Anda di halaman 1dari 14

KELOMPOK 6

EKONOMI LINGKUNGAN DAN SUMBERDAYA ALAM


“PERAN SUMBERDAYA ALAM DAN LINGKUNGAN DALAM PEMBANGUNAN”
DOSEN PENGAMPU: Dr. Sri Astuty, S.E., M.Si

Anggota kelompok 6:
Aisyah. P 220906502028

Indri Kala’ Sonda 220906501028

Muhammad Faried 220906502021


Wajdi
Anca Pratama 220906501012

M. Haidir Ali Abdullah 220906502034

KELAS B

PROGRAM STUDI EKONOMI PEMBANGUNAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR OKTOBER
2024
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan karunianya yang salalu Ia
berikan kepada umat-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu.
Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Ekonomi Lingkungan dan
Sumberdaya Alam yang diampu oleh Ibu Dr. Sri Astuty, S.E., M.Si. Tujuan lain dari makalah ini
adalah untuk memberikan gambaran kepada pembaca tentang peran sumberdaya alam dan
lingkungan dalam pembangunan.
Penulis mohon maaf atas kesalahan dan kekurangan dalam penyususnan makalah ini,
baik dari segi penulisan maupun materi, hal ini disebabkan karena kurangnya referensi dan
pengetahuan yang dimiliki. Oleh sebab itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang
membangun dari para pembaca. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi siapapun yang
membacanya.
Makassar, 05 Februari 2024

Penulis
DAFTAR ISI
Kata Pengantar
Daftar Isi
Daftar Gambar
BAB I.......................................................................................................................................................1
PENDAHULUAN............................................................................................................................1
1.1. Latar Belakang.................................................................................................................1
1.2. Rumusan Masalah...........................................................................................................2
1.3. Tujuan...............................................................................................................................2
BAB II......................................................................................................................................................3
PEMBAHASAN......................................................................................................................................3
A. Ekonomika dan Sumber Daya Alam..................................................................................3
B. Lingkungan dan Ekonomi Lingkungan.............................................................................6
C. Penggunaan Sumber Daya Alam........................................................................................8
D. Fungsi Produksi...................................................................................................................9
E. Sumber Daya Alam dan Barang Sumber Daya.................................................................8
F. Sumber Daya Alam dan Pertumbuhan Ekonomi..............................................................9
BAB III..................................................................................................................................................11
PENUTUP......................................................................................................................................11
A. Kesimpulan.........................................................................................................................11
B. Saran...................................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................................12
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1.a. Hubungan antara Pendapatan Nasional dan Barang sumber daya
Gambar 1.1.b. Hubungan antara Pendapatan Nasional dan Persediaan Sumber Daya Alam.
Gambar 1.2. Hubungan antara Tingkat Pertumbuhan dan Tingkat Pencemaran
Gambar 1.3. Kurva Lingkungan Kuznets (KLK) Berbentuk U ……………………………….
Gambar 1.4. Hubungan antara Jumlah Penduduk, Pertumbuhan Ekonomi, Barang Sumber
Daya Alam dan Lingkungan
BAB 1
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Ilmu ekonomi adalah ilmu yang mempelajari mengenai sumber yang terbatas dan kebutuhan
manusia yang tidak terbatas. Dapat dikatakan ilmu ekonomi ini adalah ilmu untuk memilih
antara penggunaan sumber yang terbatas itu atau memenuhi kebutuhan sendiri yang tidak
terbatas untuk mencapai kemakmuran. Dengan demikian, manusia harus menggunakan sumber
dengan memiliki etika dalam pengambilan sumber ini.
Hal tersebut memicu bahwa dalam pengelolaan sumber daya harus memperhatikan apakah
sumber daya tersebut dapat digunakan kembali atau langsung habis. Kemudian pengaruh dari
penggunaan sumber day aini menuntut agar tidak memberikan efek yang negatif pada
masyarakat. Ekonomi sumber daya alam memberikan petunjuk bagaimana dalam penggunaan
sumber daya tidak harus mencemarkan lingkungan bahkan sumber tersebut dikeruk sehingga
sumber daya yang dimiliki menipis bahkan habis. Kemudian bagaimana untuk kedepan , bila kita
tidak memiliki alternatif dalam memenuhi kebutuhan dengan sumber daya yang sudah menipis.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang dimaksud ekonomika dan sumber daya alam?
2. Bagaimana perbedaan lingkungan dan ekonomika lingkungan?
3. Bagaimana penggunaan sumber daya alam?
4. Bagaimana fungsi produksi?
5. Apa perbedaan sumber daya alam dan barang sumber daya?
6. Apa perbedaan hubungan antara sumber daya alam dan pertumubuhan ekonomi?

