Anda di halaman 1dari 13

MATA KULIAH

Perbandingan Sistem Perekonomian

DOSEN PENGAJAR
Erwan Setyanor, SE, MH.

Makalah
“Perdagangan Bebas”

Oleh :
Nurmaulida Astuti (2021140191)
Norsyam (2021140197)
PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM
DARUL ULUM KANDANGAN
TAHUN AKADEMIK
2022

KATA PENGANTAR

1
Assalamu’alaikum, Wr.Wb.

Segala puji dan syukur penulis haturkan kehadiran Allah SWT. karena berkat
limpahan rahmat dan karunia-Nya makalah yang berjudul “Perdagangan Bebas”
dapat terselesaikan. Shalawat serta salam tak lupa pula dicurahkan kepada baginda
Nabi Besar Muhammad SAW, beserta keluarga, sahabat dan pengikut beliau hingga
akhir zaman.

Tak lupa pula, penulis berterima kasih yang sebesar-besarnya kepada Bapak
Erwan Setyanor, SE, MH. selaku dosen pengajar mata kuliah Perbandingan SIstem
Ekonomi yang telah memberikan arahan dan bantuan dalam proses pembuatan
makalah ini.

Selanjutnya, penulis sadar bahwa makalah ini masih memiliki kekurangan dan
kelemahan sehingga kritik dan saran yang membangun dari pembaca akan sangat
penulis harapkan. Terakhir, penulis harap makalah ini dapat memberikan manfaat
bagi pembaca sekalian, amin ya rabbal ‘alamin.

Kandangan, 18 September 2022

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...................................................................................... i
DAFTAR ISI................................................................................................... ii
BAB I : PENDAHULUAN............................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah...........................................................................1
B. Rumusan Masalah....................................................................................1
C. Tujuan Penulisan......................................................................................2
BAB II : PEMBAHASAN.................................................................................3
A. Pengertian Perdagangan Bebas.................................................................3
B. Tujuan Pasar Bebas..................................................................................5
C. Fungsi Pasar Bebas...................................................................................6
D. Manfaat dan Kelemahan Pasar bebas.......................................................7

BAB III : PENUTUP.........................................................................................9


A. Simpulan..................................................................................................9
B. Saran........................................................................................................9

DAFTAR PUSTAKA......................................................................................10

II
3
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perdagangan bebas telah menciptakan mekanisme lalulintas barang
dan jasa yang bebas hambatan, sehingga produk yang dihasilkan dan
diedarkan di pasar terutama pasar ekspor, akan menjadi perhatian dan
kepentingan konsumen negara tujuan ekspor. Sehingga perilaku pasar akan
menentukan kriteria produk barang dan jasa yang akan
dipasarkan.1Kesenjangan kesadaran dan intelektualitas antara bangsa di
negara maju dan di negara berkembang akan menjadi salah satu hambatan
hubungan bisnis secara timbal balik. Konsumen negara maju sangat selektif
terhadap barang dan jasa yang ingin dibelinya. Banyak kriteria yang harus
dipenuhi, seperti masalah produk bersahabat lingkungan.
Dewasa ini telah muncul konsumen global yang memiliki ciri bahwa
mereka tidak hanya membutuhkan produk barang yang akan mereka
konsumsi, tetapi mereka juga menanyakan bagaimana produk itu dibuat, dan
terdapat beberapa aspek pokok. Pertama, adalah apakah produk barang itu
merusak lingkungan, apakah barang itu menguras atau mengurangi persediaan
sumber daya, apakah barang ini menimbulkan pencemaran, dan macammacam
pertanyaan lain. Masalah-masalah itu mencuat ke atas, maka lahirlah istilah
“environmentally friendly product” (produk bersahabat dengan lingkungan).
Lebih jauh lagi para konsumen kini mempertanyakan bagaimana
produk itu dibuat, apakah kondisi buruh diperhatikan, dan sebagainya.
Sekarang muncul gejala human aspect (faktor manusia), dan itu diperkuat
dengan adanya kepedulian terhadap kualitas hidup manusia. Karena itu
mencuat ke atas aspek hak-hak asasi tadi.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari perdagangan bebas?

4
1
2. Apa saja tujuan dari pasar bebas?
3. Apa fungsi pasar bebas?
4. Bagaimana manfaat dan kelemahan pasar bebas.
C. Tujuan Penulisan
1. Mengetahui pengertian perdagangan bebas.
2. Mengetahui tujuan-tujuan pasar bebas.
3. Mengetahui fungsi pasar bebas.
4. Memahami manfaat dan kelemahan pasar bebas.

