Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

HAKIKAT,CIRI DAN KOMPONEN BELAJAR MENGAJAR

DISUSUN OLEH :
KELOMPOK II
1.AYU NISPA TUSIEK
2.AGUSTINA

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH


DASAR PERSADA EVAV TUAL
TAHUN AJARAN 2021/2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat allah swt , karena atas berkat
rahmat-nya maka kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
“Hakikat ciri dan komponen belajar mengajar”.Penulisan makalah ini
merupakan salah satu tugas mata kuliah strategi belajar mengajar .

Maklah ini berisi tentang “hakikat ciri dan komponen belajar


mengajar”.Makalah ini kami lengkapi dengan pendahuluan sebagai
pembuka yang menjelaskan latar belakang dan tujuan pembuatan
makalah .Pembahasan yang menjelaskan “hakikat ciri dan komponen
belajar mengajar “,penutup yang berisi tentang kesimpulan yang
menjelaskan isi dari makalah kami.

Makalah ini juga kami lengkapi dengan daftar Pustaka yang menjelaskan
sumber dan referensi bahan dalam penyusunan.Kami menyadari bahwa
makalah ini masih belum sempurna oleh karena itu, kritik dan saran dari
pembaca demi perbaikan makalah ini kami terima. Semoga makalah ini
dapat bermanfaat bagi semua pihak yang menyusun maupun yang
membaca .

Tual, 11 januari 2022

Kelompok II

DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL……………………………….!
KATA PENGANTAR………………………………...ii
DAFTAR ISI……………………………………………iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1.Latar belakang…………………………………………1
1.2.Rumusan masalah……………………………………….2
1.3.Tujuan penulisan…………………………………………3
BAB II PEMBAHASAN
2.1.Hakikat ciri dan komponen belajar mengajar…………….4
2.2.Hakikat belajar mengajar…………………………………..5
2.3.Ciri-ciri belajar mengajar……………………………………6
2.4.Komponen-komponen belajar mengajar……………………..7
BAB III PENUTUP
3.1.Kesimpulan…………………………………………………….8
3.2.Saran…………………………………………………………….9
DAFTAR PUSTAKA

BAB I
PENDAHULUAN
1.1.LATAR BELAKANG
Pembelajaran merupakan suatu proses kegiatan menyampaikan
informasih atau pengetahuan dari seorang guru kepada siswa.
Berdasarkan hal tersebut maka dalam pembelajaran terdapat ciri-ciri
tertentu. Ciri-ciri pembejararan pada dasarnya merupakan tanda-tanda
upaya guru mengatur unsur-unsur dinamis dalam pembelajaran,
sehingga dapat mengaktifkan siswa dalam kegiatan belajar mengajar
agar terjadi proses belajar dan tujuan belajar dapat tercapai.
Kegiatan belajar mengajar merupakan suatu kondisi yang sengaja
diciptakan, dimana dalam kegiatan tersebut terjadi interaksi antara
pendidik dan peserta didik guna mewujudkan tujuan pembelajaran itu
sendiri. Belajar mengajar mempunyai hakikat,ciri,dan komponen.
Pembejaran harus menghasilkan belajar pada peserta didik dan harus
dilakukan suatu perencana yang sistematis, sedangkan mengajar hanya
salah satu penerapan strategi pembelajaran di antara strategi-strategi
pembelajaran yang lain dengan tujuan utamanya menyampaikan
informasih kepada peserta didik. Perbedaan tersebut pun telah
menggeser paradigma pendidikan, yang semula guru sebagai pusat
kepada siswa sebagai pusat. Kegiatan pendidikan yang semula lebih
berorentasi pada mengajar (guru lebih banyak berperan) telah berpindah
konsep menjadi pembelajaran (merencanakan kegiatan-kegiatan yang
orientasinya kepada siswa agar terjadi belajar dalam dirinya).Sebagai
guru sudah menyadari apa yang sebaiknya dilakukan untuk menciptakan
kondisi belajar mengajar yang dapat mengantarkan anak didik ketujuan.
Disini tentu saja tugas guru berusaha menciptakan suasana belajar yang
menggairahkan dan menyenangkan bagi semua anak didik.

