Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

TEORI BELAJAR HUMANISTIK


DAN IMPLEMENTASINYA DALAM PEMBELAJARAN
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Belajar dan Pembelajaran
Dosen Pengampu : Era Dewi Kartika S.Si, S.Pd, M.Pd

PENYUSUN : KELOMPOK 4
KELAS B PENDIDIKAN MATEMATIKA 2020

1. PUTRI ARIZA NPM 2201000210019


2. DEDIK RIWAYANTO NPM 2201000210020

IKIP BUDI UTOMO MALANG


FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU EKSAKTA DAN KEOLAHRAGAAN
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA

Oktober 2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur Alhamdulillah kami ucapkan kepada Allah SWT, yang telah membantu kami
untuk menyelesaikan makalah dengan judul “Teori Belajar Humanistik dan Implementasinya
Dalam Pembelajaran” sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan tugas kelompok mata
kuliah Belajar dan Pembelajaran Jurusan Pendidikan Matematika pada Fakultas Pendidikan Ilmu
Eksakta dan Keolahragaan IKIP Budi Utomo Malang.

Dengan selesainya makalah ini penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada:
1. Orang tua yang selalu memberi semangat dan do’a untuk bisa menyelesaikan makalah ini.
2. Ibu Era Dewi Kartika, M.Pd selaku dosen mata kuliah Belajar dan Pembelajaran
3. Teman – teman yang telah memotivasi kami dalam menyelesaikan makalah ini.

Penulis berharap semoga makalah ini dapat berguna dan bermanfaat bagi pembaca.
Meski demikian, dalam makalah ini masih terdapat kekurangan dan kesalahan. Untuk itu, penulis
berharap kritik dan saran dari pembaca sebagai perbaikan makalah ini.

Malang, 29 Oktober 2021

Kelompok 4

i
DAFTAR ISI

Hal.
KATA PENGANTAR ................................................................................................................i
DAFTAR ISI ..............................................................................................................................ii
BAB I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ...............................................................................................................3
1.2 Rumusan Masalah...........................................................................................................4
1.3 Tujuan Makalah...............................................................................................................4
1.4 Manfaat Makalah ……………………………………………………………………...4
BAB II. PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Teori Belajar Humanistik……………………………………………..........5
2.2 Konsep Teori Belajar Humanistik...…............................................................................6
A.Dasar Pendekatan Humanisme………………………………………………………6
B. Karakteristik dan Prinsip Teori Humanistik………………………………….……..7
2.3 Implementasi Teori Humanistik dalam Pembelajaran ………......................................8
BAB III. PENUTUP
3.1 Kesimpulan..................................................................................................................10
3.2 Saran.............................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................11

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Belajar bukan hanya menghafal dan bukan hanya mengingat, tetapi belajar adalah suatu
proses yang ditandai dengan adanya perubahan pada diri siswa. Perubahan sebagai hasil proses
belajar dapat ditunjukkan dalam berbagai bentuk, seperti perubahan pengetahuannya, sikap dan
tingkah laku keterampilan, kecakapannya, kemampuannya, daya reaksinya dan daya
penerimaannya. Jadi belajar adalah suatu proses yang aktif, proses mereaksi terhadap semua
situasi yang ada pada siswa. Belajar merupakan suatu proses yang diarahkan pada suatu tujuan,
proses berbuat melalui situasi yang ada pada siswa. Dalam suatu pembelajaran juga perlu
didukung oleh adanya suatu teori dan belajar.
Oleh sebab itu, Guru yang baik selalu mencari cara untuk meningkatkan cara mengajarnya
agar siswa bisa berkembang dengan baik. Teori dan teknik pembelajaran yang berbeda
membantu guru terhubung dengan siswa, salah satunya bisa dengan menggunakan teori belajar
humanistik. Teori ini berfokus agar siswa bisa seutuhnya bisa menjadi manusia.
Salah satu bentuk pendidikan humanisme adalah pendidikan terbuka (open education), yaitu
sebuah proses pendidikan yang memberikan kesempatan kepada murid untuk bergerak secara
bebas dan memilih aktivitas belajar mereka sendiri.
Peran guru hanya berperan sebagai fasilitator dan pembimbing. Peserta didik tidak hanya
sekedar duduk manis mendengarkan materi yang disampaikan oleh gurunya, tetapi peserta didik
juga diharapkan mampu bekerja secara individual dengan cara berkelompok, agar peserta didik
mampu mengeksplorasi bidang-bidang pelajaran, mengusulkan topik-topik pelajaran, sehingga
dapat membantu mewujudkan bakat dan minat-minat yang dimiliki.