25
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian
Perdagangan bebas merupakan suatu varian tersendiri dari
perdagangan Internasional. Perdagangan Internasional diartikan sebagai
kegiatan transaksi barang dan jasa yang dilakukan pelaku ekonomi
antarnegara. Adapun perdagangan bebas merupakan perdagangan
Internasional tanpa adanya hambatan masuk seperti tarif, kuota, bea impor,
bea eksor, dumping, dan sebagainya.1
Sederhananya, sisem perdagangan bebas yakni dikuranginya atau
ditiadakannya hambatan perdagangan baik yang bersifat tarif (ekspor dan
impor) maupun non tarif. Tarif impor sebagai pajak yang dikenakan terhadap
barang yang diimpor akan menaikan harga di pasar domestik, sehingga
produsen domestik dapat menikmati surplus yang lebih besar sementara
konsumen menghadapi tingginya harga. Keadaan sebaliknya terjadi ketika
tarif diturunkan atau bahkan ditiadakan. 2
Dalam perspektif makroekonomi Islam, Naf’an mengemukakan bahwa
secara umum Islam memandang perdagangan Internasional sebagai berikut:3
Pertama, aktivitas perdagangan merupakan hal yang mubah. Hanya
saja, karena perdagangan Internasional melibatkan negara dan juga warga
negara asing, maka negara Islam, dalam hal ini khalifah, bertanggung jawab
untuk mengontrol, mengendalikan dan mengaturnya sesuai dengan ketentuan
syariah. Membiarkannya tanpa adanya kontrol dan intervensi negara sama
dengan membatasi kewenangan negara untuk mengatur rakyatnya. Padahal

1
Herlan Firmansyah, dkk, Implikasi Globalisasi Ekonomi Dan Perdagangan Bebas Terhadap Stabilitas
Nilai Rupiah, Jurnal :Asy-Syariah, Vol. 17, No. 1, April 2015, h. 48.
2
Atih Rohaeti Dariah, Perdagangan Bebas: Idealisme dan Realitas, Jurnal: Mimbar, Vol. XXI, No. 1,
Januari-Maret 2005, h. 156.
3
Firmansyah, Op.Cit, h. 48-49.

36
Rasulullah saw bersabda: “Imam itu adalah pemimpin dan ia bertanggung
jawab atas apa yang dipimpinnya.”
Kedua, seluruh barang yang halal pada dasarnya dapat diperniagakan
ke negara lain. Meski demikian ekspor komoditas tertentu dapat dilarang oleh
khalifah jika menurut ijtihadnya bisa memberikan dlarar bagi negara Islam.
Misalnya ekspor senjata atau bahanbahan yang bisa memperkuat persenjataan
negara luar, seperti uranium, dana lain-lain. Sebab, komoditas semacam ini
bisa memperkuat negara luar untuk melakukan perlawanan kepada negara
Islam. Khalifah juga boleh melarang ekpor komoditas tertentu yang
jumlahnya terbatas dan sangat dibutuhkan di dalam negeri, sehingga
kebutuhan dalam negeri bisa terpenuhi. Dalam kaidah ushul dinyatakan:
“Setiap bagian dari perkara yang mubah jika ia membahayakan atau
mengantarkan pada bahaya, maka bagian tersebut menjadi haram sementara
bagian lain dari perkara tersebut tetap halal”.
Ketiga, hukum perdagangan Internasional dalam Islam disandarkan
pada kewarganegaraan pedagang (pemilik barang), bukan pada asal barang.
Jika pemilik barang warga negara Islam, baik muslim maupun kafir dzimmi,
maka barang yang dia impor tidak boleh dikenakan cukai. Namun, jika barang
yang masuk ke wilayah negara Islam adalah milik warga negara asing, maka
warga negara tersebut dikenakan cukai sebesar nilai yang dikenakan negara
asing tersebut terhadap warga negara Islam atau sesuai kesepakatan perjanjian
antara negara Islam dengan negara asing tersebut.
Keempat, pedagang dari negara kafir mu‘âhid (negara kafir yang
memiliki perjanjian damai dengan negara Islam), ketika memasuki wilayah
negara Islam akan diperlakukan sesuai isi perjanjian yang disepakati antara
kedua belah pihak. Akan tetapi pedagang dari negeri kafir harbi, ketika
memasuki wilayah negara Islam harus memiliki izin (paspor) khusus.
Kelima, memperbolehkan perdagangan Internasional dengan alasan
sejalan dengan Islam, karena adanya larangan Islam terhadap penarikan cukai

