Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

POPULASI DAN SAMPEL

Disusun oleh kelompok 4

Liza mizanny ( 1815020034 )


Nisa Eryanti ( 1815020024 )
Khairun Nisak ( 1815020025 )
Rizky Wulandari ( 1815020011 )

Dosen pembimbing : Maryam SEI.,M.Si

Fakultas ekonomi
UNIVERSITAS SERAMBI MEKKAH
Tahun ajaran 2020 / 2021
Banda aceh
KATA PENGANTAR
Puji serta syukur kami sampaikan kepada ALLAH SWT atas rahmat dan ridho-Nya, makalah ini
dapat kami selesaikan sebagai salah satu tugas dari mata kuliah metodelogi penelitian dan
Makalah ini membahas kajian tentang populasi dan sampel .
Selanjutnya, kami menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya atas segala bantuan
pengajaran dan arahan yang telah diberikan oleh ibuk Maryam SEI.,M.Si
sebagai dosen pembimbing dalam mata kuliah ini, serta kepada teman-teman yang telah
membantu kami sehingga makalah ini dapat terselesaikan dengan baik.
Kami menyadari bahwa penulisan pada makalah ini masih jauh dari kata sempurna.Namun,
dengan segala keterbatasan yang ada, kami mengharapkan makalah ini dapat bermanfaat bagi
pihak-pihak yang membutuhkan guna memberikan tambahan pengetahuan dan wawasan
khususnya dalam bidang Metodelogi Penelitian ini , Dan kami juga sangat mengharapkan kritikan
dan masukannya demi kesempurnaan makalah ini. Terimakasih

Kelompok 4

Banda Aceh , 16 - 6 – 2021

BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang Masalah


Penelitian merupakan proses kreatif untuk mengungkapkan suatu gejala melalui
cara tersendiri sehingga diperoleh suatu informasi. Pada dasarnya, informasi tersebut
merupakan jawaban atas masalah-masalah yang dipertanyakan sebelumnya. Oleh karena
itu, penelitian juga dapat dipandang sebagai usaha mencari tahu tentang berbagai masalah
yang dapat merangsang pikiran atau kesadaran seseorang.
Penelitian bertujuan menemukan jawaban atas pertanyaan melalui aplikasi
prosedur ilmiah. Prosedur ini dikembangkan untuk meningkatkan taraf kemungkinan
yang paling relevan dengan pertanyaan serta menghindari adanya bias. Sebab, penelitian
ilmiah pada dasarnya merupakan usaha memperkecil interval dugaan peneliti melalui
pengumpulan dan penganalisaan data atau informasi yang diperolehnya.
Dalam penelitian, salah satu bagian dalam langkah-langkah penelitian adalah
menentukan poulasi dan sampel penelitian. Seorang peneliti dapat menganalisa
data  keseluruhan objek yang diteliti sebagai kumpulan atas komunitas tertentu. Seorang
peneliti juga dapat mengidentifikasi sifat-sifat suatu kumpulan yang menjadi objek
penelitian hanya dengan mengamati dan mempelajari sebagian dari kumpulan tersebut.
Kemudian, peneliti akan mendapatkan metode atau langkah yang tepat untuk
memperoleh keakuratan penelitian dan penganalisaan data terhadap objek.

B.     Rumusan Masalah
1.      Apakah yang dimaksud dengan populasi?
2.      Apakah yang dimaksud dengan sampel?
3.      Apa sajakah jenis-jenis populasi?
4.      Bagaimana cara pengambilan sampel atau teknik sampling?

C.    Tujuan Penulisan
1.      Untuk mengetahui pengertian populasi dan jenis-jenisnya.
2.      Untuk mengetahui pengertian sampel.
3.      Untuk mengetahui jenis-jenis populasi.
4.      Untuk mengetahui cara pengambilan sampel atau teknik sampling.

BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Populasi

Dalam kerangka penelitian (terutama sekali penelitian kuantitatif), populasi


merupakan salah satu hal yang esensial dan perlu mendapat perhatian dengan saksama
apabila peneliti ingin menyimpulkan suatu hasil yang dapat dipercaya dan tepat guna
utuk daerah (area) atau objek penelitiannya. Sax (1978) menyatakan bahwa populasi
adalah keseluruhan manusia yang terdapat dalam area yang telah ditetapkan, sedangkan
Truckman mengemukakan bahwa populasi atau target populasi adalah kelompok dari
mana peneliti mengumpulkan informasi dan kepada siapa kesimpulan akan digambarkan.
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang
mempunyai kualitas dan karateristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Jadi populasi bukan hanya orang, tetapi
juga obyek dan benda-benda alam yang lain. Populasi juga bukan hanya sekedar jumlah
yang ada obyek atau subyek yang dipelajari, tetapi meliputi seluruh karateristik atau sifat
yang dimiliki oleh subjek dan obyek yang diteliti itu. Dalam penelitian populasi
dibedakan menjadi 2 (Nana Syaodih Sukmadinata, 2009), yaitu populasi secara umum
dan populasi target (target population). Populasi target adalah populasi yang menjadi
sasaran keterbelakuan kesimpulan penelitian kita.
Contoh            :     
-  Populasi umum adalah seluruh dosen negeri di Yogyakarta
- Populasi targetnya adalah seluruh dosen M IPA di Yogyakarta
- Maka hasil penelitian kita tidak berlaku bagi dosen diluar fakultas MIPA
Orang, benda, lembaga, organisasi, dsb. Yang menjadi sasaran penelitian
merupakan anggota populasi. Anggota populasi yang terdiri dari orang-orang biasa
disebut dengan subjek penelitian, sedangkan anggota penelitian yang terdiri dari benda-
benda atau bukan orang sering disebut dengan objek penelitian.

B.     Pengertian Sampel
Sampel adalah bagian darui populasi yang memiliki sifat-sifat yang sama dari objek
yang merupakan sumber data. Secara sederhana sampel dapat dikatakan, bahwa sampel
adalah sebagian dari populasi yang terpilih dan mewakili populasi tersebut. Sebagian dan
mewakili dalam batasan diatas merupakan dua kata kunci dan merujuk pada semua ciri
populasi dalam jumlah yang terbatas pada masing-masing karakteristiknya.
Ciri-ciri  sampel yang baik sebagai berikut:
a.    Sampel dipilih dengan cara hati-hati, dengan meggunakn cara tertentu dengan benar.
b.    Sampel harus mewakili populasi, sehingga gambaran yng diberikan mewakili
keseluruhan karakteristik yang terdapat pada populasi.
c.    Besarnya ukuran sampel hendaklah mempertimbangkan tingkat kesalahan sampel yang
dapat ditoleransi dan tingkat kepercayaan yang dapat diterima secara statistik.
Terdapat dua syarat yang harus dipenuhi dalam prosedur pengambilan sampel, yaitu
sampel harus representatif (mewakili) dan besarnya sampel harus memadai (Atherton &
Klemmack, 1982; Goode & Hatt, 1952).
Suatu sampel dikatakan representatif apabila ciri-ciri sampel yang berkaitan dengan
tujuan penelitian sama atau hampir sama dengan ciri-ciri populasinya. Dengan sampel
yang representatif seperti ini, maka informasi yang dikumpulkan dari sampel hampir
sama telitinya dengan informasi yang dapat dikumpulkan dari populasinya.
Suatu sampel yang baik juga harus memenuhi syarat bahwa ukuran atau besarnya
memadai untuk dapat menmeyakinkan kestabilan ciri-cirinya. Berapa besar sampel yang
memadai bergantung kepada sifat populasi dan tujuan penelitian. Semakin besar sampel,
akan semakin kecil kemungkinan salah menarik kesimpulan tentang populasi. Bailey
(1982) berpendapat bahwa untuk penelitain yang akan menggunakan analisis data dengan
statistik, besar sampel yang paling kecil adalah 30, walaupun ia juga mengakui bahwa
banyak peneliti lain menganggap bahwa sampel sebesar 100 merupakan jumlah yang
minimum.
Dengan pendekatan statistik, kita dapat menentukan besarnya suatu sampel jika kita
dapat memperkirakan besarnya simpangan baku (standard deviation) populasi dan kita
menetapkan kesalahan maksimum yang dapat kita terima dalam menaksir rata-rata
populasi.
Ada beberapa kekeliruan yang mengakibatkan bias dalam penarikan sampel (Nana
Syaodih Sukmadinata, 2009) antara lain:
a.       Dalam menentukan populasi target.
Contoh  : populasi target dalam penelitian adalah guru IPA SMA Negeri, tapi dalam
penarikan sampel hanya dilakukan pada guru biologi saja.
b.      Karakteristik sampel yang diambil tidak mewakili karakteristik populasi target.
Contoh : penelitiannya adalah presepsi para siswa terhadappemberian layanan BK
disekolah,
tapi angketnya diberikan kepada seluruh siswa termasuk siswa yang belum
mendapatkan layanan BK di sekolah.
c.       Salah dalam menentukan wilayah.
Contoh : populasi target adalah seluruh DIY, tapi penarikan sampel hanya dilakukan
di daerah perdesaan saja.
d.      Jumlah sampel yang terlalu kecil, tidak proporsional dengan jumlah populasinya.
e.       Kombinasi dari beberapa kekeliruan diatas.

