Anda di halaman 1dari 18

Makalah

Sistem Perdagangan Internasional

Disusun dalam rangka untuk memenuhi


Tugas Kelompok Mata Kuliah Bisnis Internasional

Dosen Pengampu:
Dr. Viviane Manoppo, ME

Disusun Oleh:
Gabriella Alvionita Piter 20302006
Glorya Theresa Gultom 20302217
Veronica Paola 20302123
Yan Christofel Paransi 20302211
Winda Revillia Lendeon 20302002

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI MANADO
2022
KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa. Karena atas
rahmat dan karunia-Nya, kelompok dapat menyelesaikan Makalah Bisnis Internasional
ini dengan tepat waktu.
Dalam menyusun Makalah ini, kelompok banyak mendapatkan perhatian dari
berbagai pihak yang telah membantu, membimbing dan mengarahkan sampai dengan
terwujudnya makalah ini. Maka daripada itu kelompok mengucapkan kata terimakasih
yang sebesar-besarnya kepada;
1. Dosen Mata Kuliah Bisnis Internasional, Nci Dr. Viviane Manoppo, ME
2. Seluruh rekan-rekan Mahasiswa-Mahasiswi Program Studi Manajemen yang
juga turut membantu penyusunan makalah ini.
Kelompok menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna. Hal ini
dikarenakan terbatasanya kemampuan kelompok yang masih dalam tahap pembelajaran.
Oleh karena itu kritik dan saran yang bersifat membangun senantiasa kelompok
harapkan, demi penyusunan makalah dimasa yang akan datang. Semoga makalah ini
dapat bermanfaat khususnya bagi kelompok dan umumnya bagi pembaca.

Manado, 29 Mei 2022

ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................. ii
DAFTAR ISI................................................................................................. iii
BAB I ǁ PENDAHULUAN.......................................................................... 1
1.1. Latar Belakang ......................................................................... 1
1.2. Rumusan Masalah..................................................................... 1
1.3. Tujuan Pembahasan.................................................................. 2
BAB II ǁ RANCANGAN KERANGKA BERPIKIR PENGAMBILAN
KEPUTUSAN............................................................................................... 3
2.1. Sistem Perdagangan Internasional............................................ 3
2.1.1. Pengertian Sistem Perdagangan Internasional.............. 4
2.1.2. Perdagangan Internasional Menurut Para Ahli............. 5
2.1.3. Ciri-Ciri Perdagangan Internasional.............................. 5
2.2. Sejarah Perdagangan Internasional........................................... 6
2.3. Manfaat dan Tujuan Perdagangan Internasional....................... 8
2.4. Faktor-Faktor Perdagangan Internasional................................. 10
2.4.1. Faktor Penghambat........................................................ 10
2.4.2. Faktor Penggerak........................................................... 11
2.5. Kerugian dan Kebijakan Perdagangan Internasional................ 13
BAB III ǁ PENUTUP................................................................................... 14
3.1. Kesimpulan............................................................................... 14
3.2. Saran.......................................................................................... 14
DAFTAR PUSTAKA................................................................................... iv

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Perdagangan internasional merupakan salah satu cara yang diperlukan bagi
suatu negara untuk mencapai tujuan pembangunan nasionalnya. Dengan didukung
kemajuan teknologi dan aksesbilitas transportasi yang semakin maju dewasa ini,
membuat perpindahan barang atau jasa oleh setiap negara di dunia menjadi lebih
cepat dan efisen. Arus informasi telah memungkinkan setiap negara lebih
mengenal dan memahami negara lain. Dalam bidang ekonomi, setiap bangsa akan
lebih mudah mengetahui dari mana barang-barang dapat diperoleh untuk
memenuhi berbagai kebutuhannya dan sebaliknya kemana memasarkan produk-
produk unggulannya (Astuti dan Fatmawati, 2013).
Pada saat ini tidak ada satu negara pun yang berada dalam kondisi autarki
atau negara yang terisolasi tanpa adanya hubungan ekonomi dengan negara lain.
Hal ini disebabkan karena tidak ada negara yang bisa memenuhi kebutuhannya
secara mandiri (Sarwono dan Pratama, 2014). Perdagangan internasional
merupakan salah satu kegiatan yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan
hidup masyarakat pada era globalisasi dan digitalisasi. Perdagangan saat ini
mustahil untuk dapat menghentikan produk luar negeri yang masuk ke Indonesia
dengan mudah (Satryana dan Karmini,2016) Dengan adanya skema pasar dunia
yang semakin bebas dengan tingkat kompetisi yang tinggi namun menguntungkan
sektor perdagangan suatu 2 komoditas memiliki resiko dan keuntungan yang
besar.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan uraian latar belakang yang telah dikemukakan sebelumnya,
maka perumusan masalah yang dapat diidentifikasi adalah sebagai berikut;
1. Definisi dari Sistem Perdagangan Internasional ?
2. Apa saja factor yang harus kita ketahui dalam pasar internasional ?

