Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

ILMU KEALAMIAHAN DASAR

SUMBER DAYA ALAM

Dosen pembimbing:
Rospala Hamisah Yukti Sari, M.Pd.

Disusun oleh:
Kelompok 10
Adelia Arzeti (NIM 20.12.023464)
Baiq Bilyam Urba (NIM 20.12.023603)
Candra Puspa Dewi (NIM 20.12.022405)
Erni Irawati (NIM 20.12.022816)

PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI


FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALANGKA RAYA
2022
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayah-Nya kepada kita semua. Shalawat serta salam semoga tercurah kepada
Rasulullah SAW beserta keluarganya.

Makalah ini disusun dengan pokok pembahasan mengenai “Sumber Daya Alam” guna
memenuhi kebutuhan mahasiswa yang mengambil mata kuliah Ilmu Kealamiahan Dasar, dan
sebagai bahan wacana untuk menambah pengetahuan mahasiswa tentang hal yang
berhubungan dengan pelestarian dan pemanfaatan sumber daya alam.

Maksud dan tujuan penyusunan makalah ini dapat dipahami dengan mudah. Namun
demikian tentunya masih banyak kekurangan-kekurangannya. Oleh karena itu, kami sangat
menghargai akan saran dan kritik untuk membangun makalah ini lebih baik lagi. Demikian
yang dapat kami sampaikan, semoga melalui makalah ini dapat memberikan manfaat bagi
kita semua. Dan semoga allah SWT senantiasa memberikan Taufiq dan Hidayah-Nya kepada
kita semua. Amin Ya Rabbal ‘alamin.

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................................i
DAFTAR ISI.............................................................................................................................ii
BAB I.........................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.....................................................................................................................1
1.1. Latar Belakang..........................................................................................................1
1.2. Rumusan Masalah.....................................................................................................1
1.3. Tujuan........................................................................................................................2
BAB II.......................................................................................................................................3
PEMBAHASAN.......................................................................................................................3
2.1. Pengertian Sumber Daya Alam................................................................................3
2.2. Klasifikasi Sumber Daya Alam dan Lingkungan...................................................3
2.3. Konsep Pengelolaan Sumber Daya Alam................................................................5
2.4. Prinsip dan Usaha Pelestarian Sumber Daya Alam dan Lingkungan.................6
BAB III....................................................................................................................................10
PENUTUP...............................................................................................................................10
3.1. Kesimpulan..............................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................11

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Bumi sampai saat ini telah menunjukkan kemampuannya untuk memberikan
kehidupan bagi makhluk penghuninya. Hal ini disebabkan terdapat sumber daya alam
yang dapat digunakan manusia untuk memenuhi keperluan hidupnya. Dari sekian banyak
sumber daya alam yang tersedia, kita dapat mengelompokkan menjadi dua golongan,
yaitu sumber daya alam berupa makhluk hidup (sumber daya alam biotik) dan sumber
daya alam berupa benda tidak hidup (sumber daya alam abiotik).
Sehubungan dengan sifat sumber daya alam tersebut, maka hendaknya manusia
bijaksana dalam penggunaan. khususnya terhadap alam abiotik. Kita ketahui bahwa
adanya sumber daya alam abiotik pada bumi ini terbatas. Sekali kita menghabiskan
sumber daya alam tersebut, maka habislah sudah persediaan yang terdapat dalam kerak
bumi.
Hubungan antara manusia dan teknologi sangat erat sekali, karena teknologi telah
memberikan sumbangan besar bagi kehidupan manusia. Seperti dalam bidang
transportasi, komunikasi, dan lain sebagainya. Dari sinilah mengapa banyak orang yang
menyatakan bahwa hidup di zaman modern ini sulit dipisahkan dengan yang namanya
teknologi. Itu karena hidup mereka sudah bergantung dan mengandalkan pada teknologi.
Oleh karena itu, kita sebagai manusia tidak harus bergantung pada teknologi, karena
apabila kita bergantung dan tergila-gila pada teknologi atau prestasi material, dan lalu
menggunakan Sumber Daya Alam (SDA) secara tidak terkontrol dan mengabaikan
penyakit kehidupan masa depan. Tanpa disadari teknologi yang telah diciptakan oleh
sains modern, secara tidak langsung menjadi alat penghancur bagi kehidupan manusia,
baik kehidupan sosial mereka maupun kehidupan mereka sebagai bagian dari alam
semesta.

