Anda di halaman 1dari 25

PENGANTAR EKONOMI PEMBANGUNAN

UNSUR-UNSUR PEMBANGUNAN EKONOMI


(SUMBER DAYA ALAM, TEKNOLOGI DAN
WIRASWASTA)

MATA KULIAH : EKI204 (C2)


Dosen pengempu : I Made Endra Kartika Yudha, S.E., M.Sc.

KELOMPOK 3
LALU JAYA DWIPAYANA PUTRA 2007511025

PINIEL SIREGAR 2007511036

MADE PUTRI DEWI 2007511048

NININ EVA ANDIKA RADA 2007511051

BQ. NINING RISKYA RAMDHANI 2007511054

FINA FAYZA AMALIA 2007511064

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


PROGRAM STUDI EKONOMI PEMBANGUNAN
UNIVERSITAS UDAYANA
TAHUN 2021

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena telah
memberikan kesempatan kepada penulis untuk menyelesaikan tugas ini. Atas berkat dan
rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan tugas yang berjudul “Unsur-Unsur
Pembangunan Ekonomi (Sumber Daya Alam, Teknologi dan Wiraswasta)” tepat waktu.
Tugas ini ditulis dalam rangka pemenuhan tugas mata kuliah Pengantar Ekonomi
Pembangunan. Penulis berharap agar tugas ini dapat menambah wawasan pembaca
tentang apa saja tujuan, manfaat, kerugian pembangunan ekonomi, serta pembangunan
berkelanjutan.
Dimana berkaitan dengan materi kelompok 3 dalam mata kuliah pengantar
ekonomi pembangunan semester ganjil tahun ajaran 2021. Penulis mengucapkan terima
kasih sebesar-besarnya kepada Bapak I Made Endra Kartika Yudha, S.E., M.Sc. selaku
dosen pengampu mata kuliah Pengantar Ekonomi Pembangunan yang telah memberikan
tugas ini karena tugas yang telah diberikan ini telah menambah pengetahuan dan wawasan
penulis tentang Ekonomi Pembangunan mengenai Unsur-Unsur Pembangunan Ekonomi
(Sumber Daya Alam, Teknologi dan Wiraswasta). Penulis juga mengucapkan terimakasih
kepada pihak-pihak yang terlibat baik secara langsung maupun tidak langsung dalam
penyelesaian tugas ini. Penulis juga sadar bahwa tugas ini jauh dari kata sempurna, oleh
karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun akan penulis terima demi
kesempurnaan tugas ini.

Denpasar, 15 November 2021

Penulis

ii
DAFTAR ISI

Cover .................................................................................................................................. i
Kata Pengantar .................................................................................................................. ii
Daftar Isi ............................................................................................................................ iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang .............................................................................................................. 1
1.2. Rumusan Masalah ......................................................................................................... 1
1.3 Tujuan............................................................................................................................ 2
1.4 Manfaat.......................................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Sumber Daya Alam ..................................................................................... 3
2.2 Sumber Daya Alam di Indonesia .................................................................................. 3
2.3 Sumber Daya Alam dan Pertumbuhan Ekonomi .......................................................... 5
2.4 Pemanfaatan Sumber Daya Alam Hayati dan Non Hayati ........................................... 7
2.5 Landasan Kebijaksanaa Pengelolaan Sumber Daya Alam .......................................... 11
2.6 Karakteristik Ekologi Sumber Daya Alam.................................................................. 11
2.7 Daya Dukung Lingkungan .......................................................................................... 12
2.8 Keterbatasan Kemampuan Manusia ............................................................................ 13
3.1 Teknologi dan Wiraswasta .......................................................................................... 14
3.2 Pengertian Teknologi .................................................................................................. 14
3.3 Penyebaran Teknologi ................................................................................................. 15
3.4 Fungsi Wiraswasta ...................................................................................................... 15
3.5 Tipe-Tipe Semangat Wiraswasta ................................................................................ 16
3.6 Macam-Macam, Motif dan Efisiensi Inovasi .............................................................. 16
3.7 Terjadinya Wiraswasta ................................................................................................ 18
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan................................................................................................................... 21
3.2 Saran ............................................................................................................................. 21
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................... 22

iii
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sumber-sumber alam atau sumber daya alam, teknologi dan wiraswasta


merupakan unsur penting dalam pembangunan ekonomi. Ketiga unsur tersebut
merupakan satu-kesatuan yang erat yang memiliki peranan penting. Pertama, sumber
daya alam menjadi faktor yang sangat penting karena sumber daya alam adalah salah
satu unsur utama dalam proses produksi. Tanpa adanya sumber daya alam maka akan
sulit terjadi proses produksi. Misalnya dengan tidak adanya bahan bakar, maka
perusahaan tidak dapat melakukan produksi. Karena pentingnya sumber daya alam,
maka masih banyak terjadi eksploitasi terhadap sumber-sumber daya yang ada. Oleh
karena itu semua negara berusaha untuk mencari dan menggali sumber daya yang
belum ditemukan, guna mengantisipasi terjadinya kelangkaan sumber daya alam.
Maka dalam kehidupan sehari-hari kita harus memanfaatkan sumber daya alam
dengan sebaik mungkin. Kedua, teknologi dan wiraswasta merupakan salah satu
unsur untuk membedakan antara Negara yang sudah maju dengan Negara yang
relative kurang maju. Perkembangan ekonomi suatu negara merupakan hasil
penerapan teknologi, maka haruslah ada seseorang atau sekelompok orang yang
berbuat untuk menerapkan kombinasi-kombinasi baru sumber-sumber produksi
untuk kegiatan-kegiatan produktif. Perbuatan ini menunjukkan suatu inovasi yang
disebut Entrepreneurial Function ( sebagai fungsi wiraswasta ). Fungsi wiraswasta
dalam dapat diartikan dalam segala keadaan, dapat dalam keadaan masyarakat
kapitalis, sosialis ataupun pembangunan ekonomi pada umumnya.

1
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan sumber daya alam?
2. Bagaimana sumber daya alam di Indonesia?

3. Bagaimana landasan kebijaksanaan pengelolaan sumber daya alam?

4. Apa yang dimaksud dengan teknologi dan wiraswasta?

5. Apa saja macam-macam, motif serta efisiensi inovasi?

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui definisi sumber daya alam.
2. Untuk mengetahui sumber daya alam di Indonesia.