1
3. Proses apa saja yang harus dilewati untuk memasuki perdagangan
internasional ?

1.3 Tujuan Pembahasan


Adapun tujuan yang ingin dicapai dari pembahasan Makalah Pengantar
Bisnis ini adalah dapat;
1. Memahami definisi-definisi dari Rancangan Sistem Perdagangan
Internasional.
2. Mengetahui factor-faktor yang harus dipelajari dalam pasar internasional.
3. Mempelajari proses-proses yang harus dilewati untuk memasuki perdagangan
internasional.

2
BAB II
SISTEM PERDAGANGAN INTERNASIONAL

2.1 Sistem Perdagangan Internasional


Sistem perdagangan internasional terbagi menjadi tiga kategori, seperti berikut.
1. Perdagangan bilateral
Perdagangan bilateral merupakan sistem perdagangan yang dilakukan
oleh dua negara dengan menyepakati perjanjian dagang untuk mencapai
tujuan ekonomi yang diharapkan. Tidak ada syarat khusus lainnya. Selama
ada dua negara yang berpartisipasi dalam perdagangan,
maka perdagangan tersebut termasuk ke dalam perdagangan
bilateral. Contoh perdagangan bilateral adalah perdagangan antara Indonesia
dan Jepang atau Indonesia dan Malaysia.
2. Perdagangan multilateral
Perdagangan multilateral merupakan sistem perdagangan yang dilakukan
oleh beberapa negara tanpa terikat batasan wilayah sehingga memiliki
cakupan dagang yang lebih luas. Perdagangan multilateral dinilai lebih adil,
transparan, dan efektif dalam mencapai tujuan ekonomi. Contoh
perdagangan multilateral adalah AFTA (ASEAN Free Trade Area) yang
melibatkan negara-negara kawasan Asia Tenggara. AFTA juga merupakan
bentuk perdagangan regional karena perdagangan ini terjadi di antara negara-
negara di kawasan Asia Tenggara. Asean Free Trade Area (AFTA)
merupakan salah satu bentuk kerja sama negara-negara kawasan Asia
Tenggara di bidang ekonomi. Kerja sama diperlukan karena setiap negara
pastinya akan selalu berupaya meningkatkan kesejahteraan
perekonomiannya, termasuk juga yang dilakukan negara-negara ASEAN.
Tujuan AFTA adalah untuk mendorong daya saing perekonomian antar
negara di ASEAN. ASEAN dijadikan basis pusat produksi pasar dunia yang
kompetitif agar investor dapat tertarik untuk berinvestasi sehingga dapat
meningkatkan perdagangan antar negara anggota.
3. Perdagangan regional
Perdagangan regional adalah sistem dagang yang dilakukan beberapa
negara dalam satu kawasan yang sama. Sebagai contoh, hubungan dagang
antara anggota ASEAN. Kerja sama dalam kawasan regional diharapkan
memberi peluang bisnis tumbuh lebih baik dan pertumbuhan ekonomi yang
lebih baik bagi regional tersebut . Contoh perdagangan
regional adalah perdagangan antara Indonesia dan Malaysia. Indonesia dan
Malaysia merupakan negara yang berada dalam satu kawasan yaitu kawasan
Asia Tenggara. Karena itulah perdagangan yang terjadi antara Indonesia dan
Malaysia termasuk dalam perdagangan regional.