C.      Jenis-jenis Populasi
1.        Populasi berdasarkan atas jumlah, dibedakan menjadi:
a.       Populasi terbatas (definite), yaitu objek penelitian yang dapat dihitung, seperti luas
area sawah, jumlah ternak, jumlah murid, dan jumlah mahasiswa.
b.      Populasi tak terbatas (indefinite), yaitu objek penelitian yang mempunyai jumlah tak
terbatas, atau sulit dihitng jumlahnya; seperti tinta, air, pasir di pantai, padi di sawah, atau
beras di gudang.
2.        Populasi berdasarkan atas turunan dari populasi terbatas tetapi dengan ruang
lingkupyang lebih diersempit, yang digolongkan menjadi:
a.       Populasi teoritis, yaitu populasi yang diturunkan dari populasi terbatas, memugkinkan
hasil penelitian berlaku untuk lingkungan populasi yang lebih luas.
b.      Populasi tersedia (Accessible ppulation), yaitu populasi turunan dari populasi teoritis
yang akan dilakukan penelitian dengan mempertimbangkan jumlah dana, waktu dan
tenaga yang tersedia dengan memperhatikan karakteristik yang telah ditentukan pada
populasi teoritis.
3.        Populasi berdasarkan atas variasi unsur pembentuk sumber data:
a.       Populasi bersifat homogen, yaitu populasi dimana sumber datanya yang unsur-unsur
pembentuknya memiliki sifat yang sama. Populasi semacam ini banyak dijumpai dalam
bidang ilmu keteknikan.
b.      Populasi bersifat heterogen, yaitu populasi dimana pembentuk sumber data yang
unsur-unsurnya memiliki sifat-sifat atau keadaan yang bervariasi sehingga perlu
ditetapkan lebih lanjut batas-batasnya baik secara kualitatif maupun kuantitatif.

