Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

DAYA DUKUNG LINGKUNGAN

Dosen Pengampu

Gusliani Eka Putri, M. Si

Disusun Oleh
Kelompok 1
Ayu Azari 2103028
Riko Armin Taporuk 2103039
Sabrina Angelika Sianipar 2103041

PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT


STIKES SYEDZA SAINTIKA
PADANG
2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadiran Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat
karuniaNya kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya. Adapun
judul dari makalah ini adalah “Peralatan Dasar Laboratorium Kimia”
Pada kesempatan ini, kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya
kepada dosen mata kuliah Analisis Kualitas Lingkungan, Bu Gusliani Eka Putri, M.
Si yang telah memberikan tugas terhadap kami. Kami juga ingin mengucapkan
terima kasih pada pihak - pihak yang turut membantu dalam proses pembuatan
makalah ini.
Kami menyadari makalah ini jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu,
keterbatasan waktu dan kemampuan kami, maka kritikan dan saran dari para
pembaca sangat kami harapkan. Semoga makalah ini dapat berguna bagi penulis
dan para pembaca.

Padang, 22 September 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI

JUDUL
KATA PENGANTAR ............................................................................................ i

DAFTAR ISI .......................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................... 1

A. Latar Belakang ............................................................................................. 1

B. Rumusan Masalah ........................................................................................ 1

C. Tujuan .......................................................................................................... 2

D. Manfaat ........................................................................................................ 2

BAB II PEMBAHASAN ...................................................................................... 3

A. Konsep Daya Dukung Lingkungan .............................................................. 3

B. Konsep D3TLH Berbasis Jasa Lingkungan ................................................. 5

C. Kapasitas Pelayanan Lingkungan atas Permintaan ...................................... 6

D. Faktor Penentu Daya Dukung ...................................................................... 8

E. Kondisi Daya Dukung di Indonesia ............................................................. 8

BAB III PENUTUP ............................................................................................ 10

A. Kesimpulan ................................................................................................ 10

B. Saran ........................................................................................................... 10

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 11

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Alam merupakan sumber kehidupan bagi setiap makhluk hidup yang
berada di dalamnya. Ekosistem alam merupakan kaitan satu sistem dengan
sistem lingkungan lainnya. Jika satu bermasalah, maka akan berdampak bagi
organisme lainnya. Hal ini tentu berakibat pada kehidupan kesejahteraan
manusia, dimana ekosistem yang menjadi sumber dan penampungan
aktivitas-aktivitas kehidupan.

Jumlah penduduk yang semakin bertambah seiring waktu, tentu


berdampak pada lingkungan. Sudah menjadi hal umum, bahwa sering kita
temukan lahan untuk pangan yang harusnya bisa digunakan untuk komsumsi
masyarakat, kini beralih fungsi menjadi pemukiman warga, jumlah pohon
yang semakin berkurang, dan tentu banyak lagi ketimpangan fungsi alam
lainnya. Pada kesempatan kali ini kita akan membahas mengenai daya
dukung dan daya tamping lingkungan yang menjadi dasar kehidupan manusia
di bumi.

B. Rumusan Masalah
Dengan latar belakang yang telah disampaikan, topik kita kali ini aka
membahas:

o Apa itu daya dukung lingkungan?


o Apa yang membedakan daya dukung dan daya tampung?
o Bagaimana hubungannya dengan kehidupan di bumi?
o Faktor-faktor apa saja yang menjadi penentu daya dukung?
o Bagaimana kondisi daya dukung di Indonesia?

1
C. Tujuan
Berdasarkan uraian di atas, tujuan penulisan makalah ini, yaitu:

o Memahami apa yang dimaksud daya dukung lingkungan


o Mampu membedakan daya dukung dan daya tamping
o Mampu menjelaskan hubungan daya dukung dengan kehidupan
o Mengetahui faktor-faktor yang menentukan daya dukung
o Mengetahui bagaimana kondisi daya dukung di Indonesia

D. Manfaat
Diharapkan dengan adanya penulisan karya ilmiah ini dapat berguna
bagi para pembaca, bukan hanya sekedar menambah wawasan namun
jugamampu meningkatkan kesadaran untuk lebih menjaga lingkungan baik
secara kualitas dan kuantitas demi keberlangsungan di masa depan.

