Anda di halaman 1dari 9

TEORI BELAJAR BEHAVIORISTIK DAN

IMPLEMENTASI DALAM PEMBELAJARAN


MATA KULIAH : BELAJAR DAN PEMBELAJARAN
DOSEN PENGAMPU : ERA DEWI KARTIKA,S.Si,S.Pd,M.Pd

DISUSUN OLEH :
1. SITI KHALIMATUS SA’DIYAH (2201000210009)
2. MUCHAMMAD MASLIKHAN (2201000210018)
3. LUTFI AFIFAH (2201000210062)

FAKULTAS ILMU EKSATA DAN KEOLAHRAGAAN


PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
2020

2
Pengertian Belajar Menurut Teori Behavioristik

Menurut teori behavioristik, adalah perubahan tingkah laku sebagai akibat dari
adanya interaksi antara stimulus dan respon. Dengan kata lain, belajar
merupakan bentuk perubahan yang dialami siswa dalam hal kemampuannya
untuk bertingkah laku dengan cara yang baru sebagai hasil interaksi stimulus
dan respon. Seseorang dianggap telah belajar sesuatu jika ia dapat menunjukkan
perubahan tingkah laku.

Sebagai contoh, anak belum dapat berhitung perkalian. Walaupun ia


sudah berusaha giat, dan gurunya sudah mengajarkannya dengan tekun,
namun jika anak tersebut belum dapat mempraktekkan perhitungan
perkalian, maka ia belum dianggap belajar. Karena ia belum dapat
menunjukan perubahan perilaku sebagai hasil belajar.

Menurut teori ini yang terpenting adalah masukan atau Input


yang berupa stimulus dan keluaran atau Output yang berupa
respon.

3
Prinsip – Prinsip
Teori Pembelajaran Behavioristik

Berikut ini adalah prinsip-prinsip pembelajaran behavioristik


menekankan pada pengaruh lingkungan terhadap perubahan
perilaku :

1. Mengunakan prinsip penguatan, yaitu untuk


mengidentifikasikan aspek paling diperlukan dalam
pembelajaran untuk mengarahkan kondisi agar peserta didik
dapat mencapai peningkatan yang diharapkan dalam tujuan
pembelajaran.

2. Mengidentifikasikan karakteristik peserta didik, untuk


menetapkan pencapaian tujuan pembelajaran.

3. Lebih menekankan pada hasil belajar daripada proses


pembelajaran.
“ Tujuan Pembelajaran Behavioristik
Tujuan pembelajaran menurut teori behavioristik ditekankan pada penambahan
pengetahuan, sedangkan belajar sebagai aktivitas mimetic, yang menuntut
pembelajar untuk mengungkapkan kembali pengetahuan yang sudah dipelajari
dalam bentuk laporan, kuis, atau tes.

Aplikasi Teori Behavioristik Terhadap Pembelajaran Siswa


Aplikasi teori behavioristik dalam kegiatan pembelajaran yaitu karena
memandang pengetahuan adalah objektif, pasti, tetap dan tidak berubah
pengetahuan disusun dengan rapi sehingga belajar adalah perolehan
pengetahuan, sedangkan mengajar adalah memindahkan pengetahuan
(transfer of knowladge) kepada orang yang belajar.

5
Ciri – Ciri Kuat Yang Mendasari Penerapan Teori Behavioristik :

1. Mementingkan pengaruh lingkungan


2. Mementingkan bagian – bagian (elementalistik)
3. Mementingkan peranan reaksi
4. Mementingkan peranan kemampuan yang sudah terbentuk sebelumnya
5. Mementingkan pembentukan kebiasaan melalui latihan dan pengulangan
6. Mengutaman mekanime terbentuknya hasil belajar melalui prosedur stimulus respon
7. Hasil belajar yang dicapai adalah munculnya perilaku yang diinginkan

6
Kelebihan Dan Kekurangan Teori Pembelajaran Behavioristik

1) Membiasakan guru untuk bersikap jeli dan peka pada situasi dan
kondisi belajar.

2) Metode behavioristik ini sangat cocok untuk memperoleh


kemampuan yang menbutuhkan praktek dan pembiasaan yang
mengandung unsur-unsur seperti: kecepatan, spontanitas, kelenturan,
refleksi, daya tahan, dan sebagainya.
Kelebihan 3) Guru tidak banyak memberikan ceramah sehingga murid dibiasakan belajar
mandiri. Jika menemukan kesulitan baru ditanyakan kepada guru yang
bersangkutan

4) Teori ini cocok diterapkan untuk melatih anak-anak yang masih


membutuhkan dominansi peran orang dewasa , suka mengulangi dan
harus dibiasakan , suka meniru dan senang dengan bentuk-bentuk
penghargaan langsung seperti diberi permen atau pujian.

7
Kekurangan

1. Memandang belajar merupakan asosiasi belaka antara stimulus dan respon

2. Mengabaikan pengertian belajar sebagai unsur pokok

3. Proses belajar berlangsung secara teori

8
SEKIAN DAN TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai