PERDAGANGAN INTERNASIONAL
Dosen Pengampu : Syamsi Mawardi, S.E., M.Si.
03SMJE039/ 508
KELOMPOK 3
No NAMA JABATAN TUGAS
1 Alma Auliya S Anggota Moderator
2 Novia Romadona H Anggota Notulen
3 Putri Indriyani A Anggota Narasumber
4 Rosi Apriani Wakil Ketua Narasumber
5 Siti Nur Aliyawati Ketua Narasumber
6 Yunika Anggota Narasumber
HALAMAN JUDUL.............................................................................................................i
DAFTAR ISI........................................................................................................................iii
BAB I
PENDAHULUAN.................................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah........................................................................................................1
1.3 Tujuan Penulis..............................................................................................................2
BAB II
PEMBAHASAN....................................................................................................................3
2.1 P...................................................................................................................................3
2.2 M..................................................................................................................................4
2.3 F...................................................................................................................................6
2.4 E...................................................................................................................................8
2.5 L...................................................................................................................................9
BAB III
PENUTUP...........................................................................................................................12
3.1 Kesimpulan................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................13
DAFTAR PERTANYAAN DAN JAWABAN...................................................................14
ii
BAB I
PENDAHULUAN
4
BAB II
PEMBAHASAN
6
2.2 Teori Perdagangan Internasional
2.2.1 Teori Keunggulan Komperatif
Konsep perdagangan bebas pertama kali dirumuskan oleh Adam Smith yang
kemudian dikembangkan oleh David Ricardo tahun 1887 (Pressman, 1999).
Setelah Ricardo, dalam masa 115 tahun berlangsung, banyak ekonom lain muncul
memberikan kritikan atau memperluas dan mendorong penyempurnaan konsep
perdagangan keunggulan komparatif. Dalam teori keunggulan komparatif negara
dapat tetap melakukan perdagangan walaupun salah satu negara tidak memiliki
keunggulan absolut atau dengan kata lain memiliki kerugian absolut terhadap
negara lain dalam memproduksi dua barang. Perdagangan akan tetap
menguntungkan apabila negara yang mengalami kerugian absolut
menspesialisasikan produksinya pada barang yang memiliki kerugian absolut
lebih kecil. Secara umum David Ricardo mendasarkan teorinya pada sejumlah
asumsi yang disederhanakan, yaitu:
a) Hanya terdapat dua negara dan dua barang.
b) Perdagangan bersifat bebas.
c) Terdapat mobilitas tenaga kerja yang sempurna di dalam negara
namun tidak ada mobilitas antara dua negara..
d) Biaya produksi konstan
e) Tidak ada biaya transportasi
f) Tidak ada perubahan teknologi (Sai’dy, 2013).
Teori keunggulan komperatif terdapat pada contoh sebagai sebagai berikut.
Katakanlah dalam dunia ini hanya ada dua negara yakni Indonesia (INA) dan
Thailand (THAI) yang sama-sama menghasilkan beras (b) dan jagung (j).
Andaikan INA dan THAI mempunyai kurva kemungkinan produksi (kkp)
masing-masing sebagai berikut: INA = b + 2j = 50................................. (1) THAI
= 3b + 2j = 200............................ (2) Angka kofisien memperlihatkan input
tenaga kerja yang digunakan per unit produksi. Thailand mempunyai kkp yang
lebih tinggi dibandingkan Indonesia karena Indonesia hanya dapat menghasilkan
sebanyak 50 unit per
Teori keunggulan komperatif terdapat pada contoh sebagai sebagai berikut.
Katakanlah dalam dunia ini hanya ada dua negara yakni Indonesia (INA) dan
Thailand (THAI) yang sama-sama menghasilkan beras (b) dan jagung (j).
