Anda di halaman 1dari 15

Makalah Manajemen Ekspor Impor

“Dokumen Perdagangan Internasional”

Dosen Pengampu:

Vicky Armando Ambare, S.M., M.M.

Disusun Oleh:

Mohammad Gilang Adi Masqi (210803101023)

MANAJEMEN PERUSAHAAN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS NEGERI JEMBER

2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan rahmat,
nikmat, dan hidayah-Nya sehingga makalah “Dokumen Perdagangan Internasional” ini
dapat terselesaikan dengan baik dan lancar. Sebagaimana telah memenuhi tugas individu
mata kuliah Manajemen Ekspor Impor prodi Manajemen Perusahaan.

Kami juga mengucapkan terima kasih kepada Bapak Vicky Armando Ambare, S.M., M.M.
selaku dosen mata kuliah Manajemen Ekspor Impor prodi Manajemen Perusahaan yang telah
memberikan ilmu dan informasi kepada kami, juga kepada semua pihak dan beberapa
referensi yang telah kami cari.

Saran dan kritik dari pembaca sangat kami harapkan guna memperbaiki makalah ini
agar dalam penulisan makalah selanjutnya bisa lebih baik. Kami yakin, makalah ini akan
memberikan manfaat kepada kita semua terutama bagi yang membacanya.

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................................ii

DAFTAR ISI.............................................................................................................................iii

BAB I.........................................................................................................................................1

PENDAHULUAN......................................................................................................................1

Rumusan masalah...................................................................................................................1

Tujuan.....................................................................................................................................2

BAB II........................................................................................................................................3

PEMBAHASAN........................................................................................................................3

Definisi Perdagangan Internasional........................................................................................3

Macam Macam Dokumen Perdagangan Internasional...........................................................4

Macam Macam Dokumen Impor............................................................................................8

BAB III.....................................................................................................................................11

PENUTUP................................................................................................................................11

Kesimpulan...........................................................................................................................11

DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................12

iii
BAB I

PENDAHULUAN

Secara umum perdagangan internasional merupakan sarana untuk melakukan


pertukaran barang dan jasa internasional. Dalam lima puluh tahun terakhir, perdagangan
internasional telah tumbuh dan berkembang secara drastis dan dalam ukuran yang besar. Hal
ini disebabkan oleh adanya kerjasama yang dilakukan oleh berbagai negara untuk
menghilangkan proteksi perdagangan dan adanya keinginan untuk mempromosikan
perdagangan barang dan jasa secara bebas. Perdagangan internasional merupakan elemen
penting dari proses globalisasi.

Membuka perdagangan dengan berbagai negara di dunia akan memberikan


keuntungan dan membawa pertumbuhan ekonomi dalam negeri, baik secara langsung berupa
pengaruh yang ditimbulkan terhadap alokasi sumber daya dan efesiensi, maupun secara tidak
lansung berupa naiknya tingkat investasi. Setiap bentuk hambatan dan proteksi merupakan
sumber distorsi pada perdagangan internasional yang harus dihindari dan dihapuskan. Pada
tahun 1995 terbentuk organisasi perdagangan dunia WTO (World Trade Organization). WTO
berperan besar dalam mempromosikan perdagangan bebas dalam proses globalisasi. Tujuan
utama dari didirikanya WTO adalah untuk mendorong dan mengembangkan liberalisasi
perdagangan dan menyediakan sebuah sistem perdagangan dunia yang aman. Disamping itu,
WTO berperan besar dalam menjalankan setiap aturan yang telah ditetapkan dalam setiap
perjanjian perdagangan dunia seperti Uruguay Round Second dan perjanjian pada
GATT(General Agreement on Tarriffs and Trade).

Salah satu konsekuensi dari lahirnya perjanjian dalam WTO adalah bahwa setiap
negara yang ada didunia akan berada dalam level dan tingkat yang sama dalam perdagangan
internasional. Keadaan ini menjadikan negara-negara yang sedang berkembang berada dalam
skenario ekonomi global dan bersaing dengan negara-negara maju. Liberalisasi perdagangan
merupakan tantangan bagi negaranegara miskin dan negara yang sedang berkembang untuk
bisa mempertahankan ekonominya dan ikut dalam persaingan global (Afrinaldi, 2006).

Rumusan masalah

1. Pengertian dokumen perdangangan internasional?

iv
2. Apa saja jenis jenis dokumen perdangan luar negeri?
3. Apa saja jenis jenis dokumen impor?