2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Konsep Daya Dukung Lingkungan
Konsep daya dukung lingkungan sudah mulai banyak diperbincangkan.
Mengingat semakin besarnya tekanan penduduk dan pembangunan terhadap
lingkungan. Pertambahan jumlah penduduk dengan aktifitasnya
menyebabkan kebutuhan akan lahan bagi kegiatan sosial ekonominya (lahan
terbangun) makin bertambah dan sebaliknya lahan tidak terbangun makin
berkurang. Selain itu, pertambahan jumlah penduduk juga dibarengi dengan
peningkatan konsumsi sumber daya alam sejalan dengan meningkatnya
tingkat sosial ekonomi masyarakat. Peningkatan jumlah penduduk dan
perubahan pola konsumsi masyarakat akan mempengaruhi daya dukung
lingkungannya.

Pengertian daya dukung lingkungan (carrying capacity) dalam konteks


ekologis adalah jumlah populasi atau komunitas yang dapat didukung oleh
sumberdaya dan jasa yang tersedia dalam ekosistem tersebut. Faktor yang
mempengaruhi keterbatasan ekosistem untuk mendukung perikehidupan
adalah faktor jumlah sumberdaya yang tersedia, jumlah populasi dan pola
konsumsinya. Konsep daya dukung lingkungan dalam konteks ekologis
tersebut terkait erat dengan modal alam. Akan tetapi, dalam konteks
pembangunan yang berlanjut (sustainable development), suatu komunitas
tidak hanya memiliki modal alam, melainkan juga modal manusia, modal
sosial dan modal lingkungan buatan. Oleh karena itu, dalam konteks
berlanjutnya suatu kota, daya dukung lingkungan kota adalah jumlah populasi
atau komunitas yang dapat didukung oleh sumberdaya dan jasa yang tersedia
karena terdapat modal alam, manusia, sosial dan lingkungan buatan yang
dimilikinya.

3
Pengertian daya dukung lingkungan menurut Undang-Undang Nomor
23 Tahun 1997 Tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup yaitu jumlah
maksimum manusia yang dapat didukung oleh bumi dengan sumberdaya
alam yang tersedia. Jumlah maksimum tersebut adalah jumlah yang tidak
menyebabkan kerusakan pada lingkungan dan kehidupan di bumi dapat
berlangsung secara "sustainable".

Perbedaan daya dukung lingkungan dan daya tamping lingkungan,


yaitu:

a. Daya dukung lingkungan hidup adalah kemampuan lingkungan hidup


untuk mendukung perikehidupan manusia, makhluk hidup lain, dan
keseimbangan antarkeduanya.
Artinya, ada supply dari alam, ada demand dari manusia dengan tujuan
interaksinya adalah tercapainya keseimbangan.
b. Daya tampung lingkungan hidup adalah kemampuan lingkungan hidup
untuk menyerap zat, energi, dan/atau komponen lain yang masuk atau
dimasukkan ke dalamnya.
Artinya, ada kapasitas penampungan di alam, ada populasi/beban
pencemaran, dan tujuan interaksinya adalah ternetralisirnya buangan
tanpa mengurangi kapasitas alam.

Dalam perkembangannya kemudian, konsep daya dukung lingkungan


diaplikasikan sebagai suatu metode perhitungan untuk menetapkan jumlah
organisme hidup yang dapat didukung oleh suatu ekosistem secara berlanjut, tanpa
merusak keseimbangan di dalam ekosistem tersebut. Penurunan kualitas dan
kerusakan pada ekosistem kemudian didefinisikan sebagai indikasi telah
terlampauinya daya dukung lingkungan. Pada suatu situs carrying capacity,
dikatakan bahwa, ekosistem adalah jumlah populasi yang dapat didukung oleh
ketersediaan sumberdaya dan jasa pada ekosistem tersebut.

4
Batas daya dukung ekosistem tergantung pada tiga faktor yaitu:

a. Jumlah sumberdaya alam yang tersedia dalam ekosistem tersebut

b. Jumlah / ukuran populasi atau komunitas

c. Jumlah sumber daya alam yang dikonsumsi oleh setiap individu dalam
komunitas tersebut.

