Anda di halaman 1dari 12

KEBIJAKAN PERDAGANGAN INTERNASIONAL

MATA KULIAH EKONOMI MAKRO

DOSEN PENGAMPU:
TSABITA KARIMA, S.AB., M.AB.

DISUSUN OLEH KELOMPOK 6:


1. BAGAS ABI NUR SUWARNO (212010200301)
2. DWI MAYA RAHMAWATI (212010200231)
3. SALSABILA HIDAYATI (212010200257)
4. FIRDA KARTIKA SARI (212010200271)
5. ALMIRA RIZKY LAYYINA (212010200267)
6. ALFINA SALSABILLA (212010200239)
7. MITA ADITIYA (212010200315)

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS BISNIS, HUKUM, DAN ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SIDOARJO
TAHUN AKADEMIK 2021/2022
KATA PENGANTAR

Bismillahirrohmanirrohim,
Dengan mengucapkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas berkat rahmat dan
hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Pertumbuhan
Ekonomi”. Makalah ini dibuat dengan tujuan memenuhi tugas dari Ibu Tsabita Karima
S.AB., M.AB. pada mata kuliah Ekonomi Makro. Selain itu, penyusunan makalah ini
bertujuan untuk menambah wawasan kepada pembaca dan pennulis tentang Pertumbuhan
Ekonomi.
Penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada Ibu Tsabita Karima S.AB.,
M.AB. selaku dosen pembimbing mata kuliah Ekonomi Makro. Berkat tugas yang diberikan
ini, penulis dapat menambah wawasan berkaitan dengan topik yang diberikan. Penulis juga
mengucapkan terima kasih yang sebesarnya kepada semua pihak yang membantu dalam
proses penyusunan makalah ini.
Dalam penyusunan makalah ini, penulis menyadari terdapat banyak kekurangan yang
dibuat baik sengaja maupun tidak disengaja, dikarenakan keterbatasan ilmu pengetahuan dan
wawasan serta pengalaman dari penulis. Untuk itu penulis mohon maaf atas segala
kekurangan tersebut tidak menutup diri terhadap segala saran dan kritik serta masukan yang
bersifat kontruktif.
Akhir kata semoga dapat bermanfaat bagi kita semua, serta dapat menambah ilmu
pengetahuan bagi pembacanya.
Amin, amin yarobbal’alamin.

Sidoarjo, 03 Oktober 2021

Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perdagangan Internasional merupakan suatu interaksi antar negara dalam bentuk jual-beli
barang maupun jasa atas dasar kesepakatan bersama.Salah satu tujuan perdagangan
internasional adalah untuk meningkatkan GDP (Gross Domestic Product) atau total nilai
produksi barang dan jasa di dalam suatu negara selama satu tahun. Dampak yang ditimbulkan
dari perdagangan internasional dapat dirasakan dari segi kepentingan sosial, politik dan
ekonomi untuk membantu mendorong kemajuan industrialisasi, transportasi, globalisasi dan
hadirnya perusahaan multinasional. Dalam siklus yang terjadi pada perdagangan secara
internasional ini tentunya melibatkan pemilik barang atau jasa yang akan menawarkan
produknya dan pembeli. Namun, transaksi yang dilakukan tentu berdasarkan prosedur yang
berlaku secara internasional. Misalnya saja ekspor, investasi yang dilakukan dengan
mendirikan pabrik di luar negaranya. Dalam artian yang sebenarnya antar sesama negara
tidak melakukan perdagangan secara internasional. Namun, warga negaranya yang
melakukan siklus dagang internasional, yaitu dengan mengadakan kerjasama, investasi
hingga penjualan barang dan jasa. Pelaku dagang internasional adalah warga negara pemilik
perusahaan, lembaga pemerintahan atau suatu organisasi dagang lainnya. Suatu masyarakat
dalam negara tentunya membutuhkan barang atau jasa yang tidak ada di negara yang
ditinggalinya. Dengan adanya perdagangan antar negara tentu memperlancar pemenuhan
kebutuhan untuk warga di masing masing negara yang melakukan perdagangan ini. Misalnya
saja, Indonesia membutuhkan mesin modern untuk pengolahan sawah, maka negara luar
menyediakan mesin tersebut. Atas dasar kebutuhan dan saling menguntungkan kedua belah
pihak tentunya perdagangan antar negara ini sangat membantu dan bermanfaat. Bagi negara
yang membutuhkan barang atau jasa sudah terbantu pemenuhan kebutuhannya. Dan bagi
negara yang menawarkan barang serta jasa juga mendapat keuntungan secara finansial dari
negara lain. Inilah beberapa hal tentang perdagangan secara internasional yang bisa dipahami.
Tentunya siklus dagang internasional ini terjadi karena ada teori yang mendasari dan acuan
yang digunakan. Inilah yang perlu dipahami dalam dunia dagang internasional.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan

BAB II
PEBAHASAN
A. Pengertian Perdagangan Internasional
Perdagangan internasional adalah kerja sama antara dua negara atau lebih dalam hal
memenuhi kebutuhan dalam negeri. Selain itu, pengertian lainnya dapat diartikan sebagai
kerja sama atau kesepakatan ekonomi antara penduduk negara satu dengan negara lainnya
yang dapat berupa individu dengan individu, individu dengan negara atau pemerintah, atau
negara dengan negara.
Perdagangan internasional merupakan salah satu indikator untuk dapat mengetahui maju
tidaknya pertumbuhan perekonomian dalam negeri. Kegiatan utama yang berjalan di
dalamnya ada dua, yaitu impor dan ekspor. Impor merupakan kegiatan membeli barang atau
jasa dari luar negeri dalam memenuhi kebutuhan dalam negeri, sedangkan ekspor merupakan
kegiatan menjual barang atau jasa kepada suatu negara untuk dipakai dalam memenuhi
kebutuhan negara yang bersangkutan.

Kegiatan impor dan ekspor inilah yang dapat meningkatkan kemajuan ekonomi. Keuntungan
yang didapatkan dari sektor impor yaitu negara dapat memenuhi kebutuhan rakyatnya yang
tidak bisa dipenuhi secara mandiri. Keuntungan dari sektor ekspor adalah meningkatkan
pertumbuhan ekonomi dan mendatangkan devisa untuk negara. Karena itulah, perdagangan
internasional menjadi salah satu hal yang penting bagi kemajuan suatu negara.

Sementara dikutip dari buku Perdagangan Internasional (2018) karya Wahono Diphayana,
pengertian perdagangan internasional juga dapat didefinisikan sebagai transaksi bisnis antara
pihak-pihak dari lebih satu negara.
Perdagangan internasional dilakukan untuk memenuhi kebutuhan suatu negara akan barang
atau jasa yang tidak dapat dihasilkan di dalam negeri karena faktor-faktor tertentu.
B. Jenis perdagangan internasional
Berdasarkan negara partisipannya, pengertian perdagangan internasional dibagi menjadi tiga
jenis, yakni:
1. Perdagangan bilateral
Perdagangan bilateral merupakan sistem perdagangan yang dilakukan oleh dua negara
dengan menyepakati perjanjian dagang untuk mencapai tujuan ekonomi yang diharapkan.

2. Perdagangan multilateral
Pengertian perdagangan internasional lingkup multilateral merupakan sistem
perdagangan yang dilakukan oleh beberapa negara tanpa terikat batasan wilayah sehingga
memiliki cakupan dagang yang lebih luas. Perdagangan multilateral dinilai lebih adil,
transparan, dan efektif dalam mencapai tujuan ekonomi.
3. Perdagangan regional
Pengertian perdagangan internasional lingkup regional adalah sistem dagang yang dilakukan
beberapa negara dalam satu kawasan yang sama. Sebagai contoh, hubungan dagang antara
anggota ASEAN. Kerja sama dalam kawasan regional diharapkan memberi peluang bisnis
tumbuh lebih baik dan pertumbuhan ekonomi yang lebih baik bagi regional tersebut.

