Anda di halaman 1dari 16

FILOSOFI RISET

AKUNTANSI KEPERILAKUAN

Sufitrayati, SE, M.Si


Mengenal Filsafat
• Filsafat sering disebut oleh sejumlah pakar sebagi induk dari
ilmu pengetahuan. Filsafat dapat didefinisikan dalam beragam
istilah.
• Pertama, filsafat adalah sekumpulan sikap dan kepercayaan
terhadap kehidupan & alam yang biasanya diterima secara
tidak kritis
• Kedua, filsafat adalah suatu proses kritik atau pemikiran
terhadap kepercayaan dan sikap yang sangat dijunjung tinggi
• Ketiga, filsafat adalah usaha untuk mendapatkan gambaran
keseluruhan
• Keempat, filsafat adalah sebagai analisis logis dari bahasa
serta penjelasan tentang arti kata dan konsep
• Kelima, filsafat adalah sekumpulan problem yang langsung
mendapat perhatian dari manusia dan yang dicarikan
jawabannya oleh ahli filsafat
• Perkembangan ilmu pengetahuan semakin lama semakin
maju dengan munculnya ilmu baru dengan berbagi disipilin
yang akhirnya memunculkan sub ilmu pengetahuan baru ke
arah ilmu pengetahuan yang lebih khusus lagi
• Filsafat timbul karena manusia merasa kagum dan heran.
Pada tahap awalnya kekaguman dan keheranan itu terarah
pada gejala-gejala alam. Sekalipun bertanya tentang seluruh
relitas, filsafat selalu bersifat “filsafat tentang” sesuatu.
Metodologi Filsafat
• Metode dasar untuk penyelidikan filsafat adalah metode dialektika

• Istilah dialektika menunjukkan proses berpikir yang berasal dari


Socrates
• Menurut Socrates, cara paling baik untuk mendapatkan
pengetahuan adalah dengan melakukan pembicaraan yang teratur
dengan memainkan peranan seorang intellectual midwife

• Dengan menggunakan metode ini akan lebih mendekati


kebenaran, tetapi sesungguhnya tidak jarang filsafat yang semula
belum terpecahkan. Dengan metode problem ini setidaknya akan
sampai kepada pemecahan sementara, ada jawaban yang tampak
lebih memuaskan, tetapi ada juga jawaban yang harus dibuang.
Pendekatan Filsafat Riset Akuntansi Keperilakuan

1. Pendekatan Subjectivisme
Sujectivitas mencakup proses yang dilambangkan dengan
istilah mental, pikiran, sadar, pengalaman, agensi,
kehendak, pemikiran, mengingat, menafsirkan, memahami,
belajar, dan jiwa. Subjectivisme menafsirkan subjectivitas
sebagai produk subjek atau individu. Dalam pandangan ini,
apa yang dipikirkan, dibayangkan, dirasakan, diingat,
diharapkan, dipahami, dan diperjuangkan sepenuhnya
adalah produk dari diri kita sendiri. Subjectivitas dapat
memanfaatkan hal-hal duniawi, tetapi selalu dengan
syaratnya sendiri, untuk tujuannya sendiri, sesuai dengan
proses dan hukumnya sendiri
2. Pendekatan Objektivisme
Objektivisme adalah sebuah pandangan yang
menekankan bahwa butir-butir pengetahuan dari soal
sederhana sampai dengan teori yang kompleks
mempunyai sifat dan ciri yang melampaui keyakinan dan
kesadaran individu yang merancang dan memikirkannya.
Pengetahuan adalah sesuatu yang diprioritaskan pada
ciri-ciri permasalahan yang berada diluar pikiran
seseorang yang keberadaannya tidak ada hubungannya
dengan sikap, keyakinan, atau keadaan subjektif lainnya.
Titik berat kaum objektivisme adalah penekanan pada
sifat sederhana yang ada di dalamnya mempunyai sifat
tertentu, tidak peduli apakah individu tersebut
menyadari atau tidak, meyakini atau tidak.
Paradigma Riset Akuntansi Keperilakuan

1. Paradigma Fungsionalisme/Positivistik

2. Paradigma Interpreaktif

3. Paradigma Strukturalisme Radikal

4. Paradigma Humanis Radikal

5. Paradigma Posmodernisme

6. Paradigma Akuntansi Kritis


Peluang Riset Akuntansi Keperilakuan pada Lingkungan
Akuntansi
1. Pemeriksaan Akuntansi (Auditing)
Riset audit menyarankan suatu hubungan yang kompleks
antara pengalaman dan kinerja yang belum dipahami
dengan baik. Sementara itu, riset yang dikembangkan
dalam audit seperti hubungan kemampuan dan latar
belakang merupakan aspek dari hubungan antara
pengalaman dan kinerja yang hanya memperoleh sedikit
perhatian dan penerimaan dalam literatir audit. Sementara
riset akuntansi keperilakuan dalam bidang manajerial telah
dipelajari secara terperinci. Riset ini menyarankan bahwa
terdapat suatu peluang yang berhubungan dengan
pemahaman dan evaluasi hasil keputusan audit.
2. Akuntansi Keuangan

