Anda di halaman 1dari 15

UJIAN AKHIR SEMESTER

GASAL 2022/2023
MATA KULIAH EKONOMI INTERNASIONAL

KEBIJAKAN – KEBIJAKAN DALAM PERDAGANGAN INTERNASIONAL


DI INDONESIA

Nama : Wanda Ajeng Wahyu Ning Tias


NPM : 21013020
Kelas : Akuntansi / AK-B

UNIVERSITAS WIJAYA PUTRA


SURABAYA 2023
Kata Pengantar

Puji dan syukur saya ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat serta
hidayah-Nya, sehingga penyusunan makalah Kebijakan - kebijakan Dalam Perdagangan
Internasional Di Indonesia dapat terselesaikan dengan baik.
Pada kesempatan ini, saya mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
memberikan semangat dan motivasi dalam pembuatan tugas makalah ini. Kepada kedua orang
tua saya yang telah memberikan banyak kontribusi dalam penyususan makalah ini, dosen
pembimbing mata kuliah Ekonomi Internasional saya, Bapak Agung Bayu Murti SE, MSE dan
juga kepada teman-teman seperjuangan yang membantu saya dalam berbagai hal.
Adapun penyusunan dari makalah ini bersumber dari data- data yang saya peroleh melalui
media internet. Harapan saya, informasi dan materi yang terdapat dalam makalah ini dapat
bermanfaat bagi pembaca mengenai Kebijakan – kebijakan Dalam Perdagangan Internasional Di
Indonesia.
Demikian makalah ini saya buat, saya sangat menyadari bahwa dalam penyusunan
makalah ini masih terdapat banyak kekurangan atau pun adanya ketidaksesuaian materi yang
saya angkat pada makalah ini, saya mohon maaf. Saya selaku penulis menerima kritik dan saran
seluas-luasnya dari pembaca agar bisa membuat karya makalah yang lebih baik pada kesempatan
berikutnya.

Surabaya, 25 Januari 2023

Wanda Ajeng Wahyu Ning T

2
DAFTAR ISI

Kata Pengantar...........................................................................................................................................2
DAFTAR ISI ...............................................................................................................................................3
BAB I...........................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN .......................................................................................................................................4
1.1 Latar Belakang .................................................................................................................................4
1.2 Tujuan Penulisan..............................................................................................................................6
1.3 Manfaat Penulisan ............................................................................................................................6
1.4 Rumusan Masalah ............................................................................................................................6
BAB II .........................................................................................................................................................7
PEMBAHASAN .........................................................................................................................................7
2.1 Pengertian Perdagangan Internasional ..........................................................................................7
2.2 Tujuan dan Manfaat Perdagangan Internasional..........................................................................7
2.3 Jenis-Jenis Perdagangan Internasional ..........................................................................................8
2.4 Pengertian Kebijakan Perdagangan Internasional ........................................................................9
2.5 Kebijakan Dalam Perdaganagan Internasional di Indonesia .......................................................9
2.6 Tujuan Kebijakan Perdagangan Internasional............................................................................12
BAB III......................................................................................................................................................14
PENUTUP .................................................................................................................................................14
3.1 Kesimpulan .....................................................................................................................................14
3.2 Saran ...............................................................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA ...............................................................................................................................15