C. TUJUAN
1. Memahami tanggapan ekonomika dan sumber daya alam
2. Memahami perbedaan lingkungan dan ekonomika lingkungan
3. Mengetahui penggunaan sumber daya alam
4. Mengetahui fungsi produksi
5. Memahami sumber daya alam dan barang sumber daya
6. Mengetahui hubungan antara sumber daya alam dan pertumbuhan ekonomi
BAB 2
PEMBAHASAN

A. ΕΚΟΝΟMIKA DAN SUMBER DAYA ALAM


Ilmu ekonomi (ekonomika) diartikan sebagai ilmu yang mempelajari tentang
bagaimana tingkah laku manusia baik secara perorangan maupun sebagai masyarakat
berusaha memenuhi kebutuhan mereka dengan berbagai alat pemuas kebutuhan atau
sumber daya yang terbatas adanya. Oleh karena itu manusia atau masyarakat harus
melakukan pilihan dalam menggunakan alat pemuas kebutuhan (sumber daya) dan juga
memilih di antara kebutuhan yang harus dipenuhinya.
Alat pemuas kebutuhan yang dapat pula disebut sebagai sumber daya, dapat berupa
barang konsumsi maupun barang produksi. Yang dimaksud dengan sumber daya dalam
proses produksi tidak hanyal meliputi tanah, mineral dan bahan bakar, tetapi juga tenaga
kerja, kapital maupun valuta asing. Pada dasarnya prinsip-prinsip dalam ekonomika
sumber daya alam tidaklah terlalu berbeda atau khusus dan masih akan tetap
menggunakan prinsip-prinsip analisis ekonomika pada umumnya. Barang-barang sumber
daya alam tidaklah bebas adanya sehingga untuk memperolehnya memerlukan
pengorbanan. Dengan kata lain barang-barang ini langka adanya dan memiliki
penggunaan alternatif. Penggunaan alternatif itu dapat berupa penggunaan sekarang dan
penggunaan yang akan datang maupun penggunaan-penggunaan lain pada saat ini.
Dengan kata lain dimensi pilihan itu neliputi pilihan saat ini dan saat mendatang.
Selanjutnya dalam melakukan pilihan atas penggunaan sumber daya guna memenuhi
kebutuhan, selalu dipertimbangkan adanya pemuasan kebutuhan dengan tujuan untuk
memaksimalkan kepuasan atau untuk memaksimalkan produksi, baik untuk perorangan
ataupun untuk masyarakat.
Seperti telah dikatakan dalam kaitannya dengan sumber daya alam, peranan ekonomika
tidak banyak berbeda, karena tersedianya sumber daya alam juga relatif terbatas
dibanding dengan kebutuhan akan sumber daya alam tersebut. Sekali lagi ekonomika
merupakan ilmu tentang proses bagaimana seseorang atau masyarakat mengambil
keputusan dalam menggunakan sumber daya yang langka itu. Namun yang lebih
menantang ialah jika ekonomika diartikan sebagai ilmu yang mampu memberikan
informasi yang baik dan berguna dalam pengam- bilan keputusan, baik untuk pribadi,
lebih-lebih untuk pemerintah, atau balikan untuk para wakil rakyat yang duduk dalan
Dewan Perwakilan Rakyat.
Setiap aspek yarıg dibicarakan oleh sub-disiplin ekonomika tentu menyangkut
penggunaan sumber daya alam. Kebijakan ekonomi makro seringkali menyangkut
masalah permintaan terhadap barang-barang sumber daya alam baik dari dalam negeri
maupun dari luar negeri. Sebaliknya tersedianya serta biaya pengambilan barang sumber
daya alan mempengaruhi tingkat kegiatan ekonomi makro. Demikian pula neraca
perdagangan internasional suatu Negara sangat dipengaruhi oleh tersedianya sumber daya
alam di Negara tersebut, seperti minyak bumi, gas alam maupun produk-produk
kehutanan dan pertanian. Tampak jelas lagi tingkat pendapatan per kapita suatu daerah
(provinsi, kabupaten atau kota) terutama setelah era otonomi daerah sangat di pengaruhi
oleh tersedianya sumber daya alam di provinsi masing- masing.
. Dalam hubungannya dengan berbagai isu tersebut, maka ekonomika lebih tepat kalau
diharapkan sebagai ilmu yang mampu menganalisis keadaan yang ada (ekonomi positif)
dan kemudian memberikan informasi tentang implikasi yang dapat timbul dari adanya
berbagai alternatif kebijakan, atau keputusan mengenal penggunaan sumber daya alam;
dan selanjutnya dihubungkan dengan penggunaan sumber daya alan yang semestinya
(ekonomi normatif).
Pada umumnya setiap keputusan pemerintah selalu memiliki sasaran ganda
(multiobjectives) dalam penggunaan sumber daya alam seperti demi pertumbuhan
ekonomi, mempertahankan keindahan lingkungan, pemerataan distribusi pendapatan,
kekayaan, maupun kekuasaan, serta keinginan untuk membebaskan diri dari ketergan-
tungan pada kekuatan asing. Lebih-lebih dalam masyarakat yang. menganut sistem
demokrasi, serta segala sesuatu yang berkaitan. dengan alternatif pengambilan keputusan
dan implikasinya harus dapat diinformasikan kepada masyarakat secara gamblang. Jadi
jelasnya ekonomika sumber daya alam dapat diartikan sebagai ilmu yang memperhatikan
baik rencana maupun penilaian terhadap alternatif kebijakan pengelolaan sumber daya
alam. Namun ekonomika tidak dapat bekerja sendirian secara sempurna sebab bobot dari
masing- masing sasaran kebijaksanaan hanya diketahui oleh para politisi, di samping
banyak informasi yang menyangkut aspek di luar aspek ekonomi seperti kualitas
lingkungan, pemerataan, dan stabilitas sosial yang memerlukan masukan dari disiplin
ilmu lain seperti ilmu sosiologi, biologi, geologi, hukum, teknik, pertanian maupun
informasi.

