Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH BISNIS DAN AKUNTANSI INTERNASIONAL

“PENGARUH FAKTOR BUDAYA BAGI PERDAGANGAN INTERNASIONAL”

Disusun Oleh :

KELOMPOK 3

MARIA ELMIANA BEBHE ODI 1710020022

SYALFA RAUFE 1710020024

TRISNAWATI NDU UFI 1710020025

CAECILIA ELCHYTA DUA SARENG 1710020026

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS NUSA CENDANA

KUPANG

2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Mahakuasa karena telah memberikan kesempatan
pada penulis untuk menyelesaikan makalah ini. Atas rahmat dan hidayah-Nya lah penulis
dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Pengaruh Faktor Budaya terhadap bagi
Perdagangan Internasional” tepat waktu.

Makalah “Pengaruh Faktor Budaya terhadap bagi Perdagangan Internasional”


disusun guna memenuhi tugas Bisnis dan Akuntansi Internasional pada program studi
akuntansi di Universitas Nusa Cendana. Selain itu, penulis juga berharap agar makalah ini
dapat menambah wawasan bagi pembaca tentang Faktor Budaya dalam Perdagangan
Internasional.

Penulis mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada Ibu Ita selaku dosen mata
kuliah. Tugas yang telah diberikan ini dapat menambah pengetahuan dan wawasan terkait
bidang yang ditekuni penulis. Penulis juga mengucapkan terima kasih pada semua pihak yang
telah membantu proses penyusunan makalah ini.

Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik
dan saran yang membangun akan penulis terima demi kesempurnaan makalah ini.

Kupang, Oktober 2020

Kelompok 3

ii
DAFTAR ISI

Cover......................................................................................................................................i

Kata Pengantar.......................................................................................................................ii

Daftar Isi................................................................................................................................iii

Bab I Pendahuluan.................................................................................................................1

1.1 Latar Belakang...........................................................................................................1


1.2 Rumusan Masalah......................................................................................................2
1.3 Tujuan........................................................................................................................2

Bab II Pembahasan.................................................................................................................3

2.1 Pengertian Perdagangan Internasional.......................................................................3


2.2 Faktor Pendorong Perdagangan Internasional...........................................................3
2.3 Elemen Budaya yang Mempengaruhi Perdagangan Internasional............................4
2.4 Pengaruh Bidaya terhadap Perdagangan Internasional..............................................6
2.5 Contoh Kasus.............................................................................................................7

Bab III Penutup......................................................................................................................9

3.1 Kesimpulan................................................................................................................9

Daftar Pustaka........................................................................................................................ix