3. Untuk mengetahui landasan kebijaksanaan pengelolaan sumber daya alam.

4. Untuk mengetahui definisi teknologi dan wiraswasta.

5. Untuk mengetahui macam-macam, motif serta efisiensi inovasi.

1.4 Manfaat
1. Dapat mengetahui definisi sumber daya alam.
2. Dapat mengetahui sumber daya alam di Indonesia.

3. Dapat mengetahui landasan kebijaksanaan pengelolaan sumber daya alam.

4. Dapat mengetahui definisi teknologi dan wiraswasta.

5. Dapat mengetahui macam-macam, motif serta efisiensi inovasi.

BAB II
2
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Sumber Daya Alam

Sumber daya alam adalah semua kekayaan bumi, baik biotik maupun abiotik yang dapat
dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan manusia dan kesejahteraan manusia, misalnya:
tumbuhan, hewan, udara, air, tanah, bahan tambang, angin, cahaya matahari, dan mikroba
(jasad renik). Pada dasarnya Alam mempunyai sifat yang beraneka ragam, namun serasi dan
seimbang. Oleh karena itu, perlindungan dan pengawetan alam harus terus dilakukan untuk
mempertahankan keserasian dan keseimbangan tersebut.

Semua kekayaan yang ada di bumi ini, baik biotik maupun abiotik, yang dapat
dimanfaatkan untuk kesejahteraan manusia merupakan sumber daya alam. Tumbuhan,
hewan, manusia, dan mikroba merupakan sumber daya alam hayati, sedangkan faktor abiotik
lainnya merupakan sumber daya alam nonhayati. Pemanfaatan sumber daya alam harus
diikuti oleh pemeliharaan dan pelestarian karena sumber daya alam bersifat terbatas.

2.2 Sumber Daya Alam di Indonesia

Indonesia merupakan negara dengan tingkat biodiversitas tertinggi kedua di dunia setelah
Brazil. Fakta tersebut menunjukkan tingginya keanekaragaman sumber daya alam hayati
yang dimiliki Indonesia dan hal ini, berdasarkan Protokol Nagoya, akan menjadi tulang
punggung perkembangan ekonomi yang berkelanjutan (green economy). Protokol Nagoya
sendiri merumuskan tentang pemberian akses dan pembagian keuntungan secara adil dan
merata antara pihak pengelola dengan negara pemilik sumber daya alam hayati, serta memuat
penjelasan mengenai mekanisme pemanfaatan kekayaan sumber daya alam tersebut.
Kekayaan alam di Indonesia yang melimpah terbentuk oleh beberapa faktor, antara lain:

1. Dilihat dari sisi astronomi, Indonesia terletak pada daerah tropis yang memiliki curah
hujan yang tinggi sehingga banyak jenis tumbuhan yang dapat hidup dan tumbuh dengan
cepat.

2. Dilihat dari sisi geologi, Indonesia terletak pada titik pergerakan lempeng tektonik
sehingga banyak terbentuk pegunungan yang kaya akan mineral.

3. Daerah perairan di Indonesia kaya sumber makanan bagi berbagai jenis tanaman dan

3
hewan laut, serta mengandung juga berbagai jenis sumber mineral.

Tingginya tingkat biodiversitas Indonesia ditunjukkan dengan adanya 10% dari tanaman
berbunga yang dikenal di dunia dapat ditemukan di Indonesia, 12% dari mamalia, 16% dari
hewan reptil, 17% dari burung, 18% dari jenis terumbu karang, dan 25% dari hewan laut. Di
bidang agrikultur, Indonesia juga terkenal atas kekayaan tanaman perkebunannya, seperti biji
coklat, karet, kelapa sawit, cengkeh, dan bahkan kayu yang banyak diantaranya menempati
urutan atas dari segi produksinya di dunia.

Sumber daya alam di Indonesia tidak terbatas pada kekayaan hayatinya saja. Berbagai
daerah di Indonesia juga dikenal sebagai penghasil berbagai jenis bahan tambang, seperti
petroleum, timah, gas alam, nikel, tembaga, bauksit, timah, batu bara, emas, dan perak.
Macam-macam sumber Daya Alam dapat dibedakan berdasarkan sifat, potensi, dan jenisnya:

a. Berdasarkan Jenis

Menurut jenisnya, sumber daya alam dibagi dua sebagai berikut:

1. Sumber daya alam nonhayati (abiotik) disebut juga sumber daya alam fisik, yaitu
sumber daya alam yang berupa benda-benda mati. Misalnya bahan tambang, tanah,
air, dan kincir angin.

2. Sumber daya alam hayati (biotik) merupakan sumber daya alam yang berupa makhluk
hidup. Misalnya hewan, tumbuhan, mikroba, dan manusia.

b. Berdasarkan Potensi

Menurut potensi penggunaannya, sumber daya alam dibagi sebagai berikut:

1. Sumber daya alam materi; merupakan sumber daya alam yang dimanfaatkan dalam
bentuk fisiknya. Misalnya, batu, besi, emas, kayu, serat kapas, rosela, dan sebagainya.

2. Sumber daya alam energi; merupakan sumber daya alam yang dimanfaatkan
energinya. Misalnya batu bara, minyak bumi, gas bumi, air terjun, sinar matahari,
energi pasang surut laut, kincir angin, dan lain-lain.

3. Sumber daya alam ruang; merupakan sumber daya alam yang berupa ruang atau
tempat hidup, misalnya area tanah (daratan) dan angkasa.

4
c. Berdasarkan Sifat

Menurut sifatnya, sumber daya alam dapat dibagi 3, yaitu sebagai berikut :

1. Sumber daya alam yang terbarukan (Renewable), misalnya: hewan, tumbuhan,


mikroba, air, dan tanah. Disebut ter barukan karena dapat melakukan reproduksi dan
memiliki daya regenerasi (pulih kembali).

2. Sumber daya alam yang tidak terbarukan (Nonrenewable), misalnya: minyak tanah,
gas bumi, batu tiara, dan bahan tambang lainnya.

