Anda di halaman 1dari 17

TEORI DAN KEBIJAKAN EKONOMI PEMBANGUNAN INTERNASIONAL

(EKI 315)

MATERI KELOMPOK 1

Perdagangan Internasional serta Teori Perdagangan Internasional Pra Klasik dan


Klasik

Dosen Pengampu:
I Putu Hedi Sastrawan, S.E.,M.Si

Disusun Oleh:
Kelompok 1 (A2)
1. Timothius Joachim (01) (2007511002)
2. Yustiti Ros Sianturi (02) (2007511019)
3. Lalu Jaya Dwipayana Putra (03) (2007511025)
4. Anjelika Cinta Aprillia (04) (2007511027)
5. Komang Indrayana (05) (2007511039)

PROGRAM STUDI EKONOMI PEMBANGUNAN


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS UDAYANA
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas limpahan
rahmat dan hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas team base project kami
yang berjudul “Perdagangan Internasional serta Teori Perdagangan Internasional Pra
Klasik dan Klasik”. Tugas ini disusun guna memenuhi tugas dari bapak I Putu Hedi
Sastrawan, S.E.,M.Si. pada mata kuliah Teori dan Kebijakan Ekonomi Pembangunan
Internasional, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas udayana. Pada tugas ini kami banyak
mengambil dari berbagai sumber dan referensi oleh sebab itu dalam kesempatan ini kami
mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu
dalam penyusunan tugas ini. Yang dimana kami akan membahas dalam ekonomi
internasional menunjukkan adanya hubungan antara aktivitas ekonomi suatu negara dengan
aktivitas ekonomi negara lain. hubungan aktivitas ekonomi suatu negara dengan negara lain
ini akan membentuk sistem ekonomi yang lebih besar, yaitu sistem ekonomi internasional.
dalam belajar ekonomi internasional terdapat beberapa topik yang perlu mendapat perhatian
kita, yaitu perdagangan internasional, pembayaran internasional, neraca pembayaran, dan
kerjasama ekonomi internasional. Kami, seluruh anggota kelompok 1 menyadari sepenuhnya
bahwa tugas ini sangat jauh dari sempurna, untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan
saran yang bersifat membangun guna kesempurnaan tugas ini. Akhir kata kami mengucapkan
terima kasih dan
semoga tugas ini dapat bermanfaat bagi penyusun dan bagi pembaca umumnya.

Denpasar, 03 September 2022

Penulis
1.1 pentingnya perdagangan antar negara

perdagangan antar negara tentu memiliki tujuan utama, yaitu meningkatkan pendapatan
negara tersebut. Dengan dilakukannya ekspor atau menjual barang di negara lain, maka suatu
negara tersebut akan mengalami kenaikan devisa negara. Perdagangan antar Negara adalah
dilakukan oleh satu negara dengan negara lainnya meliputi kegiatan proses ekspor dan impor.
Aktivitas ini juga sering disebut sebagai perdagangan internasional dan memiliki pengaruh
besar bagi pendapatan suatu negara.

Adanya perdagangan internasional disebabkan karena setiap negara tidak dapat menghasilkan
semua barang yang dibutuhkan. Selain itu, adanya perbedaan hasil produksi, harga barang,
selera masyarakat, dan perbedaan sosial budaya menjadi faktor penting terjadinya
perdagangan antar negara.

Dalam perdagangan antar negara, biasanya terdapat suatu negara yang kebutuhan bahan
bakunya bergantung dari negara lain. Misalnya, negara Jepang bergantung pada bahan baku
alam seperti migas yang diimpor dari Indonesia. Maka sebagai gantinya, Jepang menjual
keunggulan yang dimilikinya, seperti produk teknologi untuk memenuhi kebutuhan di negara
tersebut.

A. Manfaat Perdagangan Antar Negara

1. Menambah devisa negara

Perdagangan antar negara merupakan hasil penerimaan ekspor sebagai sumber devisa negara
yang terpenting.

2. Meningkatkan produksi di dalam negeri

Perdagangan ini memiliki efek langsung terhadap pertumbuhan produksi di dalam negeri
terutama bagi negara yang produksinya berorientasi langsung ke pasar eksternal, seperti Asia
Tenggara dan Asia Timur.