B. Konsep D3TLH Berbasis Jasa Lingkungan


Alam merupakan suatu sistem ekosistem yang di dalamnya terdapat
unsur biotik dan abiotik. Sistem ekosistem ini kemudian akan memberikan
jasa, ada 4 fungsi jasa lingkungan, yaitu: penyedia, pengatur, pendukung, dan
budaya, hal ini lah yang disebut dengan modal alam. Semakin tinggi jasa
ekonomi suatu wilayah, maka semakin tinggi pula daya dukung dan daya
tamping lingkungan hidup.

Jasa lingkungan hidup adalah manfaat dari ekosistem lingkungan hidup


bagi manusia dan keberlangsungan kehidupan yang diantaranya mencakup
penyediaan sumber daya alam, pengaturan alam dan lingkungan hidup,
penyokong proses alam, dan pelestarian nilai budaya.

Modal alam adalah segala unsur yang dari ekosistem yang mendukung
kehidupan meliputi:

1. Sumber daya alam yaitu semua yang diambil dari alam dan digunakan
dengan atau tanpa melalui proses produksi yang meliputi air, tanaman,
hewan, dan material alam seperti bahan bakar fosil, logam dan mineral.
Penggunaan sumberdaya alam ini akan menghasilkan produk akhir dan
limbah.
2. Jasa ekosistem yaitu proses alami yang dibutuhkan bagi kehidupan,
seperti sumberdaya perikanan, lahan untuk budidaya, kemampuan
asimilasi air dan udara dan sebagainya.

5
3. Estetika dan keindahan alam yang memiliki kontribusi dalam
meningkatkan kualitas hidup dan adalah potensi ekonomi untuk
pengembangan pariwisata dan rekreasi.

Tanpa adanya interaksi dengan jenis modal lain, maka jasa lingkungan
tidak akan bermanfaat, perlu ada modal yang dibangun, modal sosial, dan
modal manusia. Interaksi anatar modal ini kemudian akan mendorong
kesejahteraan hidup dan sumber daya manusia tersedia lestari beriringan
dengan pemanfaatan SDA secara bijaksana sesuai kemampuan alam dengan
memperhatikan daya dukung dan daya tamping alam.

C. Kapasitas Pelayanan Lingkungan atas Permintaan

Jika kebutuhan semakin bertambah seiring berjalannya waktu, maka


akan terjadi overshoot, akibatnya pada penurunan data dukung dan daya
tamping lingkungan. Oleh sebab itu, perlu ditanggulangi dengan cara
memperbaiki pola konsumsi sumber daya alam lingkungan hidup:

6
a. Efisiensi dan adaptasi
Bersikap dalam pemanfaatan yang tidak berlebihan, secukupnya namun
efisien untuk kehidupan. Dengan memperhatikan kemampuan dan
ketersediaan lingkungan demi keberlangsungan yang terus terjaga dan
mampu dimanfaatkan oleh generasi-generasi selanjutnya.
b. Perubahan perilaku
Contoh sederhanaya seperti membeli atau menggunakan barang bekas
yang masih bagus, bagaimana seseorang mampu secara kreatif
memanfaatkan kembali barang bekas menjadi barang baru dengan fungsi
yang berbeda.
c. Pemerataan manfaat dan akses
Adanya pemerataan ini mampu menyelaraskan tingkat ekonomi sosial
dimasyarakat. Adanya pemanfaatan yang sama bagi setiap lapisan
masyarakat akan menghindari kita dari ketimpangan-ketimpangan dalam
kehidupan. Akses yang sama untuk setiap masyarakat menikmati hasil bumi
negerinya sendiri.

Selain itu, menjaga keberadaan suplly dengan:


a. Menjaga laju penurunan D3TLH
b. Menjaga keberlanjutan sumber daya alam
c. Menaikkan daya dukung dan daya tamping lingkungan

7
D. Faktor Penentu Daya Dukung
Penentuan daya dukung lingkungan ditentukan oleh dua hal, yaitu:Sisi
supply, dengan melibatkan karakteristik wilayah dan potensi sumber daya
wilayah yang ada di wilayah tersebut. Sedangkan dari sisi demand, dengan
melihat kebutuhan manusia dan makhluk hidup lainnya serta arahan
kebijakan prioritas di suatu wilayah.

a) Ketersediaan bahan baku


b) Ketersediaan energi
c) Akumulasi limah dan pembuangannya
d) Interaksi antar makhluk hidup