3. Sumber daya alam yang tidak habis, misalnya, udara, matahari, energi pasang surut,
dan energi laut.

2.3 Sumber Daya Alam dan Pertumbuhan Ekonomi

Sumber daya alam dan tingkat perekonomian suatu negara memiliki kaitan yang erat,
dimana kekayaan sumber daya alam secara teoritis akan menunjang pertumbuhan ekonomi
yang pesat. Akan tetapi, pada kenyataannya hal tersebut justru sangat bertentangan karena
negara-negara di dunia yang kaya akan sumber daya alamnya seringkali merupakan negara
dengan tingkat ekonomi yang rendah. Kasus ini dalam bidang ekonomi sering pula disebut
Dutch Disease. Hal ini disebabkan negara yang cenderung memiliki sumber pendapatan besar
dari hasil bumi memiliki kestabilan ekonomi sosial yang lebih rendah daripada negara-negara
yang bergerak di sektor industri dan jasa. Di samping itu, negara yang kaya akan sumber daya
alam juga cenderung tidak memiliki teknologi yang memadai dalam mengolahnya. korupsi,
perang saudara, lemahnya pemerintah dan demokrasi juga menjadi faktor penghambat dari
perkembangan perekonomian negara-negara terebut. Untuk mengatasi hal tersebut,
diperlukan pembenahan sistem pemerintahan, pengalihan investasi dan penyokongan
ekonomi ke bidang industri lain, serta peningkatan transparansi dan akuntabilitas dalam
pemberdayaan sumber daya alam. Contoh negara yang telah berhasil mengatasi hal tersebut
dan menjadikan kekayaan alam sebagai pemicu pertumbuhan negara adalah Norwegia dan
Bostwana.

Secara alamiah, penduduk memanfaatkan potensi sumber daya alam dalam berbagai
bentuk aktivitas sesuai dengan sumber daya alam yang dimilikinya, aktivitas dalam
memanfaatkan sumber daya alam dapat dibagi ke dalam enam aktivitas, yaitu (1) pertanian,

5
(2) perkebunan, (3) peternakan, (4) perikanan, (5) pertambangan, dan (6) kehutanan.

1. Aktivitas Pertanian

Di Indonesia, aktivitas pertanian merupakan aktivitas utama yang dilakukan oleh


sebagian besar penduduknya. Keadaan tanah yang subur dan di dukung iklimnya
membuat penduduk Indonesia banyak mencari nafkah pada aktivitas pertanian.

2. Aktivitas Perkebunan

Perkebunan bertujuan untuk menghasilkan komoditas pertanian dalam jumlah


besar. Dengan alasan efektifitas, aktivitas perkebunan disertai dengan industri
pengolahan hasil perkebunan yang sengaja dibangun di area perkebunan. Komoditas
yang dihasilkan biasanya diolah dan dikemas terlebih dahulu sebelum dijual ke
konsumen. Komoditas perkebunan yang berkembang di Indonesia di antaranya adalah
teh, kopi, cokelat, karet, kelapa, dan kelapa sawit. Saat ini Indonesia menjadi penghasil
sejumlah komoditas perkebunan, seperti tebu, teh, tembakau, kopi, kelapa sawit,
cengkih, kelapa, pala, karet, vanili, lada, dan cokelat.

3. Aktivitas Peternakan

Perhatikan aktivitas peternakan di daerahmu. Hewan ternak apa saja yang


dibudidayakan di Indonesia? Budi daya peternakan yang dikembangkan di Indonesia di
antaranya sapi, kerbau, kuda, babi. Selain itu, masih banyak ternak lainnya yang
dikembangkan oleh penduduk secara mandiri, misalnya ayam, kambing, domba, dan
lain-lain.

4. Aktivitas Perikanan

Indonesia memiliki Sumber daya perairan yang sangat berlimpah. Curah hujan
yang cukup tinggi membuat banyak wilayah yang memiliki sungai, danau, dan waduk.
Tempat-tempat tersebut sebagian telah dimanfaatkan oleh penduduk untuk aktivitas
perikanan. Tentu saja sumber daya alam perikanan yang jauh lebih besar adalah sumber
daya alam yang ada di laut. Luas laut yang sangat besar atau dua per tiga dari luas
wilayah Indonesia, menyimpan berbagai kekayaan alam, khususnya ikan.

5. Aktivitas Pertambangan

Perusahaan pertambangan dikelola oleh pemerintah maupun swasta. Banyak


perusahaan swasta dari luar Indonesia yang juga ikut serta melakukan aktivitas
6
penambangan dengan perjanjian tertentu dan sistem bagi hasil dengan pemerintah
Indonesia. Minyak bumi dimanfaatkan untuk berbagai keperluan, baik skala besar
seperti PLN, maupun untuk rumah tangga, industri, kendaraan bermotor. Selain
dimanfaatkan untuk konsumsi dalam negeri. produksi minyak bumi dan gas alam
Indonesia juga diekspor ke berbagai negara lain.

6. Aktivitas Kehutanan

Sumber daya alam hutan merupakan sumber daya alam yang juga sangat
berlimpah di Indonesia. Hutan dimanfaatkan penduduk untuk berbagai keperluan, baik
sebagai sumber pangan, penghasil kayu bangunan ataupun sebagai sumber tambang dan
mineral berharga. Pemanfaatan hutan selanjutnya dilakukan secara intensif dengan
mengambil secara besar-besaran sumber daya yang ada di dalamnya.

2.4 Pemanfaatan Sumber Daya Alam Hayati dan Non Hayati

Pemanfaatan sumber daya alam harus diikuti oleh pemeliharaan dan pelestarian. Alam
mempunyai sifat yang beraneka ragam namun serasi dan seimbang. Oleh karena itu,
perlindungan dan pengawetan alam harus terus dilakukan untuk mempertahankan keserasian
dan keseimbangan itu. Oleh karena itu, agar pemanfaatannya dapat berkesinambungan, maka
tindakan eksploitasi sumber daya alam harus disertai dengan tindakan perlindungan.
Pemeliharaan dan pengembangan lingkungan hidup harus dilakukan dengan cara yang
rasional antara lain sebagai berikut:

1. Memanfaatkan sumber daya alam yang dapat diperbaharui dengan hati-hati dan efisien,
misalnya: air, tanah, dan udara.

2. Menggunakan bahan pengganti, misalnya hasil metalurgi (campuran).

3. Mengembangkan metoda menambang dan memproses yang efisien, serta (Recycling).

4. Melaksanakan etika lingkungan berdasarkan falsafah hidup secara damai dengan alam.

a. Sumber Daya Alam Hayati

Sumber daya alam hayati atau sumber daya alam biotik adalah segala sesuatu yang
dihasilkan oleh makhluk hidup, seperti tumbuhan dan hewan.
7
1. Tumbuhan

Tumbuhan merupakan sumber daya alam yang sangat beragam dan melimpah.
Organisme ini memiliki kemampuan untuk menghasilkan oksigen dan pati melalui
proses fotosintesis. Oleh karena itu, tumbuhan merupakan produsen atau penyusun
dasar rantai makanan. Eksploitasi tumbuhan yang berlebihan dapat mengakibatkan
kerusakan bahkan kepunahan dan hal ini akan berdampak pada rusaknya rantai
makanan Kerusakan yang terjadi karena punahnya salah satu faktor dari rantai
makanan akan berakibat punahnya konsumen tingkat di atasnya Pemanfaatan
tumbuhan oleh manusia diantaranya

- Bahan makanan: padi, jagung, gandum, tebu.

