Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

“Teori Belajar Kognitivistik Dan


Implementasi Dalam Pembelajaran ”

DOSEN PEMBIMBING :

Era Dewi Kartika, M.Pd

Di susun oleh kelompok V atas nama:


1. Deni Eriyan (2201000210026)
2. Paulus Katupu (2201000210029)
3. Minlinsani (npm)

INSTITUT KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN BUDI UTOMO

FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU EKSATA DAN KEOLAHRAGAAN

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA

2020

0
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT , tak lupa shalawat serta salam kami
haturkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW . Ucapan terima kasih kepada ibu
Era Dewi Kartika, M.Pd selaku dosen mata kuliah belajar dan pembelajaran, sehinga makalah
ini dapat kami selesaikan tepat waktu.

Makalah ini mengupas tentang ”Teori Belajar Kognitivistik dan Implementasinya Dalam
Pembelajaran”. Melalui makalah ini kami mencoba membahas tentang apa itu teori belajar
kognitivistik dan bagaimana implementasinya dalam. Dalam penyusunan makalah ini, kami
menyadari masih jauh dari kata sempurna baik dari segi isi, bentuk, maupun pemaparannya.
Oleh karenanya, kami mengharapkan kritik konstruktif dari pembaca untuk penyempurnaan
penulisan makalah selanjutnya. Akhir kata, semoga makalah ini dapat memberikan manfaat
seluas-luasnya terutama bagi mahasiswa dan calon pendidik

Malang,1 Novemeber 2021

Penyusun

i
DAFTAR ISI

Halaman
Kata Pengantar................................................................................................. i
Daftar isi........................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang..............................................................................……....1
1.2 Rumusan Masalah ................................................................................... 2
1.3 Tujuan Penelitian.......................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Teori Belajar Kognitivistik...................................................….3
2.2 Prinsip-Prinsip Teori Belajar Kognitivistik.............................................4

2.3 Kelebihan dan Kekurangan Teori Belajar Kognitivistik.........................5

2.4 Implementasi Teori Belajar Kognitivistik dalam


Pembelajaran…………………...............................................................6

BAB III PENUTUP


Kesimpulan……………………………….…………………...………..…… 7
Daftar Pustaka....................................................................................................8

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Belajar merupakan suatu proses usaha sadar yang dilakukan oleh individu untuk suatu
perubahan dari tidak tahu menjadi tahu, dari tidak memiliki sikap menjadi bersikap benar, dari
tidak terampil menjadi terampil melakukan sesuatu. Belajar tidak hanya sekedar memetakan
pengetahuan atau informasi yang disampaikan. Namun bagaimana melibatkan individu secara
aktif membuat ataupun merevisi hasil belajar yang diterimanya menjadi suatu pengalamaan
yang bermanfaat bagi pribadinya. Pembelajaran merupakan suatu sistem yang membantu
individu belajardan berinteraksi dengan sumber belajar dan lingkungan.
Sedangkan Teori adalah seperangkat asas tentang kejadian-kejadian yang didalamnnya
memuat ide, konsep, prosedur dan prinsip yang dapat dipelajari, dianalisis dan diuji
kebenarannya.Teori belajar adalah suatu teori yang di dalamnya terdapat tata cara
pengaplikasian kegiatan belajar mengajar antara guru dan siswa, perancangan metode
pembelajaran yang akan dilaksanakan di kelas maupun di luar kelas.
Teori belajar akan memberikan kemudahan bagi guru dalam menjalankan model-model
pembelajaran yang akan dilaksanakan. Banyak ditemukan teori belajar yang menitik beratkan
pada perubahan tingkah laku setelah proses pembelajaran.