47
(al-maks) atas barang impor milik warga negara Islam, tidak dapat
dibenarkan.
“In economics, a free market is an idealized system in which the prices
for goods and services are determined by the open market and consumers, in
which the laws and forces of supply and demand are free from any
intervention by a government, price-setting monopoly, or other authority. In
an idealized free-market economy, prices for goods and services are set freely
by the forces of supply and demand and are allowed to reach their point of
equilibrium without intervention by government policy.”4
Yang dapat dipahami, bahwa istilah perdagangan bebas didalam
ekonomi merupakan sebuah sistem dimana harga untuk barang dan jasa
ditentukan oleh pasar terbuka dan konsumen, dimana hukum dan aturannya
bebas dari ganggun pemerintah, pengaturan harga (monopoli), atau kekuasaan
lain. Harga untuk produk dan jasanya di tentukan secara bebas dengan
kekuatan permintaan dan penawaran.
B. Tujuan Pasar Bebas5
a. Membuka peluang ekonomi
Pasar bebas dapat membuka peluang ekonomi dengan cara memperluas
pasar. Produk yang awalnya diproduksi untuk dijual di dalam negeri, dapat
dijual ke luar negeri dengan mudah. Tidak adanya pajak membuat pasar
menjadi lebih luas karena tidak dibatasi oleh pajak antarnegara yang
mahal. Terbukanya pasar membuat produsen dalam negeri dapat
mengekspor barang dalam jumlah besar namun biaya ekspor yang rendah.
Hal ini membuat negara memiliki komoditas ekspor unggulannya yang
dapat meningkatkan perekonomian.
b. Meningkatkan perekonomian
4
Ania Symanska, Free Market Ekonomy and Capitalism, International Journal: Tax Economicss and
Management, Poland: University of Warnia and Mazury, h. 30.
5
Nainggolan. (2018). strategi pengembangan bisnis di era pasar bebas. jurnal ekonomi , 3(2), h. 65-
75..

58
Diselenggarakannya pasar bebas bertujuan meningkatkan pendapatan
negara juga perekonomian penduduknya. Pasar yang luas memberikan
permintaan produk yang lebih besar bagi produsen dalam negeri. Semakin
banyak permintaan pasar, maka akan semakin besar pula peningkatan
ekonomi yang terjadi. Selain itu, terbukanya pasar yang luas mengundang
datangnya para investor asing untuk mendirikan bisnis di dalam negeri.
Pembukaan usaha baru maupun pengembangan usaha menjadi lebih besar
dapat memberikan lapangan pekerjaan. Hal ini dapat mengurangi adanya
pengangguran serta meningkatkan pendapatan per kapita masyarakat.
(Nainggolan, 2018)
c. Meningkatkan teknologi
Pasar bebas memungkinkan teknologi yang lebih maju dari luar negeri
untuk masuk dengan mudah ke dalam negeri. Dengan adanya pasar bebas,
peningkatan teknologi bisa dilakukan dengan mudah dan merata. Selain
meningkatkan teknologi, persaingan ketat pasar bebas juga menuntut
peningkatan sumber daya manusia suatu negara.
d. Memenuhi kebutuhan dalam negeri
Pasar bebas membantu pemerintah untuk memenuhi kebutuhan dalam
negeri. Tidak semua barang dapat diproduksi di dalam negeri, sebagian
barang harus diimpor untuk dapat memenuhi kebutuhan. Tidak adanya
biaya impor dan persaingan ketat akibat pasar bebas membuat pemerintah
dapat memenuhi kebutuhan dalam negeri dengan harga yang lebih murah.
C. Fungsi Pasar Bebas6
Pasar bebas memiliki fungsi didalam perekonomian negara diantara nya
akan dibahas dibawah ini.
1. Pasar bebas bisa memberikan informasi dan juga lebih tepat tentang harga
dan juga jumlah permintaan barang.

6
w, p. (20-43). kepemimpinan di era pasar bebas. jurnal hukum, 54.