3. Memperluas kesempatan kerja

Perdagangan antar negara dapat meningkatkan kesempatan kerja bagi para penduduknya. Hal
tersebut disebabkan adanya pertumbuhan produksi di dalam negeri yang meningkat, sehingga
mengharuskan perusahaan industri untuk menambah tenaga kerja.
4. Realokasi sumber daya produksi

Dengan adanya kesempatan ekspor bagi suatu negara, membuat faktor produksi dari
perusahaan dapat digunakan secara optimal dengan merelokasikan ke industri-industri lain
yang melakukan ekspor.

5. Meningkatkan penjualan perusahaan

Ketika suatu negara memproduksi penjualan perusahaan, maka produksi dari penjualan
tersebut tidak hanya dijual di negara tempat produksi itu saja. Dengan adanya perdagangan
internasional, hasil produksi suatu negara dapat dijual ke berbagai negara di seluruh dunia.

Hal ini juga berhubungan dengan kebutuhan yang dimiliki oleh suatu negara tertentu. Apabila
negara lain membutuhkan barang tertentu dan apabila negara Indonesia memilikinya, maka
dilakukan ekspor untuk mendapatkan penyebaran produk. Dalam hal ini, Indonesia akan
mendapatkan keuntungan lebih banyak dari adanya ekspor tersebut.

B. Impor dalam Perdagangan Antar Negara

Kegiatan membeli barang dari luar negeri atau impor, tak terlekkan dalam perdangan antar
negara. Semakin tinggi pendapatan domestik mendorong untuk meningkatnya permintaan
akan semua barang, baik domestik maupun luar negeri.

Sehingga semakin tinggi pendapatan domestik, maka akan mendorong tingginya permintaan
akan barang impor. Berkatian dengan apa yang dikemukakan oleh Blanchard bahwa
konsumsi memiliki hubungan dengan pendapatan atau output barang dan jasa yang tersedia
pada suatu negara.

Namun demikian pada saat konsumsi tidak bisa dipenuhi oleh produksi, maka kebutuhan
konsumsi tersebut dipenuhi dengan cara melakukan impor dari negara lain dalam rangka
untuk memenuhi konsumi tersebut.

Transaksi dalam kegiatan ekspor melibatkan pembelian dan mentransfer barang dari luar
(Foreign Country) ke negara local (Home Country) dengan melakukan pembayaran ke negara
luar.

Impor bermanfaat untuk mengisi kekosongan barang atau jasa yang tidak dapat di produksi
oleh negara itu sendiri seperti misalnya gandum untuk memproduksi tepung dan impor ikan
salmon yang tidak hidup di perairan Indonesia.
- Ruang lingkup perdagangan antarnegara berkaitan dengan beberapa kegiatan, yaitu:

1. Perpindahan barang dan jasa dari suatu negara ke negara yang lain.

2. Perpindahan modal melalui investasi asing dari luar negeri ke dalam negeri.

3. Perpindahan tenaga kerja dari suatu negara ke negara lain.

4. Perpindahan teknologi dengan mendirikan pabrik-pabrik di negara lain.

5. Penyampaian informasi tentang kepastian adanya bahan baku dan pangsa pasar

C. Faktor yang Menyebabkan Perdagangan Internasional

Perdagangan internasional muncul karena berbagai sebab. Beberapa faktor penyebab tersebut
bisa berbeda di satu negara dengan negara lain.

1. Kebutuhan negara dan masyarakat


Sebuah negara tidak mampu untuk menyediakan semua kebutuhan penduduknya.
Perdagangan internasional diperlukan dalam pemenuhan barang atau jasa yang dibutuhkan.

2. Perbedaan sumber daya alam (SDA)


Setiap negara memiliki SDA berlainan karena mempunyai perbedaan letak geografis. Adanya
kekurangan dan kelebihan SDA ini membuat antar-negara melakukan perdagangan.

3. Kebutuhan sumber daya manusia (SDM) berkualitas


Bukan hanya barang yang diperdagangkan dalam kegiatan ekonomi internasional. Jasa dari
SDM yang berkualitas turut bersaing di kancah perdagangan internasional.

4. Kebutuhan meningkatkan pendapatan negara


Pendapatan negara dapat ditingkatkan melalui perdagangan internasional. Misalnya, transaksi
ekspor-impor punya konsekuensi terhadap kewajiban pajak yang harus disetor pada negara.