1
1.2 Rumusan masalah

Berdasarkan latar belakang di atas,maka penulis merumuskan beberapa masalah sebagai


berikut :

1. Apa itu Teori Belajar Kognitivistik?

2. Apa prinsip-prinsip Teori Belajar Kognitivistik?

3. Apa saja Teori Belajar Kognitivistik?

4. Bagaimana implementasi Teori Belajar Kognitivistik dalam pembelajaran?

1.2 Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah di atas maka adapun tujuan penulis dalam merumuskan
masalah tersebut,yaitu sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui pengertian dari Teori Belajar Kognitivistik

2. Untuk mengetahui prinsip-prinsip Teori Belajar Kognitivistik

3. Untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan Teori Belajar Kognitivistik

4. Untuk mengetahui implementasi Teori Belajar Kognitivistik dalam pembelajaran

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Teori Belajar Kognitivistik

Pada dasarnya belajar adalah suatu proses usaha yang melibatkan aktivitas mental yang
terjadi dalam diri manusia sebagai akibat dari proses interaksi aktif dengan lingkungannya untuk
memperoleh suatu perubahan dalam bentuk pengetahuan, pemahaman, tingkah laku, ketrampilan
dan nilai sikap yang bersifat relatif dan berbekas.

Definisi “Cognitive” berasal dari kata “Cognition” yang mempunyai persamaan dengan
“knowing” yang berarti mengetahui. Dalam arti yang luas kognition/kognisi ialah perolahan
penataan, penggunaan pengetahuan. Teori belajar kognitivistik lebih mementingkan proses belajar
dari pada hasil belajar itu sendiri. Teori belajar kognitif berbeda dengan teori belajar behavioristik,
teori belajar kognitif lebih mementingkan proses belajar dari pada hasil belajarnya. Para penganut
aliran kognitif mengatakan bahwa belajar tidak sekedar melibatkan hubungan antara stimulus dan
respon. Tidak seperti model belajar behavioristik yang mempelajari prses belajar hanya sebagai
hubungan stimulusrespon, model belajar kognitif merupakan suatu bentuk teori belajar yang sering
disebut sebagai model perceptual. Model belajar kognitif mengatakan bahwa tingkah laku
sesorang ditentukan oleh persepsi serta pemahamannya tentang situasi yang berhubungan dengan
tujuan belajarnya. Perubahan Belajar merupakan persepsi dan pemahaman yang tidak selalu dapat
terlihat sebagai tingkah laku yang nampak.

Di samping itu, teori ini pun mengenal konsep bahwa belajar ialah hasil interaksi yang terus-
menerus antara individu dan lingkungan melalui proses asimilasi dan akomodasi. Teori
kognitivisme mengungkapkan bahwa belajar yang dilakukan individu adalah hasil interaksi
mentalnya dengan lingkungan sekitar sehingga menghasilkan perubahan pengetahuan atau tingkah
laku. Dalam pembelajaran pada teori ini dianjurkan untuk menggunakan media yang konkret
karena anak-anak belum dapat berfikir secara abstrak

3
2.2 Prinsip-Prinsip Teori Belajar Kognitivistik
Teori belajar kognitif menjelaskan belajar dengan memfokuskan pada perubahan proses
mental dan struktur yang terjadi sebagai hasil dari upaya untuk memahami dunia.Teori belajar
kognitif yang digunakan untuk menjelaskan tugas-tugas yang sederhana seperti mengingat nomor
telepon dan kompleks seperti pemecahan masalah yang tidak jelas.

Teori belajar kognitif didasarkan pada prinsip-prinsip dasar:

1. Pembelajaran aktif.
2. Pemahaman bahwa pelajar tergantung pada apa yang telah mereka ketahui.
3. Belajar untuk membangun pemahaman.
4. Belajar adalah perubahan dalam struktur mental seseorang.
5. Untuk menarik minat dan meningkatkan retensi perlu mengkaitkan pengalaman
atau informasi baru dengan struktur kognitif yang telah memiliki si belajar