3
1.2 RUMUSAN MASALAH

1. Apa pengertian Teori Belajar Humanistik?


2. Bagaimana Dasar dan prinsip Teori Belajar Humanistik?
3. Bagaimana implementasi Teori Humanistic dalam pembelajaran ?

1.3 TUJUAN

Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk:


1. Mengetahui pengertian teori belajar humanistik
2. Mengetahui dasar dan prinsip teori humanistik
3. Mengetahui cara penerapan teori humanistik dalam pembelajaran

1.4 MANFAAT

Setelah membaca makalah ini, manfaat yang diharapkan yaitu:


1. Memahami pengertian Teori Belajar Humanistik
2. Menambah wawasan tentang dasar dan prinsip teori humanistik
3. Mengembangkan cara penerapan teori humanistik dalam pembelajaran

4
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Teori Belajar Humanistik

Teori belajar humanistik adalah pembelajaran yang memfokuskan pada seorang individu,
di mana manusia menjadi pusat utama dalam pembelajaran, teori ini berlandaskan pada belajar
yang memanusiakan manusia.Tujuan utama dari teori humanistik adalah aktualisasi diri pada
siswa (manusia). Maksudnya, siswa akan lebih tenang, mampu dan semangat belajar apabila
setiap kebutuhannya bisa terpenuhi. Kebutuhan tersebutlah yang menjadi seorang manusia bisa
merasa menjadi manusia seutuhnya.
Gagasan tersebut merupakan pemaparan dari Abraham Maslow yang tertuang dalam
hierarki kebutuhan, beliau berpendapat bahwa sejatinya manusia secara natural akan berjuang
untuk memenuhi kebutuhan ini. Berikut merupakan hierarki kebutuhan Abraham Maslow :

5
Menurut Carl Rogers Teori Humanisme lebih melihat pada sisi perkembangan
kepribadian manusia. Humanisme tertuju pada masalah bagaimana tiap individu dipengaruhi dan
dibimbing oleh keinginan pribadi yang dihubungkan terhadap pengalaman mereka sendiri. Teori
Carl Rogers didasarkan pada suatu “daya hidup” yang disebut kecenderungan aktualisasi.
Kecenderungan aktualisasi tersebut diartikan sebagai motivasi yang menyatu dalam setiap diri
makhluk hidup dan bertujuan mengembangkan seluruh potensinya semaksimal mungkin. Jadi,
makhluk hidup bukan hanya bertujuan bertahan hidup saja, tetapi ingin memperoleh apa yang
terbaik bagi keberadaannya. Sehingga Esensi belajar bermakna akan terjadi apabila dalam proses
pembelajaran melibatkan aspek pikiran dan perasaan. Sebaliknya, belajar yang tidak bermakna
terjadi jika proses pembelajaran melibatkan aspek pikiran akan tetapi tidak melibatkan aspek
perasaan peserta didik.

2.2 Dasar dan Prinsip Teori Belajar Humanistik

teori belajar humanistik sifatnya lebih abstrak dan lebih mendekati kajian filsafat, teori
kepribadian, dan psikoterapi, dari pada bidang kajian psikologi belajar. Proses belajar dianggap
berhasil jika siswa telah memahami lingkungannya dan dirinya sendiri. Dengan kata lain, siswa
telah mampu mencapai aktualisasi diri secara optimal. Teori belajar humanistik paling cocok
untuk diterapkan dalam materi pembelajaran yang bersifat pembentukan pribadi, hati nurani,
perubahan sikap, analisis terhadap fenomena sosial. Indikator dari keberhasilannya adalah siswa
merasa senang, bergairah, berinisiatif dalam belajar dan terjadi perubahan pola piker perilaku
atas kemauannya sendiri

Karakteristik Teori Humanistik


• Memprioritaskan perspektif diri pada setiap diri individu.
• Mendahulukan peningkatan dalam self control.
• Memfokuskan pada fungsi afektif dan kognitif.
• Mementingkan adanya pengenalan diri dan self image.
• Memfokuskan pembelajaran pada tekad dan motivasi pribadi siswa (manusia).
• Mengutamakan siswa (manusia) sebagai pribadi yang unggul.
• Memprioritaskan ilmu pengetahuan dasar dan pengalaman.