3
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Perdagangan Internasional diartikan sebagai proses tukar-menukar yang terjadi atas dasar
kesepakatan bersama dari pihak yang terlibat di dalamnya. Negara-negara di dunia belum mampu
memproduksi semua barang dan kebutuhan sendiri, mereka harus menerima bantuan dari negara
lain. Proses ini kemudian menjadi kegiatan perdagangan antar negara, atau kegiatan ekspor-
impor.
Meskipun perdagangan internasional telah terjadi selama ribuan tahun, dampaknya
terhadap kepentingan ekonomi, sosial, dan politik baru dirasakan beberapa abad belakangan.
Perdagangan internasional pun turut mendorong Industrialisasi,
kemajuan transportasi, globalisasi, dan kehadiran perusahaan multinasional
Adanya kerjasama internasional di bidang perdagangan dapat memberikan beberapa
manfaat dan keuntungan yang bisa didapatkan dari masing-masing negara yang melakukan kerja
sama. Seperti Dapat memperoleh barang atau jasa yang tidak bisa dihasilkan sendiri karena
adanya keterbatasan sumber daya alam, kemampuan sumber daya manusia, modal, teknologi,
skill dan lainnya.
Perdagangan internasional menjadi agenda penting dari suatu negara bukan hanya sekedar
keuntungan komersial saja, namun juga dari segi kerja sama antar bangsa. Perdagangan
Internasional adalah kunci kebangkitan ekonomi global. Kerjasama antar negara yang berbeda
memungkinkan negara-negara untuk memperluas pasar mereka dan mengakses barang dan jasa
yang mungkin tidak tersedia di dalam negeri.
Ada beberapa jenis perdangan internasional yang dilakukan antar negara maupun
sekelompok negara, di antaranya Ekspor dan Impor, Barter, Konsinyasi, Package Deal, Border
Brossing.
Indonesia sangatlah berperan besar dalam melakukan ekspansi atau perdagangan
internasional di berbagai bidang seperti ekonomi, karena pada dasarnya sendiri Indonesia
merupakan negara dengan kekayaan sumber daya alam (SDA) yang bermacam-macam yang
dapat dimanfaatkan juga oleh negara lain.

4
Setiap kegiatan ekonomi, baik secara nasional maupun global tidak lepas dari suatu
kebijakan di dalamnya. Kebijakan atau policy merupakan rangkaian konsep dan asas yang
menjadi garisbesar dan dasar rencana dalam pelaksanaan suatu pekerjaan untuk tercapainya suatu
tujuan. Dalam perdagangan Internasional, yang ruang lingkupnya luas, tentu
dibutuhkan suatukebijakan untuk mengatur kegiatan perekonomian tersebut. Tanpa
sebuah kebijakan, rodaperekonomian akan berjalan dengan tidak teratur atau justru
akan sewenang-wenang.Penyusunan ini dilatar belakangi oleh pentingnya suatu kebijakan itu
sendiri. Oleh karena itu, dalam penyusunan makalah ini akan dijelaskan mengenai kebijakan
ekonomi Internasional secara lebih luas, instrumen dan tujuan-tujuan kebijakan
ekonomi Internasional, jugakebijakan yang berkaitan dengan ekspor-impor dan tarif serta
kebijakan perdagangan lainnya.

5
1.2 Tujuan Penulisan
1. Mengetahui Pengertian Perdagangan Internasional dan Kebijakan Perdagangan
Internasional
2. Mengetahui Jenis, Tujuan dan Manfaat Perdagangan Internasional
3. Mengetahui Jenis dan Tujuan Dari Kebijakan Perdagangan Internasional di Indonesia
4. Mengetahui Pentinganya Kebijkaan dalam Perdagangan Internasional

1.3 Manfaat Penulisan


1. Bagi rekan-rekan mahasiswa
Makalah ini dapat menambah pengetahuan mengenai Perdagangan Internasional
khususnya Kebijakan – kebijakan Dalam Perdagangan Intrnasional Di Indonesia.

2. Bagi pembaca
Makalah ini dapat menambah wawasan bagi pembaca mengenai Kebijakan – kebijakan
Dalam Perdagangan Intrnasional Di Indonesia dan dapat memahami suatu permasalahan
Perdagangan Internasional di Indonesia.

1.4 Rumusan Masalah


1. Apa yang dimaksud kebijakan dalam perdagangan internasional?
2. Apa saja kebijakan yang perlu di perhatikan dalam kegiatan perdagangan internasional?
3. Adakah tujuan dari adanya kebijakan dalam perdagangan internasional?