1.2. Rumusan Masalah


Dari latar belakang diatas, maka dapat ditarik rumusan masalah sebagai berikut.
1. Apa yang dimaksud dengan sumber daya alam?
2. Apa saja klasifikasi sumber daya alam dan lingkungan?
3. Apa saja konsep pengelolaan sumber daya alam?

1
4. Bagaimana prinsip dan usaha pelestarian sumber daya alam dan lingkungan?

1.3. Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut.
1. Mengetahui pengertian dari sumber daya alam
2. Mengetahui klasifikasi sumber daya alam dan lingkungan
3. Mengetahui konsep-konsep pengelolaan sumber daya alam
4. Mengetaui prinsip dan usaha pelestarian sumber daya alam dan lingkungan

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Sumber Daya Alam


Sumber daya alam adalah unsur lingkungan yang terdiri atas sumber daya alam
hayati sumber daya alam nonhayati dan sumber daya buatan yang merupakan salah satu
aset yang digunakan untuk memenuhi keperluan hidup manusia.sebagai sumber daya
alam harus dimanfaatkan secara maksimal manfaat yang lebih besar untuk
pengembangan lebih lanjut dimasa depan.

Sumber daya alam sepeti air dan udara, tanah, minyak, ikan, hutan dan lain lain
merupakan sumber daya alam yang penting untuk kelangsungan hidup manusia,
berkurangnya ketersediaan sumber daya alam akan berpengaruh sangat besar bagi
kelangsungan hidup umat manusia di muka bumi ini, misalnya tanpa udara dan air,
manusia tidak akan bisa hidup, begitu pula sumber daya alam lainya seperti ikan, hutan
dan lain lain. Sumber daya yang tidak ada saja sudah cukup untuk kehidupan manusia.
Segala kekayaaan bumi baik biotik maupun abiotik yang dapat dimanfaatkan untuk
kesejahteraan manusia adalah sumber daya alam, tumbuhan hewan dan manusia serta
mikroba merupakan sumber daya alam hayati sedangkan faktor abiotik merupakan
sumber daya alam yang tidak hidup. Pemanfataan harus diikuti pemanfaatan karna
sumber daya alam terbatas. Sumber daya alam adalah segala kekayaan bumi, baik
biotik ataupun abiotik dapat dimanfaatkan untuk keperluan manusia misal tumbuhan,
hewan, udara, tanah, angin, sinar matahari dan mikroba.

2.2. Klasifikasi Sumber Daya Alam dan Lingkungan


Sumber daya alam terbentuk karena energi alam seperti udara, tanah, air, mineral,
bentang alam, gas, angin, dan lain-lain (Kaligis:1986). Jadi, Sumber daya alam adalah
sebuah potensi sumber daya alam yang terkandung kedalam bumi, air, dan udara yang
mana dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia.Lingkungan juga
termasuk sumber daya alam karena lingkungan adalah sebuah kesatuan tempat dari
sumber daya alam tersebut. SDA dapat digolongkan menjadi beberapa macam. Berikut
ini akan disajikan beberapa penggolongan SDA berdasarkan pada sifat, potensi dan
jenisnya (Pratiwi dkk, 2000).