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Ilmu ekonomi internasional adalah cabang ilmu ekonomi yang mempelajari segala
sesuatu mengenai hubungan ekonomi antar Negara. Hubungan ekonomi tersebut
mencakup tiga bentuk hubungan, pertama beruppa pertukaran hasil atau output
Negara satu dengan Negara lain, kedua berupa pertukaran atau aliran sarana produksi
atau factor produksi, dan ketiga berupa hubungan utang piutang antar Negara atau
hubungan kredit.
Bentuk hubungan tersebut merupakan permalasahan ekonomi internasioanl, yang
secara gratis besar menyangkut aspek : pola atau bentuk erdaganagan, harga ekspor
dan impor barang dagangan/barang modal, manfaat perdagangan, pengaruh
pendapatan nasional, mekanisme neraca pembayaran politik perdagangan luar negeri ,
persekutuan perdaganagn, modal luar negeri (investasi) dan transfer tekonologi.
Perdaganagn atau pertukaran berarti proses tukar-menukar yang dilakukan atas
kehendak sukarela dari masng-masing pihak ynag terlibat. Pada kenyataannya, dalam
memnuhi kebutuhannya suatu Negara belum mampu memproduksi barang sendiri
tanpa menerima bantuan dari Negara lain. Seiring dengan berkembangnya teknologi,
memungkinkan suatu Negara mengadakan hubungan dagang dengan Negara lain.
Oleh karena prose tukar-menukar tersebut dilakukan antar Negara, maka disebut
dengan perdagangan internasional.
Pemasaran internasional merupakan salah satu bentuk pemasaran yang telah lama
dilakukan oleh orang-orang terdahulu, banyak sejarah mencatat bahwa perdagangan
wilayah dilakukan oleh orang-orang terdahulu. Kini pemasaran internasonal telah jauh
mengalami perubahan. Setiap pelaku usaha faham mengenai seluk beluk daerah
pemasarannya agar kegiatan usahanya dapat bertahan dan sukses melakukan
kegiatannya secara global, saat ini daerah pemasaran internasional sudah semkain
berkembang dan menjadi lebih kompleks serta luas, karena daerah pemasaran
internasioanl dibedakan berdasarkan batas wilayah Negara yang memiliki
karakteristik yang berbeda satu sama lainnya. Sehingga perusahaan yang akan sukses
dan berhasil dalam melakukan pemasaran internasional adalah perusahaan yang dapat
mengetahui seluk-beluk daerah pemasarannya dengan baik.
Salah satu aspek yang paling berpengaruh dalam perdagangan internasional
adalah factor budaya. Perdagangan internasional harus mengetahui pengaruh budaya
dan harus menyiapkan diri untuk menghadapi tantangan yang akan dihadapi akibat
adanya aspek budaya ini. Hal ini karena setiap daerah dan batas wilayah memiliki
budaya yang berbeda-beda. Sehingga dalam membuat produk, budaya merupakan
salah satu factor yang akan mempengaruhi karakteristik produk tersebut.
Berdasarkan uraian sebelumnya, kami membuat makalah yang berjudul “pengaruh
factor budaya bagi perdagangan internasional”

1
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari perdagangan internasional ?
2. Apa saja factor pendorong perdagangan internasional ?
3. Apa saja elemen budaya yang mempengerauhi Perdagangan Internasional ?
4. Bagaimana pengaruh factor budaya terhadap Perdagangan Internasional ?

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian dari perdagangan internasional.
2. Untuk megetahui factor pendorong perdagangan internasioanl.
3. Untuk mengetahui elemen budaya yang mempengaruhi perdagangan
internasional.
4. Untuk mengetahui pengaruh factor budaya terhadap perdagangan internasional.

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Perdagangan Internasional


Perdagangan atau pertukaran berarti proses tukar menukar yang dilakukan atas
kehendak sukarela dari masing-masing pihak yang terlibat. Pada kenyataanya dalam
memenuhi kebutuhannya suatu Negara belum mampu memproduksi barang sendiri
tanpa menerima bantuan dari Negara lain. Seiring dengan berkembangnya teknologi,
memungkinkah suatu Negara mengadakan hubungan dagang dengan Negara lain atau
mengadakan kegiatan ekspor dan impor.noleh karena tukar-menukar tersebut
dilakukan antar Negara, maka disebut dengan perdaganagn internasional.
Perdagangan internasional dapat didefiniskan sebagai kegiatan transaksi
dagang antara suatu Negara dengan Negara lain, baik mengenai barang ataupun jasa-
jasa, dan dilakukan melewati batas daerah suatu Negara. Misalnya Indonesia
mengadakan hubungan dagang dengan Perancis, Jepang, Cina, Amerika
Serikat,Singapura,Malaysia dan lain-lain. Dengan demikian perdaganagn antarnegara
memungkinkan terjadinya :
a. Tukar-menukar barang-barang dan jasa-jasa.
b. Pergerakan sumberdaya melalui batas Negara, baik sumber daya alam,
sumber daya manusia, maupun sumber daya modal.
c. Pertukaran dan perluasan penggunaan teknologi, sehingga dapat
mempercepat pertumbuhan ekonomi Negara-negara yang terlibat di
dalamanya.
d. Memengaruhi perkembangan ekspor dan impor serta Neraca Pembayaran
Internasional (NPI) atau Balanace of Payment.
e. Kerja sama ekonomi antar negara di dunia.