6
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Perdagangan Internasional


Perdagangan internasional adalah perdagangan yang dilakukan oleh penduduk suatu
negara dengan penduduk negara lain atas dasar kesepakatan bersama. Penduduk yang dimaksud
dapat berupa antarperorangan (individu dengan individu), antara individu dengan pemerintah
suatu negara, atau pemerintah suatu negara dengan pemerintah negara lain. Di banyak negara,
perdagangan internasional menjadi salah satu faktor utama untuk meningkatkan GDP. Meskipun
perdagangan internasional telah terjadi selama ribuan tahun (lihat Jalur Sutra, Amber Road),
dampaknya terhadap kepentingan ekonomi, sosial, dan politik baru dirasakan beberapa abad
belakangan. Perdagangan internasional pun turut mendorong Industrialisasi, kemajuan
transportasi, globalisasi, dan kehadiran perusahaan multinasional.

2.2 Tujuan dan Manfaat Perdagangan Internasional


Tujuan dari perdagangan internasional antara lain:
1) Untuk memenuhi kebutuhan pokok maupun sekunder sebuah negara
2) Meningkatkan devisa negara melalui aktivitas ekspor
3) Memperluas pasar dan meningkatkan produksi sebuah bisnis
4) Membangun kualitas SDM yang terampil, unggul, serta mampu mengikuti perkembangan
teknologi
5) Membantu pertumbuhan sektor ekonomi negara, penyerapan tenaga kerja, hingga menjaga
kestabilan harga produk.
Tidak hanya sebatas untuk memenuhi kebutuhan, perdagangan yang dilakukan oleh antar
negara nyatanya memiliki beberapa manfaat yang luas, di antaranya adalah:
1) Meningkatkan kesejahteraan penduduk
Tanpa disadari, kegiatan ekspor dan impor mampu meningkatkan kesejahteraan penduduk sebuah
negara. Hal ini membuat masyarakat bisa memperluas jaringan penjualan serta memperlancar
siklus ekonomi dan devisa.

7
2) Membuka lapangan pekerjaan
Untuk memproduksi sebuah produk dalam skala besar, pelaku usaha membutuhkan karyawan
yang memadai. Tanpa disadari, kegiatan ini bisa membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat.
3) Mobilisasi iptek
Untuk melakukan aktivitas perdagangan dalam skala internasional, dibutuhkan kecanggihan
teknologi seperti alat-alat modern hingga mesinnya. Hal ini yang disebut dengan mobilisasi
iptek..

2.3 Jenis-Jenis Perdagangan Internasional


Berikut adalah jenis-jenis perdagangan internasional yang perlu dipahami.
1. Ekspor
Jenis perdagangan internasional yang pertama adalah ekspor. Ekspor itu sendiri merupakan
perdagangan produk dan komoditas dari dalam negeri ke luar negeri. Kegiatan perdagangan ini
akan menghasilkan keuntungan yang besar dan menciptakan peluang bisnis bagi negara asal
produk atau komoditas tersebut. Kegiatan ekspor ini memiliki dua jenis yaitu ekspor biasa dan
ekspor tanpa L/C.
2. Barter
Barter merupakan pengiriman barang ke luar negeri dengan tujuan untuk ditukarkan dengan
barang yang dibutuhkan di dalam negeri. Barter memiliki beberapa jenis, seperti direct barter,
switch barter, counter purchase dan buy back barter.
3. Konsinyasi (Consignment)
Konsinyasi merupakan penjualan barang dengan pengiriman barang negeri meski belum ada
pembeli tertentu di luar negeri. Penjualan barang ke luar negeri bisa dilakukan melalui pasar
bebas maupun bursa dagang, caranya dengan menggunakan sistem lelang.
4. Package Deal
Package deal adalah suatu kegiatan perdagangan yang bertujuan untuk memperluas hasil
produksi suatu negara. Package deal dilakukan dengan cara mengadakan perjanjian dangan
dengan satu di antara beberapa negara. Isi perjanjian ini adalah ketetapan jumlah barang ataupun
produk yang akan diimpor dari suatu negara tertentu atau diekspor ke negara lain.
5. Penyelundupan (Smuggling)
Penyelundupan merupakan salah satu tindakan kriminal sehingga tidak baik untuk dilakukan.