6
Prinsip Teori Humanistik
• Belajar akan menjadi kegiatan yang menyenangkan bila siswa tahu manfaat belajar itu
sendiri.
• Belajar adalah salah satu sifat alami manusia untuk bertahan hidup.
• Ketika siswa dikembangkan untuk menjadi manusia yang percaya diri maka mereka
otomatis akan menjadi pribadi yang reflektif (mudah introspeksi).
• Aktivitas belajar akan bisa merubah pemahaman tentang diri peserta didik.
• Penyesuain dalam belajar akan cepat dipahami bila permasalahan yang ada di luar siswa
bisa dikurangi.
• Peserta didik akan tenang dan mudah memahami dalam belajar ketika lingkungan dalam
dan luar dalam keadaan aman.
• Aktivitas belajar akan menjadi bermakna jika apa yang dipelajari siswa memiliki koneksi
dengan kehidupan nyata (sehari-hari).
• Belajar akan lebih efektif bila siswa langsung mempraktekannya.
• Hasil yang maksimal akan diraih bila siswa terlibat langsung dalam pembelajaran.

Kelebihan dan Kekurangan Teori Humanistik

Kelebihan
• Siswa dengan sendirinya akan termotivasi dan merasa senang dalam belajar.
• Karena memahami jiwa dan pola pikir siswa, guru akan menerima mereka apa adanya.
• Siswa memiliki pengetahuan yang bermakna.
• Teori humanistik memiliki karakter yang memfokuskan pada pengembangan sikap,
kepribadian, mental dan analitik.
• Siswa dalam jangka panjang bisa meraih potensi diri dengan baik.
• Salah satu ciri kesuksesan penerapan teori belajar humanistik adalah siswa merasa
termotivasi dalam belajar
• Siswa akan mempunya pola pikir dan perasaan halus yang baru.
• Siswa akan memiliki mental yang kuat dan berkarakter. Menjadi manusia seutuhnya
berani, kuat, bebas dan bisa mengontrol kepribadiannya dengan penuh tanggung jawab.

7
• Siswa akan lebih inovatif dalam menguasai pembelajaran dengan gampang.

Kekurangan
• Bagi siswa yang memiliki kecenderungan pasif dan kurang inisiatif dalam belajar akan
tertinggal dalam pembelajaran.
• Penerapan teori belajar akan tersendat bila siswa tidak didukung dengan motivasi dan
lingkungan yang baik.
• Penerapan teori akan susah untuk di aktualisasi dalam bentuk yang lebih efisien.
• Bagi siswa yang malas untuk mendalami potensi diri akan tertinggal dalam pembelajaran.
• Implementasi teori humanistik akan membuat siswa cenderung lebih
mementingkan diri sendiri.
• Fungsi guru dalam pertumbuhan karakter siswa akan semakin berkurang.
• Faktor dari kesuksesan pembelajaran lebih berpengaruh atas tindakan siswa sendiri.

2.3 Implementasi Teori Belajar Humanistik dalam Pembelajaran

Dalam prakteknya teori humanistik cenderung mengarahkan siswa untuk dapat berfikir
induktif, mementingkan pengalaman, dan membutuhkan keterlibatan siswa secara aktif didalam
proses pembelajaran.
Berikut adalah langkah-langkah dalam pembelajaran dengan pendekatan humanistik:
1. Menentukan tujuan-tujuan pembelajaran.
2. Menentukan materi-materi pembelajaran.
3. Mengidentifikasi kemampuan awal dari peserta didik atau siswa.
4. Mengidentifikasi topik-topik pelajaran yang memungkinkan akan melibatkan siswa untuk
dapat belajar secara aktif.
5. Merancang fasilitas belajar, seperti lingkungan dan media-media pembelajaran.
6. Membimbing siswa dalam mengaplikasikan konsep-konsep baru ke situasi yang nyata.
7. Membimbing siswa untuk dapat memahami hakikat dan makna dari pengalaman belajar.
8. Mengevaluasi proses dan hasil belajar.