2.2 Faktor-Faktor Pendorong Perdaganagn Internasional


Beberapa factor yang menyebabkan terjadinya perdagangan internasional dapat
diuraikan sebagai berikut :
1. Perbedaan sumber alam
Suatu Negara mempunyai kekayaan alam yang berbeda, sehingga hasil
pengolahan alam yang dinikmati juga berbeda. Oleh karena sumber kekayaan
alam yang dimiliki suatu Negara sangat terbatas,s ehingga diperlukan tukar-
menukar atau perdagangan.
2. Perdagangan factor produksi
Selain factor produksi alam, suatu Negara mempunyai perbedaan kemampuan
tenaga kerja, besarnya modal yang dimiliki, dan keterampilan seorang pengusaha.
Oleh karena itu, produk yang dihasilkan oleh suatu Negara juga mengalami
perbedaan, sehingga dibutuhkan adanya perdagangan.
3. Kondisi ekonomis yang berbeda
Karena adanya perbedaan factor produksi yang mengakibatkan perbedaan hiaya
produksi yan dikeluarkan untuk membuat barang, maka bisa jadi dalam suatu

3
Negara memerlukan biaya tinggi untuk memproduksi barang tertentu. Sehingga
Negara tersebut bermaksud mengimpor barang dari luar negeri karena biayanya
dianggap lebih murah.
4. Tidak semua Negara dapat memproduksi sendiri suatu barang
Karena keterbatasan kemampuan suatu Negara,baik kekayaan alam maupun yang
lainyya, maka tidak semua barang yang dibutuhkan oleh suatu Negara mampu
untuk diproduksi sendiri, untuk itulah diperlukan tukar-menukar antarbangsa.
5. Adanya motif keuntungan dalam perdagangan
Biaya yang dikelurkan untuk memproduksi suatu barang selalu terdapat
perbedaan. Adakalanya suatu Negara lebih utnung melakukan impir daripada
memproduksi sendiri. Namun, adakalanya lebih menguntungkan kalau dapat
memprodujsi sendiri barang tersebut, karena biaya produksinya lebih mudah. Oleh
karena itu, negaranegara tersebut akan mencari keuntungan dalam
memperdagangkan barang hasil produksinya.
6. Adanay persaingan antar pengusaha dan antar Negara
Persaingan ini akan berakibat suatu Negara meningktakna kualitas barang hasil
produksi dengan biaya yang ringan, sehingga dapat bersaing dalam dunia
perdagangan.

2.3 Elemen Budaya yang Memoengaruhi Perdagangan Internasional

Budaya terdiri dari banyak komponen yan gsaling berhubungan satu sama
lain. Pengetahuan tentang budaya memerlukan pemahaman yang mendalam dari
bagian-bagian yang berbeda. Adapun elemen-elemen budaya yang memiliki pengaruh
terhadap perdagangan internasional adalah :

1. Materi Hidup (Material Life)


Komponen utama dari kebudayaan adalah aspek materialnya. Kehidupan
material terutama mengacu pada teknologi yang digunakan untuk
memproduksi, mendistribusikan, dan mengkonsumsi barang dan jasa
dalam masyarakat. Perbedaan dalam lingkungan material menjelaskan
mengenai perbdedaan dalam tingkat dan jenis permintaan barang
konsumsi. Utnuk menjembatani perbedaan materi lingkungan hidup,
pemasar sering dipaksa untuk beradaptasi penawaran produk mereka
misalnya, industry minuman ringan. Di banyak Negara di luar Amerika
Serikat, toko-toko memiliki ukuran rak yang sangat terbatas, dan lemari es
dengan kapasitas jauh lebih kecil dibandingkan dengan Amerika Serikat.
Akibatnya minuman ringan di jual dalam ukuran yang lebih kecil seperti
setengah liter dan satu liter, berbeda dengan yang dijual di Amerika yang
biasa menjual kemasan 2 liter.
2. Bahasa (Languange)
Bahasa merupakan tantangan yang dihadapi oleh perdagangan
internasional. Bahasa sering digambarkan sebagai elemen yang paling
penting dalam melakukan interaksi social. Bahasa merupakan sarana yang