3
1. Berdasarkan Sifat
Menurut sifatnya, sumber daya alam dapat dibagi 3, yaitu sebagai berikut :
a) Sumber daya alam yang dapat diperbaharui
Sumber daya alam yang dapat diperbarui adalah sumber daya yang dapat
diperbarui oleh lingkungan dalam waktu yang relatif cepat. Jenis sumber
daya ini yang banyak diinginkan karena sering pembaharuan. Contoh:
hewan, tumbuhan,air, tanah, dan lain-lain.
b) Sumber daya alam tidak dapat diperbarui
Sumber daya alam tidak dapat diperbarui adalah sumber daya yang tidak
mudah diperbaharui oleh lingkungan.Sumber daya ini sangat membutuhkan
waktu beratus-ratus tahun untuk dapat pembaharuan. Contoh: minyak, gas,
batubara, dan lain-lain.

2. Berdasarkan potensinya
a) Sumber daya material
Sumber daya materi adalah aset yang dimanfaatkan oleh masyarakat dengan
sebaik-baiknya. Contoh: perlengkapan pembangunan, kayu, batu, emas,
tembaga, dll.
b) Sumber daya energi
Sumber daya energi secara umum didefinisikan sebagai segala sesuatu yang
dapat digunakan sebagai sebuah sumber energi. Contoh: minyak, gas,
batubara, air, dll.
c) Sumber daya ruang
Sumber daya ruang adalah ruang bebas untuk bergerak. Contoh: arena
bermain.

3. Berdasarkan jenisnya
a) Sumber daya abiotik
Sumber daya alam non-hayati (abiotik); disebut juga sumber daya alam fisik,
yaitu sumber daya alam yang berupa benda-benda mati. Misalnya: bahan
tambang, tanah, air, dan kincir angin.
b) Sumber daya alam hayati (biotik)
Disebut juga sumber daya alam yang berupa mahkluk hidup. Misalnya :
hewan, tumbuhan, mikroba, dan manusia.

4
2.3. Konsep Pengelolaan Sumber Daya Alam
Manusia selaku makhluk yang memerlukan SDA dalam kehidupan tiap harinya,
wajib bisa mengelola supaya SDA senantiasa terpelihara. Apabila sumber energi alam
rusak ataupun musnah hingga kehidupan dapat tersendat. Berikut sebagian perihal
dalam pengelolaan sumber daya alam:
1. Pengelolaan sumber energi alam bersumber pada prinsip berwawasan area dan
berkelanjutan
a. Penghijauan serta reboisasi pada kawasan hutan rusak untuk membantu
pemulihan lahan kritis serta melindungi kelestarian area yang berhubungan
dengan air, tanah serta udara.
b. Sengkedan guna menghindari erosi serta melindungi kesuburan tanah pada
kawasan tanah yang berbukit serta miring, bertujuan supaya pada waktu hujan
air banyak menyerap ke dalam tanah.
c. Pengembangan wilayah aliran sungai untuk menghindari kehancuran dan
pencemaran karena sering terjadi pengikisan susunan tanah oleh arus sungai.
Cara pengendalian wilayah aliran sungai antara lain:
1) Tindakan tegas terhadap perusak lingkungan sesuai UU Nomor. 4 Tahun
1982, tentang ketentuan-ketentuan pokok pengelolaan Lingkungan Hidup.
2) Mengadakan penghijauan serta reboisasi hutan di sekitar wilayah aliran
sungai. Tujuannya mengendalikan, menyimpan air, serta menghindari
pendangkalan sungai.
3) Membuat bendungan- bendungan serta saluran irigasi yang teratur.
d. Pengelolaan air limbah yang dapat berasal dari rumah tangga, industri serta
pabrik. Air limbah yang dibuang ke tanah dapat merembes masuk ke tanah serta
bercampur dengan air tanah, sehingga menimbulkan tercemarnya tanah di
sekitarnya.
e. Penertiban pembuangan sampah. Sampah yang menumpuk sembarangan dapat
menimbulkan permasalahan seperti muncul bau busuk, mengganggu
pemandangan, serta menimbulkan banyak penyakit. Sebab itu, buanglah sampah
di tempat yang telah ditentukan.