- Bahan bangungan: kayu jati, kayu mahoni.

- Bahan bakar (biosolar): kelapa sawit.

- Obat: jahe, daun binahong, kina, mahkota dewa.

- Pupuk kompos.

2. Pertanian dan perkebunan

Indonesia dikenal sebagai negara agraris karena sebagian besar penduduk


Indonesia mempunyai pencaharian di bidang pertanian atau bercocok tanam. Data
statistik pada tahun 2001 menunjukkan bahwa 45% penduduk Indonesia bekerja di
bidang agrikultur. Hal ini didasarkan pada kenyataan bahwa negara ini memiliki lahan
seluas lebih dari 31 juta ha yang telah siap tanam, dimana sebagian besarnya dapat
ditemukan di Pulau Jawa. Pertanian di Indonesia menghasilkan berbagai macam
tumbuhan komoditi ekspor, antara lain padi, jagung, kedelai, sayur-sayuran, cabai,
ubi, dan singkong. Di samping itu, Indonesia juga dikenal dengan hasil
perkebunannya, antara lain karet (bahan baku ban), kelapa sawit (bahan baku minyak
goreng), tembakau (bahan baku obat dan rokok), kapas (bahan baku tekstil), kopi
(bahan minuman), dan tebu (bahan baku gula pasir).

3. Hewan, Peternakan, Dan Perikanan

Sumber daya alam hewan dapat berupa hewan liar maupun hewan yang sudah
dibudidayakan. Pemanfaatannya dapat sebagai pembantu pekerjaan berat manusia,
seperti kerbau dan kuda atau sebagai sumber bahan pangan, seperti unggas dan sapi.
8
Untuk menjaga keberlanjutannya, terutama untuk satwa langka, pelestarian secara in
situ dan ex situ terkadang harus dilaksanakan. Pelestarian in situ adalah pelestarian
yang dilakukan di habitat asalnya, sedangkan pelestarian ex situ adalah pelestarian
dengan memindahkan hewan tersebut dari habitatnya ke tempat lain. Untuk
memaksimalkan potensinya, manusia membangun sistem peternakan, dan juga
perikanan, untuk lebih memberdayakan sumber daya hewan.

b. Sumber Daya Alam Nonhayati

Sumber daya alam nonhayati adalah sumber daya alam yang dapat diusahakan
kembali keberadaannya dan dapat dimanfaatkan secara terus-menerus, contohnya: air,
angin, sinar matahari, dan hasil tambang.

1. Air

Air merupakan salah satu kebutuhan utama makhluk hidup dan bumi sendiri
didominasi oleh wilayah perairan. Dari total wilayah perairan yang ada, 97%
merupakan air asin (wilayah laut, samudra, dll.) dan hanya 3% yang merupakan air
tawar (wilayah sungai, danau, dll.). Seiring dengan pertumbuhan populasi manusia,
kebutuhan akan air, baik itu untuk keperluan domestik dan energi, terus meningkat.
Air juga digunakan untuk pengairan, bahan dasar industri minuman, penambangan,
dan aset rekreasi. Di bidang energi, teknologi penggunaan air sebagai sumber listrik
sebagai pengganti dari minyak bumi telah dan akan terus berkembang karena selain
terbaharukan, energi yang dihasilkan dari air cenderung tidak berpolusi dan hal ini
akan mengurangi efek rumah kaca.

2. Angin

Pada era ini, penggunaan minyak bumi, batu bara, dan berbagai jenis bahan bakar
hasil tambang mulai digantikan dengan penggunaan energi yang dihasilkan oleh
angin. Angin mampu menghasilkan energi dengan menggunakan turbin yang pada
umumnya diletakkan dengan ketinggian lebih dari 30 meter di daerah dataran tinggi.
Selain sumbernya yang terbaharukan dan selalu ada, energi yang dihasilkan angin
jauh lebih bersih dari residu yang dihasilkan oleh bahan bakar lain pada umumnya.
Beberapa negara yang telah mengaplikasikan turbin angin sebagai sumber energi
alternatif adalah Belanda dan Inggris.

3. Tanah
9
Tanah termasuk salah satu sumber daya alam nonhayati yang penting untuk
menunjang pertumbuhan penduduk dan sebagai sumber makanan bagi berbagai jenis
makhluk hidup. Pertumbuhan tanaman pertanian dan perkebunan secara langsung
terkait dengan tingkat kesuburan dan kualitas tanah. Tanah tersusun atas beberapa
komponen, seperti udara, air, mineral, dan senyawa organik. Pengelolaan sumber
daya nonhayati ini menjadi sangat penting mengingat pesatnya pertambahan
penduduk dunia dan kondisi cemaran lingkungan yang ada sekarang ini.

4. Hasil Tambang

Sumber daya alam hasil penambangan memiliki beragam fungsi bagi kehidupan
manusia, seperti bahan dasar infrastruktur, kendaraan bermotor, sumber energi,
maupun sebagai perhiasan. Berbagai jenis bahan hasil galian memiliki nilai ekonomi
yang besar dan hal ini memicu eksploitasi sumber daya alam tersebut. Beberapa
negara, seperti Indonesia dan Arab, memiliki pendapatan yang sangat besar dari sektor
ini. Jumlahnya sangat terbatas, oleh karena itu penggunaannya harus dilakukan secara
efisien. Beberapa contoh bahan tambang dan pemanfaatannya:

- Minyak Bumi.

- Avtur untuk bahan bakar pesawat terbang.

- Bensin untuk bahan bakar kendaraan bermotor.

- Minyak Tanah untuk bahan baku lampu minyak.

- Solar untuk bahan bakar kendaraan diesel.

- LNG (Liquid Natural Gas) untuk bahan bakar kompor gas.

- Oli ialah bahan untuk pelumas mesin.

- Vaselin ialah salep untuk bahan obat.

- Parafin untuk bahan pembuat lilin dan aspal untuk bahan pembuat jalan
(dihasilkan di Pulau Buton).

- Batu Bara.

- Dimanfaatkan untuk bahan bakar industri dan rumah tangga.