D.    Cara Pengambilan Sampel atau Teknik Sampling


Teknik sampling adalah merupakan teknik pengambilan sampel. Untuk
menentukan sampel yang akan digunakan dalam penelitian, terdapat berbagai teknik
sampling yang digunakan. Macam-macam teknik sampling:
1.      Probabillity Sampling(pengambilan sampel bardasarkan peluang)
Probabillity Sampling adalah teknik pengambilan sampel yang memberikan peluang
yang sama bagi setiap unsur (anggota) populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel.
Teknik ini meliputi:
a.       Simple Random Sampling (pengambilan sampel secara acak)
Dikatakan simple (sederhana) karena pengambilan anggota sampel dari populasi
dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu. Prosedur
pengambilan sampel dalam suatu survei biasanya dilakukan tanpa pengembalian.
Pengambilan sampel tanpa pengembalian seperti ini disebut simple random
sampling (Bailey, 1982).
b.      Propotionate Stratified Random Sampling
Teknik ini digunakan bila populasi mempunyai anggota atau unsur yang tidak homogen
dan berstrata secara proporsional.
c.       Disproportionate Stratified Random Sampling
Teknik ini digunakan untuk menentukan jumlah sampel,bila populasi berstrata tetapi
kurang proporsional.
d.      Cluster sampling (Area Sampling)
Digunakan untuk menentukan sampel bila obyek yang akan diteliti atau sumber
data sangat luas,misal penduduk dari suatu negara, provinsi atau kabupaten. Arti cluster
adalah tandan, rumpun, atau kelompok. Berbeda dengan teknik-teknik sampling
sebelumnya, dalam teknik samplin ini yang menjadi unit sampling dalam kerangka
sampling adalah rumpun-rumpun, bukan unsur-unsur sampling itu sendiri. Oleh karena
itu, dengan teknik sampling ini, akan dilakukan pengambilan sampel lebih dari satu tahap
yang disebut multi-stage random sampling. Pada tahap pertama, dipilih beberapa rumpun
dari semua rumpun yang ada. Pada tahap kedua, dapat dipilih rumpun-rumpun yang lebih
kecil daripada rumpun yang sudah terpilih, atau dapat langsung dipilih unsur-unsurnya,
bergantung kepada sifat populasinya.
Teknik sampling ini dilakukan jika kerangka sampling yang berisi unsur-unsur
sampling tidak dapat dibuat atau tidak praktis untuk membuatnya. Misalnya, suatu
penelitian akan dilakukan dengan populasi anak asuh dalam panti-panti asuhan. Pada
tahap ketiga, dapat diambil semua anak asuh yang tinggal di rumah atau barak yang
terpilih, atau juga dapat diambil sampel lagi dari seluruh anak asuh yang tinggal di rumah
atau barak yang terpilih. Dalam hal yang terakhir ini, maka perlu dibuat kerangka
sampling ketiga dengan nama-nama anak asuh di rumah atau barak yang terpilih sebagai
unit samplingnya.
Jika rumpun-rumpun yang menjadi unit sampling merupakan daerah atau wilayah
geografis, seperti misalnya kota, kecamatan, atau desa, maka teknik sampling ini
disebut area rando sampling
2.      Nonprobability sampling(pengambilan sampel tidak berdasarkan peluang)
Nonprobability sampling adalah teknik pengambilan sampel yang tidak memberi
peluang atau kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih
menjadi sampel. Dengan demikian, sampel yang diambil tidak dapat dikatakan sebagai
sampel yang representatif sehingga sukar untuk melakukan generalisasi di luar sampel
yang diteliti. Teknik sampling ini meliputi :
a.       Teknik sistematis
Adalah teknik pengambilan sampel berdasarkan urutan dari anggota populasi yang telah
diberi nomer urut. Sampling kuota
Adalah teknik untuk menentukan sampel dari populasi yang memiliki ciri-ciri tertentu
sampai jumlah yang di inginkan. Teknik ini mirip teknik stratified random
sampling,  kecuali tanpa menggunakan teknik acak. Setiap lapisan dalam populasi harus
mewakili dengan proporsi yang sama seperti proporsi dala populasinya. Dengan proporsi
tersebut maka jumlah unsur atau kuota untuk setiap lapisan dapat ditentukan. Siapa yang
akan diambil sebagai anggota sampel dari setiap lapisan (stratum), diserahkan kepada
pengumpul data, asalkan ia termasuk dalam lapisan yang bersangkutan dan jumlahnya
sesuai dengan yang telah ditetapkan sebelumnya. 
b.      Accidental sampling (pengambilan sampel secara kebetulan)
Adalah teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang secara
kebetulan bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel, bila dipandang orang
yang kebetulan ditemui itu cocok sebagai sumber data. Teknik ini juga disebut incidental
sampling  atau convenience sampling. Seperti ditunjukan oleh namanya, orang yang
diambil sebagai anggota sampel adalah mereka yang kebetulan ditemukan atau mereka
yang mudah ditemui atau di jangkau.
c.       Sampling purposive
Adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu. Dalam teknik ini, siapa
yang akan diambil sebagai anggota sampel diserahkan pada pertimbangan pengumpul
data yang menurut dia sesuai dengan maksud dan tujuan penelitian. Jadi, pengumpul data
yang telah diberi penjelasan oleh penelitiakan mengambil siapa saja yang menurut
pertimbangannya sesuai dengan maksud dan tujuan penelitian.
d.      Sampling jenuh
Adalah teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel.
Hal ini sering dilakukan bila populasi yang relative kecil, kurang dari 30 orang, atau
penelitian yang ingin membuat generalisasi dengan kesalahan yang sangat kecil. Istilah
lain sampel jenuh adalah sensus, dimana semua anggota populasi dijadikan sampel.
e.       Snowball sampling (pengambilan sampel seperi bola salju)
Adalah teknik penentuan sampel yang mula-mula jumlahnya kecil, kemudian membesar.
Dalam teknik ini, penugumpulan data dimulai dari beberapa orang yang memenuhi
kriteria untuk dijadikan anggota sampel. Mereka kemudian mejadi sumber informasi
tentang orang-orang lain yang juga dapat dijadikan anggota sampel dan selanjutnya
diminta menunjukkan orang lain lagi yang memenuhi kriteria menjadi anggota sampel.
Demikian prosedur ini dilanjutkan sampai jumlah anggota sampel yang diinginkan
terpenuhi.
BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang
mempunyai kualitas dan karateristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Jadi populasi bukan hanya orang, tetapi
juga obyek dan benda-benda alam yang lain.
Sampel adalah bagian darui populasi yang memiliki sifat-sifat yang sama dari
objek yang merupakan sumber data. Secara sederhana sampel dapat dikatakan, bahwa
sampel adalah sebagian dari populasi yang terpilih dan mewakili populasi tersebut.
Jenis-jenis populasi diantaranya Populasi berdasarkan atas jumlah, dibedakan
menjadi: Populasi terbatas (definite), dan Populasi tak terbatas (indefinite). Populasi
berdasarkan atas turunan dari populasi terbatas tetapi dengan ruang lingkupyang lebih
diersempit, yang digolongkan menjadi: Populasi teoritis, dan populasi tersedia. Populasi
berdasarkan atas variasi unsur pembentuk sumber data yaitu: Populasi bersifat homogen,
dan populasi bersifat heterogen.
Cara pengambilan sampel atau teknik sampling secara garis besar dapat
digolongkan menjadi dua, yaitu  Probabillity Sampling (pengambilan sampel bardasarkan
peluang), dan Nonprobability sampling (pengambilan sampel tidak berdasarkan peluang).