5. Kebutuhan untuk perluasan target pasar


Sebagian produsen melakukan ekspansi penjualan ke negara lain. Penumpukan produksi
barang di dalam negeri dapat dialihkan ke perluasan pasar di luar negeri untuk meningkatkan
pendapatan.
1.2 sifat umum perdagangan antar Negara

A. Perdagangan antar negara muncul akibat adanya kesamaan.

Setiap negara memiliki sumber daya berbeda-beda, kondisi inilah yang menjadi salah satu
penyebab perdagangan internasional. Selain itu, perdagangan internasional muncul akibat
adanya kesamaan dalam kepentingan yang didasari dari adanya perbedaan sumber daya.

1.sifat umum perdagangan

2.Perbedaan iklim dan cuaca

3.Perbedaan biaya dalam memproduksi barang atau jasa

4.Memenuhi kebutuhan nasional

5.Perbedaan teknologi Perbedaan selera masyarakat suatu Negara

B. Karakteristik utama perdagangan

internasional 1- Ini didasarkan pada pertukaran

Tujuan utama perdagangan internasional adalah bahwa antar negara ada dan mempromosikan
pertukaran barang dan jasa yang berbeda yang mungkin hilang di negara tertentu atau hanya
perlu penguatan, dan berkat metode ini dapat dimungkinkan.

Selain itu, perdagangan internasional berbeda dari apa yang disebut perdagangan nasional
atau lokal. Yang terakhir, mengacu pada pertukaran produk antara dua wilayah atau negara
yang berbeda, tetapi dari negara yang sama dan dengan demikian memenuhi semua
permintaan yang dibuat oleh masyarakat dan populasi di wilayah tersebut..

2- Mata uang berbeda

Berkat perdagangan internasional, setiap negara dapat memperoleh mata uang dan mata uang
yang berbeda yang pada saat yang sama memungkinkannya untuk melaksanakan berbagai
proyek di negara mereka.
3 - produk bervariasi

Penting untuk disebutkan bahwa dengan perdagangan internasional, tidak hanya makanan
yang dibeli dan meskipun merupakan salah satu barang yang sebagian besar diangkut, ada
juga negara yang didedikasikan untuk ekspor mesin, bahan baku, suku cadang, mobil,
hidrokarbon, dan lainnya..

4- Insentif produktif dan beragam manfaat

Dengan ekspor bahan baku, perdagangan internasional dapat berorientasi untuk berfungsi
sebagai insentif bagi produksi suatu negara.Apakah mempromosikan penggunaan tanah,
menabur, menggunakan modal dan tenaga kerja, ide utamanya adalah bahwa suatu negara
dapat meningkatkan kapasitas produksinya secara maksimal..

5.Intervensi entitas lain

Selama bertahun-tahun, praktik perdagangan internasional telah dirangsang dengan


menggunakan entitas yang berbeda, sehingga dalam beberapa cara, mereka bekerja sebagai
dukungan antara pertukaran produk tertentu, sehingga memastikan transaksi dan
memverifikasi kepatuhan para pihak yang benar..

Namun, di antara masing-masing dari mereka ada perilaku ekonomi yang berbeda dan
menjadi praktik global, pada dasarnya tidak mungkin untuk mengesampingkan semua dalam
satu kelompok. Itulah sebabnya mereka dibagi menjadi negara maju, negara terbelakang dan
negara miskin.

Telah ditentukan bahwa, sebagian besar, negara maju mengimpor bahan baku (untuk
memproduksi produk mereka sendiri) dan bahan bakar, sambil mengekspor teknologi dan
produk manufaktur.Di negara-negara terbelakang, produk-produk yang ditawarkan oleh
negara-negara maju diimpor dan mereka bertugas mengekspor bahan baku pertanian dan
bahan bakar. Di sini, penting untuk menyoroti komplemen yang ada di antara berbagai jenis
negara.

1.3 Beberapa Faktor Khusus dalam Perdagangan Antara Negara


1. Perbedaan sumber daya alam
Faktor pendorong perdagangan internasional adalah kepemilikan sumber daya alam. Setiap
negara memiliki sumber daya alam yang berbeda. Indonesia memiliki banyak sumber daya
alam, antara lain kayu, minyak bumi, batubara, timah dan karet. Tetapi belum memiliki
kemampuan yang memadai untuk mengolahnya. Hal ini mendorong Indonesia untuk
mengekspor bahan mentah/bahan baku ke negara lain untuk di olah.

2. Penghematan biaya produksi


Bagi negara yang belum memiliki ilmu pengetahuan dan tekhnologi untuk membuat sendiri
produk seperti mobil dan handphone, pembuatannya akan menghabiskan biaya produksi yang
jauh lebih mahal dibandingkan jika negara tersebut membelinya dari negara lain. Oleh karena
itu membeli produk seperti mobil dan handphone dari negara pembuatnya dapat menghemat
biaya produksi.

