Dosen Pengampu:
Dr. Viviane Manoppo, ME
Disusun Oleh:
Gabriella Alvionita Piter 20302006
Glorya Theresa Gultom 20302217
Veronica Paola 20302123
Yan Christofel Paransi 20302211
Winda Revillia Lendeon 20302002
Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa. Karena atas
rahmat dan karunia-Nya, kelompok dapat menyelesaikan Makalah Bisnis Internasional
ini dengan tepat waktu.
Dalam menyusun Makalah ini, kelompok banyak mendapatkan perhatian dari
berbagai pihak yang telah membantu, membimbing dan mengarahkan sampai dengan
terwujudnya makalah ini. Maka daripada itu kelompok mengucapkan kata terimakasih
yang sebesar-besarnya kepada;
1. Dosen Mata Kuliah Bisnis Internasional, Nci Dr. Viviane Manoppo, ME
2. Seluruh rekan-rekan Mahasiswa-Mahasiswi Program Studi Manajemen yang
juga turut membantu penyusunan makalah ini.
Kelompok menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna. Hal ini
dikarenakan terbatasanya kemampuan kelompok yang masih dalam tahap pembelajaran.
Oleh karena itu kritik dan saran yang bersifat membangun senantiasa kelompok
harapkan, demi penyusunan makalah dimasa yang akan datang. Semoga makalah ini
dapat bermanfaat khususnya bagi kelompok dan umumnya bagi pembaca.
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................. ii
DAFTAR ISI................................................................................................. iii
BAB I ǁ PENDAHULUAN.......................................................................... 1
1.1. Latar Belakang ......................................................................... 1
1.2. Rumusan Masalah..................................................................... 1
1.3. Tujuan Pembahasan.................................................................. 2
BAB II ǁ RANCANGAN KERANGKA BERPIKIR PENGAMBILAN
KEPUTUSAN............................................................................................... 3
2.1. Sistem Perdagangan Internasional............................................ 3
2.1.1. Pengertian Sistem Perdagangan Internasional.............. 4
2.1.2. Perdagangan Internasional Menurut Para Ahli............. 5
2.1.3. Ciri-Ciri Perdagangan Internasional.............................. 5
2.2. Sejarah Perdagangan Internasional........................................... 6
2.3. Manfaat dan Tujuan Perdagangan Internasional....................... 8
2.4. Faktor-Faktor Perdagangan Internasional................................. 10
2.4.1. Faktor Penghambat........................................................ 10
2.4.2. Faktor Penggerak........................................................... 11
2.5. Kerugian dan Kebijakan Perdagangan Internasional................ 13
BAB III ǁ PENUTUP................................................................................... 14
3.1. Kesimpulan............................................................................... 14
3.2. Saran.......................................................................................... 14
DAFTAR PUSTAKA................................................................................... iv
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
3. Proses apa saja yang harus dilewati untuk memasuki perdagangan
internasional ?
2
BAB II
SISTEM PERDAGANGAN INTERNASIONAL
3
2.1.1 Pengertian Perdagangan Internasional
Perdagangan internasional adalah perdagangan yang dilakukan oleh
penduduk suatu negara dengan penduduk negara lain atas dasar
kesepakatan bersama. Penduduk yang dimaksud dapat berupa
antarperorangan (individu dengan individu), antara individu dengan
pemerintah suatu negara atau pemerintah suatu negara dengan pemerintah
negara lain. Perdagangan internasional merupakan hubungan
kegiatanekonomi antarnegara yang diwujudkan dengan adanya proses
pertukaran barangatau jasa atas dasar suka rela dan saling menguntungkan.
Perdagangan internasional adalah perdagangan yang dilakukan oleh
penduduk suatu negara dengan penduduk negara lain atas dasar
kesepakatan bersama. Penduduk yang dimaksud dapat berupa
antarperorangan (individudengan individu), antara individu dengan
pemerintah suatu negara atau pemerintah suatu negara dengan pemerintah
negara lain. Di banyak negara, perdagangan internasional menjadi salah
satu faktor utama untuk meningkatkan GDP (Gross Domestic Product).
Setiap negara pada dasarnya tidak dapat memenuhi kebutuhan warga
negaranya sendiri. Kerap kali pemerintah harus memenuhi kebutuhan
masyarakat dengan bergantung pada negara lain. Hal ini-lah yang
membentuk perdagangan internasional.