8
Penyelundupan terbagi menjadi dua yaitu penyelundupan yang dilakukan dengan memakai cara
ilegal penuh dan juga penyelundupan administratif.
6. Perdagangan Border Crossing
Border crossing adalah perdagangan yang terjadi di perbatasan negara dengan persetujuan
tertentu. Perdagangan ini terjadi karena lintas batas darat dan lintas batas laut.

2.4 Pengertian Kebijakan Perdagangan Internasional


Kebijakan Perdagangan Internasional adalah kebijakan yang dilakukan suatu negara yang
berupa tindakan ataupun peraturan yang mempengaruhi baik langsung ataupun tidak langsung
terhadap struktur, komposisi dan arah perdagangan internasional dari ke negara tersebut serta
rangkaian tindakan yang akan diambil untuk mengatasi kesulitan atau masalah hubungan
perdagangan internasional guna melindungi kepentingan nasional.

2.5 Kebijakan Dalam Perdaganagan Internasional di Indonesia


Kebijakan-Kebijakan Perdagangan Internasional, meliputi:
 Tarif
Tarif adalah pembebanan pajak atau custom duties terhadap barang-barang yang melewati
batas suatu negara. Jadi tarif atau bea masuk adalah salah satu cara untuk memberi proteksi
terhadap industri dalam negeri. Proteksi tidak selalu merupakan tujuan utama dari pengenaan
tariff. Tujuan utama dari pengenaan tarif adalah jelas-jelas memberikan proteksi pada suatu
industri dalam negeri. Apapun tujuan utamanya, tarif selalu mempunyai konsekuensi proteksi
bagi industri dalam negeri yang memproduksikan barang yang sama/serupa dengan barang impor
yang terkena tarif.

Dampak kebijakan tarif


1) Pembebanan tarif terhadap barang dari luar negeri dapat memberi perlindungan terhadap
industri dalam negeri yang sedang tumbuh ini.
2) Dengan pembebanan tarif, industri dalam negeri dapat berkembang, sehingga dapat
memperbanyak jumlah serta jenis barang yang dihasilkan. Makin banyak jenis barang yang
dihasilkan, ekonomi negara itu akan semakin stabil.

9
4) Pembebanan tarif akan mengakibatkan turunnya impor dan menaikkan produksi dalam negeri,
kenaikan produksi ini berarti pula kenaikan kesempatan kerja. Dalam hal ini pembebanan tarif
dapat digunakan untuk memperluas kesempatan kerja
5) Tarif akan mengakibatkan turunnya atau hilangnya impor akan diganti dengan produksi dalam
negeri, kenaikan produksi ini berarti bertambahnya kesempatan kerja yang akhirnya berarti pula
kenaikan kegiatan ekonomi.
6) Pembebanan tarif atas suatu barang dapat menimbulkan pengaruh terhadap perekonomian
suatu negara, khususnya terhadap pasar barang yang dikenai tarif tersebut. Pengenaan tarif
terhadap barang - barang impor biasanya ditujukan untuk melindungi produksi barang sejenis
yang dihasilkan di dalam negeri.
 Kuota
Kuota adalah pembatasan jumlah barang yang boleh masuk (kuota impor) dan jumlah
barang yang boleh keluar (kuota ekspor). Kuota yang diterapkan oleh pemerintah biasanya
dilakukan dengan cara memperkenankan impor ataupun ekspor suatu barang dengan jumlah yang
dibatasi.