3. Pemenuhan kebutuhan nasional


Ada kalanya suatu negara tidak mampu memenuhi semua barang dan jasa yang menjadi
kebutuhan penduduk, sehingga untuk memenuhinya suatu negara perlu mengimpor barang
dan jasa tersebut dari luar negeri. Dengan demikian kebutuhan produk dapat dipenuhi. Hal ini
menjadikannya sebagai salah satu faktor pendorong perdagangan internasional.

4. Perbedaan penguasaan teknologi


Penguasaan teknologi yang tidak merata antar tiap negara, menyebabkan terjadinya
perdagangan internasional. Negara dengan teknologi maju mampu menjual barang dengan
harga murah kepada negara yang memiliki teknologi sederhana. Contohnya Indonesia
mengimpor mobil dari Jepang karena Jepang memiliki teknologi pembuatan mobil yang
maju.

1.4 Konsep Teori Perdagangan Internasional


Teori Keunggulan Mutlak atau Ablosut (Absolute Advantage)
Adam Smith merupakan orang yang mengemukakan teori keunggulan mutlak. Ia berpendapat
bahwa teori keunggulan mutlak dijelaskan sebagai kondisi dimana suatu negara dapat
menghasilkan atau memproduksi barang atau jasa lebih banyak dibandingkan dengan para
pesaingnya dengan mengeluarkan biaya yang lebih rendah dalam produksinya sehingga
mendapatkan keuntungan yang lebih besar.
Negara dapat dikatakan mempunyai keunggulan mutlak apabila dapat menghasilkan sesuatu
yang tidak dapat dihasilkan negara lain. Sebagai contoh Jepang adalah negara yang
memproduksi mobil dalam jumlah besar dengan merk-merk ternama seperti Honda, Suzuki,
dan lain-lain.
Dalam hal ini, Jepang memiliki keunggulan mutlak dalam produksi mobil-mobil bermerek
tersebut karena di negara lain tidak dapat menghasilkannya. Untuk lebih memahami
penerapan keunggulan mutlak yang sebenarnya terjadi di lapangan, simak tabel berikut.

Produksi

Nama Barang
Negara Beras Elektronik Nilai Tukar Dalam Negeri

40 kg per 1 kg beras sama dengan 1 unit


Indonesia hari 40 unit per hari barang elektronik

30 kg per 1 kg beras sama dengan 3 unit


China hari 90 unit per hari barang elektronik

Dari tabel di atas diketahui bahwa Indonesia mampu memproduksi beras lebih baik daripada
China. Dapat dikatakan Indonesia memiliki keunggulan absolut pada beras. Akan tetapi
China lebih unggul dalam hal produksi barang-barang elektronik sehingga memiliki
keunggulan absolut pada barang-barang elektronik.

Maka dari itu Indonesia sebaiknya melakukan spesialisasi pada produksi beras, sementara
China melakukan spesialisasi pada barang-barang elektronik sehingga ketika kedua negara
melakukan perdagangan internasional, keduanya akan sama-sama memperoleh keuntungan.
1.5 Dasar Teori Pertukaran
Teori pertukaran merupakan teori yang berkaitan dengan Tindakan sosial yang saling
memberi atau menukar objek-objek yang mengandung nilai antar individu berdasarkan
tatanan sosial tertentu. Objek yang ditukarkan sendiri tidak berbentuk benda nyata, namun
hal-hal yang tidak nyata. Terdapat beberapa prinsip teori pertukaran yang dikemukakan oleh
Wirawan, 2012 sebagai berikut.
1. Satuan analisis yaitu sesuatu yang diamati dalam penelitian dan memainkan peran
penting dalam menjelaskan tatanan sosial dan individu.
2. Motif pertukaran diasumsikan bahwa setiap orang mempunyai keinginan sendiri.
Setiap orang akan memerlukan sesuuatu tetapi bukan merupakan tujuan yang umum.
Artinya bahwa orang melakukan pertukaran karena termotivasi oleh gabungan
berbagai tujuan dan keinginan yang khas.
3. Keuntungan berbentuk biaya yang dikeluarkan seseorang akan memperoleh suatu
hadiah (reward) yang terkadang tidak memperhitungkan biaya yang dikeluarkan. Cost
dapat didefinisikan sebagai upaya yang dibutuhkan untuk mendapatkan kepuasan
ditambah dengan reward apabila melakukan sesuatu. Kepuasan atau reward yang
diperoleh seseorang itu dapat dinilai sebagai sebuah keuntungan.
4. Pengesahan sosial merupakan suatu pemuas dan motivator yang umum dalam system
pertukaran. Besarnya ganjaran tidak diberi Batasan karena sifatnya individual dan
emosional. Reward adalah ganjaran yang memiliki kekuatan pengesahan sosial (sosial
approval).