B. LINGKUNGAN DAN EKONOMIKA LINGKUNGAN


Lingkungan diartikan sebagai kombinasi antara kondisi fisik dan kelembagaan. Kondisi fisik
mencakup kondisi sumber daya alam seperti tanah, air, energi surya, udara, mineral, serta flora
dan fauna yang tumbuh di atas tanah maupun di dalam lautan. Sedangkan bagian. kelembagaan
dari lingkungan adalah ciptaan manusia seperti keputusan bagaimana menggunakan lingkungan
fisik tersebut. Hal ini meliputi pula apa yang dianggap orang sebagai sesuatu yang bernilai tinggi
dalam penggunaan sumber daya alam seperti organisasinya, prosedurnya, serta peraturan
penggunaan sumber daya alam untuk menghasilkan barang dan jasa yang dibutuhkan manusia.
Oleh karena itu pengelolaan lingkungan merupakan masalah tekrnik, masalah ekonorni dan
masalah sosial
Manusia memahami bahwa suatu jenis teknologi tertentu atau bentuk organisasi tertentu tidak
akan mampu memecahkan masalah dalarn perekonomian secara memuaskan. Oleh karenanya
manusia merancang teknologi baru ataupun organisasi sosial baru untuk menampung perubahan
dalam sistem lingkungan atas dasar pengetahuan dan pemahamannya yang baru pula terhadap
keadaan lingkungan tersebut.
Ekonomika sumber daya alam dan lingkungan didefinisikan sebagai studi tentang
pemanfaatan dan dampak yang tidak diinginkan dari adanya suatu pilihan penggunaan sumber
daya alam. Yang menjad tantangan bagi para ahli ekonomi ialah bahwa definisi tersebut
menunjuk pada deretan pilihan yang harus diputuskan oleh pengambilan keputusan
. Pilihan tersebut misalnya antara keperluan yang tidak ada habisnya untuk menyediakan
kebutuhan pangan dan keperluan untuk memelihara, melestarikan, dan menciptakan suatu
kualitas kehidupan. Tertentu. Namun sampai dengan terpenuhinya kebutuhan dasar seperti
pangan, perumahan, pendidikan dan kesehatan sampai pada tingkat tertentu, pertimbangan
terhadap kondisi lingkungan yang baik sering masih terlupakan.
Telah dipahami bahwa produksi limbah dan keperluan akan peng- olahan limbah serta
pengelolaan lingkungan merupakan hasil langsung dari adanya produksi barang dan jasa.
Selanjutnya produksi barang dan jasa serta limbah tersebut seperti telah disebutkan di depan
berhubungan langsung dengan proses pertumbuhan ekonomi, yang apabila tidak disertai dengan
pengelolaan limbah yang memadai, akan menimbulkan pencermaran dan memburuknya
lingkungan yang pada gilirannya mengganggu pertumbuhan ekonomi tersebut. Pengurasan
sumber daya alam dengan demikian tidak hanya terjadi terhadap kuantitasnya
tetapi juga terhadap kualitasnya. Seperti dalam ekonomika pembangunan, ekonomika sumber
daya alam dan lingkungan juga menanyakan berapa cepat pertumbuhan ekonomi yang
diinginkan, bagaimana bentuk pertumbuhan itu, untuk siapa produksi barang dan jasa akan
dibagikan, serta siapa yang harus membayar biaya dan di nana pembangunan itu akan
dilaksanakan.Di dalam bumi terdapat sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui seperti
batu bara, mineral, serta ada pula surnber daya alam yang sifatnya dapat diperbaharui seperti air,