1) Kuota Impor.
Adanya kuota impor berarti barang-barang impor di pasaran tersedia terbatas. Hal tersebut
berarti barang- barang sejenis yang dihasilkan di dalarn negeri dapat bersaing.
2) Kuota Ekspor
Kuota ekspor biasanya dikenakan terhadap bahan mentah yang merupakan komoditas
perdagangan penting.
Kuota ekspor yang diterapkan oleh setiap negara memiliki beberapa tujuan , antara lain :
1. Mencegah barang-barang yang penting agar tidak jatuh ke negara yang dianggap
berbahaya;
2. Menjamin ketersediaan barang di dalam negeri dalam jumlah yang cukup;
3. Mengadakan pengawasan produksi serta pengendalian harga dalam menjaga
stabilitas ekonomi dalam negeri.
 Larangan Ekspor
Larangan ekspor adalah kebijakan pemerintah dalam perdagangan internasional yang
tidak memperbolehkan ekspor barang dan dalam ke luar wilayah pabean suatu negara.

10
Contohnya, ekspor pasir laut Indonesia ke Singapura dilarang karena menimbulkan kerusakan
Iingkungan yang merugikan negara.
 Larangan Impor
Larangan impor merupakan kebalikan dan larangan ekspor, yaitu suatu kebijakan dalam
perdagangan dengan cara melarang membeli barang dan luar negeri untuk melindungi dan
mengembangkan industri dalam negeri. Contohnya, larangan mengimpor beras, bawang putih,
dan gula pasir. Jika barang-barang (komoditas) tersebut tidak dilindungi, petani padi, bawang,
dan tebu akan mendenita kerugian yang besar.
 Subsidi
Subsidi adalah alokasi anggaran yang diberikan kepada perusahaan yang memproduksi,
menjual, mengekspor, atau pun mengimpor barang dan jasa untuk memenuhi hajat hidup orang
banyak. Dengan subsidi, harga jual suatu barang dapat terjangkau oleh masyarakat. Maksud
diberikannya subsidi adalah agar para produsen dalam negeri menjual barangnya dengan harga
yang lebih murah sehingga bisa bersaing dengan barang- barang impor. Subsidi ini dapat berupa
uang yang diberikan secara Iangsung (nominal rupiah) dan subsidi per unit produksi.
 Premi
Premi dalam kebijakan perdagangan internasional berupa kemudahan- kemudahan yang
diberikan oleh pemerintah kepada perusahaan daiam meningkatkan ekspornya. Contohnya,
penghargaan untuk kualitas barang yang memenuhi standar kualitas ekspor, penyederhanaan
prosedur ekspor, biaya ekspor yang murah, dan penyediaan fasilitas pelabuhan ekspor yang
memadai.
 Dumping
Dumping adalah kebijakan yang dilakukan oleh suatu negara dengan cara menjual barang
ke luar negeri lebih murah daripada dijual di dalam negeri atau bahkan di bawah biaya
produksi. Kebijakan dumping dapat meningkatkan volume perdagangan dan menguntungkan
negara pengimpor, terutama menguntungkan konsumen mereka. .
 Anti Dumping Code
Sesuai ketentuan General Agreement on Tariff and Trade / World Trade Organization suatu
pemerintah dpt mengambil tindakan Anti Dumping dgn mengenakan Anti Dumping Duties
sebesar kerugian yg dideritanya berdsrkan Anti Dumping Code (ADC). Berdsrkan ADC suatu
negara dpt mengenakan Anti Dumping Duties apabila telah dibuktikan dgn Injury Test. Injury

11
test adalah suatu penyelidikan apakah telah terjadi perdagangan luar negeri yg tidak jujur (unfair
trade),sehingga menyebabkan kerugian bagi industri dalam negeri.