3
2.1.1 Pengertian Perdagangan Internasional
Perdagangan internasional adalah perdagangan yang dilakukan oleh
penduduk suatu negara dengan penduduk negara lain atas dasar
kesepakatan bersama. Penduduk yang dimaksud dapat berupa
antarperorangan (individu dengan individu), antara individu dengan
pemerintah suatu negara atau pemerintah suatu negara dengan pemerintah
negara lain. Perdagangan internasional merupakan hubungan
kegiatanekonomi antarnegara yang diwujudkan dengan adanya proses
pertukaran barangatau jasa atas dasar suka rela dan saling menguntungkan.
Perdagangan internasional adalah perdagangan yang dilakukan oleh
penduduk suatu negara dengan penduduk negara lain atas dasar
kesepakatan bersama. Penduduk yang dimaksud dapat berupa
antarperorangan (individudengan individu), antara individu dengan
pemerintah suatu negara atau pemerintah suatu negara dengan pemerintah
negara lain. Di banyak negara, perdagangan internasional menjadi salah
satu faktor utama untuk meningkatkan GDP (Gross Domestic Product).
Setiap negara pada dasarnya tidak dapat memenuhi kebutuhan warga
negaranya sendiri. Kerap kali pemerintah harus memenuhi kebutuhan
masyarakat dengan bergantung pada negara lain. Hal ini-lah yang
membentuk perdagangan internasional.
Tidak terpenuhinya kebutuhan suatu negara akan barang dan jasa
disebabkan oleh banyak faktor. Misalnya sumber daya alam (SDA),
teknologi, kondisi budaya, dan lain sebagainya. Tak hanya dilakukan oleh
instansi pemerintah, perdagangan internasional juga dapat dilakukan
secara individu. Sebagaimana diketahui, dalam setiap aktivitas
perdagangan terdapat jenis dan sistem tertentu yang mengatur agar proses
tersebut dapat berjalan baik dan tidak melanggar aturan internasional.
Kebutuhan bersama dalam hal ini berupa kebutuhan penduduknya.
Kesepakatan bisnis bisa dilakukan antar-individu, individu dengan
pemerintah negara lain, dan antar-pemerintah negara yang terkait.

4
2.1.2 Ciri-Ciri Perdagangan Internasional
 Menggunakan mata uang asing yang disepakati.
 Memiliki lingkup yang lebih luas dan tidak mengenal batas negara.
 Perselisihan perdagangan akan diselesaikan dengan hukum
internasional.
 Memiliki standar mutu khusus yang harus dipenuhi, seperti ISO 4000,
ISO 9000, dan lain-lain.

2.1.3 Perdagangan Internasional menurut Para Ahli


Wahono (2018)
“Perdagangan internasional merupakan transaksi bisnis antara beberapa
pihak yang melibatkan lebih dari satu negara, perdagangan internasional
dapat dilakukan oleh perseorangan maupun kelompok.”
Huala Adolf
“Perdagangan internasional merupakan aktivitas dari tukar menukar atau
bahkan aktivitas dari jual beli yang terjadi antar negara sebagai salah satu
upaya untuk mendapatkan manfaat maupun keuntungan dari aktivitas
tersebut.”
David Ricardo (1971)
“Teori ini mengatakan jika perdagangan internasional bisa dilakukan asal
negara tidak memiliki keunggulan absolut. David Ricardo beranggapan
jika perdagangan internasional akan lebih menguntungkan jika negara
hanya memiliki keunggulan komparatif dari segi harganya.”
Adam Smith
“Mengemukakan bahwa perdagangan antara dua negara didasarkan pada
teori keunggulan mutlak (absolute advantage), bahwa setiap negara akan
memperoleh manfaat perdagangan internasional karena melakukan
spesialisasi produksi dan mengekspor barang yang memiliki keunggulan
mutlak serta 17 mengimpor barang yang tidak memiliki keunggulan
mutlak (Handy Hady, 2009 dan Marbun, 2015).”