Tujuan

1. Mengetahui berbagai pengertian dokumen perdagangan internasional


2. Mengetahui jenis jenis dokumen perdagangan internasional
3. Mengetahui jenis jenis dokumen impor

v
BAB II

PEMBAHASAN

Definisi Perdagangan Internasional

Secara etimologis, perdagangan adalah segala bentuk kegiatan menjual dan membeli
barang atau jasa di suatu tempat, yang di sana terjadi keseimbangan antara kurva permintaan
dengan penawaran pada satu titik yang biasa dikenal dengan nama titik ekuilibrium.
Sedangkan internasional berarti dunia yang luas dan global, bukan parsial ataupun satu
kawasan tertentu.

Maka, perdagangan internasional dapat diartikan, sejumlah transaksi perdagangan/jual


beli di antara pembeli dan penjual (yang dalam hal ini satu negara dengan negara lain yang
berbentuk ekspor dan impor) pada suatu pasar, demi mencapai keuntungan yang maksimal
bagi kedua belah pihak.

Beberapa ratus tahun yang lalu, aliran Merkantilis mengira bahwa perdagangan
internasional merupakan transaksi untung-rugi atau win-lose deal. Menurut aliran ini, ekspor
adalah sesuatu yang menguntungkan (win) sedangkan impor adalah sebuah hal yang
merugikan (lose) sehingga negara harus mengejar ekspor dan menghindari impor. Namun,
sejak permulaan abad ke-19, para ekonom pasar berpendapat sebaliknya. Mereka mengatakan
bahwa perdagangan internasional merupakan transaksi yang saling menguntungkan atau win-
win deal, karena beberapa alasan berikut:

1. Perdagangan internasional menyangkut dua transaksi ketika dua negara saling melakukan
ekspor dan impor yang saling menguntungkan. Sebagai contoh, jika Indonesia sama
sekali tidak mengimpor barang dari Australia, maka Australia pun tidak dapat membeli
barang yang kita ekspor ke negara tersebut, karena Australia tidak memiliki uang rupiah.
Uang rupiah ini baru diperoleh jika Australia mengekspor barang atau jasa ke Indonesia.
2. Perdagangan internasional memberikan keanekaragaman barang dan jasa. Kita dapat
membayangkan jika Indonesia tidak mempunyai hubungan perdagangan internasional
dengan negara lain di dunia. Keanekaragaman barang dan jasa yang diperdagangkan di
pasar dalam negeri Indonesia akan sangat terbatas. Misalnya, kita tidak menemui

vi
komputer buatan Amerika, tidak ada jam tangan buatan Swiss, atau mobil dari Jepang.
Sekalipun Indonesia dapat mengembangkan industri substitusi impor untuk memproduksi
mobil sendiri, biaya produksinya akan melebihi harga mobil impor dari Jepang.
3. Perdagangan internasional dapat mendatangkan efisiensi. Suatu negara yang mencoba
memenuhi segala kebutuhan barang dan jasanya sendiri (selfsufficient economies) tidak
akan mencapai efisiensi dalam perekonomiannya. Hanya dengan perdagangan
internasional, maka efisiensi dapat dihasilkan dan kedua negara akan saling mendapat
keuntungan karena faktor-faktor berikut: aneka sumber daya alam, skala ekonomi, dan
perbedaan selera. Ketiga faktor tersebut merupakan pandangan umum (common views)
yang menjelaskan mengapa perdagangan internasional antara dua negara dapat saling
mendatangkan keuntungan. Selain pandangan umum ini, masih ada pandangan spesifik
(specific views) yang menjelaskan mengapa perdagangan internasional harus terjadi dan
tidak dapat dielakkan. Pandangan spesifik tersebut adalah spesialisasi.

Macam Macam Dokumen Perdagangan Internasional

Invoice

Dokumen komersial perdagangan yang utama adalah invoice yang berfungsi sebagai
perwujudan transaksi jual beli antara eksportir dan importir. Berdasarkan invoice yang diapat
iketahui berapa harga yang harus dibayar oleh importir dan apa jenis barang serta berapa
jumlah barang yang harus diserahkan oleh eksportir. Secara umum sesuai kegunaannya
invoice dibedakan menjadi 3 jenis yaitu:

1) Proforma invoice

Sesuai dengan namanya proforma invoice adalah suatu invoice yang sifatnya belum
final, hanya berupa penawaran dari penjual kepada pembeli yang potensial. Tujuan
dikeluarkannya proforma invoice adalah sebagai tawaran (offer) dari penjual kepada pembeli
untuk menempatkan order yang pasti. Apabila pembeli setuju dengan syarat-syarat jual beli
yang di ajukan dalam proforma invoice maka akan dikeluarkan sales contract yang pasti
disertai dengan commercial invoice yang bersifat final.