Dalam kegiatan belajar mengajar, anak adalah sebagai subjek dan


sebagai objek dari kegiatan mengajar.Karena itu, inti proses pengajaran
tidak lain adalah kegiatan belajar anak didik dalam mencapai suatu
tujuan pengajaran. Tujuan pengajaran tentu saja akan tercapai jika anak
didik berusaha secara aktif untuk mencapainya.

1.2.RUMUSAN MASALAH
Dari latar belakang diatas dapat disusun rumusan masalahnya
sebagai berikut :
1.Bagaimana hakikat dalam pembelajaran ?
2.Apa saja ciri-ciri pembelajaran ?
3.Bagaimana komponen-komponen dalam pembelajaran ?
1.3.TUJUAN PENULISAN
Berdasarkan rumusan masalah diatas, tujuannya yaitu:
a.Mengetahui pengertian hakikat belajar mengajar
b.Mengetahui ciri-ciri pembelajaran
c.Mengetahui komponen pembelajaran

BAB II
PEMBAHASAN

2.1.HAKIKAT, CIRI, DAN KOMPONEN BELAJAR MENGAJAR


Siapa pun tidak akan pernah menyangkal bahwa kegiatan belajar
mengajar tidak berproses dalam kehampaan, tetapi dengan penuh
makna. Didalamnya terdapat sejumlah norma untuk ditanamkan
kedalam ciri setiap pribadi anak didik.
Kegiatan belajar mengajar adalah suatu kondisi yang dengan sengaja
diciptakan. Gurulah yang menciptakannya guna membelajarkan anak
didik. Guru yang mengajar dan anak didik yang belajar. Perpaduan dari
kedua unsur manusiawi ini lahirlah interaksi edukatif dengan
memanfaatkan bahan sebagai mediumnya. Disana semua komponen
pengajaran diperankan secara optimal guna mencapai tujuan pengajaran
yang telah ditetapkan sebelum pengajaran dilaksanakan.
Sebagai guru sudah menyadari apa yang sebaiknya dilakukan untuk
menciptakan kondisi belajar mengajar yang dapat mengantarkan anak
didik ke tujuan. Disni tentu saja tugas guru berusaha menciptakan
suasana belajar yang menggairahkan dan menyenangkan bagi semua
anak didik. Suasana belajar yang tidak menggairahkan dan
menyenangkan bagi anak didik biasanya lebih banyak mendatangkan
kegiatan belajar mengajar yang kurang harmonis. Anak didik gelisah
duduk berlama-lama dikursi mereka masing-masing. Kondisi ini tentu
menjadi kendala yang serius bagi tercapainya tujuan pengajaran.
Sebagai kegiatan yang bernilai edukatif, belajar mengajar
mempunyai hakikat, ciri dan komponen. Ketiga aspek ini perlu betul
guru ketahui dan pahami guna menunjang tugas dimedan pengabdian.
Ketiga aspek ini diuraikan pada pembahasan berikut:

2.2.HAKIKAT PEMBELAJARAN
1.Pengertian
Pembelajaran adalah proses, cara, perbuatan menjadikan orang
atau mahkluk hidup belajar. Defenisi sebelumnya menyatakan bahwa
seorang manusia dapat melihat perubahan terjadi tetapi tidak
pembelajaran itu sendiri. Konsep tersebut adalah teoritis, dan dengan
demikian tidak secara langsung dapat diamati.
Pembelajaran pada hakikatnya adalah proses interaksi antara
peserta didik dengan lingkungan, sehingga terjadi perubahan perilaku
kearah yang lebih baik. Dan tugas guru adalah mengkoordinasikan
linkungan agar menunjang terjadinya perubahan perilaku bagi peserta
didik. Pembelajaran juga dapat diartikan sebagai usaha sadar pendidik
untuk membantu peserta didik agar mereka dapat belajar sesuai dengan
kebutuhan dan minatnya. Disini pendidik berperan sebagai fasilitator
yang menyediakan fasilitas dan menciptakan situasi yang mendukung
peningkatan kemampuan belajar peserta didik.
Dalam pembelajaran juga terdapat komponen-komponen
pembelajaran yang saling berhubungan satu sama lainnya. Oleh karena
itu, perencanaan pembelajaran dalam proses pembelajaran sangat
penting untuk menunjang kegiatan belajar secara optimal.
Secara umum istilah belajar dimaknai sebagai suatu kegiatan yang
mengakibatkan terjadinya perubahan tingkah laku. Dengan pengertian
demikian, maka pembelajaran dapat dimaknai sebagai suatu kegiatan
yang dilakukan oleh guru sedemikian rupa, sehingga tingkah laku
peserta didik berubah kearah lebih baik. Adapun yang dimaksud dengan
proses pembelajaran adalah sarana dan cara bagaimana suatu generasi
belajar, atau dengan kata lain bagaimana sarana belajar itu secra efektif
digunakan.