96
2. Pasar bebas dapat memberikan perangsang pada para pengusaha agar
dapat mengembangkan usaha mereka.
3. Pasar bebas juga dapat memberikan perangsang pada para pengusaha agar
dapat memperoleh keahlian yang modern.
4. Pasar bebas juga dapat memberikan dan juga merangsang penggunaan
barang dan juga factor produksi dengan cara yang lebih efisien.
5. Pasar bebas dapat memberikan kebebasan dengan sepenuhnya pada
masyarakat agar dapat melakukan kegiatan ekonomi.
D. Manfaat dan Kelemahan Pasar Bebas
Pasar bebas memiliki manfaat yang bisa dirasakan dalam pertumbuhan
perekonomian sebuah negara. Manfaat-manfaat yang dirasakan adalah, setiap
orang menjadi bebas dalam memiliki kekayaan dan mengolah sumber daya
produksi mereka. Dengan begitu, kreativitas dari masyarakat akan lebih
berkembang. Lalu, karena pasar bebas menghasilkan persaingan, tiap
produsen menjadi dituntut untuk menciptakan produk produk yang
berkualitas. Tindakan para pengusaha pun menjadi lebih efisien dan efektif
karena mereka bergerak atas dasar prinsip ekonomi.7
Meskipun terkesan menguntungkan, metode ini memiliki beberapa
kelemahan yang harus diperhatikan, yakni:8
a. Kualitas produk yang kurang baik
Menurut Intelligent Economist, kekurangan utama dari free market adalah
kualitas produk yang kurang memadai. Hal ini terjadi karena tanpa
sangkut paut pemerintah, tujuan utama perusahaan adalah untuk
memaksimalkan jumlah profit. Terkadang, untuk mencapai target tersebut,
perusahaan tak ragu memotong biaya untuk keperluan produksi. Hasilnya,
produk yang diciptakan kurang berkualitas.
b. Monopoli perusahaan besar

7
Wijayanti. (2016). ekonomi pasar bebas. jurnal ekonomi islam, 5(4), 33-45
8
Ahmad, r. (2017). pasar bebas dalam perspektif islam. jurnal ekonomi islam, 4(2), h. 45-65.

10
7
Berikutnya, monopoli perusahaan raksasa merupakan kelemahan besar
dari sistem ekonomi pasar bebas. Hal ini terbentuk karena preferensi
customer terhadap satu perusahaan. Jika perusahaan ini terus menguasai
puncak pasar, institusi lainnya bisa mengalami kerugian. Selain itu,
perusahaan besar ini juga bisa menciptakan kapitalisasi pasar dengan nilai
yang berat sebelah.
c. Melonjaknya angka pengangguran dan ketidaksetaraan
Dalam ekonomi free market, kelompok masyarakat seperti orang tua,
anak-anak, dan orang yang tidak memiliki keterampilan khusus tidak akan
dapat bekerja. Mereka akan ditinggalkan oleh perekonomian dan hidup
tanpa pendapatan apa pun. Hal inilah yang nantinya akan menyebabkan
peningkatan angka kemiskinan dan ketidaksetaraan kelas.

11
8
BAB III

PENUTUP
A. Kesimpulan
Perdagangan bebas didalam ekonomi merupakan sebuah sistem
dimana harga untuk barang dan jasa ditentukan oleh pasar terbuka dan
konsumen, dimana hukum dan aturannya bebas dari ganggun pemerintah,
pengaturan harga (monopoli), atau kekuasaan lain. Selanjutnya, pasar bebas
bertujuan membuka peluang ekonomi, meningkatkan perekonomian,
meningkatkan teknologi, dan memenuhi kebutuhan dalam negeri.
Pasar bebas berfungsi sebagai pemberi informasi yang lebih tepat
tentang harga dan permintaan barang, Pasar bebas dapat memberikan
perangsang pada para pengusaha agar dapat mengembangkan usaha mereka.
Pasar bebas juga dapat memberikan perangsang pada para pengusaha agar
dapat memperoleh keahlian yang modern, dan banyak lagi.
Kemudian mengenai manfaat dan kelemahannya yaitu, kreativitas dari
masyarakat akan lebih berkembang, karena pasar bebas menghasilkan
persaingan, tiap produsen menjadi dituntut untuk menciptakan produk produk
yang berkualitas, namun rawan monopoli.

12
9
DAFTAR PUSTAKA
Herlan Firmansyah, dkk, Implikasi Globalisasi Ekonomi Dan Perdagangan Bebas
Terhadap Stabilitas Nilai Rupiah, Jurnal :Asy-Syariah, Vol. 17, No. 1, April 2015.

Atih Rohaeti Dariah, Perdagangan Bebas: Idealisme dan Realitas, Jurnal: Mimbar,
Vol. XXI, No. 1, Januari-Maret 2005.

Ania Symanska, Free Market Ekonomy and Capitalism, International Journal: Tax
Economicss and Management, Poland: University of Warnia and Mazury.

Nainggolan. (2018). strategi pengembangan bisnis di era pasar bebas. jurnal ekonomi.

w, p. (20-43). kepemimpinan di era pasar bebas. jurnal hukum

Wijayanti. (2016). ekonomi pasar bebas. jurnal ekonomi islam.

Ahmad, r. (2017). pasar bebas dalam perspektif islam. jurnal ekonomi islam.

13
10

Anda mungkin juga menyukai