Tidak terpenuhinya kebutuhan suatu negara akan barang dan jasa
disebabkan oleh banyak faktor. Misalnya sumber daya alam (SDA),
teknologi, kondisi budaya, dan lain sebagainya. Tak hanya dilakukan oleh
instansi pemerintah, perdagangan internasional juga dapat dilakukan
secara individu. Sebagaimana diketahui, dalam setiap aktivitas
perdagangan terdapat jenis dan sistem tertentu yang mengatur agar proses
tersebut dapat berjalan baik dan tidak melanggar aturan internasional.
Kebutuhan bersama dalam hal ini berupa kebutuhan penduduknya.
Kesepakatan bisnis bisa dilakukan antar-individu, individu dengan
pemerintah negara lain, dan antar-pemerintah negara yang terkait.
4
2.1.2 Ciri-Ciri Perdagangan Internasional
Menggunakan mata uang asing yang disepakati.
Memiliki lingkup yang lebih luas dan tidak mengenal batas negara.
Perselisihan perdagangan akan diselesaikan dengan hukum
internasional.
Memiliki standar mutu khusus yang harus dipenuhi, seperti ISO 4000,
ISO 9000, dan lain-lain.
5
Dalam menjelaskan sejarah sistem perdagangan dunia penulis membagi
menjadi empat periode yaitu, pertama pada periode tahun 1500-1700 dimana
pada masa tersebut muncul konsep merkantilisme sebagai dasar filosofi negara
barat, kedua pada periode tahun 1815-1914 yang di kenal sebagai zaman
keemasan perdagangan dunia dimana dimulai dari berakhirnya Perang Napoleon
hingga pecahnya Perang Dunia I dan berjalannya sistem perekonomian
liberalisme, ketiga pada periode tahun 1918-1941 atau dikenal dengan periode
fragmentasi dan mulai pecahnya Perang Dunia II dan krisis melanda berbagai
negara sehingga menimbulkan kegaduhan suasana internasional yang
menimbulkan konflik bukan hanya ekonomi melainkan konflik politik dan
militer, keempat pada periode tahun 1945-1994 atau pasca Perang Dunia II
dimana muncul sistem bipolaritas yang menyebabkan negara-negara di dunia
menjadi dua blok yaitu blok barat dan blok sosialis-marxis dan pada masa inilah
muncul upaya-upaya yang dilakukan negara untuk membuat suatu perundingan
yang menghasilkan regulasi dan peraturan mengenai perdagangan.
Diawali dengan kolonialisme yang dilakukan oleh negara-negara barat
yang pada awalnya kolonialisme yang dilakukan bertujuan untuk menjajah
daerah tersebut untuk mencari dan mengambil rempah-rempah dan hasil tropis.
Namun dalam perkembangannya kegiatan perdagangan tersebut menimbulkan
banyak masalah pada daerah jajahan,sehingga negara-negara penjajah mulai
melakukan tindakan militer dalam menyelesaikan masalah tersebut. Yang pada
awalnya negara barat hanya ingin menggali potensi alam di negara-negara Asia
dan Afrika berubah menjadi keinginan untuk menguasai dalam hal politik
melalui tindakan militer. Pada masa itu negara-negara Eropa memegang
kekuasaan melalui paham merkantilisme. Merkantilisme digunakan sebagai
landasan pemikiran kemajuan di kawasan Eropa. Pada masa itu pertama kalinya
bagi Eropa yang pada awalnya berasal dari zaman feodalisme yang
memaksimalkan ekonomi yang bersifat lokal menjadi lebih membuka hubungan
dagang dengan wilayah di luar Kawasan Eropa.
Kegiatan perdagangan yang semakin meningkat diberbagai kawasan
memunculkan kelas sosial yang memiliki fasilitas produksi, transportasi,
6
manufaktur yang sistematis dan pragmatis. Kelas ini menjadi sumber dana dari
kerajaan, meskipun kerajaan masih memegang kekuasaan politik. Sebelum masa
merkantilisme kekuasaan politik dimiliki oleh masing-masing bangsawan lokal
namun pada masa ini upaya pemerintah untuk sentralisasi terbilang berhasil.