2) Commercial Invoice

vii
Commercial invoice adalah suatu nota perincian mengenai data-ata barang yang
ditransaksikan dan juga memuat informasi mengenai harga yang harus dibayar oleh pihak
pembeli.

3) Consular Invoice

Invoice jenis seperti ini adalah invoice yang secara khusus diterbitkan oleh instansi
resmi kedutaan atay konsuler suatu negara. Dalam beberapa negara, invoice tetap diterbitkan
oleh eksportir. Tujuan utama penerbitan consular invoice adalah untuk memeriksa harga jual
dibandingkan dengan harga pasar yang sedang berlaku dan untuk memastikan bahwa tidak
terjadi "dumping" terhadap barang yang ditransaksikan. Ketentuan untuk menerbitkan
consulir invoice adalah kebijakan yang diambil oleh beberapa pemerintah di negara importir,
sebagaimana pernah diterapkan oleh pemerintah Indonesia sebelum berlakunya Inpres No 4
Tahun 1985 (Hutabarat, 1994).

Daftar Pengepakan (Packing List)

Salah Satu dokumen kelengkapan yang paling sering dipersyaratkan baik oleh pihak
pembeli maupun oleh institusi kepabeanan i setiap negara adalah packing list barang.
Dokumen ini berisi keterangan mengenai uraian dari barang-barang yang dikemas,
dibungkus, diikat dan sebagainya yang tujuannya adalah mempermuah pengecekan atau
pemeriksaan. Dengan diterbitkannya packing list maka akan mempermudah dan
mempercepat proses pemeriksaan fisik barang oleh pejabat kepabeanan, oleh karena masing-
masing kemasan telah iuraikan secara alengkap jumlah dan jenis barang yang ada
didalamnya.

Polis Asuransi (Insurance Policy)

Polis asuransi adalah suatu bentuk bukti tertulis atas pembayaran premi untuk
menutup pertanggungan resiko terhadap sejumlah barang yang diangkut dengan kapal dan
secara tegas dinyatakan dalam kontrak pertanggung resiko. Polis asuransi iterbitkan oleh
Perusahaan asuransi kepada pihak yang mengajukan asuransi (tertanggung) walaupun dalam
kontrak asuransi dapat pula ditujukan pihak yang akan menerima manfaat atas klaim asuransi
yang diajukan.

Berasarkan penggunaannya, polis asuransi ini dapat dipakai untuk menutup


pertanggungan satu kali pengapalan (close policy), atau dapat pula diterbitkan polis asuransi

viii
yang sifatnya terbuka untuk beberapa kali pengapalan (open policy). istilah open disini
adalah tanggal jatuh tempo pertanggungan yang dibuat secara terbuka sehingga dapat
menutup pertanggungan terhadap pengapalan barang secara berulang-ulang. Setiap ada
kegiatan pengapalan, maka pihak tertanggung akan mengontak perusahaan asuransi dalam
rangka pembayaran premi.

Sertifikat Asuransi (Insurance certificate)

Sertifikat asuransi adalah surat keterangan yang dikeluarkan oleh perusahaan asuransi
yang isinya adalah pernyataan bahwa terhadap pengapalan barang telah dilakukan penutupan
asuransinya secara open policy. jadi untuk kontrak asuransi yang sifatnya terbuka atau dapat
dipakai berulang kali (open policy) maka atas setiap pengapalan dikeluarkan sertifikat
asuransi, sedangkan polis asuransi tetap berada di tangan tertanggung karena diperlukan
untuk pengapalan-pengapalan berikutnya.

Surat Keterangan Asal (Certificate of origin)

Sertifikat ini dikeluarkan oleh surveyor tertentu yang isinya aalah pernyataan dan
sekaligus dokumen pembuktian bahwa asal barang benar-benar dari negara/lokasi yang
dinyatakan dalam sertifikat. Tujuan utama penerbitan surat keterangan asal (SKA) ini adalah
dalam rangka memenuhi persyaratan pemberlakuan tarif preferensi di suatu negara
berdasarkan kesepakatan bilaterial, multilateral ataupun unilateral (SKA-preferensi) ataupun
oleh karena adanya ketentuan-ketentuan tertentu di suatu negara (SKA-non preferensi)

Untuk konteks Indonesia, maka dokumen surat keterangan asal merupakan dokumen
standar yang wajib dipenuhi oleh importir maupun eksportir dalam rangka memenuhi
ketentuan regulasi yang berlaku dalam rangka preferensi tarif maupun non preferensi.
Sebagai contoh memperoleh preferensi atas skema tarif tertentu, maka harus dipenuhi :