4
digunkan untuk berkomunikasi dan berinteraksi di dalam lingkungan. Dua
aspek bahasa menjadi dasar bagi pemasaran internasional adalag (1)
penggunaan bahasa sebagai alat komunikasi dalam budaya dan (2)
keragaman besar bahasa di seluruh dunia.
3. Interaksi social
Sebuah aspek penting dari budaya adalah interaksi social antara orang-
orang. Interaksi social mengacu pada cara di mana anggota masyarakat
berhubungan satu sama lain. Mungkin ungkapkan yang paling penting dari
interaksi social adalah konsep kekerabatan. Kosnep ini bervariasi secara
dramatis di seluruh masyarakat. Sebagai contoh, dalam budaya Cina,
guanxi merupakan bentuk penting dari interaksi social dalam kinteks
bisnis. Gaunxi, yang kira-kira berarti koneksi, sangat penting dalam
berbagai situasi seperti untuk melakukan kesepakatan negosiasi, karena itu
sangat penting untuk membangun Guanxi di Cina melalui program
pendidikan eksekutif, di mana eksekutif senior dari berbagai industri dan
kota dapat bertemu dan berinteraksi.
4. Estetika
Estetika mengacu pada ide-ide dan persepsi bahwa budaya sangat
menjunjung tinggi keindahan dan rasa yang baik. Di wilayah Asia-Pasifik,
ekspresi estetika didorong oleh 2 prinsip : (1) kompleksitas dan dekorasi
berbagai bentuk dan warna), (2) harmoni dan pandangan mengenai alam
(misalnya, pegunungan , bunga pohon-pohon). Estetika memainkan peran
utama dalam merancang visual dari produk, termasuk komponen seperti
kemasan dan logo. Serangkaian studi tentang desain logo merek di
Singapura dan China menyarankan bahwa perusahaan harus memilih
desain logo yang rumit (kompleks, mendalam, aktif), harmonis (simetri,
kesimbangan), dan natural. Di sisi lain warna juga memiliki arti yang
berbeda dan banding estetika.
5. Agama
Agama memainkan peran penting dalam banyak masayarakat. Ketika
agama adalah bagian penting dari kehidupan konsumen, perusahaan harus
dapat menyadarainya. Dalam masyarakat Islam, perusahaan dapat
memperluas daya tarik merek mereka dan mengembangkan bisnis mereka
dengan terlibat dengan konsumen Muslim dengan memastikan bahwa
produk-produk yang dijual adalah halal dan menempelkan logo halal pada
setiap produk yang akan di pasarkan.
6. Pendidikan
Pendidikan adalah salah satu instrument utama untuk penyaluran budaya
dari satu generasi ke generasi berikutnya. Dua aspek pendidikan yang
penting bagi pemasar internasional adalah tingkat pendidikan dan kualitas
pendidikan tersebut. Sangat penting bagi perusahaan untuk memperhatikan
kualitas dari pendidikan. Pendidikan merupakan suatu jembatan untuk
memenuhi kebutuhan bisnis. Contohnya 51 perusahaan teknologi yang
beroperasi di India menghadapi masalah, dimana perguruan tinggi di India

5
menghasilkan banyak lulusan teknik, tetapi 85 persen dari mereka menurut
sebuah [erkiraan tidak siap untuk bekerja setelah lulus.
7. System nilai
Semua budaya memiliki system nilai yang membentuk masyarakat norma
dan standard. Norma-norma mempengaruhi sikap masyarakat terhadap
obyek dan kode perilaku. Dari sudut pandang pemasaran internasioanl.
System nilai masyarakat memiliki kedudukan yang sangat penting. Sikap
local terhadap budaya asing akan mendorong posisi produk dan keputusan
dalam melakukan desain produk. Di banyak negaa, barang yang memiliki
karakter Amerika sangat dihargai. Perusahaan-perusahaan AS mampu
memanfaatkan sentiment tersebut dengna menggunakan karakter
Americana sebagai instrument penjualan. Michelhenny menjual Tabasco
dengan label produk yang sama di seluruh dunia menekankan karakter
Amerikan dalam setiap produk yang dijualnya.