C. Teori-Teori Perdagangan Internasional


Berikut ini teori-teori yang menjelaskan mengenai hal-hal tersebut.
1. Teori Keunggulan Mutlak atau Ablosut (Absolute Advantage)
Adam Smith merupakan orang yang mengemukakan teori keunggulan mutlak. Ia berpendapat
bahwa teori keunggulan mutlak dijelaskan sebagai kondisi dimana suatu negara dapat
menghasilkan atau memproduksi barang atau jasa lebih banyak dibandingkan dengan para
pesaingnya dengan mengeluarkan biasa yang lebih rendah dalam produksinya sehingga
mendapatkan keuntungan yang lebih besar.

Negara dapat dikatakan mempunyai keunggulan mutlak apabila dapat menghasilkan sesuatu
yang tidak dapat dihasilkan negara lain. Sebagai contoh Jepang adalah negara yang
memproduksi mobil dalam jumlah besar dengan merk-merk ternama seperti Honda, Suzuki,
dan lain-lain.

Dalam hal ini, Jepang memiliki keunggulan mutlak dalam produksi mobil-mobil bermerek
tersebut karena di negara lain tidak dapat menghasilkannya. Untuk lebih memahami
penerapan keunggulan mutlak yang sebenarnya terjadi di lapangan, simak tabel berikut.

Kemampuan Bekerja 1 orang untuk 1 hari

Produksi

Nama Barang
Negara Beras Elektronik Nilai Tukar Dalam Negeri

40 kg per 1 kg beras sama dengan 1 unit


Indonesia hari 40 unit per hari barang elektronik

30 kg per 1 kg beras sama dengan 3 unit


China hari 90 unit per hari barang elektronik

Dari tabel di atas diketahui bahwa Indonesia mampu memproduksi beras lebih baik daripada
China. Dapat dikatakan Indonesia memiliki keunggulan absolut pada beras. Akan tetapi
China lebih unggul dalam hal produksi barang-barang elektronik sehingga memiliki
keunggulan absolut pada barang-barang elektronik.

Maka dari itu Indonesia sebaiknya melakukan spesialisasi pada produksi beras, sementara
China melakukan spesialisasi pada barang-barang elektronik sehingga ketika kedua negara
melakukan perdagangan internasional, keduanya akan sama-sama memperoleh keuntungan.

2. Teori Keunggulan Komparatif (Comparative Advantage)


Teori ini dikemukakan oleh seorang bernama David Ricardo. Teori ini muncul untuk
mengatasi kelemahan dalam teori keunggulan absolut dimana negara yang tidak memiliki
keunggulan absolut berbeda nasibnya dibandingkan dengan negara yang memiliki
keunggulan absolut.
Menurutnya, negara yang tidak memiliki keunggulan absolut tetap dapat berkontribusi dalam
perdagangan internasional dengan cara melakukan spesialisasi pada produk-produk yang
dihasilkan di negara tersebut. Selain itu, keunggulan komparatif akan muncul ketika negara
dapat memproduksi barang atau jasa dengan mengeluarkan biaya tenaga kerja yang lebih
murah dibandingkan dengan negara lain. Untuk lebih memahami bagaimana konsep dari teori
keunggulan komparatif, simak tabel di bawah ini.

Kemampuan Bekerja 1 orang untuk 1 hari

Produksi

Nama Barang
Negara Beras Elektronik Nilai Tukar Dalam Negeri

40 kg per 40 unit per 1 unit barang elektronik sama


Indonesia hari hari dengan 1 kg beras

60 kg per 120 unit per 1 unit barang elektronik sama


China hari hari dengan 0,5 kg beras

Dari tabel di atas, China unggul pada produksi beras dan barang-barang elektronik. China
memiliki keunggulan terbesar pada barang-barang elektronik. Sedangkan Indonesia lemah
pada kedua produksi, namun kelemahan paling kecil ada di produksi beras.