2. Pengelolaan sumber energi alam bersumber pada prinsip mengurangi


Manusia memerlukan bermacam sumber daya alam. Dalam mengambil sumber daya
alam, tidak boleh mengambil melebihi dari apa yang kita butuhkan. Pengambilan
yang berlebihan bisa merusak lingkungan serta menggangu ekosistem sekitarnya.
Suatu tindakan terhadap suatu sumber daya alam efeknya akan terasa pula ke sumber
daya alam yang lain, sebab sumber daya alam punya sifat saling bergantung satu
sama lain.

3. Pengelolaan sumber energi alam bersumber pada prinsip daur ulang

5
Manusia dapat menggunakan kemajuan teknologi untuk mendaur ulang dan
memanfaatkan kembali sampah. Proses daur ulang merupakan pengolahan kembali
sesuatu massa ataupun bahan dalam wujud sampah kering yang tidak memiliki nilai
ekonomi menjadi sesuatu benda uang bernilai dan berguna untuk kehidupan
manusia. Bahan baku daur ulang pada biasanya tidak mempunyai nilai ekonomi.
Sampah tersebut umumnya digolongkan sebagai sampah anorganik yang tidak dapar
diproses secara alamiah. Sampah yang bersumber dari bahan organik seperti
sayuran, sisa makanan, pertanian, perkebunan serta peternakan digolongkan sebagai
sampah basah yang bisa diproses secara alamiah. Terdapat 2 sistem pengelolaan
sampah, yakni resmi serta informal.
a. Sistem pengelolaan resmi. Pengelolaan resmi merupakan pengumpulan,
pengangkutan, serta pembuangan yang dicoba oleh aparat pemerintah setempat,
seperti Dinas Kebersihan serta Pertamanan. Meskipun ada program Adipura,
namun pada realitanya masih banyak kasus yang diakibatkan oleh sampah yang
tidak terkelola secara sempurna, disebabkan oleh rendahnya partisipasi warga.
b. Sistem pengelolaan informal. Pengelolaan infromal merupakan kegiatan yang
dilakukan sebagai kebutuhan hidup bagi sebagian masyarakat. Secara tidak
sadar mereka berperan dalam kebersihan kota. Contohnya yakni pemulung serta
industri daur ulang. Daur ulang bisa dilakukan secara individu maupun
kelompok. Misalnya industri daur ulang kaleng, plastik, kertas, cermin, logam,
aluminium, dan lainnya.

2.4. Prinsip dan Usaha Pelestarian Sumber Daya Alam dan Lingkungan
Pelestarian berasal dari kata “lestari” yang berarti tetap seperti keadaan semula,
tidak berubah, bertahan kekal. Kemudian mendapat tambahan pe dan akhiran an,
menjadi pelestarian yang berarti proses, cara, perbuatan melestarikan, perlindungan dari
kemusnahan dan kerusakan, pengawetan, konservasi, pengelolaan sumber daya alam
yang menjamin pemanfaatannya secara bijaksana dan menjamin kesinambungan
persediaannya dengan tetap memelihara dan meningkatkan kualitas nilai dan
keanekaragamannya. Sedangkan lingkungan hidup berarti; kesatuan ruang dengan
semua benda, daya keadaan dan makhluk hidup, termasuk manusia dan perilakunya
yang mempengaruhi peri kehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup
lainnnya, lingkungan di luar suatu organisme yang terdiri atas organisme hidup seperti
tumbuh-tumbuhan, hewan dan manusia.

Dalam upaya melestarikan hidup, manusia tak lepas dari lingkungan hidup.
Lingkungan sangat mempengaruhi kehidupan manusia. Selain mencari energi alternatif,
agar kehidupan manusia dapat terjaga dan melestarikan hidupnya maka perlu untuk
menjaga lingkungan atau alam. Lingkungan hidup atau alam merupakan tempat

6
beraktifitas dan kehidupan manusia dimana manusia mampu mendapatkan semua hal
yang bersifat pokok seperti sandang,papan dan pangan.