Hal ini tentu berbeda dengan proses belajar yang diartikan sebagai
cara bagaimana para pembelajar itu memiliki dan mengakses isi
pembelajaran membutuhkan hubungan dialogis yang sunggu-sunggu
antara guru dan pesert didik, dimana penekanannya adalah pada proses
pembejaran oleh peserta didik (student of learning) dan bukan
pengajaran oleh guru (teacher of teaching).
Konsep seperti ini membawa konsekuensi kepada fokus
pembelajaran yang lebih ditekankan pada keaktifan peserta didik
sehingga proses yang terjadi dapat dicapai oleh peserta didik. Keaktifan
peserta didik ini tidak hanya dituntut secara fisik saja, tetapi juga dari
segi kejiwaan. Apabila hanya fisik peserta didik saja yang aktif, tetapi
pikiran dan mentalnya kurang aktif, maka kemungkinan besar tujuan
pembelajaran tidak tercapai. Ini sama halnya dengan peserta didik tidak
belajar, karena peserta didik tidak merasakan perubahan didalam
dirinya.
Fungsi-fungsi pembelajaran yaitu sebagai berikut:
Pembelajaran sebagai sistem pembelajaran sebagai sistem
terdiri dari sejumlah komponen yang terorganisir antara lain tujuan
pembelajaran, materi pembelajaran, strategi dan metode pembelajaran,
media pembelajaran/alat peraga, pengorganisasian kelas, evaluasi
pembelajaran, dan tindak lanjut pembelajaran (remedial dan pengayaan).
Pembelajaran sebagai proses merupakan rangkaian upaya atau
kegiatan guru dalam rangka membuat siswa belajar, meliputi:
1.Persiapan, merencanakan program pengajaran tahunan,
semester, dan penyusunan persiapan mengajar (lesson plan)
dan penyiapan perangkat kelengkapannya antara lain alat
peraga, dan alat evaluasi, buku atau media cetak lainnya.

2.Melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan mengacu pada


persiapan pembelajaran yang telah dibuatnya.
Banyak dipengaruhi oleh pendekatan atau strategi dan metode-
metode pembelajaran yang telah dipilih dan dirancang
3.Penerapannya, serta filosofi kerja dan komitmen guru
persepsi, dan sikapnya terhadap siswa.
4.Menindaklanjuti pembelajaran yang telah dikelolanya.
Kegiatan pasca pembelajaran ini dapat berbentuk enrichment
(pengayaan), dapat pula berupa pemberian layanan
pembelajaran layanan remedial teaching bagi siswa yang
berkesulitan belajar.
2.Pembelajaran sebagai suatu sistem
Pendekatan sistem yang diterapkan dalam pembelajaran bukan saja
sesusai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi,
tetapi juga sesuai dengan perkembangan dalam psikologi
behavioristik dan humanistic. Aspek-aspek pendekatan sistem
pembelajaran, meliputi aspek filosofis dan aspek proses. Aspek
filosofis ialah pandangan hidup yang melandasi sika psi perancang,
sistem yang terarah pada kenyataan. Sedangkan aspek proses ialah
suatu proses dan suatu perangkat alat konseptual. Ciri-ciri
pendekatan sistem pembelajaran, yaitu ada dua ciri utama, yakni :
1. Pendekatan sistem sebagai suatu pandangan tertentu
mengenai proses pembelajaran dimana berlangsung
kegiatan belajar mengajar, terjadinya interaksi antara siswa
dan guru, dan memberikan kemudahan bagi siswa untuk
belajar secara secara efektif.

2. Penggunaan metologi untuk merancang sistem


pembelajaran yang meliputi prosedur perencanaan,
perancang, pelaksanaan dan penilaian keseluruhan proses
pembelajaran yang tertuju pada konsep pencapaian tujuan
pembelajaran. Pola pendekatan sistem pembelajaran,
menurut oemar hamalik (2002:9), melalui langka-langka
sebagai berikut:
1.Identifikasi kebutuhan Pendidikan (merumuskan masalah)
2.Analisis kebutuhan untuk mentranformasikan menjadi tujuan
pembelajaran (analisis masalah)
3.Merancang metode dan metode pembelajaran (pengembangan
suatu pemecahan)
4.Pelaksanaan pembelajaran (eksperimental)
5.Menilai dan merevisi.