Kemudian dalam pendapat George C. Homans teori pertukaran merupakan reaksi terhadap
paradigma fakta sosial yang terutama dikemukakan oleh Durkheim. Homans disini
mengatakan bahwa proses interaksi sosial dapat memunculkan suatu fenomena baru akibat
dari interaksi tersebut. Teori pertukaran Homans bertumpu pada asumsi bahwa orang terlibat
dalam perilaku untuk memperoleh ganjaran atau menghindari hukuman. Teori ini dilandasi
oleh prinsip transaksi ekonomis Dimana orang menyediakan barang atau jasa dan sebagai
imbalannya adalah memperoleh barang atau jasa yang diinginkan. Asumsi teori ini adalah
interaksi sosial yang mirip dengan transaksi ekonomi. Namun bagi teori pertukaran,
pertukaran sosial tidak hanya dapat diukur dengan uang saja karena hal-hal yang
dipertukarkan adalah hal yang nyata dan tidak. Misalnya seseorang yang bekerja di suatu
perusahaan bukan hanya mengharapkan ganjaran ekstrinsik yang berupa upah namun juga
ganjaran instrinsik yang berupa kesenangan, persahabatan dan kepuasan kerja.
1.6 Manfaat Perdagangan Internasional
Perdagangan internasional antar negara bukanlah kegiatan yang baru. Dalam sejarah yang ada
telah ditunjukkan bahwa sejak zaman dahulu telah ada perdagangan internasional. Namun
meskipun sudah berlangsung sejak dahulu, manfaatnya dalam berbagai bidang dirasakan
hingga sekarang. Perdagangan internasional kini telah tumbuh dan menyebar dengan pesat.
Hal ini tidak lepas dari perkembangan teknologi modern yang menunjang tekknik produksi
modern, system transportasi, perusahaan-perusahaan transnasional, manufaktur dan jasa serrta
industrialisasi yang berkembang pesat.
Perdagangan internasional sendiri merupakan kegiatan pertukaran barang, jasa, maupun
modal yang dilakukan ooleh penduduk berbagai negara atas kesepakatan bersama. Banyak
sekali manfaat dari perdagangan internasional salah satunya adalah turut mendukung
kemajuan kegiatan industrialisasi, transportasi, serta kehadiran perusahaan-perusahaan
multinasional. Manfaat lebih lanjut dari perdagangan internasional dalam berbagai aspek
adalah sebagai berikut.
Manfaat Umum
 Pemenuhan kebutuhan yaitu dapatt memenuhi kebutuhan akan barang-barang yang
tidak dapat diproduksi dalam negeri. Dimana karena adanya factor yang memengaruhi
adanya perbedaan hasil produksi setiap negara dikarenakan kondisi geografis, iklim,
tingkat penguasaan iptek dan lain sebagainya.
 Memperoleh keuntungan yaitu walaupun suatu negara terkadang dapat memproduksi
jenis barang yang sama, akan tetapi ada kalanya lebih baik jika negara tersebut
mengimpor dari luar negeri agar mendapatkan keuntungan dan juga tetap menjalin
kerjasama dengan negara lain.
 Memperluas pasar perdagangan. Ada kalanya para pengusaha akan merasa khawatir
untuk memproduksi barang-barang dalam jumlah besar dengan kondisi pasar yang
tidak memadai. Hal tersebut bisa mengakibatkan penurunan harga barang dan dapat
menimbulkan kerugian. Manfaat perdagangan internasional, pengusaha tidak perlu
khawatir untuk memproduksi barang secara maksimal, karena mereka dapat menjual
produk mereka keluar negeri.
 Transfer teknologi modern yaitu dapat memungkinkan suatu negara untuk dapat
belajar Teknik dan manajemen produksi barang yang lebih efisien dan modern dari
negara- negara lainnya.

