DISUSUN OLEH:
ICA SAFITRI ( 2008010587 )
ERSHA ( 2008010656 )
JAYA SAMUDRA PERDANA ( 2008010685 )
IBNU MAHENDRA ( 2008010624 )
RAHMAD IHSANUL FAHLEVI ( 2108010612 )
KATA PENGANTAR…………………………………………………………………….
DAFTAR ISI………………………………………………………………………………
BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………………………
A. Latar belakang………………………………………………………………….
B. Rumusan masalah………………………………………………………………
C. Tujuan penulisan…………………………………………………………………
BAB II PEMBAHASAN……………………………………………………………………..
A. Sumber daya alam………………………………………………………………....
B. Peranan perkembangan teknologi di dalam pengolahan sumber daya alam………
C. Dampak negatif penggunaan teknologi bagi keseimbangan sumber daya alam…..
`
BAB III PENUTUP…………………………………………………………………………..
A. Kesimpulan…………………………………………………………………………
B. Saran ………………………………………………………………………………..
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………………
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Masalah budaya adalah segala sistem atau tata nilai atau sikap mental, pola pikir, pola
tingkah laku dalam berbagai aspek kehidupan yang tidak memuaskan bagi masyarakat secara
keseluruhan, atau dapat dikatakan bahwa masalah budaya adalah tata nilai yang dapat
menimbulkan krisis-krisis kemasyarakatan yang akan menyebabkan “ dehumanisasi “ atau
terjadi pengurungan terhadap seseorang. Masalah tersebut mencakup berbagai aspek
kehidupan yang seluruhnya merupakan ungkapan masalah kemanusiaan dan budaya.
Pendekatan dalam ilmu sosial budaya dasar lebih bersifat interdisiplin atau multidisiplin,
khususnya ilmuilmu sosial dalam menghadapi masalah sosial. pendekatan dalam ilmu sosial
budaya dasar bersumber dari dasar-dasar ilmu social dan budaya yang bersifat terintegrasi.
ilmu sosial budaya dasar digunakan untuk mencari pemecahan masalah kemasyarakatan
melalui pendekatan interdisipliner atau multidisipliner ilmu-ilmu sosial dan budaya.
Sedangkan pendekatan dalam ilmu sosial lebih bersifat subjek oriented, artinya berdasarkan
sudut pandang dari ilmu sosial tersebut. Misalnya, ilmu ekonomi melihat suatu masalah
melalui prespektif ekonomi serta pemecahan masalah pun dari sudut pandang ekonomi pula.
Dengan demikian bisa dikatakan bahwa the humanities berkaitan dengan nilai-nilai
manusia sebagai homo humanus atau manusia berbudaya. Agar manusia menjadi humanus,
mereka harus mempelajari ilmu yaitu the humanities disamping tidak meninggalkan tanggung
jawabnya yang lain sebagai manusia itu sendiri. Ilmu Budaya Dasar adalah ilmu yang
membicarakan tentang nilai-nilai kebudayaan, dan berbagai masalah yang dihadapi manusia
dalam hidup seharihari. Secara sederhana mungkin dapat di artikan sebagai pengetahuan
dasar dan umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk mengkaji
masalahmasalah manusia dan kebudayaan. Bila diambil garis besarnya, sebenarnya
kebudayaan itu berasal atau tercipta oleh manusia itu sendiri dan seharusnya kita yang
menciptakan kita juga yang harus melestarikannya.