2.4 Pengaruh Budaya terhadap Perdagangan Internasional

Karena perbedaan budaya terdapat di seluruh Negara, sebuah pemahaman dari


pengaruh budaya dalam perdagangan internasional merupakan hal penting untuk
diketahui manajamen internasional. Jika manajer internasional tidak mengetahui
sesuatu tentang budaya dari Negara lain yang mereka tuju untuk berbisnis, maka hal
tersebut akan menimbulkan bencana bagi perusahaan.

Keberagaman budaya membuat konsumen di seluruh dunia memiliki


kebutuhan yang beragam pula. Olehs ebab itu, para pelaku bisnis internasional ini
menyiasati dengan melakukan penyesuaian diri dan mengedukasi akan budaya di
masing-masing wilaya sekaligus target pemasaran. Proses penyesuaian antara budaya
yang lain dan khusus merupakan kendali kesuksesan operasional di level internasional
(Czinkota & Ronkaainen, 2013). Adapun dampak social budaya dalam perdaganagn
internasional dapat dikaji melalui tujuh aspek yakni :

1. Penggunaan bahasa dimana bahasa menjadi elemen penitng dalam


kegiatan berbisnis. Bagi perusahaan multinasional, bahasa berfngsi untuk
memperlancar komunikasi efektif dengan masyarakat local dan
mengumpulkan informasi.
2. Agama. Dimana ahama juga menjadi factor dominan dalam bisnis
internasional karena agama dapat mempengaruhi hamper segala aspek
perilaku individu maupun kelompok. Tingkat sensitivitas para pelaku
bisnis akan keberagaman agama/ keyakinan di suatu Negara serta
pengetahuan tentang regulasi agama yang mengikat target konsumen dapat
mempermudah kegiatan bisnis.
3. Sartifikasi social, dimana budaya ini membagi tingkatan masyarakat
berdasarkan atas ras, entitas, usia , keluarga bahkan Gender.

6
4. Motivasi kerja, budaya mengkonstruksi motivasi seorang individu untuk
bertindak berdasarkan kebutuhan material, kebutuhan hingga capaian
kesuksesan.
5. Relasi antar manusia yang berkaitan dengan stratifikasi social dimana
budaya membuat suatu konteks manusia yang saling membutuhkan satu
sama lain dengan perbedaan pola-pola interaksi.
2.5 Contoh kasus

Disney in France

Disney sebagai perusahaan yang mengembangkan konsep taman


hiburan dalam bisnisnya telah berhasil meraih keuntungan di Amerika Serikat
dan Jepang. Langkah selanjutnya yang dilakukan Disney adalah mencoba
memasuki pasar Eropa, dalam hal ini Paris sebagai target utamanya. Mengapa
Paris yang dijadikan kota yang akan dibangun taman hiburan berikutnya?
Mengapa tidak memilih kota yang lain?

Disney berargumen bahwa Paris dipilih karena beberapa


alasan, pertama sekitar 17 juta orang eropa tinggal kurang dari dua jam
perjalanan menuju Paris, dan sekitar 310 juta dapat terbang ke Paris pada
waktu yang sama. Kedua, besarnya perhatian pemerintah kota paris yang
menawarkan lebih dari satu milyar dollar dalam berbagai insentif, dan
ekspektasi bahwa proyek ini akan menciptakan 30000 lapangan pekerjaan.