10
2.5 Landasan Kebijaksanaan Pengelolaan Sumber Daya Alam

Pemanfaatan SDA secara berlebihan tanpa memperhatikan aspek pelestariannya dapat


meningkatkan tekanan-tekanan terhadap kualitas lingkungan hidup yang pada akahirnya akan
mengancam swasembada atau kecukupan pangan semua penduduk di Indonesia. Oleh karena
peran pemerintah dalam memberikan kebjakan tentang peraturan pengelolaan SDA menjadi
hal yang penting sebagai langkah menjaga SDA yang berkelanjutan.

Kebijakan yang di buat oleh pemerintah tidak hanya ditetapkan untuk dilaksanakan
masyarakat tanpa pengawasan lebih lanjut dari pemerintah. Pemerintah memiliki peran agar
kebijakan tersebut diterapkan sebagaimana mestinya oleh masyarakat. Sesuai dengan
Undang-undang 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah dan PP No. 25 Tahun 2000
tentang Kewenangan Pemerintah dan Kewenangan Propinsi sebagai Daerah Otonom, dalam
bidang lingkungan hidup memberikan pengakuan politis melalui transfer otoritas dari
pemerintah pusat kepada daerah:

a. Meletakkan daerah pada posisi penting dalam pengelolaan lingkungan hidup.

b. Memerlukan peranan lokal dalam mendesain kebijakan.

c. Membangun hubungan interdependensi antar daerah.

d. Menetapkan pendekatan kewilayahan.

2.6 Karakteristik Ekologi Sumber Daya Alam

Sumber daya alam adalah sesuatu yang dapat dimanfaatkan untuk berbagai kepentingan
dan kebutuhan hidup manusia agar hidup lebih sejahtera yang ada di sekitar alam lingkungan
hidup kita. Sumber daya alam bisa terdapat di mana saja seperti di dalam tanah, air,
permukaan tanah, udara, dan lain sebagainya. Contoh dasar sumber daya alam seperti barang
tambang, sinar matahari, tumbuhan, hewan dan banyak lagi lainnya.

a. Sumber daya alam berdasarkan jenis:

1. Sumber daya alam hayati/biotik yakni sumber daya alam yang berasal dari makhluk
hidup. Contohnya tumbuhan, hewan, mikro organisme, dan lain-lain.

2. Sumber daya alam non hayati/abiotik merupakan sumber daya alam yang berasal dari
benda mati. Contohnya bahan tambang, air, udara, batuan, dan lain-lain.
11
b. Sumber daya alam berdasarkan sifat pembaharuan:

1. Sumber daya alam yang dapat diperbaharui/Renewable yaitu sumber daya alam yang
dapat digunakan berulang-ulang kali dan dapat dilestarikan. Contohnya air, tumbuh-
tumbuhan, hewan, hasil hutan, dan lain-lain.

2. Sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui/Non Renewable ialah sumber daya
alam yang tidak dapat di daur ulang atau bersifat hanya dapat digunakan sekali saja
atau tidak dapat dilestarikan serta dapat punah. Contohnya minyak bumi, batubara,
timah, gas alam.

3. Sumber daya alam yang tidak terbatas jumlahnya / Unlimited. Contohnya sinar
matahari, arus air laut, udara, dan lain lain.

c. Sumber daya alam berdasarkan kegunaan atau penggunaannya

1. Sumber daya alam penghasil bahan baku, adalah sumber daya alam yang dapat
digunakan untuk menghasilkan benda atau barang lain sehingga nilai gunanya akan
menjadi lebih tinggi. Contohnya hasil hutan, barang tambang, hasil pertanian, dan
lain-lain.

2. Sumber daya alam penghasil energi, adalah sumber daya alam yang dapat
menghasilkan atau memproduksi energi demi kepentingan umat manusia di muka
bumi. Misalnya ombak, panas bumi, arus air sungai, sinar matahari, minyak bumi, gas
bumi, dan lain sebagainya.

2.7 Daya Dukung Lingkungan

Kemampuan lingkungan untuk mendukung perikehidupan semua makhluk hidup


yang meliputi ketersediaan sumber daya alam untuk memenuhi kebutuhan dasar dan
tersedianya cukup ruang untuk hidup pada tingkat kestabilan sosial tertentu disebut daya
dukung lingkungan. Keberadaan sumber daya alam di bumi tidak tersebar merata sehingga
daya dukung lingkungan pada setiap daerah akan berbeda-beda. Daya dukung lingkungan
ditentukan oleh banyak faktor, baik faktor biofisik maupun social – budaya – ekonomi. Faktor
itu saling dipengaruhi. Faktor biofisik penting, Karena menentukan daya dukung lingkungan
ialah proses ekologi yang merupakan system pendukung kehidupan dan keanekaan jenis yang
merupakan sumberdaya gen, misalnya hutan adalah salah satu factor ekologi dalam system
12
pendukung kehidupan. Hutan melakukan proses fotosintesis yang menghasilkan oksigen
yang kita perlukan untuk pernapasan kita.

Faktor sosial budaya juga mampunyai peranan yang sangat penting, bahkan
menentukan daya dukung lingkungan, sebab akhirnya manusialah yang menentukan apakah
pembanguanan akan berjalan terus atau terhenti. Oleh karena itu, pemanfaatanya harus dijaga
agar terus berkesinambungan dan tindakan eksploitasi harus dihindari. Pemeliharaan dan
pengembangan lingkungan hidup harus dilakukan dengan cara yang rasional antara lain
sebagai berikut:

1. Memanfaatkan sumber daya alam yang dapat diperbaharui dengan hati-hati dan efisien,
misalnya: air, tanah, dan udara.

2. Menggunakan bahan pengganti, misalnya hasil metalurgi (campuran).

3. Mengembangkan metode penambangan dan pemrosesan yang lebih efisien serta dapat
didaur ulang.

4. Melaksanakan etika lingkungan dengan menjaga kelestarian alam.

2.8 Keterbatasan Kemampuan Manusia

Setiap kegiatan manusia di alam ini, pada dasarnya bertujuan untuk meningkatkan
kesejahteraan manusia. Kegiatan manusia yang meningkat dan juga jumlah penduduk yang
terus bertambah juga akan memanfaatkan penggunaan sumber daya alam sebagai sumber
energi dan hara yang dapat mengganggu sistem energi dan sistem hara dalam lingkungan.
Lingkungan juga mempunyai potensi untuk menyembuhkan kembali sistemnya apabila
gangguan tersebut tidak melebihi daya dukung lingkungan, sedangkan bila terlampaui maka
mulai terjadi masalah lingkungan karena kualitasnya akan menurun bahkan sampai rusak dan
tidak dapat diperbaiki kembali atau lingkungan telah tercemar.