2.2 Sejarah Perdagangan Internasional

5
Dalam menjelaskan sejarah sistem perdagangan dunia penulis membagi
menjadi empat periode yaitu, pertama pada periode tahun 1500-1700 dimana
pada masa tersebut muncul konsep merkantilisme sebagai dasar filosofi negara
barat, kedua pada periode tahun 1815-1914 yang di kenal sebagai zaman
keemasan perdagangan dunia dimana dimulai dari berakhirnya Perang Napoleon
hingga pecahnya Perang Dunia I dan berjalannya sistem perekonomian
liberalisme, ketiga pada periode tahun 1918-1941 atau dikenal dengan periode
fragmentasi dan mulai pecahnya Perang Dunia II dan krisis melanda berbagai
negara sehingga menimbulkan kegaduhan suasana internasional yang
menimbulkan konflik bukan hanya ekonomi melainkan konflik politik dan
militer, keempat pada periode tahun 1945-1994 atau pasca Perang Dunia II
dimana muncul sistem bipolaritas yang menyebabkan negara-negara di dunia
menjadi dua blok yaitu blok barat dan blok sosialis-marxis dan pada masa inilah
muncul upaya-upaya yang dilakukan negara untuk membuat suatu perundingan
yang menghasilkan regulasi dan peraturan mengenai perdagangan.
Diawali dengan kolonialisme yang dilakukan oleh negara-negara barat
yang pada awalnya kolonialisme yang dilakukan bertujuan untuk menjajah
daerah tersebut untuk mencari dan mengambil rempah-rempah dan hasil tropis.
Namun dalam perkembangannya kegiatan perdagangan tersebut menimbulkan
banyak masalah pada daerah jajahan,sehingga negara-negara penjajah mulai
melakukan tindakan militer dalam menyelesaikan masalah tersebut. Yang pada
awalnya negara barat hanya ingin menggali potensi alam di negara-negara Asia
dan Afrika berubah menjadi keinginan untuk menguasai dalam hal politik
melalui tindakan militer. Pada masa itu negara-negara Eropa memegang
kekuasaan melalui paham merkantilisme. Merkantilisme digunakan sebagai
landasan pemikiran kemajuan di kawasan Eropa. Pada masa itu pertama kalinya
bagi Eropa yang pada awalnya berasal dari zaman feodalisme yang
memaksimalkan ekonomi yang bersifat lokal menjadi lebih membuka hubungan
dagang dengan wilayah di luar Kawasan Eropa.
Kegiatan perdagangan yang semakin meningkat diberbagai kawasan
memunculkan kelas sosial yang memiliki fasilitas produksi, transportasi,

6
manufaktur yang sistematis dan pragmatis. Kelas ini menjadi sumber dana dari
kerajaan, meskipun kerajaan masih memegang kekuasaan politik. Sebelum masa
merkantilisme kekuasaan politik dimiliki oleh masing-masing bangsawan lokal
namun pada masa ini upaya pemerintah untuk sentralisasi terbilang berhasil.
Dinamika yang terjadi di Eropa pada masa itu menjadikan kegiatan ekonomi dan
politik di Eropa menjadi semakin terpusat dan terus meningkatkan kegiatannya
bukan hanya pada kawasan lokal namun melakukan kegiatan perdagangan ke
luar negeri. Dalam meningkatkan kegiatan perdagangan seluruh bangsawan
lokal bergerak dibawah kekuaaan raja yang absolut. Pada masa ini kegiatan
ekonomi difokuskan kepada mencari sumber daya sebanyak mungkin.
Pendapatan yang didapatkan dari kegiatan ini akan menjadi sumber dana dari
kegiatan militer yang dilakukan dalam perang. Kekayaan yang paling dicari
pada zaman merkantilisme adalah dalam bentuk logam mulia, emas dan perak.
Selama perang dunia II negara-negara di berbagai belahan dunia
mengalami krisis ekonomi yang terus meningkat. Hingga pada akhir perang
dunia II tahun 1944 di bentuklah sebuah konferensi moneter internasional yang
dilakukan oleh negara-negara sekutu. Pertemuan tersebut menghasilkan sebuah
sistem yang bertujuan untuk menyelesaikan masalah-masalah perekonomian di
dunia. Pada Konferensi yang dilakukan di Bretton Woods, warga internasional
menyetujui pembentukan IMF (International Monetary Fund) yang kemudian
pada 27 Desember 1945 dibentuk, begitu pula sebuah lembaga yang
direncanakan sebagai sumber dana yang membantu rekonstruksi negara-negara
yang rusak pasca perang dunia II yaitu IBRD (International Bank for
Reconstruction and Development) atau yang sekarang dikenal dengan World
Bank. Berbeda dengan lembaga-lembaga tersebut lembaga perdagangan masih
mengalami kendala dimana pada awalnya direncanakan pembentukan sebuah
lembaga perdagangan internasional yang dinamakan ITO (International Trade
Organization) sebagai payung penyelesaian masalah perdagangan dunia namun
Amerika Serikat tidak menyetujui pendiriannya. Hingga pada tahun 1947
disepakati pembentukkan GATT (General Agreement on Trade and Tariffs)
yang bertujuan untuk mengurangi hambatan perdagangan baik hambatan tarif