Dinamika yang terjadi di Eropa pada masa itu menjadikan kegiatan ekonomi dan
politik di Eropa menjadi semakin terpusat dan terus meningkatkan kegiatannya
bukan hanya pada kawasan lokal namun melakukan kegiatan perdagangan ke
luar negeri. Dalam meningkatkan kegiatan perdagangan seluruh bangsawan
lokal bergerak dibawah kekuaaan raja yang absolut. Pada masa ini kegiatan
ekonomi difokuskan kepada mencari sumber daya sebanyak mungkin.
Pendapatan yang didapatkan dari kegiatan ini akan menjadi sumber dana dari
kegiatan militer yang dilakukan dalam perang. Kekayaan yang paling dicari
pada zaman merkantilisme adalah dalam bentuk logam mulia, emas dan perak.
Selama perang dunia II negara-negara di berbagai belahan dunia
mengalami krisis ekonomi yang terus meningkat. Hingga pada akhir perang
dunia II tahun 1944 di bentuklah sebuah konferensi moneter internasional yang
dilakukan oleh negara-negara sekutu. Pertemuan tersebut menghasilkan sebuah
sistem yang bertujuan untuk menyelesaikan masalah-masalah perekonomian di
dunia. Pada Konferensi yang dilakukan di Bretton Woods, warga internasional
menyetujui pembentukan IMF (International Monetary Fund) yang kemudian
pada 27 Desember 1945 dibentuk, begitu pula sebuah lembaga yang
direncanakan sebagai sumber dana yang membantu rekonstruksi negara-negara
yang rusak pasca perang dunia II yaitu IBRD (International Bank for
Reconstruction and Development) atau yang sekarang dikenal dengan World
Bank. Berbeda dengan lembaga-lembaga tersebut lembaga perdagangan masih
mengalami kendala dimana pada awalnya direncanakan pembentukan sebuah
lembaga perdagangan internasional yang dinamakan ITO (International Trade
Organization) sebagai payung penyelesaian masalah perdagangan dunia namun
Amerika Serikat tidak menyetujui pendiriannya. Hingga pada tahun 1947
disepakati pembentukkan GATT (General Agreement on Trade and Tariffs)
yang bertujuan untuk mengurangi hambatan perdagangan baik hambatan tarif
7
maupun hambatan non tarif.8 Namun dalam penilitian ini tidak membahas
keberadaan IMF karena berada diluar batasan penelitian sehingga hanya
berfokus pada keberadaan World Bank dan GATT atau yang sekarang dikenal
dengan WTO (World Trade Organization).
8
Tujuan: Perdagangan internasional memiliki tujuan utama yaitu untuk
meningkatkan Gross Domestic Product atau GDP, artinya perdagangan
internasional bertujuan untuk meningkatkan total nilai dari produksi barang
maupun jasa yang dijual oleh suatu negara pada negara lain selama satu tahun
lamanya.
1. Menaikan Devisa Negara
Tujuan yang pertama dari kebijakan perdagangan internasional adalah guna
menaikan devisa negara melalui pertukaran perdagangan dengan cara
mengimpor maupun mengekspor barang yang ada di dalam ke luar negeri
dan begitu pula sebaliknya. Apabila devisa negara meningkat, maka akan
menyebabkan beberapa hal ini.
2. Pertumbuhan ekonomi
Pertumbuhan ekonomi atau kenaikan produk nasional bruto (GDP) ini
dihasilkan melalui faktor produksi milik warga negaranya yang tinggal di
dalam maupun luar negeri dan warga negara yang tinggal di dalamnya
maupun yang tinggal di luar negeri tidak termasuk dalam GDP, jadi hanya
faktor produksinya saja.
3. Mempengaruhi stabilitas harga barang ekspor
Stabilitas harga yang dimaksud merupakan cara pemerintah
mempertahankan harga ketika terjadi fenomena inflasi yang mulai meninggi.
Inflasi sendiri merupakan peningkatan ketersediaan uang, sehingga dapat
menyebabkan kenaikan harga barang.
4. Eksistensi tenaga kerja
Eksistensi tenaga kerja merupakan salah satu faktor yang dapat
memengaruhi kelancaran dari segala tindakan yang berhubungan dengan
pengadaan barang maupun jasa. Pertumbuhan ekonomi yang terjadi di suatu
negara dapat membuat perusahaan pengekspor akan menerima banyak
pesanan, sehingga perusahaan akan membutuhkan tenaga kerja tambahan
agar dapat menyelesaikan pesanan permintaan konsumen.