hutan dan sebagainya.

C. PENGGUNAAN SUMBER DAYA ALAM


Kita hidup di planet bumi yang tidak berubah, dengan tingkat penggunaan sumber daya alam
yang relatif meningkat serta kapasitas menampung dan mengasimilasi limbah yang relatif tetap
atau bahkan. Berkurang. Apabila manusia memulai proses produksi dan mengembangkan kota-
kota, industri serta kehidupan produksi, maka akan ada tekanan terhadap kemampuan asimilasi
yang dipunyai lingkungan alami, dan karenanya keseimbangan ekologi akan lenyap. Pada
umumnya beban biaya yang timbul karena limbah diletakkan di pundak masyarakat, dan bukan si
pencipta limbah itu sendiri. Oleh karena itu pemerintah berusaha agar terdapat suatu keadilan,
sehingga para produsen atau siapa saja yang menghasilkan limbah hendaknya
mempertimbangkan perlunya kualitas kehidupan dan mengenali biaya yang diperlukan untuk
memelihara atau memperbaiki lingkungan. Untuk itu diperlukan valuasi Sumber Daya alam dan
Lingkungan.
Penggunaan sumber daya alam untuk masa datang secara langsung perlu dihubungkan dengan
apa yang disebut sebagai imbangan antara penduduk dan sumber daya alam. Apabila penduduk
membu- tuhkan terlalu banyak barang dan jasa, maka muncullah kebutuhan untuk meningkatkan
penggalian sumber daya alan baik yang ekstraktif sifatnya maupun jasa lingkungan seperti
lapangan terbuka, tempat rekreasi, dan udara yang bersih. Namun dampak ekspoitasi Sumber
Daya Alam tersebut adalah justru berupa memburuknya kondisi fisik dari dunia ini, dan
sayangnya masyarakat sangat lamban dalam menemukan pemecahan terhadap masalah yang
timbul. Beberapa hal yang menjadi alasan dari lambannya penyesualan itu ialah bahwa:
1. Masyarakat lebih mengenal adanya pemilikan pribadi (privat/ ownership) dan mekanisme
pasar, sehingga pengertian bahwa lingkungan sebagai barang milik bersama dan dipelihara
bersama (common property dan public goods) masih sulit dipahami.
2. Kita tidak mengetahui secara pusti apa yang sesungguhnya di Inginkan oleh masyarakat,
demikian pula tentang teknologi untuk menghasilkan apa yang diinginkan tidak banyak
diketahui.
3. Karena adanya eksternalitas, maka biaya produksi barang dan jasa sering menjadi tidak jelas.
D. FUNGSI PRODUKSI
Kalau kita membicarakan soa! Pertumbuhan ekonomi, kita me libatkan diri dengan masalah
peningkatan produksi (luaran output) yang terus-menerus dalam jangka panjang. Peningkatan
luaran ini tergantung pada macam dan jumlah masukarı (input) atau faktor pro- duksi yang
digunakan dalam proses produksi. Hubungan antara luaran dan masukan ini disebut dengan
fungsi produksi. Secara garis besar faktor produksi atau masukan yang dipakai untuk
meningkatkan luaran yang berupa produksi barang dan jasa dalam suatu perekonomian dapat
dikelompokkan menjadi tenaga kerja, modal atau kapital, tanah dan sumber daya alam lainnya,
teknologi dan faktor sosial seperti sistem pemerintahan, adat istiadat, agama dan lain sebagainya..
Secara maternatis dapat kita tuliskan:

Masing-masing masukan mempunyai hubungan yang positif dengan tingkat produksi nasional,
artinya semakin banyak jumlah faktor produksi atau masukan itu digunakan akan semakin tinggi
tingkat produksinya. Anggapan yang dipakal di sini adalah bahwa masing- masing faktor
produksi itu bersifat homogen
. . Seringkali dalam salah satu fungsi produksi hanya dituliskan bahwa produk nasional bruto
nerupakan fungsi dari kapital dan tenaga kerja. Namun yang dimaksud dengan kapital di sini
sudah mencakup sumber daya tanah dan sumber daya alam. Hal ini dapat kita mengerti karena
pada umumnya tanah atau sumber daya alam tanpa aplikasi kapital tidak banyak berarti bagi
peningkatan produksi barang atau jasa. Di samping itu volume tanah dan sumber daya alam
tersebut relatif konstan dalam jangka panjang. Oleh karena itu layaklah bila tanah dianggap
sebagai bagian dari kapital.
Tetapi bila kita teliti secara mendalam, tanah dan sumber daya alam merupakan faktor yang
sangat menentukan bagi proses pem- bangunan ekonomi suatu negara. Negara yang kaya akan
sumber daya alam dan memiliki tanah yang subur sangatlah mungkin memiliki tingkat
produktivitas pertanian yang tinggi. Produktivitas pertanian akan sangat mempengaruhi
perkembangan sektor-sektor lain seperti sektor industri dan jasa.
Pada umumnya orang dapat menjelaskan bahwa kemunduran suatu perekonomian ataupun
adanya kesempatan untuk berkembang bagi suatu masyarakat dapat dilihat dari tersedianya
sumber daya alam yang ada di daerah tersebut. Bahkan sampai sekarang masih ada orang yang
mengatakan bahwa suatu negara mengalami kemiskinan karena tidak cukupnya sumber daya
alam yang dimilikinya lebih-lebih dengan adanya sistem otonomi daerah sangat dirasakan bahwa
daerah yang miskin sumber daya alamnya akan rendah pula tingkat pendapatan per kapita mereka
(bandingkan Kaltim, Riau dengan NTT, NTB). Memang benar terbatasnya tingkat output di
negara atau daerah yang penda- patannya rendah antara lain disebabkan oleh terbatasnya sumber
daya alam yang tersedia, baik dalam arti kuantitas maupun jenisnya. Tanpa adanya sumber alam
yang minimum di negara itu atau di daerah itu, maka akan tidak banyak harapan untuk adanya
perkembangan ekonomi. Alam sekitarnya membatasi kemungkinan usaha manusia untuk hidup
dan mencapai sesuatu. Tetapi jumlah dan kualitas sumber daya alam riil yang dipunyai oleh suatu
negara atau suatu daerah itu lebih merupakan hasil daripada sebab perkembangan ekonomi.
Dengan kata lain justru dengan berhasilnya pembangunan ekonomi akan semakin banyak sum-
ber daya alam yang dapat ditemukan dan digali yang selanjutnya akan mendorong pembangunan
lebih lanjut.