B.  Saran
Demikianlah makalah yang dapat kami susun. Kami sadar makalah ini masih jauh
dari kesempurnaan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat kami
harapkan demi perbaikan makalah selanjutnya. Kami minta maaf apabila ada kesalahan
dalam penulisan dan isi makalah ini. Semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua.
Amin.
DAFTAR PUSTAKA

Yusuf, Muri, 2014.  Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan Penelitian Gabungan; Jakarta


Kencana.

Sugiyono, 2014.  Metode Penelitian Kombinasi (Mixed Methods), Bandung:  Alfabeta.

Soehartono, Irawan, 1995.  Metode Peelitian Sosial, Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Sukandarrumidi, 2012.  Metodelogi Penelitian Petunjuk Praktis Untuk Peneliti Pemula,


Yogyakarta:Gadjah Mada University Press.
Muri Yusuf, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan Penelitian Gabungan, (Jakarta:
Kencana ,2014), hlm. 145.
Prof.Dr. Sugiyono, Metode Penelitian Kombinasi (Mixed Methods), (Bandung:  Alfabeta,  2014),
hlm.119.
 Ibid, hlm. 146-161.
Dr. Irawan Soehartono, Metode Peelitian Sosial, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 1995), hlm.
58.
Ibid,  hlm.58.
Muri Yusuf, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan Penelitian Gabungan, (Jakarta:
Kencana ,2014), hlm. 145-161.
Prof.Ir. Sukandarrumidi, MSc., Ph.D., Metodelogi Penelitian Petunjuk Praktis Untuk Peneliti
Pemula, (Yogyakarta:Gadjah Mada University Press, 2012), hlm. 47-49.
 Dr. Irawan Soehartono, Metode Peelitian Sosial, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 1995),
hlm. 60-62.
Ibid., hlm 62-63.
Ibid., hlm. 63.

Anda mungkin juga menyukai