Manfaat dibidang Ekonomi


 Memenuhi Kebutuhan dalam Negeri. Dengan adanya perdagangan internasional akan
menjalin kerjasama yang semakin baik, dengan demikian hal tersebut akan dapat
memenuhi kekurangan dalam suatu negara tersebut.
 Menambah kemakmuran suartu negara. Perdagangan internasional dapat membantu
menaikkan pendapatan suatu negara. Hal ini disebabkan adanya hubungan timbal
balik antar negara, dimana negara yang memiliki kelebihan produksi barang akan
menjual produknya pada negara yang membutuhkan.
 Menambah lapangan pekerjaan. Manfaat perdagangan internasional dalam sebuah
negara, dapat menambah jumlah produksi suatu barang yang nantinya dapat diekspor
ke negara lain. Kenaikan produksi dapat berakibat pada bertambahnya kebutuhan
tenaga kerja, sehingga akan memperluas kesempatan kerja.
 Meningkatkan ilmu pengetahuan dan teknologi. Perdagangan internasional dapat
berdampak pada minat produsen untuk meningkatkan mutu produknya. Persaingan
dalam perdagangan internasional dapat mendorong negara-negara pengekspor agar
nilai produknya memiliki keunggulan dari negara lainnya yaitu dengan manfaat IT
yang digunakan.
 Pemasukan devisa negara akan bertambah dari adanya perdagangan internasional.
 Efisiensi produk.

Manfaat dibidang Sosial


 Dapat mencegah terjadinya krisis. Maksudnya disini adalah bahwa disamping
memperoleh keuntungan finansial, perdagangan internasional juga dapat berfungsi
sebagai pencegah krisis. Misalnya pada saat terjadi krisis pangan yang berdampak
pada krisis ekonomi, negara penghasil beras akan mengekspor ke negara yang terjadi
krisis pangan tersebut.
 Mempererat hubungan antar negara. Pada saat ini sudah banyak perusahaan-
perusahaan yang beberapa sahamnya dimiliki oleh beberapa pengusaha dari berbagai
negara. Hal inilah yang kemudian dapat mempererat hubungan antar negara.

Manfaat dibidang Keamanan dan Politik

 Suatu negara yang akan mengembangkan senjata nuklir, dapat dikenakan sanksi
ekonomi, yaitu dengan tidak diperbolehkan negara-negara lain untuk menjalin
hubungan dagang dengan negara tersebut. Upaya seperti ini biasanya harus mendapat
persetujuan PBB. Hal ini dilakukan untuk menciptakan keamanan global.
 Dengan adanya perdagangan internasional, suatu negara dapat mengimpor sitem
persenjataan yang tidak dapat diproduksi di dalam negeri.
 Mencegah perdagangan barang-barang ilegal seperti senjata gelap, obat-obatan
terlarang, hewan langka, ternak yang membawa penyakit menular, dan sebagainya.
 Perdagangan internasional dapat mempererat hubungan politik antar negara sehingga
dapat menjalin persahabatan antar negara.

2. Teori Keunggulan Komparatif (Comparative Advantage)

Menurutnya, negara yang tidak memiliki keunggulan absolut tetap dapat berkontribusi dalam
perdagangan internasional dengan cara melakukan spesialisasi pada produk-produk yang
dihasilkan di negara tersebut. Selain itu, keunggulan komparatif akan muncul ketika negara
dapat memproduksi barang atau jasa dengan mengeluarkan biaya tenaga kerja yang lebih
murah dibandingkan dengan negara lain. Untuk lebih memahami bagaimana konsep dari teori
keunggulan komparatif, simak tabel di bawah ini.

Menurutnya, negara yang tidak memiliki keunggulan absolut tetap dapat berkontribusi dalam
perdagangan internasional dengan cara melakukan spesialisasi pada produk-produk yang
dihasilkan di negara tersebut. Selain itu, keunggulan komparatif akan muncul ketika negara
dapat memproduksi barang atau jasa dengan mengeluarkan biaya tenaga kerja yang lebih
murah dibandingkan dengan negara lain. Untuk lebih memahami bagaimana konsep dari teori
keunggulan komparatif, simak tabel di bawah ini.

Produksi

Nama Barang
Negara Beras Elektronik Nilai Tukar Dalam Negeri

40 kg per 1 unit barang elektronik sama


Indonesia hari 40 unit per hari dengan 1 kg beras

60 kg per 120 unit per 1 unit barang elektronik sama


China hari hari dengan 0,5 kg beras
Dari tabel di atas, China unggul pada produksi beras dan barang-barang elektronik. China
memiliki keunggulan terbesar pada barang-barang elektronik. Sedangkan Indonesia lemah
pada kedua produksi, namun kelemahan paling kecil ada di produksi beras.