E. SUMBER DAYA ALAM DAN BARANG SUMBER DAYA


Kita perlu membedakan pengertian antara sumber d (natural resource) dan barang sumber
daya (resource commo ini perlu ditegaskan karena seringkali kedua istilah itu membuat analisis
menjadi kacau dan membingungkan. Yang dimaksud dengan sumber dava alam lalah segala
sesuatu yang berada di bawah maupun di atas bumi termasuk tanah itu sendiri. Jadi yang
dimaksud dengan sumber daya alam adalah sesuatu yang masih terdapat di dalam maupun di luar
bumi yang sifatnya masih potensial dan belum dilibatkan dalam proses produksi untuk
meningkatkan tersedianya barang dan jasa dalam pere- konomian. Sedangkan yang dimaksud
dengan barang sumber daya adalah sumber daya alam yang sudah diambil dari dalam atau dari
atas bumi dan siap digunakan serta dikombinasikan dengan faktor-faktor produksi lain sehingga
dapat dihasilkan produk baru yang berupa barang dan jasa bagi konsumen maupun produsen.
Oleh karena itu bila kita membicarakan mengenai fungsi produksi, yang kita maksud dengan
sumber daya alam adalah barang sumber daya itu. Barang sumber daya yang dipakai dalam
proses produksi dapat meningkatkan produksi barang dan jasa bila dikombinasikan dengan faktor
produksi lain. 8/16
F. SUMBER DAYA ALAM DAN PERTUMBUHAN EKONOMI
Hubungan antara pertumbuhan ekonomi dan tersedianya sumber deya alam tidak sama dengan
hubungan antara pertumbuhan ekonomi dan tersedianya barang sumber daya yang dipakai dalam
proses pro duksi. Semakin cepat pertumbuhan ekonomi akan semakin banyak barang sumber
daya yang diperlukan dalam proses produksi yang pada gilirannya akan mengurangi tersedianya
suinber daya alam yang ada di dalam bumi karena barang sumber daya itu harus diambil dari
cadangan (stock) sumber daya alam, Jadi dengan semakin menggebunya pemba ngunan ekonomi
di negara yang sedang berkembang, termasuk negara kita Indonesia karena merasa tertinggal dari
negara lain dan ingin menghilangkan adanya kemiskinan di negara tersebut, maka akan ber arti
semakin banyak barang sumber daya yang diambil dari dalam bumi dan semakin sedikitlah
volume cadangan sumber daya alam tersebut. Dengan demikian dapat dikatakan ada hubungan
yang positif antara kuantitas barang sumber daya dan pertumbuhan ekonomi, tetapi se- baliknya
ada hubungan yang negatif antara pertumbuhan ekonomi dan cadangan surhber daya alam yang
ada di dalam bumi. Di samping itu dengan pembangunan ekonomi yang cepat yang dibarengi
dengan pem- bangunan pabrik-pabrik, akan tercipta pula pencemaran lingkungan yang semakin
membahayakan kehidupan manusia.
Gambar 1.1.a. menunjukkan tingkat pendapatan nasional yang di- gambarkan pada sumbu
vertikal sebagai fungsi dari pemakalan barang sumber daya yang digambarkan pada sumbu
horisontal. Kurva Y = f (R) menunjukkan adanya hubungan positif antara jumlah barang sumber
daya yang dipakai dalam proses produksi dengan tingkat pendapatan nasional.
Gambar 1.1a.

Misalnya dalam Gambar 1.1.a. dapat dilihat bila jumlah barang sumber daya yang dipakal
dalam perekonomian setinggi Ro, maka tingkat pendapatan nasional akan setinggi Yo; dan bila
jumlah barang sumber daya alam yang dipakai bertambah menjadi R ₁, maka tingkat pendapatan
nasional juga menjadi lebih tinggi yaitu menjadi Y ₁. Sedang- kan Gambar 1.1.b. menunjukkan
bahwa volume cadangan sumber daya alam (N) merupakan fungsi dari pertumbuhan ekonomi
(Y), dan di sini terdapat hubungan yang negatif; artinya semakin cepat pertumbuhan ekonomi
suatu perekonomian akan semakin menipis cadangan sumber daya alam di negara yang
bersangkutan. Dalam Gambar 1.1.b. ditun- jukkan pada saat pertumbuhan ekonomi setinggi Yo%,
maka jumlah cadangan sumber daya alarn adalah No dan bila laju pertumbuhan ekonomi
meningkat menjadi y:%, maka jumlah persediaan sumber daya alam menurun menjadi N..