Beberapa usaha yang dilakukan untuk pelestarian lingkungan hidup antara lain
yaitu sebagai berikut.

1. Bidang Kehutanan
Kerusakan hutan yang semakin parah dan meluas, perlu diantisipasi dengan
berbagai upaya. Beberapa usaha yang perlu dilakukan antara lain:
a) Penebangan pohon dan penanaman kembali agar dilakukan dengan seimbang
sehingga hutan tetap lestari.
b) Memperketat pengawasan terhadap penebangan-penebangan liar, dan
memberikan hukuman yang berat kepada mereka yang terlibat dalam kegiatan
tersebut.
c) Penebangan pohon harus dilakukan secara bijaksana. Pohon yang ditebang
hendaknya yang besar dan tua agar pohon-pohon yang kecil dapat tumbuh
subur kembali.
d) Rehabilitasi lahan kritis dilakukan dengan cara pengelolaan dan pengolahan
tanah, sistem irigasi, pola tanam, pemberantasan hama dan gulma, pencemaran
air dan sebagainya. Untuk daerah rawan erosi terutama di daerah bantaran
sungai, lereng pengunungan, dilakukan dengan cara penanaman dengan
terasering, tanaman penguat dan pola tanam dari lahan terbuka ke lahan model
kontur.
e) Rehabilitasi lahan hutan karena pola ladang berpindah dilakukan dengan cara
memberi pengarahan tentang kerugian ladang berpindah kepada masyarakat.
Penertiban kawasan hutan, sosialisasi aturan, larangan dan sanksi, kepada
seluruh masyarakat, baik para pengusaha yang memiliki hak penebangan hutan
maupun masyarakat tradisional yang hidup di dekat hutan.

2. Bidang Pertanian
a) Mengubah sistem pertanian berladang (berpindah-pindah) menjadi pertanian
menetap seperti sawah, perkebunan, tegalan, dan sebagainya.
b) Pertanian yang dilakukan pada lahan tidak rata (curam), supaya dibuat teras-
teras (sengkedan) sehingga bahaya erosi dapat diperkecil.

7
c) Mengurangi penggunaan pestisida yang banyak digunakan untuk
pemberantasan hama tanaman dengan cara memperbanyak predator (binatang
pemakan) hama tanaman karena pemakaian pestisida dapat mencemarkan air
dan tanah.

3. Bidang Industri
a) Limbah-limbah industri yang akan dibuang ke dalam tanah maupun perairan
harus dinetralkan terlebih dahulu sehingga limbah yang dibuang tersebut telah
bebas dari bahan-bahan pencemar. Oleh karena itu, setiap industri diwajibkan
membuat pengolahan limbah industri.
b) Untuk mengurangi pencemaran udara yang disebabkan oleh asap industri yang
berasal dari pembakaran yang menghasilkan CO (Karbon monooksida) dan
CO2 (karbon dioksida), diwajibkan melakukan penghijauan di lingkungan
sekitarnya. Penghijauan yaitu menanami lahan atau halaman-halaman dengan
tumbuhan hijau.
c) Mengurangi pemakaian bahan bakar minyak bumi dengan sumber energi yang
lebih ramah lingkungan seperti energi listrik yang dihasilkan PLTA, energi
panas bumi, sinar matahari, dan sebagainya.

4. Bidang Perairan
a) Melarang pembuangan limbah rumah tangga, sampah-sampah, dan benda-
benda lainnya ke sungai maupun laut karena sungai dan laut bukan tempat
pembuangan sampah.
b) Perlu dibuat aturan-aturan yang ketat untuk penggalian pasir di laut sehingga
tidak merusak lingkungan perairan laut sekitarnya.
c) Pengambilan karang di laut yang menjadi tempat berkembang biak ikan-ikan
harus dilarang.
d) Perlu dibuat aturan-aturan penangkapan ikan di sungai/laut seperti larangan
penggunaan bom ikan, pemakaian pukat harimau di laut yang dapat menjaring
ikan sampai sekecil-kecilnya, dan sebagainya.