SKA Form A adalah surat keterangan asal dalam rangka memperoleh preferensi atau
fasilitas pembebasan sebagian atau seluruh bea masuk terhaap skema tarif Generalized
System of Preferences di negara-negara tertentu (antara lain : canada, jepang, selandia baru,
dll)

SKA Form D adalah surat keterangan asal dalam rangka membuktikan suatu produk
berasal dari negara-negara ASEAN untuk pemberlakuan skema tarif CEPT-AFTA

ix
SKA Form E adalah surat keterangan asal alam rangka memperoleh preferensi atau
fasilitas pembebasan sebagian atau seluruh bea masuk skema tarif ASEAN-China FTA

Untuk pemenuhan SKA-non preferensi biasanya diwajibkan oleh negara-negara


tertentu yang telah memiliki aturan-aturan standar alam perdagangan internasional dalam
rangka pengawasan serta persyaratan wajib dalamm memasuki wilayah negara tertentu.

Sertitikat Pemeriksaan (Certificate of inspection)

Sertifikat pemeriksaan adalah dokumen tentang pemeriksaan fisik terhadap kondisi


dan keaaan barang yang akan diekspor yang dilakukan oleh surveyor independen atau badan-
badan resmi yang ditunjuk dan disahkan oleh pemerintah suatu negara. Sertifikat ini sangat
penting dan selalu diperswyaratkan oleh importir atau pembeli di luar negeri dalam rangka
menjamin kuantitas dan kualitas barang yang diperdagangkan. Kontrak L/C biasanya juga
mempersyaratkan adanya sertificat pemeriksaan (certificate of inspection)

Sertifikat Mutu (certificate of quality)

Penerbitan dokumen ini juga menjadi salah satu dokumen yang biasanya
dipersyaratkan dalam kontrak L/C. Pada umumnya sertifikat mutu diterbitkan oleh Badan
Penelitian dan Pengembangan Industri ata Badan-badan sejenis yang ditunjuk oleh
pemerintah. Hal-hal yang inyatakan dalam sertifikat adalah hasil analisa dan hasil test atas
produk di unit-unit penelitian dan/atau laboratorium.

Ketentuan sertifikasi mutu produk ekspor Indonesia diatur oleh Departemen


Peragangan khusus untuk produk-produk tertentu, yang dapat dibedakan dalam dua bentuk,
yaitu sertifikat kesesuaian mutu dan sertifikat produk. Sertifikat kesesuaian mutu wajib
ipenuhi untuk produk ekspor berupa : karet, karet konvensional, gaplek, minyak sereh,
minyak nilam, minyak kenanga, minyak akar wangi, lada putih, lada hitam, pala, fuli, casia
indonesia, kopi, teh hitam, minyak kayu putih, minyak daun cengkeh, minyak pala, minyak
fuli, minyak cendana, vanili, kayu lapis, biji kokoa, biji pinang bukan untuk obat.

Sertifikat mutu pembuatan barang (Manufacturer's Quality Certificate)

Sertifikat mutu pembuatan barang iterbitkan oleh pabrik yang memproduksi barang
yang berisi mengenai kualitas barang, kondisi barang dan pemenuhan standar barang yang
itetapkan. Dokumen ini bersifat tambahan dan hanya diterbitkan apabila persyaratan kontrak
L/C mewajibkannya.

x
Sertifikat analisis (certificate of analysis)

Dokumen ini diterbitkan khusus untuk produk-produk ekspor berupa bahan-bahan


kimia atau obat-obatan. Pernataan yang dicantumkan dalam sertifikat analisis adalah
mengenai kandungan bahan dan proporsi bahan yang terapat dalam kemasan produk.

Weight List / Weight Note / Weight certificate

Dokumen weight certificate diterbitkan oleh baan yang disahkan oleh pemerintah
yang memang memiliki tugas dan tanggung jawab dalam memeriksa ukuran/berat barang
secara pasti. Apabila yang menerbitkan dokumen ini adalah eksportir sendiri maka dokumen
yang dikeluarkan adalah weight list atau weight note. Tujuan utama diterbitkannya dokumen
ini adalah untuk mengetahui berat barang yang sesungguhnya agar importir dapat
mempersiapkan alat-alat pengangkut yang diperlukan paa saat pembingkaran dan
pengangkutan ke tempat importir.

Daftar Ukuran (Measurement List)

Dokumen ini berisi keterangan mengenai ukuran panjang, tebal, diameter maupun
volume dari barang yang iekspor. Tujuan penerbitan daftar ukuran ini adalah untuk
menghitung ongkos angkut atau keperluan persiapan pengangkutan baran ke tempat importir.