Gambar 1.1. b

Oleh karena itu perlu diingat bahwa dengan adanya pembangunan yang sangat cepat, apabila kita
tidak berhati-hati, pasti pembangunan itu akan menguras sumber daya alam yang ada di negara
kita, dan pada gilirannya barang sumber daya yang diperlukan bagi pembangunan juga akan
terbatas adanya, sehingga hal ini akan menghambat pertumbuhan ekonomi lebih lanjut.
Uraian di atas sudah membawa kita kepada pengertian mengenai pembangunan yang
berwawasan lingkungan agar pembangunan suatu proyek tidak menimbulkan pencemaran dan
tidak menguras sumber daya alam. Sesungguhnya ada dua pola penting dalam melaksanakan
pembangunan yang berwawasan lingkungan, yakni pola pembangunan yang didasarkan atas
Rencana Umum Tata Ruang (RUTR) dan pola pern bangunan yang didasarkan atas Analisis
Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL). Dalam RUTR harus ditentukan pola kemampuan
tanah, curah hujan dan letak tanah, agar bila pembangunan dilaksanakan tidak terjadi erosi dan
pendangkalan jungai misalnya. Pola yang pertama dipen oleh lingkungan alam yang menjadi tilik
tolak dibentuknya zon kawasan lingkungan. Sedangkan dengan AMDAL harus dilakuk kelayakan
baik teknis, sosial ekonomis, maupun lingkungan untuk 11/16 nentukan ambang batas
pencemaran bila dilaksanakan suatu proyek.. Jadi pembangunan berwawasan lingkungan adalah
pembangunan yang memperhitungkan dimensi lingkungan dengan melihat hasil positif maupun
negatifnya. Produksi barang dan jasa merupakan hasil positif, sedangkan limbah dan sampah
merupakan hasil negatif. Dengan demi- kian justru hasil yang negatif itulah yang harus mendapat
perhatian untuk diminimalkan dalam pembangunan berwawasan lingkungan.
Sumber daya alam sebagai suatu cadangan ada pada setiap saat, dan cadangan Ini meningkat
dengan adanya penemuan baru, serta berkurang dengan adanya penggunaan atau pengambilan
sumber daya alam itu. Di samping itu sumber daya alam juga akan berkurang apabila terjadi
kerusakan alamiah, seperti terbakar, usang ataupun kehancuran lainnya.
Telah disinggung di muka mengenai peranan sumber daya alam. Dalam pertumbuhan ekonomi.
Barang sumber daya alam dikombinasikan. Dengan faktor produksi lain seperti kapital, tenaga
kerja, dan teknologi untuk menghasilkan barang dan jasa guna memenuhi kebutuhan ma- nusia.
Pertumbuhan ekonomi sangat penting dalam arti peningkatan jumlah barang dan jasa yang dapat
dihasilkan dalam suatu negara guna memenuhi kebutuhan penduduk yang selalu meningkat
jumlahnya. Jangan sampai laju tambahan jumlah penduduk lebih tinggi daripada laju
pertumbuhan produksi barang dan jasa. Apabila hal tersebut terjadi, maka tingkat kesejahteraan
menurun, dan hal ini tidak dikehendaki oleh kita semua.
. Karena sumber daya alan diartikan sebagai segala sesuatu yang ada di bumi maupun di atas
bumi yang dihasilkan oleh alam dan bukan oleh manusia, maka produksi barang dan jasa itu tidak
mungkin terjadi tanpa mellbatkan sumber daya alam di dalam proses produksi mereka. Dengan
semakin meningkatnya jumlah penduduk, berarti semakin banyak diperlukan barang dan jasa
untuk memenuhi kebutuhan pen- duduk tersebut. Peningkatan jumlah barang dan jasa dengan
sendirinya memerlukan lebih banyak barang sumber daya sebagai salah satu faktor produksi yang
akan diolah bersama faktor-faktor produksi lain baik dalan industri pengolahan, industri pertanian
maupun industri jasa, yang sebagai produk sampingannya adalah pencemaran lingkungan. Dalam
hal ini barang dan jasa merupakan produk yang diinginkan (desirable output) dan limbah serta
pencemaran sebagai produk yang tak diinginkan (undesirable output) Jadi terdapat hubungan
yang positif pula antara pembangunan ekonomi dan pencernaran lingkungan. Hubungan tersebut
ditunjukkan oleh Kurva Lingkungan Kuznets. Pada awalnya semakin giat pembangunan ekonomi
semakin tinggi pula derajat pencemaran lingkungan. Gambar 1.2. menunjukkan hubungan
tersebut yaitu pada sumbu horisontal digambarkan tingkat pertumbuhan ekonomi dan pada sumbu
vertikal digambarkan tingkat pencemaran. Apabila laju pertumbuhan ekonomi setinggi Yo%
maka tingkat pence- maran lingkungan setinggi Po dan bila tingkat pertumbuhan ekonomi
setinggi Y,%, maka tingkat pencemaran lingkungan setinggi P ₁. Jadi di satu pihak kegiatan
produksi barang dan jasa menghasilkan sesuatu yang berguna untuk meningkatkan kesejahteraan
hidup penduduk, tetapi di lain pihak karena adanya pencemaran lingkungan merupakan faktor
yang menekan kesejahteraan hidup penduduk. (Lihat pula Gam- bar 1.4). Oleh karena itu sebelum
suatu proyek yang dimaksudkan untuk meningkatkan kesejahteraan hidup penduduk
dilaksanakan, Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) sangat diperlukan.