8
Bentuk Pendidikan Humanistik
Salah satu bentuk pendidikan humanisme adalah pendidikan terbuka (open education),
adalah proses pendidikan yang memberikan kesempatan kepada murid untuk bergerak secara
bebas dan memilih aktivitas belajar mereka sendiri. Guru hanya berperan sebagai fasilitator dan
pembimbing. Peserta didik tidak hanya sekedar duduk manis mendengarkan materi yang
disampaikan oleh gurunya, tetapi peserta didik juga diharapkan mampu bekerja secara individual
dengan cara berkelompok, agar peserta didik mampu mengeksplorasi bidang-bidang pelajaran,
mengusulkan topik-topik pelajaran, sehingga dapat membantu mewujudkan bakat dan minat-
minat tertentu.
Adapun kriteria bentuk pendidikan humanisme adalah sebagai berikut:
1. Tersedia fasilitas atau sarana dan prasarana yang memudahkan proses belajar mengajar,
artinya harus tersedia berbagai macam bahan pelajaran yang diperlukan.
2. Peserta didik diberi kebebasan untuk bergerak di ruang kelas, bebas menyampaikan
pendapat mereka, tidak dilarang berbicara yang berkaitan dengan materi pembelajaran, dan
tidak ada pengelompokan atas dasar tingkat kecerdasan.
3. Terciptanya suasana kelas yang penuh kasih sayang, hangat, hormat dan terbuka, artinya
guru bersedia mendengarkan keluhan peserta didik dengan aman dan mampu menjaga
rahasia peserta didik.
4. Jika ada masalah pribadi dengan peserta didik, guru menangani masalah tersebut dengan
jalan berkomunikasi secara pribadi dengan murid yang bersangkutan tanpa melibatkan
suatu kelompok.
5. Guru mengamati setiap proses belajar yang dilalui murid dengan membuat catatan dan
penilaian secara individual, dan meminimalisir tes formal.
6. Adanya kesempatan untuk menumbuhkan keprofesionalan guru, dalam arti guru boleh
menggunakan bantuan lain termasuk rekan kerjanya.
7. Guru menghargai kreativitas, mendorong prestasi, dan memberikan kebebasan belajar
kepada peserta didik

9
BAB III
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
Teori belajar humanistik bisa menolong guru untuk bisa mencapai tujuan pembelajaran
pada cakupan yang lebih mendalam dan luas. Ini bisa menjadi terobosan yang efektif untuk guru
dalam menguasai arah yang harus dilaksanakan dan langkah untuk meraih tujuan.
Walaupun teori humanistik lebih dekat dengan area bidang psikologi dan filsafat,akan tetapi
gagasan dari teori ini sangat bagus dalam rangka meningkatkan kapasitas individu untuk meraih
potensi yang lebih unggul.
 Teori humanistik ini lebih mengajak siswa untuk berpikir secara induktif berdasarkan
kehidupan nyata dan siswa berperan proaktif dalam aktivitas belajar.
 Teori belajar humanistik merupakan teori yang berlandaskan pada pembelajaran yang
memfokuskan cara dan langkah untuk manusia dalam meraih potensi seluas dan sedalam
mungkin untuk menjadi manusia seutuhnya.
 Setelah implementasi dari teori humanistik, siswa dicita-citakan akan mampu menjadi
seorang individu yang proaktif, berani, percaya diri, bebas dan memiliki keterampilan
self control yang baik tanpa harus melanggar aturan, etika, moral, norma yang berlaku
pada lingkungan.
 Bidang yang diperhatikan dalam teori belajar humanistik adalah progres karakter pada
manusia. Berpusat pada pengembangan potensi manusia untuk bisa menemukan kapasitas
yang mereka miliki semaksimal mungkin.
 Penerapan atau aplikasi teori belajar humanistik ini tercermin dari peserta didik yang
berperan sebagai pelaku utama yang memaknai proses pengalaman belajarnya sendiri,
sedangkan guru sebagai fasilitator (pendamping) dan motivator.

3.2 SARAN
Dari makalah kami ini, kami berharap para pembaca mampu memanfaatkannya sebagai
sumber belajar untuk menambah wawasan dan pengetahuan. Dan tak lupa kritik, masukan, saran,
dalam bentuk apapun sangat kami hargai agar kedepannya penulisan makalah kami menjadi
lebih baik.

10
DAFTAR PUSTAKA

https://afidburhanuddin.wordpress.com/2014/06/07/teori-belajar-humanistik-dan-implementasi-
dalam-pembelajaran/ diakses tanggal 25 oktober 2021

https://pgsd.binus.ac.id/2021/07/08/implementasi-teori-belajar-humanisme-dalam-pandangan-
abraham-h-maslow-carl-rogers/ diakses tanggal 25 oktober 2021

https://www.tripven.com/teori-belajar-humanistik/ diakses tanggal 25 oktober 2021

https://www.kompasiana.com/vivifariska/5f9f7720725d2422b57b1fb3/teori-belajar-humanisme-
dan-contoh-penerapanya?page=all#section diakses tangal 25 oktober 2021

11

Anda mungkin juga menyukai