5. Memenuhi Kebutuhan di Negara Lain
Kerjasama perdagangan internasional dapat membuat negara lain yang tidak
memiliki barang maupun jasa yang diinginkan menjadi terpenuhi.
Contohnya, Indonesia merupakan salah satu negara di Asia yang mengolah
kedelai menjadi tempe, berbeda dengan negara di Eropa maupun Amerika.
Perdagangan internasional dilakukan dan disetujui oleh kedua negara yang
bekerja sama untuk memenuhi kebutuhan yang ada di negara lain, ketika
negara tersebut tidak dapat memproduksi kebutuhan yang dimaksud. Alasan
tak dapat memproduksi kebutuhan tersebut bisa bermacam-macam salah
satunya adalah iklim negara yang berbeda.
6. Memperoleh Keuntungan Internal serta Eksternal
9
Kebijakan perdagangan internasional ini tentu memiliki tujuan untuk
mendapatkan keuntungan secara internal maupun eksternal. Seperti yang
telah dijelaskan sebelumnya, negara tidak akan mampu untuk memenuhi
kebutuhan penduduknya apabila negara tersebut tidak melakukan kerja sama
dengan negara lain dan hanya mengandalkan dana atau anggaran dari
pungutan pajak saja.
7. Memperluas Pasar
Tujuan dari perdagangan internasional selanjutnya adalah untuk memperluas
pasar. Perdagangan internasional memiliki tujuan agar sebuah perusahaan
yang ada dalam negara tersebut dapat menjalankan mesin produksinya secara
maksimal dan dapat menjual stock produknya tanpa perlu mengkhawatirkan
kelebihan produksi yang dapat mengakibatkan turunnya harga produk
maupun jasa yang dijual.
8. Transfer Teknologi Modern
Perdagangan internasional juga dilakukan demi memperoleh keuntungan
dalam hal teknologi modern yang tidak bisa atau belum diproduksi atau
diperoleh dari dalam negeri, sehingga membutuhkan kerja sama dengan
pihak luar.
10
3. Terjadinya konflik pada suatu negara
Dalam hal ini, konflik yang dimaksud, seperti kekacauan politik,
peperangan kerusuhan, dan sebagainya. Jika terjadi konflik pada
suatu negara maka proses perdagangan internasional menjadi
terganggu.
4. Kegiatan ekspor dan impor yang terlalu lama
Kegiatan ekspor dan impor menjadi peran penting dalam terjadinya
perdagangan internasional. Namun, kegiatan ini harus melewati bea
impor dan bea ekspor pada suatu negara sehingga kegiatan ekspor
dan impor membutuhkan waktu yang lama. Waktu yang lama dalam
kegiatan ekspor dan impor merupakan hambatan dalam perdagangan
internasional.
5. Kualitas sumber daya manusia yang rendah
Kualitas sumber daya manusia yang baik akan menghasilkan proses
produksi yang maksimal. Jika suatu negara tidak memiliki sumber
daya alam yang banyak maka negara tersebut bisa memaksimalkan
sumber daya manusianya. Dengan demikian, kekurangan atau tidak
ada sumber daya manusia yang baik merupakan hambatan dalam
perdagangan internasional.
6. Organisasi ekonomi regional pada suatu negara
Pada saat ini, organisasi ekonomi regional sudah banyak
berkembang. Namun, perkembangan ini menjadi hambatan dalam
proses terjadinya perdagangan internasional karena hanya negara
anggota dari organisasi tersebut yang diberi akses ketika melakukan
perdagangan internasional.
11
dilakukan supaya kuantitas dan kualitas produksi di suatu negara bisa
berjalan dengan lancar.
2. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek)
Setiap negara mengalami perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi (iptek) yang berbeda-beda. Karena hal inilah yang
membuat suatu negara ingin melakukan perdagangan internasional
agar perkembangan iptek di negaranya tidak tertinggal dengan negara
lain.
3. Terjadinya kelebihan produksi sehingga memerlukan perluasan usaha
Jika suatu negara mengalami kelebihan produksi (barang) maka
barang itu lebih baik di jual ke negara lain. Siapa tahu saja negara
lain sedang membutuhkan barang tersebut dan negara yang menjual
kelebihan produksi akan mendapatkan keuntungan. Hal seperti ini
bisa menjadi penggerak untuk melakukan perdagangan internasional.