Gambar 1.2
Gambar 1.3

Tingkat Pencemaran meningkat dengan meningkatnya pendapatan per kapita, tetapi akan
terjadi titik balik pada pendapatan perkapita US $ 5000. Hal ini cocok untuk pencemaran CO2,
NO, dan Sulfur. Tetapi tidak cocok untuk indikator pencemaran lainnya.
Hubungan antara jumlah penduduk, pertumbuhan ekonomi, barang sumber daya, barang
sumber daya alam dan lingkungan dapat dilukiskan sebagai berikut (Gambar 1.4). Dengan
berkembangnya jumlah penduduk, perekonomian harus lebih banyak menyediakan barang dan
jasa demi mempertahankan atau mempertinggi taraf hidup suatu bangsa. Namun peningkatan
produksi barang dan jasa akan menuntut lebih banyak produksi barang sumber daya alam yang
harus digali atau diambil dari persediaannya. Sebagai akibatnya cadangan sumber daya alam
menjadi semakin menipis. Di samping itu “pence- maran lingkungan semakin meningkat pula
dengan semakin lajunya pertumbuhan ekonomi terutama untuk negara-negara yang baru me
mulai pembangunannya. Jadi dengan pembangunan ekonomi yang menghasilkan pertumbuhan
ekonomi akan terjadi pula dua macam akibat yaitu di satu pihak memberikan dampak positif bagi
kehidupan manusia berupa semakin tersedianya barang dan jasa dalam pereko- nomian; dan di
lain pihak terdapat dampak negatif bagi kehidupan manusia yang berupa pencemaran lingkungan
dan menipisnya perse- diaan sumber daya alam. Pencemaran lingkungan menyebabkan tim-
bulnya gangguan kesehatan, turunnya produktivitas kerja dan kurang nyamannya kehidupan;
sedangkan berkurangnya persediaan sumber daya alam akan mengurangi kemudahan dalam
penyediaan barang dan jasa bagi pemenuhan kebutuhan manusia sehingga biaya produksi
meningkat dan atau produksi turun serta harga produk jadi mahai. Oleh karena itu pembangunan
ekonomi haruslah bersifat pembangunan yang berwawasan lingkungan atau pembangunan yang
berkelanjutan yang tidak menguras sumber daya alam dan merusak lingkungan.

Gambar 1.4
BAB 3

PENUTUP

Kesimpulan :

DAFTAR PUSTAKA:

Anda mungkin juga menyukai