Untuk mencapai pembelajaran efektif dan efesien dibutuhkan


pengelolaan komponen pembelajaran secara baik. Dalam
pendekatan sistem bahwasanya untuk mencapai tujuan
pembelajaran secara maksimal harus didukung dengan komponen
pembelajaran yang baik, yang meliputi tujuan, siswa, guru,
metode, media, sarana, lingkungan pembelajaran dan evaluasi.
Masing-masing komponen memberikan pengaruh terhadap
keberhasilan pembelajaran. Akan tetapi dari beberapa komponen-
komponen tersebut guru merupakan komponen terpenting dalam
pembejarajan, karena guru bersifat dinamis, sehingga dapat
mengelola dan menggerakan komponen-komponen yang lain.

2.3.CIRI-CIRI PEMBELJARAN
Oemar hamalik (1999) memaparkan tiga ciri khas yang terkandung
dalam sistem pembejaran, yaitu:
1.Rencana, ialah penataan ketenagaan, material, dan prosedur yang
merupakan unsur-unsur sistem pemebejaran, dalam suatu rencana
khusus.
2.Kesalingketergantungan, antara unsur-unsur sistem pembelajaran
yang serasi dalam suatu keseluruhan. Tiap unsur bersifat esensial,
dan masing-masing memberikan sumbangannya kepada sistem
pembelajaran.
3.Tujuan, sistem pembelajaran mempunyai tujuan tertentu yang
hendak dicapai. Ciri ini menjadi dasar perbedaan antara sistem
yang dibuat oleh manusia dan sistem pemerintahan, semuanya
memiliki tujuan. Sistem alami seperti: ekologi, sistem kehidupan
hewan, memiliki unsur-unsur yang saling ketergantungan satu
sama lain, disusun sesuasi dengan rencana tertentu, tetapi tidak
mempunyai tujuan tertentu. Tujuan sistem menuntun proses
merancang sistem. Tujuan utama sistem pembelajaran agar siswa
belajar. Tugas seorang perancang sistem adalah
mengorganisasikan tenaga, material, dan prosedur agar siswa
belajar secara efisien dan efektif.
Selanjutnya ciri-ciri pembelajaran lebih detail adalah sebagai berikut:
1.Memiliki tujuan, yaitu untuk membentuk siswa dalam suatu
perkembangan tertentu.
2.Terdapat mekanisme, prosedur, langka-langka, metode dan
Teknik yang direncanakan dan didesain untuk mencapai tujuan
yang telah ditetapkan.
3.Fokus materi ajar, terarah, dan terencana dengan baik.
4.Adanya aktifitas siswa merupakan syarat mutlak bagi
berlangsungnya kegiatan pembelajaran.

5.Aktor guru yang cermat dan tepat.


6.Terdapat pola aturan yang ditaati guru dan siswa dalam proporsi
masing-masing.
7.Limit waktu untuk mencapai tujuan pembelajaran.
8.Evaluasi, baik evaluasi proses maupun evaluasi produk.

Yang menjadi kunci untuk menentukan tujuan pembelajaran


adalah kebutuhan siswa, mata ajaran dan guru itu sendiri.
Kebutuhan siswa dapat ditetapkan apa yang hendak dicapai,
dikembangkan dan diapresiasi. Mata ajaran yang ada dalam
petunjuk kurikulum dapat ditentukan hasil-hasil Pendidikan yang
diinginkan.

Pada prinsipnya pembelajaran harus melaksanakan langkah-


langkah sebagai berikut:
1.Identifikasi kebutuhan Pendidikan dan pelatihan (perumusan
masalah).
2.Analisis kebutuhan unttuk mentransformasikannya menjadi tujuan-
tujuan pembelajaran (analisis masalah).
3.Merancang metode dan materi pembelajaran (pengembangan suatu
pemecahan).
4.Pelaksanaan pembelajaran (eksperimental).
5.Menilai dan merevisi
Ciri-ciri belajar menurut edi suardi sebagai berikut:
1.Belajar mengajar memiliki tujuan. Tidak hal yang dilakukan tanpa
memiliki tujuan, begitu pula dengan belajar yakni untuk
membentuk anak didik dalam suatu perkembangan tertentu. Inilah
yang dimaksud dengan kegiatan belajar mengajar itu sadar akan
tujuan, dengan menempatkan anak didik sebagai pusat perhatian.