7
maupun hambatan non tarif.8 Namun dalam penilitian ini tidak membahas
keberadaan IMF karena berada diluar batasan penelitian sehingga hanya
berfokus pada keberadaan World Bank dan GATT atau yang sekarang dikenal
dengan WTO (World Trade Organization).

2.3 Manfaat dan Tujuan Perdagangan Internasional


Manfaat: Dengan melakukan perdagangan secara internasional, sudah pasti setiap
negara akan mendapatkan manfaat yang besar. Berikut ini beberapa manfaat yang
didapatkan dengan adanya perdagangan secara internasional.
1. Terjadi Hubungan Bilateral dan Multilateral
Hubungan bilateral yaitu hubungan yang dilakukan antara dua negara,
tentunya saling menguntungkan dalam melakukan perdagangan secara
internasional. Sementara itu, multilateral merupakan kerjasama antar
berbagai negara tanpa adanya batasan wilayah, sehingga jangkauan bisa luas
ke seluruh dunia.
2. Saling Bantu Secara Cepat
Dengan adanya perdagangan secara internasional tentu terjadi efisiensi dan
efektivitas suatu barang atau jasa antar negara. Sehingga bisa saling
membantu memenuhi kebutuhan. Serta dipilih proses produksi yang lebih
cepat sehingga dapat menghemat waktu, biaya serta meningkatkan harga
jual.
3. Meningkatkan Kesejahteraan Suatu Negara
Jika terjadi perdagangan antar semua negara, tentunya akan memberikan
peningkatan kesejahteraan. Dengan adanya ekspor impor yang dilakukan
antar negara sebagai bentuk perdagangan. Maka suatu negara bisa
mendapatkan keuntungan dan masyarakat pun merasakan efek dari
perdagangan secara internasional tersebut.
4. Keuntungan Internal dan Eksternal
Keuntungan secara internal tentu bisa dirasakan oleh negara yang
bersangkutan. Semtara eksternalnya adalah dirasakan oleh negara lain yang
terlibat di dalamnya. Sehingga dalam sebuah perdagangan terjadi hal yang
saling menguntungkan satu sama lain.
5. Memperluas Kesempatan Kerja
Dengan dibuka seluas-kuasanya perdagangan secara internasional akan
berpengaruh pada kebutuhan akan pekerja. Sehingga akan tercipta
kesempatan lapangan kerja baru bagi negara tersebut guna mempercepat
proses produksi. Maka lapangan kerja semakin luas dengan adanya
perdagangan secara internasional.