Namun apa yang terjadi? Dalam pelaksanaanya Disney mengahadapi


beberapa masalah antara lain berupa boikot acara pembukaan oleh menteri
kebudayaan Perancis, dan kegagalan Disney untuk memperoleh target
pengunjung yang datang dan pendapatan yang diharapakan. Mengapa bisa?
Hal ini disebabkan karena Disney kesalahan asumsi terhadap selera dan
pilihan dari konsumen di Perancis. Ini disebabkan karena perbedaan budaya,
Disney menganggap pola budaya perusahaan yang telah berhasil dijalankan di
Amerika Serikat dan Jepang akan berhasil pula di Perancis, ternyata tidak.
Sebagai contoh, pertama, kebijakan disney untuk tidak menyediakan minuman
alkohol di taman hiburan, berakibat buruk karena di Paris sudah menjadi
kebiasaan untuk makan siang dengan segelas wine. Kedua asumsi bahwa hari
jumat akan lebih ramai dari hari minggu, ternyata berkebalikan. Ketiga,
Disney tidak menyediakan sarapan pagi berupa bacon dan telur seperti yang
dinginkan oleh konsumen, tapi malah menyediakan kopi dan Croissant.

Begitu juga dengan model kerja tim yang diterapkan, disney mencoba
menerapakan model kerja tim yang serupa dilakukan di USA dan Jepang, yang
tidak dapat diterima oleh karyawan Disney di Paris. Juga kesalahan perkiraan
Disney bahwa orang Eropa akan menghabiskan waktu lam di taman mereka,
ternyata keliru.

Kegagalan dan kesalahan pola budaya perusahaan yang dilakukan


Disney di Paris, disebabkan oleh adanya kesalahan penafsiran budaya. Disney
beranggapan bahwa apa yang diterapakan dan sukses di USA dan jepang akan
sukses pula di Perancis. Disney seharusnya mengadakan riset dahulu tentang

7
bagaimana budaya orang Perancis agar pola budaya perusahaan dapat
disesuaikan dengan kultur setempat dan diterapkan di Perancis. Dan setelah
Disney merubah strateginya yaitu dengan merubah nama perusahaannya
menjadi Disney land Paris, merubah makanan dan pakaian yang ditawarkan
sesuai pola budaya setempat, harga tiket dipotong sepertiganya, terbukti
jumlah pengunjung Disney di Paris mengalami kenaikan.

8
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
1. Perdagangan internasional dapat didefiniskan sebagai kegiatan transaksi dagang
antara suatu Negara dengan Negara lain, baik mengenai barang ataupun jasa-jasa,
dan dilakukan melewati batas daerah suatu Negara
2. Beberapa factor yang menyebabkan terjadinya perdagangan internasional dapat
diuraikan sebagai berikut :
1) Perbedaan sumber alam
2) Perdagangan factor produksi
3) Kondisi ekonomis yang berbeda
4) Tidak semua Negara dapat memproduksi sendiri suatu barang
5) Adanya motif keuntungan dalam perdagangan
6) Adanya persaingan antar pengusaha dan antar Negara
3. Adapun elemen-elemen budaya yang memiliki pengaruh terhadap perdagangan
internasional adalah :
1) Materi Hidup (Material Life)
2) Bahasa (Languange)
3) Interaksi social
4) Estetika
5) Agama
6) Pendidikan
7) System nilai

4. Karena perbedaan budaya terdapat di seluruh Negara, sebuah pemahaman dari


pengaruh budaya dalam perdagangan internasional merupakan hal penting untuk
diketahui manajamen internasional. Jika manajer internasional tidak mengetahui
sesuatu tentang budaya dari Negara lain yang mereka tuju untuk berbisnis, maka
hal tersebut akan menimbulkan bencana bagi perusahaan.

9
DAFTAR PUSTAKA

http://bisnisinternas.blogspot.com/2014/10/kasus-bisnis-internasional.html

https://www.academia.edu/34127964/
_Pengaruh_Faktor_Budaya_dan_Etika_Terhadap_Bisnis_Internasional_Tugas_International_
Business

http://yeny-novita-ambarsari-fisip16.web.unair.ac.id/artikel_detail-235343-Bisnis
%20Internasional%20(MNU%20301)-Signifikasi%20Faktor%20Sosial%20dan%20Budaya
%20dalam%20Bisnis%20Internasional.html

10

Anda mungkin juga menyukai