Seharusnya Indonesia berspesialisasi pada beras dan China pada barang-barang elektronik
sehingga apabila kedua negara melakukan perdagangan internasional, akan saling
menguntungkan satu sama lain. Maka dari itu, walau Indonesia memiliki kelemahan absolut,
namun tetap dapat berkontribusi melalui ekspor beras yang lebih baik daripada China.

D. Faktor Pendorong Perdagangan Internasional


Adapun beberapa faktor yang mendorong suatu negara melakukan perdagangan internasional
adalah sebagai berikut.

1. Memenuhi kebutuhan barang dan jasa dalam negeri.


2. Keinginan memperoleh keuntungan dan meningkatkan pendapatan negara.
3. Perbedaan kemampuan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam mengolah
sumber daya ekonomi.
4. Adanya kelebihan produk dalam negeri yang perlu dijual melalui pasar baru.
5. Adanya perbedaan seperti sumber daya alam, iklim, dan jumlah penduduk yang
memengaruhi perbedaan hasil produksi barang.
6. Keinginan membuka kerja sama, hubungan politik, dan dukungan dari negara lain.
7. Terjadinya era globalisasi sehingga negara satu dengan negara lainnya saling
membutuhkan.

E. Alasan terjadinya perdagangan internasional


Perdagangan internasional terjadi karena adanya beberapa faktor pendorong.Faktor terjadinya
perdagangan internasional antara lain adanya sumber daya alam melimpah di suatu
negara.Sumber daya alam merupakan bahan baku untuk membuat sebuah produk untuk
memenuhi kebutuhan negara.Kebutuhan sumber daya alam inilah yang dapat memicu
perdagangan antar negara lain yang kebutuhan akan sumber daya alamnya tinggi.Faktor
selanjutnya adalah adanya kebutuhan dalam negeri di sebuah negara.Misalnya,saat di sebuah
negara dapat memproduksi beras namun kebutuhan beras tersebut tidak mencukupi
kebutuhan negaranya maka negara tersebut dapat membeli beras dari negara lain yang
memiliki produk beras melimpah.Selain itu,dengan adanya perdagangan internasional,
sebuah negara dapat memperluas jaringan antar negara di seluruh dunia.Faktor terjadinya
perdagangan internasional seperti yang telah dijabarkan membuat proses ekonomi akibat
perdagangan dapat berlangsung secara terus menerus.