Riset akuntansi keuangan berbasis pasar modal


dibandingkan dengan audit menunjukan kurang
kuatnya permintaan eksternal terhadap riset akuntansi
keperilakuan dalam bidang keuangan. Oleh karena itu
pemakai informasi keuangan membuat keputusan
secara individual dan dalam kelompok kecil, riset
akuntansi keperilakuan dapat membuat suatu
kontribusi penting dalam bidang ini.
3. Akuntansi Manajemen
Riset akuntansi keperilakuan dalam akuntansi manajemen
melakukan investigasi atas seluruh variabel lingkungan dan
organisasi yang telah diidentifikasi sebelumnya dan riset
mendatang diharapkan akan meningkatkan perluasan
pengetahuan yang mendasari hubungan dan pengujian dalam
konteks yang baru. Riset ini hanya merupakan sub bidang
akuntansi yang telah memperluas pengujian dan pengaruh fungsi
akuntansi terhadap perilaku. Riset ini menguji fungsi akuntansi,
seperti anggaran dan standar memengaruhi motivasi, umpan
balik, dan kinerja. Misalnya, saat ini, riset menemukan hubungan
yang signifikan antara ketidakpastian tugas, partisipasi anggaran,
penekanan anggaran, dan kinerja serta antara gaya evaluasi
kinerja atasan dengan bawahan.
4. Sistem Informasi Akuntansi

Keterbatasan riset dalam bidang sistem informasi


akuntansi adalah kesulitan membuat generalisasi
meskipun berdasarkan pada studi sistem akuntansi
yang lebih awal sekalipun. Informasi akan mendorong
penggunaan keunggulan teknologi, seperti pencitraan
data, jaringan, dan akses data dinamis melalui sistem
pengoperasian. Riset ini akan lebih berhasil jika
difokuskan pada domain spesifik dari variabel-variabel
yang unik dalam sistem akuntansi dan konteks
keputusan akuntansi, seperti standar profesi.
5. Perpajakan

Riset akuntansi keperilakuan dalam bidang


perpajakan telah memfokuskan diri pada kepatuhan
pajak dengan melakukan pengujian variable psikologi
dan lingkungan. Variabel yang sering diuji dengan
hasil campuran menyarankan bahwa perilaku
kepatuhan pajak adalah hasil yang kompleks. Riset
ini telah membentuk bermacam-macam perilaku
pengertahuan dan riset akuntansi keperilakuan
dalam bidang audit.
6. Pertumbuhan Riset Perilaku
Indikasi penting dari pertumbuhan minat dalam pendekatan
perilaku terhadap akuntansi merupakan pengaruh dari
paradigma perilaku riset. Dyckman (1998) memilih untuk
menentukan persentase penulisan artikel yang diterbitkan
oleh 2 jurnal. Terdapat beberapa kombinasi :
A. Para peneliti yang menggunakan paradigma perilaku
menghasilkan lebih banyak artikel yang diterbitkan oleh 2
jurnal tersebut
B. Beberapa artikel yang ditulis oleh para peneliti
sementara dilakukan dalam bidang ini, belum ada calonnya
C. Minat pembaca dalam bidang ini telah meningkat
7. Perkembangan Terakhir
Wawasan dalam riset akuntansi keperilakuan saat ini bisa
diperoleh dengan 2 cara, yaitu :
A. Survei publikasi utama dari riset akuntansi
kekerilakuan
B. Klasifikasi topik artikel yang dipublikasikan dan
pemetaan publikasi terhadap model perilaku individu
Bamber (1993) telah mengidentifikasi riset akuntansi
keperilakuan yang diterbitkan selama periode 1987-1991.
Pada periode sekarang, audit merupakan bidang riset
keperilakuan yang paling banyak diterbitkan.
Kesimpulan

Bagian ini membahas tentang pergeseran arah dari riset

bidang akuntansi keperilakuan. Dan perkembangan

terakhir membahas mengenai pertumbuhan riset perilaku

dalam akuntansi keperilakuan, terutama yang diterbitkan

dalam jurnal internasional.


Tugas
Berikan contoh dari tema di atas

Anda mungkin juga menyukai