China pada barang-barang elektronik
sehingga apabila kedua negara melakukan perdagangan internasional, akan saling
menguntungkan satu sama lain. Maka dari itu, walau Indonesia memiliki kelemahan absolut,
namun tetap dapat berkontribusi melalui ekspor beras yang lebih baik daripada China.
Produsen yang makmur, maka profit tinggi. Sementara dari sisi konsumen, kebutuhan
dapat terpenuhi. Sedangkan bagi pemerintah, pemasukan devisa akan meningkat.
3) Berkurangnya pengangguran
Kegiatan perdagangan internasional akan menuntut sebuah negara lebih produktif
untuk mendulang keuntungan. Berkurangnya pengangguran menjadi salah satu
dampak perdagangan internasional.
Semakin produktif suatu negara yang ditandai dengan banyaknya kegiatan ekspor ke
negara lain, maka jumlah pengangguran dapat berkurang.
4) Transfer IPTEK
Perdagangan internasional merupakan alat mobilisasi IPTEK, terutama teknologi dari
negara maju ke berkembang dan miskin. Intensitas perdagangan yang berkelanjutan
antar beberapa negara di bidang teknologi seperti elektronik dan otomotif, akan
berpengaruh pada mobilisasi teknologi di negara tersebut.
BAB IV
PENUTUP