F. Tujuan Perdagangan Internasional


Perdagangan internasional memiliki tujuan utama yaitu untuk meningkatkan Gross Domestic
Product atau GDP, artinya perdagangan internasional bertujuan untuk meningkatkan total
nilai dari produksi barang maupun jasa yang dijual oleh suatu negara pada negara lain selama
satu tahun lamanya.
Selain tujuan utama tersebut, perdagangan internasional juga memiliki lima tujuan lain
sebagai berikut.
1. Menaikan Devisa Negara
Tujuan yang pertama dari kebijakan perdagangan internasional adalah guna menaikan devisa
negara, bagaimana caranya?
Melalui pertukaran perdagangan dengan cara mengimpor maupun mengekspor barang yang
ada di dalam ke luar negeri dan begitu pula sebaliknya. Apabila devisa negara meningkat,
maka akan menyebabkan beberapa hal ini.
2. Pertumbuhan ekonomi
Pertumbuhan ekonomi atau kenaikan produk nasional bruto (GDP) ini dihasilkan melalui
faktor produksi milik warga negaranya yang tinggal di dalam maupun luar negeri dan warga
negara yang tinggal di dalamnya maupun yang tinggal di luar negeri tidak termasuk dalam
GDP, jadi hanya faktor produksinya saja.
3.Mempengaruhi stabilitas harga barang ekspor
Stabilitas harga yang dimaksud merupakan cara pemerintah mempertahankan harga ketika
terjadi fenomena inflasi yang mulai meninggi. Inflasi sendiri merupakan peningkatan
ketersediaan uang, sehingga dapat menyebabkan kenaikan harga barang.
4. Eksistensi tenaga kerja
Eksistensi tenaga kerja merupakan salah satu faktor yang dapat memengaruhi kelancaran dari
segala tindakan yang berhubungan dengan pengadaan barang maupun jasa.
Pertumbuhan ekonomi yang terjadi di suatu negara dapat membuat perusahaan pengekspor
akan menerima banyak pesanan, sehingga perusahaan akan membutuhkan tenaga kerja
tambahan agar dapat menyelesaikan pesanan permintaan konsumen. Dengan menambah
tenaga kerja, maka perusahaan tersebut juga membuka lapangan kerja baru yang dapat
menyebabkan berkurangnya angka pengangguran di negara tersebut, sehingga dapat
menguntungkan kedua belah pihak.
5. Memenuhi Kebutuhan di Negara Lain
Kerjasama perdagangan internasional dapat membuat negara lain yang tidak memiliki barang
maupun jasa yang diinginkan menjadi terpenuhi. Contohnya, Indonesia merupakan salah satu
negara di Asia yang mengolah kedelai menjadi tempe, berbeda dengan negara di Eropa
maupun Amerika.
Oleh karena itu dengan menjalin kerja sama dengan negara-negara di Eropa maupun
Amerika, negara tersebut dapat memenuhi kebutuhan pangan nabatinya, yaitu kedelai yang
diolah menjadi tempe. Begitu pula sebaliknya.
Perdagangan internasional dilakukan dan disetujui oleh kedua negara yang bekerja sama
untuk memenuhi kebutuhan yang ada di negara lain, ketika negara tersebut tidak dapat
memproduksi kebutuhan yang dimaksud. Alasan tak dapat memproduksi kebutuhan tersebut
bisa bermacam-macam salah satunya adalah iklim negara yang berbeda.
6. Memperoleh Keuntungan Internal serta Eksternal
Kebijakan perdagangan internasional ini tentu memiliki tujuan untuk mendapatkan
keuntungan secara internal maupun eksternal. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya,
negara tidak akan mampu untuk memenuhi kebutuhan penduduknya apabila negara tersebut
tidak melakukan kerja sama dengan negara lain dan hanya mengandalkan dana atau anggaran
dari pungutan pajak saja.
Oleh karena itu, untuk memenuhi kebutuhan penduduk, negara akan berusaha meraih
keuntungan yang dapat diperoleh melalui persetujuan kerja sama perdagangan internasional
antar negara.
Keuntungan internal yang dimaksud merupakan keuntungan yang dapat dimiliki oleh sebuah
perusahaan, contohnya seperti keuntungan yang didapatkan melalui banyaknya pesanan
permintaan barang atau jasa dari luar negeri.
Sedangkan keuntungan eksternal merupakan keuntungan spesialisasi yang diperoleh melalui
fungsi dalam yang digunakan untuk mempertinggi keefektifan penggunaan faktor produksi.
7. Memperluas Pasar
Tujuan dari perdagangan internasional selanjutnya adalah untuk memperluas pasar.
Perdagangan internasional memiliki tujuan agar sebuah perusahaan yang ada dalam negara
tersebut dapat menjalankan mesin produksinya secara maksimal dan dapat menjual stock
produknya tanpa perlu mengkhawatirkan kelebihan produksi yang dapat mengakibatkan
turunnya harga produk maupun jasa yang dijual.
8. Transfer Teknologi Modern
Perdagangan internasional juga dilakukan demi memperoleh keuntungan dalam hal teknologi
modern yang tidak bisa atau belum diproduksi atau diperoleh dari dalam negeri, sehingga
membutuhkan kerja sama dengan pihak luar.
Transfer teknologi modern yang dimaksud dapat berupa mesin maupun vaksin seperti saat
ini, Indonesia belum bisa memproduksi dan menguji keefektifan dari vaksin untuk virus
Covid-19, sehingga negara lain memberikan vaksin hal produksinya untuk Indonesia dan lain
sebagainya.