Macam Macam Dokumen Impor

API (Angka Pengenal Importir) 

Sesuai dengan singkatannya, API adalah tanda pengenal untuk importir. API dimiliki
oleh perorangan atau badan usaha, dan digunakan untuk menjalankan kegiatan impor. Jika
kamu tidak memiliki ini, kamu tidak bisa impor. Ada dua macam API yang berlaku, yaitu
API-U (Umum) dan API-P (Produsen). 

NIK dan SPR 

NIK (Nomor Induk Kepabeanan) dan SPR (Nomor Registrasi Importir) merupakan
dua dokumen identitas yang diperlukan sebagai izin untuk mengakses segala hal yang
berkaitan dengan kepabeanan. Untuk memiliki dua dokumen ini, kamu perlu melakukan
pengajuan ke Direktorat Jenderal Bea dan Cukai. 

NPWP

xi
NPWP adalah Nomor Pokok Wajib Pajak. Untuk membuat NPWP, kamu bisa
melakukannya secara online atau langsung di kantor DJP kotamu. 

TDP

TDP adalah Tanda Daftar Perusahaan. Untuk membuat TDP, kamu bisa membuatnya
di Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) baik secara
online maupun offline (jika ada). 

SIUP

SIUP adalah Surat Izin Usaha Perdagangan. Untuk membuat SIUP, kamu bisa
melakukannya di Dinas Perindustrian dan Perdagangan setempat. 

IUI (Izin Usaha Industri) atau TDI (Tanda Daftar Industri)

diperlukan jika ingin mengajukan permohonan impor sebagai produsen. Untuk


membuat dokumen ini, kamu bisa mengurusnya di DPMPTSP kabupaten/kota atau
DPMPTSP tingkat provinsi (khusus industri berskala besar). 

PO (Purchase Order) 

Purchase Order memang tidak berkaitan secara langsung dengan kepabeanan. Sebab,
PO digunakan untuk membuka Letter of Credit (L/C) di bank. L/C sendiri adalah salah satu
metode pembayaran yang biasa digunakan antara eksportir dan importir. 

B/L (Bill of Lading) 

B/L merupakan dokumen perjanjian pengangkutan yang dilakukan oleh carrier


(pengangkut/ekspedisi), shipper (pengirim), serta consignee (penerima barang). 

PIB 

Dokumen PIB (Pengajuan Impor Barang) merupakan dokumen yang diajukan sebagai
permohonan izin impor untuk barang yang dibeli. Setelah dokumen ini diverifikasi, kamu
akan mengetahui berapa biaya masuk, PPh, serta pajak lainnya yang perlu dibayar. Kamu
bisa segera lunasi di bank devisa agar barang impor bisa segera kamu ambil. 

xii
SPPB 

Surat Persetujuan Pengeluaran Barang merupakan surat yang dikeluarkan untuk


mengeluarkan barang impormu dari pelabuhan. Perlu validasi Pemberitahuan Impor Barang
terlebih dahulu supaya SPPB-mu bisa keluar. Pemberitahuan Impor Barang sendiri bisa
dilakukan kalau kamu sudah membayar pajak yang disebutkan pada penjelasan terkait PIB

xiii
BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

Dokumen ekspor impor harus dipenuhi sebelum kegiatan pengiriman atau penerimaan


barang dari dan ke luar negeri. Selain diperlukan sebagai bukti, dokumen ini juga dapat
meluruskan jika nantinya ada perselisihan yang timbul antara eksportir dan importir karena
memuat informasi tertulis yang sesuai dengan kondisi sebenarnya. Jadi, dokumentasi yang
tepat dapat membantu eksportir dan importir dalam menangani transaksi termasuk
manajemen waktu, perlindungan pembayaran, klaim atas kerugian, dan lain-lain.

xiv
DAFTAR PUSTAKA

Cartering, Ships. (2016). Dokumen-Dokumen dalam Perdagangan Internasional. Diambil


kembali dari Cartering: https://ships-chartering.blogspot.com/2016/02/dokumen-
dokumen-dalam-perdagangan_12.html

Slamet, Rusydiana, Aam. (2018). Perdagangan Internasional. Diambil kembali dari


kemendag.go.id:
https://jdih.kemendag.go.id/pdf/Buku-/Jurnal/Perdagangan_Internasional.pdf

Baihaqi, Farrel. (2022). Mau Impor Dokumen Impor Barang Bukti Harus Ada. Diambil
kembali dari flip.id: https://flip.id/blog/mau-impor-dokumen-impor-barang-berikut-
harus-ada

xv

Anda mungkin juga menyukai