Dalam teori kognitif, manusia merupakan pemproses informasi Menurut Piaget,


perkembangan kognitif merupakan suatu proses genetic, artinya proses yang didasarkan atas
mekenisme biologis dari perkembangan system syaraf. Semakin bertambah umur seseorang,
makin komplek susunan sel syarafnya dan makin meningkat pula.Sehingga ketika dewasa
seseorang akan mengalami adaptasi biologis dengan lingkungannya yang menyebabkan adanya
perubahan-perubahan kualitatif didalam struktur kognitifnya. Piaget membagi proses belajar
kedalam tiga tahapan yaitu :

1) Asimilasi. Proses pengintegrasian informasi baru ke struktur kognitif yang sudah


ada,Contoh : seorang siswa yang mengetahui prinsip prinsip penjumlahan, jika gurunya
memperkenalkan prinsip perkalian, maka terjadilah proses pengintegrasian antara prinsip
penjumlahan (yang sudah ada dipahami oleh anak) dengan prinsip perkalian (informasi
baru yang akan dipahami anak).
2) Akomodasi. Proses penyesuaian antara struktur kognitif ke dalam situasi yang baru.
Penerapan proses perkalian dalam situasi yang lebih spesifik. Contohnya : siswa telah
mengetahui prinsip perkalian dan gurunya memberikan sebuah soal perkalian.
3) Equilibrasi. Proses penyesuaian yang berkesinambungan antara asimilasi dan akomodasi.
Hal ini sebagai penyeimbang agar siswa dapat terus berkembang dan menambah ilmunya.
Tetapi sekaligus menjaga stabilitas mental dalam dirinya, maka diperlukan roses
penyeimbang

4
2.3 Kelebihan dan Kekurangan Teori Belajar Kognitivistik
2.3.1 Kelebihan Teori Belajar Kognitivistik

a) Menjadikan siswa lebih kreatif dan mandiri; membantu siswa memahami bahan
belajar secara lebih mudah.
b) Sebagian besar dalam kurikulum pendidikan negara Indonesia lebih menekankan
pada teori kognitif yang mengutamakan pada pengembangan pengetahuan yang
dimiliki pada setiap individu.
c) Dengan menerapkan teori kognitif ini maka pendidik dapat memaksimalkan
ingatan yang dimiliki oleh peserta didik untuk mengingat semua materi-materi yang
diberikan karena pada pembelajaran kognitif salah satunya menekankan pada daya
ingat peserta didik untuk selalu mengingat akan materi-materi yang telah diberikan.

2.3.2 Kekurangan Teori Belajar Kognitivistik

a) Teori tidak menyeluruh untuk semua tingkat pendidikan; sulit di praktikkan


khususnya di tingkat lanjut; beberapa prinsip seperti intelegensi sulit dipahami dan
pemahamannya masih belum tuntas.
b) Pada dasarnya teori kognitif ini lebih menekankan pada kemampuan ingatan
peserta didik, dan kemampuan ingatan masing-masing peserta didik, sehingga
kelemahan yang terjadi di sini adalah selalu menganggap semua peserta didik itu
mempunyai kemampuan daya ingat yang sama dan tidak dibeda-bedakan
c) Adakalanya juga dalam metode ini tidak memperhatikan cara peserta didik dalam
mengeksplorasi atau mengembangkan pengetahuan dan cara-cara peserta didiknya
dalam mencarinya, karena pada dasarnya masing-masing peserta didik memiliki
cara yang berbeda-beda.
d) Apabila dalam pengajaran hanya menggunakan metode kognitif, maka dipastikan
peserta didik tidak akan mengerti sepenuhnya materi yang diberikan.
e) Jika dalam sekolah kejuruan hanya menggunakan metode kognitif tanpa adanya
metode pembelajaran lain maka peserta didik akan kesulitan dalam praktek
kegiatan atau materi.
f) Dalam menerapkan metode pembelajran kognitif perlu diperhatikan kemampuan
peserta didik untuk mengembangkan suatu materi yang telah diterimanya