Lingkungan yang tercemar akan mengurangi kemanfaatannya bagi kehidupan makhluk,


terutama manusia. Untuk itu sumber pencemaran harus dikenali dan kemudian dikendalikan.
Salah satu upaya dalam pengelolaan lingkungan adalah mengatur beban pencemaran dari
sumbernya baik sumber pencemaran udara, air maupun limbah padat sehingga informasi
tentang besarnya beban pencemaran darisetiap sumber amat berguna dalam upaya
pengelolaan lingkungan tersebut.
13
3.1 Teknologi Dan Wiraswasta

Teknologi dan wiraswasta adalah kata yang tidak asing lagi bagi kita, hampir setiap hari
kita bersentuhan dengan teknologi dan kegiatan wiraswasta. Namun kita belum mengetahui
bagaimana pengaruh tekonologi dan wiraswasta terhadap pertumbuhan atau pembangunan
ekonomi. Pengaruh teknologi begitu besar terhadap pertumbuhan ekonomi karena dengan
adanya teknologi dapat menambah jumlah output, hal tersebut memang menguntungkan.
Namun disisi lain dengan pertumbuhan teknologi juga dapat menimbulkan masalah, karena
bisa saja tenaga manusia digantikan dengan tenaga mesin, sehinngga akan mengakibatkan
terjadinya pengangguran yang sangat berpengaruh terhadap perekonomian.

Begitupula dengan fungsi wiraswasta, wiraswasta juga berpengaruh terhadap


perkembangan perekonomian di suatu negara. Dengan adanya wiraswasta mampu
menimbulkan inovasi-inovasi baru guna menaikkan produktivitas, sehingga perekonomian
akan mengalami kemajuan. Oleh karena itu perlu adanya pengembangan wiraswasta, namun
dalam kenyataannya wiraswasta di Indonesia masih sangat rendah, hal tersebut dikarenakan
kurangnya motif dalam diri untuk melakukan kegiatan wiraswasta.

3.2 Pengertian Teknologi

Teknologi adalah suatu perubahan dalam berbagai produksi yang nampak dalam teknik
produksi yang ada. Perubahan-perubahan teknik untuk pertumbuhan ekonomi yaitu setiap
perubahan dalam metode produksi yang telah digunakan dalam produksi atau usaha-usaha
lain. Jadi, perubahan teknologi (technological change) termasuk perubahan dalam produksi
dalam suatu kegiatan tertentu yang dapat menambah dengan hasil dengan input tertentu.
Perubahan teknologi dalam arti luasnya termasuk berbagai variasi dalam macam barang
capital, kualitas buruh atau organisasi dari faktor-faktor produksi. Misalnya para petani
menggunakan benih yang lebih baik atau mengganti bajaknya dengan traktor. Sehingga
kekurangan tenaga ahli dinegara berkembang membatasi penyebaran teknolgi. Disamping itu
juga terdapat kesulitan bahasa dalam menjelaskan teknik yang baru itu ataupun tidak adannya
devisa untuk membeli buku-buku baru, dan sebagainya.

Akumulasi pengetahuan yang akan mengembangkan kombinasi dan hubungan antara


faktor-faktor yang baru. Dinegara barat lainnya, kegiatan ini berpusat didepartemen-
departemen yang besar bersama-sama dengan penelitian yang besar juga diawasi maupun

14
dikoordinasi lewat badan-badan pemerintah. Di indonesia sejak Repelita II mempunyai
Menteri Riset dan teknologi.

3.3 Penyebaran Teknologi

Penyebaran ilmu pengetahuan dan teknologi sekarang ini lebih mudah dengan dari pada
masa yang lalu. Kurangnya tenaga ahli dinegara berkembang membatasi penyebaran
teknologi. Disamping itu juga ada kesulitan bahasa dalam menjelaskan teknik yang baru itu
ataupun juga tidak mempunyai devisa untuk membeli buku-buku pengetahuan yang paling
baru dan sebagainnya. Memang sekarang ini pada umunya Negara berkembang lebih mudah
untuk meniru teknologi yang lebih tinggi tingkatanya dari Negara maju. Namun, peranan riset
perlu sedapat mungkin memperbaiki dan menyesuaikan dengan Negara tersebut. Saat
terjadinya invensi berhubungan erat dengan keadaan ekonomi, kebudayaan serta adapt
istiadat.

Meier berpendapat bahwa terjadinya invensi yang besar pada revolusi industri disebabkan
karena adanya kebutuhan yang secara ekonomis menyebabkan invensi dan karena keadaan
masyarakat yang waktu itu menguntungkan buat adanya perkembangan. Dorongan ekonomis
untuk mengadakan invensi dapat digolongkan sebagai keinginan untuk mengambil bagian
dalam pasar yang makin luas, memecahkan persoalan produksi yang praktif dengan cara baru
dan mengambil keuntungan dari perubahan dalam factor harga. Agar dapat behasil maka
pemerintah maupun industri perlu mensistematiskan penelitian untuk hasil-hasil produksi dan
proses invensinya. Sehingga akumulasi ilmu pengetahuan yang ada mengembangkan
kombinasi dan hubungan antar factor-faktor yang baru.

3.4 Fungsi Wiraswasta

Perkembangan ekonomi merupakan hasil penerapan teknologi, maka haruslah ada


seseorang atau sekelompok orang yang berbuat untuk menerapkan kombinasi-kombinasi baru
sumber-sumber produksi untuk kegiatan-kegiatan produktif. Perbuatan ini menunjukkan
suatu inovasi yang disebut Entrepreneurial Function ( sebagai fungsi wiraswasta ). Fungsi
wiraswasta dalam arti luas harus dapat diartikan dalam segala keadaan, dapat dalam keadaan
masyarakat kapitalis, sosialis ataupun pembangunan ekonomi pada umumnya.

Sedangkan fungsi wiraswasta dalam arti sempit hanya terbatas dalam inovasi. Misalnnya:
mengkombinasikan faktor-faktor produksi baru. Inovasi dalam tata laksana kantor atau
personal juga diperlulan untuk menanggapi penggunaan teknik tersebut, yaitu dengan

15
menemukan perlunya suatu disiplin tertentu. Juga inovasi dalam perencanaan produksi untuk
penggunaan alternative dari tenaga kerja dan kapital menggunakan alternative tenaga kerja
dan capital seandainya impor barang-barang impor setengah jadi itu terganggu. Hasil yang
kumulatif dalam perekonomian dari inovasi yang kecil-kecil ini akan menaikkan
produktivitas dan bersama-sama penyebaranya menghadapi masalah ketidaksempurnaan
pasar tidak dapat dilupakan dalam menilai atau menimbang fungsi wiraswasta tersebut.