2.Ada suatu proses (jalannya interaksi) yang direncanakan, di desain


untuk mencapai secara optimal. Selain memiliki tujuan belajar juga
memiliki ciri suatu kegiatan yang direncanakan maka dalam
melakukan interaksi perlu ada prosedur, atau langkah-langkah
sistematik dan relevan.
3.Kegiatan belajar mengajar ditandai dengan satu penggarapan
materi yang khusus . Dalam hal ini materi harus didesain
sedemikian rupa, sehingga cocok untuk mencapai tujuan.
4.Ditandai dengan aktifitas anak didik. Sebagai konsekuensi. Bahwa
anak didik merupakan syarat untuk bagi berlangsungnya kegiatan
belajar mengajar.
5.Dalam kegiatan belajar mengajar. Guru berperan sebagai
pembimbing. Dalam perannya sebagai pembimbing, guru harus
berusaha menghidupkan dan memberi motivasi, agar terjadi proses
interaksi yang kondusif.
6.Dalam kegiatan belajar mengajar membutuhkan disiplin. Disiplin
dalam kegiatan belajar mengajar ini diartikan sebagai suatu pola
tingkahlaku yang diatur sedemikian rupa menurut ketentuan yang
sudah ditaati oleh pihak guru maupun anak didik dengan sadar.
7.Ada batas waktu. Untuk mencapai tujuan pembejaran tertentu
dalam sistem berkelas (kelompok anak didik), batas waktu menjadi
salah satu ciri yang tidak bisa ditingkatkan. Setiap tujuan akan
diberi waktu tertentu, kapan tujuan itu sudah harus tercapai.
8.Evaluasi. dari seluruh kegiatan diatas masalah evaluasi bagian
penting yang tidak bisa diabaikan, setelah guru melakukan
kegiatan belajar mengajar. Evaluasi harus guru lakukan untuk
mengetahui tercapai tidaknya tujuan pengajaran yang telah
dilakukan.

2.4.KOMPONEN PEMBELJARAN
Sebagai suatu sistem, kegiatan belajar mengajar mengandung
sejumlah komponen sebagai berikut:
1.Tujuan
Tujuan dalam Pendidikan dan pengajaran adalah suatu cita-cita
yang bernilai normative dengan kata lain, dalam tujuan terdapat
sejumlah nilai yang harus ditanamkan kepada anak didik. Tujuan
tersebut mempunyai jenjang dari yang luas dan umum sampai pada
sempit dan khusus. Semua tujuan itu berhubungan antara yang satu
dengan yang lainnya, dan tujuan yang berada dibawa akan
menunjang tujuan diatasnya.
2.Bahan pelajaran
Bahan adalah salah satu sumber belajar bagi anak didik .bahan yg
disebut sebagi sumber belajar ini adalah sesuatu yg membawa
pesan untuk tujuan pegajaran.karena bahan adalah salah satu inti
dalam preses belajar megajar yang sakan disampaikan kepada
anak didik.
3.Kegiatan belajar megajar
Kegiatan belajar megajar adalah inti kegiatan dalam Pendidikan
karena akan menentukan sejauh mana tujuan yang telah ditetapkan
dapat tercapai. Segala sesuatu yang diprogramkan akan
dilaksanakn dan akan di libatakan semua komponen pegajaran.
Kegiatan belajara megajar yang baik ditentukan dari baik atau
tidaknya program pengajaran yanf telah dilakukan pula, karena
akan berpengaruh terhadap tujuan yang akan dicapai.
4.Metode
Metode adalah suatu cara yang digunakan untuk mencapai tujuan
yang telah ditetapkan. Dalam kegiatan belajar mengajar,
penggunaan metode bervariasi sesuai dengan tujuan yang ingin
dicapai.prof. Dr. Winarno surakhmad, M. Sc. Ed., Mengemukakan
lima factor yang mempengaruhi penggunaan metode, yaitu:

>Tujun yang berbagai-bagai jenis dan fungsinya.