5
2.4 Implementasi Teori Belajar Kognitivistik dalam Pembelajaran

a) Siswa sekolah dasar mengalami peningkatan kemampuan membaca dengan adanya


interaksi siswa dengan media belajar, dalam hal ini berupa media cerita bergambar.
Belajar dengan menggunakan media pembelajaran akan terbentuk proses penguasaan
karena adanya interaksi dalam belajar.

b) Dengan memahami struktur kognitif siswa, maka dengan tepat pelajaran bahasa
disesuaikan sejauh mana kemampuan siswanya. Misalnya, model penyusunan materi
pelajaran bahasa arab hendaknya disusun berdasarkan pola dan logika tertentu agar
lebih mudah dipahami. Penyusunan materi pelajaran bahasa arab di buat bertahap
mulai dari yang paling sederhana ke kompleks. hendaknya dalam proses pembelajaran
sebisa mungkin tidak hanya terfokus pada hafalan, tetapi juga memahami apa yang
sedang dipelajari, dengan demikian jauh akan lebih baik dari sekedar menghafal kosa
kata.

c) Membantu siswa membedakan informasi yang penting dengan informasi yang tidak
penting untuk memusatkan perhatian misalnya dengan menuliskan tujuan
pembelajaran, waktu menjelaskan berhenti sejenak dan mengulangi lagi atau meminta
siswa mengulangi apa yang dijelaskan.

d) Membantu siswa menghubungkan informasi yang baru dengan apa yang diketahui
misalnya dengan mengulangi hal-hal yang diketahui siswa untuk mengingat kembali
dan menghubungkan dengan informasi baru, menggunakan diagram atau garis untuk
menunnjukkan hubungan informasi baru dengan informasi yang dimiliki.

e) Disediakan waktu untuk mengulang dan memeriksa kembali informasi dengan


memulai pelajaran meninjau ulang pekerjaan rumah, mengadakan tes-tes pendek yang
sering, membuat permainan atau siswa saling berpasangan bertanya jawab.

f) Sajikan pelajaran secara tersusun dan jelas misalnya menjelaskan tujuan pembelajaran,
membuat ikhtisar atau rangkuman.

6
BAB III
KESIMPULAN

Kesimpulan-kesimpulan yang dapat ditarik dari makalah ini adalah sebagai berikut.
1) Defenisi Teori Belajar Kognitivistik adalah teori belajar yang lebih mementingkan
proses belajar dari pada hasil belajarnya.
2) Prinsip dasar Teori Belajar Kognitivistik yaitu pemahaman bahwa pelajar
tergantung pada apa yang telah mereka ketahui dan perubahan pada struktur mental.
3) Kelebihan dan Kekurangan Teori Kognitivistik. Kelebihannya yaitu : menjadikan
siswa lebih kreatif dan mandiri; membantu siswa memahami bahan belajar secara
lebih mudah. Kekurangannya yaitu : teori tidak menyeluruh untuk semua tingkat
pendidikan; sulit di praktikkan khususnya di tingkat lanjut; selalu menganggap
semua peserta didik itu mempunyai kemampuan daya ingat yang sama dan tidak
dibeda-bedakan.
4) Implementasi Teori Belajar Kognitivistik misalnya, membantu siswa
menghubungkan informasi yang baru dengan apa yang diketahui misalnya dengan
mengulangi hal-hal yang diketahui siswa untuk mengingat kembali dan
menghubungkan dengan informasi baru

7
BAB IV
DAFTAR PUSTAKA

1. http://eko-aw.blogspot.com/2012/04/makalah-teori-belajar-teori.html
2. http://magister-pendidikan.blogspot.com/p/teori-kognitif.html
3. https://cecepkustandi.wordpress.com/2015/06/29/teori-belajar-kognitivistik/
4. https://spada.uns.ac.id/mod/forum/discuss.php?d=1675

Anda mungkin juga menyukai