8
Tujuan: Perdagangan internasional memiliki tujuan utama yaitu untuk
meningkatkan Gross Domestic Product atau GDP, artinya perdagangan
internasional bertujuan untuk meningkatkan total nilai dari produksi barang
maupun jasa yang dijual oleh suatu negara pada negara lain selama satu tahun
lamanya.
1. Menaikan Devisa Negara
Tujuan yang pertama dari kebijakan perdagangan internasional adalah guna
menaikan devisa negara melalui pertukaran perdagangan dengan cara
mengimpor maupun mengekspor barang yang ada di dalam ke luar negeri
dan begitu pula sebaliknya. Apabila devisa negara meningkat, maka akan
menyebabkan beberapa hal ini.
2. Pertumbuhan ekonomi
Pertumbuhan ekonomi atau kenaikan produk nasional bruto (GDP) ini
dihasilkan melalui faktor produksi milik warga negaranya yang tinggal di
dalam maupun luar negeri dan warga negara yang tinggal di dalamnya
maupun yang tinggal di luar negeri tidak termasuk dalam GDP, jadi hanya
faktor produksinya saja.
3. Mempengaruhi stabilitas harga barang ekspor
Stabilitas harga yang dimaksud merupakan cara pemerintah
mempertahankan harga ketika terjadi fenomena inflasi yang mulai meninggi.
Inflasi sendiri merupakan peningkatan ketersediaan uang, sehingga dapat
menyebabkan kenaikan harga barang.
4. Eksistensi tenaga kerja
Eksistensi tenaga kerja merupakan salah satu faktor yang dapat
memengaruhi kelancaran dari segala tindakan yang berhubungan dengan
pengadaan barang maupun jasa. Pertumbuhan ekonomi yang terjadi di suatu
negara dapat membuat perusahaan pengekspor akan menerima banyak
pesanan, sehingga perusahaan akan membutuhkan tenaga kerja tambahan
agar dapat menyelesaikan pesanan permintaan konsumen.
5. Memenuhi Kebutuhan di Negara Lain
Kerjasama perdagangan internasional dapat membuat negara lain yang tidak
memiliki barang maupun jasa yang diinginkan menjadi terpenuhi.
Contohnya, Indonesia merupakan salah satu negara di Asia yang mengolah
kedelai menjadi tempe, berbeda dengan negara di Eropa maupun Amerika.
Perdagangan internasional dilakukan dan disetujui oleh kedua negara yang
bekerja sama untuk memenuhi kebutuhan yang ada di negara lain, ketika
negara tersebut tidak dapat memproduksi kebutuhan yang dimaksud. Alasan
tak dapat memproduksi kebutuhan tersebut bisa bermacam-macam salah
satunya adalah iklim negara yang berbeda.
6. Memperoleh Keuntungan Internal serta Eksternal

9
Kebijakan perdagangan internasional ini tentu memiliki tujuan untuk
mendapatkan keuntungan secara internal maupun eksternal. Seperti yang
telah dijelaskan sebelumnya, negara tidak akan mampu untuk memenuhi
kebutuhan penduduknya apabila negara tersebut tidak melakukan kerja sama
dengan negara lain dan hanya mengandalkan dana atau anggaran dari
pungutan pajak saja.
7. Memperluas Pasar
Tujuan dari perdagangan internasional selanjutnya adalah untuk memperluas
pasar. Perdagangan internasional memiliki tujuan agar sebuah perusahaan
yang ada dalam negara tersebut dapat menjalankan mesin produksinya secara
maksimal dan dapat menjual stock produknya tanpa perlu mengkhawatirkan
kelebihan produksi yang dapat mengakibatkan turunnya harga produk
maupun jasa yang dijual.
8. Transfer Teknologi Modern
Perdagangan internasional juga dilakukan demi memperoleh keuntungan
dalam hal teknologi modern yang tidak bisa atau belum diproduksi atau
diperoleh dari dalam negeri, sehingga membutuhkan kerja sama dengan
pihak luar.

2.4 Faktor-Faktor Perdagangan Internasional


2.4.1 Faktor Penghambat
Meskipun perdagangan internasional sudah ada sejak lama, tetapi
perdagangan internasional masih menghadapi berbagai kendala. Pada
umumnya, ada banyak faktor yang menyebabkan perdagangan
internasional mengalami hambatan. Berikut faktor-faktor penghambat
perdagangan internasional.
1. Nilai tukar yang berbeda
Setiap negara memiliki mata uangnya sendiri dan setiap mata uang
memiliki sifat fluktuasi yang berdasarkan mekanisme pasar. Dengan
demikian, mata uang yang dimiliki oleh suatu negara hanya berlaku
di negara itu saja. Karena hal itulah transaksi dan pembayaran
menjadi sulit dilakukan atau diwujudkan sehingga perdagangan
internasional menjadi terhambat.
2. Kebijakan ekonomi internasional
Beberapa negara sudah menerapkan perdagangan bebas. Namun, jika
ada suatu negara yang menerapkan kebijakan pembatasan impor
maka perdagangan internasional menjadi terhambat. Dengan kata
lain, kebijakan pembatasan impor bisa menjadi penghambat
masuknya produk impor ke dalam negeri.