Andaikan INA dan THAI mempunyai kurva kemungkinan produksi (kkp)
7
masing-masing sebagai berikut:
INA = b + 2j = 50................................. (1)
THAI = 3b + 2j = 200........................... (2)
Angka kofisien memperlihatkan input tenaga kerja yang digunakan per unit
produksi. Thailand mempunyai kkp yang lebih tinggi dibandingkan Indonesia
karena Indonesia hanya dapat menghasilkan sebanyak 50 unit per satuan input
atau jagung sebanyak 25 unit, sedangkan Thailand dengan input yang sama dapat
menghasilkan lebih besar yakni 67 unit beras atau 100 unit jagung. Dengan
demikian Thailand mempunyai keunggulan absolut dalam produksi beras dan
jagung. Namun berdasarkan persamaan (1) dan (2) dapat diperlihatkan
keunggulan komparatif relatif masing-masing negara dalam menghasilkan beras
dan jagung. Biaya produksi satu unit beras di Indonesia adalah ½ unit jagung
sedangkan di Thailand biaya satu unit beras adalah 3/2 unit jagung. Biaya
produksi beras di Indonesia ternyata lebih murah secara relatif dibandingkan
Thailand, dan kebalikannya biaya satu unit jagung di Thailand lebih mahal secara
relatif dibandingkan Indonesia. Berarti Indonesia mempunyai keunggulan
komparatif relatif pada komoditas beras, sedangkan Thailand mempunyai
keunggulan komparatif relatif pada komoditas jagung.
Atas dasar itu, menurut Ricardo, kedua negara dapat berdagang dengan
melakukan spesialisasi produksi. Dalam hal ini, Indonesia tidak perlu
memproduksi jagung karena biayanya relatif lebih mahal dibandingkan kalau
impor dari Thailand. Indonesia dapat menggunakan seluruh sumberdaya untuk
menghasilkan beras sehingga produksi beras meningkat melebihi kebutuhan dan
dapat diekspor ke Thailand. Demikian juga dengan Thailand, tidak perlu
menghasilkan beras, semua lahan digunakan untuk menghasilkan jagung saja dan
kebutuhan beras dapat diimpor dari Indonesia karena biayanya lebih murah.
Produksi jagung Thailand meningkat dan sebagian dapat di ekspor ke Indonesia
ditukar dengan beras. Perdagangan terbuka ini telah menyebabkan kedua negara
mendapat keuntungan dan penggunaan sumberdaya dunia menjadi lebih efisien
serta konsumsi meningkat. Jika kedua negara melakukan perdagangan akan
muncul keseimbangan harga relatif pada tingkat dunia. Menurut Ricardo, harga
beras dunia akan lebih mahal dibandingkan harga beras dalam negeri Indonesia
tetapi lebih murah dibandingkan harga beras Thailand. Indonesia akan
memperoleh keuntungan jika berdagang dengan harga beras dunia. Demikian
8
juga dengan harga relatif dunia untuk jagung akan lebih mahal dibandingkan
harga relatif jagung Thailand, tetapi lebih murah dibandingkan harga relatif
jagung Indonesia. Thailand akan mendapat keuntungan jika menjual jagung
dengan harga dunia.
16
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Perdagangan internasional merupakan hubungan kegiatan ekonomi antar negara
yang diwujudkan dengan adanya proses pertukaran barang dan jasa atas dasar suka rela
dan saling menguntungkan. Perdagangan internasional umumnya terbagi menjadi dua
bagian yaitu impor dan ekspor. Perdagangan internasional merupakan salah satu
peranan penting dalam membangun sebuah perekonomian di suatu Negara.
Perdagangan internasional ini sendiri merupakan salah satu kegiatan yang bertujuan
utuk meningkatkan kesejahteraan hidup masyarakat pada era globalisasi dan
digitalisasi. Pada saat ini pula tidak ada satu negarapun yang berada dalam kondisi
autaraki atau negara yang terisolasi tanpa adanya hubungan ekonomi dengan negara
lain. Hal ini disebabkan karena tidak ada negara yang bisa memenuhi kebutuhannya
secara mandiri (Sarwono dan Pratama, 2014). Indonesia sendiri merupakan salah satu
Negara yang terlibat dalam perdagangan internasional. Konsep perdagangan bebas
pertama kali dirumuskan oleh Adam Smith yang kemudian dikembangkan oleh David
Ricardo tahun 1887 (Pressman, 1999). Terdapat macam-macam teori mengenai
perdagangan internasional diantaranya yaitu, teori keunggulan absolut, teori permintaan
dan penawaran serta teori faktor proporsi. Sedangkan kebijakan perdagangan
internasional meliputi tindakan pemerintah terhadap rekening yang sedang berjalan
(current account) dari neraca pembayaran internasional, khususnya tentang ekspor dan
impor barang atau jasa. Meliputi tindakan pemerintah terhadap rekening modal (capital
account) dalam neraca pembayaran internasional. Contohnya adalah pengawasan
terhadap lalu lintas devisa (exchange control) atau pengaturan lalu lintas jangka
panjang.
17
DAFTAR PUSTAKA
18