E. Kondisi Daya Dukung di Indonesia


Secara umum, Indonesia memiliki sistem ekologi yang bagus dan
seimbang, namun hal ini mudah terancam. Hal ini disebabkan oleh, Sebagian
besar hasil bumi Indonesia masih banyak yang diekspor dan bukan untuk
masyarakat dalam negeri. Bahkan dibeberapa kasus, negara kita masih
banyak mengimpor untuk memenuhi kebutuhan. Daya beli kita juga
tergolong rendah, akhirnya berdampak pada ketidakmampuan bersaing dalam
membeli dan mengosumsi sumber daya luar negeri. Seiring berjalan waktu,
hampir semua daerah di Indonesia mengalami degradasi lingkungan yang
parah, sehingga kemampuan lingkungan untuk mendukung kehidupan
manusia semakin berkurang. tnam, untuk mengamankan cadangan beras
negara. Salah satu penyebab utamanya adalah jumlah penduduk yang sangat
besar.

Penduduk Indonesia adalah pengkonsumsi beras terbesar di dunia


dengan tingkat konsumsi 154 Kg per orang per tahun. Dibandingkan dengan
rerata di China yang hanya 90 kg, India 74 Kg, Thailand 100 Kg dan Philipina
100 Kg. Hal ini mengakibatkan kebutuhan beras Indonesia menjadi tidak
terpenuhi jika hanya mengandalkan produksi dalam negeri dan harus
mengimpornya dari negara lain. Penyebab impor bahan pangan selanjutnya

8
adalah luas lahan pertanian yang semakin sempit. Terdapat kecenderungan
bahawa konversi lahan pertanian menjadi lahan non pertanian mengalami
percepatan. Alih fungsi lahan sawah di Jawa yang terus berlangsung dan sulit
dihindari, berdampak terhadap penyediaan beras nasional. Beras yang
merupakan salah satu produk dari pertanian yang banyak mengalami banyak
masalah dalam hal penyediaan stok untuk kebutuhan nasional. Oleh sebab itu
pemerintah harus memberikan perhatian penuh agar tidak menyebabkan
krisis pangan di Indonesia. Konsumsi beras Indonesia yang semakin besar
juga harus diimbangi oleh produksi beras yang akan dapat mencukupi
kebutuhan nasional. Untuk memenuhi permintaan dalam negeri akan
produksi beras, Indonesia mengimpor beras dari Vietnam dan Thailand.

9
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Daya dukung lingkungan hidup adalah kemampuan lingkungan hidup
untuk mendukung perikehidupan manusia, makhluk hidup lain, dan
keseimbangan antarkeduanya. Artinya, ada supply dari alam, ada demand dari
manusia dengan tujuan interaksinya adalah tercapainya keseimbangan. Daya
tampung lingkungan hidup adalah kemampuan lingkungan hidup untuk
menyerap zat, energi, dan/atau komponen lain yang masuk atau dimasukkan
ke dalamnya. Artinya, ada kapasitas penampungan di alam, ada
populasi/beban pencemaran, dan tujuan interaksinya adalah ternetralisirnya
buangan tanpa mengurangi kapasitas alam.

B. Saran
Dengan berakhirnya pembahasan terkait daya dukung lingkungan,
semoga mampu menyadarkan kita pentingnya mempertahankan kelestarian
lingkungan jangka panjang. Di samping itu, kami juga mengharapkan kritik
dan saran demi kesempurnaan makalah ini di masa mendatang.

10
DAFTAR PUSTAKA
Heri, Budi. 2016. Daya Dukung Lingkungan. Diakses pada tanggal 21 September
2022 dari <http://repository.unpas.ac.id/15513/2/BAB%20II%20ter.pdf>

Eko, Pebrianto. 2017. Mengalir kemana hasil tambang yang dikeruk Freeport?

Diakses pada tanggal 22 September 2022 dari situs liputan6.


<https://www.liputan6.com/bisnis/read/2880971/mengalir-ke-mana-hasil-
tambang-yang-dikeruk-freeport-di-papua>

Febriaty, Hastina. Analisis perkembangan impor beras di Indonesia. Fakultas


Ekonomi Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara

11

Anda mungkin juga menyukai