10
3. Terjadinya konflik pada suatu negara
Dalam hal ini, konflik yang dimaksud, seperti kekacauan politik,
peperangan kerusuhan, dan sebagainya. Jika terjadi konflik pada
suatu negara maka proses perdagangan internasional menjadi
terganggu.
4. Kegiatan ekspor dan impor yang terlalu lama
Kegiatan ekspor dan impor menjadi peran penting dalam terjadinya
perdagangan internasional. Namun, kegiatan ini harus melewati bea
impor dan bea ekspor pada suatu negara sehingga kegiatan ekspor
dan impor membutuhkan waktu yang lama. Waktu yang lama dalam
kegiatan ekspor dan impor merupakan hambatan dalam perdagangan
internasional.
5. Kualitas sumber daya manusia yang rendah
Kualitas sumber daya manusia yang baik akan menghasilkan proses
produksi yang maksimal. Jika suatu negara tidak memiliki sumber
daya alam yang banyak maka negara tersebut bisa memaksimalkan
sumber daya manusianya. Dengan demikian, kekurangan atau tidak
ada sumber daya manusia yang baik merupakan hambatan dalam
perdagangan internasional.
6. Organisasi ekonomi regional pada suatu negara
Pada saat ini, organisasi ekonomi regional sudah banyak
berkembang. Namun, perkembangan ini menjadi hambatan dalam
proses terjadinya perdagangan internasional karena hanya negara
anggota dari organisasi tersebut yang diberi akses ketika melakukan
perdagangan internasional.

2.4.2 Faktor Penggerak


Perdagangan internasional bukan hanya seputar ekspor dan impor
barang, tetapi penggunaan atau pemakaian jasa-jasa lain yang berkaitan
dengan perdagangan, seperti pengangkutan, pembayaran, internasional,
dan kebijakan pemerintah negara lain. Terjadinya perdagangan
internasional harus didasari dengan kepercayaan dan saling memberikan
keuntungan. Simak faktor-faktor penggerak terjadinya perdagangan
internasional sebagai berikut:
1. Perbedaan sumber daya alam
Adanya perbedaan sumber daya, iklim, dan kualitas sumber daya
manusia sehingga menimbulkan perbedaan kuantitas dan kualitas
hasil produksi. Oleh karena itu, perdagangan internasional harus

11
dilakukan supaya kuantitas dan kualitas produksi di suatu negara bisa
berjalan dengan lancar.
2. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek)
Setiap negara mengalami perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi (iptek) yang berbeda-beda. Karena hal inilah yang
membuat suatu negara ingin melakukan perdagangan internasional
agar perkembangan iptek di negaranya tidak tertinggal dengan negara
lain.
3. Terjadinya kelebihan produksi sehingga memerlukan perluasan usaha
Jika suatu negara mengalami kelebihan produksi (barang) maka
barang itu lebih baik di jual ke negara lain. Siapa tahu saja negara
lain sedang membutuhkan barang tersebut dan negara yang menjual
kelebihan produksi akan mendapatkan keuntungan. Hal seperti ini
bisa menjadi penggerak untuk melakukan perdagangan internasional.
4. Warga negara lain memiliki ketertarikan pada suatu produk yang
sama
Perkembangan globalisasi tidak menutup kemungkinan bahwa akan
ada warga negara lain yang menyukai produk dalam negeri. Dengan
adanya hal seperti ini maka perdagangan internasional harus
dilakukan karena untuk memenuhi keinginan atau kesukaan warga
dari negara tersebut.
5. Adanya keinginan untuk menjalin kerja sama dengan negara lain
Salah satu kerja sama yang bisa dilakukan dengan negara lain adalah
melakukan perdagangan internasional karena dengan perdagangan
internasional maka kedua negara atau lebih akan mendapatkan
keuntungan yang sama. Dengan adanya kerja sama seperti ini maka
hubungan antar negara bisa berjalan dengan baik.
6. Adanya kemajuan telekomunikasi, informasi, dan transportasi
Kemudahan informasi yang didapatkan membuat kehidupan sosial
budaya pada warga negara lain menjadi mudah diketahui. Jika sosial
dan budaya dalam negeri sudah diketahui oleh negara lain maka bisa
saja warga negara itu berwisata ke dalam negeri sehingga pariwisata
dalam negeri akan memperoleh keuntungan.
7. Memperluas pasar
Dengan memperluas pasar maka produksi dalam negeri bisa diekspor
ke negara lain sehingga negara mendapatkan keuntungan yang bisa
menjadi tambahan atau pemasukan ke kas negara.