Pada dasarnya jelas tiap individu senantiasa ada perubahan, kebiasaan, pola pikir dan
rasa. Faktor penyebabnya bisa berasal dari keluarganya, orang lain, lingkungan pekerjaannya,
dan lain sebagainya. Terlebih sekarang ini unsur kemajuan teknologi informasi yang sangat
mudah diperoleh, dilihat dan dimiliki, jelas sangat mempengaruhi individu sesorang. Populasi
dari penduduk dalam suatu daerah sangat dratis, pembangunan bertambah, kebutuhan akan
sandang dengan pangan meningkat. Lintasan waktu kerja sangat padat, dan lokasi, area kerja,
menentukan prosentase dari pendapatan, produktifitas dan biaya transportasi. Ini sangat jelas
mempengaruhi tindak tanduk, pola asah, pola pikir, dan kepribadian seseorang dalam
menentukan sikap, pandangan, orientasi yang akhirnya pada masyarakat. Pandangan yang
impressif dalam bersosialisasi pada masyarakat tertuang dalam kebijakan yang instan
llmu Budaya Dasar bertujuan untuk memberikan pandangan luas tentang
kebudayaan Indonesia agar diharapkan turut mendukung dan mengembangkan
kebudayaannya sendiri dengan kreatif. Dalam Ilmu Budaya Dasar, manusia berperan sebagai
objek pengkajian dan masalah atau polemik yang dihadapi, contohnya bagaimana manusia
dengan alam, dengan sesama manusia, dirinya sendiri, nilai-nilai manusia dan bagaimana
pula hubungan manusia dan Tuhan menjadi sentral dalam Ilmu Budaya Dasar (kajian inti).
B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana Peranan perkembangan teknologi di dalam pengolahan sumber daya alam
2. Bagaimana Dampak negatif penggunaan teknologi bagi keseimbangan sumber daya
alam
C. TUJUAN PENULISAN
1. Mengetahui Peranan perkembangan teknologi di dalam pengolahan sumber daya alam
2. Mengetahui Dampak negatif penggunaan teknologi bagi keseimbangan sumber daya
alam
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Sumber Daya Alam (SDA) : Segala sesuatu yang ada di dalam alam dan
dapat dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan serta kesejahteraan manusia. Contoh
SDA: sumber daya hutan, sumber daya lahan, sumber daya air, sumber daya tambang
dan mineral. “Bersyukurlah, karena Tuhan menciptakan alam untuk memenuhi
kebutuhan manusia.”
Pengelompokkan SDA berdasarkan kemungkinan pemulihannya, yaitu SDA yang
dapat diperbarui, SDA yang tidak dapat diperbarui, dan SDA yang tidak terbatas.
Pengertian SDA yang dapat diperbarui (renewable resources) : SDA yang dapat
tersedia kembali dalam waktu yang cepat sehingga tidak dapat habis. Contohnya :
hewan dan tumbuhan. “Apakah hewan dan tumbuhan tidak bisa habis ?”. “Hewan dan
tumbuhan dapat habis dan terancam punah karena ulah manusia. Lindungilah hewan
dan tumbuhan dari perburuan liar.” Pengertian SDA yang tidak dapat diperbarui
(unrenewable resources) : SDA yang pembentukannya berlangsung sangat lambat
dalam waktu jutaan atau ratusan juta tahun. Misalnya : minyak bumi, gas alam, batu
bara. “Bagaimana caranya agar SDA yang ada tidak cepat habis ?”. “Hemat listrik dan
bahan bakar minyak dapat menjaga agar SDA tidak cepat habis.” Sumber daya alam
yang tidak terbatas jumlahnya (unlimited) : sumber daya alam yang tidak akan pernah
habis meskipun dipakai dalam jumlah yang banyak. Contoh: sinar matahari, arus air
laut, dan udara.
Pengelompokkan SDA berdasarkan materi atau jenisnya, yaitu organik (hayati) dan
anorganik (nonhayati). Pengertian SDA organik (hayati) : SDA yang bahannya berupa
jasad hidup. Contoh : tumbuhan dan hewan. Kegiatan yang berhubungan dengan SDA
organik (hayati) meliputi kehutanan, peternakan, perikanan, pertanian. Pengertian
SDA anorganik (nonhayati) : SDA yang bahannya berupa benda mati, dapat berupa
benda padat, cair, dan gas. Kegiatan yang berhubungan dengan SDA anorganik
(nonhayati) adalah pertambangan.
1. Dengan penerapan sensor IoT, pembelajaran mesin, dan teknologi canggih lainnya,
pelacakan satwa liar secara real-time dapat dilakukan sejak dini. Hal ini juga
memungkinkan organisasi untuk memantau pergerakan orang untuk menghindari
mereka memasuki lokasi secara ilegal dengan memicu peringatan real-time kepada
penjaga hutan.
2. Dengan bantuan algoritma pembelajaran mesin, otoritas setempat dapat
memperkirakan tingkat polusi 24 hingga 48 jam sebelumnya. Hal ini dilakukan oleh
jaringan seluler dari sensor cuaca, polusi, dan lalu lintas.