G. Manfaat Perdagangan Internasional


Setelah mengetahui definisi serta tujuan dari perdagangan internasional, selanjutnya Grameds
juga perlu mengetahui apakah manfaat yang akan didapatkan oleh suatu negara yang
melakukan kerja sama perdagangan internasional tersebut? Berikut penjelasannya.
Kebijakan perdagangan internasional memiliki beberapa manfaat, salah satunya adalah dapat
membuka kesempatan bagi negara lain untuk dapat memanfaatkan sumber daya yang ada di
negara lain dengan proporsional.
Selain itu, dengan perdagangan internasional kedua negara yang telah menjalin kerja sama
juga membangun hubungan ekonomi yang dapat membuat kedua belah pihak sama-sama
untung.
Dengan perdagangan internasional, tidak akan ada negara yang kehilangan sumber daya nya
sehingga, setiap warga negara dapat menikmati standar kehidupan lebih baik.
Perdagangan internasional juga memiliki peran penting dalam kontribusi terhadap PDB
negara serta memiliki peran dalam meningkatkan perdagangan yang dapat memberikan
dampak positif pada pertumbuhan PDB dari negara perdagangan tersebut.
Selain itu ada beberapa manfaat yang dapat diperoleh oleh negara yang melakukan kerja
sama dengan negara lain dalam perdagangan internasional, manfaat-manfaat tersebut
dikemukakan oleh Nazarudin Malik. Berikut penjelasannya.
1.Membentuk hubungan persahabatan antar negara
Dengan menjalin kerja sama antar negara, maka negara tersebut dapat membentuk relasi
persahabatan dengan negara lain. Terbentuknya persahabatan antar negara tersebut juga
memungkinkan perluasan kerja sama di bidang atau sektor lain seperti bidang budaya, politik
hingga militer.
2. Dapat menciptakan efisiensi serta spesialisasi
Perdagangan internasional dapat membuat suatu negara memiliki spesialisasi di satu bidang
ekonomi. Artinya, negara yang membangun kerja sama tersebut akan memiliki penduduk
yang mempunyai keahlian khusus serta berbeda dari negara. Sehingga dapat menghasilkan
produk maupun jasa yang bernilai jual dan dapat di ekspor ke negara lain.
3. Dapat meningkatkan kemakmuran negara
Kegiatan perdagangan internasional dapat membawa kemakmuran pada suatu negara yang
menyetujui kerja sama tersebut. Indikator kemakmuran tersebut dapat dilihat melalui
aktivitas pelaku ekonomi yang meliputi produsen, pemerintah serta konsumen.
Ketiga pihak dalam indikator kemakmuran tersebut tentu akan sama-sama diuntungkan
dengan kebijakan perdagangan internasional. Contohnya, produsen akan makmur ketika ia
bisa meningkatkan keuntungan melalui menjual dagangannya ke luar negeri, begitu pula
dengan konsumen yang akan makmur karena kemudahan mendapatkan suatu barang,
pemerintah pun akan makmur karena akan mendapatkan devisa negara.
4. Dapat mengurangi pengangguran
Seperti yang dijelaskan sebelumnya, apabila produsen mendapatkan banyak pesanan dan
permintaan konsumen maka produsen perlu menambah tenaga kerja agar dapat melakukan
pekerjaan dengan maksimal.
Oleh karena itu, produsen akan membuka lowongan kerja baru dan dapat mengurangi tingkat
pengangguran di negara tersebut.
5. Mentransfer ilmu pengetahuan serta teknologi
Perdagangan internasional dapat memungkinkan negara melakukan ekspor barang dengan
basis teknologi canggih, seperti mesin maupun alat modern kepada negara yang lebih
membutuhkan. Sehingga akan tercipta mobilisasi teknologi yang lebih cepat di negara
pengimpor.
6. Dapat menstabilkan harga
Secara tidak langsung, perdagangan internasional dapat menstabilkan harga yang beredar di
pasar domestik negara tertentu. Caranya adalah dengan mengatasi kelangkaan barang yang
dapat membuat barang tersebut memiliki harga mahal melalui mengimpor barang.
Begitu pula sebaliknya, apabila suatu negara memiliki persediaan barang yang berlebihan
maka akan mengakibatkan harga barang tersebut turun, sehingga dapat diatasi dengan
melakukan ekspor barang yang memiliki stok berlebih.