2.5 Kerugian dan Kebijakan Perdagangan Internasional

12
Berikut kerugian-kerugian yang akan dirasakan jika mengikuti perdagangan
internasional.
1. Kemudahan mendapatkan produk impor di pasar dalam negeri bisa
menghambat pertumbuhan sektor industri dalam negeri.
2. Barang impor dengan barang kualitas tinggi dan murah memunculkan
perilaku konsumtif.
3. Untuk memenuhi kebutuhan pasar dunia maka akan ada eksploitasi sumber
daya alam.
4. Terlalu bergantung pada iptek dan modal asing sehingga pertumbuhan
industri terhambat.
5. Persaingan industri yang tidak sehat membuat usaha yang bermodal kecil
gulung tikar.
Ada delapan kebijakan perdagangan internasional, di antaranya adalah sebagai
berikut.
1. Tarif, merupakan pajak yang dikenakan pada barang yang diimpor.
2. Subsidi ekspor, pembayaran yang dibayarkan kepada perusahaan maupun
perorangan yang akan menjual barang ke luar negeri.
3. Pembatasan impor, pembatasan langsung yang dikenakan atas jumlah barang
yang diperbolehkan untuk diimpor.
4. Pengekangan ekspor secara sukarela, merupakan kesepakatan pengendalian
secara sukarela.
5. Persyaratan kandungan lokal, aturan mengenai bagian tertentu yang dari unit
fisik.
6. Subsidi kredit ekspor, wujudnya berupa pinjaman yang disubsidi kepada
pembeli.
7. Pengendalian pemerintah.
8. Hambatan birokrasi, merupakan salah satu bentuk pembatasan yang
dilakukan oleh pemerintah untuk membatasi impor.

BAB III

13
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Ekonomi global mempengaruhi kehidupan sehari-hari kita secara
fundamental, seperti produk yang kita beli dengan harga yang dibayarkan, sapai
pekerjaan sehari-hari dapat terpenuhi oleh adanya perdagangan internasional. Di
dalam perdagangaan internasional terdapat bisnis internasional yang
menjelaskan tentang tranksaksi bisnis antara pihak-pihak dari suatu negara
dengan negara lain. Contoh lain yaitu tranksaksi pembelian material di suatu
negara dan pengiriman ke negara lain. Contoh lain yaitu tranksaksi pembelian
material di suatu negara dan pengiriman ke negara lain untuk dirakit.
Permasalahan global yang sangat kompleks dibandingkan dengan permasalahan
local dalam berbagai segi, menyebabkan hal tersebut menarik untuk dipelajari
lebih lanjut lagi.

4.2 Saran
Adapun saran dari kelompok makalah ini adalah antara lain sebagai berikut;
1. Memperbanyak refrensi mengenai mata kuliah Bisnis Internasional dalam
materi Sistem Perdagangan Internasional.
2. Memperbanyak pengetahuan mengenai Perdagangan baik di dalam maupun
luar negeri.

14
DAFTAR PUSTAKA

Faizal Ardiyanto. 2020. Perdagangaan Internasional.


Ridwan Karim. 2021. Perdagangan Internasional: Pengertian, Teori, Tujuan, dan
Manfaat.
Wahono Diphayana. 2018. Perdagangan Internasional.
Internet:
https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20210920150156-97-696831/jenis dan-
sistem-perdagangan-internasional/1
Dan bantuan dari teman-teman anggota kelompok yang sudah membantu cari materi-
materi lainnya.

iv

Anda mungkin juga menyukai