5. Flora dan Fauna


Untuk menjaga kepunahan flora dan fauna langka, beberapa langkah yang perlu
dilakukan antara lain:

8
a) Menghukum yang seberat-beratnya sesuai dengan undang-undang bagi mereka
yang mengambil flora dan memburu fauna yang dilindungi.
b) Menetapkan kawasan perlindungan bagi flora dan fauna langka seperti Taman
Nasional, Cagar Alam, Suaka Marga Satwa, dan lain-lain.

6. Perundang-undangan
Melaksanakan dengan konsekuen UU No. 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan
Lingkungan Hidup, dan memberikan sanksi hukuman yang berat bagi pelanggar-
pelanggar lingkungan hidup sesuai dengan tuntutan undang-undang.
Landasan penerapan prinsip hukum pelestarian fungsi lingkungan hidup tersebut
merujuk pada ketentuan:
a) Pasal 6 ayat (1) Undang Undang Pengelolaan Lingkungan Hidup (UUPLH)
yang menyebutkan bahwa : “setiap orang berkewajiban memelihara
kelestarian fungsi lingkungan hidup serta mencegah dan menanggulangi
pencemaran dan kerusakan fungsi lingkungan hidup”.
b) Pasal 14 ayat (1) UUPLH menegaskan pula bahwa : “Untuk menjamin
pelestarian fungsi lingkungan hidup, setiap usaha dan/atau kegiatan dilarang
melanggar baku mutu dan kriteria baku kerusakan lingkungan hidup”.
c) Pasal 21 ayat (1) Undang-Undang nomor 5 Tahun 1984 tentang Perindustrian,
bahwa: “Perusahaan industri wajib melaksanakan upaya keseimbangan dan
kelestarian sumber daya alam serta 180 pencegahan timbulnya kerusakan dan
pencemaran lingkungan hidup akibat kegiatan industri yang dilakukan”.

9
BAB III
PENUTUP

3.1. Kesimpulan
Tiap makhluk hidup menginginkan supaya tempat hidupnya memberikan
keamanan serta mengasyikkan. Seluruhnya demi untuk kelangsungan hidup individu itu
dan individu lainnya. Suatu ekosistem memiliki stabilitas tertentu. Semakin besar
keanekaragaman ekosistem, semakin besar pula stabilitasnya, Misalnya, hutan tropis
yang terdiri dari beraneka ragam tanaman ataupun hewan, yang meski tanpa perawatan,
tetap bisa melakukan hidupnya. Sebaliknya, suatu ladang ataupun sawah yang terdiri
atas sebagian berbagai tanaman, namun memiliki stabilitas yang kecil.

Lingkungan hidup bisa memenuhi syarat kehidupan para penghuninya, bila


suasana serta keadaan lingkungan hidup itu bisa disesuaikan dengan kebutuhan
minimun para penghuninya. Semakin modern suatu masyarakat, semakin kompleks
pula hidupnya serta semakin beraneka ragam kebutuhannya. Berkat kemajuan
teknologi, manusia mendapat lebih banyak kesempatan untuk memenuhi kebutuhan
hidupnya, namun seiring dengan itu, manusia menjadi semakin mencemari lingkungan
hidupnya Tetapi, perencanaan suatu lingkungan hidup tidak akan berjalan bila
masyarakat yang ada di lingkungan hidup tersebut enggan untuk berpartisipasi dalam
pengelolaan serta pelestarian lingkungan.

10
DAFTAR PUSTAKA

Sahlan. (2015). Ilmu Kealaman Dasar. Madiun: -.

Sudjatinah. (2010). Ilmu Kealaman Dasar. Semarang: Semarang University Press.

Wahyudi, I Wayan dan A.A. Komang Suardana. (2019). Ilmu Alamiah Dasar. Denpasar:
UNHI Press.

11

Anda mungkin juga menyukai