Seharusnya Indonesia berspesialisasi pada beras dan China pada barang-barang elektronik
sehingga apabila kedua negara melakukan perdagangan internasional, akan saling
menguntungkan satu sama lain. Maka dari itu, walau Indonesia memiliki kelemahan absolut,
namun tetap dapat berkontribusi melalui ekspor beras yang lebih baik daripada China.

https://www.gramedia.com/literasi/teori-perdagangan-internasional/#Teori-
Teori_Perdagangan_Internasional

2.3 Pengertian dan Perkembangan Merkantilisme

Istilah Merkantilisme berasal dari kata bahasa Inggris Merchant yang berarti pedagang.
Artinya dalam paham teori merkantilisme, jika setiap negara ingin maju maka harus
melakukan perdagangan dengan negara lainnya. Akibatnya, sumber kekayaan negara dapat
diperoleh dari surplus perdagangan luar negeri dalam bentuk emas atau perak. Dengan
adanya kontak dengan negara lain maka akan muncul pula kebijakan waktu yang mendorong
aktivitas ekspor dan juga membatasi impor agar perdagangan internasional berjalan sehat.

Merkantilisme adalah teori ekonomi yang menyatakan bahwa kemakmuran suatu negara
ditentukan oleh jumlah penanaman modal atau aset yang dimilikinya dan ukuran
perdagangan luar negerinya. Konsep merkantilisme dijelaskan oleh para pemikir terkemuka
seperti filsuf Prancis Jean Bodin. Jean Bodin membahas teori uang dan harga meningkat
karena pajak impor dari luar negeri dan pajak yang perlu dikeluarkan. Sebagai salah satu
sistem ekonomi yang besar, banyak para ilmuwan dan ahli yang berpendapat tentang praktik
teori merkantilisme.

Merkantilisme tumbuh dan berkembang pesat pada abad ke-16 hingga abad ke-18, khususnya
di Eropa Barat (Spanyol, Inggris, Prancis, dan Belanda).

Dalam sejarahnya, merkantilisme sering kali menjadi salah satu faktor pendorong
kolonialisme dan imperialisme oleh bangsa Barat.Merkantilisme menjadi aliran pemikiran
ekonomi yang dominan di Eropa selama akhir renaisans dan periode modern awal.Bentuk
paling sederhana dari sistem ini adalah bullionisme, yang mendefinisikan kekayaan negara
berdasarkan jumlah logam mulia yang dimiliki.Bukti awal kemunculan sistem ini dapat
dilihat dari adanya kontrol perdagangan emas batangan Mediterania di Venesia, Genoa, dan
Pisa.Kala itu, negara-negara
di Eropa percaya bahwa emas atau logam mulia adalah satu-satunya kekayaan berharga bagi
negara.Inggris memulai pendekatan terhadap merkantilisme pada era Ratu Elizabeth (1558-
1603).Ratu Elizabeth bahkan mengeluarkan Undang-Undang Perdagangan dan Navigasi di
Parlemen serta mengeluarkan perintah kepada angkatan lautnya untuk melindungi
perdagangan dan pelayaran Inggris.Upaya Ratu Elizabeth ini cukup efektif dalam melindungi
Inggris melawan Kekaisaran Spanyol yang jauh lebih besar dan kuat.Di Prancis, Raja Louis
XIV (1634-1715) juga menerapkan merkantilisme, mengikuti anjuran Menteri Keuangan,
Jean Baptis Colbert. Jean Baptis Colbert menekankan bahwa kekuatan dan kejayaan negara
lebih penting daripada kepentingan pedagang atau individu. Dapat disimpulkan bahwa sistem
ekonomi merkantilisme bertujuan untuk mendirikan negara-negara nasional yang kuat di
Eropa, memperoleh monopoli perdagangan, bahkan memperluas daerah jajahan.

2.4 Ide Pokok Merkantilisme

Mazhab merkantilisme muncul sebagai tanggapan atas upaya mencapai kesejahteraan.