3.5 Tipe-Tipe Semangat Wiraswasta

1. Inovating entrepreneur. Orang ini bersifat agresif dalam percobaan-percobaannya dan


ingin atau tertarik pada kemungkinan untuk dapat mempraktikkan.

2. Initiative entrepreneur. Tipe ini adalah orang-orang yang siap untuk menggunakan
inovasi-inovasi yang berhasil yang ditemukan olehinnovating intrepreneur.

3. Fabian entrepreneur. Tipe ini sifatnya penuh dengan hati-hati dan ragu-ragu yang
nantinya akan meniru bila inovasi itu jelas menunjukkan sesuatu yang menguntungkan.

4. Drone entrepreneur. Pada tipe ini,ia tidak menjalankan inovasi tetapi mengemukan
sesuatu potensi dan mungkin perubahanya menjadi salah satu tipe inovasi yang lain,
apabila ada dorongan yang efektif dapat ditemukan.

Banyaknya wiraswasta yang berbeda-beda tergantunng pada keadaan di negaranya


masing-masing dan kebanyakan dari wiraswasta adalah imitative dan bukan innovating
entrepreneur.

3.6 Macam-Macam, Motif, dan Efisiensi Inovasi

a. Macam-Macam Inovasi

Macam inovasi dapat dibagi menjadi beberapa cara yaitu dengan cara inovasi dalam
bentuk Capital Saving (menghemat kapital) dan Labour Saving (menghemat tenaga
kerja). Inovasi bentuk lain ialah inovasi dari sudut permintaan dan biaya-biaya. Inovasi
dari sudut pandang ini dapat berupa menekan biaya biaya produksi (Cost Reducing) dan
meningkatkan permintaan (demand increasing). Inovasi lain selain dua inovasi tersebut
adalah penggabungan dari keduanya, yaitu peningkatan permintaan dengan cara
meningkatkan mutu dan cara penurunan biaya. Mengenai inovasi yang menggabungkan
antara keduanya tersebut telah dijelaskan macamnya, yaitu :

1. Inovasi yang berupa penurunan biaya produksi dilakukan dengan cara


16
memperkenalkan metode baru, menggunakan sumber bahan mentah baru, pemakaian
bentuk organisasi yang lebih baik.

2. Inovasi yang berupa peningkatan permintaaan dilakaukan dengan cara pembukaan


pasar baru, memperkenalkan barang baru dengan kualitas yang baik.

b. Motif-Motif Inovasi

Penggolongan motif-motif inovasi antara lain :

1. Motif-motif inovasi di Negara Barat

- Inovasi dilakukan dengan tujuan untuk mencari laba ( Provit Motive ).

- Inovasi dilakukan untuk mempertahankan kelangsungan organisasi.

- Inovasi dilakukan untuk menjaga prestise atau menjaga kedudukan.

- Inovasi dilakukan karena adanya tekanan dari masyarakat.

2. Motif-motif di Uni Soviet

Inovasi di negara Uni Sovyet timbul karena tidak adanya persaingan, selain itu
usaha penjualan tidak dilakukan. Kegiatan inovasi dilakukan dan diarahkan oleh para
pemimpin negara.

3. Motif-motif di Negara sedang Berkembang

Adanya perbedaan masyarakat sedang berkembang antara satu sama lain, maka
inovasi yang dilakukan pun berbeda-beda pula. Inovasi yang dilakuakan biasanya
disesuaikan dengan kebudayaan dan keadaan negara masing-masing.

c. Efisiensi Inovasi

Pada umumnya motif yang ada dalam masyarakat diberbagai negara tidak akan
menghasilkan inovasi kecuali apabila orang-orang atau golongan orang itu yakin bahwa
keuntungan yang akan diperolah lebih besar atau cukup untuk menutup biayanya.
Halangan dalam menggunakan penemuan baru dapat digolongkan dalam 3 faktor yaitu:

1. Faktor ekonomis.

2. Faktor sosial budaya.

3. Adanya tekanan dari beberapa orang yang berkuasa.


17
Ekonomi adalah hanya sekedar bagian dari keadaan dalam suatu negara dan
perkembanganya ekonomi membutuhkan perbaikan-perbaikan atau perubahan-
perubahan faktor-faktor produksi yang saling berhubungan.jadi mengenalkan suatu
tehnik produksi baru atau baranf baru akan sia-sia apabila tidak disertai dengan
perubahan faktor lain yang erat hubunganya. Beberapa prinsip yang harus diperhatikan
supaya inovasi berhasil dinegara-negara sedang berkembang :

1. Terlebih dahulu mendapatkan pengertian yang mendalam tentang sistem kebudayaan


dimana perubahan akan terjadi dan kemungkinan-kemungkinan atau konsekuensi-
konsekuensinya, baik fisik maupun sosial dari uinovasi yang diharapkan itu.

2. Perkenalan inovasi itu sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan bukan kebutuhan
orang diluar masyarakat yang bersangkutan

3. Teknik yang baru hendaknya cocok dengan prinsip-prinsip kemasyarakatan yang


ada.

4. Penyesuaian dengan keadaan disitu harus dengan perlahan-lahan atau gradual

5. Perlu untuk memelihara/melindungi saluran-saluran untuk kemajuan dan kepuasan


dalam harapan-harapan.

3.7 Terjadinya Wiraswasta

Banyaknya wiraswasta berhubungan erat dengan motif-motif untuk inovasi yang ada
dalam masyarakat. Bila hanya sedikit saja adanya wiraswasta, ini menunjukan tidak adanya
motif untuk mendorong inovasi yang menaikan jumlah produksi dan juga karena adanya
kekuatan penghalang yang lebih besar. Bila tingkat teknologi sudah maju, maka persoalanya
ialah bagaimana memelihara supaya wiraswasta itu bertambah.

a. Hubungan-Hubungan Sosial Yang Ada Di Antara Para Wiraswasta

Tiga aspek ( gatra ) dari pola hubungan social yang terdapat dinegara maju yaitu:

1. Gatra Pengenalan ( Cognitive Aspesct )

Menunjukkan rasionalitas suatu masyarakat yaitu apakah masyarakat itu


umumnya rasional atau tidak dalam penggunaan capital, tenaga kerja, dan sumber alam
lainnya. Suatu masyarakat dikatakan rasional apabila untuk pengambilan keputusan itu
18
didasarkan pada standar ilmiah kritis (Critical Scientific Standards). Sedangkan yang
tidak irasional adalah bila keputusan didasarakan pada kebiasaan atau kekuatan ghaib
dan terlepas dari hal empiris.