>Anak didik yang berbagai-bagai tingkat kematangannya
>Situasi yang berbagai-bagai keadaannya.
>Fasilitas yang berbagai-bagai kualitas dan kuantitasnya.
>Pribadi guru serta kemampuan profesionalnya yang berbeda-
beda.

-Alat
Alat adalah segalah sesuatu yang dapat digunakan dalam rangka
mencapai tujuan pengajaran yang berfungsi sebagai perlengkapan,
sebagai alat bantu mempermudah usaha mencapai suatu tujuan,
dan alat sebagai tujuan. Alat dapat dibedakan menjadi dua, yaitu
ala dan alat bantu. Alat adalah berupah suruhan, perintah, larangan
dan lain-lain. Sedangkan alat bantu adalah berupa globe, papan
tulis, kapur, dan lain-lain.
-Sumber pembelajaran
Dalam mengemukakan sumber-sumber belajar ini, para ahli
sepakat bahwa segalah sesuatu dapat dipergunakan sebagai
sumber belajar sesuai dengan kepentingan guna mencapai tujuan
yang telah ditetapkan.

-Evaluasi
Menurut wand dan broun, evaluasi dan suatu Tindakan atau
suatu proses untuk menentuakan nilai dari suatu. Menurut wayan
nurkancana dan P.P.N Sumartana, evaluasi Pendidikan dapat
diartikan sebagai Tindakan atau suatu proses untuk menentukan
nilai sebagai suatu dalam dunia Pendidikan. Menurut Ny. Drs.
Roestiyah N.K. Evaluasi adalah kegiatan mengumpulkan data
seluas-luasnya, sedalam-dalamnya ,yang bersangkutan dengan
kapabilitas siswa guna mengetahui sebab akibat dan hasil belajar
siswa yang dapat mendorong dan mengembangkan kemampuan
belajar siswa.
Ketika evaluasi dapat memberikan manfaat bagi guru dan siswa,
maka evaluasi mempunyai fungsi sebagai berikut:
1.untuk memberikan umpan balik kepada guru sebagai dasar
untuk memperbaiki proses belajar mengajar.
2.untuk memberikan angka yang tepat tentang kemajuan atau hasil
belajar dari setiap siswa.
3.untuk menentukan situasi belajar mengajar yang tepat,sesuai
dengan tingkat kemampuan yang dimiliki oleh siswa.
4.untuk mengenal latar belakang siswa yang mengalami kesulitan.
BAB III
PENUTUP

KESIMPULAN
Pembelajaran yang terpusat pada guru mengakibatkan peserta didik kurang
aktif,oleh karena itu perlu digeser sedemikian pula adanya asumsi bahwa seluruh
peserta didik di kelas mempunyai karakteristik sama membawa konsekuensi pada
pemberian perlakuan belajar yang serba sama pula pada mereka, sehingga
mengurangi kesempatan mereka untuk berkembang sesuai perbedaan yang
dimilikinya. Menurut murphy, seorang psikolog kenamaan, berpandangan bahwa
proses belajar terjadi karena adanya interaksi antara organisme yang dasarnya
bersifat individual dengan lingkungan khusus tertentu.
Sebagai suatu sistem tentu saja kegiatan belajar mengajar mengandung
sejumlah komponen yang meliputi tujuan, bahan pelajaran, kegiatan belajar
mengajar, metode, alat dan sumber, serta evalwasi. Penjelasan dari setiap
komponen tersebut adalah sebagai berikut: tujuan, bahan pelajaran, kegiatan
belajar mengajar, metode, alat, sumber pelajaran, dan evalwasi.
DAFTAR PUSTAKA

Bahri, syaiful dan zain, aswan, strategi belajar mengajar.PT Rineka cipta,
Jakarta,Cet.IV.2010
Setiawan , Toni pendekatan keterampilan prose bagaimana
mengaktifkan proses belajar, Gramedia, 1985.
http://zulwaily.blogspot.com/2013/09/ciri-ciri-pembelajaran-dalam-
pendidikan.html#.VMAkJUfF8rM https://a410080251.wordpress.com/konsep-
strategi-belajar-mengajar/hakikat-ciri-dan-komponen-belajar-mengajar/http://
inmuchlis.blogspot.com/2011/11/hakikat-ciri-dan-komponen-belajar.html

Anda mungkin juga menyukai