2.6 Tujuan Kebijakan Perdagangan Internasional


Tujuan dari adanya kebijakan dalam perdaganagan internasional adalah untuk
mendapatkan manfaat perdagangan yang akan menambah pendapatan dari suatu negara,
meningkatkan devisa negara lewat kegiatan ekspor ke negara lain, meningkatkan pertumbuhan
sektor ekonomi dan menyerap banyak tenaga kerja.
1) Melindungi Industri Dalam Negeri
Negara memiliki tingkat pertumbuhan ekonomi rendah pasti akan menerapkan proteksi
terhadap barang-barang dari negara lain. Hal tersebut dilakukan dengan tujuan untuk melindungi
industri dalam negeri yang sedang tumbuh dari persaingan barang impor. Nantinya Industri
dalam negeri dapat membantu barang dengan kualitas terbaik sehingga mampu bersaing dengan
produk luar. Kebijakan ini sangat penting dilakukan agar industri dalam negeri tidak mengalami
gulung tikar. Dengan adanya kebijakan ini, industri dalam negeri tidak perlu takut lagi akan
ancaman dari produk impor
2) Mengurangi Defisit Saldo Neraca Perdagangan
Ketergantungan penduduknya terhadap barang- barang impor membuat negara yang
sedang berkembang mengalami defisit pada neraca perdagangan. Kondisi tersebut juga
disebabkan karena ekspor negara yang sangat kecil. Jika kondisi itu terus dibiarkan, harga
komoditi primer suatu negara mengalami penurunan di pasar dunia. Untuk menghindari
kelangkaan cadangan devisa. Suatu negara perlu melakukan kebijakan substitusi impor.
Kebijakan substitusi impor bisa dilakukan dengan cara memberikan proteksi terhadap barang
impor yang masuk.
3) Mencegah Adanya Politik Dumping
Negara eksportir yang melakukan dumping biasanya memiliki tujuan untuk menembus
dan memperluas pangsa pasarnya di luar negeri. Ketika negara importir merasa barang impornya
di bawah harga normal, tarif bea materainya akan dinaikkan. Tarif bea materai ini diberikan oleh
negara importir sebagai bentuk respons terhadap praktik dumping yang dilakukan. Politik
dumping juga dapat mematikan persaingan bisnisnya. Oleh karena itu, untuk menanggulangi
praktik tersebut, setiap negara harus menerapkan bea masuk anti dumping. Kebijakan

12
perdagangan internasional dapat melindungi pengusaha dalam negeri, sehingga resiko gulung
tikar dapat diminimalisir. Itulah pembahasan singkat mengenai kebijakan perdagangan
internasional dan tujuannya yang harus diketahui.

13
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Suatu kebijakan sangat berperan dalam sebuah kegiatan ekonomi, baik secara nasional
maupun Internasional. Kebijakan berarti mengatur.
Setiap negara mempunyai kebijakan-kebijakan tersendiri untuk melindungi perekonomian
dalam negeri mereka dari dampak negatif persaingan yang ditimbulkan dalam perdagangan
internasional. Perdagangan internasional memungkinkan masuknya barang-barang dan jasa dari
luar negeri ke dalam negeri.
Jika barang dan jasa dari luar negeri lebih banyak dan lebih diminati oleh masyarakat
dibandingkan produk dalam negeri, maka hal itu akan berdampak buruk bagi perekonomian
dalam negeri. Oleh karena itu, pemerintah perlu membuat suatu kebijakan perdagangan
internasional.

3.2 Saran
Dari makalah saya yang singkat ini mudah-mudahan dapat bermanfaat bagi kita semua.
Yang baik datangnya dari Allah, dan yang buruk datangnya dari kami. Dan kami sadar bahwa
makalah kami ini jauh dari kata sempurna, masih banyak kesalahan dari berbagai sisi, jadi kami
harapkan saran dan kritik nya yang bersifat membangun, untuk perbaikan makalah-makalah
selanjutnya.

14
DAFTAR PUSTAKA

https://id.m.wikipedia.org/wiki/Perdagangan_internasional
https://www.google.com/amp/s/www.fortuneidn.com/business/amp/surti/pengertian-
perdagangan-internasional
https://systemever.co.id/business-insight/article/detail/jenis-perdagangan-internasional
Perdagangan Internasional (kemdikbud.go.id)
https://freightsight.com/article/kebijakan-perdagangan-internasional
https://www.fortuneidn.com/business/rio/kebijakan-perdagangan-internasional-dan-tujuannya-
yang-harus-diketahui

15

Anda mungkin juga menyukai