2. Gatra Keanggotaan ( Membership Aspect )

Macam-macam gatra keanggotaan antara lain :

a. Universal, dimana hubungannya adalah umum, universal, sejauh mana tindakan


itu didasarkan pada apa yang dikerjakan oleh “orang”. Tidak peduli siapa yang
mengerjakan.

b. Khusus, misalnya pemilihan yang didasarkan pada koneksi keluarga atau


politik, terlepas dari apakah orang – orang itu dapat bekerja.

3. Gatra Batasan Substansif ( Substansive Definition Aspect )

Ada dua golongan yakni yang bersifat khusus dan yang meluas. Yang khusus ialah
bila hak dan kewajiban dari hubungan itu ditentukan dan dibatasi. Misalnya dengan
kontrak – kontrak kerja.

Jadi wiraswasta diharapkan dapat banyak jumlahnya bila hubungan dalam


masyarakat itu adalah rasional ( obyektiv ), universal dan spesifik secara fungsional.
Apabila hubungannya family itu sudah luas dan kuat maka hasil inovasi akan dibagi
– bagi. Sehingga inovatornya mungkin akan menerima sedikit. Karenanya dorongan
untuk inovasi akan berkurang. Hirschman mengatakan karena hubungannya semacam
ini maka di Negara sedang berkembang motif untuk inovasi akan terhalang. Halangan
semacam ini bisa diatasi tetapi secara perlahan – lahan. Peranan pemerintah dalam hal
ini yaitu mendorong inovasi – inovasi yang akan menciptakan motif untuk
menentukan tindakan selanjutnya baik dari sektor pemerintah maupun sektor swasta.

b. Bagaimana Menambah Jumlah Wiraswasta

Biasanya inovator itu berasal dari orang yang rendah tingkatannya. Dikarenakan
orang yang sudah tinggi tingkatannya, biasanya sudah puas dengan apa yang telah mereka
peroleh, sehingga dorongan untuk memperbaiki hidupnya tidak ada. Schumpeter
mengatakan bahwa sebenarnya “ inovasi selalu ada bersama-sama dengan timbulnya
kehendak untuk naik tingkat ( status ) dari orang-orang yang baru tersebut “. Biasanya
orang-orang baru mempunyai kemampuan dan harapan untuk berinovasi tetapi
19
kendalanya dia tidak mempunyai capital, sehingga sumber-sumber capital yang ada dapat
mendorong timbulnya wiraswasta.

Tersedianya inovator dapat ditingkatkan melalui bentuk organisasi yang dipakai


dalam perusahaan-perusahaan disamping pemerintah membantu menaikkan keterampilan
guna diserahi tugas-tugas pimpinan. Pemerintah dapat memegang peranan langsung
maupun tidak langsung dalam memajukan wiraswasta. Land reform misalnya, merupakan
dorongan bagi petani untuk bekerja lebih efisen, sebab dengan tanah senpit yang
dimilikinya petani akan menggunakan tanah tersebut dengan sebaik-baiknya.

20
BAB III

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Menurut penjelasan diatas, dapat disimpulkan bahwa sumber daya alam, teknologi dan
wiraswasta merupakan unsur yang sangat penting dalam mendukung pembangunan ekonomi
di suatu negara. Jika salah satu dari unsur tersebut tidak ada, maka pembangunan ekonomi
tidak akan berjalan dengan baik dan perekonomian suatu negara akan mengalami penurunan.
Kekurangan Sumber daya alam dapat mendorong kemajuan, sebaliknya tersedianya sumber
alam yang relatif banyak menjurus pada pemborosan dan menghambat perkembangan
ekonomi. Pelestarian jangka panjang hendaknya dilaksanakan untuk menjaga kekayaan alam
agar terhindar dari kepunahan dan kelangkaan demi kelangsungan hidup generasi yang akan
datang. Bagi negara berkembang kemajuan teknologi terhalang oleh sedikitnya wiraswasta.
Karena bila wiraswasta sedikit maka sedikit pula motif untuk inovasi yang sangat diperlukan
dalam kemajuan teknologi.

Teknologi selain memberi dampak positif berupa kemudahan dalam proses produksi tetapi
juga memberi dampak negatf bagi tenaga kerja. Posisi tenaga manusia akan digantikan oleh
tenaga mesin sehingga pengangguran akan semakin meningkat. Wiraswasta merupakan
pencipta inovasi-inovasi yang dapat meningkatkan produktifitas. Semakin banyak jumlah
wiraswasta di suatu Negara maka akan semakin maju perkembangan ekonominya. Hal ini
terjadi karena menignkatnya jumlah lapangan pekerjaan yang diciptakan sehingga dapat
menyerap pengangguran

4.2 Saran

Dengan tersedianya sumber alam yang relative banyak maka akan menjurus pada
pemborosan dan malah akan menghambat pembangunan, oleh karena itu kita hendaknya
menyadari bahwa dengan tersedia sumber alam yang relative banyak ini kita harus dapat
memanfaatkan secara efektif dan seefisien mungkin karena kita juga harus mengingat
kebutuhan kita akan SDA dimasa yang akan datang.

Untuk memaksimalkan pembangunan ekonomi suatu negara, sebaiknya mengelola dan


mendukung dengan baik sumber daya alam, serta teknologi dan wiraswasta yang ada di
negara tersebut, agar untuk kedepannya pembangunan ekonomi dapat berjalan semakin baik.

21
DAFTAR PUSTAKA

Todaro, M. P., 2004. Ekonomi Pembangunan Di Dunia. ketiga penyunt. Jakarta:


Erlangga. Anon., t.thn. s.l.:s.n.
Sadorno, S., 1985. Ekonomi Pembangunan. Jakarta : Fakultas Ekonomi Universitas
Indonesia dengan Bina Grafis.
Irawan dan Suparmoko.2002.Ekonomika Pembangunan.Yogyakarta:BPTE Yogyakarta
Martono, trisno.2008.Ekonomi Pembangunan.Surakarta:UNS Press

22

Anda mungkin juga menyukai