Beberapa ide pokok yang terkandung dalam merkantilisme, dapat dijabarkan dalam beberapa
poin, seperti berikut :

1. Emas dan perak, adalah bentuk kekayaan yang khas yang paling banyak disukai, karenanya
ekspor logam mulia sangat dilarang;

2. Negara harus mampu mendorong kegiatan ekspor dan memupuk kekayaan dengan jalan
merugikan negara lain (tetangga);

3. Dalam kebijakan ekspor-impor, negara harus mencapai surplus sebesar-besarnya;

4. Kolonisasi dan monopolisasi perdagangan harus dilaksanakan secara ketat demi

memelihara keabadian kaum koloni agar tunduk dan tergantung pada negara induk;

5. Adanya penentangan atas bea, pajak, dan restriksi intern terhadap mobilitas barang;

6. Penguatan pemerintah pusat untuk menjamin kebijakan merkantilisme dapat

berjalan sebagaimana mestinya;

7. Pertumbuhan penduduk yang tinggi disertai sumber daya manusia yang tinggi adalah hal
penting guna memenuhi pasokan kepentingan militer dan pengelolaan merkentilisme yang

kuat pula (Sastradipoera, 2001: 12-18).

Dari sini, bisa ditarik kesimpulan sederhana bahwa suatu negara menjadi sejahtera dan kaya
dengan melakukan sebanyak mungkin ekspor dan sesedikit

mungkin impor. Meski demikian, Hume memaparkan bahwa dalam kondisi ini, pemerintah
tidak ikut campur dalam kegiatan perdagangan internasional ini. Ini dilakukan karena
keyakinan akan adanya mekanisme aliran emas, yang membuat neraca perdagangan
internasional dapat seimbang ke arah semula.

2.5 Teori keunggulan Absolut

Teori Keunggulan Mutlak atau Ablosut (Absolute Advantage) Adam Smith merupakan orang
yang mengemukakan teori keunggulan mutlak. Ia berpendapat bahwa teori keunggulan
mutlak dijelaskan sebagai kondisi dimana suatu negara dapat menghasilkan atau
memproduksi barang atau jasa lebih banyak dibandingkan dengan para pesaingnya dengan
mengeluarkan biasa yang lebih rendah dalam produksinya sehingga mendapatkan keuntungan
yang lebih besar. Negara dapat dikatakan mempunyai keunggulan mutlak apabila dapat
menghasilkan sesuatu yang tidak dapat dihasilkan negara lain. Sebagai contoh Jepang adalah
negara yang memproduksi mobil dalam jumlah besar dengan merk-merk ternama seperti
Honda, Suzuki, dan lain-lain. Dalam hal ini, Jepang memiliki keunggulan mutlak dalam
produksi mobil-mobil bermerek tersebut karena di negara lain tidak dapat menghasilkannya.
Untuk lebih memahami penerapan keunggulan mutlak yang sebenarnya terjadi di lapangan,
simak tabel berikut.

Kemampuan Bekerja 1 orang untuk 1 hari

Produksi
Nama
Barang Nilai Tukar Dalam Negeri
Negara Beras
Elektronik
40 kg per 1 kg beras sama dengan 1 unit barang
Indonesia 40 unit per hari
hari elektronik
30 kg per 1 kg beras sama dengan 3 unit barang
China 90 unit per hari
hari elektronik
Dari tabel di atas diketahui bahwa Indonesia mampu memproduksi beras lebih baik daripada
China. Dapat dikatakan Indonesia memiliki keunggulan absolut pada beras. Akan tetapi
China lebih unggul dalam hal produksi barang-barang elektronik sehingga memiliki
keunggulan absolut pada barang-barang elektronik. Maka dari itu Indonesia sebaiknya
melakukan spesialisasi pada produksi beras, sementara China melakukan spesialisasi pada
barang-barang elektronik sehingga ketika kedua negara melakukan perdagangan
internasional, keduanya akan sama-sama memperoleh keuntungan.
DAFTAR PUSTAKA

https://www.gramedia.com/literasi/teori-perdagangan-internasional/

https://kumparan.com/berita-hari-ini/memahami-manfaat-perdagangan-antar-negara-beserta-
hambatannya-1wvJFxdw6uM/full
https://toptenid.com/mengapa-perdagangan-antarnegara-dapat-meningkatkan-kesejahteraan-
negara-yang-melakukannya

https://money.kompas.com/read/2021/12/02/193433126/faktor-penyebab-perdagangan-
internasional?page=all
https://money.kompas.com/read/2021/11/29/201558226/faktor-pendorong-perdagangan- internasional?
page=all

16 Manfaat Perdagangan Internasional Antar Negara - Manfaat.co.id

TEORI SOSIOLOGI MODERN.pdf (unp.ac.id)

Anda mungkin juga menyukai