4. Warga negara lain memiliki ketertarikan pada suatu produk yang
sama
Perkembangan globalisasi tidak menutup kemungkinan bahwa akan
ada warga negara lain yang menyukai produk dalam negeri. Dengan
adanya hal seperti ini maka perdagangan internasional harus
dilakukan karena untuk memenuhi keinginan atau kesukaan warga
dari negara tersebut.
5. Adanya keinginan untuk menjalin kerja sama dengan negara lain
Salah satu kerja sama yang bisa dilakukan dengan negara lain adalah
melakukan perdagangan internasional karena dengan perdagangan
internasional maka kedua negara atau lebih akan mendapatkan
keuntungan yang sama. Dengan adanya kerja sama seperti ini maka
hubungan antar negara bisa berjalan dengan baik.
6. Adanya kemajuan telekomunikasi, informasi, dan transportasi
Kemudahan informasi yang didapatkan membuat kehidupan sosial
budaya pada warga negara lain menjadi mudah diketahui. Jika sosial
dan budaya dalam negeri sudah diketahui oleh negara lain maka bisa
saja warga negara itu berwisata ke dalam negeri sehingga pariwisata
dalam negeri akan memperoleh keuntungan.
7. Memperluas pasar
Dengan memperluas pasar maka produksi dalam negeri bisa diekspor
ke negara lain sehingga negara mendapatkan keuntungan yang bisa
menjadi tambahan atau pemasukan ke kas negara.
12
Berikut kerugian-kerugian yang akan dirasakan jika mengikuti perdagangan
internasional.
1. Kemudahan mendapatkan produk impor di pasar dalam negeri bisa
menghambat pertumbuhan sektor industri dalam negeri.
2. Barang impor dengan barang kualitas tinggi dan murah memunculkan
perilaku konsumtif.
3. Untuk memenuhi kebutuhan pasar dunia maka akan ada eksploitasi sumber
daya alam.
4. Terlalu bergantung pada iptek dan modal asing sehingga pertumbuhan
industri terhambat.
5. Persaingan industri yang tidak sehat membuat usaha yang bermodal kecil
gulung tikar.
Ada delapan kebijakan perdagangan internasional, di antaranya adalah sebagai
berikut.
1. Tarif, merupakan pajak yang dikenakan pada barang yang diimpor.
2. Subsidi ekspor, pembayaran yang dibayarkan kepada perusahaan maupun
perorangan yang akan menjual barang ke luar negeri.
3. Pembatasan impor, pembatasan langsung yang dikenakan atas jumlah barang
yang diperbolehkan untuk diimpor.
4. Pengekangan ekspor secara sukarela, merupakan kesepakatan pengendalian
secara sukarela.
5. Persyaratan kandungan lokal, aturan mengenai bagian tertentu yang dari unit
fisik.
6. Subsidi kredit ekspor, wujudnya berupa pinjaman yang disubsidi kepada
pembeli.
7. Pengendalian pemerintah.
8. Hambatan birokrasi, merupakan salah satu bentuk pembatasan yang
dilakukan oleh pemerintah untuk membatasi impor.
BAB III
13
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Ekonomi global mempengaruhi kehidupan sehari-hari kita secara
fundamental, seperti produk yang kita beli dengan harga yang dibayarkan, sapai
pekerjaan sehari-hari dapat terpenuhi oleh adanya perdagangan internasional. Di
dalam perdagangaan internasional terdapat bisnis internasional yang
menjelaskan tentang tranksaksi bisnis antara pihak-pihak dari suatu negara
dengan negara lain. Contoh lain yaitu tranksaksi pembelian material di suatu
negara dan pengiriman ke negara lain. Contoh lain yaitu tranksaksi pembelian
material di suatu negara dan pengiriman ke negara lain untuk dirakit.
Permasalahan global yang sangat kompleks dibandingkan dengan permasalahan
local dalam berbagai segi, menyebabkan hal tersebut menarik untuk dipelajari
lebih lanjut lagi.
4.2 Saran
Adapun saran dari kelompok makalah ini adalah antara lain sebagai berikut;
1. Memperbanyak refrensi mengenai mata kuliah Bisnis Internasional dalam
materi Sistem Perdagangan Internasional.
2. Memperbanyak pengetahuan mengenai Perdagangan baik di dalam maupun
luar negeri.
14
DAFTAR PUSTAKA
iv