H. Dampak Perdagangan Internasional

1. Dampak Positif Perdagangan Internasional


1) Terbentuknya persahabatan antar-negara
Perdagangan internasional yang berlangsung intens akan membentuk relasi antar-
negara dengan sendirinya sehingga menciptakan persahabatan.

Ketika persahabatan antar-negara terbentuk, maka secara berkelanjutan, kerja sama


selanjutnya tak melulu urusan dagang. Kerja sama bisa merambah ke budaya, politik
atau teknologi.

2) Meningkatnya kemakmuran negara


Indikator kemakmuran suatu negara bisa dilihat dari pelaku ekonomi yaitu produsen,
konsumen, dan pemerintah.

Produsen yang makmur, maka profit tinggi. Sementara dari sisi konsumen, kebutuhan
dapat terpenuhi. Sedangkan bagi pemerintah, pemasukan devisa akan meningkat.

3) Berkurangnya pengangguran
Kegiatan perdagangan internasional akan menuntut sebuah negara lebih produktif
untuk mendulang keuntungan. Berkurangnya pengangguran menjadi salah satu
dampak perdagangan internasional.

Semakin produktif suatu negara yang ditandai dengan banyaknya kegiatan ekspor ke
negara lain, maka jumlah pengangguran dapat berkurang.

4) Transfer IPTEK
Perdagangan internasional merupakan alat mobilisasi IPTEK, terutama teknologi dari
negara maju ke berkembang dan miskin. Intensitas perdagangan yang berkelanjutan
antar beberapa negara di bidang teknologi seperti elektronik dan otomotif, akan
berpengaruh pada mobilisasi teknologi di negara tersebut.

5) Menciptakan efisiensi dan spesialisasi


Berlangsungnya perdagangan internasional akan membuat sebuah negara memiliki
semacam spesialisasi.
6) Menstabilkan harga
Secara tidak langsung, perdagangan internasional dapat menstabilkan harga di pasar
domestik lebih terkendali karena sifat dari harga jual cenderung fluktuatif.

2. Dampak Negatif Perdagangan Internasional

1) Produk dalam negeri menurun


Perdagangan internasional memicu persaingan industri. Jika suatu negara memiliki
produk kualitas rendah dan harga tinggi, maka negara itu bisa mengalami penurunan
permintaan
Begitu sebaliknya, karena umumnya setiap konsumen ingin mencari barang dengan
kualitas baik namun harganya terjangkau.

2) Ketergantungan terhadap negara maju


Dari sisi produksi barang, negara berkembang dan miskin cenderung bergantung pada
negara maju. Pasalnya, perkembangan teknologi dan otomotif masih dikuasai negara
maju.
Akibat dari keterbatasan itu, negara berkembang dan miskin hanya menjadi konsumen
atau pemakai.
3) Industri kecil kurang bersaing
Modal yang terbatas menjadi salah satu penyebab industri kecil kurang berkembang.
Adanya perdagangan internasional ini justru membuat industri kecil jadi minder.
Industri kecil harus bersaing dengan industri nasional yang modalnya terpenuhi.
Belum lagi ada pemain tambahan dari perusahaan multinasional.
4) Persaingan tidak sehat
Kebijakan yang berlaku di suatu negara seperti dumping, praktik tarif impor yang
berkedok melindungi industri, dinilai merusak esensi perdagangan internasional.

BAB IV

PENUTUP

Anda mungkin juga menyukai