3. Teknologi digital memungkinkan pihak berwenang mengukur kondisi lingkungan
secara akurat dan teratur dengan biaya yang lebih murah dibandingkan dengan
metode tradisional. Selain itu, penerapan teknologi digital juga membutuhkan lebih
sedikit tenaga manusia sehingga kemungkinan terjadinya kesalahan dalam
pengukuran menjadi sangat kecil.
Pengertian Sumber Daya Alam (SDA) : Segala sesuatu yang ada di dalam alam dan
dapat dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan serta kesejahteraan manusia. Contoh
SDA: sumber daya hutan, sumber daya lahan, sumber daya air, sumber daya tambang
dan mineral. “Bersyukurlah, karena Tuhan menciptakan alam untuk memenuhi
kebutuhan manusia.”
Pengelompokkan SDA berdasarkan kemungkinan pemulihannya, yaitu SDA yang
dapat diperbarui, SDA yang tidak dapat diperbarui, dan SDA yang tidak terbatas.
Pengertian SDA yang dapat diperbarui (renewable resources) : SDA yang dapat
tersedia kembali dalam waktu yang cepat sehingga tidak dapat habis. Contohnya :
hewan dan tumbuhan. “Apakah hewan dan tumbuhan tidak bisa habis ?”. “Hewan dan
tumbuhan dapat habis dan terancam punah karena ulah manusia. Lindungilah hewan
dan tumbuhan dari perburuan liar.” Pengertian SDA yang tidak dapat diperbarui
(unrenewable resources) : SDA yang pembentukannya berlangsung sangat lambat
dalam waktu jutaan atau ratusan juta tahun. Misalnya : minyak bumi, gas alam, batu
bara. “Bagaimana caranya agar SDA yang ada tidak cepat habis ?”. “Hemat listrik dan
bahan bakar minyak dapat menjaga agar SDA tidak cepat habis.” Sumber daya alam
yang tidak terbatas jumlahnya (unlimited) : sumber daya alam yang tidak akan pernah
habis meskipun dipakai dalam jumlah yang banyak. Contoh: sinar matahari, arus air
laut, dan udara.
Pengelompokkan SDA berdasarkan materi atau jenisnya, yaitu organik (hayati) dan
anorganik (nonhayati). Pengertian SDA organik (hayati) : SDA yang bahannya berupa
jasad hidup. Contoh : tumbuhan dan hewan. Kegiatan yang berhubungan dengan SDA
organik (hayati) meliputi kehutanan, peternakan, perikanan, pertanian. Pengertian
SDA anorganik (nonhayati) : SDA yang bahannya berupa benda mati, dapat berupa
benda padat, cair, dan gas. Kegiatan yang berhubungan dengan SDA anorganik
(nonhayati) adalah pertambangan.
C. Dampak negatif penggunaan teknologi bagi keseimbangan sumber daya alam
Perkembangan tekhnologi terhadap lingkungan sekarang menjadi semakin penting
untuk dicermati dan diantisipasi oleh karena dampaknya yang semakin meluas, cepat dan
irreversible. Berikut ini disampaikan beberapa dampak Negatif tekhnologi terhadap
lingkungan, diantaranya adalah:
2. Gangguan Iklim
Tumbuhnya megapolis dan kawasan industri dapat menimbulkan perubahan iklim disuatu
daerah akibat cuaca semakin tidak menentu.Suatu saat dikuatirkan ada daerah-daerah yang
menjadi kering sedangkan daerah lain menjadi dingin dan kebanjiran
Konsumsi massal semakin membebani lingkungan dan kondisi tidak seimbang terjadi
dimana-mana.
6. Pencemaran lingkungan
Saran
Daftar Pustaka
Setiadi, Elly M. Ilmu sosial & budaya dasar. Kencana, 2017.
Umanailo, M. Chairul Basrun, et al. "Ilmu sosial budaya dasar." (2016).
YANG, ILMU BUDAYA DASAR SEBAGAI ILMU, KEBUDAYAAN YANG
MEMBENTUK KARAKTER DAN KEBIASAAN, and IQBAL JALIL HAFID. "ILMU SOSIAL
BUDAYA DASAR." (2018).